Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:7
13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
Antikristus
berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkannya, ada 2 pelajaran di sini:
1.
Antikristus
adalah kehidupan yang tidak suka penyucian. Mereka berasal dari kita.
I Yohanes 2:18-19
2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah
waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus
akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa
waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
2:19 Memang mereka berasal dari antara
kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama
dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Tidak sungguh-sungguh termasuk
pada kita = tidak mau disucikan. Nanti pimpinan antikristus akan muncul dan
berkuasa atas seluruh dunia selama 3,5 tahun, dia adalah manusia durhaka.
Tetapi dari sekarang sudah tampil itulah orang yang berada di antara kita tetapi
tidak suka penyucian.
2.
Orang
kudus menunjuk imam dan raja = hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Ada hamba Tuhan dan
pelayan Tuhan yang tidak masuk penyingkiran gereja, tetapi masuk aniaya
antikristus. Ini sesuatu yang memprihatinkan, sudah beribadah, sudah melayani
tetapi ketika terjadi penyingkiran gereja malah tertinggal sehingga masuk aniaya
antikristus. Ini yang akan kita pelajari.
Istilah
berperang dan mengalahkan artinya antikristus akan menyiksa bahkan sampai
memancung kepala. Akan terjadi siksaan yang hebat yang belum terjadi dan tidak akan pernah terjadi
lagi. Mengapa ada orang kudus yang tertinggal, kalau begitu buat apa kejar
kekudusan, buat apa hidup kudus kalau akhirnya tertinggal, dianiaya antikristus
sampai dipancung kepalanya. Kalau begitu buat apa kejar kekudusan, berarti
sia-sia beribadah, sia-sia ikut Yesus, orang kudus dianiaya juga, dikalahkan.
Mengapa ada orang kudus yang tertinggal? Karena pernah kudus tetapi tidak
menjaga kekudusan sehingga ketika gereja tersingkir dia tertinggal dan masuk
aniaya antikristus. Contoh dalam Alkitab adalah raja Saul. Dia pernah kudus,
pernah diurapi, tetapi tidak menjaga kekudusan. Waktu Daud ada kesempatan
membunuh Saul, orang-orangnya berkata Saul sudah Tuhan serahkan kepadamu, ayo
bunuh saja. Daud menjawab jangan menjamah orang yang diurapi Tuhan. Ini yang
harus kita perhatikan. Permulaan pelayanannya berkenan tetapi akhir pelayannya tidak
berkenan kepada Tuhan. Sebagai gembala, hamba Tuhan, pelayanan Tuhan, awal pelayanannya sungguh-sungguh menjaga
kekudusan, tetapi akhir pelayanannya tidak berkenan kepada Tuhan. Paulus
katakan memulai dengan roh tetapi mengakhiri dengan daging.
Galatia
3:3
3:3 Adakah kamu
sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di
dalam daging?
Sampai Paulus
katakan adakah kamu sebodoh itu, sebab langkah awal positif, langkah akhir
negatif. Kita sudah memulai pelayanan dengan roh akhiri dengan roh. Dimulai
dengan baik akhiri dengan sempurna! Dulu semangat melayani, sekarang mana. Dulu
dipakai melayani, sekarang mana. Inilah orang kudus yang tertinggal, pernah
kudus tetapi tidak menjaga kekudusan.
Kita belajar
lagi tentang pribadi raja Uzia. Permulaan pelayanannya baik, berkenan kepada
Tuhan. Tetapi diakhiri dengan daging.
II Tawarik
26:1-5,16-21
26:1 Segenap bangsa
Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia
menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.
26:2 Ia memperkuat
Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama
dengan nenek moyangnya.
26:3 Uzia berumur
enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia
memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.
26:4 Ia melakukan
apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.
26:5 Ia mencari
Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan
selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
26:16 Setelah ia
menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia
berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar
ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
26:17 Tetapi imam
Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN,
orang-orang yang tegas;
26:18 mereka
berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak
berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang
telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini,
karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari
TUHAN Allah karena hal ini."
26:19 Tetapi Uzia,
dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara
amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di
hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
26:20 Imam kepala
Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit
kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri
tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
26:21 Raja Uzia
sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia
tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN.
Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas
rakyat negeri itu.
Di ayat 1
sampai 5 sudah positif, baik. Tetapi sayang ayat 16 sampai 21 diakhiri dengan
daging. Dia harus tinggal terasing, dikucilkan dan mati sebagai orang yang
sakit kusta. Tragis keadaan raja Uzia.
Arti nama
Uzia adalah kekuatan Yehova. Dia diangkat menjadi Uzia pada uzia 16 tahun. Dari
namanya sudah baik, memerintah dari usia 16 tahun, ini juga ada pengertian
rohani yang baik. Angka 16 adalah angka Tabernakel. Ada 16 bahan untuk
membangun Tabernakel.
Keluaran
25:1-7
25:1 Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa:
25:2
"Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku
persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu
pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
25:3 Inilah
persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: 1emas,
2perak, 3tembaga;
25:4 4kain
ungu tua, 5kain ungu muda, 6kain kirmizi, 7lenan
halus, 8bulu kambing;
25:5 9kulit
domba jantan yang diwarnai merah, 10kulit lumba-lumba dan 11kayu
penaga;
25:6 12minyak
untuk lampu, 13rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk
ukupan dari wangi-wangian,
25:7 14permata
krisopras dan 15permata tatahan untuk baju efod dan untuk
tutup dada.
Yang ke-16
adalah kerang-kerangan untuk pewarna, kain-kain tadi mendapat warna dari
kerang-kerangan. Dalam bahasa latinnya diatamae lanyugatae. Tabernakel
rohani gereja Tuhan juga dibangun dengan 16 bahan. Waktu gereja mula-mula
terbentuk mereka berbahasa roh dengan 16 bahasa.
Raja Uzia
dilantik pada usia 18 tahun. Ini menunjuk hamba Tuhan pelayan Tuhan yang hidup
kudus sehingga dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunanTubuh Kristus yang sempurna,
Tabernakel yang rohani.
Imam Zakharia
mengajar Uzia supaya takut akan Tuhan sehingga Tuhan membuat segala usahanya
selalu berhasil. Ada 2 pelajaran yang kita tarik dari kisah ini.
1.
Seorang
pemimpin yang lebih dulu memberikan teladan takut akan Tuhan. Pemimpin dalam
rumah tangga itulah suami, pemimpin dalam penggembalaan adalah gembala,
pemimpin dalam organisasi, pemimpin dalam bidang apa saja harus lebih dulu
memberi teladan takut akan Tuhan. Tetapi kita lihat kenyataannya, pemimpin
dalam rumah tangga, siapa yang lebih takut akan Tuhan, siapa yang lebih rajin
datang ibadah? Isteri dan anak-anak. Lalu suami ke mana? Padahal seorang pemimpin
harus lebih dahulu takut akan Tuhan. Bangun pagi yang lebih setia bangun
menyembah Tuhan siapa? Jawab masing-masing.
Kita suami-suami harus menjadi
teladan bagi isteri dan anak-anak. Ini pelajaran juga bagi saya, saya gembala,
saya suami, saya pemimpin sidang jemaat, saya juga pemimpin rumah tangga, harus menjadi teladan bagi sidang
jemaat, isteri dan anak-anak dalam hal takut akan Tuhan.
2.
Supaya
berhasil dalam hal jasmani, terutama yang rohani, kita membutuhkan pelayanan
hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Jangan asal dilayani, yang penting dia
pendeta. Pendeta belum tentu hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan sudah pasti
pendeta. Supaya berhasil penentunya siapa yang melayani kita. Uzia bisa
berhasil karena ada Zakharia yang menuntun dia supaya takut akan Tuhan. Bawa hidup
kita untuk dilayani hamba Tuhan yang takut akan Tuhan, yang benar tahbisannya
supaya kita bisa dekat dengan Tuhan. Jangan lepas dari penggembalaan supaya hubungan kita dengan Tuhan tidak
terputus. Jangan berpikir saya bisa sendiri, kan ada buku, ada internet bisa
dengar khotbah-khotbah, tidak usah ditangani oleh hamba Tuhan. Tidak bisa
seperti itu! Hamba Tuhan itu penentu. Bangsa Israel untuk berhasil menyeberang
sungai Yordan harus memandang tabut dan lihat siapa yang memikul yaitu imam
dari suku Lewi, itulah hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Kalau mereka tidak
memandang tabut, tidak memandang imam dari suku Lewi maka mereka akan tersesat
sebab jalan yang mereka tempuh adalah jalan yang baru.
Setelah berhasil secara jasmani
dan rohani, pelayanannya
maju, jangan melupakan hamba Tuhan yang pernah memimpin dan pernah mengajar
kita. Jangan dihapus begitu saja perjuangan hamba Tuhan yang pernah memimpin
kita sehingga kita sekarang berhasil baik secara jasmani terlebih berhasil
secara rohani. Dulu sedikit-sedikit om,
opa, sekarang kekurangannya dibeber di mana-mana, orang itu seperti Ham anak Nuh yang
menceritakan kekurangan Nuh, nanti dikutuk orang seperti itu!
II Timotius 3:14
3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang
pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu
mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
Hamba Tuhan itu manusia, manusia
itu ada kekurangannya. Biar dia ada kekurangannya tetapi jangan kita lupa
perjuangan hamba Tuhan itu yang telah memimpin dan mengajar kita. Saya tidak
tahu kenapa setiap pemberitaan Firman arahnya ke sini. Ini bukan karena ada sesuatu, tetapi ini untuk
jemaat di sini. Jangan lupa hamba Tuhan yang melayani dan mengajar kita yaitu bapak
gembala Pdt. Bernard Legontu.
Setelah Zakharia mati, Uzia
melupakan Tuhan. Artinya begitu putus hubungan dengan penggembalaan, putus
hubungan dengan hamba Tuhan yang benar tahbisannya maka hubungan dengan Tuhan
pasti putus. Ini yang harus kita jaga, awalnya sudah baik dimulai dengan roh,
sayangnya diakhiri dengan daging.
Putus hubungan dengan
penggembalaan dimulai dari:
a)
Mulai
menggampangkan penggembalaan, mengecilkan penggembalaan dan lebih membesarkan
perkara dunia.
b)
Mulai
tidak menghargai Firman penggembalaan, merasa sudah tahu, sudah pernah dengar.
Dengar Firman mulai tidak sungguh-sungguh, tidak serius, mengantuk, itu mulai
mengarah pada mengakhir dengan daging.
c)
Mulai
menggampangkan pelayanan. Firman itu yang menjadi komando untuk kita melayani, kalau
Firman sudah dikecilkan, pelayanan juga dikecilkan, mulai menggampangkan dan
mengentengkan pelayanan.
Mari kita perhatikan ini, biar
kita menghargai sungguh-sungguh. Kalau dibiarkan sekali tidak apa-apa, 2 kali
tidak apa-apa, lama-lama hubungan dengan penggembalaan putus sampai tidak
melayani, tidak tergembala. Dari segi penampilan juga jangan menggampangkan! Sudah
harus siap semua, standby, jangan gampangkan pelayanan. Kalau tidak nanti
hubungan kita dengan Tuhan terputus.
Kalau mulai menggampangkan
penggembalaan, Firman dan pelayanan akibatnya:
a)
II
Tawarikh 26:16
26:16 Setelah ia
menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia
berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar
ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
Tinggi hati,
artinya pengenalannya kepada Yesus tidak bertumbuh. Orang sudah mengenal Yesus
dan dikenal Yesus, dia begitu-begitu saja.
II
Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan
merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang
pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada
Kristus,
Kalau angkuh,
sombong, tinggi hati pasti menentang pengenalan akan Tuhan, tidak bertumbuh
pengenalannya akan Tuhan. Makanya jangan heran kalau Yesus berkata “Aku tidak
pernah mengenal kamu” karena pertumbuhan pengenalan kepada Tuhan tidak ada.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Kita mau
menjadi isterinya Tuhan secara rohani tetapi tidak dikenal Tuhan, tidak
mengenal Tuhan, tidak akan bisa! Ada pepatah dunia, tak kenal maka tak sayang.
b)
II
Tawarikh 26:19
26:19 Tetapi Uzia,
dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara
amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di
hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Timbul kusta
di dahi, artinya ada kebenaran diri sendiri yaitu menutupi dosa dengan cara
menyalahkan Firman, menyalahkan sesama sampai menyalahkan setan. Seperti Adam
waktu ditanya Tuhan apa yang kau perbuat? Perempuan yang Kau tempatkan di
sisiku dia yang memberikan buah terlarang, dia salahkan isterinya, dia salahkan
Tuhan. Hawa apa yang kau lakukan? Ular ini yang memperdayakan aku, mempersalahkan
setan. Sehingga menjadi keras hati sehingga sulit ditegur dan dinasihati.
Apalagi kalau sudah berhasil, ini Uzia sudah berhasil sulit ditegur. Dulu waktu
masih merintis ketika diingatkan “iya om, iya pak, iya opa, terima kasih”. Begitu
sudah berhasil, ditegur dan dinasihati “mau apa pak Pendeta! Saya yang bangun
gereja, saya yang korban ini korban itu! Ganti pak pendeta, ganti yang lain!”.
Kaum muda baru mau kuliah, doakan om. Mau ujian telpon om gembala. Mau susun
skripsi didoakan lagi. Sudah sarjana mau ditegur dinasihati tidak bisa. Itu
Uzia, memulai dengan roh dan mengakhiri dengan daging.
c)
II
Tawarikh 26:21
26:20 Imam kepala
Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit
kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri
tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
26:21 Raja Uzia
sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia
tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN.
Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas
rakyat negeri itu.
Diusir dan
diasingkan, artinya terbuang, terlepas dari pembangunan Tubuh Kristus.
Betul-betul dia mengakhiri dengan daging, masuk aniaya antikristus. Untuk
selamat dia harus masuk pada perobekan daging dalam arti sesungguhnya yaitu 3,5
tahun aniaya. Saat itu orang mencari mati tetapi maut lari. Saya dipercaya Tuhan
melayani di Tentena, Tonusu dan Diora bukan untuk membawa jemaat masuk aniaya
antikristus tetapi untuk membawa jemaat masuk pada penyingkiran gereja. Mari
kita sama-sama bergumul ekstra. Mulailah dengan roh dan akhiri dengan roh,
jangan dengan daging.
Kita belajar
dari Yesaya, memang dia awali dengan daging tetapi diakhiri dengan roh.
Yesaya
6:1,5-7
6:1 Dalam tahun
matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan
menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
6:5 Lalu kataku:
"Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan
aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah
melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang
dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang
diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia
menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh
bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Ketika raja
Uzia mati, kelihatanlah bahwa pelayanan Yesaya tidak berkenan kepada Tuhan.
Dikatakan tadi dia najis bibir. Dia sudah memulai pelayanan dengan keadaan
najis bibir. Tetapi syukur kepada Tuhan dia bisa mengakhiri pelayanan dengan
berkenan kepada Tuhan. Sejarah gereja nabi Yesaya ini dibunuh dalam pelayanan. Uzia
memulai pelayanan dengan berkenan kepada Tuhan tetapi diakhiri tidak berkenan
kepada Tuhan karena dia tidak mau disucikan dan dibaharui. Yesaya memulai
pelayanan tidak berkenan kepada Tuhan tetapi mengakhiri dengan berkenan kepada
Tuhan karena mau disucikan dan diubahkan. Biarlah kita membawa hidup kita untuk
disucikan dan diubahkan dan kita terus menjaga kesucian hidup kita.
Mungkin
keadaan kita sudah seperti Yesaya, sudah berapa tahun melayani. Saya sudah
puluhan tahun melayani, diperiksa selama ini melayani dengan cemar dan najis
atau suci. Kalaupun sudah melayani dalam keadaan najis, masih ada jalan keluar.
Pagi ini kita berkaca pada Firman “saya melayani mulut saya kotor, otak kotor,
perbuatan kotor, nikah cemar, semua cemar” masih ada jalan keluar dari Tuhan,
seperti Yesaya mau dipulihkan. Bagaimana caranya? Pandang takhta Tuhan yang
tinggi menjulang. Begitu melihat takhta Tuhan, Yesaya berteriak “oh aku ini
najis bibir” dia mau disucikan. Memandang takhta Tuhan yang tinggi menjulang = memandang
Yesus Raja segala raja dalam kemuliaan. Dia yang sanggup untuk memulihkan
keadaan kita. Pandang Yesus dalam kemuliaan sehingga mendorong kita untuk merendahkan
diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan dan kita bisa mengakui segala dosa kita
kepada Tuhan dan sesama sehingga kita dipulihkan. Seperti Yesaya pasal 1 – 5
dia sudah dipakai. Pasal 6 ternyata pelayanannya tidak berkenan. Dia merendahkan diri maka
tahbisannya pelayanannya
dibaharui.
Pagi ini
Tuhan mau membaharui tahbisan pelayanan kita. Pandang Tuhan yang duduk di
takhta, pandang Yesus Raja segala raja untuk kita bisa merendahkan diri di
bawah kakiNya dan mengaku segala dosa kekurangan kita. Dan izinkan Tuhan
bekerja di dalam hidup kita. Begitu Yesaya memandang Raja itu, Dia mengizinkan
Tuhan bekerja dalam hidupnya. Ada kerub yang membawa bara api dari mezbah
menjamah bibirnya.
Yesaya 6:6
6:6 Tetapi seorang
dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang
diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
Sekarang
mezbah korban bakaran menunjuk salib Kristus, tempat Yesus dikorbankan. Dulu di
atas mezbah korban bakaran ada hewan-hewan yang dibakar, ada domba, kambing,
lembu, burung tekukur, burung merpati, itu semua dipersembahkan untuk Tuhan.
Sekarang kita tidak lagi membawa hewan-hewan kurban, sudah ada korban yang
sempurna itulah Korban Kristus, Dia rela dikorbankan untuk kita.
Di atas
mezbah ada 5 alat untuk mempercepat hewan korban itu terbakar habis.
Keluaran
27:3
27:3 Juga harus
engkau membuat 1kuali-kualinya tempat menaruh abunya, dan 2sodok-sodoknya
dan 3bokor-bokor penyiramannya, 4garpu-garpunya
dan 5perbaraan-perbaraannya; semua perkakasnya itu harus
kaubuat dari tembaga.
5 alat ini
menubuatkan 5 alat yang kena pada tubuh Yesus waktu Dia dihukum sampai
disalibkan. 5 alat ini = 5 jabatan yang melayani kita dan mampu membawa kita
pada kesempurnaan sebagai mempelai wanita Tuhan. Waktu gereja tersingkir, kita
tidak tertinggal tetapi ikut dalam penyingkiran gereja.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang
memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil
maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
1.
Cemeti
atau cambuk.
Yohanes 19:1
19:1
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Disesah artinya dicambuk. Cemeti
atau cambuk kena pada jabatan guru. Guru itu mengajar. Jadi kalau dalam ibadah
seperti yang kita gelar ini ada pemberitaan Firman pengajaran berarti kita
mendapatkan pelayanan jabatan guru. Firman pengajaran itu bagaikan cemeti dari
Tuhan untuk mencambuk daging kita supaya daging itu tidak bersuara lagi. Sebab
kalau daging bersuara maka dosa masuk.
Yesaya 28:15
28:15 Karena kamu telah berkata:
"Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami
telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya,
kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan
kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"
Cemeti berdesik dengan keras itu
menunjuk cambuk Firman pengajaran. Di sini orang Israel tidak mau menerima
cemeti Firman. Firman datang malah dia katakan bukan untuk saya. Itu tidak mau disucikan seperti Yudas,
Firman Tuhan datang dengan keras menunjuk dia tetapi malah berkata bukan aku ya
Rabbi. Yesus katakan “orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama
Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku. Celakalah orang itu, lebih baik baginya
untuk tidak dilahirkan!”. Yudas langsung berkata “bukan aku ya rabi”. Akhirnya
tadi dikatakan mereka menjadikan bohong sebagai perlindungannya. Bohong atau
dusta itu iblis, iblis bapak pendusta. Kalau tidak mau disentuh Firman dia sudah
menikmati hubungan dengan iblis, enjoy dengan iblis. Kita tidak mau enjoy
dengan iblis. Alkitab katakan jangan beri kesempatan kepada iblis, terimalah
cemeti Firman Tuhan, berarti kita dilayani jabatan guru.
Kalau Firman pengajaran ditolak
maka datang cemeti yang lain, itulah hajaran.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor
dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Kalau Firman masih ditolak, maka Tuhan datang dengan hajaran. Dihajar lewat penyakit dihajar
ekonominya. Apa saja bentuk hajaran dari Tuhan tujuannya supaya kita merelakan
hati dan sadar, kembali kepada Tuhan. Begitu kita bertobat kembali kepada
Tuhan, hajaran berhenti. Tetapi kalau hajaran Tuhan masih ditolak juga maka
Tuhan biarkan, yang mau ke pedang ke pedanglah, yang mau ke kelaparan ke
kelaparanlah, yang masih tinggal saling gigit satu dengan yang lain, itu sudah
dibiarkan oleh Tuhan. Jangan tunggu dihajar, lebih baik kita terima cemeti
Firman pengajaran yang benar.
Yesus tidak ada dosa tetapi Dia
rela dicambuk. Kita manusia yang penuh dosa, sudah sewajarnya menerima cambuk
Firman pengajaran dan hajaran Tuhan. Tetapi sekali lagi, jangan tunggu dihajar,
terimalah cambuk Firman pengajaran yang benar. Telinganya dicambuk karena tidak
dengar-dengaran, matanya dicambuk karena sudah mengantuk dengar Firman,
mulutnya dicambuk karena suka bicara kotor, pikirannya dicambuk karena pikiran
kotor, semua dicambuk supaya tidak ada dosa lagi.
2.
Mahkota
duri.
Yohanes 19:2-3
19:2 Prajurit-prajurit menganyam sebuah
mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah
ungu,
19:3 dan sambil maju ke depan mereka
berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar
muka-Nya.
Mahkota duri ini kena mengena
dengan jabatan nabi. Waktu Yesus ada di hadapan Pilatus, ditutup kepalanya lalu
ditinju. Prajurit-prajurit berkata “hai nabi cobalah terka”. Mahkota duri
dikenakan di kepala, Yesus adalah Kepala, Dia Mempelai Pria Sorga yang akan
datang kembali menjemput mempelai wanitaNya. Ini nubuatan terbesar, yang
seharusnya semakin diserukan di akhir zaman ini dan rencana terbesar Tuhan yang
akan segera digenapi. Inilah fungsi jabatan nabi, bernubuat. Tetapi sekarang
nuubuatan dalam gereja lebih dominan ke arah yang jasmani. Nubuatan terbesar
kita mau dijadikan mempelai wanita Tuhan dan Yesus Mempelai Pria Sorga akan
datang kembali. Kalau nubuatan ini kita terima akan menggairahkan kita untuk
lebih serius lagi beribadah melayani Tuhan. Kita ini manusia berdosa yang
sebenarnya tidak layak untuk disandingkan dengan Yesus, tetapi Firman nubuatan
mengatakan kita akan dijadikan Mempelai WanitaNya. Seharusnya kita lebih
bergairah, akan lebih berjuang lagi untuk beribadah melayani sampai garis akhir.
Kalau saya renungkan saya ini
orang yang tidak baik, orang yang tidak beres, anak hamba Tuhan tetapi kelakuannya
tidak bagus, menyebutnya saja mual.
Tetapi Tuhan panggil, Tuhan pilih
menjadi hamba Tuhan, Tuhan bentuk menjadi mempelai wanitaNya. Seharusnya semakin
bergairah, semakin bersukacita.
Untuk dibentuk menjadi mempelai
wanita Tuhan yang sempurna, banyak duri-duri yang menusuk.
Ibrani 12:1-2
12:1 Karena kita mempunyai banyak
saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua
beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam
perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan
mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa
iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun
memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di
sebelah kanan takhta Allah.
Duri adalah kutukan akibat dosa.
Kita diperhadapkan dengan duri-duri, itulah dosa-dosa yang mau menghambat kita
mencapai kegenapan recana Tuhan. Karena tahu kita mau dijadikan mempelai wanita
Tuhan kita mau berjuang untuk lepas dari duri-duri itu. Cukup Yesus kena
mahkota duri, Yesus tidak berdosa tetapi Dia rela menerima mahkota duri untuk
membebaskan kita dari duri-duri dosa. Ayo kita berupaya lepas dari dosa.
Ada 2 macam dosa dalam Ibrani
pasal 12 yaitu:
a)
Beban
dosa. Itulah dosa masa lalu yang sudah kita perbuat, pikirkan, katakan, yang
sudah kita lihat dan timbul dalam
hati. Beban dosa itu harus ditanggalkan sebab akan menusuk dalam pelayanan
kita. Kalau tidak kita tanggalkan akan semakin pedih, semakin melayani semakin
ditusuk duri. Melayani dalam nikah, lalu ada dosa masa lalu yang tidak dia
selesaikan, itu bagaikan ditusuk duri.
Menghadapi
sepasang calon suami isteri dalam penataran saya katakan ayo terbuka satu
dengan yang lain apa-apa saja yang sudah pernah di lakukan di masa yang lampau.
Si perempuan bilang saya sudah pernah begini begitu, calon suaminya juga bilang
begini begitu. Saya tanya apakah kamu mau terima? Lebih baik ditanya dulu dari
pada nanti dipernikahan ditanya “bersedia?” padahal tidak bersedia. Setelah
mereka mau saling terima didoakan supaya Tuhan ampuni dan cabut dosa-dosanya.
Saya bilang, kalau tidak diselesaikan lalu kamu berdua masuk nikah, kemudian
teringat duri-duri dosa di masa lampau jadi tawar nanti nikahmu, kasihmu jadi
dingin, selesaikan semua dosa-dosa di
masa lalu.
Sebelum
menikah, sesudah menikah apa yang sudah dibuat, semua diselesaikan kepada Tuhan,
tanggalkan semua bebannya. Cabut semua duri-durinya lewat kita mengaku kepada
Tuhan dan mengaku kepada sesama. Saling mengaku dan saling mengampuni. Memang
mau mengaku itu rasanya sakit bagi daging. Duri kalau mau dicabut dalam daging
sakit sekali, tetapi harus dicabut, begitu sudah dicabut jadi enak. Mungkin
dulu matanya melihat yang tidak baik, itu duri, harus dicabut. Supaya saat
masuk dalam nikah semua sudah terlepas dari duri-duri. Kaki yang banyak
duri-duri, suka ke sana kemari, harus dicabut. Coba melayani lalu kaki ada duri,
baru jalan sudah pedih. Mulutnya ada duri, suka ngomongi orang, gosip, dusta, cabut
semuanya! Pagi ini ada Korban Kristus, darah Yesus mau mengampuni, mau mencabut
duri-duri dosa itu.
b)
Jerat
dosa. Dosa masa lalu sudah diselesaikan lalu ada dosa yang menjerat, setan
pasang di tempat-tempat di mana kita jalanani dan datangi. Itu semua bagaikan
duri. Dalam gereja juga hati-hati, duri-duri di mata ini cabut semua! Lihat
saja isteri, lihat suami masing-masing, jangan dibanding-bandingkan “kalau itu
dulu jadi suamiku, kalau itu jadi isteriku. Eh belum tentu! Duri-duri yang ada
di pikiran dan dihati, itu dipasang setan untuk menusuk pikiran dan hati, susah
hilang karena teringat-ingat terus. Segera strap “darah Yesus!” putuskan jerat
itu dengan pedang Firman Allah.
Perjalanan rohani untuk mencapai kesempurnaan
sebagai mempelai wanita Tuhan bagaikan suatu perlombaan rohani. Coba ada duri
lalu ikut perlombaan, susah sekali. Betapa susah kalau ada duri-duri.
Tanggalkan semua duri-duri.
3.
Kayu
salib
Yohanes 19:17
19:17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi
ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
Salib ini kena mengena dengan
jabatan gembala. Yesus Gembala yang baik, Dia rela memikul segala dosa dan
kejahatan kita di kayu salib. Kalau kita ada saat Yesus memikul salib, kita tanya
“mengapa Engkau memikul itu” Yesus katakan inilah dosamu yang Kupikul. Yesus
rela pikul segala dosa kita, Dia pikul, Dia tanggung semua di kayu salib.
Yesaya 53:4,11
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit
kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
53:11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan
melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar,
akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Kalau kita bisa menghargai Korban
Kristus, kita renungkan dosaku yang Yesus pikul, maka kita tidak usah dipaksa,
disuruh, diancam, pasti mau tergembala, mau bertekun dalam 3 macam ibadah
pokok, mau bertekun makan Firman penggembalaan. Kita tidak bisa membalas segala
kasih kemurahan Tuhan. Coba kalau kita yang pikul dosa kita sendiri, betapa
banyak dosa kita, kita tidak akan mampu. Dosa kita begitu banyak, sudah
seharusnya kita mensyukuri Korban Kristus dengan praktek membawa hidup tergembala
dengan benar dan baik. Sebagai gembala menangis di bawah kaki Tuhan melihat jemaat yang belum
tergembala. Ayolah pagi ini syukuri Korban Kristus, renungkan Korban Kristus, tergembalalah
dengan benar dan baik.
Mungkin ada yang berkata berat om
untuk tergembala. Lebih berat mana dengan salib yang Yesus pikul? Sebagai
gembala rasanya berat menangani 3 sidang. Bukannya karena tidak mau regenerasi.
Saya tidak mau sembarang melepaskan penggembalaan dan diserahkan pada hamba
Tuhan yang lain. Karena ini persoalan jiwa. Kalau dilepaskan dan ditangani oleh
hamba Tuhan yang tidak sungguh-sungguh yang tidak benar tahbisannya, kasihan
domba-domba yang ada.
Tergembala itu bagaikan memikul
salib, sakit dan berat bagi daging, tetapi harus dipikul. Sebagai timbal balik
Yesus Gembala yang baik memikul beban kita. Gembala di bumi memikul beban kita
melalui menaikan doa penyahutan. Kalau kita tergembala sudah enak dan ringan,
ada 2 pribadi yang menanggung bebannya. Di sorga ada Yesus Gembala yang baik selalu
berdoa syafaat. Ada gembala di bumi yang terus menaikan doa syafaat menanggung
bebannya jemaat.
Jarang jemaat menelpon gembala
“om mari kita tertawa bersama”. Yang seringkali om saya sakit, om saya
kesulitan ini. Bukan berarti jangan telpon-telpon lagi, silahkan telpon, tugas
saya sudah seperti itu. Tanpa jemaat telponpun sudah didoakan. Mari tergembala
dengan benar dan baik. Bawa hidup kita untuk bertanggung jawab dalam
penggembalaan.
4.
Paku.
Dipaku di tangan dan di kaki, itu menunjuk jabatan penginjil.
Roma 10:15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat
memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Roma 10:15 (Terjemahan Lama)
10:15
Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh?
Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak kaki orang yang membawa
kabar kesukaan dari hal yang baik.
Yesus rela menerima paku di
tangan dan menerima paku di kaki, untuk apa? Untuk meniadakan surat hutang dosa
kita.
Kolose 2:14
2:14 dengan menghapuskan surat hutang,
yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu
ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Firman penginjilan itu memberitakan
tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai Juruselamat menyelamatkan manusia
yang berdosa. Proses selamat itu percaya Yesus, bertobat, lahir baru. Lewat
penginjilan kita dibebaskan dari surat hutang dosa, dari dakwaan dosa. Sehingga
kita bisa percaya Yesus, bertobat, lahir baru lewat baptisan air serta baptisan
Roh Kudus dan bisa hidup dalam kebenaran. Kita bisa ada di sini, bisa percaya
Yesus, karena penginjilan. Isteri saya keluarga besarnya dari agama lain bahkan
orang pondok pesantren. Kalau tidak ada penginjilan tidak akan bisa percaya
Yesus, bertobat, lahir baru, hidup dalam kebenaran.
Tidak mau bertobat, tidak mau lahir
baru, tidak mau hidup dalam kebenaran, berarti menerima paku yang lain.
Yeremia 10:4-5
10:4 Orang memperindahnya dengan emas
dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang.
10:5 Berhala itu sama seperti
orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus
mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab
berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat."
Ada paku yang lain yaitu paku
berhala. Menyembah berhala itu adalah kekerasan hati.
I Samuel 15:23
15:23
Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan
adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak
firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Jadi kehidupan yang tidak mau percaya
Yesus, tidak mau bertobat dan lahir baru, dia menjadi kehidupan yang keras
hati. Tuhan tolong jangan ada paku ini. Biarlah kita mau menerima pakunya
Yesus. TanganNya berlubang paku, kakiNya yang berlobang untuk meniadakan dosa
kita. Kita mau percaya Yesus, kita mau bertobat sungguh-sungguh, kita mau lahir
baru, hidup di dalam kebenaran. Maka langkah-langkah hidup kita adalah
langkah-langkah yang indah. Jemaat yang mau hidup benar juga langkah hidupnya
adalah langkah-langkah yang indah.
Kalau dikejar penagih hutang
apakah indah hidupnya? Lagi naik motor, ada penagih utang di depan langsung
belok. Malam-malam ada yang ketuk pintu langsung kaget jangan-jangan penagih
hutang yang datang. Kalau hutang sudah diselesaikan, bawa motornya santai tidak
takut diambil. Begitulah yang dapat dimengerti. Kalau masih ada hutang dosa
tidak indah hidup kita. Ketemu orang itu tertuduh hatinya “tadi saya baru ambil
dia punya durian otong” ketemu orang lain lagi “tadi saya baru curi pepayanya
karena tidak ada yang menjaga. Itu tidak indah! Tetapi begitu diselesaikan
semuanya, indah, bisa tenang!
5.
Tombak
Yohanes 19:34
19:34 tetapi seorang dari antara
prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar
darah dan air.
Tombak yang menusuk sampai ke
lambungnya Yesus ini penyucian lebih dalam. Tombak kena mengena dengan jabatan
rasul, rasul ada kaitan dengan pengajaran. Tombak menusuk lambung, ini artinya
Firman pengajaran menyucikan sampai jauh ke dalam hati, sampai kepada dosa-dosa
yang tersembunyi di dalam hati. Orang tidak tahu, tetapi Tuhan buka. saat kita
beribadah Tuhan buka dan tunjuk “ini yang ada di dalam hatimu!” kita
berbahagia.
Pandang takhta yang menjulang
tinggi, pandang Yesus Raja segala raja untuk kita merendahkan diri di bawah
kakiNya mengaku dosa, mau menerima Korban Kristus, mau menerima pelayanan
jabatan guru, pelayanan jabatan nabi, pelayanan jabatan gembala, pelayanan
jabatan penginjil, pelayanan jabatan rasul. Tidak usah undang rasul siapa untuk
datang di sini. Kalau kita mendengar Firman pengajaran yang menusuk sampai ke
dalam hati, berarti ada jabatan rasul melayani kita.
Yesaya 2:2-4
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang
terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung
dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke
sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi
serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub,
supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan
menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari
Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara
bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan
menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang.
Firman menyucikan, suatu saat
bangsa-bangsa akan berduyun-duyun mencari pengajaran. Jadi kita yang sudah ada
dalam pengajaran jangan keluar! Akan terjadi kegerakan yang besar, orang akan
cari pengajaran. Orang mulai muak dengan model ibadah yang hanya dikemas dengan
hiburan daging. Jiwa dan roh mereka rindu untuk mendengar pengajaran tetapi
sayang tidak mereka dapatkan. Kita yang sudah mendapatkan biarlah menjadi
terang kesaksian supaya mereka datang juga mencari pengajaran.
Jadi dari 5
jabatan ini dimulai tadi dengan Firman pengajaran (jabatan guru) dan ditutup
dengan Firman pengajaran (jabatan rasul). Jemaat butuh diajar supaya tahu
bagaimana berperilaku sebagai anak-anak Allah. Kalau tidak diajar jadi kurang
ajar. Makanya banyak yang kurang ajar pada gembala, kurang ajar dalam nikah. Firman
pengajaran inilah yang dibutuhkan oleh gereja untuk mencapai kesempurnaan.
Tanda
sempurna:
Yakobus
2:3
2:3 dan kamu
menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya:
"Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang
yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau:
"Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",
Tanda
sempurna adalah tidak salah lagi dalam perkataan. Sekarang kita masih banyak
kekurangan dalam perkataan, tetapi kita sedang diarahkan sampai pada kesempurnaan.
Lewat Firman ini kita diajar untuk menjadi pribadi-pribadi yang jujur, mulai
dari jujur mengaku dosa dan suka menyembah Tuhan, sebab waktu Yesus datang
kedua kali akan disambut dengan suara penyembahan. Waktu Yesus datang pertama
kali terdengar suara penyembahan dari bala tentara sorga, para gembala dan
orang-orang Majus. Waktu Yesus datang kedua kali juga disambut dengan suara
penyembahan, gereja Tuhan di awan-awan menyambut Yesus dengan seruan haleluya.
Ketika
penyucian sudah berjalan dalam hidup kita, lidah kita menjadi lidah yang jujur,
kita menjadi pribadi-pribadi yang suka menyembah Tuhan, maka ada hasilnya:
Wahyu 4:10-11
4:10 maka
tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas
takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan
mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan
dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab
Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya
itu ada dan diciptakan."
Jika kita mau
menyembah Tuhan maka kita akan mengalami kuasa penciptaan secara jasmani juga secara
rohani.
1.
Secara
jasmani kuasa penciptaan Tuhan mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi
ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Apa yang mustahil bapak ibu
alami hari-hari terakhir ini. Terima penyucian Firman supaya bisa menyembah
Tuhan dengan dasar kesucian. Maka Tuhan dengan kuasa penciptaanNya mampu menghapus
segala kemustahilan.
Istilah dari bapak gembala selalu
tanam lutut atau lipat lutut menghadapi pergumulan, artinya menyembah. Begitu
saya mulai dibentuk, digembleng rohani saya sampai bisa menjadi hamba Tuhan,
saya praktekan seperti itu. Menghadapi sesuatu yang mustahil tinggal lipat
lutut, tinggal menyembah. Dalam membangun membutuhkan biaya, tidak perlu buat
bazar atau proposal sana sini, tinggal lipat lutut menyembah maka Tuhan
sediakan dari yang tidak ada menjadi ada. Ada masalah yang mustahil tidak tahu
bagaimana cara menyelesaikannya, terutama masalah dalam nikah itu masalah
terberat, tinggal lipat lutut menyembah maka ada jalan keluar. Tuhan mampu
menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Dari tidak ada jalan jadi ada
jalan. Kaum muda dari tidak ada masa depan menjadi ada masa depan, dari yang
gagal menjadi berhasil, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil, Tuhan mampu
menciptakan semuanya.
2.
Secara
rohani kuasa penciptaan Tuhan mampu mengembalikan kita pada ciptaan semula
yaitu segambar dengan Allah Tritunggal. Manusia diciptakan segambar dengan
Allah, tetapi dirusak oleh setan. Sekarang Tuhan sedang memperbaiki dan mau
mengembalikan kita pada ciptaan semula sehingga kita bisa bertemu Yesus
Mempelai Pria Sorga. Dulu ciptaan semula adalah sepasang nikah Adam dan Hawa.
Nanti kita akan diciptakan kembali segambar dengan Tuhan untuk masuk pada nikah
yang rohani. Yesus Adam yang akhir dan kita gereja Tuhan Hawa yang akhir, masuk
Firdaus yang akan datang yaitu kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga
Yerusalem yang baru.
Dengan
segenap hati kita mau menerima Firman Tuhan, dengan segenap hatipun kita mau
melayani Tuhan, dengan segenap hati kita mau menyembah Tuhan maka Tuhan akan
mengadakan kuasa penciptaanNya bagi kita sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar