Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:4-5,10
26:4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya,
sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi
buahnya.
26:5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada
musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai
kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di
negerimu dengan aman tenteram.
26:10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang
lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.
Ada 3 macam berkat yang bisa kita terima jika
mau taat pada Firman Tuhan:
1.
Ayat
4-5,10 berkat pemeliharaan.
2.
Ayat 6-8
berkat perlindungan dan damai sejahtera.
3.
Ayat 9
berkat nikah dan buah nikah.
Kita masih membahas poin yang pertama yaitu
berkat pemeliharaan Tuhan secara melimpah. Sampai sudah panenpun, hasil panen
yang baru belum dimakan dan disimpan karena hasil panen sebelumnya masih ada,
ini berarti berkat pemeliharaan Tuhan yang melimpah. Berkat pemeliharaan Tuhan
bergantung hujan pada masanya, yang dimaksud hujan pada masanya itulah hujan
awal dan hujan akhir.
Ulangan 11:13-15
11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan
perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi
TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu,
11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada
masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan
gandummu, anggurmu dan minyakmu,
11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk
hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.
Hujan awal dan hujan akhir sekarang dalam
pengertian rohani. Hujan awal adalah kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu kegerakan
dalam Firman penginjilan. Hujan akhir menunjukan kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu
kegerakan dalam Firman pengajaran. Jadi berkat pemeliharaan Tuhan akan kita
nikmati kalau kita masuk di dalam kegerakan Firman. Sekarang kita sudah berada
dalam kegerakan roh Kudus hujan akhir, akan terus membesar sampai pada
penyatuan Israel dan kafir dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna.
Biarlah kita mau masuk dalam kegerakan Firman
maka kita akan menikmati berkat pemeliharaan Tuhan secara melimpah.
2 macam kegerakan ini dinubuatkan dengan 2
kali pemecahan roti dan ada kelimpahan.
1.
5 roti
dan 2 ikan untuk 5.000 orang dan kelimpahan 12 bakul. Ini menunjukan kegerakan
Roh Kudus hujan awal. 5 menunjuk 5 luka utama Yesus di kayu salib, roti
menunjuk Firman. Jadi 5 roti itu adalah Firman penginjilan yaitu Firman yang
memberitakan tentang Yesus yang datang pertama kali untuk mati menyelamatkan
manusia berdosa.
Ikan
menunjuk Roh Kudus yang memberi rasa enak. 2 itu artinya ada lipat ganda. Jadi
kegerakan Roh Kudus hujan awal masih ada kelanjutannya, jangan berhenti hanya
sampai di situ. Istilah rasul Paulus dilanjutkan sampai pada kesempurnaan.
Banyak kali orang Kristen hanya puas sampai pada kegerakan penginjilan,
percaya, bertobat, baptis air, baptis Roh Kudus.
5
roti disertai 2 ikan, itu berarti lipat ganda,
kegerakan ini masih ada kelanjutannya.
Ibrani
6:1
6:1
Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus
dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi
dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan
kepada Allah,
Ibrani 6:1 (Terjemahan Lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita berhenti daripada
menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada
kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran
hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,
Penginjilan
harus dilanjutkan dengan pengajaran yang membawa pada kesempurnaan. Kegerakan
penginjilan menambah jumlah
jiwa, mulai dari 12 murid menjadi 70 murid, setelah itu 120 murid, dalam Kisah
Para Rasul pasal 3 menjadi 3.000 orang, bertambah lagi menjadi 5.000 orang,
sampai sekarang sudah tidak terhitung lagi berapa orang Kristen di dunia ini. Dan suasananya adalah suasana
sukacita.
2.
7 roti
dengan beberapa ikan kecil untuk 4.000 orang dan kelimpahan 7 bakul. Ini
merupakan kegerakan Roh Kudus hujan akhir. 7 itu sempurna, roti itu Firman. Ini
adalah Firman yang membawa pada kesempurnaan, Firman pengajaran yaitu Firman
yang memberitakan tentang Yesus yang akan datang kembali kedua kali sebagai Raja segala raja, Mempelai
Pria Sorga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna.
Kegerakan
ini menambah mutu atau kualitas, jadi setelah selamat lanjutkan untuk menerima
Firman pengajaran untuk disucikan sampai disempurnakan. Kita yang sudah di
dalam pengajaran jangan turun lagi. Memang diizinkan kegoncangan demi
kegoncangan datang, jangan kita mundur. Sementara sudah mau mencapai garis
finish kenapa kita mau mundur, jangan! Terus lanjutkan sampai disempurnakan. Orang yang mundur maju adalah orang yang
akan binasa.
Ibrani
10:38-39
10:38
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan
diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
10:39
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi
orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Jangan
beri kesempatan kepada iblis, jangan sampai dia mendapat keuntungan dari kita.
Kegoncangan yang terjadi untuk memacu hidup kita terus maju, bukan untuk mundur.
Itu ujian kasih supaya kita memiliki kasih yang sempurna.
Di dunia ini khususnya di akhir zaman ini
hanya ada 2 pilihan, ada yang positif ada yang negatif. Kita berada pada arus
yang mana?
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus
berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah
ia terus menguduskan dirinya!"
Pilihan pertama yang positif. Kalau kita
masuk pada kegerakan Firman mulai dari penginjilan dilanjutkan pada pengajaran,
kita akan mengalami peningkatan rohani. Semakin hidup benar, semakin hidup suci,
sampai sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan yang mengarah pada Yerusalem Baru.
Orang yang tidak mau masuk dalam kegerakan
Firman, yang sudah dalam pengajaran lalu mundur pada penginjilan akan mengalami
kemerosotan rohani. Dia akan semakin jahat dan semakin cemar, semakin najis dan
akan mencapai kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan. Dia masuk dalam
Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan.
Tinggal pilih, mau maju atau mundur. Dalam
Injil Lukas dikatakan pilihlah yang baik. Pilhan itu ada pada kita, Tuhan tidak
memaksa, tinggal kita memilih. Biarlah kita pilih yang positif, terus maju
sampai pada kesempurnaan. Teruslah dalam pengajaran apapun yang dihadapi,
kegoncangan apapun tetaplah bertahan dalam pengajaran. Mungkin kegoncangan
dalam pekerjaan, dalam nikah, dalam pelayanan,
terus maju sampai pada kesempurnaan. Jangan mundur! Yudas orang yang mundur
maju, begitu dia mundur maka dia mundur untuk selama-lamanya, ditelan oleh
kegelapan malam. Ini jangan terjadi pada kita.
Kegerakan rohani atau kegerakan Firman
disebut juga kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kita berdoa
supaya kegerakan ini semakin besar.
5 roti untuk 5.000 orang, rotinya 5 untuk
5.000 orang. Kemudian meningkat rotinya tambah banyak yaitu 7 roti yang makan
semakin sedikit hanya 4.000. Inilah yang terjadi sekarang, banyak orang suka
pada penginjilan tetapi hanya sedikit
yang mau pada pengajaran.
Banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih.
Semoga jangan terjadi dalam kita, semakin dibuka rahasia Firman, semakin
berkurang yang berminat, jangan! Justru semakin dibuka rahasia Firman semakin
besar gairah kita untuk mendengar Firman pengajaran.
Berkurang 1.000, itu angka kesucian. Ketika
Abmelekh mengembalikan Sara kepada Abraham dia berikan 1.000 syikal perak
sebagai bukti kesucian Sara. Jadi 1.000 itu angka kesucian. Banyak yang tidak
suka menerima penyucian. Kalau penginjilan banyak yang suka, tetapi begitu
ditingkatkan pada pengajaran, penyucian yang keras, mulai banyak yang mundur.
Jangan kita menambah orang yang mundur.
Dalam Perjanjian Lama kegerakan rohani,
kegerakan Firman digambarkan seperti sungai yang keluar dari Bait Suci dan
mengalir ke timur.
Yehezkiel 47:1-2,8
47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait
Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan
mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu
mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan
mezbah.
47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang
utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap
ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir
menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin,
air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
Sungai itu mengalir dari sebelah selatan.
Kalau di lihat dari Tabernakel, selatan itu tempat pelita emas, menunjuk Roh
Kudus. Jadi sungai ini menunjuk kegerakan Roh Kudus, kegerakan Roh Kudus hujan
awal dilanjutkan kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Dia mengalir ke timur, timur
itu bicara daerah perkembangan dosa. Waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa
mereka diusir ke timur, pintu taman Eden sebelah timur yang dijaga oleh 2 kerub
dengan pedang yang menyambar-nyambar. Waktu Kain membunuh Habel, dia lari ke
timur. Menara Babel dibangun di tanah timur. Keturunan Abraham dari Ketura yang
tidak mendapat janji, diusir ke timur. Sungai itu mengalir ke timur, artinya kita
manusia yang berdosa ini Tuhan mau tarik dan bawa masuk ke dalam kegerakan
rohani, kegerakan Firman untuk disucikan sampai sempurna. Ini kemurahan Tuhan,
kasih karunia anugerah Tuhan kepada kita.
Kalau merenungkan hidup lama kita, betapa
hidup yang penuh dosa, tetapi oleh kemurahan Tuhan oleh kegerakan Firman kita
ditarik. Tidak ada di antara kita yang baik-baik dari awalnya, pasti ada
lembaran hitamnya, pasti ada sisi kelamnya. Biarpun saya anak pendeta
hancur-hancuran hidup saya masa lampau, tetapi lewat kegerakan Firman ditarik
untuk masuk dalam kegerakan untuk disucikan sampai disempurnakan. Ayo masuk dalam
kegerakan Firman, jangan di luar kegerakan. Ketika kegerakan ini terjadi dan
semakin membesar jangan pasif, ikuti kegerakan itu.
Saya beberapa kali mengikuti ibadah tutup
buka tahun di sini sebelum bapak gembala dipanggil Tuhan, temanya sama yaitu tahun
kegerakan Firman. Tahun berikutnya juga tahun kegerakan Firman. Terus kita akan
dibawa dalam kegerakan Firman sampai pada puncaknya Israel dan kafir menyatu
dalam satu tubuh Kristus.
Sekarang kita belajar bagaimana suasana
kegerakan Firman.
Yehezkiel 47:10
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang
tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran
pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut
besar, sangat banyak.
Suasananya penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang
sungai itu dari En-Gedi sampai En-Eglaim. Karena di sungai itu ada
berjenis-jenis ikan. Siapa ikan yang dimaksud ini?
Habakuk 1:14
1:14 Engkau
menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata
yang tidak ada pemerintahnya?
Jadi ikan menunjuk manusia. Berjenis-jenis
ikan menunjukan manusia dari berbagai suku, kaum, bahasa, bangsa. Ikan-ikan ini
harus masuk pukat, kalau tidak nanti liar, bergerak bebas, tidak ada
pemerintahnya, tidak terkontrol. Ada 2 macam penebaran pukat dalam Injil.
1.
Lukas 5:6→ ada penebaran pukat tetapi ikan-ikan yang
ditangkap keluar lagi karena jalanya koyak. Ini menunjuk kegerakan Firman
penginjilan. Jangan puas sampai pada penginjilan, jalanya belum kuat, masih
gampang koyak. Kalau hanya puas sampai percaya, bertobat, dibaptis masih bisa
kembali pada hidup lama. Makanya lanjutkan pada penebaran pukat yang kedua.
2.
Yohanes
21:11→ ada lagi penebaran
pukat, ikan ditangkap dan jalanya tidak koyak. Ikan yang ditangkap 153 ekor.
100 panjang Tabernakel, 50 lebar Tabernakel dan 3 ruangan Tabernakel yaitu
halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Ini kegerakan Firman pengajaran
Tabernakel, Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Kita dibawa masuk dalam kerajaan Sorga.
Sekarang kita raba dan periksa hidup kita, saya
ini sudah kena pukat atau masih ikan yang liar di sungai. Bapa ibu sudah ada
dalam kegerakan Firman atau masih bergerak bebas mengikuti maunya daging.
Tadi penangkapan ikan itu ada di wilayah
En-Gedi sampai En-Eglaim. Kita sudah banyak mendengarkan diterangkan oleh bapak
gembala, saya hanya mengingatkan kita kembali. En-Gedi artinya pancaran anak
domba, En-Eglaim pancaran anak lembu, dari domba yang kecil kepada lembu yang
besar. Jadi bukti kita kena pukat terjadi peningkatan rohani yang terus sampai
pada kesempurnaan. Jangan domba terus, harus sampai pada lembu. Untuk kita
sampai pada kesempurnaan itu butuh proses. Kesaksian hidup saya ada prosesnya.
Setelah baptisan air yah hidup saya tidak bertobat karena baptisan airnya hanya
karena disuruh waktu saya masih SMP supaya saya bisa melayani. Ketika Tuhan
izinkan saya harus ke Malang di situ saya bertobat. Selama di Tentena saya
dengar Firman keras, saya pembaca Alkitab,
tetapi saya menganggap Firman yang disampaikan itu hanya suaranya papa, jadi
tidak ada rasa takut. Saya pembaca Alkitab tetapi saat Firman pikiran melayang
ke mana-mana. Syarat baptisan air harus bertobat. Saya tidak bertobat waktu
masuk baptisan air. Tetapi saya ingat Firman Tuhan yang disampaikan Pdt. Pong
Dongalemba, kalau kamu sudah mandi tidak usah mandi lagi, tinggal cuci kaki,
perbaiki pertobatannya. Diperbaiki pertobatannya, puji Tuhan dipanggil menjadi
hamba Tuhan, sampai sekarang boleh melayani itu hanya karena kemurahan Tuhan. Jadi
ada proses, tidak instan.
Proses mengalami peningkatan rohani sampai
sempurna.
1.
Mengalami
suasana En-Gedi = pancaran anak domba. Artinya mengalami penebusan oleh darah
Yesus Anak Domba Allah = suasana kelepasan dari dosa. Bagaimana rohani
meningkat kalau masih terikat pada dosa. Harus lepas dulu baru pasti mengalami
peningkatan rohani.
I
Petrus 1:18-19
1:18
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang
kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula
dengan perak atau emas,
1:19
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti
darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Darah
Yesus disebut darah yang mahal, yang tidak bernoda dan tidak bercacat. Kita
raba diri kita. Kita selama ini ikut Tuhan, mungkin aktif dalam kegiatan, tetapi
kalau masih terikat oleh dosa, belum lepas dari dosa, maka rohaninya tidak akan
pernah meningkat. Dari tahun ke tahun, natal ke natal, Paskah ke Paskah tetap begitu-begitu
terus keadaan rohaninya. Tidak ada keubahan, tidak ada peningkatan rohani. Mari
mohon kepada Tuhan supaya mengalami kelepasan.
Praktek
mengalami penebusan atau kelepasan:
a) Ditebus dengan darah yang mahal. Dalam Tabernakel
ini masuk wilayah Halaman, daerah kebenaran. Sehebat apapun manusia berdosa,
pandai, kaya, punya kedudukan di hadapan Tuhan murah dan hina! Kalau dosa itu
terus diulang-ulang, manusia itu sudah seharga anjing dan babi! Tadi pancaran
anak domba dan anak lembu, bukan pancaran anjing babi.
II Petrus 2:22
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa
yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi
kembali lagi ke kubangannya."
Dosa itu ikatan, kalau diulang-ulang maka dosa
itu akan mengikat tubuh, jiwa dan roh kita. Makanya dikatakan setan itu tidak
membiarkan tawanannya pulang ke rumah. Kalau sudah diikat oleh setan dia
berupaya menahan jangan sampai lepas.
Yesaya 14:17
14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun,
dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang
terkurung pulang ke rumah?
Siapa subjeknya di sini? Itulah iblis,
Lucifer.
Yesaya 14:12
14:12
"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera
Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan
bangsa-bangsa!
I Korintus 5:11
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya
kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara,
adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu;
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Ada 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh.
1)
Dosa
yang mengikat tubuh → cabul dan pemabuk = dosa
seks dan makan minum. Dosa kawin mawin dan makan minum itu mengikat, hisap 1 batang sehari, tambah 2 batang, sampai
1 bungkus. Minum 1 sloki, tambah 1 gelas, tambah 1 botol. Narkobanya mungkin masih
pil kecil lama-lama sudah disuntik. Begitu juga dosa kawin mengawinkan,
selingkuh bolak balik, gonta ganti pacar, melakukan hal yang tidak baik yang
najis, sampai kenajisan pada diri sendiri terulang-ulang. Tontonan-tontonan
juga terulang-ulang, itu begitu mengikat tubuh! Biarlah kita mengalami
kelepasan dari darah Yesus, darah yang mahal.
Mungkin
kita sudah alami kelepasan dari dosa makan minum dan kawin mengawinkan secara
jasmani. Tetapi ada yang tanpa disadari sudah mengikat yaitu percabulan secara
rohani.
Ibrani
12:16-17
12:16
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia
ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya,
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Percabulan
Esau bukan percabulan yang jasmani, tetapi percabulan yang rohani yaitu menjual
hak sulung untuk sepiring makanan. Bagi kita sekarang artinya mengorbankan
perkara yang rohani untuk mendapatkan perkara yang jasmani yang sebenarnya
remeh. Salah satu praktek
tubuh yang tidak setia dalam ibadah pelayanan karena mengejar perkara-perkara
jasmani yang sebenarnya bisa diatasi. Waktu awal tidak setia mungkin dia
menangis, sedih. Tetapi karena sudah terulang akhirnya jadi ikatan. Dosa tidak
setia menjadi kebiasaan sampai akhirnya menjadi dosa sengaja.
2)
Dosa
yang mengikat jiwa itu kikir, pemfitnah, penipu. Itu sudah jadi karakter.
Apalagi kalau hamba Tuhan seperti itu, itu sudah jadi pakaian. Kalau sudah jadi
pakaian sudah biasa dia rasa. Mau dusta sama pemerintah dianggap biasa, dusta
sama siapa saja dianggap biasa. Ini ngeri kalau jadi karakter karena terulang-ulang.
3)
Dosa yang
mengikat roh itulah penyembahan berhala, sudah menjadi kehidupan yang keras
hati.
I
Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa
bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai
raja."
Nanti
kehidupan yang keras hati ini jadi bebal atau bidat.
Titus
3:10-11
3:10
Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
3:11
Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya
menghukum dirinya sendiri.
Orang
yang sulit dinasihati, orang yang keras hati, orang itu benar-benar sesat dan
sedang menghukum diri sendiri. Sebenarnya Tuhan tidak mau menghukum, bagi Tuhan
lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Tetapi karena keras hati, dia yang
mengiring dirinya untuk dihukum.
Tuhan
bilang harus dijauhi. Kalau dalam I Korintus pasal 5 dikatakan jangan makan
bersama-sama. Artinya orang seperti itu tidak bisa masuk persekutuan Tubuh
Kristus. Kalau toh kelihatan melayani, sebenarnya dia tidak berada dalam Tubuh
Kristus. Buktinya dalam Matius 7:21-23, ada orang melayani tetapi sebenarnya
tidak ada dalam Tubuh Kristus. Yesus bilang “Aku tidak pernah kenal kamu!”.
Kita
harus hati-hati, mohon kepada Tuhan saya tidak mau terikat, saya mau lepas.
Kalau malam ini dalam keadaan terikat, masih ada pedang Firman yang bisa
memutuskan ikatan-ikatan itu, tinggal mau atau tidak. Kenapa sulit lepas?
Karena memang orang itu tidak mau lepas. Kalau kita mau lepas pasti ada usaha ada
tindakan untuk lepas. Kalau sudah kotor berdoa “Tuhan bersihkan saya, saya
terikat, saya mau lepas!”. Sebab kita bukan hanya akan ada di En-Gedi, nanti
kita akan ke En-Eglaim.
Di depan kita ada perjamuan suci, darah Yesus
yang mahal sanggup melepaskan kita dari ikatan 6 dosa tadi. Asalkan sebelum kita
makan perjamuan suci koreksi diri dulu, terima ketajaman pedang Firman.
I Korintus 11:28
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji
dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Uji diri, periksa diri, berkaca pada Firman,
koreksi diri lewat ketajaman pedang Firman. Ikatan dosa ini yang ada pada saya,
biarlah Firman memutuskan. Dan ketika kita makan perjamuan suci kita
dilepaskan, darah yang mahal memberikan kelepasan dari ikatan dosa. Tadinya
kita hina, murahan, namun kita mau mengaku dan menyelesaikan dosa kita, setelah
diampuni oleh Tuhan kita tidak mau mengulangi, maka kita menjadi kehidupan yang
mahal dan berharga di mata Tuhan. Dalam Mazmur dikatakan Engkau tidak memandang
hina hati yang remuk.
Kadang mau mengaku dosa malah muncul perasaan
kita, kamu suami mau mengaku sama isteri, malu! Kamu orang tua mau mengaku sama
anak, malu! Apalagi kamu gembala mau mengaku sama jemaat, malu! Tetapi Tuhan
bilang Tuhan tidak memandang hina hati yang remuk.
Mazmur 51:19
51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang
hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Hati yang patah dan remuk itu artinya merasa
tidak layak, banyak dosa, sehingga mendorong kita untuk mengakuinya kepada Tuhan
dan kepada sesama untuk diampuni oleh darah Yesus. Kadangkala merasa tidak
layak, sudah merasa banyak dosa, itu semua sudah baik, sudah betul. Tetapi tidak mau mengaku, malah tidak mau
beribadah, tidak mau melayani dengan alasan saya ini orang berdosa. Selesaikan
dosanya, ibadah pelayanan jangan kita lepaskan, terus melayani. Sebagai gembala
saya juga banyak salah dalam pelayanan, yah mengaku! Ketika saya dipercaya
melayani kaum muda, ada sesuatu yang saya perbuat, saya mengaku sama kaum muda!
Kalau mau mengaku memang rasanya malu tetapi
kita menjadi kehidupan yang berharga, menjadi mahal di mata Tuhan. Jika bapak
ibu punya barang yang mahal apakah akan diletakkan sembarangan? Tentu akan dijaga dan dirawat
dengan baik. Begitupun kita, kalau kita mengaku dosa dan menyelesaikan dosa
maka kita menjadi kehidupan yang mahal dan berharga di mata Tuhan, Tuhan akan
jaga dan dirawat dengan baik. Berbuat dosa itu berarti menyimpang dari
kebenaran, selesaikan dosa maka kita kembali pada kebenaran. Orang benar itu
dipagari dengan berkat dan anugerah.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya
TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Kita hidup dalam anugerah Tuhan, kita hidup
dalam kasih karunia Tuhan. Setiap detak jantung kita, setiap langkah hidup kita
berada pada anugerah kasih karunia Tuhan. Tanggalkan harga diri dan gengsi kita.
Kita ini orang yang hina kalau melakukan dosa, hanya seharga anjing dan babi.
Tetapi kalau mau menyelesaikan dosa maka kita diangkat, berharga di mata Tuhan,
dipagari dan dilindungi oleh Tuhan.
b) Ditebus dengan darah Anak Domba. Dalam
Tabernakel kena pada ruangan suci. Anak domba ada kaitannya dengan
penggembalaan. Jadi ditebus oleh darah Anak Domba artinya menjadi kehdiupan yang
tekun tergembala. Jabatan diangkat oleh Yesus setelah Yesus mati dan bangkit.
Jadi jabatan gembala seharga Korban Kristus. Domba-domba yang digembalakan itu
dibeli dengan darah yang mahal, darahnya Yesus.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena
itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan
Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri.
Satu jiwa itu mahal, seharga darah Yesus.
Kenapa kita harus menolak orang yang berdosa! Sebagai gembala terima kalau ada
orang berdosa mau datang. Layani dia supaya mengalami pembenaran, penyucian
sampai nanti dia mengalami penyempurnaan. Bukan malah ditolak! Yang berdosa itu
mau diangkat dan dipulihkan lewat kekuatan Firman, roh dan kasih Tuhan! Jadilah
kehidupan yang tekun tergembala. Apa buktinya kita tekun tergembala yang telah
ditebus oleh darah Anak Domba Allah?
Wahyu 5:4-6,9
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena
tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu
ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku:
"Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas
Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka
ketujuh meterainya."
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba
seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau
telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan
bangsa.
Bukti orang tergembala dia menangis untuk mendapatkan
pembukaan rahasia
Firman = ada kerinduan mendalam untuk mendengar dan menikmati pembukaan rahasia
Firman. Betapa kasih Tuhan itu besar bagi kita orang berdosa. Tadinya kita
orang yang hina dan murahan, tetapi oleh darah Yesus dijadikan kehidupan yang
mahal dan berharga. Dan oleh darah Anak Domba itu, kepada kita dibukakan
rahasia Firman yang ingin diketahui malaikat-malaikat, tetapi kepada mereka
tidak dibukakan.
I Petrus 1:10-12
1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti
oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan
bagimu.
1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang
bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu
Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan
menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka
bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu
yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang
oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu,
yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.
Segala penderitaan yang akan diterima oleh
Yesus itu Firman penginjilan. Segala kemuliaan yang menyusul sesudahnya itu
Firman pengajaran. Malaikat-malaikat ingin tahu tetapi bukan kepada mereka
rahasia Firman dibuka. Karena yang mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan bukan
malaikat, tetapi justru kita manusia manusia berdosa yang telah ditebus,
dijadikan berharga, dijadikan mahal, betapa besar kemurahan Tuhan. Setelah kita
lepas dari dosa-dosa, mari bawa hidup kita untuk tergembala. Buktikan kita adalah
orang yang tergembala ada kerinduan mendalam untuk mendapat pembukaan rahasia
Firman.
Rahasia yang ingin diketahui oleh Yohanes adalah
rahasia sebelah dalam, itu menunjuk rahasia nikah Yesus Anak Domba Allah Mempelai
Pria Sorga dengan gereja yang sempurna yaitu gereja yang sungguh-sungguh
tergembala. Kita bersyukur kita telah ditebus oleh darah yang mahal, sekarang
kita ditebus dengan darah Anak Domba dijadikan kehidupan yang tergembala.
Bapak Pdt. Pong mengatakan kalau saya berdiri
di depan sidang jemaat saya takut karena yang saya hadapi adalah calon mempelai
wanita Tuhan. Tugas kami sebagai gembala mempersiapkan jemaat untuk bertemu
Yesus Mempelai Pria Sorga. Giring masuk dalam penggembalaan lewat Firman penggembalaan.
Domba dibawa masuk dalam kandang melalui tongkat gembala. Tongkat gembala
menunjuk Firman penggembalaan. Harus ada pergumulan untuk mendapatkan pembukaan
rahasia Firman yang akan diserukan pada sidang jemaat untuk membawa jemaat
kelak bertemu Yesus sebagai mempelai wanita Tuhan. Sehingga gembala dan jemaat
saling bermegah ketika Yesus datang. Gembala bermegah sebab jemaat yang dia
layani berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan. Jemaat bermegah, saya jadi
mempelai wanita Tuhan karena ada gembalaku di bumi yang sungguh-sungguh
melayani saya, yang menangis mencari pembukaan rahasia Firman. Mari kita hargai
penggembalaan, sangat mahal harganya seharga Korban Kristus.
II Korintus 1:14
1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari
kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti
kami juga akan bermegah atas kamu.
Semoga doa dan kerinduan kita ini menjadi
kenyataan, kita sama-sama bisa menyambut kedatangan Yesus menjadi mempelai
wanita Tuhan yang sempurna.
Jadi tujuan tergembala itu adalah supaya kita
tidak kembali murahan. Tetapi disucikan sampai sempurna, menjadi milik Tuhan
yang paling berharga, itulah mempelai wanita Tuhan.
Dia rindu untuk mendapatkan upah jerih
payahNya, itulah kita mempelai wanitaNya. Betapa besar jerih payah Tuhan, Dia
turun ke bumi menjadi sama seperti kita manusia namun tidak berdosa. Dia mati
di kayu salib, Dia bangkit dan naik ke sorga menyediakan tempat bagi kita,
untuk nanti Dia datang menjemput kita upah jerih payahNya.
Yesaya 62:5; 40:10-11
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan
kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah
jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di
hadapan-Nya.
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan
kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba
dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Siapa mereka ini? Itulah kehidupan yang
tergembala. Kehidupan yang tergembala dipangku, dituntun Tuhan dengan
hati-hati, karena kita sudah menjadi kehidupan yang mahal dan berharga. Tuhan
mau tuntun dengan hati-hati ke Yerusalem Baru. Sambil dituntun dihapus air mata
kita.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak
Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan
menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata
dari mata mereka."
Milik yang paling berharga itulah mempelai
wanita Tuhan. Ini pelajaran berharga juga bagi hubungan suami isteri. Yesus
suami, milik paling berharga adalah isteriNya, mempelai wanitaNya. Kita yang
sudah menikah, suami-suami milik yang paling berharga adalah isteri.
Isteri-isteri di sini milik paling berharga adalah suaminya. Kalau itu milik
paling berharga jaga baik-baik. Oh suamiku paling berharga, pagi-pagi sudah
dibuatkan kopi, masakan sarapan. Jangan kalau sudah ada cucu, bukan opa atau oma lagi yang paling berharga, sudah cucu yang
paling berharga, cucu yang diperhatikan.
c) Ditebus dengan darah yang tidak bernoda dan
tidak bercacat. Dalam Tabernakel menunjuk ruangan maha suci. Jadi tujuan kita digembalakan
adalah untuk disucikan sampai kita bisa sempurna tanpa cacat cela dan noda di
hadapan Tuhan, menjadi mempelai
wanita Tuhan. Inilah suasana En-Eglaim, suasana ruangan maha suci, suasana
kesempurnaan.
2.
Suasana
En-Eglaim, suasana kesempurnaan. Ikan yang sudah ditangkap itu disortir,
dipilih. Ikan yang baik dimasukan di dalam pasu. Ikan yang kurang baik
dilepaskan kembali.
Matius
13:47-48
13:47
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di
laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
13:48
Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan
mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik
mereka buang.
Orang
tergembala itu harus dimasukkan
dalam pasu. Apa artinya ayat ini? Di dalam pasu ada apa?
Keluaran
12:21-22
12:21
Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah,
ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.
12:22
Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah
yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang
atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu
rumahnya sampai pagi.
Ternyata
pasu itu tempat menampung darah Anak Domba Paskah. Ikan yang sudah dipukat,
dimasukan di dalam pasu, pasu tempatnya darah. Jadi setelah kita digembalakan
dan diikut sertakan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus harus dimasukan
di dalam darah. Artinya harus mengalami
percikan darah, sengsara daging tanpa dosa atau nyala api ujian. Kalau sudah di dalam penggembalaan,
disucikan, pasti Tuhan berikan jubah pelayanan. Jubah itu harus dicelup dalam
darah. Dalam ruangan maha suci ada 2 kali 7 percikan darah:
a) 7 percikan darah di atas tutup pendamaian
itulah percikan darah yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib
b) 7 percikan darah di depan peti perjanjian
itulah percikan darah yang harus dialami oleh gereja Tuhan.
Jadi
jangan heran, saya sudah tergembala lalu harus dicelup dalam darah. Perjalanan
jauh untuk datang beribadah itu sudah percikan darah. Kadang bannya bocor, atau
lampunya tiba-tiba mati, kalau bersungut-sungut berarti bukan dalam darah. Yang
online juga banyak gangguan, banyak pengalaman sengsara. Kalau kita menikmati
berarti kita dimasukan dalam darah, mengalami percikan darah. Jangan marah, jangan
kecewa, jangan putus asa, sudah layani jemaat baik-baik malah dilawan dan
ditanduk. Periksa baik-baik, kalau tidak ada salah berarti itu percikan darah.
Jemaat juga sudah melayani baik-baik tetapi tidak dihargai. Periksa diri, kalau
salah minta ampun, kalau benar diam saja. Nikmati berada di dalam pasu, jangan
cepat-cepat keluar. Yang keluar itu yang dibuang.
Apa
tujuannya dicelup dalam darah di dalam pasu?
a) Darah dalam pasu itu disapukan di ambang atas
dan kedua tiang pintu, sebagai tanda bahwa ini rumah orang Israel supaya luput
dari kematian anak sulung. Jadi tujuan percikan darah atau nyala api ujian atau
sengsara daging tanpa dosa untuk meluputkan kita dari kematian anak sulung.
Artinya untuk menjaga status kita sebagai jemaat anak sulung. Jemaat anak
sulung itu yang boleh jadi mempelai.
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang
namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan
kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Yakobus 1:18
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan
kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak
sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah
dan bagi Anak Domba itu.
Jadi tujuan percikan darah supaya menjaga status
kita tetap jemaat Anak sulung. Kalau kita tolak, menghindar, tidak mau maka
kehilangan status. Kehilangan hak sulung yaitu hak untuk menikah, hak untuk
menerima waris kerajaan sorga. Ayo jangan bersungut, jangan putus asa. Tetapi
jangan bilang tambah lagi. Apa yang Tuhan izinkan terjadi nikmatilah. Saya
difitnah. Periksa fitnahan itu benar atau tidak, kalau fitnahannya tidak benar yah
diam saja. Saya dikucilkan, periksa diri kita, kalau tidak salah yah nikmati
saja. Banyak bentuk-bentuk percikan darah, diizinkan sakit, merosot, periksa
semuanya. Kalau kita benar, tidak ada sesuatu yang dapat dituduhkan kepada
kita, kita sedang berada di dalam pasu. Status kita sebagai anak sulung
terjaga.
b) Percikan darah adalah proses terakhir untuk
kita lepas dari dunia dan terangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria
Sorga. Sakit itu keadaan orang di dunia, kita nikmati, tujuannya supaya kita dilepaskan
dari dosa. Diizinkan ekonomi merosot, itu keadaan di dunia, kalau kita nikmati
maka kita dilepaskan dari pengaruh dunia. Kita dibenci, benci itu dari dunia,
kalau kita bisa menikmati, tidak membalas maka kita dilepaskan dari pengaruh
dunia. Sampai ketika Yesus datang kita dilepaskan ke awan-awan yang permai. Itu
kelepasan terakhir. Percikan darahnya luar biasa berarti sebentar lagi kita mau
disempurnakan, mau lepas dari dunia. Kita nikmati semuanya.
Proses
ikan dimasukan dalam pasu itu proses pemisahan. Jadi percikan darah itu proses
pemisahan, proses pemurnian. Yang bertahan dia ada bersama Yesus dalam kemuliaan. Yang
tidak tahan dia akan binasa bersama dunia. Semoga kita bertahan. Pemisahan
terdahsyat adalah pemisahan 2 orang di tempat tidur, pemisahan di dalam nikah.
Kita berdoa dan bergumul supaya suami isteri sehati mau menerima percikan
darah. Sama-sama mau menikmati sehingga tidak ada yang tertinggal. Kami hamba
Tuhan juga, 2 orang di ladang, 2 orang mengirik gandum, 1 terangkat yang 1
tertinggal. Kami hamba-hamba Tuhan juga sama-sama bergumul supaya menikmati
percikan darah sehingga tidak ada yang harus tertinggal, semua mau terangkat
bertemu Yesus di awan-awan yang permai.
Supaya
kita kuat dan mampu pandang Korban Kristus saja. Lebih menderita siapa saya
atau Yesus di kayu salib. Untuk masuk dalam kesempurnaan kita memang harus mengikuti
jejaknya Yesus.
Roma
8:17-18
8:17
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya
orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan
dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Jadi
ketika kita diizinkan masuk dalam percikan darah tujuannya supaya kita dilepaskan
dari dunia dan terangkat ke awan-awan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Berarti
percikan darah itu karena Yesus cinta Mempelai WanitaNya, Dia tidak mau kita
binasa bersama dunia ini. Dia izinkan itu terjadi supaya kita diangkat dalam
kemuliaan. Ketika kita diperhadapkan dengan percikan darah, biarlah kita tetap
nyatakan bahwa “Yesus Aku tetap cinta Engkau”. Dia baik, Dia tidak pernah
meninggalkan kita. Ada darah Anak Domba Allah di dalam pasu, ada Yesus tetap
menyertai kita. Tetap kita menyembah “Kau layak menerima pujian, Kau layak
menerima penyembahan, Engkau layak untuk kami agungkan”. Jadi bukan untuk kita
terpuruk apalagi sampai meninggalkan Tuhan, tetapi semakin menaikan pujian penyembahan
kepada Tuhan. Jangan mundur, jangan putus asa, jangan kecewa diperhadapkan
dengan percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Katakan aku tetap cinta
Engkau Tuhan, Kau layak menerima semua pujian, hormat, kemuliaan dari kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar