Puji bagi nama Tuhan, bersama istri saya menyampaikan
salam sejahtera dan selamat memandang Tuhan di dalam FirmanNya.
Tema:
Matius 25:6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru:
Mempelai datang! Songsonglah dia!
Pada
bulan Desember seringkali kita hanya kembali melihat Yesus seperti yang
dikisahkan dalam Lukas pasal dua dan Matius pasal dua yaitu kedatangan Tuhan
Yesus pada kali yang pertama. Padahal kita diperhadapkan dengan kedatangannya
pada kali yang kedua. KedatanganNya yang pertama sudah kita rayakan bahkan
sampai malam ini. Tetapi Tuhan mau mengingatkan kita agar siap menyongsong
kedatanganNya yang kedua kali. Yang Tuhan rindukan adalah adakah kita siap bertemu
dengan Dia dan kita layak memandang wajahNya.
Pada
Matius 25 Tuhan menggambarkan diriNya sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Kadang
orang Kristen menjadi risih mendengar Yesus sebagai Mempelai Laki-laki sebab
dia berpikir bahwa nikah yang dimaksud adalah seperti nikah jasmani di dunia
ini.
Tuhan
Yesus ingin agar umat Tuhan masuk dalam kelompok yang bijak. Orang yang
bijaksana adalah orang percaya yang baginya tidak ada halangan apapun yang
dapat merintangi dia datang kepada Tuhan sebab dia memandang Yesus sebagai
Mempelai Pria Sorga dan di dalam dirinya ada kerinduan hati untuk bertemu
dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau tidak ada kerinduan maka tidak
akan melirik dan tidak mau tahu tentang pengajaran Firman. Sebab pengajaran
Firmanlah yang akan membuat kita menjadi bijak.
Ulangan 4:5-6
5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan
peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku,
supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki
untuk mendudukinya.
6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang
akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada
waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini
adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
Kita
harus terbuka hati untuk menerima Pengajaran Firman dan bukan hanya menerima penginjilan.
Penginjilan adalah pemberitaan injil kepada orang yang masih di dalam gelap
untuk ditarik masuk pada terang.
Kolose 1:13
Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
Kita sudah
diinjili dan sudah percaya. Oleh sebab itu kita harus diajar supaya tahu
bagaimana harus berperilaku sebagai anggota keluarga Allah.
I Timotius 3:14-15
14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun
kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu
bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah
yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Bagi
orang yang bodoh telah tersedia rotan untuk memukul punggungnya.
Amsal
14:3
Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk
punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.
Itu
sebabnya 5 anak dara yang bodoh benar-benar dicambuk/dipukul oleh Tuhan hati
dan perasaannya. Begitu mereka melihat pintu Sorga di depan mereka, hati mereka
berbunga-bunga namun ketika mereka mengetuk pintu tidak dibukakan dan malah
terdengar suara dari dalam “aku tidak mengenal kamu”. Ini pukulan dipunggung orang yang bodoh. Supaya
kita tidak menjadi bodoh maka harus mau menerima Firman Pengajaran. Jangan
sampai sudah bertahun-tahun menjadi orang Kristen tetapi hanya suka Firman
penginjilan.
Bijaksana
artinya adalah orang yang tidak mau peduli dengan halangan. Kalau kita
mencintai Yesus kita tidak akan peduli apa yang menghalangi kita untuk jumpa
dengan Yesus. Apakah ketika kita jumpa dengan Yesus dan Ia ingin mengutarakan
isi hatiNya lewat Firman pengajaran kita malah menutup mulutNya supaya jangan
berbicara? Namun sekarang ini banyak tindakan orang Kristen yang menutup mulut
Tuhan yaitu orang yang tidak mau mendengarkan Firman ketika disampaikan agak
lama.
Kalau
tidak mau mendengarkan Firman pengajaran itulah orang yang tidak mencintai
Tuhan dan Tuhan tidak akan selera dengan orang itu. Baginya pintu Sorga pasti
ditutup.
Matius 25:11-12
11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu
dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Itu
sebabnya kita harus menerima Firman untuk mengajar kita supaya tahu berperilaku
sebagai anggota keluarga Allah baik sebagai suami, istri dan anak.
Di
dalam Alkitab Allah berkali-kali menyatakan diriNya sebagai suami dari umat
Tuhan.
Yesaya 54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan
engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang
Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Yeremia 2:1-3
1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem
dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada
masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana
engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yesaya 62:4-5
4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang
ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang
sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan
negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan
negerimu akan bersuami.
5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Yeremia 3:12
Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman
TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Inilah
pernyataan Allah kita di Sorga yang tidak segan-segan menempatkan diri sebagai
suami untuk gereja Tuhan. Itu sebabnya Yesus mengatakan diriNya sebagai kepala
dari gerejaNya. Kepala dalam rumah tangga adalah suami. Sebenarnya tidak layak
kita untuk menjadi istriNya dalam pengertian rohani, itu sebabnya kita harus
dibina oleh Firman pengajaran. Dalam keempat injil Tuhan Yesus juga
berkali-kali menyatakan diriNya sebagai Mempelai Laki-laki maksudnya supaya
kita gereja Tuhan paham bahwa kita akan menyongsong Yesus yang datang sebagai
Mempelai Laki-laki.
Matius 9:15
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah
sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu
bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Markus 2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah
sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama
mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.
Matius 25:1
"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama
sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai
laki-laki.
Lukas 5:34
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai
laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
Yohanes 3:29
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai
laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan
yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki
itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Yohanes
sebagai sahabat Mempelai sangat senang mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga
yaitu Yesus. Buktinya ketika masih berada dalam kandungan dia sudah melonjak
ketika mendengar salam Maria yang sedang mengandung Tuhan Yesus.
Lukas 1:41,44
41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh
Kudus,
44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada
telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Kita
sebagai orang Kristen mungkin yang masih berada dalam kandungan rohani sudah
harus ada kesenangan saat mendengarkan Firman Tuhan, terlebih lagi kalau sudah mengalami
kelahiran baru sudah harus memiliki kerinduan untuk mendengarkan Firman. Kalau
saat mendengar Firman hanya mencela berarti kehidupan tersebut masuk dalam
kelompok 5 anak dara bodoh. Apakah kita adalah kehidupan anak Tuhan yang siap
menyongsong kedatangan Tuhan Yesus atau tidak. Apakah kita hanya sibuk dengan
urusan jasmani dan mengesampingkan ibadah?
I Timotius 3:16
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah
kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan
dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di
antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Agung
ini diambil dari kata rosh yang
artinya bagian atas. Jadi ibadah harus ditaruh pada tempat yang teratas, ibadah
harus diutamakan.
Yesaya 42:21
TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk
memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Pengajaran
harus kita terima karena pengajaran itu besar dan mulia. Mengapa dikatakan
pengajaran besar? Sebab pengajaran itu mengungkap rahasia Allah yang besar
yaitu nikah Kristus dan GerejaNya. Mengapa dikatakan mulia? Karena lewat
pengajaran kita dibawa untuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang mulia.
Ulangan
32:1-2
1
"Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi
mendengarkan ucapan mulutku.
2 Mudah-mudahan
pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
Langit menunjuk anak Tuhan yang rohaninya sudah
mulai terangkat, bumi menunjuk anak Tuhan yang masih duniawi yang masih
mengecilkan ibadah. Kepada keduanya Tuhan masih memberi kesempatan untuk
mendengarkan pengajaran. Ada 3 tahap bentuk Firman pengajaran.
1.
Embun
Dalam
kidung agung pasal 5 diceritakan tentang Salomo yang datang mengetuk pintu untuk
bertemu kekasihnya tetapi kekasihnya tidak membukakan pintu. Sekalipun Salomo
berkata di atas kepalaku penuh embun tetapi kekasihnya tetap tidak membuka.
Kidung Agung 5:2,6-7
2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun.
Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku,
idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun
malam!"
6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi
kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari
dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya
aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
Seringkali
ada orang Kristen yang tidak mau membuka hati sekalipun Kekasihnya yaitu Yesus,
datang mengetuk pintu hatinya. Akhirnya Salomo meninggalkan dia dan setelah itu
baru berdebar-debar hatinya dan dia keluar mencari namun hanya bertemu dengan
para peronda yang memukulinya. Kehidupan Kristen yang tidak mau membuka hati
untuk Yesus yang tampil lewat Firman pengajaran suatu saat akan bertemu dengan
antikris untuk menyiksanya.
Amsal 19:12
Kemarahan raja adalah seperti raung
singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.
Artinya
kalau dalam gereja kita dilawati oleh Firman Pengajaran sekalipun masih berupa
embun itu merupakan tanda kebaikan Raja kita di Sorga. Namun kalau kita menolak
maka pasti berhadapan dengan kemarahan raja, itulah murka Tuhan. Mengapa
dituliskan kemarahan raja lebih dahulu? Supaya ada kegentaran dalam diri kita.
Mazmur
110:3
Pada hari
tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari
kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.
Firman
pengajaran yang bagaikan embun ini membawa rohani kita pada tingkat rohani remaja.
Gereja Tuhan butuh perkembangan rohani. Jangan sudah sekian lama kita menjadi
orang Kristen tetapi tetap hanya suka dengan susu saja, kapan bisa menjadi
dewasa rohani. Nanti pada saat terakhir baru terlihat siapa yang bodoh.
Sekarang kita belum dapat bedakan / tentukan, tetapi supaya kita bisa meraba
diri kita bahwa kita tidak mau menjadi bodoh maka kita harus mau menerima
Firman pengajaran mulai dari tahapan embun.
2.
Hujan
renai
Setelah rohani sudah sampai pada tingkat
remaja maka selanjutnya harus menerima hujan renai yang turun ke atas tunas
muda. Artinya lewat pengajaran kita mulai diperkenalkan dengan pribadi Tuhan
Yesus sebagai tunas.
a) Tunas Raja
Yeremia
23:5
Sesungguhnya,
waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan
Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan
melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
Injil Matius memperkenalkan Yesus
sebagai Raja. Kita harus tahu bahwa tunangan kita adalah Raja. Mengenal Tuhan
Yesus sebagai Raja berarti tunduk pada pemerintahan Yesus sebagai Raja, mau
diatur oleh Yesus, bukan mengikuti sesuka hati kita.
b) Tunas hamba
Zakharia
3:8
Dengarkanlah,
hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu --
sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan
hamba-Ku, yakni Sang Tunas.
Dalam
injil Markus Yesus ditampilkan sebagai hamba. Yesus ditampilkan sebagai hamba artinya
kita harus meniru pelayanan Yesus sebagai hamba yang selalu taat kepada Bapa di
Sorga dan tidak membuang-buang waktu di dalam pelayanan. Tempatkanlah posisi
kita sebagai hamba. Sebagai hamba kita mengerjakan tugas tanggung jawab kita
tanpa harus bertengkar, bersungut / berbantah-bantah,
Filipi 2:14
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut
dan berbantah-bantahan,
Yakobus 5:9
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan
saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah
berdiri di ambang pintu.
sebab
kita mengabdi kepada Yesus.
Daniel
7:13-14
13
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan
dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut
Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14
Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja,
maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya.
Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan
kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
c) Tunas Manusia
Zakharia
6:12
katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta
alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya
dan ia akan mendirikan bait TUHAN.
Tugas
Tunas Manusia ini yang ditampilkan dalam injil Lukas adalah untuk membangun
Bait Suci, membangun Tubuh Kristus, membangun sidang mempelai. Berarti ada yang
kita lakukan bukan berpangku tangan (malas).
d) Tunas Anak Allah
Yesaya
6:13; 4:2
6:13
Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali
lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon
jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul
itulah akan keluar tunas yang kudus!"
4:2
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan,
dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang
terluput.
Di sini ditampilkan pribadi Yesus
sebagai Anak Allah yang kudus dan mulia yang diperkenalkan dalam injil Yohanes.
Supaya kitapun dikuduskan,
Yohanes
17:17
Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Ibrani
12:10-11
10
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang
mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita
beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita,
tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan
damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
1
Petrus 1:15-16
15
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
3.
Dirus
hujan
Hujan
deras ini tidak diberikan kepada sembarang orang tetapi hanya kepada orang yang
merindu, yang merasa butuh dengan hujan deras yaitu Firman pengajaran yang kuat
dan murni. Kehidupan yang kerohaniannya sampai pada tahap remaja bisa tidak
bertemu dengan Yesus, bisa batal menikah dengan Yesus sebab tidak rindu dengan
hujan yang deras, tidak merasa butuh Firman pengajaran yang keras.
Zakharia 10:1
Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat
awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada
mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
II
Korintus 11:2
Sebab
aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan
kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada
Kristus.
Jangan kita hanya sampai pada
tahap bertunangan tetapi tidak sampai masuk dalam pesta pernikahan dengan Tuhan
Yesus sebab tidak merindukan Firman pengajaran. Kalau tidak ada kerinduan maka
akan jatuh dalam perkara-perkara ini:
Zakharia
10:2
Sebab
apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh
juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka
adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan.
Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita
sengsara sebab tidak ada gembala.
Kalau tidak merindu turun hujan
yang deras, tidak merindu Firman Pengajaran yang tajam bagaikan pedang bermata
dua,
Ibrani
4:12
Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana
pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
maka hanya akan ada hiburan yang
sia-sia. Jangan mengubah ibadah kita hanya sekedar menjadi hiburan dengan
pujian yang gegap gempita tetapi mengesampingkan Firman Pengajaran. Jangan
merubah gereja bagaikan diskotik ini adalah gaya dunia yang dibawa masuk dalam
gereja.
Amos
5:21-24 (Ibadah Israel dibenci TUHAN)
21
"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada
perkumpulan rayamu.
22
Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan
korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak
yang tambun, Aku tidak mau pandang.
23
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau
Aku dengar.
24
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti
sungai yang selalu mengalir."
Kalau hujan tidak turun maka
tidak akan ada sungai yang selalu mengalir bahkan menjadi kering. Kalau tidak
ada Firman pengajaran yang turun di dalam gereja maka rohani akan turun sampai
pada menjadi kering.
Amos
8:3,10
3 Nyanyian-nyanyian
di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman
Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan
diam-diam."
10
Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala
nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang
dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan
karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit
pedih."
Hujan ini hanya diberikan kepada
yang meminta. Orang yang meminta berarti orang yang mempunyai kerinduan untuk
disempurnakan tanpa cacat cela dan kerut. Kalau tidak merindu pasti tidak
meminta bahkan akan mencemooh dan menolak.
Matius 25:8
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis
yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami
hampir padam.
Yang
dibutuhkan dari pelita adalah cahayanya. Jangan sampai kita menolak cahaya,
menolak ajaran.
Amsal 6:23
Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya,
dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Untuk kita
bisa menerima minyak Zaitun murni harus melalui proses dijemur, ditumbuk dan
diperas. Tuhan Yesus rela untuk menderita sengsara mulai dari Getsemani sampai
di Golgota supaya kita menerima Roh Kudus.
5 anak
dara yang bodoh minyaknya sudah hampir habis. Minyak berbicara Roh Kudus.
Apalah artinya berkata-kata asing tetapi menolak Firman Pengajaran. Orang yang
berkata-kata asing tetapi menolak pengajaran Firman diragukan kalau dia benar
dipenuhkan Roh Kudus.
II Raja-raja 6:25
Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama
mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh
syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.
Kalau
gereja dikepung oleh aturan-aturan organisasi maka logistik dari Sorga tidak akan
masuk. Yang laku dijual hanyalah kepala keledai yang menunjuk kekafiran dan
tahi burung merpati. Kalau yang laku adalah tahi merpati berarti burung merpati
sudah tidak ada. Jangan sampai terlihat masih berkata-kata asing padahal Roh
Kudus sudah tidak ada lagi.
Matius 25:8-9
8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis
yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami
hampir padam.
9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu:
Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi
kepada penjual minyak dan beli di situ.
Ternyata
gadis-gadis yang bodoh ini senang untuk berjual beli. Artinya orang yang suka
menjual Firman, yang mencari keuntungan lewat pemberitaan Firman, terlihat bisa
memiliki minyak tetapi baginya pintu Sorga akan tertutup. Dengan cara jual beli
ini sama dengan menutup pintu Surga bagi diri sendiri.
Matius 25:10-13
10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk
bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu
dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu akan hari maupun akan saatnya."
Karena
hamba Tuhan selalu terlibat dalam persoalan bisnis maka dia tergolong dalam
kelompok 5 anak dara yang bodoh. Jangan kiranya kita menjadi Kristen yang
bodoh, terimalah Firman pengajaran yang keras.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar