Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:9-13
11:9 Jawab
Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan
pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.11:10
Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena
terang tidak ada di dalam dirinya."
11:11
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka:
"Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya."
11:12 Maka kata
murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan
sembuh."
11:13 Tetapi
maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus
berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
Lazarus yang sakit dan mati itu menunjuk rohani yang
tertidur = hidup dalam kegelapan malam. Prakteknya mudah tersandung atau menjadi
sandungan. Ada 2 macam sandungan:
1. Sandungan
dari luar, antara lain adalah harta.
2. Sandungan
dari dalam itulah tangan, kaki dan mata.
Kita membahas poin kedua.
Markus 9:43-48
9:43
Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau
masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu
dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
9:44
[di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
9:45
Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk
ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan
ke dalam neraka;
9:46
[di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
9:47
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk
ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua
dicampakkan ke dalam neraka,
9:48
di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
Inilah sandungan dari dalam yaitu tangan, kaki dan
mata. Tangan menunjuk perbuatan dan pelayanan. Kaki adalah perjalanan hidup.
Mata adalah pandangan hidup. Sekarang kita bahas tentang mata. Mata bisa
menjadi sandungan jika pandangan hanya tertuju pada perkara-perkara jasmani =
pandangan daging. Contoh kehidupan yang sudah selamat, sudah menerima panggilan
Tuhan tetapi pandangannya daging sehingga nasibnya, nikahnya dan buah nikahnya
hancur. Itulah Lot yang turut serta menerima panggilan Tuhan kepada Abraham.
Kejadian 13:10-13
13:10
Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan
banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal
itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —
13:11
Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke
sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12
Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan
dan berkemah di dekat Sodom.
13:13
Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Praktek pandangan daging:
1. Bukan
ikut Tuhan tetapi ikut-ikutan pada Abraham. Artinya bagi kita sekarang masuk
pengajaran karena ikut orang, bukan murni ikut pengajaran. Sehingga kalau yang
diikuti itu menyimpang, dia ikut menyimpang juga dari pengajaran. Atau kalau yang
diikuti dipanggil Tuhan, dia kehilangan pegangan dan bisa meninggalkan
pengajaran yang benar. Ini yang banyak terjadi, waktu Pdt. In Juwono dipanggil Tuhan, banyak yang
kehilangan pegangan dan tidak teguh lagi pada pengajaran yang benar. Waktu Pdt.
Pong Dongalemba dipanggil Tuhan, juga banyak yang kehilangan pegangan, tidak
teguh pada
Firman pengajaran yang benar. Waktu bapak gembala dipanggil Tuhan bagaimana dengan
kita? Kalau kita ikut Firman pengajaran, kita tidak menyimpang, tetap teguh
berpegang pada Firman pengajaran yang benar.
Mungkin
sekarang kita masuk pengajaran karena ikut orang. Mari kita tingkatkan jangan
ikut orang lain tetapi betul-betul murni ikut Firman pengajaran yang benar.
Kami juga hamba Tuhan berfellowship di mana, jangan cuma ikut orang tetapi
harus betul-betul murni ikut Firman pengajaran yang benar.
2. Lembah
Yordan dianggap taman Tuhan, yang jasmani dianggap rohani. Artinya:
a) Mencampur
adukan perkara yang rohani dengan yang jasmani. Itu yang digemari dalam gereja,
kalau sudah campur dengan dunia orang malah senang.
b) Tidak
tahu membedakan mana
ajaran yang benar dan mana yang tidak benar sampai menganggap semua pengajaran
sama saja. Ini rohnya Moab, ibadahnya tidak akan berhasil.
Akibatnya Lot tidak bisa masuk Kanaan, nikahnya
hancur, buah nikahnya hancur. Isterinya jadi tiang garam karena pandangannya
daging melihat ke belakang. Sudah lepas dari Sodom dan Gomora tetapi masih
menoleh ke belakang. Anak-anaknya juga pandangannya daging. pandangan najis! Maka
hancurlah nikah dan buah nikahnya Lot. Bahkan dalam Ulangan pasal 23, keturunan
Lot tidak boleh masuk jemaah Tuhan.
Ulangan 23:3
23:3
Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan
keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai
selama-lamanya,
Tidak bisa masuk jemaah Tuhan sampai selama-lamanya
ini berarti tidak bisa masuk Yerusalem Baru, betul-betul gagal total, binasa
selamanya.
Pandangan kita yang utama itu melihat yang rohani. Dalam
kita mengambil sebuah keputusan, yang kita kedepankan yang rohani dulu, jangan
yang jasmani. Kaum muda, soal study, pekerjaan, masa depan, yang dilihat yang
rohani dulu, jangan langsung yang jasmani. Kalau jasmani yang dilihat nanti
bernasib seperti Lot, kasihan! Sekalipun secara jasmani mungkin berhasil, dapat
ini dapat itu, tetapi kalau pandangannya hanya yang jasmani, dia gagal total,
tidak bisa masuk Yerusalem Baru.
Supaya tidak memiliki pandangan daging dan
tersandung, maka kita harus meneladani
Abraham yang memiliki pandangan salib.
Kejadian 13:14-15
13:14
Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke
timur dan barat, utara dan selatan,
13:5
sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada
keturunanmu untuk selama-lamanya.
Timur dan barat, utara dan selatan, kalau
dihubungkan garis membentuk salib, ini pandangan salib. Kalau pandangannya
pandangan salib, dia bisa mewarisi negeri Kanaan, untuk kita sekarang tidak
tersandung tetapi bisa masuk Yerusalem Baru. Di sana kita bisa memandang Yesus
muka dengan muka sampai selamanya.
Wahyu 22:3-4
22:3
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di
dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Praktek pandangan salib sampai bisa memandang wajah
Yesus:
1. Yohanes
20:20; 19:34
20:20
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
19:34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
Praktek
pertama adalah memandang lambung Yesus = memandang darah dan air yang keluar
dari lambung Yesus.
a) Memandang
darah artinya bertobat, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Yesus. Stop
jangan lakukan lagi dosa. Tentu untuk kita bisa bertobat berhenti berbuat dosa,
kita memerlukan seruan pertobatan dari hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan.
Dari mana kita tahu itu dosa kalau tidak ada yang menyerukannya. Siapa yang
menyerukannya? Itulah hamba Tuhan. Dalam setiap kita beribadah kita butuh
seruan pertobatan dari hamba Tuhan yang diutus Tuhan.
Yehezkiel 33:7-9
33:7
Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum
Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah
mereka demi nama-Ku.
33:8
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! —
dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya
bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku
akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
33:9
Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari
hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi
engkau telah menyelamatkan nyawamu.
Seruan pertobatan = pembukaan rahasia Firman yang
menyatakan segala dosa, supaya kita sadar, menyesal, mengaku kepada Tuhan dan
sesama, vertikal dan horizontal, maka darah Yesus dari kayu salib menghapus
dosa kita. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Itu yang disebut bertobat. Dalam
ibadah yang kita cari seruan pertobatan, pembukaan rahasia Firman Tuhan yang
menyatakan dosa kita.
Dalam Yehezkiel pasal 33 ini ada 2 model hamba
Tuhan.
1) Yehezkiel
33:1-6
33:1
Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
33:2
"Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan
katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan
bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia
menjadi penjaganya
33:3
dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup
sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
33:4
kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi ia tidak
mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya
tertimpa kepadanya sendiri.
33:5
Ia mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya tertimpa
kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan nyawanya.
33:6
Sebaliknya penjaga, yang melihat pedang itu datang, tetapi tidak meniup
sangkakala dan bangsanya tidak mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu
datang, seorang dari antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam
kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari penjaga
itu.
Model
pertama adalah hamba Tuhan yang tidak menyerukan seruan pertobatan = tidak
dipercaya pembukaan rahasia
Firman karena dia diutus oleh manusia atau organisasi, bukan oleh Tuhan. Dia
tidak dipercaya pembukaan rahasia Firman untuk membawa orang berdosa berbalik
kepada Tuhan. Kalau dia serukan itu, bila yang angkat jemaat nanti jemaat ramai-ramai
berontak dan marah sampai memecat dia. Tetapi kalau Tuhan yang utus, siapapun
orang yang ada di depannya, mau pejabat atau apapun kedudukannya, dia akan
berani menyerukan seruan pertobatan.
2) Hamba
Tuhan yang diutus oleh Tuhan, sehingga dalam pelayanannya ada seruan
pertobatan, dipercaya pembukaan rahasia Firman, ada Firman pengajaran yang benar,
untuk membuat banyak orang bertobat, berbalik kepada Tuhan.
Maleakhi
2:6-7
2:6
Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada
bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang
dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7
Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran
dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Sidang
jemaat boleh meraba hamba Tuhan yang melayani saya ini diutus Tuhan atau diutus
manusia. Kalau diutus manusia maka tidak ada seruan pertobatan. Tetapi kalau
Tuhan yang utus pasti ada seruan pertobatan, ada pengajaran yang benar di
mulutnya, ada pembukaan rahasia Firman.
Apa tujuan pertobatan?
Yehezkiel 33:14-16
33:14
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! — tetapi ia bertobat
dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran,
33:15
orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya,
menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang
lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
33:16
Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan
keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup.
2 kali disebut melakukan keadilan dan kebenaran, itu
tujuan kita bertobat. Apa maksudnya ini?
Hosea 2:18-19
2:18
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan
menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan
kasih sayang.
2:19
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan
mengenal TUHAN.
Tuhan menjadikan umatNya sebagai isteriNya dalam
keadilan dan kebenaran. Jadi tujuan kita bertobat adalah masuk dalam persiapan
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi bertobat yang benar itu ada arahnya. Orang
di luar Yesuspun bicara soal bertobat, azab dan sebagainya tetapi tidak ada
tujuan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di sinilah peran hamba Tuhan. Kalau
dia utusan Tuhan, ada seruan pertobatan, ada pembukaan rahasia Firman yang
membawa sidang jemaat berbalik kepada Tuhan, dipersiapkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Tetapi kalau dia utusan manusia, utusan organisasi, dia tidak akan pernah
menyerukan seruan pertobatan, gereja tidak dibawa untuk menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
Keberhasilan pelayanan seorang hamba Tuhan, bukan
dilihat dari segi jasmani tetapi kalau sidang jemaat bisa bertobat sampai bisa
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Oleh sebab itu hamba Tuhan lebih dahulu menunjukan
teladan, dia bertobat. Mau menyerukan
pertobatan, dia sendiri tidak bertobat. Misalkan menyerukan “ayo mandi bersih”
sementara dia sendiri kotor, tidak mandi, tidak akan bisa!
I Tesalonika 1:9-10
1:9
Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan
bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah
yang hidup dan yang benar,
1:10
dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah
dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita
dari murka yang akan datang.
Setelah pertobatan dilanjutkan ada aktivitas rohani
yaitu masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Pelayanan itu dikaitkan
dengan menanti kedatangan Yesus. Jadi setiap kita melayani Tuhan, kita harus
selalu ingat, kita ini melayani sambil menanti kedatangan Yesus kedua kali,
maka kita pasti melayani dengan sungguh-sungguh dan giat, tidak akan timbul
tenggelam. Begitu tenggelam lalu Yesus datang maka ketinggalan orang itu.
Melayani Tuhan jangan sewaktu-waktu, tetapi setiap waktu, jangan timbul
tenggelam. Begitu melayani asal-asalan, tidak serius, lalu Tuhan datang, orang
itu pasti ketinggalan. Biarpun ketuk-ketuk pintu “Tuhan, aku mengusir setan
demi namamu, bernubuat, mengadakan mujizat”. Tuhan bilang “Aku tidak pernah
melihat kamu” karena Tuhan lihat tidak pernah sungguh-sungguh.
Layanilah Tuhan dengan serius sambil menanti kedatangan
Yesus. Karena yang Yesus cari saat Dia datang kembali adalah orang yang aktif
di dalam pelayanan, bukan yang menganggur.
Matius 24:44-46
24:44
Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat
yang tidak kamu duga."
24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas
orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya
itu datang.
Ketika Tuhan datang, kita didapati sedang melayani,
maka kita akan dibawa masuk pada kebahagiaan Tuhan. Jangan berpikir saya mau
lepaskan pelayanan, saya mau berhenti, jangan! Ayo kita melayani Tuhan. Kita
sudah bertobat, berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan, ayo kita lihat
Tuhan, kita bawa hidup kita aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
sambil menanti kedatanganNya. Entah kapan Yesus datang, kita sudah siap!
b) Memandang
air artinya mengalami penyucian secara double yaitu lewat baptisan air yang
benar untuk menanggalkan hidup lama kita dan lewat air Firman pengajaran yang
benar. Kita sudah dibaptis air, lanjutkan pada penyucian oleh air Firman
pengajaran yang benar. Banyak yang sudah berpuas diri hanya sampai pada
baptisan. Dikira kalau sudah dibaptis sudah masuk kerajaan sorga. Baptisan itu
baru melihat kerajaan Sorga, belum masuk di dalamnya.
Yohanes 3:3
3:3
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Kalau dilanjutkan mandi air Firman pengajaran,
betul-betul kita bisa masuk dalam kerajaan Sorga. Yesus menyucikan kita dengan
air dan Firman sehingga kita tanpa cacat cela di hadapan Tuhan. Di sini untuk
mandi air Firman pengajaran, dibutuhkan penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
Dalam Kisah Para Rasul dikatakan berilah dirimu dibaptis. Jadi baptisan air itu
adalah permulaan penyerahan diri kepada Tuhan. Kemudian kita mandi air Firman
pengajaran, itu sikap penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
Terkadang setelah kita bertobat, dibaptis dan
melayani Tuhan, kadangkala kita kembali kotor oleh dosa, bahkan sekalipun dia
hamba Tuhan, gembala. Saya sadari juga saya masih manusia biasa tetapi saya
tidak mau bertahan dalam kekurangan. Sebab itu perlu mandi air Firman pengajaran
yang benar. Disini diperlukan penyerahan sepenuh. Biarkan Yesus menelanjangi
kita, dosa kita di telanjangi untuk kita dibersihkan oleh air Firman pengajaran
yang benar.
Efesus 5:13,11
5:13
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak,
sebab semua yang nampak adalah terang.
5:11
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Makanya ketika dengar Firman lalu dibuka semua dosa, kita rasa seperti dipermalukan, itu
Tuhan sedang membersihkan kita, memandikan, menyucikan kita. Di dalam proses dimandikan dan disucikan
oleh Tuhan, yang harus kita serahkan kepada Tuhan adalah harga diri kita. Kalau
itu dipertahankan membuat sulit untuk dibersihkan. Ditunjuk dosanya bisa marah!
Bisa mengamuk! Seperti Herodes ditelanjangi “tidak halal engkau mengambil
isteri sesamamu!”. Harga dirinya dia pertahankan, dia tidak terima, dia
penjarakan Yohanes. Petrus kalau mempertahankan harga dirinya, dia tidak akan
pernah tertolong. Yesus katakan “enyahlah kau iblis!” kalau dia pertahankan
harga dirinya “keterlaluan, saya yang paling senior tapi di depan orang saya
dibilang iblis!” bisa marah dia, bisa mengamuk.
Saya bersyukur saya dididik oleh 2 hamba Tuhan
dengan keras supaya bisa mengorbankan harga diri. Harga diri yang seringkali
membuat kita sulit menerima penyucian, sulit menerima didikan dan tempaan dari
Tuhan. Kita terlalu kedepankan harga diri kita. Merasa bahwa kita ini orang
paling berguna, paling berjasa, paling hebat, padahal tanpa Korban Kristus kita
tidak ada nilainya.
Lukas 17:10
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami
adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami
harus lakukan."
Kalau tidak mempertahankan harga diri, pasti
penyucian berjalan. Pandang lambungnya Yesus. Kalau kita bisa memandang darah
yang keluar dari lambung Yesus, kita bertobat dan melayani Tuhan sambil menanti
kedatanganNya. Kita pandang air yang keluar dari lambung Yesus, kita mau
disucikan secara double. Maka bisa meningkat, bisa memandang tangan Yesus yang
berlubang paku.
2. Yohanes
20:20
20:20
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Memandang
tangan Yesus yang berlubang paku artinya kita melayani seperti Yesus melayani. Apa
patokan kita melayani? Yesus. Kita lihat bagimana Yesus melayani.
Yohanes
4:34
4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Melayani
seperti Yesus melayani adalah taat dan setia sampai garis akhir, jangan cuma
sewaktu-waktu tetapi sampai garis akhir. Memang sakit bagi daging. Yesus taat,
Dia mati. Yesus setia, Dia mati. Jadi kalau taat dan setia itu tidak enak bagi
daging. Jadi jangan heran kalau kita diperhadapkan dengan tantangan, kebencian
dari orang yang tidak suka penyucian.
3. Memandang
wajah Yesus lewat doa penyembahan.
Yohanes
9:35-38
9:35
Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu
dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36
Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37
Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang
sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38
Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Orang
buta yang sudah disembuhkan ini diusir, dikucilkan, orang tuanyapun tidak
berani berbuat apa-apa, dia ditinggalkan sendirin. Tetapi dia bertemu Yesus, memandang
Yesus, berkata-kata dengan Yesus. Jadi ketika kita dalam keadaan terusir,
artinya mengalami sengsara daging tanpa dosa, mengalami nyala api ujian,
merupakan saat yang paling indah untuk menyembah Tuhan, memandang wajah Tuhan.
Orang sudah kucilkan kita, orang tidak anggap, adalah saat paling indah untuk
menyembah Tuhan. Kita mutlak menyembah Tuhan supaya kita tidak goncang.
Kegoncangan yang hebat akan kita hadapi hari-hari terakhir ini, kegoncangan
dalam bidang apa saja. Orang yang dulu dekat dengan kita sekarang berbalik
menyerang kita, itu suatu kegoncangan. Sikap kita angkat muka, pandang Yesus,
menyembah Tuhan. Bukan kita mau membalas. Diizinkan goncang dalam hal apa saja, kesehatannya bisa
tiba-tiba drop, angkat
muka memandang wajah Tuhan.
Lukas
21:25-28
21:25
"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan
di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26
Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang
menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
21:27
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala
kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
21:28
Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab
penyelamatanmu sudah dekat."
Ini
kegoncangan yang dahsyat. Banyak yang stres sampai sakit jiwa, sampai mati
ketakutan karena menghadapi kegoncangan. Kegoncangan dalam bidang jasmani,
kegoncangan juga dalam bidang rohani.
Apa
yang harus kita lakukan saat menghadapi kegoncangan supaya kita tidak ikut
goncang? Angkat muka, pandang Yesus lewat doa penyembahan. Penyelamatan sudah
dekat, kita dibela oleh Tuhan, pasti ditolong, kita tidak ikut goncang, tidak
binasa, melainkan kita mengalami mujizat-mujizat dari Tuhan, terutama mujizat
keubahan hidup. Dari wajah Yesus terpancar sinar keubahan mengubahkan kita
sekalian sampai menyempurnakan kita sekalian.
Jadi
jangan takut, jangan ragu ketika diperhadapkan dengan banyak tantangan dan
pergumulan. Bangkit, bangun rohani, angkat muka dan pandang Yesus lewat doa
penyembahan kita. Sore ini apa yang menjadi persoalan, kegoncangan apa yang
sedang menerpa, bangkit, pandang Yesus lewat doa penyembahan. Jangan terpuruk,
ayo bangun rohani kita, tetap memandang Yesus, menyembah Tuhan. Jangan lihat
besarnya beban, akan kuatnya lawan tetapi pandang saja Yesus dalam penyembahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar