Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 27:1
Keluaran 27:1 "Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya.
Kita belajar ukuran mezbah korban bakaran. Panjang dan lebarnya sama yaitu 5 hasta. Angka 5 menunjuk angka kemurahan Tuhan, 5 luka utama Yesus di kayu salib. Jadi panjang dan lebarnya sama, menunjukan kemurahan Tuhan yang berlipat ganda yaitu:
1. Kita masih diberi perpanjangan tangan Tuhan untuk bertobat. Kemarin atau tadi kita berbuat dosa tetapi belum dihukum, masih ada perpanjangan sabar Tuhan untuk kita bisa bertobat. Tetapi ingat kemurahan Tuhan itu ada batasnya, seperti karet kalau ditarik suatu saat bisa putus. Sebab itu mari kita manfaatkan kemurahan Tuhan selagi masih ada kemurahan Tuhan, masih ada perpanjangan sabar Tuhan, kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
2. Setelah bertobat Tuhan mau percayakan pelayanan kepada kita.
II Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
I Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
Berbalik dari berhala kepada Allah = bertobat, setelah itu kita diberikan kesempatan untuk melayani Tuhan. Karena harga pelayanan itu seharga kemurahan Tuhan maka marilah kita berjerih lelah dan berjuang untuk beribadah melayani kita. Tuhan sudah memperjuangkan ibadah pelayanan kita sampai mati di kayu salib. Oleh darahNya kita ditebus dari perbuatan yang sia-sia untuk bisa beribadah kepada Allah.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Wahyu 1:5-6;5:9-10
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
I Petrus 2:5,9-10
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Pagi ini kita latih diri kita untuk beribadah
I Timotius 4:7-10
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Setelah kita ditebus oleh darah Yesus, kita dipercaya untuk melayani Tuhan maka status kita adalah imam-imam, orang yang beribadah melayani Tuhan untuk dipakai dalam pembangunan rumah rohani, Tubuh Kristus yang sempurna.
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Tetapi tidak sembarang melayani, ada tempatnya. Seperti kalau kita membangun rumah untuk kita, kita sudah tahu lokasinya di mana. Kita bangun di situ, jangan di tempat lain. Kita pesan bahan bangunan, kirim di lokasi itu untuk membangun rumah kita. Masa malah dikirim ke mana, ke tempat lain. Membangun di Tonusu di kirim ke Diora, bingung mau membangun bagaimana. Begitu juga dalam pelayanan, kita mau membangun rumah Tuhan, Tubuh Kristus, tempat pelayanannya ada, tidak sembarang.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Jadi tempat melayani adalah di ruangan suci, kandang penggembalaan. Kalau sudah mantap di situ baru dipakai ke luar, antara penggembalaan. Jadi seorang imam, harus tergembala. Seorang imam yang sudah ditahbiskan melayani, 3 macam ibadah pokok itu harus mutlak ditekuni, jangan bolong-bolong. Kita berupaya meningkatkan persekutuan kita dengan Allah Tritunggal.
Mengapa harus tergembala?
1. Lukas 10:3
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Sebab Tuhan mengutus kita seperti anak domba di tengah-tengah serigala. Induk domba saja tidak mampu melawan serigala, apalagi cuma anak domba, satu kali hap sudah habis. Makanya harus tergembala. Kebutuhan utama kita adalah gembala yang melindungi dari serigala. Serigala itu roh jahat dan roh najis. Dalam kitab injil serigala itu adalah Herodes, Herodes menghancurkan nikah. Banyak pelayan yang kelihatan hebat dipakai. Tetapi tiba-tiba hancur nikahnya, hancur buah nikahnya dihantam serigala karena tidak tergembala.
Semakin gemuk domba itu, artinya jasmaninya semakin maju, serigala semakin ngiler. Jadi kebutuhan utama kita masuk penggembalaan. Kebutuhan utama domba adalah gembala supaya mendapat perlindungan. Gembala yang dimaksud adalah gembala yang benar. Karena ada gembala upahan, begitu serigala datang dia lari.
Yohanes 10:12-13
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
Gembala upahan ini melayani cuma mencari duit. Jadi begitu serigala datang dia tidak bertanggung jawab terhadap domba-domba, dia tinggalkan. Serigala menunjuk dosa sampai puncaknya dosa.
2. Kita tergembala supaya tetap hidup suci dan selalu dalam urapan Roh Kudus. Urapan ini yang membedakan kegiatan di gereja dengan di dunia, main musik di gereja dengan di dunia, khotbah di gereja dengan pidato di dunia. Kalau ada urapan maka pelayanan kita tidak akan pernah kering, tidak akan pernah bosan melayani, tetapi makin meningkat pelayanannya, semakin menyala-nyala.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Juga kalau ada urapan pelayanannya semakin tertib dan teratur. Tidak usah dikeluarkan peraturan gereja harus begini dan begitu. Kalau tergembala, ada urapan, pasti tertib dan teratur dengan sendirinya. Hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan kalau akhir-akhir ini sudah kurang tertib dan kurang teratur, mari perhatikan ketekunan kita dalam penggembalaan bagaimana. Mari tekuni kembali, masuk kandang penggembalaan, biar urapan itu tidak hilang dari kita, maka pelayanan kita semakin tertib dan teratur.
3. Tergembala supaya bisa makan firman penggembalaan supaya kuat melayani. Banyak yang hebat melayani di awalnya tetapi langsung jatuh-jatuh, sampai mati rohani karena tidak makan. Makan Firman = bersekutu dengan Firman. Kita ingat 2 hamba Tuhan dalam Alkitab yang disuruh makan Firman yaitu nabi Yehezkiel dan rasul Yohanes. Waktu Yehezkiel makan terasa manis di mulut pahit di perut, Yohanes juga begitu. Setelah makan baru mereka diutus. Makan dulu supaya kita kuat untuk melayani Tuhan. Pelayanan kita bukan berhenti sampai di sini, masih terus berlanjut karena Tubuh Kristus belum terbentuk. Masih jauh, harus banyak makan Firman.
Apa tujuan makan Firman? Kita pelajari dari kedua hamba Tuhan yang disuruh makan Firrman.
a) Yehezkiel 2:8; 3:1-3
2:8 Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu."
3:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel."
3:2 Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
3:3 Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.
Tujuan pertama supaya terhindar dari roh pemberontakan terhadap Tuhan. Bagaimana mau melayani kalau berontak terus. Kira-kira kalau kita sewa orang untuk bekerja tetapi setiap kita suruh buat ini dia malah buat yang lain, apakah masih mau pakai terus orang itu? Yah sudah kamu pulang saja, jangan datang lagi!
Yehezkiel ini diutus oleh Tuhan untuk melayani bangsa Israel yang suka memberontak.
Yehezkiel 2:3-4
2:3 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.
2:4 Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH.
Ada 3 praktek roh pemberontakan di sini:
1) Melawan Tuhan = melawan Firman, melawan rencana Tuhan di dalam gereja. Rencana Tuhan yang terbesar mau menjadikan gereja sebagai mempelai wanitaNya. Banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan justru melawan rencana ini. Kalau bicara mengenai mempelai malah alergi, merasa aneh, apa itu mempelai, dianggap pengajaran porno dan sebagainya, inilah pemberontakan dalam gereja. Untuk menjadi mempelai tentu harus disucikan. Jadi melawan Tuhan = melawan kesucian, tidak mau suci. Yang penting ada skill ada keahliannya, menyanyi karena jago menyanyi, main musik karena jago main musik, khotbah karena fasih lidah dan lain sebagainya. Bukan kesucian yang dilihat, hanya kemampuannya yang jasmani yang dilihat. Ini melawan Tuhan, ini roh pemberontakan. Makan Firman supaya kita tidak melawan Tuhan, tidak melawan kesucian.
2) Mendurhaka terhadap Tuhan, berarti kasihnya dingin.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Terutama tidak ada lagi kasih kepada Tuhan. Melayani bukan karena mengasihi Tuhan tetapi karena sesuatu. Tulis sendiri sesuatu itu apa. Kaum muda bisa karena si dia, karena ada yang mau dilihat. Sesuatu itu bisa uang, sesuatu itu bisa pujian dan kehormatan dari manusia, bukan karena mengasihi Tuhan. Kita datang berpuasa sepanjang hari ini karena kita mengasihi Tuhan. Ayo makan Firman supaya jangan kehilangan kasih, supaya jangan mendurhaka kepada Tuhan.
3) Keras kepala dan tegar hati.
Yehezkiel 2:4
2:4 Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH.
Sulit untuk ditegur, sulit dinasihati lewat Firman atau nasihat secara pribadi. Mungkin di depan gembala iya om, iya brur, iya pak, tetapi di belakang bagaimana? Saya juga sebagai gembala ditegur dan dinasihati sesama hamba Tuhan, di depan mereka saya bilang iya om, iya opa, tetapi di belakang bagaimana. Jangan keras kepala, jangan keras hati.
b) Supaya terhindar dari tahbisan yang salah.
Tahbisan yang benar adalah mulut dan perut dikuasai Firman sehingga terus menerus mengalami penyucian. Jadi tahbisan dan penyucian itu identik. Ditahbiskan itu disucikan untuk dipakai. Mulut bisa berkata benar sesuai Firman, mulut bisa memberitakan Firman, bisa bersaksi, bisa menyembah Tuhan dan hatinya tidak tertuduh lagi oleh dosa. Kita periksa pagi ini, kita melayani sampai pagi ini, kalau hati masih menuduh berarti tahbisannya belum benar. Kalau belum benar yah dibenarkan lewat Firman Tuhan. Saya tidak pakai istilah tidak benar, saya pakai istilah belum benar karena masih diberikan kesempatan untuk diperbaiki supaya benar. Misalkan, selama ini saya melayani hati saya masih tertuduh karena saya selingkuh, saya mencuri dan lain-lain. Hati ini yang perlu diperbaiki, dibenarkan, supaya tahbisan benar di hadapan Tuhan.
Kalau mulut dan hatinya gembala benar maka akan menular kepada sidang jemaat. Tergembala itu salah satu bentuk persekutuan, persekutuan itu makan bersama, mewarisi tabiat. Terutama menular pada isteri dan anak-anaknya. Kalau mau lihat keadaan rohani jemaat, lihat keadaan rohani keluarga gembala. Saya dulu diperiksa, hati saya, mulut saya bagaimana. Kalau tidak benar nanti menular kepada sidang jemaat. Gembala suka belat belit, nanti sidang jemaat juga begitu suka belat belit. Gembala tidak jujur, jemaat juga tidak jujur.
Kalau sudah menular kepada jemaat maka akan terwujud Tubuh Kristus yang sempurna yang bisa menyambut kedatangan Yesus dengan 1 suara “haleluya”. Gembala benar mulutnya dan hatinya, menular kepada jemaat benar mulut dan hatinya sehingga bisa 1 suara menyembah Yesus. Pagi ini kita mau praktekan 1 suara menyembah Yesus.
Sebab itu dalam ibadah seperti ini yang utama adalah pemberitaan Firman. Kalau begitu pujian penyembahan tidak penting? Penting juga untuk menggemburkan tanah hati kita bisa menerima pemberitaan Firman. Cuma jangan disepelehkan pujian penyembahannya, disiapkan juga pujiannya baik-baik. Kalau perlu banyak latihan supaya pujiannya baik.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Perkataan itu Firman. Kalau Firman diutamakan maka pujian dan penyembahannyapun jadi baik. Ayo taruh Firman di mulut dan Firman di perut hati. Kalau Firman sudah ada di mulut dan perut hati maka di dalam pelayanan tidak akan lagi mementingkan perut, mengedepankan perut atau istilah rasul Paulus bertuhankan perut. Mulai dari gembala, menular kepada jemaat, bukan perut yang dikedepankan.
Tahbisan yang salah melayani Tuhan tetapi motivasinya kepentingan perut, cari yang jasmani.
I Samuel 2:36
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."
Ini melayani supaya dapat makan. Pelayanan itu bukan profesi tetapi tahbisan. Kalau profesi itu supaya dapat sepotong roti atau dapat sekeping uang perak, kalau motivasi pelayanan sudah seperti itu, bahaya! Kalau hamba Tuhan motivasi pelayanannya adalah kepentingan perut, yang dia sampaikan bukan roti utuh tetapi yang dia sampaikan hanya Firman sekerat roti. Artinya Firman yang dia sampaikan tidak menekankan untuk menjadi mempelai wanita menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Bukan itu lagi jadi penekanannya, tetapi penekanannya hanya berkat-berkat jasmani. Tidak tajam dan tidak keras lagi untuk menyucikan.
Ini koreksi untuk saya hamba Tuhan. Apa yang saya sampaikan, roti utuh atau hanya sekerat roti. Apakah hanya yang jasmani yang ditekankan, tidak membawa jemaat untuk menjadi mempelai wanita menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Yang jasmani itu fana, jadi hamba Tuhan kalau motivasi pelayanannya adalah perut, maka yang diajarkan adalah kefanaan. Bagaimana jemaat bisa mencapai kekekalan sebagai mempelai wanita Tuhan? Tidak akan! Kelihatan hebat, mungkin pakai bahasa-bahasa tinggi, tetapi penekannya sudah bukan jadi mempelai. Bisa hanya sekedar pengetahuan.
Di dalam Alkitab nabi-nabi yang benar menghadapi pelayan-pelayan yang tidak benar. Dan yang tidak benar ini selalu menindas yang benar. Dalam kitab Yehezkiel, kitab Yeremia, kitab Amos, para nabi dan imam saat itu mengejar yang jasmani. Salah satu adalah Amazia.
Amos 7:12
7:12 Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!
Amazia ini melayani untuk cari makan tetapi menuduh Amos melayani untuk mencari makan. Inilah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang tahbisannya tidak benar. Apa yang dia buat justru dia tuduhkan pada orang lain. “Saya dibenci” padahal dia yang membenci!
Amos 7:13-17
7:13 Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."
7:14 Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
7:15 Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.
7:16 Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
Ngeri sekali akibatnya. Jadi dia yang melayani cari makan tetapi menuduh Amos melayani mencari makan. Ini suka memutar balik. Hamba Tuhan yang tidak jelas tahbisannya pasti suka putar balik. Dan itu sudah menjadi kebiasaan, sudah tidak ada rasa takut, mau berdusta sudah tidak ada rasa takut, sudah jadi pakaiannya.
Kenyataannya, hamba Tuhan, pelayan Tuhan model seperti ini disukai oleh banyak orang Kristen.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Mereka lebih suka itu dibandingkan hamba Tuhan yang benar, yang tegas, yang mempertahankan kesucian, itu dibenci! Orang yang menyampaikan teguran malah dibenci. Tetapi yang melayani karena perut malah disukai, karena jemaat juga melayani karena perut.
Akibatnya melayani karena perut, tahbisannya tidak benar:
1) Nikahnya hancur (isterinya bersundal)
2) Buah nikanya hancur.
3) Masa depannya hancur.
4) Ekonominya hancur.
5) Yang paling fatal, hidupnya berakhir dalam keadaan najis, terbuang dari tubuh Kristus.
Ini suatu hal yang sangat mengerikan. Jadi sidang jemaat harus hati-hati, siapa yang melayani! Periksa! Kalau yang melayani tahbisannya tidak benar nanti menular pada sidang jemaat dan akibatnya nikah hancur, buah nikah hancur. Sekarang ini di dalam gereja sudah biasa itu nikah hancur, sudah hancur dibawa lagi untuk menikah dengan yang lain lalu diberkati. Buah nikah hancur, masa depan hancur, ekonomi hancur sampai berakhir hidupnya dalam kenajisan dan terbuang dari tubuh Kristus. Saya sampaikan ini merinding, jangan sampai terjadi dalam kehidupan saya yang masih muda. Saya bersyukur dinasihati oleh bapak gembala, melayani motivasimu jangan yang jasmani, sebab ini akibatnya, ngeri sekali!
c) Supaya mengalami kuasa Tuhan yang dahsyat untuk menang dari trio setan.
Wahyu 10:2
10:2 Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi
10:5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
Apa yang ada di langit? Setan dengan roh jahat dan roh najis dikalahkan. Kemudian dia berdiri di atas laut, apa yang ada di dalam laut? Antikristus dengan ikatan akan uang, roh kebencian dan roh hujat, ini dikalahkan. Kemudian berdiri di atas bumi, ada nabi palsu di situ dengan ajaran palsu dan roh dusta, ini juga dikalahkan. Jadi kita makan Firman, mendarah daging dalam hidup kita supaya kita mengalami kuasa Tuhan yang dahsyat untuk kita menang atas trio setan sumbernya dosa, sumbernya air mata, sumbernya kegagalan, sumbernya semua yang jelek-jelek.
Menang = mengalami kelepasan dan kebebasan dari segala belenggu dunia ini sampai nanti kita terangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, msauk kerajaan sorga, Yerusalem Baru, duduk bersanding dengan Yesus, ini kemenangan yang terakhir.
Mari hargai sungguh-sungguh Firman pengajaran. Jangan salah alamat untuk makan Firman. Mohon kepada Tuhan supaya kita diarahkan pada alamat yang tepat dan benar, kepada hamba Tuhan yang betul dipercaya Tuhan dan menjaga tahbisannya sehingga 3 tujuan makan Firman ini kita alami
Wahyu 10:9-10
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
Yohanes tahu tujuannya, mau ke mana dia? Pergi kepada malaikat yang memegang kitab yang terbuka, makan itu. Jadi bapak ibu mau tergembala, mau bersekutu, lihat hamba Tuhan itu dipercaya pembukaan Firman atau tidak. Kalau dipercaya Tuhan di situ kita pergi. Itu alamat yang jelas untuk kita bisa makan. Kalau ada hamba Tuhan dipercaya pembukaan rahasia Firman, tahu bagaimana nikahnya, bagaimana tahbisannya, tidak ada sesuatu yang dapat dituduhkan, lalu kita tidak mau bersekutu, malah dihujat dan dihina, maka kehidupan itu akan kering rohaninya. Maaf saya tidak mengedepankan diri, sidang jemaat yang menilai saya ini alamat yang tepat untuk makan Firman atau tidak. Kalau saya bukan alamat yang tepat, rugi bapak ibu saudara sekalian datang di sini, nanti kering sekering keringnya.
Sebagai hamba Tuhan pergumulan saya menyampaikan Firman sampai menjadi makanan dan jemaat bisa menikmati sehingga terlihat pertumbuhan rohaninya. Yesus sudah mau datang, Mempelai Pria Sorga sudah mau menjemput kita, ayo makan Firman supaya kita terhindari dari roh pemberontakan, kita terhindar dari tahbisan yang salah dan mengalami kuasa Tuhan yang dahsyat untuk memang atas trio setan. Kalau sudah makan Firman tidak sulit untuk diajak menyembah, berpuasa dan doa semalaman. Karena perut hatinya sudah penuh Firman, tinggal dikeluarkan di mulut “haleluya” kita bisa menyembah Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan kita.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar