Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:40-44
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas
bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus
mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama
haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada
perhentian penuh.
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil
buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma,
ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan
kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi
TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus
merayakannya.
23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal
tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam
pondok-pondok daun,
23:43 supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku
telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun
mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu."
23:44 Demikianlah Musa menyampaikan kepada orang
Israel firman tentang hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN.
Dalam
Imamat 23:40 kata yang menonjol adalah pohon-pohon. Dalam kitab Nehemia yang
ditonjolkan bukan pohon tetapi daun.
Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem
harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke
gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun
pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok
sebagaimana tertulis."
Dalam
kitab Imamat yang diberi penekanan ada 4 pohon. Dalam Nehemia ada 5 pohon,
hanya beda penekanannya pohon dan daun. Dalam Imamat yang ditekankan adalah pohon dan dalam kitab Nehemia
yang ditekankan adalah daun. Tentu ada maksud Tuhan, tidak mungkin ada
kesamaannya dalam Nehemia yang bicara daun-daun dan dalam Imamat yang bicara
pohon-pohon. Dalam Imamat ada pohon elok, pohon korma, pohon rimbun, pohon
gandarusa. Dalam Nehemia daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon
murad, daun pohon korma dan daun pohon rimbun.
Kenapa
kita umat Tuhan diberikan Tuhan suasana 7 pesta? Untuk menjalankan 7 pesta ini,
kita lebih dahulu dibawa oleh Tuhan pada pesta pertama yaitu pesta Paskah.
Pesta Paskah adalah wujud kasih Tuhan kepada kita. Tuhan tidak memulai dengan
pesta yang lain tetapi dengan Paskah.
I Yohanes 4:10,19
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi
Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya
sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu
mengasihi kita.
Itu
sebabnya Paskah ditaruh pada urutan pertama. Kita diperlihatkan oleh Tuhan bagaimana
kasih Tuhan kepada manusia, kepada gereja, kepada umatNya. Ini ditaruh pada
urutan awal untuk membuka peluang pesta selanjutnya. Kalau diperlihatkan dalam
pesta Paskah Tuhan beraksi dengan kasihNya, bagaimana reaksi kita? Bukan kita
yang lebih dahulu mengasihi Dia tetapi Dia yang lebih dahulu mengasihi kita
sehingga mengutus anaknya. Kalau ada yang tidak mencapai
pesta pondok daun-daunan, berarti ada masalah dengan orang itu. Kita ini diibaratkan bertunangan
dengan Yesus. Kalau tidak mencapai pesta pondok daun-daunan berarti orang itu
ada selingkuh rohani, tidak mengasihi sepenuh kepada kekasihnya, bercabang
kasihnya dan itu jahat! Dan kejahatan itu akan dibalas oleh Tuhan sehingga dia
mengalami ketandusan, orang itu akan merana dan tambah merana! Ini yang tadi
Tuhan bawa saya dalam suasana ini dan saya menjadi merinding dan ketakutan.
Hubungannya
ini dengan anggur.
Yesaya 24:4,7,16 (Perikop: bumi dihancurkan)
24:4 Bumi berkabung dan layu, ya, dunia merana dan
layu, langit dan bumi merana bersama.
24:7 Air anggur tidak menggirangkan lagi, pohon anggur
merana, dan semua orang yang bersukahati mengeluh.
24:16 Dari ujung bumi kami dengar nyanyian pujian:
"Hormat bagi Yang Mahaadil!" Tetapi aku berkata: "Kurus merana
aku, kurus merana aku. Celakalah aku! Sebab para penggarong menggarong, ya,
terus-menerus mereka melakukan penggarongannya!"
Sekarang
ini baru virus corona bumi sudah merana. Di Amerika setiap hari 400 orang mati.
Dan selanjutnya ini akan terjadi kelaparan. Itu sebabnya bagaimana kita
menyikapi kasih Tuhan ini lewat pesta pertama, kedua, ketiga sampai ketujuh.
Pertama kita sikapi Paskah ini, kasih Tuhan yang mendamaikan dunia dengan Tuhan. Bagaimana kita menyikapinya? Itulah
lewat pesta kedua yaitu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, wujudnya
kita masuk dalam baptisan air. Sesudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, Dia adalah Domba Paskah, itulah wujud kasih Tuhan, maka kita
tanggapi dengan percaya dan memberi diri dibaptis. Ini cara yang Tuhan tunjukan
lewat 7 masa raya ini. Sesudah kita memberi diri dibaptis, maka tidak berarti
kita sudah selesai karena sudah menjadi anak Tuhan. Tetapi supaya kita lestari
sebagai anak kerajaan Tuhan, maka kita butuh digembalakan. Disitulah kita
ditimang-timang oleh Tuhan lewat gembala, diunjuk-unjuk oleh Tuhan.
Kalau
anda sudah memberi diri dibaptis, Tuhan punya maksud yang indah untuk saudara supaya menggenapi kerinduan hati Tuhan dan
selera Tuhan yaitu untuk masuk penyingkiran, berarti menjadi Mempelai Wanita
Tuhan, maka izinkan dirimu untuk digembalakan. Kalau tidak maka saudara nanti
akan masuk dalam Yesaya pasal 24, merana dalam sengsara besar.
Yesaya 24:5
24:5 Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka
melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.
Ini
kelak akan menjadi fakta.
Daniel 7:25
7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang
Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia
berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam
tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Apakah
saudara yang tidak mau digembalakan, malas beribadah mau terjun bebas di sini!
Apakah saudara sanggup kalau berhadapan dengan antikristus! Termasuk anak-anak
muda, santai-santai saja saudara sekarang! Ini baru virus corona, nanti lebih
hebat anda akan terkencing-kencing ketakutan.
Yehezkiel 7:17
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing
ketakutan.
Makanya
kalau anak-anak diajak orang tua beribadah, berkatalah seperti raja Daud “kaki
kami berdiri di pintu gerbang”. Anak Tuhan harus seperti ini kalau mau masuk
pada penyingkiran gereja, masuk pada pesta yang tidak ada tandingannya di dunia
ini. Kalau tidak mau, silahkan tidak usah beribadah, biarkan dirimu tidak
digembalakan. Tetapi siap lehermu digerek, perutmu dibelah dan matamu
dicungkil. Justru ini yang saya takutkan sebagai hamba Tuhan. Jangan terjadi
pada diri kita.
Soal
unjuk-unjuk ini tidak berhenti, dia akan membuahkan penyingkiran. Hasil
pelayanan kami ada anak Tuhan yang disingkirkan, berarti diterima oleh Tuhan
menjadi Tubuhnya. Setelah pesta unjuk-unjukan ini, ada aktifitas kita. Karena
Tuhan tahu ketidakmampuan kita maka diberikan pesta keempat yaitu pesta
Pantekosta. Diberikan kita kuasa Ilahi, kuasa Roh Kudus. Untuk apa? Supaya kita
bersaksi meniup nafiri. Ada 2 buah nafiri yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Seiring bunyi nafiri ini, disitulah kita mengalami penyucian sampai
tuntas. Dan kita berhasil masuk pada pesta pondok daun-daunan. Membuktikan
bahwa penyucian itu sudah tuntas maka kita lihat dalam Imamat 23:40, kita lihat
apa yang dimiliki oleh anak Tuhan. Anak-anak Tuhan, jadilah kehidupanmu yang
mengerti rencana Allah.
1.
Pokok
anggur
Ini ditaruh pada urutan
atas. Yang ditulis di sini bukan daun anggur tetapi pokok anggur. Betul-betul
Tuhan menginginkan umat Tuhan yang masuk mulai dari pesta Paskah sampai pesta
Pendamaian, nikahnya kuat dan kokoh. Kalau ditekankan dengan daun, berarti
dalam nikah itu ada saling melayani. Bukan nikah yang cengeng atau suka
bertengkar. Kalau itu dipertahankan lebih baik tidak usah beribadah, tunggu
saja antikristus. Tetapi kalau kita rindu terlepas dari hal ini, mari kita
aktifkan ibadah kita karena di situ sedang dibangun karakter kita yaitu di dalam ibadah. Itu sebabnya yang
dimintakan oleh Tuhan di sini mulai dari pohon yang elok.
Imamat 23:40
23:40
Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon
yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon
yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan
TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
Di sini Tuhan ingin kita
membuktikan diri bahwa kita menghayati Paskah. Paskah adalah curahan kasih
Tuhan kepada kita. Dia lebih dahulu mengasihi kita, masakan tidak kita tanggapi
dengan mengasihi Tuhan. Isi hidup kita dengan timang-timangan, dengan kuasa Roh
Kudus, Roh bersama dengan kita bersaksi. Di dalam bersaksi ini terjadi
pekerjaan pendamaian sampai pendamaian tuntas, itu pesta keenam. Kemudian
sampailah kita pada pesta ketujuh. Pesta ketujuh ini membuktikan bahwa kita
benar-benar berhasil melewati
pesta pertama sampai pesta keenam.
2.
Pohon
Korma
Memiliki pohon korma
berarti memiliki tanda kemenangan. Dalam I Raja-raja pasal 6 gambar pohon korma
ada di dinding-dinding Bait Allah. Pertama kerub, lalu pohon korma dan kemudian
bunga yang berkembang. Anak Tuhan yang berkemenangan, yang ada pelepah korma,
di hadapan Tuhan dia disejajarkan dengan kerub itu makhluk yang suci dan disejejarkan dengan bunga yang berkembang, berarti indah.
I Raja-raja 6:29
6:29 Dan
pada segala dinding rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub, pohon korma
dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar.
Kehidupan yang ada di
mata Tuhan itu bergumul. Saya percaya suami bergumul, isteri bergumul, anak
bergumul, semua bergumul, tetapi jangan kita kalah! Karena dikatakan manusia
yang dilahirkan perempuan itu semua bergumul.
Ayub 7:1; 14:1
7:1
"Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti
hari-hari orang upahan?
Ayub 7:1; 14:1 (Terjemahan Lama)
7:1
Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari
hidupnyapun seperti hari orang upahan.
Semua kita berpuas-puas
dengan kesusahan. Tidak ada nikah yang aman,
baik nikah pendeta besar maupun pendeta kecil semua ada pergumulan. Jika
saudara berbicara pergumulan nikah, saya juga tahu, saya juga bergumul dengan
nikahku. Tetapi jangan kita kalah. Lihat ada pohon korma di dinding Bait Allah
yang diapit oleh Kerub dan bunga berkembang.
Di setiap pintu ada
gambar itu. Dan pintu itu dibuat dari kayu pohon minyak, itu zaitun hutan.
I Raja-raja 6:31-32
6:31
Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak;
ambang dan tiangnya merupakan segi lima.
6:32
Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon
korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub
dan pada pohon korma itu disalutkannya emas.
Membaca ini saya
berterima kasih banyak kepada Tuhan. Ternyata di dalam Bait Allah sudah ada
ruang untuk bangsa kafir yang justru ada di pintu. Makanya dalam doa
pentahbisan Bait Allah oleh raja Salomo, dia masih sempat berkata “jika bangsa
kafir berkiblat ke Bait Allah, Tuhan dengarlah doa bangsa kafir itu”. Justru
ditaruh pada pintu, pintu itu dari pohon minyak, pohon minyak itu zaitun hutan,
itulah kita bangsa kafir. Berarti anak Tuhan harus mengerti ada pemisahan sebab
pintu memisahkan. Jadi anak Tuhan dan hamba Tuhan itu tahu ada pemisahan, bukan
menjadi anak Tuhan duniawi, Kristen duniawi. Harus ada pemisahan sesuai:
Roma 12:1-2
12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tetapi hari-hari terakhir
ini pemisahan itu tidak jelas lagi. Pendeta sudah duniawi, jemaatnya lebih
lagi. Bagaimana bicara Tubuh Kristus atau Mempelai Wanita kalau kondisi gereja
seperti ini. Itu sebabnya dibutuh pengajaran Firman Allah yang dibuka
rahasianya agar kita tahu pemisahan antara gereja dengan dunia.
Bukan kebetulan kita
dibawa oleh Tuhan pada pelajaran kitab Imamat ini. Waktu Roh Tuhan menekankan
untuk membawa kitab Imamat, di situ saya bergumul sebab tidak ada buku
pegangan, hanya Alkitab. Ini berarti perhatian Tuhan kepada kita.
I Raja-raja 6:31-32
6:31
Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak;
ambang dan tiangnya merupakan segi lima.
6:32
Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon
korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub
dan pada pohon korma itu disalutkannya emas.
Pintu itu bagaimana
bentuknya? Segi lima, ini pintu unik. Pada daun pintu ada kerub, pohon korma
dan daun mengembang, itu adalah anak Tuhan yang menghargai angka 5, berarti betul-betul
menghargai kemurahan Tuhan.
Kehidupan yang memiliki
pelepah korma, adalah hidup yang berupaya untuk menang. Bukan saudara saja yang
bergumul, semua orang bergumul, apalagi bergumul soal nikah. Tetapi kalau tidak
mau bergumul dan meledak-meledak terus, itu berarti tidak ada pergumulan. Jangan
mimpi orang seperti itu masuk penyingkiran, dia akan berhadapan dengan 3,5
tahun aniaya. Pintu ini luar biasa, tentu kami harus menjadi contoh lebih
dahulu. Saya tidak kaget kalau saudara mengeluh “saya ada pergumulan”. Itu
berarti akan naik pada tingkat kedua.
3.
Ranting
pohon rindang
Bangsa Israel dalam
cerita Firman secara rohani, mereka bersundal di bawah pohon rindang. Berarti
kita harus keluar dari persundalan rohani, selingkuh rohani.
Yeremia 3:6
3:6
TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat
apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas
setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun
untuk bersundal di sana?
Kita harus keluar dari
roh persundalan rohani, selingkuh rohani. Gereja Tuhan tidak dapat disangkal
pada hari-hari terakhir ini justru terlibat dalam perselingkuhan rohani dan ini
makin hebat. Segala upaya untuk mendirikan gereja Tuhan selalu disertai dengan
selingkuh rohani! Berarti kehidupan itu tidak keluar. Kalau rantingnya diambil
berarti keluar dari suasana itu, harus kita keluar dari sana.
Jangan sampai jemaat di
Langgadopi 4 malah saya arahkan kepada selinggkuh rohani yang prakteknya secara
jasmani. Banyak kali untuk pekerjaan Tuhan digalang dana dengan cara dunia, itu
selingkuh rohani! Masakan sorga disponsori oleh dunia! Kita sejak dari tahun
80an membangun gereja ini tanpa disponsori oleh dunia.
4.
Pohon
gandarusa
Pohon gandarusa berarti keluar dari
suansa Babel. Gandarusa ini juga dalam Firman Tuhan dikatakan harus keluar dari
Babel.
Mazmur 137:2
137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu
kita menggantungkan kecapi kita.
Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem
harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke
gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun
pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok
sebagaimana tertulis."
5.
Daun
pohon Zaitun
Dalam kitab Nehemia yang
ditaruh pada urutan pertama dalah daun pohon zaitun. Daun pohon zaitun itu
menunjuk suasana pendamaian. Ini yang jangan sampai tidak ada pada kita.
Mazmur 52:10-11
52:10
Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku
percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.
52:11
Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak;
karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-orang yang
Kaukasihi!
Pada ayat 10 dia ada di
rumah Tuhan. Kenapa dia menghijau dalam
rumah Tuhan? Karena pekerjaan kasih setia Tuhan, itulah Paskah. Kemudian diisi
pada ayat 11 bagaimana sikap anak Tuhan itu yang memiliki pokok zaitun. Dia mau
bersyukur di depan orang-orang yang Tuhan kasihi. Berarti hidup damai karena
dia mengasihi orang lain. Orang yang terdekat dengan saya adalah istri, orang yang terdekat dengan istri adalah suami. Masakan mengatakan seperti daun
pokok zaitun yang hijau kemudian oma tidak mengasihi saya! Atau ada di
rumah-rumah bersama suami
yang tidak mengasihi isteri? Itu berarti tidak ada pokok zaitun. Pokok zaitun
itu menunjukan suasana damai sejahtera Allah.
Mazmur 52:10
52:10 Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang
menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk
seterusnya dan selamanya.
Kasih setia Allah ini
adalah korban Kristus, sekarang bagaimana kita menyikapi. Pokok zaitun itu juga
punya pengalaman di padang gurun. Jadi anak Tuhan yang memiliki ranting pohon
zaitun tidak akan terkejut menghadapi pencobaan sebab dia punya pengalaman di
padang gurun.
Yesaya 41:19
41:19
Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon
minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon
berangan serta pohon cemara di sampingnya,
Hosea 14:6-7
14:6 Aku
akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan
akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
14:7
Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan
berbau harum seperti yang di Libanon.
Jadi daun zaitun itu
menunjukan perdamaian, berarti perdamaian itu merambat. Merambat ini berarti
bertumbuh dan berkembang, tidak stagnan. Dalam hidup, baik dalam rumah tangga
dia juga bertumbuh dan merambat seperti pokok zaitun. Ini yang diinginkan oleh
Tuhan. Ini bukti kita sudah berhasil melewati pesta pertama, kedua, ketiga,
keempat, kelima dan keenam, buktikan pokok zaitun itu sudah bertumbuh dalam diri
saudara. Tadinya volumenya hanya 10, naik 15, naik 20, naik 30, naik 50, naik
70, naik 80, naik 90 sampai 100% roh damai itu menjadi bagian saudara. Itu
berarti pokok zaitun ada menjadi bagian saudara. Harus bertumbuh dan bergerak
sehingga betul-betul kehidupan saya dan saudara ada dalam pengalaman indah
dengan Tuhan.
Kita tahu di dunia ini
kita hadapi roh kebencian. Dalam kitab Injil
Yohanes ada 7 kali kata dunia membenci kita. Yohanes 15:18-25
Kita perhatikan apakah
perdamaian itu bertumbuh?
Mazmur 120:6-7
120:6
Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci
perdamaian.
120:7
Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki
perang.
Jadi ada orang-orang yang
membenci perdamaian. Hal ini harus kita persempit, jangan sampai dalam nikah tidak ada kasih, yang
ada kebencian. Jangan
sampai tinggal bersama tetapi yang satu malah membenci. Mereka malah
menghendaki perang. Kita ini tetap diganggu oleh dunia tentang ranting pokok
zaitun ini yaitu tentang pendamaian. Bagaimana kita menghadapi? Kita harus
selalu menawarkan perdamaian. Inilah beratnya. Makanya kita selalu diajar oleh
Tuhan di dalam nikah rumah tangga, agar jangan pasanganmu penuh kebencian! Dipersempit
ini dalam nikah rumah tangga, tetapi tidak dikatakan “maka aku minggat, aku
lari!”. Bukan jalan keluarnya kalau kita minggat atau lari, itu salah besar.
Itu berarti iblis berhasil menghancurkan nikah rumah tangga orang itu.
Mazmur 55:22
55:22
mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya
lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.
Dia suka berkata “aku
cinta padamu” kalau suasana lagi aman. Mulutnya lebih licin cari mentega, lebih
lembut dari minyak, tetapi di belakangnya ada pedang terhunus. Orang seperti
ini tidak ada pokok zaitun. Kalau tidak punya pokok zaitun, tidak lengkap untuk
dia masuk penyingkiran gereja. Karena cuma sampai di mulut, hanya perkataan!
Mikha 2:8
2:8
Tetapi kamulah yang bangkit sebagai musuh terhadap umat-Ku. Kamu merebut jubah
dari orang-orang yang suka damai, dari orang-orang yang berjalan lewat dengan
tenteram, yang tidak cenderung kepada perang.
Orang yang suka damai
jubahnya malah direbut. Berarti ada hal-hal yang bisa membuat orang merebut
jubah pendamaianmu. Ada roh-roh yang berupaya merebut jubahmu. Jadi kalau ada
goncangan-goncangan dalam hidup, baik dalam nikah rumah tangga maupun dalam
jemaat, itu harus kita sikapi sebagai cara iblis untuk merebut jubah damai yang
ada pada saudara. Pokok zaitun mau dia rampas padahal sedikit hari lagi kita
mau masuk pada penyingkiran gereja.
Yeremia 9:8
9:8
Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah
tipu; mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka
merancang pengadangan terhadapnya.
Siapa yang tahu dalamnya
hati orang itu, dia bicara damai tetapi dalam hati merancang penghadangan.
Suasana seperti inilah yang bisa merebut ranting zaitun dalam diri kita. Iblis
tahu waktunya sudah mau berakhir, penyingkiran gereja sudah diambang pintu.
Makanya dia benci dan gusar serta tidak senang kepada saudara dan saya jika
memiliki ranting zaitun.
6.
Pohon
minyak
Pohon minyak ini adalah
zaitun hutan. Tadi kita sudah baca, kenapa Tuhan pilih zaitun hutan. Apa
sebenarnya kelebihan bangsa kafir. Kenapa bukan pohon zaitun yang asli yang
dipakai menjadi papan pintu Bait Allah yang segi 5, kenapa malah Tuhan ambil
pohon minyak? Pertama karena pohon zaitun hutan itu kayunyan mengkilap. Kedua buah
dari pohon ini minyaknya sangat banyak. Ketiga pohon ini harum.
Tuhan mau merekrut kita
bangsa kafir. Tuhan tahu keadaan kita. Tuhan menginginkan betul-betul kita
membawa minyak yang banyak. Ada yang dipakai di pelita dan ada juga minyak
cadangan. Berarti kehidupan itu tergolong 5 anak dara yang bijak. Tuhan sudah
lihat ada potensi kepada kita bangsa kafir yang minyak zaitunnya banyak, ada di
dalam pelita dan ada pada buli-buli persiapan. Tuhan ingin dan Tuhan rindu
menemukan saudara yang adalah bangsa kafir. Tunjukanlah saudara adalah pohon
minyak yang mendapat kemurahan. Makanya pintu Bait Allah itu segi 5, angka
kemurahan. Di situlah kita berada.
I Raja-raja 6:31-32
6:31
Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang
dan tiangnya merupakan segi lima.
6:32
Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon
korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub
dan pada pohon korma itu disalutkannya emas.
Kita ini hanya kemurahan
Tuhan sehingga ada dalam Tubuh Kristus. Kita yang mendengarkan Firman malam
ini, kita ini hanya kemurahan Tuhan. Jangan lupa angka 5 itu hanya kemurahan
Tuhan. Jika kita tidak menghargai ini, celaka besar, hukumannya berat. Lebih
baik tidak mengenal Tuhan, sebab hukuman bagi yang mengenal Tuhan itu lebih
berat dari pada yang tidak mengenal.
Kita perhatikan kembali
bahwa semua ini harus kita mengerti dan kita pahami. Pohon minyak ini sudah
masuk dalam bagian Bait Allah dan menjadi pintu, berarti pemisah luar dan
dalam. Berarti orang yang dibawa masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus adalah
orang yang mengerti apa itu pemisahan. Pemisahan ini dimulai dari kitab
Kejadian.
Kejadian 1:4
1:4
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari
gelap.
Pemisahan itu dimulai
dengan datangnya terang memisahkan gelap. Jadi anak Tuhan, yang ada di dalam
Bait Allah bagaikan daun pintu yang ada gambar kerub, pohon korma dan bunga di
dalamnya adalah anak Tuhan yang pisah dengan gelap, tidak campur baur dengan
gelap.
I Yohanes 1:6-10
1:6 Jika
kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di
dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang,
maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:8 Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10
Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia
menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Kejadian 1:6-7
1:6
Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk
memisahkan air dari air."
1:7 Maka
Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu
dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
Tadinya pemisahan terang
dengan gelap, ini pemisahan air dengan air. Apa maksudnya ini? Kita lihat di
atas air ada Nuh sekeluarga di dalam Bahtera. Kemudian kita lihat di bawah,
betapa banyak bangkai bergelimpangan. Jadi berbicara air yang di atas dan air
yang di bawah, kita baca ayat ini:
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh --
dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat
mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia
menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan
imannya.
Jadi air yang di atas ini
adalah kehidupan yang hidup oleh iman dan yakin akan Firman Tuhan. Dan dia mengerjakan
pekerjaan penyelamatan itu, dia tidak diam. Wibawa dan otoritas sorga diberikan
kepadanya untuk menghukum dunia. Dulu itu untuk Nuh, sekarang untuk kita yang
hidup saat ini. Kita mau terpisah dari dunia atau mau mempertahankan status
duniawi. Olehnya selalu ada pemisahan, dalam kitab Kejadian saja ada pemisahan,
sampai pemisahan terakhir, gereja dipisahkan oleh Tuhan jauh dari mata ular.
Kejadian 1:14-15
1:14
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda
yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan
sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi."
Dan jadilah demikian.
Dibuka dengan pemisahan
terang dan gelap, dikunci dengan pemisahan siang dan malam. Di Yerusalem Baru
tidak akan ada malam lagi. Tetapi dalam neraka ada siang dan malam. Orang yang
masuk penghukuman dia tahu itu malam dan dia tahu itu siang. Tetapi orang yang
masuk Yerusalem Baru tidak tahu malam lagi, hanya siang terus. Olehnya harus
ada perbedaan siang dan malam. Kalau tidak bisa membedakan siang dan malam,
silahkan.
Wahyu 22:5;20:5
22:5 Dan
malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan
cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan
memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
20:10
dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan
belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang
malam sampai selama-lamanya.
Mazmur 37:37
37:37
Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada
orang yang suka damai akan ada masa depan;
Harus ada damai, utama
damai dengan Tuhan dan damai dengan sesama. Damai dengan Tuhan berarti jangan
melanggar Firman Tuhan.
I Yohanes 3:4
3:4
Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah
pelanggaran hukum Allah.
Melanggar Firman itu
adalah dosa. Kalau dalam pelayanan pekerjaan Tuhan mengadopsi cara dunia, itu
berarti dosa.
7.
Pohon
Murad
Pohon ini anti duri. Bila
saudara pergi ke hutan dan menemukan duri, jangan coba cari murad. Tetapi kalau
menemukan murad, tidak akan ada duri di situ.
Siapa yang disebut duri? Salah
satunya adalah orang dursila. Niat Ahab dan Izebel untuk mendapatkan kebun
anggur Nabot, raja sudah
membicarakan dengan Nabot tetapi dia tidak mau memberikan karena itu waris
nenek moyangmu. Maka disampaikan kepada Izebel dan Izebel pergi ke istana lalu menemukan
Ahab tidur tertelungkup sambil terisak-isak, ini berarti nikah yang terbalik.
Kita harus akui dan harus jujur, jangan sampai nikah kita terbalik. Nikah
terbalik inilah yang ada hubungannya dengan dursila, orang dursila inilah duri!
II Samuel 23:6-7
23:6
Tetapi orang-orang yang dursila mereka semuanya seperti duri yang dihamburkan;
sesungguhnya, mereka tidak terpegang oleh tangan:
23:7
tidak ada orang yang dapat mengusik mereka, kecuali dengan sebatang besi atau
gagang tombak, dan dengan api mereka dibakar habis!"
Setelah Izebel memahami
permasalahannya, dia membangun siasat
jahat.
I Raja-raja 21:9-10
21:9
Dalam surat itu ditulisnya demikian: "Maklumkanlah puasa dan suruhlah
Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
21:10
Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik
saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja.
Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai
mati."
Ini yang sedang dirancang
oleh izebel. Dalam nikah yang terbalik pasti ada duri, ada roh orang dursila!
I Raja-raja 21:11
21:11
Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam di kotanya
itu, melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti yang
tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada mereka.
Surat Izebel ini punya
kuasa luar biasa, kalah wibawa raja Ahab. Ini terjadi malah dalam suasana
ibadah!
I Raja-raja 21:12-13
21:12
Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara
rakyat.
21:13
Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk
menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan
rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu
mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.
Jika nikah terbalik
berarti dekat dengan duri, sehingga tidak akan ada murad. Itu menggagalkan kita
masuk pada pesta pondok daun-daunan, berarti gagal masuk pada penyingkiran
gereja. Lewat Firman yang dibukakan Tuhan rahasianya, mendorong kita semua
supaya kita umat Tuhan dan saudara yang ada di rumah tangga saudara, perhatikan
jangan ada roh dursila di dalam rumahmu, itu duri anti murad. Akibatnya hanya
kematian, dilontari dengan batu. Kasihan Nabot, padahal dia tidak bersalah.
Akhirnya Izebel juga dilempar dari atas dan mati kemudian dimakan anjing,
disisahkan telapak tangan, telapak kaki dan kepalanya.
Roh dursila ini adalah
saksi dusta yang akhir zaman ini makin marak. Saya mengingatkan jangan dengar
suara Izebel, jangan sampai nikah terbalik. Itu hanya menghadirkan duri,
berarti tidak akan ada pohon murad. Padahal pohon murad ini luar biasa daya
tahannya. Ketika kuda merah, kuda hitam, kuda putih dan kuda hijau kuning tiba
di lembah dan melihat pohon murad, mereka berhenti dan tidak berani maju. Jadi
sekalipun kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning ini dilepaskan oleh
Tuhan dan memang akan terjadi, itu tidak akan kena pada saudara jika memiliki
pokok murad.
Yang diluar mati oleh
pedang, yang di dalam rumah mati oleh kelaparan, yang dalam istana mati oleh
bela sampar. Ini akan terjadi, kita harus waspada sekarang. Tetapi kalau kita ada
pokok murad maka tidak bisa kuda-kuda ini menerjang saudara. Makanya milikilah
ini, jangan miliki dursila. Orang dursila itu duri, yang bisa hancurkan dia hanya tongkat besi.
Sekarang saya tambah
bingung, yang lebih banyak terdengar adalah suara perempuan bukan suara laki-laki. Makanya menjelang
keluarnya Israel dari Mesir, awal siasat Firaun adalah membunuh bayi laki-laki
dan membiarkan hidup suara perempuan. Suara laki-laki diredam, tetapi suara
perempuan yang diperdengarkan. Ini terjadi menjelang Israel keluar dari Mesir,
itu sebabnya kita harus hati-hati sekarang. Biarlah saya dikatakan pendeta yang
tidak tahu bergaul, yang penting saya masuk penyingkiran bersama jemaat.
Semoga jangan lagi kita
menganggap ibadah itu biasa saja, jangan berpikir ibadah itu sebatas ibadah
upacara. Ada maksud Tuhan kita dibangun oleh Tuhan menjadi Mempelai WanitaNya. Kita
lihat kerinduan hati Tuhan. Kerinduan hati Tuhan ingin mendapatkan kita menjadi
isteriNya.
Yehezkiel 16:1-14 Perikop: Allah memungut Yerusalem menjadi isteriNya
Ini kerinduan Tuhan bagi
kita gereja. Makanya ada pesta Paskah di mana Dia mengorbankan diriNya untuk
mendapatkan hal ini. Betapa indahnya jika saudara ada pada kondisi ini. Itu
sebabnya pelan dan pasti Tuhan memberikan kita pengajaran dengan pembukakan
rahasia Firman agar kita mencapai selera Tuhan atau mengisi kerinduan hati
Tuhan. Jangan sampai kita beribadah dan melayani Tuhan tetapi tidak mengerti
selera, kehendak dan kerinduan hati Tuhan.
Ingat, dursila atau duri
ini berawal dari nikah yang terbalik. Tertelungkupnya Ahab ini menunjuk nikah
terbalik. Kalau Hizkia berdoa, dia tidak tertelungkup tetapi dia menghadap ke
dinding, tidak tertelungkup.
II Raja-raja 20:2
20:2
Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN:
Tuhan berkata kepada nabi
Yesaya “Aku sudah melihat air matanya. Pulang ke istana, beritahu Aku akan
menambahkan 15 tahun usianya. Dan ambil
buah ara, tempel di bisulnya pasti sembuh”.
Jangan tertelungkup.
Kalau saudara tidur miring dengan air mata/menangis kepada Tuhan, itu dibenarkan oleh Tuhan.
Kekasih-kekasih Tuhan,
Tuhan mengasihi dan mencintaimu. Tuhan hadir melawati kalian semua. Tuhan mau
membawa saudara untuk memenuhi selera Tuhan, untuk mengisi kerinduan hati
Tuhan, bukan untuk menyakiti hati Tuhan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar