Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ada 3 macam berkat yang bisa kita terima jika
taat pada Firman Tuhan:
1.
Ayat
4-5,10 berkat pemeliharaan.
2.
Ayat 6-8
berkat perlindungan dan damai sejahtera.
3.
Ayat 9
berkat nikah dan buah nikah.
Kita pelajari poin pertama, berkat
pemeliharaan secara melimpah.
Imamat
26:4-5,10
26:4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya,
sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi
buahnya.
26:5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada
musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai
kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di
negerimu dengan aman tenteram.
26:10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang
lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.
Berkat pemeliharaan Tuhan secara melimpah,
bergantung pada hujan pada masanya, yaitu hujan awal dan hujan akhir.
Ulangan 11:13
11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan
perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi
TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu,
Secara rohani hujan awal adalah kegerakan Roh
Kudus hujan awal yaitu kegerakan dalam Firman penginjilan = pemecahan 5 roti
dan 2 ikan untuk 5.000 orang dan ada kelimpahan 12 bakul. Hujan akhir adalah
kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam Firman pengajaran =
pemecahan 7 roti dan beberapa ikan kecil untuk 4.000 orang dan ada kelimpahan 7
bakul. Jadi kalau kita ada dalam kegerakan Firman, pasti kita akan mengalami pemeliharaan
hidup secara melimpah. Hidup secara melimpah jangan kita ukur dengan uang bermiliar-miliar,
berapapun berkat yang kita dapat kalau kita bisa mengucap syukur itu hidup
dalam kelimpahan.
Kegerakan Firman penginjilan sudah terjadi di
mana-mana untuk menambah jumlah jiwa yang mengikut Yesus. Harus ditingkatkan
pada kegerakan Firman pengajaran. Sekarang kita sudah berada pada kegerakan Roh
Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam Firman pengajaran untuk menambah
kualitas rohani gereja Tuhan sampai mencapai kesempurnaan. Kita pelajari dari
pemecahan 7 roti untuk 4.000 orang.
Markus 8:1-9
8:1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang
besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil
murid-murid-Nya dan berkata:
8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada
orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak
mempunyai makanan.
8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan
lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."
8:4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di
tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"
8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti
ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka
memberikannya kepada orang banyak.
8:7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah
mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang
mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.
8:9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu
Yesus menyuruh mereka pulang.
Ketika roti sudah dibagi-bagikan dan orang-orang
sudah makan sampai kenyang, roti yang sisa dikumpulkan ke dalam 7 bakul.
Pemecahan 5 roti untuk 5.000 orang ada sisa 5 bakul. Dalam bahasa Indonesia
sama-sama disebut bakul,
tetapi dalam bahasa aslinya ada perbedaan.
Dalam pemecahan 7 roti, bakul yang dipakai
disebut spuris atau spuridas ini bakul yang besar yang dipakai bawa
bekal untuk perjalanan
jauh. Dalam pemecahan 5 roti bakulnya disebut kopinos ini bakul yang
lebih kecil, isinya sediki. Ini menunjukan kepada kita bahwa kegerakan Firman
pengajaran ditujukan kepada kita bangsa kafir, bangsa yang jauh.
Efesus 2:13
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Firman pengajaran atau Firman sepenuhnya = Firman
yang dibuka rahasianya. Bangsa Yahudi dipercaya Firman, tetapi pembukaan
rahasia Firman dipercayakan kepada kita bangsa kafir.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Kolose 1:25-29
1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai
dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya
dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad
dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang
kudus-Nya.
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa
kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada
di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap
orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk
memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
1:29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan
segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
Firman sepenuh inilah Firman pengajaran,
Firman yang dibuka rahasianya. Kita bersyukur kepada kita dipercaya pembukaan
rahasia Firman. Kenapa dibeda-bedakan, bangsa Israel dipercaya Firman, kepada
kita bangsa kafir dipercayakan rahasianya. Apa tujuannya? Untuk membangkitkan
cemburu bangsa Israel, sehingga mereka juga mau menerima pembukaan rahasia
Firman, mau menerima Firman pengajaran dan diselamatkan sehingga menjadi satu
dengan kita bangsa kafir dalam satu tubuh Kristus yang sempurna. Jadi arahnya
kepada mereka bangsa Israel. Dulu penginjilan itu dari Israel, dari Yerusalem,
Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Sekarang pengajarannya kebalikannya dari
timur ke barat, dari ujung bumi. Tidak kebetulan Pdt. Van Gessel menyelesaikan
menyusun Alkitab dalam terang Tabernakel di Abipura-Papua dan beliau meninggal
dan dimakamkan di sana. Dari sana Firman pengajaran ini terpancar cahayanya sampai
nanti mencapai Israel asli. Kalau mereka sudah menerima maka pintu kemurahan
sudah tertutup bagi kita bangsa kafir. Sekarang pintu itu masih terbuka lebar
bagi kita.
Roma 11:11-14
11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan
harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan
telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan
bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain,
terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan
Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku
menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
11:14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan
cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan
beberapa orang dari mereka.
Memang kalau dibandingkan dengan jumlah
bangsa kafir yang masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, lebih banyak kita bangsa kafir. Kalau orang Israel jumlahnya
sudah ditentukan yaitu 144.000 orang, itupun minus suku Dan. Bagi kita bangsa
kafir banyak, tetapi jumlahnya tidak diketahui. Selagi rahasia Firman dibukakan
secara melimpah kepada kita, segera terima dan praktekan. Kalau Tuhan sudah
beralih kepada bangsa Israel lalu baru mau menerima dan mempraktekan, itu sudah
terlambat. Akibatnya akan masuk dalam kelaparan rohani yang dahsyat, lapar akan
Firman Tuhan.
Kita mendapat pembukaan Firman, ada rahasia
Firman dibukakan, itu hanya karena kemurahan Tuhan. Tetapi ingat ada kekerasan
Tuhan. Begitu kita tidak menghargai pembukaan rahasia Firman, main-main waktu
dengar Firman, tidak serius, tidak sungguh-sungguh maka ketika Tuhan beralih
kepada bangsa Israel, orang itu akan gigit jari, kalau baru mau sungguh-sungguh
itu sudah terlambat. Kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan beralih kepada bangsa
Israel, itu semua terserah Tuhan, Tuhan yang tentukan. Sekarang masih ada kesempatan,
biarlah kita sungguh-sungguh ikut dalam kegerakan Firman pengajaran ini, masuk
di dalamnya, jangan sampai kita masuk dalam kelaparan rohani yang dahsyat,
lapar akan Firman Tuhan.
Akibat kelaparan Firman:
1.
Markus
8:3
8:3
Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di
jalan, sebab ada yang datang dari jauh."
Rebah
di jalan, artinya pingsan rohani. Kalau orang lapar, lalu disuruh perjalanan
jauh bisa lapar dan pingsan. Orang pingsan, dia tidak mati tetapi juga tidak
hidup, tidak bangkit. Ini sama dengan suam-suam rohani, tidak panas tidak
dingin, tidak mati tidak bangkit, seperti sidang jemaat Laodekia. Karena mereka merasa “aku kaya,
aku telah memperkayakan diriku” tetapi Tuhan bilang “kamu melarat, malang,
miskin, buta dan telanjang”.
Wahyu
3:15-17
3:15
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Tuhan
tolong kita jangan seperti ini. Jemaat Laodekia ini dalam kitab Wahyu pasal 2
dan 3 adalah jemaat ketujuh yang ada di Asia Kecil. Angka 7 menunjuk akhir
zaman. Jadi sidang jemaat Laodekia menggambarkan jemaat akhir zaman ini. Banyak
yang suam rohani karena hanya menggembar-gemborkan perkara yang jasmani. Bangga dengan
mujizat-mujizat jasmani. Merasa secara jasmani sudah ada kelimpahan sehingga
tidak butuh Firman. Gereja besar, jemaat banyak, dia rasa buat apa lagi Firman,
nyanyi-nyanyi saja, pujian diperbanyak pemberitaan Firman biar beberapa menit
saja, karena merasa sudah diberkati. Begitu lihat yang ada Firman dianggap apa
itu, jemaat Smirna, Filadelfia, kecil. Selalu dibangga-banggakan yang jasmani.
Dianggap kalau Tuhan ada pada sidang itu pasti kaya.
Sama
seperti dalam pemecahan 5 roti, dalam Yohanes pasal 6 Tuhan bilang “kamu datang
kepadaKu karena kamu sudah kenyang makan roti”. Lalu Yesus saksikan bahwa
Dialah roti hidup. Mulai dari saat itu banyak yang mengundurkan diri. Banyak
gereja yang hanya senang
dengan pemecahan roti yang diartikan sebagai mujizat jasmani, pelipatgandaan
berkat. Kalau ke gereja sebagai tempat pelipatgandaan berkat, berarti gereja
sudah sama dengan gunung Slamet dan gunung-gunung yang lain tempat mencari
berkat dengan membawa sesajian.
Kita
ini juga adalah gereja Tuhan, kalau tanpa Firman, tidak menerima Firman, tidak
mau makan Firman, kita akan suam-suam rohani. Praktek suam-suam rohani:
a) Tidak dingin dan tidak panas. Tidak dingin =
tidak sejuk = tidak ada damai sejahtera. Yang ada hanya iri, benci, gosip dan
sebagainya. Coba kalau jemaat yang menurut dia kakap itu pindah ke gereja lain,
gembalanya langsung iri, benci, gosip, karena yang dicari hanya berkat yang
jasmani. Mulai dari saya sebagai gembala, jangan melayani hanya mencari yang
jasmani “ini kakap, ini teri” jangan! Semua jiwa itu mahal di hadapan Tuhan,
jangan dibanding-bandingkan. Bisa dilihat apa motivasi pelayannya. Kalau bagi
saya jemaat pindah saya pukul diri, kenapa bisa pindah. Kalau setelah pukul
diri ternyata saya tidak salah berarti sudah waktunya Tuhan percayakan pada
yang lain untuk digembalakan. Tidak usah iri, benci, marah dan lain sebagainya.
Tidak panas = tidak menyala-nyala lagi dalam
ibadah pelayanan. Sekalipun kelihatan masih setia tetapi sudah tidak
menyala-nyala lagi dalam ibadah pelayanan, bisa saja karena terpaksa. Apalagi
yang tinggal di pastori, masa tidak ibadah. Tiap ibadah periksa, masih
menyala-nyala atau tidak! Saya juga diperiksa, tiap ibadah pimpin ibadah, masih
menyala-nyala atau tidak.
Kalau gereja seperti ini terancam untuk dimuntahkan
Tuhan, berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus, tidak masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus. Muntah itu kotoran, berarti hidupnya hanya melakukan
kekotoran dan kejijikan dosa. Dia jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Bayangkan kalau hamba Tuhan suam-suam, hamba Tuhan ternyata muntah di hadapan
Tuhan. Begitu dia khotbah seperti
memuntahi sidang jemaat, jemaat bersih datang beribadah pulangnya malah kotor. Begitu
juga pelayan-pelayan Tuhan, main musik, pimpin pujian, paduan suara, pelayan
pundi dan lain-lain, kalau suam-suam, itu melayani seperti memuntahi orang, orang
jadi jijik!. Tuhan tolong kita, semoga kita bisa mengerti.
b) Tidak mati, tidak hidup, berarti tidak
mengalami keubahan hidup. Mati di sini berarti mematikan hidup lama, bangkit
berarti hidup dalam kebenaran. Sekian tahun melayani Tuhan tetapi tidak berubah.
Ikut persekutuan, pulang dari persekutuan tetap tidak berubah! Kalau seperti
itu coba diperiksa ibadah dan pelayannya motivasinya apa. Kalau hanya
berkat-berkat, mujizat-mujizat jasmani makanya tidak berubah. Biarlah kita
lebih sungguh-sungguh lagi dalam mengikut dan melayani Tuhan.
Untuk mati dan bangkit prosesnya dimulai dari
baptisan air yang benar. Jadi bapak ibu perhatikan bagaimana baptisan air kita,
apakah sudah sesuai Firman atau tidak sesuai Firman. Kalau tidak maka kita
tidak akan pernah mengalami keubahan hidup, tidak pernah mati, tidak pernah bangkit.
Baptisan air yang benar itu sesuai Alkitab, sesuai Firman. Jangan sampai kita
melayani tetapi tidak mati, tidak bangkit, tidak mengalami keubahan hidup.
Baptisan air yang benar itu orang yang sudah mati terhadap dosa, bertobat,
dikubur bersama Yesus di dalam baptisan air, lalu keluar, bangkit bersama Yesus
dalam hidup yang baru, hidup benar.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada
waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar
waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya,
yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air itu digambarkan seperti bahtera
Nuh. Hanya satu bahtera yang menyelamatkan yaitu bahtera Nuh. Berarti hanya
satu baptisan air yang menyelamatkan yaitu yang sesuai Firman seperti yang
diteladankan oleh Yesus. Dari baptisan air yang benar kita mendapatkan hati nurani
yang baik. Apa itu hati nurani yang baik? Hati nurani yang baik bisa membedakan
mana yang benar yaitu makanan sehat dan mana yang tidak benar atau racun. Jadi
penentunya baptisan air. Kalau baptisannya tidak benar, tidak sesuai Firman,
hati nuraninya juga tidak baik. Makanya menganggap semua sama saja. Kalau
gereja sudah menggampangkan soal baptisan air, berarti pengajarannya sudah
digampangkan, ajaran campur masuk.
Kalau hati nurani baik kita tahu membedakan
mana makanan yang sehat dan mana yang racun, makanan yang tidak benar. Hati
nurani ini juga yang bisa mendorong kita masuk dalam ibadah pelayanan yang
benar yang sesuai selera Tuhan. Dalam Yohanes pasal 4 ibadah itu bagaikan kita
membawa makanan, ada yang diterima ada yang ditolak. Murid-murid datang membawa
makanan “Guru ini makan, makanlah” Yesus tidak mau terima. Yesus katakan
makananKu ialah melakukan kehendak Bapa yang meengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaanNya. Makanan yang dibawa murid-murid tidak sesuai kehendak Tuhan.
Waktu sampai di Sikhar, Yesus katakan Dia haus, murid-murid pergi ke kota
membeli makanan. Yesus haus tetapi yang dibawakan makanan. Jadi ibadah
pelayanan itu ada yang diterima ada yang ditolak.
Mulai dari kitab Kejadian, kita lihat Kain
dan Habel sama-sama beribadah, satu benih, satu kandungan. Ini menunjukan
gereja yang dilahirkan oleh Firman, satu kandungan yaitu kandungan Golgota.
Tetapi dalam ibadahnya ada yang diterima, ada yang ditolak. Hati nuraninya yang
menentukan kita masuk dalam ibadah yang mana, yang benar atau yang tidak benar.
Kalau hati nuraninya baik dia akan masuk ibadah pelayanan yang benar yang
sesuai selera Tuhan, sesuai kehendak Tuhan.
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara
ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Ibadah yang berkenan kepada Tuhan bukan soal
makan minum, bukan mengedepankan yang jasmani, bukan itu! Kami melayani bukan
mencari yang jasmani. Kalau yang jasmani yang menjadi motivasi pelayanan, tidak
berkenan kepada Tuhan. Bahkan Tuhan muak, Tuhan muntahkan!
Jadi ibadah yang benar adalah soal kebenaran,
damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Ø Kebenaran itu Firman, menunjuk meja roti
sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita
bersekutu dengan Yesus Anak Allah dalam Firman pengajaran dan korbanNya.
Ø Damai sejahtera, menunjuk mezbah dupa emas,
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa sumber
damai sejahtera.
I
Tesalonika 5:23
5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa
dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.
Ø Sukacita oleh Roh Kudus, menunjuk pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di
dalam urapan dan karunia-karuniaNya.
Damai sejahtera ini diapit oleh kebenaran dan
sukacita oleh Roh Kudus. Sesuai dengan Yohanes pasal 4.
Yohanes 4:23
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba
sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Waktu Yesus bicara soal makanan, di situ
Yesus mengutarakan kepada perempuan Samaria soal penyembahan. Penyembah yang
benar akan menyembah (damai sejahtera) di dalam roh (sukacita oleh Roh Kudus)
dan kebenaran.
Jadi ibadah pelayanan yang benar adalah
ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan. Penggembalaan itu soal hati, kalau
hati nuraninya baik, tidak usah dipaksa atau diancam dia akan tergembala dengan
benar dan baik. Kenapa sulit tergembala? Sebab hatinya tidak baik. Soal hati
ini yang menentukan kita bisa makan Firman atau tidak. Kalau beribadah dalam
sistem penggembalaan maka kita akan mengalami kuasa ibadah yaitu Firman
pengajaran dan kuasa salib, itu yang mengubahkan kehidupan kita.
Kenapa sulit tergembala? Hatinya diraba.
Kenapa hati nuraninya tidak baik? Periksa baptisan airnya. Apakah benar oleh
dorongan Firman mau menguburkan
hidup yang lama bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru
atau cuma ikut-ikutan, hanya untuk memenuhi syarat tertentu? Kalau hati nurani
baik mendorong kita masuk dalam ibadah pelayanan yang benar, ibadah dalam
sistem penggembalaan. Di situ kita mengalami kuasa ibadah yaitu Firman
pengajaran dan kuasa salib yang mengubahkan kehidupan kita sekalian.
II Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya
sendiri dan 2menjadi hamba uang. Mereka akan 3membual
dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah,
mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak
tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,
3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak
mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak
dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak
suka yang baik,
3:4 15suka mengkhianat, 16tidak
berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka,
tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka
itu!
Kalau ibadah bukan sistem penggembalaan,
tidak menampilkan Firman, maka tidak akan pernah mengalami keubahan hidup. Yang
menonjol dalam ibadah sistem penggembalaan adalah Firman penggembalaan, bukan
yang jasmani. Jadi masih dipilah-pilah lagi. Ada yang mengaku Firman
penggembalaan, tetapi yang ditonjolkan di situ apa? Harus Firman penggembalaan.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat
gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Tongkat gembala sekarang bicara Firman
penggembalaan. Suara gembala yang menuntun kita masuk kandang dan keluar
kandang untuk bersekutu dengan domba-domba yang lain. Jadi Firman penggembalaan
tujuannya supaya kita bisa rendah hati. Kalau sudah rendah hati pasti tidak
akan sulit untuk tergembala, tekun 3 macam ibadah pokok. Tuhan berfirman pada
bangsa Israel “Aku memberikan manna untuk merendahkan hatimu” manna itu menunjuk
Firman penggembalaan.
Ulangan 8:2-3
8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan
atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan
maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada
dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau
lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga
tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan
TUHAN.
Segala yang diucapkan Tuhan itulah Firman. Jadi
kita bisa tergembala itu tergantung hati. Kalau hati nurani baik, dia bisa
masuk kandang melewat di bawah tongkat gembala. Kalau bisa menerima Firman
penggembalaan bisa memiliki sifat rendah hati, bisa tergembala, pasti mengalami
keubahan hidup.
Dalam II Timotius 3:1 dikatakan di hari-hari
terakhir ini akan datang masa yang sukar. Ini menunjukan di hari-hari terakhir
ini manusia sukar untuk berubah, sukar untuk tergembala. Manusia hanya mencari
ibadah pelayanan yang mengenakan daging. Mengapa? Karena yang dia cari bukan
Firman, yang dia cari yang jasmani. Kalau mencari Firman tidak akan sukar untuk
tergembala. Sekalipun jarak jauh bisa ditempuh, sekalipun harus online bisa
tergembala. Itu karena yang dia cari adalah Firman. Sama juga gembala, kalau
gembala melayani motivasinya yang jasmani, sukar untuk menggembalakan, sukar
untuk melayani jemaat.
Akibatnya tetap bertabiat daging, 18 tabiat
daging ini kalau dipecah menjadi 6 6 6. Ini sangat memprihatinkan, sudah beribadah
tetapi dicap antikristus, menjadi miliknya antikristus. Kita datang beribadah
apa yang kita cari? Cari Firman penggembalaan atau cari yang lain. Kalau cari
Firman penggembalaan kita pasti berubah. Kalau motivasinya yang lain tidak akan
akan pernah berubah, beribadah tetapi malah dicap 666 menjadi miliknya
antikristus. Seperti perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah. Berada di Bait
Allah tetapi diikat oleh antikristus. Firman pengajaran itu lebih tajam dari
pedang bermata 2, sanggup memutuskan ikatan-ikatan yang ada. Biarlah kita mau
tergembala dengan sungguh-sungguh hari-hari terakhir ini. Kita tidak mengalami
kelaparan rohani tetapi kita mengalami kepuasan sorga. Firman bisa kita makan
dan kita terima, kita nikmati, rohani kita dikenyangkan, rohani kita dipuaskan.
Kita mengalami keubahan hidup, terus dibaharui, berubah hidup kita sehingga
Yesus tidak akan malu menyebut kita daging dan tulangNya. Isteri itu daging dan
tulangnya suami. Yesus suami kita, dan Dia menyebut kita daging dan tulangNya.
Daging yang mulia itu taat dengar-dengaran dan tulang itu punya pendirian yang
kuat terhadap Firman dan terhadap Korban Kristus, tidak mudah digoyahkan oleh
apapun juga.
Efesus 5:26-27,30
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya, daging dan
tulangNya.
Ephesians 5:30
5:30 For we are members of his body, of his flesh, and
of his bones.
Ayo
bergairahlah untuk tergembala, mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, mau
makan Firman penggembalaan sebab itulah ibadah yang berkenan kepada Tuhan
sehingga kita layak disebut daging dan tulangnya Yesus, Mempelai Wanita Tuhan,
isterinya Yesus. Lebih baik sekarang kita makan Firman = kena pedang Firman
sehingga kita disucikan, daging kita dimatikan, dari pada nanti mati rohani
karena kelaparan akan Firman.
Ratapan
4:9-10
4:9
Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas
karena lapar, yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang.
4:10
Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak mereka,
untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku.
Artinya
lebih baik kita kena pedang Firman dan dagingnya dimatikan dari pada kelaparan
karena tidak ada Firman. Kalau dalam gereja tidak lagi dikedepankan Firman,
gembala tidak lagi bergumul mencari pembukaan rahasia Firman, jemaat sudah
tidak lagi ada kerinduan untuk mendengar Firman dan hanya mencari yang jasmani,
akan terjadi ibu akan memasak anak-anaknya sendiri, ngeri! Ibu di sini gambaran
gembala. Gembala digambarkan seperti ibu yang mengasuh dan merawati
anak-anaknya.
I
Tesalonika 3:7
2:7
Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan
merawati anaknya.
Gembala
memasak sidang jemaat hanya untuk dimakan. Artinya hanya mengeruk yang jasmani
dari jemaat tetapi jemaat tidak dikasih makan yang rohani! Hati saya prihatin
betapa banyak yang lapar akan Firman Tuhan. Biarlah itu juga timbul di hati
kita sehingga kita mau bersaksi untuk mereka, bawa mereka untuk makan Firman
penggembalaan. Harus ada rasa prihatin, bukan malah mau menghina dan mengejek
mereka.
Jangan
kita ada dalam penggembalaan model seperti ini yang hanya dikeruk semuanya,
korbannya diminta tetapi tidak diberi makan Firman. Ibu dengan tangannya yang lembut memasak anak-anaknya sendiri,
betapa sangat memprihatinkan rohani gereja di akhir zaman!
2.
Ratapan
5:10
5:10
Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.
Hitam
seperti dapur ini artinya dikeroyok kuasa kegelapan. Kuasa kegelapan ini bisa
dalam bentuk dosa, tidak ada kekuatan untuk bertahan sehingga jatuh-jatuh. Juga
termasuk gangguan-gangguan roh jahat. Itu karena tidak ada makanan Firman.
Sampai nanti benar-benar masuk kegelapan paling gelap, itulah aniaya
antikristus yang dilanjutkan masuk dalam kebinasaan kekal di neraka. Juga termasuk dikeroyok ajaran palsu.
Yesus tidak ingin kita masuk kelaparan rohani
dan binasa, hatiNya tergerak oleh belas kasihan.
Markus 8:2
8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada
orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak
mempunyai makanan.
Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan
melihat umatNya lapar. Biarlah kita memiliki hati seperti Yesus, melihat
sekeliling kita banyak yang lapar rohani, ada belas kasihan kepada mereka.
Minimal kita doakan, kita bersaksi, bawa dan ajak untuk beribadah, bagikan link
khotbah. Bagaimana mau mengajak orang makan kalau kita sendiri tidak makan,
kita kelaparan, orang lain bertumbuh rohaninya, yang
bersaksi malah tidak makan sehingga pingsan rohaninya, sakit sampai mati
rohaninya. Kita mau mengundang orang ikut KKR, kita dulu yang makan, bagaimana
mau membagi makanan kepada orang lain sementara dia sendiri tidak makan Firman.
Ada roh belas kasihan mulai dari berbelas
kasihan pada diri sendiri, belas kasihan kepada jiwa dan roh kita. Kalau yang
jasmani kita kasih makan enak dan kenyang, jiwa kita juga dikasih makan, bawa
dengar Firman, makan Firman, jangan main-main dengar Firman. Setelah itu baru
bersaksi, bawa jiwa datang kepada Tuhan. Ini yang Tuhan mau, Dia mau
membagi-bagikan roti yang dipecah-pecahkan, kita juga membagi roti yang
dipecah-pecahkan. Roti yang dipecah-pecahkan menunjuk Firman yang dibuka
rahasiaNya juga menunjuk perjamuan suci, tubuh dan darah Yesus. Terima dan
makan maka rohani kita hidup sehingga jasmani juga hidup sampai nanti hidup kekal. Kalau yang rohani hidup
masakan yang jasmani Tuhan terlantarkan. Yang rohani lebih tinggi dari yang
jasmani, rohani makan dan hidup maka yang jasmani juga makan dan hidup. Makanya
doa kita selalu bukakan Firman. Kalau sudah ada pembukaan Firman maka ada
pembukan pintu-pintu yang tertutup.
Dulu bapak gembala katakan kalau ada hamba
Tuhan mati kelaparan saya yang duluan protes kepada Tuhan. Tetapi tidak pernah!
Kalau ada pembukaan Firman pasti Tuhan pelihara, bisa makan. Ibadah pendalaman
Alkitab adalah kesempatan terbesar untuk makan Firman. Kalau sudah makan pasti
hidup. Kalau diabaikan, sering dikecilkan, rohani mulai lapar sampai akhirnya
mati rohaninya.
Yesus tidak langsung membagikan roti kepada
orang banyak tetapi melalui perantaraan murid-muridNya.
Markus 8:6
8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka
memberikannya kepada orang banyak.
Artinya sidang jemaat tidak mendengar Firman
langsung dari Tuhan tetapi melalui hamba Tuhan, melalui gembala, ada
pengantaranya. Tetapi bukan hamba Tuhan yang asal! Jangan salah dilayani oleh
hamba Tuhan yang tidak mengerti tahbisan, dia tidak bisa membagikan roti kalau
tidak mengerti tahbisan.
Roma 10:14-15
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru
kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat
percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka
mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya,
jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya
kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Jadi sidang jemaat tidak bisa lepas dari
pelayanan hamba Tuhan, tidak lepas dari penanganan gembala. Harus membawa diri
kita dilayani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya, yang bertanggung jawab memberi
makan sidang jemaat dengan Firman sepenuh, Firman pengajaran. Bukan Firman
sekerat roti atau sekeping. Kalau motivasi hamba Tuhan melayani hanya untuk
mendapat sekerat roti untuk dia makan, Tuhan tidak akan percayakan pembukaan
rahasia Firman.
Bagaimana tanda hamba Tuhan yang dipakai oleh
Tuhan untuk memberi makan sidang jemaat dengan Firman sepenuhnya?
Kisah Para Rasul 6:2,4
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu
memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas,
karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran
dalam doa dan pelayanan Firman."
Tandanya hamba Tuhan yang memusatkan
pikirannya untuk pelayanan Firman dan doa. Bukan pelayanan meja = perkara yang
jasmani. Kepuasan utama hamba Tuhan adalah melayani Firman dan doa, inilah
tugas utama hamba Tuhan atau gembala. Kalau itu sudah menjadi kepuasannya maka
hamba Tuhan tidak akan mencari kepuasan dengan bekerja di dunia apalagi mencari
kepuasan dengan berbuat dosa.
Banyak pendeta terlalu sibuk dengan perkara
jasmani, sibuk jadi caleg. Tetapi herannya banyak yang tertipu dengan model
hamba Tuhan seperti ini. Banyak yang suka pemberitaan firman sekerat roti, yang
tidak utuh.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang
akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
I Samuel 2:36
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari
keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak
atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu
golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."
Akibatnya kalau hamba Tuhan model seperti
itu:
I Samuel 2:32-33
2:32 Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan
kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu
takkan ada seorang kakek untuk selamanya.
2:33 Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan
dari lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala
tambahan keluargamu akan mati oleh pedang lawan.
Memandang bermusuhan terhadap kebaikan Tuhan.
Inikan aneh, Tuhan berbuat baik kepada umat Tuhan malah dipandang dengan mata
bermusuhan. Kebaikan Tuhan yang utama, umatNya mau dijadikan Mempelai Wanita
Tuhan. Jadi dia memandang bermusuhan terhadap rencana Tuhan, dia tidak suka
terhadap rencana Tuhan malah mau menghalang-halangi rencana Tuhan digenapkan
dalam gereja. Akibatnya terjadi Ikabod,
kehilangan kemuliaan Tuhan. Tidak ada lagi kemuliaan Tuhan di dalam gereja.
I Samuel 4:21
4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah
lenyap kemuliaan dari Israel" — karena tabut Allah sudah dirampas dan
karena mertuanya dan suaminya.
Hak jemaat untuk menerima makan Firman sepenuhnya,
jangan dirampas! Sebagai gembala saya jangan merampas hak jemaat. Sidang jemaat
jangan mau haknya dirampas oleh hamba Tuhan. Tuhan mau membentuk kita menjadi
mempelai wanitaNya, Tuhan mau memuaskan kita dengan makanan Firman yang
melimpah.
Ada yang menentang dengan berkata “Paulus itu
tukang tenda!” boleh bekerja. Tetapi mereka lupa ayat selanjutnya, waktu Paulus
masih sebagai tukang tenda, dia tidak bisa menyampaikan Firman sepenuhnya, berarti
hanya sekerat roti, sekeping roti, bukan Firman utuh, Firman sepenuh. Ketika
dia sesudah melepaskan pekerjaan itu baru dia bisa memberitakan Firman
sepenuhnya. Sidang jemaat mau dilayani dengan Firman sekerat roti atau Firman
sepenuhnya. Jadi jangan dirampas haknya, ditipu oleh hamba Tuhan model seperti
itu!
Kisah Para Rasul 18:3-5
18:3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama,
ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena
mereka sama-sama tukang kemah.
18:4 Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam
rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani.
18:5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia,
Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi
kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.
Nanti sudah datang Silas dan Timotius baru
Paulus bisa memberitakan Firman sepenuhnya. Ketika Paulus sudah menanggalkan
semua pekerjaannya itu baru dia bisa memberitakan Firman sepenuhnya. Sekarang
makanan Firman sudah tersedia, Tuhan menyediakan Firman untuk kita makan, ada
hamba Tuhan yang dipercaya diutus Tuhan untuk membagi Firman, tinggal
tergantung sikap kita menanggapinya. Sikap positif atau negatif, mau menghargai
atau tidak mau menghargai. Bagaimana sikap yang benar menerima pembagian roti/Firman ini?
Markus 8:6
8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka
memberikannya kepada orang banyak.
Sikap yang benar adalah duduk di tanah.
Artinya merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan, mengaku hanya
tanah liat, banyak kekurangan, kotor dan hina, sehingga kita sangat membutuhkan
penyucian. Penyucian itu menjadi kebutuhan utama kita, maka kita akan mengalami
penyucian dari Firman itu. Duduk di tanah itu adalah sikap dari orang yang
tergembala.
I Petrus 5:6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tadi dalam Yehezkiel gembala itu memegang
tongkat dan domba itu lewat dibawahnya, semakin tongkat direndahkan maka domba
itu semakin rendah. Mari kita duduk di tanah hari-hari terakhir ini, mengaku
saya kotor, saya hina, saya butuh Firman. Sehingga kita tidak mau mengelak dari
Firman atau malah mempersalahkan orang lain, menghakimi orang lain. Kita
mengaku “saya orang yang kotor, saya orang yang hancur, saya butuh penyucian
Firman” maka hasilnya terjadi penyucian dan pembaharuan yaitu:
1.
Tidak
ada lagi pertanyaan bagaimana. Artinya tidak ada lagi kekuatiran. Kekuatiran
ini adalah noda utama bangsa kafir, kotoran yang melekat pada bangsa kafir. Tidak
ada lagi kebimbangan sehingga kita bisa percaya dan mempercayakan hidup
sepenuhnya kepada Tuhan. Sebagai hamba Tuhan bergumul mencari pembukaan Firman
dan bagikan Firman. Bagaimana isteri dan anak-anak, tidak kuatir lagi, kalau
ada pembukaan rahasia Firman pasti Tuhan yang menyediakan. Kalau ada pembukaan
Firman tidak ada lagi kekuatiran, bisa makan, bisa ikut KKR, bisa membangun
rumah Tuhan. Dari mana? Dari pembukaan rahasia Firman.
Kami
hamba Tuhan tidak lagi bekerja, tidak ada gaji, tidak ada sponsor namun Tuhan
pelihara. Apalagi jemaat yang masih bisa bekerja di dunia, masih bisa
menggunakan ijazahnya.
Kalau bisa makan Firman tidak akan ada lagi pertanyaan bagaimana, tidak ada
kebimbangan dan kekuatiran, bisa percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada
Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu. Tuhan pasti memelihara kehidupan kita, ada
berkat pemeliharaan secara melimpah. Bagaimana masa depanku? Bagaimana jodohku?
Sudah tidak ada lagi pertanyaan seperti itu. Kita yakin dan percaya Tuhan yang
mengatur semuanya. Makanan yang rohani Tuhan berikan maka urusan yang jasmani Tuhan
juga sanggup memenuhi bagi kita semua.
2.
Roti itu
untuk kepentingan sendiri, untuk dimakan sendiri, tetapi diserahkan untuk
kepentingan orang banyak. Hasilnya kita mengalami penyucian dan pembaharuan
dari sikap egois, mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompok,
mementingkan organisasi dan sebagainya. Kalau sudah disucikan maka kita bisa
berkorban untuk kepentingan Tubuh Kristus. Bulan depan KKR di Palu, belum
jadwal kita yang rutin natal dan Paskah di Palu. Kalau untuk diri sendiri nanti
akan kurang terus, tetapi kalau untuk kepentingan Tubuh Kristus Tuhan
menyediakan segala sesuatunya untuk kita, Tuhan tidak pernah menipu.
3.
Makan
sampai kenyang. Kalau sudah kenyang pasti tenang artinya ada kepuasan sorga dan
damai sejahtera. Bayi kalau lapar menangis, tetapi kalau sudah dikasih susu dia
tenang tidur di gendongan ibunya. Begitu juga kita, kalau sudah makan Firman
pasti ada kepuasan sorga damai dan tenang, dunia goncang kita bisa tenang,
tidak bingung, karena sudah ada makanan Firman. Dalam Injil Lukas dikatakan
orang akan bingung dengan gelora laut, akan bingung dengan kegoncangan di
langit bahkan banyak yang mati ketakutan, tetapi kita tenang.
Buktinya
apa kita puas, damai dan tenang? Bisa berdoa menyembah Tuhan.
Yoel
2:26
2:26
Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan
memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib;
dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.
Bisa
dilihat orang yang sudah makan Firman, dia puas, dia damai, pasti mezbahnya
utuh, penyembahannya
dia bangun, penyembahannya dia utamakan, tidak malas menyembah. Kalau masih
malas menyembah berarti masih kurang makan. Termasuk saya sebagai gembala,
hamba Tuhan. Bisa saja khotbah tetapi tidak praktek, tidak makan, padahal dia
sendiri bagikan makanan. Bukti sudah makan sampai puas itu bisa menyembah,
mulut bisa memuji-muji nama Tuhan. Ayolah bangun mezbah di rumah, menyembah
Tuhan secara pribadi, penyembahan secara bersama, keluarga. Suami ajak isteri
anak menyembah, sama-sama pagi menyembah, malam menyembah. Kapan ada waktu kita
menyembah. Itu buktinya kita sudah makan, kita puas, kita damai sampai akhirnya
kita bisa sempurna menyambut kedatangan Yesus kedua kali dengan suara
penyembahan.
Wahyu
19:6-9
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Banyak
menyembah hari-hari terakhir ini, menyembah Yesus Sang Raja, itu bukti kita
sudah makan kenyang, kita dipuaskan oleh Firman Tuhan. Di atas tiap tumpuk roti
sajian ada kemenyan yang dibakar. Kita sudah menikmati Firman, Firman sudah
ditaruh di meja hati kita, jangan lupa bakar kemenyannya, ada penyembahan naik
kepada Tuhan. Semakin naik doa penyembahan, semakin naik rohaninya, sehingga
saat Yesus datang kita bisa terangkat ke awan-awan menyambut Yesus dengan
seruan haleluya. Di depan ada Perjamuan Suci, kita akan menerimanya, biarlah
Firman boleh mendarah daging di dalam kita, roh penyembahan dan pergumulan
semakin meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar