Saya sampaikan salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga.
Zakharia 2:1-5, 7-8
1 Aku
melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2 Lalu aku
bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku:
"Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan
panjangnya."
3 Dan
sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang
malaikat lain mendekatinya,
4 yang diberi
perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu,
demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena
banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
5 Dan Aku
sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di
sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
7 Ayo,
luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
8 Sebab
beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus
aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang
menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:
Siapa yang menjarah
biji mata Tuhan akan dibalas oleh Tuhan. Kali ini kita akan melihat tanda-tanda
dasar bahwa seseorang adalah biji mata Tuhan. Dalam Zakharia pasal 2 ini
disebutkan posisi gereja Tuhan adalah Yerusalem yang akan diukur, ini adalah
kondisi gereja Tuhan yang puncak. Yerusalem di sini menunjuk pada Yerusalem
Baru dan itu adalah posisi sidang mempelai. Jadi yang akan diukur adalah sidang
mempelai, bukan Kristen umum.
Kristen dibagi 3
golongan.
1. Bayi
sampai kanak-kanak disebut Mepiaso
Kebutuhan Mepiaso segala-galanya dipenuhi dari orang tua dan dia tidak peduli
sejauh mana kemampuan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Kanak-kanak
sampai remaja (SD sampai SMP) disebut Pihadiha
Di sini dia sedikit demi sedikit bisa
memenuhi kebutuhannya dan masih disuplai dari orang tua. Pemahamannya sudah
lebih tinggi dari Mepiaso.
3. Dewasa
disebut Teleyohi (Ibrani: Salem)
Orang tuanya mampu memenuhi kebutuhannya
atau tidak, dia sudah mampu untuk mandiri. Tingkat rohani yang dewasa ini yang
akan diukur, bukan Mepiaso atau Pihadiha. Kehidupan yang sudah dewasa
memiliki pemahaman yang mendalam tentang apa yang dia hadapi dan apa yang harus
dia jalani. Ini adalah ukuran kehidupan yang sudah dekat pada tahap pertunangan
untuk menikah. Inilah yang akan diukur oleh Tuhan, yaitu gereja Tuhan yang
sudah ada pada tingkat Teleyohi. Di
sini rohani sudah mantap untuk mengerti apa yang baik dan yang jahat. Dia paham
bahwa dia tidak boleh serupa dengan dunia sebab dia paham apa itu dunia.
Roma
12:2
Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Ibrani
5:14
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa,
yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari
pada yang jahat.
Seorang hamba Tuhan
harus mengerti kondisi gereja palsu:
Wahyu 17:1
Lalu
datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan
berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
dan kondisi Mempelai
Wanita (gereja sempurna) :
Efesus 5:27
supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Wahyu 21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Hamba Tuhan harus
paham gereja Tuhan mau digiring ke mana. Untuk menjadi sidang mempelai yaitu
Yerusalem Baru atau digiring pelan dan pasti mengarah pada Babel sundal besar. Keberadaan
hamba Tuhan bukan hanya sekedar memimpin upacara ibadah tetapi seorang hamba
Tuhan harus bisa menangani baik Mepiaso, Pihadiha
maupun Teleyohi.
Kalau kita sudah lama
menjadi orang Kristen, sudah lama dalam pengajaran maka alangkah menyayat hati
seorang gembala bila kondisi rohani kita hanya sampai pada Mepiaso, tidak beranjak pada Pihadiha
dan selanjutnya pada Teleyohi. Kita
harus mengangkat kerohanian kita melalui pelayanan Firman (hamba Tuhan) dan Roh
Kudus sehingga kerohanian kita dikatrol bukan hanya sampai pada dewasa tetapi
kita sudah harus mengerti apa nilai kehidupan kita yaitu untuk menjadi istri
Anak Domba Allah.
Kalau rohani saudara
masih cengeng dan masih dibujuk rayu itu berarti masih Mepiaso, masih kanak-kanak. Kristen seperti ini tidak akan diukur
oleh Tuhan sebab Tuhan Yesus tidak akan menikah dengan Mepiaso dan Pihadiha
tetapi yang dewasa. Ketika Tuhan menghukum dunia dengan air bah tidak ada
kanak-kanak yang masuk dalam Bahtera, yang diselamatkan hanya 4 pasangan suami
istri, kehidupan yang dewasa.
Kalau kerohanian
sudah mengarah pada Teleyohi maka
tidak perlu diperintah sudah tahu dengan sendirinya apa yang harus dikerjakan
untuk menyenangkan hati Tuhan, kekasihnya. Tetapi kalau kehidupan yang sudah
dewasa rohani berontak akan sangat berbahaya.
Ukuran Tuhan yaitu
tinggi, panjang, dalam dan lebarnya harus ada pada kita, itulah ukuran kasih
Tuhan.
Efesus 3:18
Aku berdoa,
supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa
lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
Panjang, lebar dan
tingginya kasih Tuhan itulah salib Kristus. Artinya orang yang kerohaniannya
dewasa tahu apa itu salib, dia tidak akan undur menghadapi penderitaan sebab
dia tahu itu adalah bagiannya sebagai orang Kristen.
Ibrani 5:14
Tetapi
makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai
pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Roma 12:2
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Ayat di atas terdiri
dari 3 hal:
1) Larangan:
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini
2) Perintah:
berubahlah
oleh pembaharuan budimu
3) Hasilnya:
dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna
Jemaat yang masuk
pada ukuran Tuhan disebut sebagai biji mata Tuhan. Ada 3 hal yang menjadi tanda
bahwa seseorang dikondisikan oleh Tuhan sebagai biji mata-Nya:
1.
Mempunyai
hati yang terbuka untuk menyambut utusan Tuhan (Bisa membaca gerak-gerik seorang
pelayan bahwa dia adalah utusan Tuhan).
Matius
10:40-42
40 Barangsiapa menyambut kamu, ia
menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus
Aku.
41 Barangsiapa menyambut seorang nabi
sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang
benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
42 Dan barangsiapa memberi air sejuk
secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari
padanya."
Zakharia
2:7,9,11
7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk
Babel!
9 "Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku
terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya
takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang
mengutus aku.
11 dan banyak bangsa akan menggabungkan
diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di
tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam
yang mengutus aku kepadamu.
Contohnya adalah perempuan Sunem.
II
Raja-raja 4:8-11
8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem.
Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa
kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.
9 Berkatalah perempuan itu kepada
suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang
kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.
10 Baiklah kita membuat sebuah kamar
atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya
sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila
ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."
11 Pada suatu hari datanglah ia ke sana,
lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di situ.
Kalau kita disebut biji mata Tuhan maka
kita bisa memahami bahwa orang yang bahasanya kita dengar saat menyampaikan
Firman adalah utusan Tuhan sehingga tindak lanjut kita adalah memberi
pelayanan. Kalau kita menganggap sepi suara utusan Tuhan dan tidak ada tidak
lanjut, itu membuktikan bahwa saudara bereaksi tidak pada kondisi biji mata
Allah yang akan dilindungi oleh Tuhan.
Biji mata Allah nantinya akan bertarung dengan
mata iblis! Kalau kita tidak mengkondisikan diri sebagai mata Allah maka kita
akan gemetar melihat mata ular ini.
Wahyu
12:14 (Terjemahan Lama)
Maka dikaruniakanlah kepada perempuan
itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang
belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa
dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ular itu.
Kalau kita adalah biji mata Allah
berarti kita melekat pada pribadi Allah yang sempurna, berarti kehidupan kita
adalah kehidupan yang disempurnakan oleh Tuhan, itulah Sidang Mempelai.
Mazmur
17:8
Peliharalah aku seperti biji mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Sehebat bagaimanapun kepandaian manusia
yang akan dipakai oleh antikrist tidak akan mampu mendeteksi di mana Mempelai
Wanita disimpan oleh Bapa di Sorga.
Wahyu
12:6
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah
disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu
dua ratus enam puluh hari lamanya.
Kehidupan yang menjadi biji mata Tuhan yang
dipelihara oleh Tuhan adalah kehidupan yang ditandai dengan:
Ø Angka
1000
Kejadian 20:14-16
14 Kemudian Abimelekh mengambil kambing
domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya
itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku
ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka."
16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah
kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu
bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau
dibenarkan."
Angka seribu
adalah angka jaminan kesucian. Sebagai biji mata Tuhan melihat kejahatan saja
tidak mau apalagi untuk melakukan. Dalam kejadian 20 dikaitkan dengan nikah
Abraham. Oleh sebab itu kita harus menjaga kesucian nikah, jangan hanya karena
persoalan kecil dalam nikah sudah menyebabkan bentrok. Jangan karena anak
menyebabkan ribut antara suami istri. Anak lahir di dalam nikah bukan karena
maunya sendiri tetapi karena kedua orang tuanya.
Ø Angka
200
Yohanes 6:7
Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti
seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun
masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
Ukuran
manusia angka 200 ini adalah angka tidak cukup tetapi bagi Tuhan Yesus adalah
kelimpahan. Murid-murid terganggu pikirannya karena melihat situasi dan kondisi
sehingga mau menyuruh orang banyak pergi membeli roti namun Tuhan menyuruh
murid-murid untuk memberi mereka makan. Orang yang menjadi biji mata Tuhan
melakukan tugas pelayanan dengan bertanggung jawab. Yang bukan biji mata Tuhan
melepaskan tanggung jawab.
Markus 6:36-37
36 Suruhlah mereka pergi, supaya
mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar
ini."
37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus
memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah
kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"
Pelayanan
sekecil apapun di mata manusia harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Ketika
hamba yang dipercayakan 1 talenta itu tidak mengembangkan talentanya dan
mengembalikan kepada tuannya dia tidak lagi disebut “hambaku” tetapi disebut
“hamba yang jahat dan malas”. Artinya dia putus hubungan dengan majikannya,
putus hubungan dengan Tuhan.
Ø Angka
60
Kidung Agung 3:7-8
7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi
oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
8 Semua membawa pedang, terlatih dalam
perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Angka 60
adalah angka pahlawan yang memiliki kelengkapan sebab mereka tahu mendeteksi di
waktu mana mereka berada yaitu di waktu malam sehingga pedang sudah harus
selalu ada di pinggang mereka. Pinggang itu berbicara kekuatan, pedang menunjuk
Firman Tuhan. Berarti Firman Tuhan menjadi kekuatan mereka untuk menjaga
keutuhan nikah (persekutuan).
Sekarang kita
menghadapi dahsyatnya kegelapan malam. Secara rohani terlihat manusia semakin
gelap sampai ada yang tega membunuh dan memakan ibunya sendiri. Kalau tidak ada
pedang Firman di pinggang kita maka celaka kita!
Perempuan Sunem yang suka menyambut utusan
Tuhan ini mendapat balasan berkat dari Tuhan. Mereka tidak hanya mau dilayani
tetapi hamba Tuhan yang melayani mereka juga mereka melayani.
Berbeda dengan orang-orang Sukot dan
Pnuel.
Hakim-hakim
8:5-6,8
5 Dan berkatalah ia kepada orang-orang
Sukot: "Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini,
sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja
Midian."
6 Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu:
"Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus
memberikan roti kepada tentaramu?"
8 Maka berjalanlah ia dari sana ke Pnuel, dan berkata
demikian juga kepada orang-orang Pnuel, tetapi orang-orang ini pun menjawabnya
seperti orang-orang Sukot.
Peniel artinya wajah Allah. Tetapi tidak
ada pelayanan dari orang-orang Peniel. Apalah arti memiliki nama yang indah
tetapi tidak mau memberi pelayanan.
Sukot artinya bilik yang sempit. Mereka
tidak bisa memberi pelayanan sebab hati mereka sempit, sama seperti jemaat
Korintus. Jemaat Korintus adalah yang paling suka mengeritik hamba Tuhan dan
yang paling kikir.
II
Korintus 6:11-13; 12:13
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah
berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas
dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam
hati kamu.
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik
-- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
12:13 Sebab dalam hal manakah kamu
dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam
hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu?
Maafkanlah ketidakadilanku ini!
2.
Pasti
menerima Firman pengajaran
Amsal
22:12
Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi
Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.
Kalau kita ini mata Tuhan pasti menjaga
pengetahuan yaitu pengajaran. Dari mana ia mendapat pengajaran? Pengajaran dari
Allah Bapa.
Yohanes
6:44-45
44 Tidak ada seorang pun yang dapat
datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia
akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi:
Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar
dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Jadi kehidupan yang mengkondisikan diri
adalah biji mata Tuhan pasti menjunjung tinggi Firman Pengajaran. Dengan kata
lain kehidupan itu tidak akan menolak penyucian, karena hatinya terbuka terhadap
Firman pengajaran maka hidupnya dia serahkan untuk disucikan.
Ulangan
32:10,2
10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di
padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara.
Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana
hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas
muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
3.
Tidak
suka melihat kejahatan, apalagi berbuat kejahatan
Yesaya
33:15-17
15 Orang yang hidup dalam kebenaran,
yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang
mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya,
supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya,
supaya jangan melihat kejahatan,
16 dialah seperti orang yang tinggal
aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya
disediakan air minumnya terjamin.
17 Engkau akan memandang raja dalam
semaraknya, akan melihat negeri yang terbentang jauh.
Kehidupan yang benar-benar adalah biji
mata Tuhan dilindungi oleh Tuhan. Ketika kelak nanti kita disingkirkan oleh
Tuhan di padang belantara jauh dari mata ular, kita akan di jamin oleh Tuhan
lewat roti dan air dari Tuhan secara rutin.
“melihat negeri yang terbentang jauh” itulah Yerusalem Baru.
Adakah kita siap
diukur oleh Tuhan? Jangan kita mengukur diri kita dengan memakai ukuran kita
sendiri. Kita diukur oleh ukuran Tuhan bukan dengan ukuran manusia. Tuhan akan
mengukur Gereja Tuhan dengan sebatang buluh.
Wahyu 11:1
Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya,
dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan
mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Matius 27:27-31
27 Kemudian
serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil
seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka
menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka
menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu
memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di
hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang
Yahudi!"
30 Mereka
meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
Pengalaman Yesus
dengan sebatang buluh inilah yang juga akan menjadi ukuran kita. Ketika kita
diolok, diludahi, dicaci maki, ditinju, ditampar apakah kita tetap bersikap
seperti Yesus atau malah kita berbalik untuk menyerang?
Puji bagi nama Tuhan,
ketika orang muda itu pergi untuk mengukur ada suara yang kembali berteriak
kepada Malaikat untuk cepat berlari kepada orang muda itu untuk menangguhkan
pengukuran. Seandainya sekarang ini kita sudah diukur maka kita pasti belum
masuk ukuran. Tetapi sekarang masih diberi kesempatan untuk masuk ukuran Tuhan.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar