Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:14-16,4-6
11:14 Karena itu
Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;
11:15 tetapi
syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu,
supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
11:16
Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu
murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama
dengan Dia."
11:4
Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan
membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan."
11:5
Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6
Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari
lagi di tempat, di mana Ia berada;
Keluarga
Betania adalah kehidupan yang dikasihi oleh Yesus dan mengasihi Yesus, tetapi
diizinkan menghadapi Lazarus yang sakit, mati dan busuk. Ini merupakan ujian
kasih! Bukan untuk membawa pada kematian rohani tetapi justru untuk memuliakan
Tuhan. Kita belajar untuk memuliakan Tuhan.
Seringkali
kehidupan Kristen bersikap seperti Tomas, bukan dia yang mengalami ujian kasih
tetapi dia yang tidak percaya akan kuasa Tuhan, kuasa kebangkitan Tuhan. Banyak
orang Kristen seperti itu, orang yang mengalami ujian kasih kuat, tegar, tabah,
kuat teguh hati. Yang hanya melihat dan tidak mengalami justru bersikap seperti
Tomas yang tidak percaya kuasa Tuhan, kuasa kebangkitan Tuhan.
Ujian
kasih bertujuan supaya kita belajar percaya kepada Yesus. Yesus katakan syukurlah
Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu supaya kamu
dapat belajar percaya. Kita belajar percaya kepada Yesus, percaya pada Firman
pengajaran yang benar. Di dalam Firman pengajaran yang benar ada kuasa
kebangkitan. Ini lebih dari kuasa kesembuhan.
Yohanes
5:24-25
5:24 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada
Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum,
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
5:25 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati
akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
Suara
Anak Allah itulah suara Yesus = Firman yang dibuka rahasianya, ayat menerangkan
ayat di dalam Alkitab, itulah Firman pengajaran yang benar. Di dalamnya ada
kuasa kebangkitan. Sebab itu ketika kita diperhadapkan ujian kasih, jangan jauh
dari Tuhan, jangan jauh dari ibadah penggembalaan. Tetap setia beribadah untuk
mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Waktu Lazarus
sakit mereka kirim pesan kepada Yesus, mereka tidak mau jauh dari Yesus.
Lazarus mati, Maria tersungkur di bawah kaki Yesus, tidak mau jauh dari Yesus.
Apa
tujuan mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar?
1. Supaya
kita percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus. Percayanya kita ini bukan
hanya sebatas percaya orang Kristen umum, tetapi percaya itu ada prakteknya.
Percaya itu iman, ada perbuatan imannya.
Roma
4:25
4:25
yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan
karena pembenaran kita.
Yesus
yang mati untuk menebus kita, dibangkitkan untuk pembenaran kita. Menebus
berarti melepaskan. Jadi praktek percaya kepada kematian dan kebangkitan Yesus
adalah mau mati terhadap dosa, lepas dari dosa. Dosa apa saja kita matikan dan
kita lepas dari dosa. Dilanjutkan hidup untuk kebenaran. Itulah tujuan kita
mendengar Firman pengajaran. Kalau percayanya kita seperti ini, itu adalah iman
yang kuat, iman yang tidak gampang goyah, iman yang tidak rapuh. Banyak yang
hanya sampai sebatas percaya Yesus yang mati dan bangkit tetapi tidak ada
prakteknya.
Yakobus
1:19
2:19
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan
pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Setan
saja percaya kepada Yesus dan gemetar. Tetapi setan tidak bisa bertobat karena
dia adalah roh. Malaikat juga adalah roh, kalau berbuat dosa langsung jadi
setan, tidak bisa bertobat. Kita manusia lengkap punya tubuh, jiwa dan roh.
Tubuh itu sarana untuk bertobat, ada jiwa dan roh sebab itu harus bertobat.
Jadi, percayanya kita bukan sekedar percaya
Yesus telah mati dan bangkit, lalu merayakan natal, merayakan paskah dan
sebagainya tetapi tidak ada praktek mati terhadap dosa, lepas dari dosa. Kita
harus lepas dari dosa dan hidup untuk kebenaran mulai dari yang kecil-kecil
sampai perkara yang besar. Hal kerajaan sorga selalu diumpamakan dari yang
kecil menjadi besar.
Hasilnya
kalau kita percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus serta ada prakteknya:
Mazmur
37:25-26
37:25
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang
benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya
menjadi berkat.
Hasilnya
kita tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan. Sama seperti keluarga Betania yang
tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan. Artinya tidak pernah ditinggalkan oleh
Tuhan:
a) Tuhan
selalu memberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
Ketika kita melihat secara jasmani atau secara rohani terjadi kemerosotan,
periksa kebenaran kita. Usaha saya dulu maju tetapi koq sekarang semakin
merosot. Nilai saya dulu bagus, sekarang mulai merosot. Pelayanan saya dulu
baik dan berkembang, kenapa mulai merosot. Kalau ada yang tidak benar itu yang
membuat Tuhan tidak memberkati.
Kalau semua buntu, macet semua, periksa kebenaran. Mulai
dari nikahnya, bagaimana kebenaran nikahnya mulai dari masa pacaran, masa
tunangan. Setelah menikah periksa bagaimana susunan nikahnya, apakah sudah
benar, bagaimana kewajiban-kewajiban dalam nikah. Pelayanan di periksa, secara
pribadi juga diperiksa ada dosa apa. Itu yang membuat tertutup semua kalau
tidak benar.
b) Tuhan
selalu menolong pada waktunya. Betapa bahagia kalau kita bisa bertobat dan
hidup untuk kebenaran, disertai Tuhan, diberkati dan ditolong pada waktunya.
Jangan dulu kejar berkat, jangan dulu cari pertolongan, kebenaran dulu itu yang kita upayakan.
Kalau sudah benar berkat Tuhan pasti datang, pertolongan Tuhan pasti nyata.
2. Supaya
kita percaya kepada Yesus yang sudah naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan
Allah Bapa sebagai Imam Besar. Sebelum Yesus naik, Dia turun ke bagian bumi
paling bawah yaitu alam maut, untuk membebaskan kita dari tawanan dosa. Dan Dia
naik membawa tawanan-tawanan. Tadinya kita tawanan dosa, kita dilepaskan dan
dijadikan tawanan roh, diberikan jabatan serta karunia Roh Kudus.
Efesus
4:8-12
4:8
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian
bumi yang paling bawah?
4:10
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua
langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Jadi
ada kesinambungan dari poin 1 dan 2. Setelah kita percaya Yesus yang mati dan
bangkit dengan praktek kita matikan dosa kemudian kita hidup untuk kebenaran,
lanjutkan percaya Yesus yang sudah naik ke sorga. Dikatakan Dia naik jauh lebih
tinggi dari pada semua langit, itulah takhta sorga duduk disebelah kanan Allah
Bapa, untuk mengangkat kita menjadi imam dan raja. Jadi praktek percaya Yesus
yang sudah naik ke sorga adalah menjadi imam dan raja, hamba Tuhan, pelayan
Tuhan yang benar. Ada imam dan pelayan Tuhan yang tertinggal dan dianiaya. Ada
hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak
benar. Hofni dan Pinehas serta imam Eli contoh hamba Tuhan yang tidak benar.
Kita
periksa diri kita, saya ini sudah diangkat dan ditahbiskan menjadi imam dan
raja. Betulkah sudah
memenuhi kriteria Tuhan untuk melayani. Banyak orang kelihatan melayani tetapi
tidak sesuai selera dan kehendak Tuhan sehingga tidak pernah dikenal oleh
Tuhan. Bayangkan, sudah melayani Tuhan tetapi tidak dikenal Tuhan.
Matius
7:21-23
7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Siapa
itu imam dan raja?
a) Keluaran
29:1
29:1
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka,
supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda
dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Untuk memegang jabatan imam harus dikuduskan. Jadi
imam dan raja adalah kehidupan yang suci, yang mau disucikan. Kalau melayani
tetapi hidupnya cemar maka orang itu tidak akan pernah berkenan di hadapan
Tuhan. Imam dan raja adalah kehidupan yang mau disucikan oleh Firman pengajaran
yang benar. Tempat penyucian itu di ruangan suci, kandang penggembalaan.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya
kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan
bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Jadi imam dan raja adalah kehidupun yang tergembala.
Mengaku hamba Tuhan pelayan Tuhan tetapi tidak tergembala, bagaimana bisa
melayani di hadapan Tuhan! Tuhan bilang Aku tidak mengenal kamu! Kan yang
dikenal hanya domba yang tergembala. Gembala memanggil domba-domba menurut
namanya, berarti dikenal secara pribadi. Domba-domba ada di tangan Tuhan karena
dikenal oleh Tuhan. Kalau tidak tergembala bagaimana bisa dikenal oleh Tuhan,
pelayanannya
tidak berkenan kepada Tuhan.
Yohanes 10:3,27-28
10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke
luar.
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
b) Memegang jabatan imam, Imam dan raja adalah kehidupan yang
memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan. Bukan dari
manusia, bukan dari organisasi tetapi dari Tuhan, jadi tanggung jawabnya kepada
Tuhan. Jangan main-main dalam pelayanan! Tanggung jawabnya bukan kepada saya,
saya hanya diberikan kepercayaan untuk menumpangkan tangan. Sayapun memegang
jabatan pelayanan karena ditumpangkan tangan oleh hamba Tuhan yang Tuhan
percaya.
Memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari
Tuhan, jadi tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Biarlah kita
melayani ada rasa takut sama Tuhan, tanggung jawabnya sama Tuhan! Memang
melihat hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak sungguh-sungguh Tuhan tidak
langsung menghukum, masih diberi kesempatan siapa tahu bisa berubah. Sejak
Yudas dipanggil menjadi rasul sudah ditulis Yudas yang menjadi pengkhianat,
sudah ditahu dia akan menjadi pengkhianat. Sudah ditahu tetapi Tuhan masih
berikan kesempatan sampai perjamuan Paskah “siapa yang mencelupkan tangannya ke
dalam pinggan bersama Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku. Lebih baik orang
itu tidak dilahirkan!”. Ini teguran keras, tetapi Yudas keras hati, tidak mau
berubah, tidak mau bertobat. Akhirnya dia terlepas dari pelayanan, terhilang
dari pembangunan Tubuh Kristus.
c) Imam
dan raja adalah kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan, dwifungsi.
d) Kehidupan
yang diurapi Tuhan. Ada minyak urapan di atas kepalanya.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia
telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Ini yang membedakan pelayanan di gereja dengan
kegiatan di luar, urapan ini yang membedakan. Khotbah dengan pidato yang
membedakan adalah urapan. Sederhana dia khotbah tetapi kalau ada urapan itu
meresap sampai ke dalam hati jemaat yang mendengar, dari pada pidato. Urapan
ini yang membuat kita selalu menang menghadapi tantangan. Dalam pelayanan banyak tantangannya. Melayani Tuhan itu
bagaikan menyeberang, berlayar ke seberang. Ada angin sakal kita hadapi, tetapi
kalau ada urapan pasti menang.
Mazmur 20:7,10
20:7
Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya
dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang
gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
20:10
Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu
kami berseru!
Kemenangan gilang gemilang berarti menang dan menang
terus. Tantangan apapun, kalau ada urapan bisa kita tembusi, bisa kita hadapi.
Jadi perhatikan, jangan gampang-gampang terhalang apalagi cari-cari halangan
sendiri. Itu berarti tidak ada urapan! Kalau ada urapan tembus semua halangan,
bergumul untuk bisa menang, tidak mau dikalahkan oleh apapun.
Saya mendampingi 2 hamba Tuhan yang luar biasa
dipakai Tuhan, guru saya Pdt. Widjaja Hendra dan orang tua rohani orang tua
kandung saya Pdt. Bernard Legontu. Itu yang menjadi teladan bagi saya. Menghadapi
tantangan, halangan dan rintangan tidak pernah mundur, maju terus! Itu karena
ada urapan.
Semakin luar biasa urapannya, semakin mengalami kemenangan
yang gilang-gemilang! Kalau ada urapan pasti aktif dalam pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus dan dipakai Tuhan sebagai terang kesaksian.
I Petrus 2:5,9
2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
Inilah
imam dan raja, bukan sekedar melayani. Kalau lihat secara jasmani, kemampuan
kita untuk melayani pas-pasan. Menyanyi pas-pasan, main musik pas-pasan,
khotbah menyusun kata-kata juga pas-pasan. Kalau ukuran manusia belum layak.
Tetapi kalau kita mau disucikan, memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh
Kudus dari Tuhan, bertanggung jawab kepada Tuhan, beribadah melayani Tuhan, ada
urapan, selalu menang
menghadapi tantangan, maka Tuhan pasti pakai dan berguna dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Di Lempinel ditekankan lebih berguna pengerja yang
setia dari pada gembala yang tidak setia.
Beribadah
melayani itu mempersembahkan sesuatu, bukan minta sesuatu. Kita melayani itu
berkorban dan segala persembahan kita harus bernilai rohani. Bagaimana bisa bernilai
rohani? Kalau suci, punya jabatan pelayanan dari Tuhan, beribadah melayani
kepada Tuhan, ada urapan. Tetapi kalau 4 poin tadi tidak ada maka persembahan
kita tidak bernilai apa-apa. Biar berkorban ratusan juta tetapi kalau tidak
suci, tidak punya jabatan pelayanan dari Tuhan, tidak beribadah melayani Tuhan,
tidak ada urapan, kepada manusia memang diterima, tetapi Tuhan di Sorga tidak
menerima.
Biarlah
persembahan kita selalu bernilai rohani. Kita menyanyi mungkin tidak baik,
tetapi karena mau melayani dalam kesucian, jabatan dan karunia dari Tuhan,
beribadah melayani Tuhan, ada urapan, maka pujian kita bernilai rohani.
Dibandingkan yang menyanyi dengan suara yang luar biasa, tetapi kalau tidak
suci, jabatannya bukan dari Tuhan, itu tidak ada artinya.
Kemudian
kita menjadi terang kesaksian, terang keubahan hidup dari gelap kepada terang. Kesaksian
yang benar adalah terang kesaksian hidup, dulu saya begitu, sekarang oleh
Firman saya jadi begini. Tidak salah juga bersaksi sakit sembuh, tidak ada uang
jadi ada uang, tetapi penekanannya
terang keubahan hidup. Terang kesaksian ini mengalahkan kegelapan dosa. Juga
mengalahkan kegelapan ekonomi. Sekarang kita hadapi kegelapan ekonomi. Terang
kesaksian kita mengalahkan semua itu.
Kalau
kita bisa aktif dalam pelayanan kemudian ada terang kesaksian, memang tidak
bisa kita pungkiri sebagai manusia daging kita tidak luput dari kekurangan.
Sudah melayani masih pernah jatuh. Bapak ibu yang sudah terlibat dalam melayani,
apakah selama ini tidak pernah jatuh dalam pandangan, pikiran, perbuatan,
perkataan? Semua pernah jatuh! Tetapi kalau kita mau aktif dalam pelayanan, ada
terang kesaksian, maka ketika kita jatuh tangan Tuhan segera mengangkat, tidak
berlarut-larut!
I
Petrus 2:10
2:10
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi
umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas
kasihan.
Kita
ini benda belas kasihan. Ketika kita jatuh tangan belas kasihan Tuhan
mengangkat kita kembali untuk kembali hidup benar dan suci. Lewat apa Tuhan
mengangkat? Lewat teguran dan hajaran Tuhan. Seperti Daud, dia dipakai Tuhan
luar biasa, Dia yang menyatukan suku-suku Israel yang tadinya sudah terpisah
karena ada yang memihak pada anak Saul, ada yang memihak Daud. Singkat cerita
seluruh Israel mengangkat Daud menjadi raja. Daud dipakai luar biasa, tetapi
dalam pelayanannya dia
pernah mengalami kejatuhan yang fatal, jatuh dengan Betsyeba, jatuh dalam dosa
kesombongan ketika menghitung bangsa Israel, tetapi oleh tangan belas kasihan Tuhan, dia segera diangkat.
Waktu
Daud menyuruh Yoab menghitung jumlah bangsa Israel, hal itu jahat di mata Tuhan
dan Tuhan mendatangkan tulah kepada bangsa Israel. Datang nabi Gad
memperingatkan Daud, disuruh pilih hukuman yang akan dijatuhkan. Daud berkata
lebih baik jatuh di tangan Tuhan. Tangan Tuhan mampu mengangkat.
II
Samuel 24:14
24:14
Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya
kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi
janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."
Saat
kita jatuh, tangan Tuhan mampu mengangkat kembali. Tangan belas kasihan Tuhan
mampu mengangkat kita. Sore ini saya tidak tahu keadaan bapak ibu kekasih dalam
Tuhan, kejatuhan kita dalam dosa apa. Firman Tuhan datang kepada kita, berarti
tangan Tuhan sedang diulurkan untuk mengangkat kita kembali supaya bisa benar,
bisa kembali pada kesucian. Jangan berlarut-larut! Apalagi berpikir sudah
kadung jatuh dalam dosa, pelayanan dilepaskan, jangan! Dosanya yang dilepaskan,
pelayanannya
jangan. Ayo bangkit kembali, aktif kembali dalam pelayanan pembangunanTubuh
Kristus.
3. Supaya
kita percaya bahwa Yesus akan segera datang kembali sebagai Mempelai Laki-laki
Sorga, Raja segala raja menjemput mempelai wanitaNya. Kita dengar Firman,
praktekan Firman, kita percaya Yesus akan datang sehingga kita tidak akan berlambat-lambat
melakukan Firman Tuhan. KedatanganNya sudah di ambang pintu, Dia tidak akan
menangguhkan lagi kedatanganNya, sangat sedikit waktu lagi Dia akan datang, Yesus
Mempelai Pria Sorga akan segera datang menjemput kita Mempelai WanitaNya.
Prakteknya apa kita percaya Yesus akan segera datang?
Mazmur
27:14
27:14
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Prakteknya
kuat teguh hati, bagaikan tiang penopang. Tuhan katakan kamu akan Aku jadikan
sokoguru di dalam Bait Allah
Wahyu
3:12
3:12
Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku,
dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama
Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari
Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Tiang
itu kuat. Coba kita masuk di ruangan ini lalu tiangnya bergoyang, tentu kita
semua takut. Kalau masuk dalam satu gedung kita lihat tiangnya kokoh,
besar-besar, tidak akan takut kita. Kita akan dijadikan sokoguru, kehidupan
yang kuat dan teguh hati. Apapun yang dihadapi tetap pegang teguh Firman
pengajaran yang benar. Apapun yang dihadapi tetap hidup benar dan suci. Apapun
yang dihadapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan dan tetap
menyembah Tuhan, tetap berharap dan bersandar kepada Yesus.
Kita
diperhadapkan dengan banyak kegoncangan di hari-hari terakhir ini. Pembangunan Bait Allah di zaman nabi Hagai
dikatakan terjadi di saat banyak kegoncangan. Tuhan katakan bukan hanya
mengoncangkan bumi tetapi langit juga dan barang-barang yang indah-indah akan
dikirimkan untuk rumah yang dibangun itu. Jadi pembangunan Tubuh Kristus Bait
Allah yang sempurna terjadi di tengah kegoncangan. Orang yang kuat teguh hati
tidak ikut goncang, dia bertahan, tetap menanti Tuhan, tidak mundur. Apapun
yang dihadapi tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar, pegang teguh
kebenaran dan kesucian, pertahankan kesetiaan dan kobaran dalam melayani Tuhan,
tetap berharap dan tetap menyembah Tuhan.
Hasilnya
jika kita kuat teguh hati.
a) II
Samuel 10:12
10:12
Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk
kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Hasil pertama Tuhan melakukan yang baik di mataNya
bagi kita. Baik di mata Tuhan, bukan
baik di mata kita. Kadangkala yang baik di mata Tuhan, orang Kristen pandang
dengan mata bermusuhan. Pelayan Tuhan yang tidak sungguh-sungguh dalam melayani
Tuhan, melihat apa yang baik dari Tuhan itu dengan mata bermusuhan. Ingat
nubuatan mengenai keluarga imam Eli. Orang yang tahbisannya tidak benar,
melihat kebaikan Tuhan malah dipandang dengan mata bermusuhan.
I Samuel 2:32
2:32
Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan
yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek
untuk selamanya.
Biarlah kita kuat teguh hati maka Tuhan melakukan
yang terbaik di mataNya bagi kita. Sekalipun mungkin kelihatannya seakan-akan
persoalan dan pergumulan yang kita hadapi tambah berat, seperti Lazarus yang
tadinya sakit kenapa malah mati bahkan sampai busuk, tetapi Tuhan tetap
melakukan yang baik di mataNya bagi kita sekalian.
b) II
Tawarikh 32:7-8
32:7
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap
raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita
lebih banyak dari pada yang menyertai dia.
32:8
Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah
TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita." Oleh
kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaannya kembali.
Tuhan menyertai dan berperang ganti kita. Persoalan
dan pergumulan apapun yang kita hadapi, jangan tinggalkan pengajaran, jangan
tinggalkan pelayanan, tetap menjaga kesucian hidup, tetap menyembah berharap
kepada Tuhan. Tuhan pasti menyertai dan berperang ganti kita. Kita diam saja,
Tuhan yang berperang ganti kita.
c) I
Tawarikh 28:20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya:
"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan
janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak
akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di
rumah Allah selesai.
Tuhan menyertai sampai segala sesuatunya selesai.
Jadi pernyertaan Tuhan tidak separuh jalan, sampai semuanya selesai, sampai
kita selesai terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita
Tuhan yang sempurna. Sekalipun masalah kita belum selesai sampai sekarang,
tetap kuat teguh hati, Tuhan menyertai sampai selesai. Pesan Naomi kepada Rut
“duduk saja anakku, orang itu tidak akan berhenti sampai dia selesai”. Orang
itu maksudnya Boas, Boas gambaran Yesus, Yesus bekerja sampai semua selesai.
Apa yang belum selesai, belum beres, malam ini tetap
kuat teguh hati, yakin Tuhan menyertai sampai selesai. Bahkan sampai kita
selesai terbangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, Tubuh Kristus
yang sempurna.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar