Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Ada 4 hal
yang dihujat antikristus:
1.
Pribadi Allah
2.
Nama
Allah
3.
Kemah
kediaman Allah itulah Tabernakel
4.
Semua mereka
yang diam di sorga, itulah orang-orang kudus.
Siang ini
kita pelajari poin keempat, menghujat orang-orang kudus. Artinya hamba Tuhan
pelayan Tuhan yang benar dibilang salah dan dilawan, yang salah dibilang benar
dan didukung mati-matian. Yang benar dibilangi cerewet, sok suci dan
sebagainya. Yesus pernah mengalaminya, Yesus benar tetapi dibilang salah dan
dihukum, Yesus Barabas yang salah malah dibebaskan.
Markus
15:6-15
15:6 Telah menjadi
kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu
menurut permintaan orang banyak.
15:7 Dan pada waktu
itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa
orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam
pemberontakan.
15:8 Maka datanglah
orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga.
15:9 Pilatus
menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan
raja orang Yahudi ini?"
15:10 Ia memang
mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
15:11 Tetapi imam-imam
kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang
dibebaskannya bagi mereka.
15:12 Pilatus
sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang
harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
15:13 Maka mereka
berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"
15:14 Lalu Pilatus
berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah
dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah
Dia!"
15:15 Dan oleh
karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas
bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
Pada cerita
ini orang Yahudi diperhadapkan dengan 2 raja.
1.
Yesus
adalah Raja kebenaran. Sebagai buktinya:
a)
Pengadilan
dunia tidak menemukan kesalahan apapun pada Yesus. Buktinya pengadilan dunia
menyatakan Yesus tidak bersalah.
b)
Yesus
tidak terpengaruh dengan tuduhan-tuduhan palsu dari tua-tua dan imam kepala.
Dan Yesus berdiam diri saja.
Yohanes 18:38
18:38 Kata Pilatus
kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"
18-38b Sesudah
mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan
berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.
Ini pelajaran
bagi kita, kalau orang benar ketika dituduh dan difitnah macam-macam dia diam
saja. Kalau bereaksi daging, membalas berarti memang dia salah. Kita belajar
berdiam diri, biarlah tuduhan dan fitnahan bagi kita orang benar, jadikanlah
itu berkat sehingga tidak akan ada kepahitan hati, tidak ada kebencian dan dendam
tetapi kita bisa mendoakan orang yang menuduh dan menfitnah kita.
Tetapi kalau
tuduhan itu benar segera mengaku dan minta ampun, iya saya salah, supaya darah
Yesus aktif menghapus menutupi dosa kita dan melindungi kita dari setan si
penuduh dan pendakwa itu.
Sebenarnya karena Yesus benar Dia
harus dibebaskan, tetapi Yesus rela menerima ketidakadilan. Tentu ada tujuannya
kenapa Yesus rela menerima itu. Nanti akan kita dengarkan.
2.
Yesus
Barabas raja kejahatan, harus dihukum, tidak ada alasan untuk dilepaskan,
tetapi dia malah dilepaskan.
Inilah yang
sekarang juga terjadi. Karena hasutan, orang banyak memilih Yesus Barabas dan
menyalibkan Yesus Kristus.
Markus
15:11
15:11 Tetapi
imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang
dibebaskannya bagi mereka.
Jangan
dengarkan hasutan-hasutan dan
fitnahan sebab ini membuat yang
benar ditolak dan dilawan, lalu yang salah didukung mati-matian. Ini jangan
terjadi pada kita.
Orang Yahudi
ini gambaran orang Kristen di akhir zaman yang seringkali salah memilih,
memilih yang salah menolak yang benar. Kenapa terjadi? Ada yang karena memang
tidak tahu, tidak pernah diajarkan jadi tidak tahu mana yang benar dan mana
yang salah, seperti orang Niniwe tidak tahu mana tangan kanan dan mana tangan
kiri akhirnya tolak yang benar. Ada juga yang tidak mau tahu, ini yang bahaya.
Ada yang tahu tetapi tetap ngotot memilih yang salah. Kenapa? Hati nuraninya
tidak baik, tidak suci sehingga tidak akan pernah cocok dengan yang baik dan
benar. Hati nurani yang tidak baik ini akhirnya berisi iri, dengki, dendam,
kebencian sampai kebencian tanpa alasan, keinginan jahat, keinginan najis, ambisi
daging. Dia tahu itu benar tetapi kalau dia dukung yang benar itu ambisi
dagingnya tidak pernah tercapai maka dia lawan. Dia dukung yang tidak benar
supaya ambisi dagingnya tercapai.
Ini soal hati
yang harus dikoreksi dan disucikan hari-hari terakhir ini supaya jangan salah
pilih. Akhirnya seperti setan yang terus mendakwa, seperti antikristus yang terus
menghujat yang benar, yang salah malah diagung-agungkan. Dia tahu itu salah
karena tidak seperti pengajaran yang sudah dia terima dari pendahulu, tetapi
bagi dia tidak apa-apa yang penting dapat ini dapat itu. Sehingga dia dukung
mati-matian. Dia tahu juga gembalanya benar, tetapi dia tidak dapat apa-apa
yang jasmani jadi dia lawan. Dalam nama Yesus, semoga tidak terjadi dalam hidup
kita. Apapun yang terjadi tetap pilih yang benar, pilih Yesus Raja Kebenaran,
jangan pilih Yesus Barabas. Banyak Yesus-Yesus dalam Alkitab, ada Baryesus tukang sihir, ada Yesus
Barabas, kita tetap pilih Yesus yang benar, Yesus Kristus.
Ada 3 hal
yang tidak boleh salah pilih:
1.
Pengajaran.
2.
Penggembalaan.
3.
Jodoh.
Kenapa?
Ketiga hal ini menentukan nasib hidup kita, baik di dunia mapun di akhirat. Surga atau neraka, mempelai wanita
Tuhan atau mempelai wanita setan. Kalau pilih yang salah maka sorga itu jauh,
tidak jadi mempelai wanita Tuhan. Dia malah dekat ke neraka, menjadi
mempelainya setan. Soal jodoh salah pilih, nikah bukan bersuasana sorga tetapi
bersuasana neraka. Makanya berdoa supaya Tuhan kasih. Adam tidur, tidur artinya
penyerahan diri. Berdoa, menyerah kepada Tuhan, nanti Tuhan kasih yang terbaik
dari Tuhan. Ada yang dikaruniai untuk menikah yah menikahlah sebab kalau tidak
menikah nanti hancur. Ada yang mendapat kasih karunia tidak menikah, jangan
paksa menikah, nanti hancur. Bagi saya sebagai gembala jangan salah mengambil
keputusan, itu menentukan nasib dalam penggembalaan. Terutama soal nikah, dalam
menangani nikah jangan salah mengambil keputusan. Kasihan kehidupan itu kalau
saya salah mengambil keputusan. Sebab itu supaya tidak salah semua kembali pada
Firman, patokannya Firman, bukan perasaan daging. Jemaat datang “pak gembala
nikah saya begini” gembala pakai perasaan daging “kasihan dia ini” akhirnya oh
boleh tidak apa-apa, silahkan. Akibatnya jemaat itu hancur. Kalau pakai Firman
“Firman bilang tidak boleh, tidak ada ayatnya bilang boleh”. Kalau dia yang
lawan dia hancur. Tetapi kalau dia menurut maka dia ditolong oleh Tuhan.
Mengapa Yesus
rela mengalami ketidakadilan sampai mati di kayu salib?
1.
Supaya
Dia bisa menjadi Pembela bagi kita. Dia tahu kita pasti menghadapi
tuduhan-tuduhan, sebagaimana Dia sebagai kepala mengalami tuduhan, TubuhNya
juga mengalami hal yang demikian. Kita butuh pembela karena kita menghadapi
pengadilan. Ada pengadilan terakhir di takhta putih. Kalau tidak ada yang
menjadi pembela kita maka kita bisa menjadi terdakwa bahkan jadi terpidana
nantinya. Kita manusia berdosa, semua manusia sudah berbuat dosa, tidak ada
yang terkecuali, hukumannya harus mati. Kalau tidak ada yang membela, habis
kita.
Roma 8:31-34
8:31 Sebab itu apakah yang akan kita
katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan
melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan
Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah
mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan
Dia?
8:33 Siapakah yang akan menggugat
orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan
menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati?
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah,
yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Yesus rela mengalami
ketidakadilan sampai mati untuk menjadi pembela kita. Dia menggantikan kita,
seharusnya kita yang dihukum tetapi Yesus rela mati ganti kita. Jadi jangan
takut, kalau kita diperhadapkan dengan ketidakadilan, diam saja, ada Tuhan Yesus
menjadi Pembela.
2.
Yesus
rela sengsara untuk membenarkan kita. Dia Raja Kebenaran dan Dia memberikan
kebenaran kepada kita.
Roma 3:23-24
3:23 Karena semua orang telah berbuat
dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Yesus mengalami ketidakadilan
sampai mati di kayu salib untuk memberikan kebenaran kepada kita lewat
KorbanNya di kayu salib. Sikap kita menerima. Bagaimana cara menerima kebenaran? Proses
orang berdosa menerima kebenaran dari Yesus.
a)
I
Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika
kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu,
menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Prosesnya
mengaku dosa kita, mengaku apa yang tidak benar dalam pribadi kita, dalam nikah
kita, dalam pelayanan
kita, akui kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh, dengan hancur hati,
dengan suatu penyesalan kita tidak mau melakukan itu lagi. Maka darah Yesus
aktif:
1)
Menghapus
dosa sampai tidak berbekas. Ketidakbenaran kita dihapus, ditutupi, tidak
berbekas lagi, seakan-akan kita tidak berbuat dosa itu. Tuhan melihat kita
seperti kita tidak pernah berbuat dosa itu.
2)
Menyucikan
dari segala kejahatan = mencabut akar dosa dan kita mengalami kelepasan dari
dosa. Kalau akarnya tidak dicabut, bisa tumbuh lagi. Harus dicabut, betul-betul
kita mengalami kelepasan dari dosa sampai kita bisa benar seperti Yesus benar.
Dosa A diakui, dihapus oleh darah Yesus, kita tidak berbuat lagi, sampai tidak
bisa berbuat dosa itu lagi, mau diancam, digoda, dipaksa, tidak bisa kita
perbuat lagi. Itu benar seperti Yesus benar.
I Yohanes 3:9-10
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah,
tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak
dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah
dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal
dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
Dosa A sudah kita akui, tidak
kita lakukan lagi, sampai tidak dapat kita lakukan. Seumpama dosa itu A sampai
Z, dosa B kita akui sampai dosa Z kita akui dan tidak kita lakukan lagi, sampai
kita tidak bisa berbuat dosa lagi. Saat Yesus datang kita tampil tanpa cacat
cela, kita layak menjadi Mempelai WanitaNya. Ini semua butuh proses, memang
tidak seperti sulap. Memang sakit bagi daging, tetapi kita harus masuk dalam
proses itu. Selesaikan dosa, biar kita dibenarkan.
Apa buktinya
bahwa kita sudah diampuni oleh Tuhan?
I Yohanes
3:19-21
3:19 Demikianlah
kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh
menenangkan hati kita di hadapan Allah,
3:20 sebab jika
kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta
mengetahui segala sesuatu.
3:21
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita
mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
Buktinya
tidak ada lagi yang menuduh di hati, hati damai sejahtera. Kalau kita salah
pada seseorang, ketemu orang itu pasti berdebar-debar. Jangan ada lagi yang
tidak benar, biar hati tenang dan damai sejahtera. Itu bukti kita sudah diampuni
oleh Tuhan.
Supaya
kebenaran dan kesucian itu terjaga dan kita tidak terjerumus dalam dosa, dalam
kubangan yang sama maka lanjutkan masuk dalam penggembalaan.
b)
Masuk
dalam penggembalaan yang benar. Di situ kebenaran terjaga, kesucian terjaga, hati
kita tetap damai sejahtera.
Mazmur
23:1-3
23:1 Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang
tenang;
23:3 Ia menyegarkan
jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Namanya
padang rumput, di sekitarnya banyak binatang buas mengintip. Kalau binatang liar, dia pasti takut, tidak
tenang. Tetapi kalau digembalakan dia tenang karena dipagari Tuhan
sekelilingnya. Tadi dikatakan “Dia membaringkan aku” mari biarlah kita mantap
tergembala sampai menikmati penggembalaan, itu istilah berbaring. Ada kegoncang
sana sini, tetapi kita yang tergembala tetap tenang, damai, karena ada rumput
hijau, Firman penggembalaan, ada Firman dan Roh Kudus. Semua sudah terpenuhi,
kalau ada rumput dan air yang tenang yang lain pasti ada. Dalam penggembalaan
kita dapat segalanya.
Begitu kita
lalai dalam penggembalaan maka dosa masuk, ajaran-ajaran lain masuk. Dan juga
pasti gampang terpengaruh dengan hasutan-hasutan, gosip-gosip dan fitnah.
Kesucian akhirnya tercemar! Ingat Dina anak Yakub, waktu di kemah dia aman
terlindungi. Kemah itu bicara penggembalaan. Satu kali dia ingin melihat orang-orang
di kota Sikhem, pingin bergaul dengan gadis-gadis di sana. Kalau bagi kita
sekarang mau lihat yang lain. Begitu dia keluar dari kemah, dia langsung
diculik, diperkosa dan digagahi. Biarlah kita mantap dan menikmati
penggembalaan. Supaya jemaat bisa menikmati penggembalaan, tugas saya sebagai
gembala menyediakan rumput hijau sediakan air yang tenang. Coba kalau dalam
kandang sudah dilindungi dan dipagari semuanya, lalu gembala tidak kasih makan
dan tidak kasih air di situ, dombanya teriak-teriak semua, tidak tenang, karena
tidak ada Firman di situ. Akhirnya gembala diseruduk.
Sesudah
digembalakan, disucikan, kita tidak boleh menganggur, harus ada aktivitas
kegiatan, ada tugas yang harus kita kerjakan supaya kita bisa sampai ke ruangan
maha suci, disempurnakan. Apa tugasnya?
1)
Bersaksi,
menjadi saksi yang benar. Sudah menikmati penggembalaan, sudah ditolong, sudah
dibenahi nikahnya, sudah dibenahi hidupnya, ayo tiup terompet, bersaksi! Kalau
belajar 7 pesta yang dirayakan orang Israel, ada pesta Paskah artinya bertobat,
kemudian roti tidak beragi artinya lahir baru, lalu pesta roti timang-timangan
artinya tergembala, sesudah itu pesta bunyi nafiri. Kita harus meniup nafiri,
artinya menjadi saksi yang benar di manapun kita berada.
Apa yang harus kita saksikan?
Tidak ada uang jadi ada uang, tidak ada halaman jadi ada halaman, sakit jadi
sembuh, bukan itu kesaksian yang utama. Kesaksian utama kita ada 2 hal:
v Saksikan Yesus Raja Kebenaran, itu kesaksian
tentang Firman penginjilan. Kita bersaksi bahwa Yesus sanggup melepaskan kita
dari dosa-dosa, Dia Juruselamat, Dia Raja Kebenaran. Banyak orang-orang yang
belum mengenal Yesus dan hidup di dalam dosa di luar sana. Saksikan kita sudah
ditolong oleh Tuhan, dibebaskan dari dosa. Seperti perempuan Samaria bersaksi
“mungkin Dia itu Mesias, Dia membongkar semua yang kulakukan”. Itu yang disaksikan.
v Saksikan Yesus Raja segala raja Mempelai Pria
Sorga. Itu bersaksi tentang Firman pengajaran,
Jangan malu bersaksi, tetapi
bersaksi bukan untuk cerita kekurangan orang, saksikan kekurangan kita. Saksikan
Firman yang mengerjakan mengubahkan kita. Kalau tidak mau bersaksi kita berhutang darah yang tidak bisa
dibayar oleh apapun, bahkan oleh darah kita sendiri. Sebenarnya oleh kesaksian
kita orang lain ditolong, tetapi kita tidak bersaksi. Akhirnya dia dihukum dan
kita berhutang darah, sama-sama masuk aniaya antikristus. Kalau tidak mau
bersaksi pasti jadi pendakwa, jadi penghujat. Ayo bersaksi hari-hari terakhir ini. Saksikan saya ini orang yang begini
dulunya, tetapi sudah ditolong oleh Tuhan. Semoga kita mengerti, kita tiup
nafiri, bersaksi supaya jiwa-jiwa dibawa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, bukan untuk
jadi anggota gereja di sini. Ke mana dia diarahkan untuk digembalakan itu
urusannya Tuhan.
2)
Menjadi
senjata kebenaran = menjadi hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Roma 6:12-13
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan
berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti
keinginannya.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota
tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah
dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi
senjata-senjata kebenaran.
Mari aktif semua melayani dalam kebenaran dan kesucian.
Kita mau melayani Tuhan, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Kegerakan ini akan semakin besar, tetapi jangan heran kalau tantangannya juga semakin
besar. Semakin dekat puncak gunung, anginnya semakin besar. Bertahan, biar kita
dipakai Tuhan, jangan pasif.
Berbuat dosa = melayani setan.
Kita sudah dibenarkan, stop melayani setan. Tetapi kalau nganggur, kembali lagi
melayani setan. Sesudah dilepaskan, ditolong oleh Tuhan, kita digembalakan dan
disucikan serahkan hidup kita kepada Tuhan untuk menjadi senjata kebenaran,
dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Digerakan dalam
bidang apa saja, ayo layani Tuhan, banyak
pelayanan yang bisa kita kerjakan untuk pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna.
Sebagai pelayan Tuhan tentu Tuhan
berikan perlengkapan yaitu ada jabatan pelayanan, karunia-karunia Roh Kudus
kemampuan ajaib dari Tuhan untuk melayani dan ada kasih, memberi daya tahan
dalam melayani Tuhan, tidak mundur
di tengah jalan, terus melayani sampai garis akhir.
Sebagai hamba Tuhan dan pelayan Tuhan
tugas kita apa? Ada kewajiban utama yaitu mempermuliakan nama Tuhan dalam
segala hal:
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku:
"Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku
telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan
sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada
Allahku."
Ini tugas utama kita, memuliakan
Tuhan. Jadilah gembala yang memuliakan
Tuhan, pendoa yang memuliakan Tuhan, pemain musik yang memuliakan Tuhan
pemimpin pujian yang memuliakan Tuhan dan sebagainya, semua untuk memuliakan
Tuhan di dalam segala hal. Berarti dalam nikah dan ibadah pelayanannya tidak
ada yang salah yang bisa dituduhkan. Seperti Daniel tidak bisa dituduh karena
dia benar dan memuliakan Tuhan. Kita bisa mengerjakan semua dengan setia benar,
setia baik, setia tanggung jawab dalam nikah dan dalam ibadah.
Kehidupan yang setia benar, setia
baik dan setia tanggung jawab, bisa memuliakan Tuhan adalah kehidupan yang bisa
diharapkan dan punya pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kaum muda mau
cari pasangan, lihat yang setia baik, setia benar, setia tanggung jawab dalam
pelayanan, itu bisa diharapkan. Jangan cuma lihat gantengnya, lihat cantiknya
tetapi tidak setia, tidak baik, tidak benar, tidak tanggung jawab, tidak bisa
diharapkan orang seperti itu.
Hasilnya kalau kita memuliakan
Tuhan:
Matius 25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya:
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah
setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam
perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Ada kebahagiaan sorga di tengah ketandusan, kekeringan dan
kekacauan di dunia akhir zaman. Kebahagiaan sorga jangan diukur dengan uang.
Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, biarlah menjadi pengalaman saja. Betapa
bahagia kita mengikuti Tuhan. Sebaliknya kalau tidak setia dan tidak benar,
dalam bahasa dalam Matius pasal 25 pasti malas dan jahat, akibatnya dilempar ke
tempat yang paling gelap, penuh ratap tangis dan kertak gigi.
Matius 25:26,30
Matius 25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang
jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak
berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat
ratap dan kertak gigi."
Kalau malas dan jahat itu tidak
berguna bagi Tubuh Kristus. Hidupnya akan bersuasana kutukan, penuh ratap tangis
dan kertak gigi, sampai nanti masuk aniaya antikristus, kegelapan paling gelap
melanda dunia. Jangan ini terjadi dalam kehidupan kita. Mari kaum muda remaja,
masih muda dan kuat, setia baik, setia benar, setia tanggung jawab dalam
pelayanan. Jadilah kehidupan yang berguna, bahkan sangat berguna bagi
pembangunan Tubuh Kristus.
Dulu saya tidak berguna, malah
merusak. Anak hamba Tuhan tetapi tidak ada yang baik, semua jahat, semua najis.
Tetapi Tuhan tolong, Tuhan tangkap di Malang dan akhirnya Tuhan panggil menjadi
hamba Tuhan sepenuh. Biarlah di hari-hari terakhir ini hidup saya bisa berguna
bagi pembangunan Tubuh Kristus. Dulu kita semua melakukan hal yang sia-sia dan
tidak berguna. Tetapi lewat Firman kita sudah dibenarkan, disucikan,
digembalakan, ayo layani Tuhan, jadilah kehidupan yang berguna.
I Petrus 4:1
4:1 Jadi, karena Kristus telah
menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan
pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani,
ia telah berhenti berbuat dosa —,
Ayo lepaskan dosa, jangan layani
setan lagi. Waktu yang sisa ini kita gunakan untuk Tuhan.
I Petrus 4:2-4
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu
pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu
pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu
telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora,
perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu
tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan
ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Orang heran koq sudah tidak
begitu lagi, sudah lepaskan semua, sekarang berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus. Jangan heran, kalau sudah
menjadi kehidupan yang berguna bagi Tubuh Kristus, malah orang fitnah, dihujat,
dibenci, diperlakukan tidak adil. Waktu dulu kita berbuat dosa, melakukan yang
menyenangkan hati manusia, menyenangkan daging, orang senang kepada kita,
banyak teman kita. Begitu kita mulai hidup berguna bagi Tuhan, dijauhi. Jangan
takut, tadi sudah Tuhan jamin “masuklah dalam kebahagiaan Tuanmu”. Terserah
orang meninggalkan kita, yang penting kita bersama dengan Tuhan dalam kebahagiaan sorga.
3)
Menjadi
penyembah yang benar.
Yohanes 4:23-24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan
sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam
roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa
menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Penyembahan yang benar didorong
oleh kebenaran itulah Firman dan roh, itulah Roh Kudus. Firman dalam urapan Roh
Kudus = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini yang menyucikan
sampai tembus ke hati dan pikiran. Jadi penyembahan yang benar adalah
penyembahan atas dasar kesucian.
Menyembah = melihat Tuhan.
Biarlah kita banyak memandang Tuhan hari-hari terakhir ini. Supaya begitu Yesus
datang kita memandang Dia untuk masuk dalam kebahagiaan yang kekal. Kalau
sekarang tidak mau menyembah Tuhan, waktu Yesus datang orang itu memandang Yesus
tetapi dalam ratapan karena hukuman bagi dia. Lebih baik sekarang kita banyak
menyembah Tuhan, mengeluh mengerang kepada Tuhan, dari pada nanti meratap,
dianiaya, dihukum, melihat Yesus datang tetapi tidak bisa bersama dengan Yesus.
Sementara yang di awan-awan sana bahagia. Betapa menderitanya kalau melihat
isteriku ada di sana, suamiku ada di sana, anakku ada di sana tetapi saya di
sini menderita.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan
awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia.
Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Ini kedatangan Yesus kedua kali.
Kita yang menyambut Dia di awan-awan bersukacita berseru haleluya, Dia menjadi
Raja, Mempelai Pria Sorga dan kita gerejaNya sudah siap sedia. Betapa
bahagianya kalau kita bisa memandang Yesus kalau datang kedua kali. Ayolah
hari-hari terakhir ini kita banyak memandang Yesus lewat penyembahan. Tugas
kita bersaksi, melayani Tuhan dengan setia baik, setia benar, setia tanggung
jawab. Tugas kita menyembah Tuhan, kita banyak memandang Tuhan.
Apa buktinya bahwa kita penyembah
yang benar dan bisa melihat Tuhan?
Mazmur 16:8
16:8 Aku senantiasa memandang kepada
TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Itu buktinya kita banyak
memandang Tuhan lewat penyembahan yaitu tidak goyah menghadapi apapun = kuat
teguh hati. Terutama ketika kita diperhadapkan dengan ujian, diperhadapkan
dengan percikan darah, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Diizinkan anak
berulah, diizinkan ekonomi merosot, diizinkan ada penyakit dan lain sebagainya,
tetapi tidak goyah. Masing-masing
kerjakan keselamatannya. Begitu anak berulah, kita tetap kuat, jangan ikut goyah, jangan
ikut putus asa kecewa, rugi kita nanti. Kita mendoakan dan menasihati, tetapi
tetap berulah, tetap
serahkan pada Tuhan, tetap melayani Tuhan sampai garis akhir. Terus bersandar kepada Tuhan, berharap kepada
Tuhan, menyembah haleluya.
Percikan darah adalah penyucian
terakhir untuk sempurna. Kalau kurang dalam menyembah pasti goyah! Sebagai
contoh Petrus, rasul yang hebat, hamba Tuhan senior, tetapi kekurangannya dia
kurang menyembah sehingga Petrus sempat goyah dalam menghadapi 2 hal. Ini
awasan bagi kita, kalau penyembahan kita kurang, nanti menghadapi 2 hal ini
bisa goyah. Lalu menghadapi 2 hal ini kita tidak menyembah lagi, bisa hancur!
v Petrus goyah ketika menghadapi angin dan
gelombang.
Matius 14:29-31
14:29 Kata Yesus:
"Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air
mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan
angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah
aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan
tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya,
mengapa engkau bimbang?"
Ini pelajaran bagi kita, sekarang
kita diperhadapkan dengan angin dan gelombang yang datang dengan tiba-tiba,
sekonyong-konyong. Angin ini
menunjuk angin pengajaran palsu, Gelombang menunjuk gelombang dosa dan
gelombang pencobaan, masalah yang datang silih berganti. Kalau kurang menyembah
apalagi tidak menyembah, bisa
merasa Tuhan tidak adil, Tuhan tidak menolong, bisa goyah. Kami hamba Tuhan
kalau kurang penyembahan begitu menghadapi angin pengajaran yang memberikan
keuntungan secara jasmani mulai goyah. Akhirnya campur-campur, masukan ajaran
A, ajaran B, itu goyah!
Akibat kalau sudah goyah, mulai
tenggelam. Yang rohani mulai tenggelam, yang jasmani juga mulai tenggelam,
mulai merosot semuanya. Pelayanannya
mulai kering, mulai bosan. Saya melayani tetapi ekonomi saya susah, bagaimana Tuhan ini! Mulai asal-asalan melayani,
mulai timbul tenggelam. Ketika kita melihat segala sesuatu mulai tenggelam,
mulai merosot, jangan salahkan siapa-siapa, jangan salahkan Tuhan. Lalu apa
yang kita lakukan? Segera memandang Tuhan, menyembah dan mengulurkan tangan kepada Yesus, Tuhan mampu mengangkat. Kalau
saat itu Petrus hanya melihat air danau, habis dia. Tetapi dia langsung
memandang Yesus “Tuhan tolong aku’. Itu yang harus kita lakukan, banyak menyembah hari-hari terakhir ini. Maka tangan belas
kasihanNya diulurkan dan mampu mengangkat kita kembali.
Kadang diizinkan kita berpuasa
tetapi yang kita puasakan itu belum dijawab. Puasa untuk suami, untuk isteri,
untuk anak, mungkin puasa untuk jodoh. Tetapi tidak dijawab-jawab, malah tambah
susah, tambah berat. Jangan kita goyah, jangan ragukan kasih Tuhan, tetap menyembah
Tuhan. Ada waktunya Tuhan untuk menolong. Waktu Tuhan tidak terlalu cepat dan
tidak terlalu lambat. Petrus berseru langsung ditolong, tidak dibiarkan
tenggelam.
v Petrus goyah saat menghadapi salib sehingga
menyangkal Yesus. Kita diizinkan Tuhan mengalami sengsara dan penderitaan yang
bukan karena kesalahan kita tetapi karena kehendak Tuhan diizinkan terjadi, diperhadapkan
dengan salib, jangan goyah. Saya sudah melayani bertahun-tahun malah dikucilkan,
saya difitnah, jangan goyah, jangan tolak salib!
Petrus sudah menyangkal Yesus.
Menyangkal Yesus itu kejatuhan terdalam dari Petrus. Menyangkal itu roh
antikristus.
I Yohanes 2:22
2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah
dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus,
yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Petrus sudah sama dengan
antikristus, dia mengalami kejatuhan yang terdalam. Tetapi syukur kepada Tuhan ada
kokok ayam yang didengar oleh Petrus dan ada pandangan belas kasih dari Yesus
Imam Besar. Siang ini mungkin kita sudah sempat goyah, karena menghadapi salib
kita sudah mulai menyangkal pengajaran “ah pengajaran ini tidak benar, tidak
betul, saya malah tambah susah di pengajaran, saya malah tidak ada koneksi
sekarang ini, saya dikucilkan orang!”. Mungkin kita mulai goyah, tetapi masih
ada kokok ayam, masih ada pandangan Yesus yang berbelas kasihan kepada kita.
Selama masih ada suara kokok
ayam, itu menunjuk Firman penggembalaan diberitakan dan kita mau mendengar, di
situ ada pandangan Yesus Imam Besar yang mampu menolong kita, memulihkan
kehidupan kita, mengangkat kita dari kejatuhan yang terdalam.
Lukas 22:60-62
22:60 Tetapi Petrus berkata:
"Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga,
sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang
Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya:
"Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal
Aku."
22:62 Lalu ia pergi ke luar dan
menangis dengan sedihnya.
Mungkin kita sudah seperti Petrus.
Iya Tuhan saya goyah menghadapi angin dan gelombang, menghadapi dosa,
menghadapi pencobaan, menghadapi angin pengajaran palsu, menghadapi gosip-gosip
dan fitnah saya mulai goyah. Menghadapi salib penderitaan karena Yesus, saya
mulai goyah. Siang ini masih ada Firman penggembalaan diberitakan, kita dengar,
ada pandangan Yesus Imam Besar kepada kita, mau memulihkan kita.
Mazmur 91:7
91:7 Walau seribu orang rebah di
sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Jangan goyah, tetap memandang
Tuhan, tetap berseru dan bersandar hanya kepada Tuhan. Siang ini saya tidak
tahu apa persoalan yang bapak ibu hadapi, angin gelombang apa yang sedang
menerpa, salib apa yang sedang dialami, yang pasti 1 hal, jangan pernah goyah! Jangan
pernah ragukan kasih Tuhan. Tetap memandang Yesus,
tetap menyembah Dia. Waktu Yesus datang kita bisa memandang Dia muka dengan
muka. Segala penderitaan yang kita hadapi di dunia ini sirna, diganti sukacita
kekal. Kita masuk Yerusalem Baru menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar