Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 4:12-13
4:12 "Sebab itu demikianlah akan Kulakukan
kepadamu, hai Israel. -- Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu,
maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk
gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa
yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas
bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.
Ada dua
kemungkinan di sini, bersiap bertemu Tuhan untuk dihukum atau bersiap bertemu
Tuhan untuk duduk bersanding dengan Dia. Untuk bertemu Tuhan tidak ada cara
lain, hanya ada satu cara untuk bertemu Tuhan dan duduk bersanding dengan Dia.
Kita tidak bermaksud bertemu dengan Tuhan untuk dihukum tetapi untuk duduk
bersanding dengan Tuhan.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut
Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Bertemu
dengan Tuhan sebetulnya tidak sulit. Yang membuat sulit untuk bertemu dengan
Tuhan adalah keinginan daging kita sendiri. Untuk bertemu Tuhan kita harus
beribadah dan melayani. Berkali-kali Tuhan mengajak “ikutlah Aku”. Kalau mau
mengikuti Tuhan kita harus beribadah dan melayani. Pengertian “ikutlah Aku”
adalah suka beribadah dan suka melayani.
“Melayani
Aku” berarti melayani menurut selera Tuhan bukan melayani menurut selera kita.
Kalau kita melayani menurut selera Tuhan maka di mana Tuhan Yesus berada di
situ kita berada dan lebih hebat lagi kita mendapat kemuliaan yang luar biasa,
kita dihormati oleh Bapa di Sorga. Tanda dihormati oleh Bapa di Sorga adalah
pemberian Shekina Gloria, ada kemuliaan Tuhan. Sebenarnya tidak layak kita
untuk dihormati oleh Bapa tetapi Bapa di Sorga memberi penghormatan sebab orang
ini beribadah dan melayani bukan menurut selera maunya tetapi menurut seleranya
Tuhan.
Untuk
membuat orang Israel bisa beribadah begitu hebat perjuangannya Tuhan. Jadi
supaya Israel bisa beribadah sudah dibayar mahal oleh Tuhan. Untuk membebaskan
umatNya supaya bisa beribadah maka Tuhan harus menghukum Mesir habis-habisan.
Tetapi untuk membuat kita bangsa kafir bisa beribadah dan melayani Tuhan yang
harus kena hukuman adalah Tuhan Yesus. Jadi pembayaran harga supaya kita bisa melayani
dan beribadah itu sangat mahal tidak mungkin bisa kita bayar, kita berhutang
kepada Tuhan, sebab Tuhan Yesus yang membayar kita.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh
yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Untuk
itu ayo kita beribadah dan melayani, jangan hanya mengikuti keinginan kita
sebab itu sama dengan menyakiti hati Tuhan padahal Tuhan sudah berjuang luar
biasa supaya kita bisa melayani. Jalan satu-satunya untuk bertemu Tuhan adalah
dengan beribadah melayani. Kalau melayani hanya mengikuti mau kita maka tidak
mungkin jumpa dengan Tuhan dan hanya akan kena bantai.
Kita
melihat bencana alam yang terjadi hari-hari terakhir ini. Kita sudah harus
sungguh-sungguh beribadah dan melayani Dia dengan serius, untuk mempersiapkan
diri bertemu dengan Tuhan.
Dalam
Keluaran pasal 3-12 dikisahkan perjuangan Tuhan untuk bangsa Israel bisa
beribadah, yang dihukum waktu itu adalah orang Mesir. Tetapi dalam pasal 12
kita bisa melihat gambaran korban Kristus. Keluarnya bangsa Israel pada waktu
itu karena ada darah anak domba yang menubuatkan Darah Anak Domba Allah (Yesus).
Juga keselamatan kita di depan ini harus kita bayar dengan ibadah pelayanan
sebab kelak akan ada orang yang bernasib seperti Firaun dan orang Mesir yang
dibantai oleh Tuhan.
Ibadah
pelayanan kita mahal harganya seharga korban Kristus. Orang yang
sewenang-wenang meninggalkan ibadah dan pelayanan itu menista korban Kristus. Itu
sebabnya badai apapun yang kita alami jangan coba kita hempaskan ibadah dan
pelayanan. Jangan karena masalah sedikit saja kita sudah melepaskan pelayanan
dan tidak mau beribadah, itu sama dengan saudara tidak melihat mahalnya harga
ibadah dan pelayanan. Kita diajak bertemu Tuhan bukan untuk dibantai tetapi
untuk duduk bersanding dengan Tuhan Yesus.
Yesaya 52:14-15; 53:1-2,5,7
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia
-- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan
seperti anak manusia lagi --
52:15 demikianlah ia akan membuat tercengang banyak
bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak
diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar
akan mereka pahami.
53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami
dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan
sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada
sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh.
53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Ini
adalah nubuatan pengorbanan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan kita supaya kita
bisa beribadah dan melayani Tuhan. Hal ini ditekankan dalam surat Ibrani.
Ibrani 9:14,24
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh
yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus
buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya,
tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan
kita.
Setelah
Tuhan Yesus selesai mengadakan pelayanan Gafirat di bukit Golgota, Tuhan Yesus secara
khusus menghadap Bapa di Sorga dengan membawa darahNya sendiri untuk
kepentingan kita.
Mari
kita beribadah dan melayani Tuhan. Semua kegiatan kita di dunia ini hanya
berhenti sampai di liang kubur, tetapi ibadah dan pelayanan itu yang akan
menghentar kita ke takhta Allah dan di sana kita akan terus beribadah sampai
selama-lamanya.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah
dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya
akan tertulis di dahi mereka.
Kalau
sekarang ini kita tidak mau melayani dan tidak mau beribadah atau beribadah dan
melayani hanya menurut keinginan sendiri maka itu tidak akan menghentar kita ke
takhta Allah. Kalau kita beribadah dan melayani harus disertai dengan pemikiran
yang matang bahwa kita melayani yang ada hubungannya dengan Sorga sehingga kita
bisa melayani dengan sukacita. Kalau melayani dengan terpaksa dan dengan dukacita
berarti pelayanannya tidak ada hubungannya dengan Sorga tetapi dengan neraka
karena neraka suasananya dukacita.
Antara
orang yang beribadah dan orang yang beribadah akan ada perbedaan. Tidak usah
kita katakan antara orang yang beribadah dan yang tidak beribadah, itu sudah
jelas akan ada perbedaan. Tetapi di antara orang yang beribadah dan melayani
akan ada perbedaan itulah yang mengerikan. Jangan sampai kita beribadah dan
melayani tetapi ada yang tertinggal.
Mengapa
kita harus penuh sukacita dalam ibadah pelayanan? Karena ibadah pelayanan kita
dicatat oleh Tuhan. Di Sorga ibadah pelayanan kita dicatat. Ibadah dan
pelayanan kita itu mempunyai nilai yang tinggi di hadapan Tuhan sampai Tuhan
rela mengutus AnakNya yang tunggal supaya kita bisa beribadah. Itu sebabnya
ibadah kita mahal, tidak murahan!
Maleakhi 3:16-17
3:16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang
yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab
peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan
bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."
3:17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku
sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani
mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Untuk
menjadi imam-imam dan raja-raja seleksinya ketat sekali. Kalau sekarang kita
bisa beribadah dan melayani itu kemurahan Tuhan sebab sudah melalui seleksi
yang ketat, itu sebabnya kita harus menghargai ibadah dan pelayanan kita. Dari
antara seluruh bangsa di dunia Tuhan memilih bangsa Israel. Dari 12 suku Israel
Tuhan memilih satu suku yaitu suku Lewi. Dari antara bani-bani suku Lewi Tuhan
memilih bani Kehat. Dari bani Kehat ini dipilihlah Harun. Orang yang lolos
dalam pelayanan yang seperti Kehat, orang itulah yang akan dijaga oleh Tuhan
agar jangan ada yang musnah. Artinya tubuh, jiwa dan rohnya dipelihara oleh
Tuhan. Mengapa? Sebab dalam melayani mereka merasakan beratnya bobot pelayanan
di bahu mereka karena semua alat-alat yang mereka bawa mereka pikul dan tidak
menggunakan gerobak, itu menunjuk pelayanan dengan penuh tanggung jawab. Itulah
orang yang lolos dari seleksi ketat untuk menjadi imam-imam.
Bilangan 4:17-19
4:17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
4:18 "Perhatikanlah supaya puak Kehat dan
kaum-kaumnya jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.
4:19 Inilah yang harus kamu lakukan bagi mereka,
supaya mereka tinggal hidup dan jangan mati, apabila mereka mendekat ke
barang-barang maha kudus: Harun dan anak-anaknya haruslah masuk ke dalam dan
menempatkan mereka masing-masing di tempat tugasnya dekat barang yang harus
diangkat.
Pelayanan
bani Kehat ini tidak enteng, mereka memikul perkakas Tabernakel. Beratnya bobot
tanggung jawab pelayanan itu sungguh mereka rasakan. Walaupun berat tetapi
mereka melakukan dengan penuh tanggung jawab sehingga mata kaki mereka seperti
bisa bersuara “stop air, jangan mengalir” begitu kaki mereka menginjak sungai
Yordan.
Yosua 3:15-16
3:15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai
ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke
dalam air di tepi sungai itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang
tepinya selama musim menuai --
3:16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang
turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota
yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni
Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan
Yerikho.
Itulah
ibadah dan pelayanan yang diberkati Tuhan, yang merasakan betul tanggung
jawabnya dalam pelayanan sehingga jaminan Tuhan luar biasa. Tubuh, jiwa dan roh
mereka dijaga oleh Tuhan tidak boleh binasa. Ini simbol sidang mempelai yang
duduk bersanding dengan Tuhan karena mereka terlibat dalam pelayanan sehingga
berkesinambungan sampai di Sorga, di sana mereka terus melayani Tuhan.
Keluaran 19:4
19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan
kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap
rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Mendukung
di sini karena kita ada dalam ibadah dan pelayanan maka ada mitra kita itulah
Allah sendiri. Tuhan mendukung kita sehingga kuk yang kita pikul itu ringan.
Setelah didukung Tuhan membawa kita kepada dirinya karena di mana Tuhan berada
di situ kita berada.
Keluaran 19:5-6
19:5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh
mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi
harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang
empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan
bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang
Israel."
Kehidupan
yang terlibat dalam pelayanan disebut kerajaan imam, imam-imam yang
berkerajaan. Kalau namanya berkerajaan berarti ada hukumnya, ada aturannya. Kita
melayani bukan mengikuti selera kita tetapi ada aturannya. Selanjutnya dalam
Wahyu imam-imam yang berkerajaan ini dipisah menjadi imam-imam dan raja-raja.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Imam-imam
yang berkerajaan menunjuk ibadah pelayanan untuk membuat kita siap bertemu
dengan Tuhan. Tidak ada sarana di dunia ini yang bisa mempersiapkan kita untuk
bertemu dengan Tuhan di luar ibadah pelayanan. Orang yang beribadah dan
melayani disebut imam-imam.
Bangsa
kafir yang menyembah berhala di bawah pohon-pohon beringin/ rimbun benar-benar
melakukan apa yang diminta oleh berhalanya. Itu sebabnya perlengkapan untuk
kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan salah satunya yang harus kita bawa
adalah pohon beringin/ rimbun. Artinya hikmat dalam penghargaan kita terhadap
ibadah itu kita tidak anggap enteng. Kalau orang kafir menyembah berhala,
persoalan waktu sangat mereka hargai. Tidak boleh mereka lalai sebab dikatakan
kalau lalai akan ada sanksi bagi mereka. Jangankan sanksi secara hukum karma,
hukum dari manusia saja bisa dijatuhkan. Contohnya kalau ada kerja bakti di
tempat ibadahnya dicatat siapa saja yang tidak datang dan nantinya dihukum.
Selain dihukum oleh masyarakat, mereka juga akan dihukum oleh berhalanya
sehingga ada kejadian-kejadian yang akan mereka alami. Padahal itu datang dari
setan. Kalau kita menyembah Allah yang benar mengapa kita tidak menghargai Dia.
Itu sebabnya Tuhan cemburu melihat orang yang menyembah berhala begitu tertib,
patuh pada segala aturan-aturannya.
Mari
kita memperhatikan ibadah pelayanan kita karena kita akan bertemu dengan Tuhan.
Akan ada perbedaan antara orang yang beribadah dan yang tidak beribadah kepada
Tuhan.
Maleakhi 3:18; 4:1
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara
orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang
yang tidak beribadah kepada-Nya.
4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala
seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik
menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman
TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
Orang
fasik ini bukannya orang yang tidak beribadah, mereka juga beribadah dan masih
bertanya Firman tetapi kondisinya sudah lain.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman:
"Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Orang
fasik ini digambarkan seperti jerami yang hanya untuk dibakar. Berarti dia
beribadah dan melayani tetapi tidak ada kesiapan karena hanya mengikuti
keinginannya sendiri, seleranya sendiri.
Sudah
ada pilihan Tuhan tetapi iblis berusaha menggugurkan orang pilihan Tuhan ini. Kalau
kita sudah dipanggil dan sudah dipilih oleh Tuhan kita harus tetap waspada
sebab di kalangan orang-orang yang dipilih oleh Tuhan di sanalah sasaran iblis
untuk beraksi untuk menggagalkan. Tuhan tidak memilih kita supaya kita gagal. Kapan
iblis menggugurkan bangsa pilihan Tuhan ini? Ketika Musa 40 hari tidak turun
dari gunung Sinai. Karena ketidaktaatan (tidak sabar) menunggu sehingga hati
mereka di masuki oleh iblis dan membuat ibadah model sendiri.
Mereka
merasa sudah jenuh dengan ibadah pola Sorga sehingga mereka membentuk ibadah
dengan pola mereka sendiri. Itu sebabnya Allah harus bertindak keras. 3000
orang mati binasa. Jangan sampai ibadah kita adalah ibadah yang dikemas tidak
mengikuti pola Sorga. Ini sangat berbahaya. Ketika Musa turun bukan yang baik
yang mereka terima tetapi bencana. Jangan sampai ketika Tuhan turun bukan yang
baik yang kita terima tetapi bencana. Bagaimana kita bisa sampai ke kerajaan
Sorga kalau ibadah kita tidak ada hubungannya dengan pola Sorga.
40 hari
Musa di atas gunung Sinai dan tidak turun. Ini menunjuk 40 Yobel yaitu 2000
tahun. Ini menunjuk zaman kita sekarang.
Dalam
Keluaran 32 pemilihan Tuhan makin diperkecil. Dari 12 suku dipilih 1 suku.
Bagaimana pemilihan Tuhan itu? Tidak secara langsung Tuhan datang dan
mengatakan orang ini yang dipilih.
Keluaran 32:26
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang
perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah
kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
Bukan
secara jasmani kita melihat Tuhan datang memilih kita. Pemilihan Tuhan itu jatuh
kepada hati kita yang menanggapi suara Tuhan. Dari antara 12 suku Israel, 1
suku yang dipilih yaitu suku Lewi. Yang perlu kita perhatikan harus ada
ketegasan, mereka yang tanggapi ajakan “siapa yang mau memihak Tuhan”
Keluaran 32:26
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya
pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu
gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan
temannya dan tetangganya."
Dikatakan
“masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya” karena mereka menghadapi
kegelapan malam. Iblis menghadirkan kegelapan yang luar biasa di dalam hati dan
pikiran Israel. Jangan sampai pedang kebenaran Firman Allah yang kita miliki
terlepas dari pinggang kita.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam
puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang,
masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Bukti
kita adalah pilihan Tuhan adalah kita menggunakan pedang Firman Tuhan yang ada
pada kita. Setelah itu harus berjalan kesana kemari dan membunuh saudara dan
temannya dan tetangganya. Artinya kita harus ada kegiatan untuk membabat keinginan-keinginan
daging kita sendiri.
Keluaran 32:26
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya
pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu
gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan
temannya dan tetangganya."
Artinya
harus putus hubungan dengan ikatan-ikatan daging. Kadang karena melihat orang
itu saudara kita membuat kita sungkan. Kebenaran Firman Tuhan kita tutup karena
berat hati menghadapi orang itu. Akhirnya kita ikut membaur dan ikut bersalah
dengan mereka, hal itu membuat kita lepas/ keluar dari pilihan Tuhan.
Keluaran 32:28-29
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan
Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
32:29 Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah
dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa
anaknya laki-laki dan saudaranya -- yakni supaya kamu diberi berkat pada hari
ini."
Kalau
kita berani karena kebenaran Firman ada pada diri kita maka jangan kita sungkan
pada orang lain sehingga mengorbankan pelayanan dan ibadah. Justru berkat
hilang dari kita kalau kita bersikap sungkan pada orang lain sehingga
mengorbankan ibadah pelayanan. Kalau ada undangan yang bertepatan dengan jam
ibadah kita harus tegas untuk pergi beribadah dahulu setelah itu baru pergi
memenuhi undangan. Kalau mengorbankan ibadah pelayanan berarti sudah
meringankan korban Kristus. Orang yang meringankan ibadah pelayanan bukannya
bertemu Tuhan untuk duduk di takhtaNya tetapi bertemu dengan murka Tuhan untuk
dibantai.
Lewi
ini sudah dipilih oleh Tuhan. Kemudian dari kelompok Lewi ini ada yang
melakukan kesalahan, ada keberpihakan dari Korah.
Bilangan 16:1-2
16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta
Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben,
mengajak orang-orang
16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua
ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang
yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
Korah
ini dari kaum Kehat yang tadinya kepada mereka Tuhan menyuruh untuk menjaga
supaya jangan sampai musnah. Begitu jelinya iblis untuk menghancurkan panggilan
Tuhan kepada kita. Utama pilihan Tuhan kepada kita.
Korah
ini mengajak temannya untuk berontak terhadap Musa. Pemberontakan ini akan
memisahkan orang yang tadinya dipilih menjadi terpental keluar. Itu sebabnya
jangan kita memiliki roh seperti ini karena kita ini adalah imam-imam yang
kemudian menjadi raja-raja. Jangan sampai kita terpental keluar karena disusupi
roh pemberontakan. Kita harus menjaga dengan serius panggilan Tuhan kepada kita
karena kita ini sudah dipilih menjadi imam-imam dan raja-raja.
Ketika
orang Lewi dari bani Kehat yang memikul Tabut Perjanjian menginjakkan kakinya
di sungai Yordan maka air sungai Yordan itu langsung berhenti mengalir dan
tidak berani menerjang kaki mereka. Itulah kuasa Tuhan yang luar biasa kepada
pilihan Tuhan yang mengerti bobot dari apa yang mereka pikul. Jadi kalau kita
menjadi imam dan raja yang dengan serius melakukan Firman Tuhan dan bukan
dengan terpaksa maka justru Tuhan memberikan kita kuasa. Kelak nanti kaki
saudara akan menginjak-injak orang-orang yang menghalang-halangi saudara. Yang
diinjak-injak adalah orang yang tidak percaya dan menghalang-halangi rencana
Allah.
Jadi
kehidupan yang memiliki kuasa karena dia merasa pelayanannya bukan pelayanan
biasa tetapi pelayanan yang terkait dengan Sorga maka dia akan melayani dengan
sukacita. Orang yang melayani dengan terpaksa itu adalah orang yang bersuasana
neraka. Neraka dalam bahasa Ibraninya adalah Sheol yang artinya antara lain dukacita, kesakitan, penderitaan,
kehancuran selama-lamanya.
Apa
tugas kita sebagai imam-imam?
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Tugas
kita adalah membangun rumah rohani. Rumah rohani ini tidak boleh salah bangun.
Kalau sudah salah harus cepat minta ampun dan diperbaiki, harus cepat
diselesaikan, cepat berdamai dengan Tuhan. Tetapi yang tidak boleh salah adalah
dua hal yaitu batu penjuru dan pondasinya.
I Korintus 3:10-11
3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang
dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah
meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap
orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat
meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Jadi
persoalan dasar tidak bisa diubah-ubah tetapi bangunan di atasnya terserah
siapa yang membangun. Kalau sudah salah membangun biarlah kita membuka diri
untuk menerima koreksi.
I Petrus 2:6-7
2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya,
Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang
mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal,
tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh
tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu
sentuhan dan suatu batu sandungan."
Batu
penjuru kita dalah Tuhan Yesus.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Jangan
menambah barisan orang yang membuang batu penjuru ini karena tidak mau tegak ke
atas, tidak mau diukur. Batu penjuru gunanya supaya bangunan itu lurus ke atas.
Ternyata ketika Yesaya melirik, ada batu yang sudah mau jatuh karena tersembul
keluar dan tidak lurus lagi.
Yesaya 30:13
30:13 maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti
pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang
kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
Tuhan
Yesus sebagai batu penjuru, sebagai Kepala Tubuh berarti Dia yang memegang
komando. Komando itu Tuhan percayakan kepada rasul dan nabi.
Ø Rasul
ada hubungannya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Ø Nabi
ada hubungannya dengan Firman nubuatan.
2 Petrus 1:19
1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Penyelesaian
bangunan ini terjadi pada waktu musim dingin.
Yohanes 10:22
10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya
Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
Pentahbisan
bait Allah terjadi di musim dingin. Itu yang harus kita jaga sebab menjelang selesainya
pembangunan rohani kita, jangan sampai kita menjadi dingin rohani. Jangan sampai
hamba Tuhan dan anak Tuhan rohaninya dingin padahal sudah waktu penyempurnaan
gereja.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan,
maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Durhaka
itu adalah pengaruh dari roh antikristus. Hari-hari terakhir ini antikristus
bekerja dengan gesit, termasuk banyak hamba Tuhan yang berguguran karena kena
roh antikristus yaitu melayani karena mengejar mamon. Kalau mendukung pelayanan
seseorang karena mamon itu adalah ciri-ciri kedurhakaan. Inilah tanda kita
berada pada musim dingin secara global, jangan sampai rohani kita kena pengaruhnya.
II Tesalonika 2:3,8
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang
dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang
dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus
binasa,
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan
menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya
dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Kalau
kita memihak pada roh pendurhakaan dengan ciri pelayanan kita karena mamon maka
kita pelan dan pasti direkrut pada barisan pendurhaka dan tinggal menunggu
Tuhan Yesus datang memunahkan dengan nafas yang keluar dari mulutNya. Kita
bertemu dengan Tuhan bukan untuk dibinasakan oleh nafas yang keluar dari
mulutNya Tuhan tetapi justru nafas itu akan membawa kita pada suatu kehangatan
di Yerusalem Baru.
Kita
harus waspada di hari-hari terakhir ini, jangan sampai kita dingin rohani.
Jangan melayani dengan tidak serius karena hati dingin.
Matius 24:20
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri
itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
Hari
sabat adalah hari perhentian, jangan sampai orang lain sudah mau masuk dalam
kerajaan 1000 tahun damai tetapi kita baru mau bergegas. Itu sudah terlambat
(rohani terlambat). Itu sebabnya mari kita membangun bait Allah dengan ibadah
pelayanan yang punya bobot, punya rasa tanggung jawab.
Jangan
kita dingin rohani, biarlah kita tetapi eksis dalam pelayanan sebab ibadah
pelayanan kita mahal, harganya adalah korban Kristus. Jangan kita melayani
sesukanya, ingat pelayanan kita adalah sampai kita bertemu dengan Tuhan di
takhtaNya di Sorga.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah
dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya
akan tertulis di dahi mereka.
Dari
wajah Tuhan itu ada hidung yang mengeluarkan nafas
Yesaya 59:19
59:19 Maka orang akan takut
kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di
tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang
sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN.
tetapi
bukan nafas untuk memusnahkan kita tetapi yang membawa kehidupan kepada kita.
Jangan berpihak kepada roh durhaka, jangan berpihak pada roh pemberontakan,
jangan sampai dingin rohani sebab itu mencelakakan berakhir pada kebinasaan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar