Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:4-5
26:4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya,
sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi
buahnya.
26:5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada
musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai
kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di
negerimu dengan aman tenteram.
Kita sudah pelajari syarat untuk menerima
berkat Tuhan, ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus ditaati. Sore ini
kita pelajari berkat-berkat yang bisa kita terima kalau kita mau taat pada
perintah dan ketetapan Tuhan. Ada 3 macam berkat yang bisa kita terima:
1.
Ayat
4-5,10 berkat pemeliharaan.
2.
Ayat 6-8
berkat perlindungan dan damai sejahtera.
3.
Ayat 9
berkat nikah dan buah nikah.
Kita pelajari berkat yang pertama.
Imamat 26:10
26:10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang
lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.
Ini berkat pemeliharaan baik secara jasmani
terutama yang rohani. Pada ayat 4 tadi dikatakan “Aku akan memberikan kamu
hujan pada masanya”. Di sini kita melihat pemeliharaan Tuhan bergantung pada
hujan yaitu hujan Firman pengajaran yang benar.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau
berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan,
perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Pengajaranku ini bukan pengajaran yang
berangkat dari diri Musa, tetapi ini pengajaran dari Tuhan yang Musa teruskan kepada
umat Israel. Sebab itu kita harus mohon kepada Tuhan setiap kita beribadah
melayani Tuhan, kita minta hujan Firman pengajaran.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah
hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat
awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka
dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Jadi kalau dalam ibadah kering tanpa
pengajaran yang benar, semua menjadi kering, rohani kering, jasmani juga
kering. Ada 2 kemungkinan kalau kering rohani:
1.
Kemungkinan
yang negatif.
Zakharia
10:2
10:2
Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh
juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah
hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu
bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak
ada gembala.
Mereka
pergi kepada terafim atau berhala. Artinya sudah kering rohani tetapi masih
mempertahankan kekerasan hati. Tetap mempertahankan dosa, tidak mau menyelesaikan
dosa, malah merasa benar yang lain yang salah. Apalagi kami hamba Tuhan, sudah
kering rohani tetapi masih merasa benar, keras hati, yang salah malah jemaat.
Padahal dia yang kurang bergumul sehingga tidak ada pembukaan rahasia Firman.
Dia bagaikan awan kering yang ditiup angin, bukan awan pembawa hujan.
I
Samuel 15:23
15:23
Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama
seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman
TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Sudah
kering, pergi lagi ke berhala, terafim, keras hati tetap mempertahankan dosa.
Orang seperti ini tidak mau tergembala. Kalau gembala berarti gembala yang
tidak tergembala, kalau jemaat berarti jemaat yang tidak bergembala. Nanti dia
hanya akan mencari ibadah yang berisi mimpi-mimpi hampa dan hiburan daging yang
sia-sia. Itu yang kita lihat hari-hari terakhir ini. Musiknya gegap gempita,
pujiannya semarak, tetapi tanpa pembukaan Firman tetap kering, hanya semangat
daging saja. Waktu Firman, pemain musiknya malah tidur, malah main-main.
Mimpi-mimpi
hampa artinya
a) Ibadah pelayanan yang diatur oleh pikiran
daging. Sudah dikonsep pikiran daging, tidak sesuai Firman sehingga tidak punya
nilai rohani dan tidak berkenan kepada Tuhan.
b) Penglihatan yang tidak ada nilai rohaninya,
hanya bersifat yang jasmani.
2.
Kemungkinan
yang positif. Saat kering minta kepada Tuhan hujan awal dan hujan akhir dari
Tuhan. Yaitu Firman pengajaran yang benar yang menumbuhkan rohani dan
mematangkan buah rohani.
Ada 3 syarat supaya Tuhan mau menurunkan
Firman pengajaran kepada kita. Kalau ada hujan pengajaran pasti ada hujan Roh
Kudus dan hujan kasih Allah, 3 hal ini tidak bisa dipisah.
1.
Ibrani
6:7-8
6:7
Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang
menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya,
menerima berkat dari Allah;
6:8 tetapi
jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna
dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Yang
pertama tanah hati kita harus baik. Apa gunanya ada hujan tetapi tanahnya tidak
bisa menyerap hujan. Kita mohon kepada Tuhan supaya tanah hati kita baik, bisa
menampung air hujan Firman pengajaran yang benar. Hujan Firman pengajaran ada 3 tahapnya:
a) Seperti embun, masih banyak yang tidak
melihat. Apalagi orang yang bangun kesiangan, tidak pernah lihat embun.
b) Hujan renai atau hujan rintik-rintik, mulai
banyak yang memperhatikan dan membutuhkannya.
c) Hujan deras.
Kita
berdoa supaya hujan Firman pengajaran semakin deras hari-hari terakhir ini. Semoga
dirus hujan pengajaran semakin kencang. Semoga kegerakan ini semakin besar.
Jangan
sampai tanah hati kita keras seperti batu. Kalau tanah hati keras seperti batu,
tidak bisa menampung air hujan Firman pengajaran tetapi hanya menghasilkan
rumput duri.
Ibrani
6:8
6:8
tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia
berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Apa
ini rumput dan semak duri? Ingat Adam dan Hawa, ketika jatuh dalam dosa mereka
dikutuk. Adam dikutuk dia akan mencari rezeki dari tanah tetapi hanya onak duri
yang dihasilkan. Jadi rumput dan semak duri ini menunjukan kebenaran diri
sendiri. Ketika Tuhan bertanya pada Adam “apa yang telah kau lakukan?” dia
menjawab “perempuan yang Kau tempatkan di sisiku” dia salahkan isterinya, dia
salahkan juga Tuhan. “Hawa apa yang kau lakukan” Hawa salahkan ular “ular itu
yang memperdaya aku”. Saling mempersalahkan sampai mempersalahkan setan.
Itulah
tanah hati yang keras, tidak bisa menampung kebenaran Tuhan, yang ada hanya
kebenaran diri sendiri. Rasanya dia benar, yang lain salah. Dia merasa
ajarannya benar padahal salah, pengajaran benar dia tolak, dihina, dilawan dan
ditentang. Akibatnya suasana kutukan, hidup dengan penderitaan, air mata,
kesusahan yang berakhir pada pembakaran di neraka. Di situ kita lihat, orang ini ada kebenaran diri
sendiri atau kebenaran dari Tuhan. Kalau sudah ada kebenaran diri sendiri pasti
ada kepahitan hati, iri hati, benci sampai benci tanpa alasan.
Iri
hati berarti hubungan dengan Tuhan terganggu. Sebab iri hati itu artinya:
a) Tidak menghargai berkat Tuhan. Semua kita
diberkati oleh Tuhan, masing-masing ada berkatnya. Kalau yang lain usahanya
lebih maju, tidak usah iri, masing-masing ada berkatnya.
b) Tidak menghargai pemakaian Tuhan. Masing-masing
dipakai Tuhan. Tangan kanan dipakai, tangan kiri dipakai, kita inikan anggota
Tubuh Kristus, semua dipakai oleh Tuhan. Mata jangan iri kepada mulut “mulut
kamu koq makan terus”. Coba mata dikasih makan kalau tidak kesakitan. Kelingking
jangan iri dengan jempol. Masing-masing ada kepercayaan Tuhan.
Kalau kaki kanan maju, kaki kiri jangan
menjegal. Kalau kaki kanan maju, kaki kiri menopang dan mendorong. Nanti kaki kanan
menarik kaki kiri, kaki kiri juga akan maju, sama-sama maju.
c) Tidak menghargai kemurahan Tuhan, berarti
hubungan dengan Tuhan terganggu.
Kalau
sudah iri pasti timbul perselisihan dalam nikah, dalam penggembalaan, antara
penggembalaan.
I
Korintus 3:3
3:3
Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan
perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa
kamu hidup secara manusiawi?
Mari
lembutkan hati sehingga kita bisa menghisap air hujan Firman pengajaran. Proses
menghisap air hujan Firman pengajaran:
a) Mendengar dengan suatu kebutuhan. Kita tidak
mau membiarkan ada hal-hal yang mau mengganggu kita saat mendengarkan Firman.
Kita berupaya berkonsentrasi penuh saat mendengar Firman. Kalau ada yang
mengganggu berdoa, mungkin anak mengganggu yah doakan. Jangan malah tidak diajak
datang beribadah. Doakan anak supaya bisa tenang beribadah
b) Mengerti Firman. Kalau sudah mendengar dengan
perhatian dan konsentrasi, pasti bisa mengerti Firman.
2 Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan
memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Jadi mengerti Firman itu bukan karena
ijazahnya tinggi, tetapi karena mau mendengar dengan suatu perhatian, dari
urapan Roh Kudus sehingga bisa mengerti.
c) Percaya yakin pada Firman
d) Mempraktekan Firman
Kita
bisa menikmati setiap pemberitaan Firman, bergemar mendengar Firman.
Yeremia
15:16
15:16
Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya;
firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab
nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
Kita
nikmati, hisap itu air Firman pengajaran sampai kita mempraktekan. Kalau sudah
bisa mempraktekan Firman pasti menghasilkan buah.
a) Mulai dari buah pertobatan, ini buah
permulaan. Firman pengajaran itu menyatakan dosa, menegur dan menasihati. Dinyatakan
dosa supaya kita bertobat. Ayo kita tunjukan ada buah pertobatan. Sebagai suami,
jadilah suami yang bertobat, isteri yang bertobat, anak yang bertobat, ada buah
yang bisa dinikmati.
Matius 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan
pertobatan.
Setelah bertobat dilanjutkan kita masuk
baptisan air yang benar, bisa hidup dalam kebenaran.
b) Buah-buah terang. Menghasilkan buah banyak
dan buah tetap. Buah terang ini buah pertengahan atau buah kesucian.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran,
Kebaikan, sampai bisa membalas kejahatan
dengan kebaikan. Buah keadilan, hanya memihak Tuhan, tidak memihak siapa-siapa.
Ketika menghadapi suatu masalah, kita pihak pada Tuhan, berpihak pada Firman maka
selesai semua. Tetapi kalau kita berpihak pada manusia, tidak akan pernah
selesai. Kalau tidak menggunakan Firman, nanti kita pilih siapa yang
menguntungkan, kita berpihak pada orang itu. Yang merugikan atau tidak
mendatangkan keuntungan apa-apa malah itu yang disalahkan.
Kemudian buah kebenaran, sampai benar seperti
Yesus benar, benar dalam segala hal.
c) Buah-buah roh = buah mempelai.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum
yang menentang hal-hal itu.
Kasih, sukacita dan damai sejahhtara ini
tabiat Allah Bapa.
Kesabaran, kemurahan dan kebaikan itu tabiat
Anak Allah.
Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan
diri itu tabiat Allah Roh Kudus.
Kita kembali segambar dengan Allah
Tritunggal.
Dalam Yohanes pasal 15:16 dikatakan berbuah, buah yang banyak dan buah
tetap. Buah dipetik lalu dibawa ke lumbungnya Tuhan. Apa gunanya buahnya banyak
tetapi gugur.
2.
Yoel
2:21-23,28-29
2:21
Jangan takut, hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga TUHAN
telah melakukan perkara yang besar!
2:22
Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang
gurun menghijau, pohon menghasilkan buahnya, pohon ara dan pohon anggur memberi
kekayaannya.
2:23
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu!
Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan
diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim
seperti dahulu.
2:28
"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke
atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat;
orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan.
2:29
Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu.
Penekanannya
pada ayat 22 “sebab tanah gembalaan di padang menghijau”. Jadi syarat kedua untuk menerima hujan
pengajaran, hujan Roh Kudus dan
hujan kasih Allah, kita harus ada di tanah penggembalaan = harus tergembala
dengan benar dan baik. Di luar penggembalaan tidak ada hujan pengajaran, tidak
ada hujan Roh Kudus. Kalau sudah tergembala baru keluar antar penggembalaan.
Semua ada di wilayah penggembalaan. Sampai nanti bisa menyatu antara Israel dan
kafir untuk masuk dalam penggembalaan yang terakhir di Yerusalem Baru.
Yesus
datang pertama kali ada kaitannya dengan gembala, Dia lahir di palungan di
kandang domba dan gembala-gembala datang melihat Dia. KedatanganNya kedua kali
juga kaitannya dengan penggembalaan. Dia Anak Domba, akan menjemput pengantin
Anak Domba masuk dalma pernikahan Anak Domba Allah. Jadi kita tidak bisa lepas
dari penggembalaan.
Mengapa
hanya dalam pengegmbalaan air hujan Firman pengajaran, hujan Roh Kudus
dicurahkan?
a) Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena
itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan
Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri.
Karena jabatan gembala ditetapkan oleh Roh
Kudus.
b) Sebab hanya kepada gembala diberikan karunia
menimbang roh.
I Korintus 12:10
12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk
mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat,
dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam
roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa
roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh
itu.
I Timotius 3:2
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang
tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan,
suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
Kalau pada gembala ada karunia menimbang roh,
bisa membedakan mana pengajaran yang benar dan sehat untuk jemaat, mana yang
racun! Yang racun jangan diajar, yang sehat yang diajarkan. Bisa membedakan mana
Roh Kudus, Roh dari Tuhan dan mana yang bukan. Kalau dalam penggembalaan bapak
ibu menemukan gembala seperti itu, maka yakinlah hujan Firman pengajaran ada di
situ. Dan juga hujan Roh Kudus juga dicurahkan pada jemaat. Kalau tidak bisa
membedakan mana ajaran benar dan mana yang racun maka tidak ada hujan pengajaran,
tidak ada karunia hikmat, tidak bisa menimbang roh.
Saya selalu berdoa “Tuhan berikanlah roh yang
dulu Engkau berikan kepada bapak gembala” seperti permintaan Elisa kepada Elia.
Saya minta dan saya uji terus. Ketika beliau dipanggil Tuhan, setelah
dimakamkan, baju-baju beliau dibagi-bagikan kepada hamba Tuhan yang ada. Dalam
hati saya katakan itu boleh kamu ambil, tetapi Roh yang Tuhan berikan kepada
bapak gembala itu untuk saya. Itu saya minta kepada Tuhan, karena Tuhan
percayakan bukan perkara yang gampang. Harus melayani 3 sidang dan sidang
jemaat yang besar di sini yang sudah bertahun-tahun menikmati kelimpahan hujan
Firman pengajaran. Saya sebagai penerus harus bisa meneruskan, harus ada hujan
Firman pengajaran di dalam sidang jemaat, jangan sampai kering. Mohon bantuan doa
dari sidang jemaat, doakan terus menerus. Juga dari rekan hamba Tuhan, biarlah
kita saling mendoakan, doakan saya sebagai hamba Tuhan yang muda. Dan jangan
sampai ada kesombongan sedikitpun, begitu sombong pasti jatuh dan jemaat
kering.
Yang
kita butuhkan sekarang pencurahan Roh Kudus hujan akhir yaitu pencurahan Roh
Kudus yang permanent, tidak padam lagi, itulah yang akan menjadi mahkota 12
bintang di atas kepala Mempelai Wanita. Banyak yang sudah dipenuhkan Roh Kudus,
tetapi seiring berjalannya waktu karena tidak dijaga, padam Roh Kudusnya. Pencurahan
Roh Kudus hujan awal sudah terjadi di Yerusalem kepada 120 murid di dalam
sebuah rumah. Apa yang dinubuatkan nabi Yoel bernubuat ganda. Sudah digenapkan
di Yerusalem pada 120 murid. Tetapi akan digenapkan lagi di akhir zaman ini
yaitu Roh Kudus yang permanen.
Kisah
Para Rasul 2:15-18
2:15
Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul
sembilan,
2:16
tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:
2:17
Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku
akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan,
dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18
Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Ini
sudah digenapi pada gereja mula-mula dan akan digenapi lagi pada gereja hujan
akhir yaitu Roh Kudus yang permanent.
Roh
Kudus ini mendorong gereja mula-mula untuk bertekun dalam 3 macam ketekunan
yaitu ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, ketekunan dalam persekutuan dan
ketekunan di dalam doa. Sekarang pekerjaan Roh Kudus mendorong kita untuk
bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
a) Ketekunan dalam persekutuan (pelita emas)
menunjuk ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus
dengan karunia-karuniaNya.
b) Ketekunan dalam Firman pengajaran dan
pemecahan roti (meja roti sajian) menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman
Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman
pengajaran yang benar dan kurbanNya yaitu perjamuan suci.
c) Ketekunan dalam doa (mezbah dupa emas)
menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah
Bapa di dalam kasihNya.
Ibrani
10:36
10:36
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah,
kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Biarlah
ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok ini menjadi kebutuhan utama kita. Mengapa
demikian? Karena di dalam ketekunan itu sudah terkandung segala yang dijanjikan
Tuhan. Kita membutuhkan ketekunan karena kita diperhadapkan dengan sengsara.
Ada penderitaan di depan yang memang harus kita hadapi, itulah percikan darah. Sebab itu
kita butuh ketekunan ini. Semoga bapak ibu kekasih dalam Tuhan tidak kendor, terutama
mereka yang tergembala jarak jauh tetap bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Roma
5:3
5:3 Dan
bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
Ada
sengsara yang kita hadapi. Biarlah kita kuat dan tahan menghadapi kesengsaraan
ini. Mari bertekun dalam penggembalaan, disitu daging kita diikat dan sedikit
demi sedikit daging dimatikan, sehingga Roh Kudus semakin meluap di dalam kehidupan
kita dan menjadikan kita hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang menyala-nyala seperti
api.
Roma
12:11
12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
Tetap
datang beribadah melayani Tuhan, mau tetap tergembala, mau tetap setia
berkobar-kobar melayani sampai garis akhir.
Istilah
tekun itu adalah tidak bisa dihalangi dan tidak mau terhalang. Kita butuhkan
ketekunan ini dalam masa penantian kedatangan Yesus kedua kali. Usia boleh
bertambah, kekuatan fisik semakin berkurang, tetapi semangat kita dalam
melayani Tuhan tetap menyala-nyala. Itulah orang yang tergembala.
Saya
meneladani bapak gembala, di usia yang sudah lanjut, pelayanan semakin
bertambah, tetap semangat menyala-nyala melayani Tuhan sampai garis akhir. Kami
sebagai anak tetap menyala-nyala juga melayani Tuhan sampai garis akhir. Kita
jemaat yang ditinggalkan kita teladani ketekunan dari gembala kita. Maka kita
menjadi biji mata Tuhan.
Wahyu
1:14
1:14
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api.
Ibrani
1:7
1:7
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat
malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala
api."
Mata
Tuhan bagaikan nyala api. Hamba Tuhan pelayan Tuhan bagaikan nyala api, berarti
kita adalah biji mata Tuhan. Biji mata Tuhan pasti dilindungi, dibela,
dipelihara secara khusus oleh Tuhan.
Zakharia
2:8
2:8
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah
mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa
yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya —:
Ulangan
32:10
32:10
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan
dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya
sebagai biji mata-Nya.
Mazmur
17:8
17:8 Peliharalah aku seperti biji mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Sekalipun
kita berada di padang gurun dunia yang ditandai dengan begitu banyak pasir
dosa, pasir pencobaan, tetapi kita dilindungi secara khusus oleh Tuhan.
3.
Ulangan
11:11-14
11:11
Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung
dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
11:12
suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap
mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
11:13
Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah
kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
11:14
maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan
akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
Yang
ketiga ini hidup dalam sistem Kanaan yaitu negeri yang bergunung dan berlembah.
Lembah itu menunjuk pengalaman kematian bersama Yesus dan gunung menunjuk
pengalaman kebangkitan bersama Yesus. Jadi negeri yang bergunung dan berlembah
itu salib Kristus. Jadi untuk bisa menerima curahan hujan Firman, kasih dan Roh
Kudus kita harus mau menerima salib Kristus = mau menerima percikan darah,
sengsara daging tanpa dosa. Jangan heran, kita sudah tergembala dalam kandang
penggembalaan, sudah melayani dengan menyala-nyala dan berkobar-kobar tetapi diizinkan
ada sengsara di alami. Bisa dalam bentuk penyakit, bisa diizinkan merosot dalam
bidang yang jasmani, dikucilkan, dibenci, difitnah. Tetapi di situlah kita
menerima curahan hujan Firman pengajaran, hujan Roh Kudus, hujan kasih karunia
Tuhan. Dibalik salib ada kasih karunia Tuhan.
I
Petrus 2:19
2:19 Sebab
adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Itulah
kasih karunia Tuhan berikan kepada kita, kemurahan Tuhan. Makanya Tuhan kasih
secara lengkap ada hujan pengajaran, ada hujan Roh Kudus, ada hujan kasih Allah.
Hujan kasih Allah ini memberi daya tahan di tengah penderitaan. Kita sengsara
tetapi bisa bertahan, bahkan bisa bahagia. Nikmati semua sengsaranya, di situ
ada kasih karunia Tuhan, kasih Allah memberikan daya tahan.
Roma
8:35-37
8:35
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya,
atau pedang?
8:36
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita.
Mari kita minta hujan Firman pengajaran.
Kalau kita ada kerinduan maka Tuhan akan mengirim awan pembawa hujan. Itulah
hamba Tuhan yang benar yang ada muatan air hujan Firman pengajaran yang benar. Kami
hamba Tuhan rindu pengajaran maka Tuhan kirimkan hamba Tuhan dalam persekutuan
yang ada hujan Firman pengajaran yang benar. Dari poin 1, 2 dan 3 kita melihat
Tuhan sangat memperhatikan penggembalaan. Sebab itu kalau saya sebagai gembala
tidak serius menggembalakan, tidak bisa menjadi awan pembawa air hujan Firman
pengajaran, Tuhan sangat murka! Betapa ngerinya kalau Tuhan murka.
Zakharia 10:3
10:3 "Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku
dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan,
sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda,
dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.
Tuhan tolong, biarlah saya sebagai gembala
bisa menjadi awan pembawa hujan Firman pengajaran bagi sidang jemaat. 1 jiwa
saja membutuhkan hujan Firman pengajaran, berapapun jiwa semua itu membutuhkan
hujan Firman pengajaran, biarlah dilayani dengan sungguh-sungguh.
Kehidupan yang tergembala digambarkan dengan
2 hal:
1.
Kaum
Yehuda, Yehuda artinya yang dipuji. Jadi kehidupan yang tekun tergembala, yang
sungguh-sungguh minta hujan Firman pengajaran, hujan Roh Kudus dan hujan kasih
Allah, dia pasti tahan uji. Sebab Alkitab mengatakan yang dipuji Allah adalah
orang yang tahan uji.
II
Korintus 10:18
10:18
Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji
Tuhan.
Menghadapi
apapun tahan banting, tidak gampang kecewa, tidak gampang putus asa, tidak
gampang tersandung.
Saya
mengalami kehilangan yang sangat besar ketika bapak gembala dipanggil Tuhan.
Saya jujur akui saya sebagai hamba Tuhan yang terlalu manja, kalau ada masalah
curhatnya kepada manusia. Penyembahan, penyerahan kepada Tuhan masih kurang. Kalau
datang malah curhat soal masalah dalam penggembalaan. Tetapi nasihat bapak gembala layani Tuhan saja, itu pekerjaan Tuhan,
pekerjaan Tuhan tidak bisa digagalkan oleh siapapun. Begitu dipanggil Tuhan,
mau bersandar pada siapa lagi? Bersandar pada Tuhan. Mau curhat pada siapa? Serahkan
semua pada Tuhan. Itulah kaum Yehuda, tahan uji. Menghadapi apapun bertahan, jangan
mundur, jangan goyah, maju terus sampai garis akhir.
2.
Seperti
kaum Yusuf.
Zakharia
10:4-6
10:4
Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok
kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar
semua penguasa bersama-sama.
10:5
Maka mereka akan seperti pahlawan yang menginjak-injak musuh seakan-akan itu
lumpur di jalan; mereka akan berperang, sebab TUHAN menyertai mereka, dan
mereka akan membuat malu orang-orang yang mengendarai kuda.
10:6
Aku akan membuat kuat kaum Yehuda, dan Aku menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku
akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka; dan keadaan mereka
seakan-akan tidak pernah ditolak oleh Aku, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka,
dan Aku akan menjawab mereka.
Yusuf
itu gambaran lemah sidang mempelai. Jadi seperti keturunan Yusuf artinya
memiliki roh Mempelai, itulah kehidupan yang tergembala. Apa itu roh Mempelai?
a) Yusuf tidak membalas kejahatan saudara-saudaranya,
malah dia memelihara saudara-saudaranya. Roh mempelai yang pertama tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan
kebaikan. Ada orang yang berlaku jahat pada kita, memperlakukan kita tidak
adil, tidak usah balas, kita doakan yang baik, balas dengan kebaikan. Tidak
usah kita mau buat dia juga sengsara sebagaimana dia buat kita sengsara. Dia
rugikan saya, saya juga mau rugikan dia. Dia bikin malu saya, saya juga akan
mempermalukan dia. Tidak usah! Doakan yang baik, balas dengan baik. Buktikan
dalam diri kita ada gandum, buktikan dalam diri kita ada Firman. Jadi ketika
kita menghadapi persoalan perselisihan dengan sesama, yang punya Firman itu
yang duluan datang berdamai. Kalau tidak mau datang berdamai berarti dalam
dirinya tidak ada gandum Firman. Kalau dia tidak mau mengampuni dan tetap
ungkit-ungkit, urusannya dengan Tuhan, yang penting kita sudah berdamai.
b) Roh Mempelai yang kedua adalah roh
penyembahan.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Berteriak kesakitan, mengeluh mengerang
kepada Tuhan, itu roh mempelai. Dalam Kidung Agung, mempelai wanita itu disebut
merpati “merpatiku perdengarkanlah suaramu”. Yang mau didengar oleh Mempelai
Laki-laki Sorga adalah suara kita, suara doa penyembahan kita. Banyak menyembah
Tuhan, tingkatkan doa penyembahan kita.
Kalau kita selalu rindu Firman pengajaran dan
selalu tekun tergembala, maka hasilnya:
1.
Muncul
batu penjuru. Batu penjuru kaitannya dengna pembangunan rumah rohani. Artinya
kita dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah rohani, itulah Tubuh Kristus
yang sempurna.
Efesus
2:20
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
I
Petrus 2:5-7
2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:6
Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion
sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang
tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan."
Ia
mahal, ini menunjuk Yesus, Yesus adalah Firman. Kiranya Firman itu merupakan
perkara yang terindah, yang termahal dan yang paling kita kasihi yang tidak mau
kita tukar dengan apapun juga.
2.
Muncul
patok kemah. Apa artinya ini?
Yesaya
54:2,5
54:2
Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu,
janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah
kokoh-kokoh patok-patokmu!
54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam
nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut
Allah seluruh bumi.
Artinya
rohani kita akan berkembang, akan bertumbuh ke arah dewasa rohani untuk menjadi
Mempelai Wanita Tuhan, menjadi isterinya Tuhan, kita bersanding dengan Yesus
Mempelai Pria Sorga. Setiap kita beribadah, minta Firman pengajaran maka kita
akan berkembang terus. Seiring perkembangan secara rohani yang jasmani juga
akan berkembang, yakin jiwa-jiwa juga akan Tuhan pertambahkan. Dalam
penggembalaan ada hujan Firman pengajaran, kita yang di dalam menikmati dan
menghisapnya, menjadi kesaksian, maka jiwa-jiwa akan datang. Secara rohani
berkembang, jasmani juga berkembang. Juga secara berkat, Tuhan mampu tumbuhkan
semua, berkembang semuanya.
3.
Muncul
busur perang. Artinya kita menjadi kehidupan yang kuat dan menang menghadapi
peperangan rohani. Peperangan rohani yang terjadi sekarang adalah berita
melawan berita. Berita yang benar dilawan oleh berita yang palsu. Dan berita
yang palsu didorong oleh 2 kekuatan yang besar, itulah kekuatan uang dan roh
dusta! Ingat waktu Yesus bangkit, prajurit-prajurit yang menjaga itu melihat
kubur Yesus terbuka. Mereka memberitahukan kepada imam-imam. Lalu imam-imam
membayar sejumlah uang “bilang kalau murid-muridNya yang mencuri. Kalau itu
tersiar kepada wali negeri, kami akan bertanggung jawab”. Dan dikatakan berita
itu tersiar sampai sekarang.
Kita
menghadapi ini, berita melawan berita, ajaran benar dilawan oleh ajaran palsu
yang didukung oleh kekuatan uang dan roh dusta, betul-betul tidak berdaya.
Dalam
perjuangan kami dalam organisasi ini juga, dari sekian banyak yang berjuang
sekarang tinggal berapa. Dan yang kami hadapi uang dan dusta ini. Diputar
balik, mereka yang lakukan itu, kita yang dibilangi seperti itu. Kita berdoa
ekstra hari-hari terakhir ini. Pertahankan Firman pengajaran yang benar yang
telah disampaikan oleh para pendahulu, jangan mau bergeser sedikitpun. Seperti
tutup tidak pernah bergeser
dari atas peti perjanjian, seperti tutup dada tidak pernah bergeser dari dada
Imam Besar.
Menghadapi
gosip-gosip dan fitnahan-fitnahan tidak usah pusing, tidak usah dengar. Yang
kita dengar hanya satu suara, suara Yesus yaitu suara Firman pengajaran yang
benar. Tidak usah dengar suara asing.
4.
Ada
penguasa. Ini yang nanti kita alami, kita akan memerintah bersama dengan Yesus
sebagai raja dalam kerajaan 1000 tahun damai. Berarti kita sudah menjadi
Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Wahyu
20:5-6
20:5
Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang
seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
20:6
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu.
Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi
imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Kalau
di kerajaan 1000 tahun damai, kita memerintah bersama dengan Yesus, lalu siapa
yang kita perintah? Di dalam suatu rumah yang berkuasa di situ siapa? Papa dan
mama, papa itu suami, mama itu isteri. Jadi kalau memerintah sebagai raja
berarti kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan, Yesus Raja dan kita ratunya.
Tidak usah pikir siapa yang mau kita perintah. Yang pasti kita menjadi Mempelai
Wanita Tuhan, Pemilik kerajaan sorga. Jangan berpikir yang penting saya masuk
kerajaan Sorga, biar saya diperintah-perintah tidak apa-apa, bukan begitu! Yang
kita kejar menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu yang kita perjuangkan! Itu juga
yang diperjuangkan oleh Paulus, oleh Timotius, oleh Yesaya dalam kitab Yesaya
54:5.
Begitu kita punya minat yang besar, kerinduan
yang besar akan Firman pengajaran dan Tuhan curahkan kepada kita, maka hasilnya
luar biasa, muncul batu penjuru berarti dipakai Tuhan, muncul patok kemah berarti
rohani berkembang dan rohani juga berkembang dan bertumbuh, muncul busur perang
berarti kuat dan menang
menghadapi peperangan rohani. Kemudian ada penguasa, kita memerintah bersama
Yesus di kerajaan 1000 tahun damai, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang
sempurna.
Kalau membaca Zakharia 10:3-11 ini bernubuat
ganda.
1.
Secara
jasmani Tuhan sedang menghimpunkan kembali orang Israel asli. Ini nubuatan
ganda dan sedang terjadi sekarang ini.
2.
Secara
rohani sedang terjadi kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang akan semakin
besar dan nanti akan menjangkau Israel asli dan bersama dengan bangsa kafir
akan disatukan.
Kegerakan ini sedang ke sana seperti
kegerakan kilat dari timur ke barat. Ketika kegerakan ini terjadi kita ada di
mana? Biarlah pertanyaan ini kita taruh dalam hati, ada di dalam kegerakan atau
di luar kegerakan. Biarlah kita tetap berada di dalam kegerakan. Kalau hati
kita selalu rindu air hujan Firman pengajaran, kita pasti berada di dalam
kegerakan yang besar itu. Doa saya selalu “Tuhan tolong saat Engkau datang
jangan ada satupun yang tertinggal”. Nanti Tuhan datang, kita yang hidup
diubahkan dan yang mati dibangkitkan, sama-sama menyongsong Yesus di angkasa.
Mulai dari sekarang sudah harus bukti nyata
kita ada dalam kegerakan Firman, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Apa
buktinya:
Zakharia 10:3-11:3 Perikop: Pembebasan Israel dari kuasa-kuasa asing
Buktinya kita ada dalam kegerakan ada pembebasan,
ada kelepasan dari segala ikatan. Kaum muda mungkin selama ini terikat dengan
dosa makan minum dan kawin mengawinkan, ayo segera lepas! Biarlah kita berada
dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus, waktu Tuhan datang kita tidak
tertinggal. Mungkin pengaruh dunia terlalu mengikat kita sehingga untuk
tergembala dan beribadah, berupayalah untuk lepas! Jangan sudah lepas, sudah
bebas beribadah tetapi malah
dicari-cari supaya sulit beribadah. Justru sekarang sudah bebas beribadah mari
tingkatkan terus itu. Juga dari ikatan pengaruh-pengaruh daging, biarlah
terlepas semua. Ketika Tubuh Kristus yang sempurna selesai terbangun, kita mengalami
kelepasan yang terakhir, kita terangkat di awan-awan yang permai bertemu Yesus
Mempelai Pria Sorga dengan satu suara penyembahan “haleluya”. Jadi penyembahan
itu bukti kita mengalami kelepasan. Banyak menyembah dan tingkatkan penyembahan
maka kita semakin terlepas dari segala ikatan. Saat Yesus datang daya tarik
dunia tidak bisa mempengaruhi
kita lagi, kita terangkat ke awan-awan yang permai, bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Ini yang Yesus rindukan, Dia sangat rindu
bertemu Mempelai WanitaNya. Yesus sudah sangat rindu untuk datang.
Pertanyaannya kita yang sekarang ini sudah siapkah menyambut kedatangan Yesus?
Adakah kita di dalam kegerakan atau di luar. Masih terikat atau berupaya untuk
lepas. Ayo biarlah ada upaya untuk lepas dari segala ikatan.
Kaum muda ayo layani Tuhan sungguh-sungguh.
Ikatan gadget, ikatan apapun
itu lepaskan semuanya. Di depan ada Perjamuan Suci, jaminan bahwa Tuhan mampu
melepaskan kita. Di kayu salib Yesus berseru “sudah selesai” Dia mampu
melepaskan kita dari segala ikatan. Ada
pembebasan, ada kelepasan.
Tahun Yobel, tahun pembebasan.
Yohanes 19:29-30
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka
mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada
sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
menyerahkan nyawa-Nya.
Ikatan apa yang mengikat kita begitu kuat
hari-hari terakhir ini? Percaya kuasa Firman pengajaran dan kuasa salib Yesus
sanggup melepaskan. Yesus berseru “sudah selesai” biarlah kita terlepas semua.
Ketika Yesus datang kita bisa menyongsong Dia di awan-awan yang permai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar