Puji Tuhan, Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kekasih jiwa kita.
Lukas
2:13-14
13 Dan
tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala
tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya."
Berita kelahiran Tuhan Yesus menyebabkan kegemparan
di 3 tempat:
1. Di
padang belantara di mana gembala-gembala sedang menggembalakan domba-domba.
2. Di
istana Herodes.
3. Di
pusat ibadah (imam besar dan imam-imam)
Kegemparan dari tiga tempat ini menyebar ke dua
kota yaitu Betlehem dan Yerusalem. Namun orang Betlehem tenang-tenang saja
sekalipun sudah ada kegemparan di kotanya. Mereka tidak mencari apa yang
menyebabkan kegemparan di kota mereka. Seharusnya kalau mereka mengingat
nubuatan nabi Yesaya dan nabi Mikha 700 tahun sebelum kelahiran Yesus maka
mereka pasti akan memiliki hati yang terbuka dan ingin tahu sebab di
tengah-tengah mereka sedang digenapkan apa yang dinubuatkan oleh para nabi.
Namun kekerasan hati mereka tidak pernah berubah. Mereka hanya sibuk untuk kepentingan
dirinya sendiri, mereka sibuk menyiapkan kamar untuk menampung orang yang
datang agar mereka memperoleh keuntungan finansial.
Inilah kehidupan yang tidak berkenan kepada Tuhan
sebab sekalipun sudah dilawati tetapi tidak ada keinginan yang membara untuk
ingin tahu dan ingin memahami tentang kegenapan nubuatan Tuhan sebab mereka
hanya sibuk untuk memikirkan perkara jasmani. Akhirnya kesibukan di Betlehem
ini diakhiri dengan kesibukan yang memedihkan dan memilukan hati orang Betlehem
yaitu anak laki-laki yang berusia di bawah 2 tahun semua dibunuh. Berarti ibu
bapa kehilangan anak laki-laki (pewaris).
Itu juga yang akan terjadi pada orang Kristen yang
tidak mau peduli dengan Firman Nubuatan dan penggenapannya sebab hanya sibuk
dengan urusannya sendiri, suatu saat dia akan berjumpa dengan pedang Herodes
yang di depan ini menunjuk pada siksaan antikris (pedang antikris).
Sebab itu marilah kita menanggapi
kegenapan-kegenapan nubuatan Firman Allah.
Roma 9:28
Sebab apa
yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan
segera."
Utama yang harus kita perhatikan dengan fokus
adalah rahasia Firman yang dibukakan bagi kita. Sementara Firman dibukakan
kemudian kalau ada yang mempertahankan kekerasan hati seperti orang Betlehem
maka bagiannya adalah bertemu dengan antikris.
Dalam sidang jemaat ada malaikat Tuhan itulah
gembala yang sekaligus sebagai pelatih. Karena dikatakan latihlah dirimu
beribadah berarti ada pelatih dalam ibadah. Memang gembala sidang belum sempurna
tetapi dialah orang kepercayaan Tuhan. Orang yang berkata “gembala juga belum
sempurna” adalah bahasa yang kurang ajar sebab itu adalah bahasa yang melawan
penggembalaan sebab kehidupan tersebut menolak nasihat. Siapa lagi yang akan
menasihati, yang akan melatih di dalam sidang jemaat kalau bukan tanggung jawab
gembala?
Sekarang ini rahasia Firman Tuhan sedang dibuka
khususnya kepada kita bangsa kafir, jangan kita santai-santai saja. Sudah harus
ada upaya untuk menyiapkan diri bertemu dengan Tuhan, Mempelai Pria Sorga.
Efesus
1:8-10
8 yang
dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
9 Sebab Ia
telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana
kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di
dalam Kristus
10 sebagai
persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala
segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
Seharusnya ketika Firman Tuhan dibukakan hati kita
harus berkobar-kobar untuk menjawab lawatan Tuhan ini namun seringkali yang
terjadi kita malah santai dan sepi-sepi saja terhadap pembukaan Firman Tuhan.
Matius
2:16-18
16 Ketika
Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat
marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu.
17 Dengan
demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap
yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab
mereka tidak ada lagi."
Matius 2:16
(Terjemahan Lama)
Kemudian
daripada itu, setelah Herodes mengerti bahwa ia diakali oleh orang majus itu,
maka terlalulah murka baginda; lalu dititahkannya orang pergi membunuh sekalian
kanak-kanak laki-laki yang ada di negeri Bethlehem dan di dalam segala
daerah jajahannya yang berumur daripada dua tahun ke bawah, menurut ketika yang
diselidikinya dengan teliti daripada orang majus itu.
Anak laki-laki menunjuk pewaris. Kalau anak
laki-laki dibunuh berarti secara rohani putus hubungan dengan warisan sorga.
Roma 8:17
Dan jika kita
adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang
berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan
Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga
dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Kalau dulu pedang Herodes hanya diayunkan di
Betlehem terhadap anak bayi laki-laki di bawah dua tahun tetapi siksaan
antikris akan terjadi di seluruh dunia terhadap kehidupan yang mengaku Kristen,
tetapi tidak masuk pada penyingkiran gereja.
Di Betlehem juga ada gembala-gembala yang kegiatan
mereka sibuk dengan domba-domba sehingga akhirnya mereka jumpa dengan Anak
Domba Allah. Kesibukan mereka selama ini tidak sia-sia sebab akhirnya kesibukan
mereka berakhir dengan bisa bertatap muka dengan Anak Domba Allah. Sekarang ini
kita sibuk beribadah dan melayani Tuhan, kita sibuk dengan pribadi Anak Domba
tetapi belum melihat wujud yang nyata tetapi kesibukan kita tidak akan sia-sia
sebab suatu saat kita akan bertatap muka dengan Anak Domba Allah yang adalah
Mempelai Laki-laki Sorga.
1 Yohanes
3:2-3
2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi
belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3 Setiap
orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia
yang adalah suci.
Siapa yang dilahirkan di kandang Betlehem itu?
Yohanes
1:29, 36
29 Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
36 Dan ketika
ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Wahyu 21:9
Maka
datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh
dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya:
"Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai
Anak Domba."
Jadi ada tiga periode yang dibicarakan di atas:
1. Pada
periode gembala-gembala yang melihat Yesus Anak Domba Allah dalam kiasannya.
2. Pada
periode Yohanes pembaptis yang melihat Yesus Anak Domba Allah dalam kiasannya
juga.
3. Pada
periode kita gereja Tuhan yang akan bertatap muka dengan Yesus Anak Domba Allah
dalam statusNya sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, ini bukan lagi kiasan atau
bayangan.
Kalau ada hamba Tuhan yang mendapat kepercayaan
Tuhan lewat pembukaan rahasia FirmanNya untuk melawat sidang jemaat maka kita
harus mendengar dan mendukung hamba Tuhan tersebut sebab lawatan Tuhan lewat
tampilnya hamba Tuhan yang menyampaikan pembukaan rahasia Firman adalah tanda
kasih sayang Tuhan kepada kita. Jangan kita mendengarkan penyampaian Firman
Tuhan hanya sekedar khotbah biasa. Tidak mungkin Tuhan membukakan rahasia
FirmanNya kalau tidak ada kerinduan dari sidang jemaat.
Ternyata salam dari malaikat kepada gembala-gembala
berisi bingkisan atau hadiah.
Lukas
2:12,16
12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai
seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan."
16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai
Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Salam yang ada hubungannya dengan Firman
pengajaran, di dalamnya ada hadiah yang luar biasa. Hadiah ini bukan hanya
sekedar hadiah, tetapi hadiah ini akan membentuk dan memolesi kehidupan yang
menerima hadiah tersebut sampai pada kesempurnaan.
Gembala-gembala ini terlebih dahulu menerima salam.
Berbicara salam berarti berbicara Firman pengajaran. Di dalam Firman pengajaran
ada bingkisan atau hadiah yang luar biasa. Bingkisan ini adalah bayi yang
dibungkus dengan kain lampin dan berbaring di dalam palungan.
Mari kita lihat bentuk dari bingkisan ini.
Yohanes
6:53-56
53 Maka kata
Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu
tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup
di dalam dirimu.
54 Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan
membangkitkan dia pada akhir zaman.
55 Sebab
daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
56
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia.
Kalau tidak menerima bingkisan ini berarti tidak
mempunyai kehidupan. Bingkisan ini membawa kita pada persekutuan yang tidak
akan terpisahkan lagi dengan Yesus. Supaya jangan sampai hubungan kita dengan
Tuhan akhirnya tidak bisa menyatu maka jangan sering dibongkar pasang, jangan
suka meninggalkan ibadah dan pelayanan.
Dahulu gembala-gembala dan Yohanes pembaptis hanya
menerima hadiah itu sebagai gambaran tetapi sekarang kita menerima dalam bentuk
yang sebenarnya itulah perjamuan kudus. Bukti nyata kita menyatu dengan
bingkisan itu yaitu menerima perjamuan kudus adalah:
1. Mengucap
syukur
Lukas
22:17,19
17
Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata:
"Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.
19
Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan
bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
Apalah
arti selalu menggelar perjamuan tetapi selalu mengomel dan merasa iri. Sebagai
bukti kita menghargai perjamuan kudus adalah selalu mengucap syukur. Bukan
berarti sudah sempurna tetapi syukur itu harus selalu meningkat dan menjadi
dominan sampai akhirnya mencapai puncaknya.
2. Memberkati
Markus 14:22
Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya
sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya
lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah
tubuh-Ku."
I Korintus 10:16 (Terjemahan lama)
Adapun cawan berkat yang kita berkati,
bukankah ia itu persekutuan di dalam darah Kristus? Dan roti yang kita
pecahkan, bukankah ia itu persekutuan di dalam tubuh Kristus?
Berarti
orang yang menerima perjamuan, orang yang bersekutu dengan Korban Kristus
tandanya adalah suka memberkati, suka mengulurkan tangan.
II Korintus 5:15
Dan Kristus telah mati untuk semua
orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri,
tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Kalau
bisa mempersembahkan tubuh, jiwa dan roh maka pasti bisa memberikan
perkara-perkara yang lain. Biarlah kita merasakan suatu kebersamaan yang
istilahnya adalah kohen. Kohen artinya
suatu kebersamaan, bahu membahu dan satu sasaran.
I Petrus 3:8-9
8 Dan
akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi
saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
9 dan
janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki,
tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu
dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.
Jadi
kalau kita dipanggil untuk memperoleh berkat maka terlebih dahulu kita harus
memberkati. Jangan kita malah balas membalas.
Amsal 24:29
Janganlah berkata: "Sebagaimana ia
memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut
perbuatannya."
Jangan
kita makan Perjamuan Kudus tetapi terus, memaki, menfitnah dan melecehkan orang
lain, itu sama dengan menlecehkan korban Kristus. Kalau orang dunia begitu
direndahkan dan diinjak dia menuntut balik, tetapi kalau kita orang dalam
pengajaran pelan dan pasti hal itu harus kita singkirkan artinya tidak membalas.
1 Petrus 2:22-23
22 Ia tidak
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
23 Ketika Ia
dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
3. Membagi
Lukas
22:17
Kemudian Ia mengambil sebuah cawan,
mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di
antara kamu.
Membagi ini berarti kita tidak melihat
diri kita sendiri tetapi kita juga melihat orang-orang lain mulai dari yang ada
dekat dengan kita. Hamba Tuhan adalah oikonomos yaitu bendahara yang membagi
perkara rohani. Sidang jemaat juga adalah oikonomos yang membagi perkara
jasmani dengan orang yang membagikan berkat rohani kepadanya.
Galatia
6:6
Dan baiklah dia, yang menerima
pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan
orang yang memberikan pengajaran itu.
I
Korintus 11:21-22
21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap
orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang
lain mabuk.
22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah
sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan
memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan
kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.
Yang dibicarakan oleh rasul Paulus di
sini adalah perjamuan kasih yang sudah diselewengkan oleh umat Tuhan dan untuk
mengoreksi hal ini maka Paulus mengangkat persoalan perjamuan kudus yaitu
bagaimana teladan Yesus yang mempersembahkan tubuh dan darahNya untuk kita.
I
Korintus 11:26
Sebab setiap kali kamu makan roti ini
dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia
datang.
“Memberitakan kematian Tuhan” artinya
menyalibkan daging. “Ia datang” menunjuk kemuliaan yang akan kita peroleh saat
kedatangan Tuhan kedua kali kalau kita terus menyalibkan daging.
Lukas
2:14
"Kemuliaan bagi Allah di tempat
yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya."
Ketika Yesus dibaptis terdengar suara:
Matius
3:17
lalu terdengarlah suara dari sorga yang
mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Suara yang sama terdengar ketika Yesus
dipermuliakan di atas gunung.
Matius
17:5
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata
turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar
suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan, dengarkanlah Dia."
Kisah Yesus dipermuliakan di atas gunung
ini diangkat kembali oleh rasul Petrus dan dihubungkan dengan kedatangan Yesus
kelak sebagai Raja di dalam kemuliaan.
II
Petrus 1:16-17
16 Sebab kami tidak mengikuti
dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu
kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah
saksi mata dari kebesaran-Nya.
17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan
dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang
Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan."
Langkah kita supaya berkenan kepada
Tuhan dimulai dengan baptisan air sampai kita dipermuliakan bersama Yesus saat
Ia datang pada kali yang kedua.
Dari kita masuk dalam baptisan air maka
kita mulai masuk dalam perobekan daging. Seringkali kita mau menerima kemuliaan
tetapi menolak perobekan daging.
4. Menyingkirkan
roh pengkhianatan
Yudas keluar justru pada saat Perjamuan
Kudus. Yudas iskariot mengkhianati Yesus yang adalah kepala dan mengkhianati
sesama yang adalah tubuh. Berbicara Yesus sebagai kepala berarti mengkhianati
berita kepala itulah Kabar Mempelai. Jangan sampai kita menggelar Perjamuan
Kudus tetapi terjadi pengkhianatan terhadap Kabar Mempelai dan terhadap sesama.
Ini bingkisan Tuhan
yang dahulu diberikan kepada gembala-gembala sebagai kiasan tetapi wujud
nyatanya diberikan kepada kita dalam bentuk perjamuan suci. Gembala-gambala ini
benar-benar mendapat pengaruh dari salam dan bingkisan Sorga yaitu Anak Domba
Allah.
Lukas 2:16,20
16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan
menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam
palungan.
20 Maka kembalilah gembala-gembala itu
sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan
mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Akhirnya bukan hanya indra
mata dan telinga para gembala ditangkap oleh Tuhan namun mereka juga bisa
memuji Tuhan. Kalau mata dan telinga kita ditangkap oleh Tuhan maka kita bisa
memuji Tuhan dan tidak terbatas hanya pada kata-kata dan pujian tetapi
tertampak dalam perilaku hidup kita.
Telinga dan mata yang
ditangkap oleh Tuhan berarti diciptakan oleh Tuhan.
Amsal 20:12
Telinga yang
mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.
Efesus 4:24
dan
mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam
kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Banyak orang yang
mempunyai telinga dan mata tetapi tidak ditangkap oleh Firman Tuhan artinya
tidak peduli dengan Firman maka orang itu tidak mengalami kuasa penciptaan oleh
Firman Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Itu sebabnya
pasang telinga saudara untuk mendengar Firman jangan untuk mendengar gosip atau
mendengar lagu-lagu dunia. Kita ini warga kerajaan Sorga seharusnya yang kita
nikmati adalah lagu-lagu rohani.
Pasanglah telinga dan
dengarkanlah Firman Tuhan, bukalah mata dan pandanglah bingkisan yang ada di
palungan yang dalam wujudnya sekarang adalah korban Kristus. Ini akan
melahirkan roh pujian dalam diri kita sehingga bisa memuliakanTuhan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar