Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 4:7-9
4:7 "Aku pun telah menahan hujan dari padamu,
ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang
satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu
kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke
satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak
berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:9 "Aku telah memukul kamu dengan hama dan
penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun-kebun anggurmu,
pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun
kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Dalam
ayat-ayat ini kita diperhadapkan dengan keras tengkuknya Israel walaupun telah kena
cemeti. Ada dua wilayah yang disebut Tuhan di sini:
1. Kota
Ada
kota yang mendapat siraman hujan tetapi ada kota yang kering. Yang kering ini
suasananya ada pada ayat 8.
2. Ladang
Ada
ladang yang disiram hujan dan ada ladang yang kering. Ladang yang kering
suasannya ada pada ayat 9
Kota
yang tidak turun hujan dan ladang yang kering seharusnya mengoreksi diri.
Tetapi kita melihat di sini orang Israel tidak bergeming sekalipun sudah
mendapat pukulan dan cambuk dari Tuhan, mereka tetap tidak mau berbalik. Sampai
5 kali dikatakan mereka tidak mau berbalik. Angka 5 adalah angka kemurahan.
Jadi mereka menganggap enteng kemurahan Tuhan. Itulah yang terjadi dalam
kehidupan kekeristenan hari terakhir ini, banyak yang mengentengkan kemurahan
Tuhan.
Kota
Kota dalam
hal ini berbicara persekutuan karena kota tercipta dari suatu persekutuan. Mulai
dari keluarga, antara keluarga, kemudian terciptalah persekutuan dalam satu
kota. Persekutuan di sini ada dua suasana. Ada persekutuan yang disiram Tuhan
dengan Firman pengajaran, ada persekutuan yang tidak disiram dengan pengajaran.
Biarlah kita meraba diri kita masing-masing, apakah kita berada pada rancangan
diri sendiri atau berada dalam rancangan Tuhan. Kalau kita berada dalam
rancangan diri sendiri maka jangan heran kalau mengalami kekeringan. Tetapi
kalau kita berada dalam suatu komunitas dan kita mendapatkan hujan pengajaran
berarti di dalamnya ada rencana Tuhan supaya gereja Tuhan tidak mengambil satu
sikap meninggalkan Tuhan.
Yeremia
6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku
jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi,
menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
Persekutuan
yang tidak disirami Tuhan dengan air Firman pengajaran sama dengan telah keluar
dari rencana Allah. Dikatakan mereka tidak berbalik berarti mereka tidak mau
kembali pada rencana Tuhan. Jangan sampai dalam persekutuan ibadah, kita tidak mendapat
siraman air Firman pengajaran. Mestinya sebelum kita melangkah menuju tempat
ibadah kita harus ada kerinduan agar Tuhan menyirami dengan
FirmanNya.
Sebab apa artinya kehadiran kita kemudian tidak ada siraman pengajaran Firman
tetapi sudah dianggap beribadah.
Dalam
hal ini kita perlu memperhatikan, bisa terjadi dalam satu komunitas ada yang
merasakan betapa nikmatnya dia diguyur Firman pengajaran tetapi bisa terjadi ada
satu atau dua pribadi yang lain tidak menikmatinya walaupun berada pada tempat
yang sama. Kehidupan yang tidak merasakan siraman Firman padahal ada hujan
pengajaran Firman berarti kehidupan itu adalah bagian dari kota yang lain.
Jangan sampai kita seperti ini.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah
masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama
ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang
menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka,
dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ini
adalah kehidupan yang bersuasana kota yang lain. Tidak ada yang menuding sebab
hanya Tuhan yang tahu bahwa orang itu adalah orang yang menyelusup padahal sudah
lama mereka ditentukan untuk dihukum dan dikatakan mereka adalah orang fasik.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman:
"Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Kota
yang tidak turun hujan muaranya atau arahnya adalah ke Babel. Kota yang turun
hujan muara atau arahnya adalah Yerusalem Baru. Jadi kehidupan yang diguyur
hujan Firman pengajaran alamatnya sudah jelas yaitu ke Yerusalem Baru.
Galatia 2:4-5
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu
yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang
kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu
mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan
tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.
Tujuan
mereka menyusup masuk untuk menghadang kebebasan kita, itulah bagian dari sifat
kota yang lain yang tidak turun hujan. Rasul Paulus langsung mengambil peran di
sini sebab dia sendiri merasa ada gerakan dari orang-orang seperti ini yang mau
mencoba memperhamba. Ini adalah gerakan yang ingin menguasai. Ini yang harus
kita waspadai.
Orang
yang adalah bagian dari kota yang lain ini tidak akan peduli dengan turunnya
hujan pengajaran dalam gereja Tuhan sebab memang dia tidak berminat dan tidak
mengharapkan derasnya hujan pengajaran. Kalau hujan pengajaran itu turun dalam
kehidupan kita maka ada sesuatu yang Tuhan bersihkan dari diri kita. Itu
sebabnya kita selalu berdoa agar segala cacat cela dan kerut kita Tuhan
bersihkan dan memang itu yang Tuhan ingin lakukan. Kerut menunjuk hidup yang
lama. Jadi doa kita sama dengan seleranya Tuhan. Namun ketika hujan pengajaran
turun untuk membersihkan kerut-kerut yang ada seringkali ada yang bereaksi
salah. Sama seperti orang Israel yang bertanya Firman kepada Yeremia, ketika
Firman Tuhan datang mereka justru tidak mau menerima, mereka marah.
Yeremia 42:20; 43:1-2
42:20 Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan
nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata:
Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat
kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!
43:1 Ketika Yeremia selesai mengatakan kepada
seluruh rakyat segala firman TUHAN, Allah mereka, yang disuruh TUHAN, Allah
mereka, disampaikannya kepada mereka, yaitu segala firman yang tersebut di
atas,
43:2 maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan
bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata
bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi
ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,
Suasana
kota yang kering:
Amos 4:8
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke
satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak
berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Terlihat
di sini persekutuan mereka hebat, bayangkan berapa banyak penduduk dari dua
tiga kota ini. Jadi yang ditekankan di sini bukanlah permasalah jumlah di dalam
persekutuan tetapi kualitas. Ketika berada dalam suasana girang karena
banyaknya manusia ini membuat mereka tidak merasa telah berada di luar selera
Allah karena tidak turun hujan pengajaran atau menolak Firman Pengajaran.
Sukar
untuk meyakinkan orang yang perasaannya sudah dikuasai oleh keadaan seperti
ini. Rasul Paulus bukannya orang yang tidak diurapi, dia diurapi luar biasa oleh
Tuhan tetapi untuk menyakinkan orang Efesus dia merasa beratnya luar biasa. Untuk
menyakinkan seseorang itu tidak gampang. Bisa saja orang itu berbalik menyerang
kita.
Kisah Para Rasul 19:8-9
19:8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah
ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha
meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
19:9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya.
Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang
banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya
dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.
Suasana
itu sudah menguasai sehingga sulit untuk diyakinkan. Kalau ada satu dua orang
yang diyakinkan itu kemurahan Tuhan.
Ladang
Itu
adalah tempat kegiatan. Ada kegiatan yang dihujani oleh Tuhan tetapi ada
kegiatan yang kering. Selalu ada perbedaan di antaranya dan perbedaan itu akan
semakin nampak ketika kehidupan yang bagaikan kota yang kena hujan dan ladang
yang kena hujan disingkirkan oleh Tuhan ke padang belantara. Ketika itu baru
terlihat perbedaan yang menyolok, ada yang tertinggal dan ada yang terangkat.
Yang terangkat ini bukan berarti dia menjalani hidup yang aman-aman saja tetapi
dia menghadapi hambatan namun dia lolos. Sebab tidak mungkin Tuhan memakai kata
Harpaso (artinya merampas dengan keras
dan cepat) kalau mereka tidak terancam. Sedangkan kota dan ladang yang sudah
turun hujan toh masih terancam apalagi kota dan ladang yang kering, jelas sudah
dikuasai oleh antikristus.
Suasana
ladang yang kering:
Amos 4:9
4:9 "Aku telah memukul kamu dengan hama dan
penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun-kebun anggurmu,
pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun
kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Kalau
terserap dalam satu kota yang turun hujan lalu tidak merasakan apa-apa berarti
kehidupan itu adalah bagian dari kota yang lain yang tidak disirami hujan.
Ladang ini menunjuk kita umat Tuhan.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu
adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Ada
ladang yang disirami Tuhan dengan hujan tetapi ada yang kering. Yang berat lagi
kalau yang tidak disiram hujan itu terlihat ada pohon anggur, ada pohon ara,
ada pohon zaitun tetapi kering. Bagi kita gereja Tuhan ada dua hal yang bisa
terjadi. Dalam persekutuan biarlah kita menikmati turunnya hujan pengajaran.
Dalam aktifitas pelayanan kita biarlah kita juga merasakan turunnya hujan. Bila
tidak segeralah kita mengoreksi diri.
Suasana
ladang kering:
a) Ada
hama dan penyakit gandum
Hama
gandum umumnya adalah ulat. Jangan ada ulat pada gandum. Di dalam gereja Tuhan
ulat ini adalah roh kritik yang ada di dalam gandum, yang ada di dalam suasana
pemberitaan Firman. Ini yang harus kita hempaskan, jangan sampai hal ini ada
pada diri kita. Hidup yang seperti itu adalah ladang yang tidak disirami oleh
Tuhan, artinya tidak dipelihara oleh Tuhan.
Pengalaman
Paulus 1 Korintus 9:3
9:3
Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku.
b) Melayukan
taman-tamanmu
Kesimpulannya
kehidupan yang bagaikan ladang yang tidak turun hujan bahasanya hanyalah bahasa
yang layu, bahasa yang tidak segar. Disinilah seringkali kita kejebak dan malah
mengagungkan iblis karena ketika berjumpa seringkali mengeluarkan bahasa yang
tidak segar. Ada yang malah bangga menceritakan penyakitanya. Berarti iblis
yang kita puji dan Tuhan kita nista. Seharusnya kita bersaksi kalau penyakit
itu kita tengking dalam nama Yesus dan jadi sembuh.
c) Kebun
anggur, kebun ara dan kebun zaitun di makan oleh belalang
Jadi
anggur yang berbicara kasih mempelai itu dilalap oleh belalang sehingga dalam
nikah tidak ada lagi kasih. Ara itu berbicara kemanisan/ kelezatan, itu tidak
ada lagi. Jangan sampai tidak ada lagi kelezatan ketika kita menerima Firman
Tuhan.
Mazmur 16:11
16:11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Zaitun
tidak berbuah lagi karena daunya sudah habis dimakan belalang.
Ada
4 macam belalang yang menghantam kegiatan ladang usaha pekerjaan kita.
Yoel 1:4
1:4
Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa
yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa
yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.
1) Belalang
pengerip. Dalam terjemahan lama disebut ulat sentadu, yang dia sikat adalah
buah.
2) Belalang
pindahan, yang dia sikat adalah daun.
3) Belalang
pelompat. Dalam terjemahan lama disebut keridik, yang dia sikat adalah batang.
4) Belalang
pelahap, apa yang ditinggalkan oleh ketiga belalang di atas dibersihkan oleh
belalang pelahap itulah bagian akar (iman).
Lukas
18:8
18:8
Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak
Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Kita tidak sadar kadang-kadang
buah pertobatan kita disambar oleh belalang pengerip, daun atau kegitan kita
disambar oleh belalang pindahan, batang atau pendirian kita dihantam oleh
belalang pelompat, kemudian akar iman dimakan oleh belalang pelahap.
1
Timotius 6:21
6:21
karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah
menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Maleakhi
3:11
3:11
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil
tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman
TUHAN semesta alam.
Yang langsung dihardik oleh Tuhan
disini adalah belalang pelahap, ini yang melahap akar sehingga membuat tanaman
tidak mungkin bersemi lagi. Sisa bagian yang terakhir ini masih Tuhan
pertahankan itulah akar. Akar yang Tuhan pertahankan ini adalah iman percaya
kita. Iman percaya kita jangan sampai hilang dan itu bisa beraksi oleh karena
Firman. Oleh sebab itu jangan biarkan ladang atau kegiatan dan kota atau
persekutuan kita tidak turun hujan, tidak ada Firman pengajaran, sangat
berbahaya.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar