Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:7
13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
Antikristus
berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka.
Ada 2
pelajaran yang bisa kita petik dari ayat ini:
1.
Antikristus
adalah kehidupan yang tidak suka penyucian. Jadi kalau tidak mau mendengar
Firman yang keras menyucikan, bereaksi negatif, berarti dalam diri orang itu
ada roh antikristus.
2.
Orang-orang
kudus itu menunjuk imam dan raja, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.
Keluaran 29:1
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan
kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam
bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak
bercela,
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik
rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ada hamba Tuhan pelayan Tuhan
yang tidak masuk penyingkiran sehingga dianiaya oleh antikristus, tentu ada
penyebabnya. Ini perlu kita waspadai supaya kita berjaga-jaga.
Kita pelajari
poin pertama. Antikristus tidak suka penyucian, tidak suka = benci. Jadi orang
yang tidak suka penyucian, di dalamnya pasti ada roh kebencian. Sebagai contoh
adalah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.
Markus
11:18-19
11:18 Imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka
berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh
orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
11:19 Menjelang
malam mereka keluar lagi dari kota.
Ini adalah
cerita Yesus menyucikan Bait Allah. Waktu didengar imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, mereka berusaha membinasakan Yesus. Mereka ini hamba Tuhan,
pelayan Tuhan tetapi tidak suka penyucian. Mereka mau membinasakan Yesus karena
Yesus menyucikan Bait Allah. Dan karena banyak orang yang takjub mendengar
pengajaran dari Yesus. Ini juga yang terjadi pada akhir zaman ini. Pelajaran
yang bisa kita ambil dari ayat ini:
1.
Hamba
Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan Firman pengajaran yang benar harus siap dibenci
oleh orang-orang yang tidak suka penyucian. Yesus mengajar malah dibenci, Yesus
menyucikan malah dibenci. Orang yang tidak suka penyucian bisa berasal dari
dalam dan bisa juga dari luar. Dari dalam itulah sidang jemaat yang tidak mau
disucikan. Semoga di sini tidak ada yang begitu, semua mau disucikan. Kalau ada
yang tidak mau disucikan pasti tidak suka sama hamba Tuhan, tidak suka pada
gembala, akan dia benci dan tidak terima. Apalagi kalau sudah ditegur dan
dinasihati, dia marah dan ngamuk. Mungkin di depan iya-iya om, tetapi di
belakang mendongkol.
Dari luar itulah orang-orang yang
mengaku hamba Tuhan pelayan Tuhan tetapi motivasi pelayanannya hanya perkara
yang jasmani. Kalau sudah tidak ada yang berjualan di Bait Allah, imam-imam
kepala dan ahli Taurat tidak dapat untung. Makanya waktu diusir mereka marah
dan mengamuk.
2.
Sidang
jemaat yang mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar harus siap dibenci
oleh orang-orang yang tidak suka penyucian. Kita mau lurus ada orang tidak
senang, dilaporkan, mengadukan kita, memfitnah, menghina dan sebagainya. Itu
sudah merupakan kegenapan dari Firman Tuhan. Jangan sampai tabiat kebencian itu
masuk pada kita. Biar orang benci kita tetapi jangan kita balas benci, tidak
usah kita bereaksi negatif. Biarkan saja nanti Tuhan yang membela.
Tabiat
kebencian ini berkembang dari zaman ke zaman di dalam ibadah pelayanan dan di
dalam nikah. Seharusnya di dalam ibadah dan nikah itu tempatnya kasih, tetapi
tabiat kebencian justu masuk di dalamnya dan berkembang dari zaman ke zaman.
1.
Zaman
permulaan, zaman Allah Bapa. Dihitung mulai dari Adam bapa manusia sampai
Abraham bapa orang percaya. Diwakili oleh Kain yang membunuh Habel.
Kejadian 4:3-8
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya,
maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai
korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban
persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN
mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya
tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain:
"Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri,
jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah
mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus
berkuasa atasnya."
4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya:
"Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang,
tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Sama-sama mempersembahkan korban,
berarti beribadah melayani. Kain dan Habel kakak beradil, berarti menunjuk
nikah. Di sini kita melihat kebencian berkembang di dalam ibadah dan nikah yang
seharusnya tempatnya kasih. Kita jaga dan periksa hidup kita, jangan ada
kebencian. Kita beribadah tetapi membenci. Dalam nikah malah diisi dengan rok kebencian
satu dengan yang lain.
Apa penyebabnya kenapa Kain
membenci padahal Habel tidak ada salah apa-apa? Ini penyebabnya:
I Yohanes 3:12
3:16
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan
nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk
saudara-saudara kita.
Kain membunuh Habel karena
tahbisan, Kain jahat, tidak
benar. Sedangkan tahbisan Habel benar. Banyak yang tidak mengerti soal
tahbisan, pikirnya ibadah itu hanya upacara atau tata cara gereja. Untuk
menghadapi roh kebencian ini kita harus memiliki tahbisan yang benar seperti
Habel. Mari kita belajar praktek tahbisan yang benar.
Kejadian 4:2-5
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel,
adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya,
maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai
korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban
persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN
mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban
persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan
mukanya muram.
Praktek tahbisan benar:
a)
Habel
adalah gembala. Jadi praktek pertama melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan.
Mengapa ada kebencian? Karena dia melayani tetapi tidak tergembala. Dia gembala
tetapi tidak tergembala. Orang yang tergembala itu mau membuka hati
selebar-lebarnya bagi Firman. Gembala yang tergembala juga membuka hati
selebar-lebarnya bagi Firman, artinya dia praktek dulu baru mengajarkan. Kalau
tidak dipraktekan lalu mengajar nanti ada roh kebencian. Kita lihat ahli-ahli
Taurat, mereka mengajar tetapi tidak praktek.
II
Korintus 6:11-13
6:11 Hai orang
Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka
lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi kamu
ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat
yang sempit di dalam hati kamu.
6:13 Maka sekarang,
supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —: Bukalah hati
kamu selebar-lebarnya!
Apa yang Kain
lalukan? Ketika Firman datang dia tidak mau terima, pintu hatinya tertutup bagi
Firman. Sehingga Tuhan katakan iblis sudah berdiri di muka pintu. Kalau hati
tidak terbuka lebar untuk Firman nanti iblis yang masuk, dia membuka pintu bagi
iblis. Ingat juga Yudas, pada perjamuan Paskah terakhir bersama Yesus, hatinya
dia tutup bagi Firman, sehingga terbuka bagi iblis. Iblis berbisik di
telinganya langsung dia terima sehingga dia kerasukan iblis.
Ini tahbisan
yang benar, melayani dalam sistem penggembalaan yaitu membuka hati
selebar-lebarnya bagi Firman Tuhan. Belum tentu gembala menyampaikan Firman dia
sudah membuka hati bagi Firman. Dia mengajar tetapi kadang bahkan sering
terjadi tidak praktek lebih dahulu. Beban dia berikan pada jemaat tetapi tidak
dia sentuh dengan jarinya.
Matius 23:4
23:4 Mereka
mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi
mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Disampaikan
Firman, harus berkorban, hidup suci, apa semua beban-beban itu ditaruh di atas
bahu jemaat namun dengan satu jaripun tidak mau dia sentuh. Saya dikoreksi oleh
Tuhan.
b)
Ada
tanda kesulungan. Tadi Habel mempersembahkan hewan yang sulung dari ternaknya.
Roma
8:23-25
8:23 Dan bukan
hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita
juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak,
yaitu pembebasan tubuh kita.
8:24 Sebab kita
diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan
pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Ada
kesulungan artinya melayani dengan urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Bukan
urakan, bukan dengan daging. Kita periksa selama ini kita melayani bagaimana,
dengan urapan atau dengan daging. Dan ada karunia, karunia itu kemampuan ajaib
dari Tuhan. Mungkin kita memang pintar, tetapi dalam pelayanan bukan itu yang
menunjang ibadah pelayanan kita
tetapi urapan dan karunia dari Tuhan. Banyak yang fasih lidah, bisa khotbah
tetapi dengan kemampuan daging. Yang Tuhan mau karunia Roh Kudus, kemampuan
yang ajaib dari Tuhan. Banyak yang pandai main musik, pintar menyanyi, tetapi
dalam pelayanan bukan mengandalkan itu, melainkan karunia Roh Kudus. Sekarang
kita periksa apakah kita sudah melayani dalam urapan dan karunia Roh Kudus atau
belum. Tandanya:
1)
Tekun.
Tidak bisa terhalang dan tidak mau dihalangi. Kalau ada halangan kita berdoa
supaya tidak terhalang. Mungkin masih terhalang, terus bergumul supaya tidak
terhalang. Memang banyak tantangan kita hadapi dalam pelayanan, apalagi yang
datang dari jauh, yang harus tergembala lewat jaringan internet karena keadaan,
tetapi Tuhan mau kita bertekun, kita tidak mau mengalah dan menyerah pada
halangan dan rintangan. Kita mau terobos tantangan dan rintangan itu. Yang
sudah dekat, yang bisa tatap muka langsung, jangan terhalang! Kita sudah dapat
prioritas bisa tatap muka langsung, ayo bertekun, itu melayani dengan urapan
dan karunia Roh Kudus.
Mungkin tidak bisa ikuti siaran
langsung, ikutilah siaran tunda. Supaya kita melayani dalam tahbisan yang
benar. Kalau tidak nanti roh kebencian mulai masuk, roh tidak suka, benci,
sampai benci tanpa alasan.
2)
Melayani
dengan pengharapan. Apa artinya?
I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih,
sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita
kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita
akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya
yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh
pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Melayani dalam pengharapan artinya
melayani dalam kesucian. Kesucian itu harga mati, kita jaga sungguh-sungguh!
Karena kita mau ditampilkan sebagai perawan suci kepada Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu
laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Wahyu 14:4-5
14:4 Mereka adalah orang-orang yang
tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama
seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban
sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak
terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Yang mengikuti anak Domba itu adalah
orang-orang yang tidak mau dicemarkan. Jaga kekudusan, murni seperti perawan, kita
jaga ini kesucian. Kaum muda ayo layani Tuhan. Yang belum melayani, ayo
bergumul berdoa Tuhan. Kalau masih remaja tanggung, naik dari sekolah minggu
belum melayani, belum dibaptis, ikutlah dulu sekolah minggu. Saya sampai SMP
masih sekolah minggu, tidak apa-apa. Ayo anak sekolah minggu melayani, hafal ayat-ayat sekolah minggu yang dikasih.
Ayo orang tua ingatkan, jangan dibiarkan. Sudah tidak mau ikut sekolah minggu,
tetapi tidak mau dibaptis, tidak mau juga ikut kaum muda. Lebih baik tetap
sekolah minggu saja dari pada nanti dia terhilang. Kecuali sudah SMA, anaknya
diarahkan supaya dibaptis dan melayani Tuhan.
Sekarang ini kita harus ekstra
waspada, esktra hati-hati. Kalau kita biarkan lalu anak itu terhilang lalu
jatuh dalam dosa, yang pertama dia benci adalah orang tuanya sendiri.
c)
Ada
tanda darah, dombanya disembelih. Artinya rela sengsara daging untuk beribadah
melayani Tuhan. Melayani itu bukan untuk cari yang enak bagi daging. Dulu di
Lempinel diajar “coba kerja ini” kalau jawab “susah om” apa yang dibilang sama
guru kami? Yang susah itu hamba Tuhan!
Yah sudah kerjakan.
d)
Ada
lemak dipersembahkan, artinya:
1)
Imamat
3:16
3:16 Imam harus membakar semuanya itu
di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang
menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
Lemak itu milik Tuhan, jadi ada
lemak artinya tahu mengembalikan milik Tuhan. Itu tahbisan yang benar.
Perpuluhan dan persembahan khusus itu kaitannya dengan tahbisan. Tahbisan ada
kaitannya juga dengan pakaian. Kalau main-main soal milik Tuhan berarti
pakaiannya compang-camping. Memang ada jubah tetapi bukan lagi jubah pelayanan,
hanya jubah Bartimeus, jubah kumal, jubah tambal sulam. Doa penyembahan itu
juga miliknya Tuhan, kembalikan! Dalam Lukas pasal 17 jelas di situ, siapa yang
punya hamba bekerja di ladang setelah pulang masih melayani lagi tuannya.
Pekerjaan Tuhan kita layani, pribadi Tuhan juga kita layani lewat doa
penyembahan, menyembah. Sebelum melayani berdoa supaya Tuhan kasih kekuatan,
setelah melayani berdoa lagi supaya jangan sombong, jangan jatuh.
2)
Lemak
itu artinya memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Pelayanan kita berikan yang
terbaik. Kaum muda menyanyi hafal lirik, berikan yang terbaik. Paduan suara
berikan yang terbaik, semua berikan yang terbaik. Apalagi kita siaran langsung,
disaksikan orang. Jangan sampai orang sebenarnya mau mendengar pengajaran,
tetapi karena lihat puji-pujiannya jadinya sudah tidak mau lagi dengar Firman.
Puji-pujiannya saja kayak gitu, bagaimana Firmannya? Betul yang utama adalah
Firman tetapi semua pelayanan kita berikan yang terbaik. Dari pujian,
pemberitaan Firman, sampai akhir berikan service yang terbaik bagi Tuhan. Kita
mau menyenangkan hati Tuhan, bukan mau menyenangkan siapa-siapa.
Jadi menghadapi roh kebencian di
dalam nikah dan ibadah pelayanan kita hadapi dengan tahbisan yang benar seperti
Habel.
2.
Zaman
pertengahan, itulah zaman Anak Allah, dari Ishak anak tunggal, sampai Yesus Anak
tunggal Allah datang pertama kali. Diwakili imam-imam kepala yang membenci
Yesus karena pengajaran yang disampaikan oleh Yesus. Jadi jangan heran kalau
kita ada dalam pengajaran yang benar dan sehat lalu kita dibenci sampai dibenci
tanpa alasan. Mungkin awalnya dibenci karena dituduh begini begitu. Setelah
tuduhannya tidak terbukti tetap saja dia benci padahal sudah tidak ada alasan.
Itu sudah benci tanpa alasan.
Yohanes 15:18-19,23-24
15:18 "Jikalau dunia membenci
kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia,
tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari
dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci
kamu.
15:23 Barangsiapa membenci Aku, ia
membenci juga Bapa-Ku.
15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan
pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang
lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat
semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis
dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Sampai benci tanpa alasan karena
pengajaran. Saya sedang menghadapi seperti itu sekarang ini. Sebenarnya kebencian itu produk dari dunia.
Jadi kalau ada yang mengaku hamba Tuhan tetapi suka membenci, itu hamba Tuhan
duniawi. Pelayan Tuhan kalau suka membenci itu pelayan Tuhan duniawi. Kalau
hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan yang benar dia tidak ada roh kebencian. Kebencian
itu roh dunia, jangan masuk dalam kita. Seharusnya yang rohani kita saksikan
pada orang dunia. Bukan yang duniawi kita bawa masuk dalam gereja menutup yang
rohani.
Di ayat di atas 7 kali disebut
kebencian. Ini kebencian yang sempurna. Kebencian yang sempurna diwujudkan
dengan tampilnya antikristus. Untuk menghadapi roh kebencian ini apa yang harus
kita lakukan.
Yohanes 15:26-27
15:26 Jikalau Penghibur yang akan
Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan
bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi,
karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Menghadapi roh kebencian kita
harus bersaksi. Diserang dunia dengan roh kebencian kita bertahan. Kalau
bertahan terus bisa kebobolan. Harus serang balik! Serang baliknya bagaimana?
Bersaksi. Kita tetap tunjukan kesaksian hidup yang baik. Hadapi dengan
kesaksian-kesaksian.
Mengapa harus bersaksi?
Yohanes 16:1-2
16:1 "Semuanya ini Kukatakan
kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan
datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia
berbuat bakti bagi Allah.
Harus bersaksi supaya tidak
kecewa dan menyangkal Yesus. Kalau setiap dibenci kita bisa bersaksi maka kita
semakin kuat dan ada kepuasan tersendiri, kepuasan sorga kita alami. Dia benci
kita, kita tetap baik. Kita tunjukan kita ada kesaksian keubahan hidup, dia mau
macam-macam sudah urusannya dia. Sebab itu kita harus bersaksi, kita tunjukan
kita ada Firman, dia tidak mau menyapa, kita yang menyapa.
Seringkali kita mau maju
bersaksi, tetapi kesaksian kita salah. Bagaimana untuk bisa menjadi saksi yang
benar?
a)
Bersaksi
itu mengeluarkan buah. Jadi untuk bersaksi yang benar harus mau disucikan oleh
Firman pengajaran yang benar.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
b)
Didorong
oleh Roh Kudus, roh kebenaran, jangan oleh roh daging.
Yohanes
15:26-27
15:26 Jikalau
Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari
Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu
juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Kesaksian itu
bisa lewat perkataan tetapi juga bisa lewat perbuatan yang sudah disucikan dan
diubahkan oleh pengajaran yang benar. Menghadapi kebencian ayo kita bersaksi.
Matius
10:17-20
10:17 Tetapi
waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada
majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
10:18 Dan karena
Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu
kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
10:19 Apabila
mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang
harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat
itu juga.
10:20 Karena bukan
kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di
dalam kamu.
Sebagai
contoh adalah Paulus, dia berkali-kali menghadapi kebencian. Bahkan ketika dia
sudah ditangkap dan selanjutnya dia dihukum mati, lewat kesaksian-kesaksiannya
berapa jiwa dia menangkan. Dalam keadaan sebagai tahanan yang mau dijatuhi
hukuman mati dia masih bisa bersaksi.
Kisah Para
Rasul 26:12-14,27-29
26:12 "Dan dalam
keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala
sedang dalam perjalanan ke Damsyik,
26:13 tiba-tiba, ya
raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya
yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan
teman-teman seperjalananku.
26:14 Kami semua
rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam
bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu
menendang ke galah rangsang.
26:27 Percayakah
engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada
mereka."
26:28 Jawab Agripa:
"Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"
26:29 Kata Paulus:
"Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya
engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan
perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini."
Dalam keadaan
dibelenggu, dia bersaksi menghadapi raja Agripa dan ratu Bernike supaya mereka
bisa menjadi orang Kristen, percaya kepada Yesus. Jadi bukan menjadi alasan kita
menghadapi sengsara dan penderitaan lalu kita mau bersungut, mau kecewa tetapi
justru bersaksi. Kalau diizinkan sengsara karena Yesus, jadikanlah itu suatu
moment untuk kita bersaksi kepada sesama kita. Kalau diperhadapkan kepada
pemerintah dunia ayo bersaksi.
Bersaksi itu =
memancarkan sinar keubahan hidup.
Kolose
3:10-14
3:10 dan telah
mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini
tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak
bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi
Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12 Karena itu, sebagai
orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu
seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni
kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas
semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
Ini 7 sinar
keubahan hidup menyinari orang-orang yang masih gelap hatinya. Yang membenci
kita itu orang yang masih gelap hatinya. Kita hadapi dengan 7 sinar keubahan
hidup, pancarkan kesaksian sinar keubahan hidup, yang dalam gelap bisa diterangi sehingga mereka bisa
tertolong dan diselamatkan. Dari 7 sinar keubahan hidup ini kita pelajari 3
saja, kalau 3 ini ada yang lain pasti ada.
1)
Belas
kasihan. Belas kasihan itu tidak menghakimi orang berdosa. Kita juga tidak
menyetujui dosanya tetapi kita selalu mendoakan, mengingatkan, menasihati.
Sudah diingatkan dan dinasihati tidak mau terima, yah didoakan. Itu sudah sinar
keubahan hidup, sinar kesaksian.
2)
Kesabaran.
Semakin dibenci kita semakin sabar. Kalau disakiti kita bisa sabar menderita,
sabar menunggu waktu Tuhan. memang untuk mempraktekannya kita butuh Roh Kudus.
3)
Saling
mengampuni. Ampuni dan lupakan dosanya. Ini memang suatu perobekan daging. Kalau
kita ungkit-ungkit, tidak kita lupakan, kita yang rugi. Misalnya dia sudah
bertobat lalu kita ungkit-ungkit terus dosanya, kita yang rugi, dia terangkat
kita tertinggal. Itulah hamba-hamba Tuhan yang tidak masuk penyingkiran karena
ada sesuatu yang disembunyi, makanya masuk aniaya antikristus.
3.
Zaman
akhir, zaman Allah Roh Kudus. Mulai dari ketuangan Roh Kudus sampai Yesus
datang kembali.
Wahyu 13:7; 12:3-6
13:7 Dan ia diperkenankan untuk
berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya
diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang
lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala
tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga
dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu
berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya,
segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak
laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba
Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang
gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia
dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Kebencian yang kita alami
sekarang digambarkan seperti naga yagn merah padam. Ini kebencian yang semakin
hebat yang akan memuncak pada tampilnya antikristus. Dan hati-hati, kebencian
yang semakin hebat itu disertai semburan air sebesar sungai yang keluar dari
mulut naga.
Wahyu 12:15
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari
mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan
sungai itu.
Apa ini air sebesar sungai yang
keluar dari mulut binatang, dari mulut naga?
Wahyu 16:13
16:13 Dan aku melihat dari mulut naga
dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis
yang menyerupai katak.
Kebencian di akhir zaman ini
disertai arus kenajisan yang semakin hebat, betapa ngerinya. Kenajisan secara
jasmani dosa makan minum dan kawin mengawinkan, kenajisan secara rohani membuka
diri terhadap ajaran lain, ajaran palsu, ajaran-ajaran dunia. Coba kalau tidak
mau ikut arus adat malah dibenci. Ini arus yang begitu luar biasa dan mencemari
gereja. Macam-macam dikata-katai, tidak akui keluarga, tidak hormat.
Begitu juga dengan anak-anak, kalau
diingatkan masa pacarannya, masa tunangannya, orang tua tidak setuju dia malah langsung
membenci. Ini kebencian yang luar biasa bergerak dengan arus kenajisan.
Ini yang kita hadapi sekarang
ini, 3 roh kenajisan kita hadapi. Di handphone ada, di televisi, dipergaulan
sehari-hari ada. Kaum muda jaga sungguh-sungguh, kalau sudah tercemar dengan kenajisan
itu tidak bisa diingatkan, tidak bisa ditegur, yang ada kebencian, marah, pasti
tidak suka menerima teguran. Ini yang kita hadapi mau menghancurkan tahbisan
kita, mau menghancurkan nikah dan pelayanan kita.
Bagaimana cara menghadapi roh
kebencian di akhir zaman yang bergerak dengan roh kenajisan yang mau
menghancurkan gereja Tuhan?
Wahyu 12:5
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak
laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba
Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Satu-satunya cara menghadapinya
harus mantap tergembala, menikmati penggembalaan. Mungkin selama ini penggembalaan
cuma suatu rutinitas, ayo kita tingkatkan supaya mantap tergembala sampai
betul-betul bisa menikmati pentingnya penggembalaan. Saya sebagai gembala juga
harus sampai bisa menikmati menjadi seorang gembala. Bukan cuma mau memenuhi
tanggung jawab mau khotbah, untuk memenuhi rutinitas. Kalau bisa menikmati
penggembalaan bukan arus sungai yang besar yang dihadapi tetapi kita menikmati
air yang tenang.
Mazmur 23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah
gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang
berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Suami menikmati penggembalaan,
isteri juga menikmati penggembalaan. Ketika suami berpergian isteri tidak
curiga. Ketika isteri pergi suami tidak curiga. Yakin suamiku/isteriku tidak
akan terbawa hanyut, aman dan damai semua. Orang tua juga kalau melihat anaknya
menikmati penggembalaan tidak akan berat hati melihat anaknya mau kuliah di
mana, mau kerja di mana karena pasti juga dia mencari penggembalaan di sana. Orang
tua melihat anaknya menikmati penggembalaan tidak akan ragu membelikan
handphone. Tetapi kalau anaknya tidak bisa menikmati penggembalaan lalu
dikasihkan handphone yang dia nikmati arus kenajisan di situ, ngeri sekali. Kalau
tidak bisa menikmati penggembalaan,
maka arus yang dahsyat itu mau menghantam, ada kebencian dan arus kenajisan
menghantam.
Saya mau teriakan nikmatilah
penggembalaan, bukan hanya sekedar tergembala tetapi harus sampai bisa
menikmati. Kalau kita bisa menikmati penggembalaan maka ada tangan kebajikan kemurahan
Tuhan selalu menaungi kita.
Mazmur 23:6
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka
akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
Kita diperhadapkan dengan
kebencian, diperhadapkan dengan kenajisan, tanganNya menaungi kita. Bagaikan
sayap burung nazar yang besar yang melingkupi kita sekalian, kita aman
terlindungi.
Kalau sudah ada arus kenajisan
pasti ada arus kebencian, akhirnya terjadi pembunuhan. Betapa banyak nikah yang
hancur karena arus kenajisan.
II Samuel 13:11-12,14-15
13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya
kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya:
"Marilah tidur dengan aku, adikku."
13:12 Tetapi gadis itu berkata
kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku
seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
13:14 Tetapi Amnon tidak mau
mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah
dia, lalu tidur dengan dia.
13:15 Kemudian timbullah kebencian yang
sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang
dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu
Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!"
II Samuel 13:23-39 Perikop:
Amnon dibunuh, Absalom melarikan diri
Ini terjadi pada buah nikah Daud,
ada kenajisan dan ada kebencian di situ. Karena Daud lebih dulu melakukannya,
dia hampiri isteri orang, suaminya dia bunuh. Kebencian dan kenajisan ini
selalu bergerak bersama-sama. Di mana ada arus kebencian di situ ada arus
kenajisan. Di mana ada arus kenajisan di situ ada arus kebencian. Ini harus
kita hadapi dengan menikmati penggembalaan. Kalau mulai ada rasa tidak suka
sama seseorang, hati-hati arus kenajisan sebentar lagi menghantam kita. Lebih
baik kita bereskan semuanya. Nikmatilah penggembalaan biarlah kita dinaungi
oleh tangan kebaikan kemurahan Tuhan.
Kamu muda hari-hari terakhir ini
ngeri sekali, bergaulah dengan baik. Bergaul di media sosial, di dunia maya, di
dunia nyata dengan baik. Para orang tua juga kita ajak anak-anak kita menikmati
penggembalaan. Orang tua lebih dahulu berikan teladan menikmati penggembalaan
sehingga semua aman semua tenang. Ada naungan tangan kasih Tuhan menaungi kita
sekalian.
Wahyu 12:14
13:14 Tetapi Amnon tidak mau
mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya,
diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.
Kegunaan 2 sayap burung nazar
yang besar, naungan sayap Tuhan yang besar.
a)
Yesaya
40:29-31
40:29 Dia memberi
kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang
muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi
orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Tangan
kebaikan kemurahan Tuhan memberi kekuatan baru kepada kita menghadapi keadaan
dunia akhir zaman ini. Dan kita bisa tahan menanti kedatangan Yesus Mempelai
Pria Sorga. Tidak ada lagi yang harus jatuh, terseret arus dan binasa. Mungkin
ada dari keluarga kita yang terseret arus kenajisan dan kebencian, kita sudah
mulai loyo dan lemah, ayo nikmati penggembalaan maka kekuatan tangan Tuhan itu
memberikan kekuatan yang baru kepada kita. Kalau kita sudah kuat, yakinlah
Tuhan mampu menolong semuanya.
b)
Keluaran
19:4
19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan
kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap
rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Orang Israel
berjalan di padang gurun tetapi Firman Tuhan katakan mereka bagaikan berada di
atas sayap rajawali. Artinya kita mengalami kebahagiaan sorga sekalipun berada di tengah-tengah
dunia yang semakin tandus dan serba sulit seperti di padang gurun. Tidak ada
lagi kebencian, hanya ada sukacita. Nikahnya nikah yang berbahagia, nikah yang
berpesta. Tahbisan pelayanannya tahbisan yang berpesta. Apa gunanya melayani
kalau dalam melayani ada perasaan tidak suka sama orang lain, bagaimana bisa
melayani.
Ini jadi
pergumulan berat bagi saya. Mau melayani tetapi ada perasaan tidak suka,
bagaimana bisa sama-sama pikul tabut, bagaimana bisa sehati sejiwa, bagaimana
bisa satu tujuan. Ini terus digumuli dan didoakan, masih ada beberapa waktu
supaya bisa sehati sepikir satu tujuan.
Biar kita
naik di atas sayap burung rajawali. Dunia bagaikan padang gurun tetapi kita ada
kebahagiaan sorga. Melayani dengan sukacita sorga, bukan muka cemberut. Sesama
paduan suara kles satu dengan yang lain, antara pemain musik, sesama gembala,
tidak ada sukacita. Kita dulu menikmati penggembalaan, kalau orang tidak suka
sama kita yah sudah urusannya dia, yang penting kita tidak seperti itu. Kita
nikmati saja penggembalaan.
c)
Sayap
itu membawa kita dekat dengan Tuhan. Kekuatan tangan kebaikan kemurahan Tuhan
membawa kita semakin dekat, lebih dekat lagi sampai suatu waktu menyatu dengan
Yesus selama-lamanya. Semakin dekat artinya semakin disucikan, semakin
diubahkan. Lebih dekat berarti lebih disucikan, lebih dibaharui, terus
disucikan dan dibaharui, sampai puncaknya kita sempurna menyatu dengan Yesus
selama-lamanya.
Jangan ada kebencian dalam diri
kita. Untuk menghadapi roh kebencian dan arus kenajisan kita nikmati
penggembalaan. Singkirkan roh kebencian supaya kita kuat menghadapi arus
kenajisan hari-hari terakhir ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar