Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Tanpa terasa kita sudah masuk pada bulan
kedua tanggal yang kedua. Masuk pada tahun 2014 seluruh dunia ditimpa banyak
bencana. Ini adalah peringatan Tuhan kepada kita. Semoga kita tidak menganggap
itu hanya sekedar terjadi dan tidak menaruh perhatian.
Zakharia
7:4-7
7:4 Maka
datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:
7:5
"Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian:
Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh
selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
7:6 Dan
ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk
dirimu sendiri?
7:7 Bukankah
ini firman yang telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi yang
dahulu, ketika Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami
orang dan masih sentosa dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit masih didiami?"
Ini adalah
jawaban dari Tuhan yang disampaikan oleh imam dan nabi karena mereka
berhubungan langsung dengan imam dan nabi. Jawaban dari Tuhan malah ditambah
dengan satu poin. Pertanyaan mereka tentang puasa bulan yang kelima, tetapi
jawaban bukan hanya menjawab tentang puasa bulan yang kelima tetapi ada yang
diberitahu yaitu tentang puasa bulan ketujuh. Ini berarti perhatian Tuhan
terhadap umatNya yang ada di Betel.
Orang Israel
dikatakan oleh Tuhan sebagai anak sulungNya
Keluaran 4:22
4:22 Maka
engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah
anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
dan lebih
dari itu dikatakan pengantin wanitaNya di masa muda.
Yeremia 2:2
2:2
"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan:
Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada
cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di
padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
Jadi begitu
tinggi perhatian Tuhan terhadap orang Israel. Hal ini tidak hanya ditujukan
kepada orang Israel tetapi juga kepada kita yang sudah mengalami penebusan.
Orang Israel di tebus dari Mesir dengan darah domba tetapi kita ditebus oleh
Tuhan dengan darah Yesus. Inilah yang dilakukan oleh Tuhan kepada kita di
penghujung akhir zaman.
Jangan sampai
kita mengalami cambukan Tuhan atau permasalahan dalam hidup kita lalu kita
mengkambing hitamkan orang lain atau situasi. Seharusnya ketika kita
diperhadapkan dengan berbagai permasalahan biarlah kita berkata “ini karena kesalahan
saya”. Jangan melempar kesalahan pada orang lain.
Ayub 5:6-7
5:6 Karena
bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
5:7 melainkan
manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.
Bila kita
memperhatikan, puasa bulan yang kelima dihubungkan dengan hancurnya Yerusalem
dan dibakarnya Bait Allah. Berarti hubungan umat Tuhan dengan Tuhan benar-benar
putus. Kalau kita melihat di sini, orang Betel bertanya agar hubungan mereka
dengan Tuhan dipulihkan, maka Tuhan membawa mereka untuk kembali melihat
mengapa Bait Allah dibakar dan Yerusalem di bumi hanguskan oleh orang Babel.
Inilah permasalahan yang ada pada mereka.
Bait Allah
terpaksa diizinkan Tuhan untuk dibakar, gambaran ibadah yang gagal total.
Padahal Bait Allah itu dibangun sesuai ilham Allah dan dengan biaya yang tidak
sedikit. Dengan kata lain Allah membalas apa yang dilakukan umat Israel
terhadap Tuhan. Sebagai anak sulungNya, sebagai istri masa mudaNya, umat Isral
telah membuat Tuhan sakit hati. Itu sebabnya Tuhan mengizinkan kebanggaan
mereka yaitu Bait Allah dan Yerusalem di bumi hanguskan oleh musuh artinya
ibadah Israel ditolak oleh Tuhan.
Ini
pembelajaran bagi kita. Ketika umat Israel mulai meringankan ibadah dan
pelayanan mereka kepada Tuhan maka lambat atau cepat akan menyebabkan hubungan
mereka putus dengan Tuhan. Yang memanggil kita itu adalah setia dan dia akan
menggenapi panggilanNya. Namun ada sikap yang tidak menyenangkan yang dilakukan
orang Israel ketika dipanggil oleh Tuhan.
Zakharia 7:11-12
7:11 Tetapi
mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan
ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka
membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar
pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya
dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang
hebat dari pada TUHAN.
4 hal yang
dilakukan bangsa Israel terhadap panggilan Tuhan:
1)
Mereka
tidak mau menghiraukan.
Ini pelajaran Tuhan yang
ditinggalkan kepada kita lewat pengalaman bangsa Israel. Jangan kita bereaksi
untuk tidak menghiraukan panggilan Tuhan. Tuhan yang memanggil kita setia dan Dia
akan menggenapi panggilanNya dan ada janji yang ditentukan oleh Tuhan. Ini yang
tidak disadari dan ditolak oleh mereka.
Efesus 1:18-19
1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata
hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam
panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi
orang-orang kudus,
1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi
kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
2)
Melintangkan
bahunya
Melintangkan bahu berarti
benar-benar menunjukkan sikap menantang yang memanggil. Ini sikap yang tidak
bisa ditolerir oleh Tuhan dan membuahkan ibadah mereka hancur, bait Allah
mereka hancur, sudah keterlaluan sebab terang-terangan melawan Tuhan.
Ayub 21:14-15
21:14 Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah
dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu.
21:15 Yang Mahakuasa itu apa, sehingga
kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami
memohon kepada-Nya?
3)
Telinga
ditulikan
Mereka membuat telinga mereka
tuli. Bukannya Tuhan menciptakan sepasang telinga supaya kita mendengar suara
Firman?
Ayub 36:10
36:10 dan ia membukakan telinga mereka
bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.
Tuhan memanggil supaya telinga
mereka dibuka untuk ajaran. Pengajaran ini maksudnya supaya kita disucikan mulai
dari pribadi, nikah, buah nikah, usaha dan pekerjaan. Jadi bukan cuma diri kita
yang diperdamaikan dengan Tuhan lewat pekerjaan penebusan tetapi pekerjaan kita.
Itu ciri umat Tuhan yang akan dibawa menjadi mempelai wanita Tuhan. Contohnya
Rut, bukan cuma dirinya yang ditebus tetapi juga ladang Elimelekh juga ditebus.
Dalam hal ini perbuatan Israel
tidak terpuji sehingga membuat Tuhan sakit hati dan membuahkan Bait Allah diizinkan
Tuhan untuk dibakar. Sekalipun Tuhan mengatakan dalam Bait Allah ada namaKu
tetapi akhirnya Tuhan tidak lagi melihat meterai nama itu karena sudah tertutup
dengan sikap Israel yang tidak mau mendengar ketika Tuhan memanggil. Ini jangan
ada pada kita sebab penyingkiran gereja sudah di ambang pintu. Gereja Tuhan
akan segera dipersunting oleh Mempelai Pria Sorga. Yakinlah yang memanggil kita
itu adalah setia, Dia akan menggenapkan panggilannya.
I Tesalonika 5:24
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah
setia, Ia juga akan menggenapinya.
Bahkan Dia setia dalam segala perkataanNya.
Mazmur 145:13
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala
abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam
segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
4)
Mengeraskan
hatinya
Israel disebut oleh Tuhan anak
sulungNya dan juga istri masa mudaNya. Bangsa Israel tega bersikap begitu
terhadap Bapanya dan terhadap Suami mereka di Sorga. Mereka membuat hati mereka
keras seperti batu amril. Batu amril ini adalah batu intan. Berarti memiliki
berhala di dalam hati.
Yehezkiel 14:3
14:3 "Hai anak manusia, orang-orang
ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan
mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Apakah Aku
mau mereka meminta petunjuk dari pada-Ku?
Mereka
dipanggil tetapi semakin menjauh.
Hosea 11:1-3
11:1 Ketika
Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
11:2 Makin
Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka
mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada
patung-patung.
11:3 Padahal
Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi
mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
Puasa bulan
kelima ini adalah untuk mengoreksi membengkaknya daging mereka. Artinya nafsu
daging mereka sudah terlalu berlebihan sehingga menutup hubungan mereka dengan
Tuhan. Itu sebabnya mereka harus berpuasa bulan yang kelima untuk menekan
daging supaya Tuhan bebas bekerja dalam dirinya, agar perkara rohani itu
memuncak.
Yeremia 52:10-14
52:10 Raja
Babel menyuruh menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya; juga semua
pemuka Yehuda disembelihnya di Ribla.
52:11
Kemudian mata Zedekia dibutakannya, lalu ia dibelenggu dengan rantai tembaga.
Kemudian raja Babel membawa dia ke Babel dan menaruhnya dalam rumah hukuman
sampai kepada hari matinya.
52:12 Dalam
bulan yang kelima, pada tanggal sepuluh bulan itu -- itulah tahun kesembilan
belas pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel -- datanglah Nebuzaradan, kepala
pasukan pengawal, yang melayani raja Babel, ke Yerusalem.
52:13 Ia
membakar rumah TUHAN, rumah raja dan segala rumah di Yerusalem; segala rumah
orang-orang besar dibakarnya dengan api.
52:14 Segala
tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh tentara Kasdim yang ada
bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu.
Ini yang
dialami oleh bangsa Israel akibat tidak mau menghiraukan panggilan Tuhan,
melintangkan bahu, membuat telinga menjadi tuli dan mengeraskan hati seperti
batu amril. Berakibat bait Allah dibakar menunjukkan ibadah Israel gagal total,
tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. Ini yang dialami oleh Israel dahulu
tetapi ini bernubuat untuk kita. Jangan sampai hal ini menjadi kenyataan dalam
diri kita pada zaman antikristus karena tidak tersingkir. Bukan itu tujuan kita
dipanggil, tujuan kita dipanggil adalah untuk menikmati indahnya nilai
penebusan Tuhan. Bukan hanya diri kita dan nikah kita yang ditebus oleh Tuhan
tetapi pekerjaan kita juga harus didamaikan dengan Tuhan. Pekerjaan yang tidak ditebus
oleh Tuhan jangan kita kerjakan contohnya antara lain berjualan rokok, minuman
keras dan menjadi bandar kupon putih/ judi.
Tuhan ingin
ibadah kita berhasil supaya kita dimiliki oleh Tuhan dan memiliki Tuhan Yesus.
Berarti kita menjadi mempelai wanita dan Tuhan Yesus adalah mempelai laki-laki
Sorga. Sebab suami istri itu saling memiliki.
I Korintus 7:4
7:4 Isteri
tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami
tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Jadi yang
mempunyai hak atas diri kita adalah Tuhan Yesus. Demikian juga kita mempunyai
hak atas diriNya dalam arti kita mempunyai hak untuk meminta curahan kasihNya
lewat pembukaan rahasia FirmanNya. Kalau kita benar calon mempelai wanita Tuhan
maka curahan kasih dan berkat Firman Allah dalam kelimpahan pembukaannya pasti
menjadi nyata. Tetapi kalau tidak ada pembukaan Firman itu tanda tanya apakah
dimiliki oleh Tuhan atau tidak.
Rut 4:4-5
4:4 Jadi
pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah
itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa
kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau
menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang
yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu
berkatalah ia: "Aku akan menebusnya."
4:5 Tetapi
kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau
memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk
menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
Jadi ladang
atau perkerjaan itu ditebus berjalan bersama dengan menebus Rut. Inilah
pekerjaan dari Mempelai Pria Sorga. Dia mau memberikan pemeliharaan yang indah kepada
kita. Karena kita adalah calon mempelaiNya maka pemeliharaan Tuhan begitu
special kepada kita. Kalau kita mendapat perhatian Tuhan maka mulai dari awal
Tuhan akan memberikan pemeliharaan dan sebagai tanda kita mau dijadikan
mempelai wanitaNya maka perhatian Tuhan itu akan dicurahkan semakin besar. Dari
kita juga harus imbang, doa penyembahan, pujian dan ibadah kita juga harus
bertambah besar jangan malah berkurang. Mari kita memberikan respon yang imbang
dengan Tuhan sebagai pembuktian kita adalah Tuhan punya dan Tuhan adalah kita
punya.
Ini yang
terjadi bulan yang kelima. Ketika mereka berpuasa bulan yang kelima pikiran
mereka mengembara bagaimana nasib nenek moyang mereka dahulu, bagaimana
Yerusalem dan Bait Allah yang begitu mereka banggakan itu habis di mata mereka.
Ini maksudnya supaya ibadah mereka makin erat kepada Tuhan. Tujuan jawaban
Tuhan terhadap pertanyaan mereka tentang puasa bulan kelima adalah untuk
menekan daging mereka sehingga yang rohani mereka yang tampak dipermukaan (menonjol).
Jawaban Tuhan
terhadap apa yang tidak mereka tanyakan tetapi Tuhan beri tahu adalah puasa
bulan ketujuh tujuannya supaya mereka percaya akan kesaksian-kesaksian dari
Alkitab. Kalau tidak percaya maka akhirnya akan dibunuh. Banyak orang yang
sudah mendengar Firman tetapi menunjukkan sikap tidak percaya. Seperti kisah di
bawah ini.
Setelah
sekian lama orang Israel di buang ke Babel maka seizin Tuhan raja Babel
mengangkat Gadalya untuk menjadi gubernur di Israel. Namun datang musuh yang
ingin membunuhnya yaitu Ismael. Dua orang datang memberi tahu kepada Gadalya
bahwa ada musuh yang mau membunuhnya tetapi dia tidak percaya. Ketidakpercayaan
ini yang banyak kali muncul dalam hati kita padahal Firman Tuhan sudah datang
dan saksi sudah kita dengar tetapi tetap tidak percaya. Sifat tidak percaya
inilah yang harus kita singkirkan dalam doa puasa.
Seharusnya
kita tidak perlu miskin secara jasmani sebab kunci berkat sudah Tuhan berikan
kepada kita tetapi kunci tidak kita pakai sebab kita tidak percaya. Sudah ulang
berulang diberitakan kembalikan milik Tuhan dan Tuhan sudah berkata “cobailah
Aku, maka Aku akan mencurahkan berkat dari tingkap-tingkap di langit”. Tetapi
kita tidak percaya dan menganggap rugi untuk mengeluarkan perpuluhan. Ketika
menghadapi masalah malah mempersalahkan yang lain padahal itu karena kesalahan
sendiri yang tidak mau percaya kepada Tuhan. Mengapa tidak bisa percaya? Sebab
hati dan pikiran diganggu oleh iblis.
Gedalya dua
kali diingatkan bahwa dia akan dibunuh oleh Ismael tetapi dia tidak percaya.
Yeremia 41:1-2; 40:6,13-14
41:1 Dalam
bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama -- ia keturunan
raja dan perwira tinggi raja -- beserta sepuluh orang kepada Gedalya bin Ahikam
di Mizpa. Sementara mereka makan roti bersama-sama di Mizpa,
41:2 maka
bangkitlah Ismael bin Netanya dengan kesepuluh orang yang ada bersama-sama dia,
lalu mereka memukul mati Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang;
demikianlah Ismael membunuh dia yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.
40:6 Jadi
pergilah Yeremia kepada Gedalya bin Ahikam di Mizpa, dan diam bersama-sama
dengan dia di tengah-tengah rakyat yang masih tinggal di negeri itu.
40:13 Pada
suatu kali Yohanan bin Kareah dan semua panglima tentara yang masih berada di
luar kota datang kepada Gedalya di Mizpa,
40:14 dan
mereka berkata kepadanya: "Tahukah engkau bahwa Baalis, raja bani Amon,
telah menyuruh Ismael bin Netanya membunuh engkau?" Tetapi Gedalya bin
Ahikam tidak percaya kepada mereka.
Ayat 13-14
menunjuk suara perjanjian lama dan ayat 15 menunjuk suara perjanjian baru yang
berbicara lebih tandas dan jelas.
Yeremia 40:15-16
40:15
Kemudian Yohanan bin Kareah berkata dengan diam-diam kepada Gedalya di Mizpa:
"Baiklah aku pergi membunuh Ismael bin Netanya itu dengan tidak diketahui
siapa pun juga. Mengapa engkau harus dibunuhnya, sehingga semua orang Yehuda
yang telah berkumpul di sekelilingmu berserak-serak lagi dan sisa Yehuda itu
binasa?"
40:16 Tetapi
Gedalya bin Ahikam menjawab Yohanan bin Kareah: "Janganlah lakukan itu!
Sebab yang kaukatakan tentang Ismael itu adalah bohong."
Suara
perjanjian lama masih samar tetapi suara perjanjian baru lebih transparan namun
tetap tidak dipercaya. Ketika mereka bertanya tentang puasa pada bulan yang
kelima Tuhan menambahkan dengan puasa pada bulan yang ketujuh sebab bangsa
Israel tidak percaya dan meremehkan perkataan Tuhan dalam perjanjian lama dan
perjanjian baru mereka anggap bohong.
Ada ± 35.500
janji Allah dalam Alkitab tetapi ada janji yang sangat besar yang akan menjadi
pakaian kita sebagai mempelai wanita Sorga. Itulah janji kodrat Ilahi menjadi
bagian kita. Jadi ibadah itu mengisi hidup kita pelan dan pasti dengan tabiat
Ilahi.
2 Petrus 1:4
1:4 Dengan
jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan
yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat
ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Ketika Ismael
berhasil membunuh Gedalya dia tidak berhenti di situ tetapi dia terus membunuh
delapan puluh orang pembesar. Ismael ini adalah gambaran bengisnya antikris.
Yeremia 41:2-5
41:2 maka
bangkitlah Ismael bin Netanya dengan kesepuluh orang yang ada bersama-sama dia,
lalu mereka memukul mati Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang;
demikianlah Ismael membunuh dia yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.
41:3 Juga
semua orang Yehuda yang ada bersama-sama dengan Gedalya di Mizpa dan
orang-orang Kasdim, yakni prajurit, yang terdapat di sana dipukul mati oleh
Ismael.
41:4 Esok
harinya sesudah ia membunuh Gedalya -- ketika itu belum ada yang tahu --
41:5
datanglah orang-orang dari Sikhem, dari Silo dan dari Samaria, delapan puluh
orang jumlahnya, yang janggutnya bercukur, pakaiannya koyak-koyak dan badannya
bertoreh-toreh; mereka membawa korban sajian dan kemenyan untuk dipersembahkan
di rumah TUHAN.
Jangan sampai
kita berada pada waktu seperti itu, jangan baru mau beribadah dan melayani
dengan sungguh-sungguh tetapi antikristus sudah datang.
Sekarang
suara Firman disampaikan seperti Yohanan bin Kareah menyampaikan tetapi tidak
dipercaya. Yohanan artinya Allah suka mengampuni. Berarti datang suara “ayo
datang kepada Tuhan supaya diampuni” tetapi mereka tidak percaya padahal Tuhan
siap mengampuni.
Yeremia 41:6-8
41:6 Lalu
keluarlah Ismael bin Netanya dari Mizpa untuk mendapatkan mereka sambil
menangis. Ketika ia bertemu dengan mereka, berkatalah ia kepada mereka:
"Pergilah kepada Gedalya bin Ahikam!"
41:7 Tetapi
ketika mereka sampai ke tengah-tengah kota itu, maka mereka disembelih oleh
Ismael bin Netanya dengan dibantu oleh orang-orang yang bersama-sama dengan
dia; mayat-mayat mereka dicampakkan ke dalam perigi.
41:8 Tetapi
di antara mereka terdapat sepuluh orang yang berkata kepada Ismael:
"Janganlah bunuh kami, sebab kami masih mempunyai perbekalan tersembunyi
di luar kota, yakni gandum, jelai, minyak dan madu!" Maka ia pun
membiarkan mereka, tidak membunuhnya bersama-sama dengan rekan-rekan mereka.
Akan ada
kelompok yang seperti ini yang akan menyerah kepada antikristus karena ciut
hatinya melihat yang lain sudah dibantai. Mereka akan aman tetapi hanya 3,5
tahun. Setelah itu mereka akan dibunuh oleh nafas mulutNya.
2 Tesalonika 2:8
2:8 pada
waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus
akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia
datang kembali.
Yeremia 41:9
41:9 Adapun
perigi, ke mana Ismael melemparkan segala mayat orang-orang yang dipukulnya
mati itu adalah perigi besar yang telah dibuat oleh raja Asa untuk menghadapi
Baesa, raja Israel; itulah yang diisi Ismael bin Netanya dengan mayat orang-orang
yang mati terbunuh itu.
Ini suara
perjanjian baru. Perjanjian lama masih terselubung tetapi perjanjian baru sudah
disampaikan dengan jelas transparan dan tidak ada yang disembunyi. Kalau ini
pun masih belum dipercaya jangan sampai diterpa oleh kesusahan-kesusahan dan
baru teringat dengan perkataan Firman yang dulu tidak dipercaya, sebab sudah
terlambat.
Kalau kita
kembali pada Zakharia pasal 6 bercerita tentang pelayanan yang Tuhan percayakan
untuk membangun Bait Allah dan pasal 7 menceritakan tentang jemaat yang mau
dibangun. Ciri jemaat yang mau dibangun tidak menolak nasihat tetapi menerima
nasihat Tuhan dan diperlihatkan kesalahan-kesalahan masa lampau agar jangan
diteruskan dan diteladani. Biarlah pengalaman masa lalu itu menjadi pelajaran
bagi kita.
Zakharia 7:9-10,13-14
7:9
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan
tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7:10
Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan
janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."
7:13
"Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku
tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
7:14 Oleh
sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang
tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga
tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang
indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."
Bencana yang
sekarang kita lihat terjadi di muka bumi ini dikatakan belum pernah terjadi
sebelumnya. Berarti bencana ini semakin hebat. Berarti ini suatu peringatan.
Jangan tunggu Tuhan membuat telingaNya tuli untuk mendengar seruan kita.
Ada 4 suasana
di sini yang membuat seseorang berseru kepada Tuhan:
1. Mazmur
107:4-8
107:4 Ada orang-orang yang mengembara di
padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
107:5 mereka lapar dan haus, jiwa mereka
lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada
TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
107:7 Dibawa-Nya mereka menempuh jalan
yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.
Ini adalah solusinya, selagi
Tuhan masih mendengar biarlah kita berseru kepada Tuhan. Jangan tunggu Tuhan
tidak lagi mau mendengar.
Kota kediaman orang ini adalah
Yerusalem Baru.
Ibrani 11:10,16; 12:22; 13:14
11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota
yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan
tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak
malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi
mereka.
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit
Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu
malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
13:14 Sebab di sini kita tidak mempunyai
tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.
Mereka tidak menemukan jalan ke
sana tetapi ketika mereka berseru Tuhan menunjukkan jalan lurus. Jalan lurus
itulah yang kita lihat dalam pola Tabernakel, mulai dari pintu gerbang, mezbah
korban bakaran, bejana pembasuhan dan masuk melalui pintu kemah ke dalam
ruangan suci sampai akhirnya masuk dalam ruangan maha suci. Mulai dari halaman
Tabernakel mereka mengalami pembenaran dari Tuhan.
Kalau kita sudah tersesat dan
rindu ke kota tetapi tidak tahu jalan maka berserulah kepada Tuhan seperti
orang-orang di Betel bertanya kepada imam dan nabi sebab mereka adalah utusan
Tuhan. Ini yang harus kita manfaatkan sebelum Tuhan membuat telingaNya
pura-pura tuli.
Mazmur 50:23
50:23 Siapa yang mempersembahkan syukur
sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang
dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."
Tuhan sudah merintis jalan lurus
mulai dari pintu gerbang Tabernakel. Di sana Dia memperkenalkan “Akulah hamba,
Aku Raja, Aku Manusia dan Aku Anak Allah. Kemudian kita lanjut ke halaman
Tabernakel di mana kita dibenarkan.
2. Mazmur
107:10-11
107:10 Ada orang-orang yang duduk di
dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi.
107:11 Karena mereka memberontak
terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi,
Mengapa bisa terkurung? Sebab
berontak terhadap Firman, mereka tidak percaya suara Firman. Jangan kita
terbelenggu itu artinya menderita.
Mazmur 107:12-13
107:12 maka ditundukkan-Nya hati mereka
ke dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong.
107:13 Maka berseru-serulah mereka
kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nyalah mereka dari
kecemasan mereka,
Betapa pilu hati ini ketika kita
tidak bisa bergerak lagi, maju kena mundur kena, ke kiri kena ke kanan kena,
sepertinya tidak ada jalan keluar lagi. Tetapi masih ada jalan ke atas yaitu
berseru kepada Tuhan. Kalau kita mau berseru kepada Tuhan selesaikan semuanya.
Ini adalah orang yang awalnya
sudah mantap tetapi akhirnya berubah tidak setia. Mereka diberi nasihat tetapi
tidak peduli.
Yesaya 29:21
29:21 yaitu mereka yang begitu saja
menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, dan yang memasang jerat
terhadap orang yang menegor mereka di pintu gerbang, dan yang mendesak orang
benar dengan alasan yang tidak-tidak.
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi
teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus
ikhlas.
Orang yang tidak senang ketika
dinasihati maka Tuhan akan menghimpit mereka dengan kesusahan, agar mereka sadar
bahwa hanya Tuhan yang dapat menolong mereka dan mereka mau berseru kepada
Tuhan.
3. Mazmur
107:18-20
107:17
Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan
disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;
107:18 mereka muak terhadap segala
makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
107:19 Maka berseru-serulah mereka
kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan
mereka,
107:20 disampaikan-Nya firman-Nya dan
disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.
Sakit ini ada dua, jasmani dan
rohani. Solusinya mereka berseru dan jawabannya Firman disampaikan. Firman ini bagaikan
kapsul yang menghantam penyakit dalam diri kita sehingga rohani kita menjadi sembuh.
Ratapan 3:37-38
3:37 Siapa berfirman, maka semuanya
jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
3:38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi
keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
Kita selalu mau yang baik tetapi
tanpa sadar kita minta yang buruk. Kenapa bisa meminta yang buruk? Karena tidak
percaya suara Firman akhirnya yang buruk yang diterima. Hukuman itu buruk,
kesusahan itu buruk, kesesakan itu buruk. Kalau kita ingin memilih yang baik
dikatakan “disampaikannya Firman”. Berarti jangan kita menolak Firman.
4. Mazmur
107:23
107:23 Ada orang-orang yang mengarungi
laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas;
Kita ini bagaikan orang yang
mengarungi lautan lepas, berarti ini kegiatan dalam usaha pencaharian. Yang
bertanggung jawab di sini adalah nakhoda. Perdagangan itu tidak luput dari
persaingan dan kadang kala kita terpancing untuk mengikuti dan melampaui cara
orang dunia padahal solusi untuk kita hanyalah berseru kepada Tuhan. Silahkan
orang lain berdagang dengan melakukan kecurangan, kelihatan seperti meraup
keuntungan besar padahal sebenarnya tinggal menunggu bencana menerpa hidupnya.
Mamzur 107:24-27
107:24 mereka melihat
pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat
yang dalam.
107:25 Ia berfirman, maka
dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya.
107:26 Mereka naik sampai ke langit dan
turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka;
107:27 mereka pusing dan
terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal.
Apakah ketika mengalami
pengalaman seperti hal di atas kita berkata “percuma kita percaya kepada Tuhan,
percuma kita beribadah dan berbakti kepadaNya”. Kalau itu terjadi berarti
berhasillah iblis membelenggu kehidupan tersebut.
Maleakhi 3:14
3:14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia
beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus
dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN
semesta alam?
Mazmur
107:28
107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam
kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
Dalam pekerjaan kita harus
waspada sebab kadang seizin Tuhan akan ada ombak gelombang menerpa kita dan
membuat kita pusing seperti orang mabuk.
Kita melihat
dalam 4 poin di atas sekali-kali tidak ada keluar dari mulut mereka untuk
mempersalahkan Tuhan. Jangan sampai kita mengalami 4 poin di atas lalu kita
malah mempersalahkan Tuhan dan meninggalkan pengajaran karena keadaan kita.
Alangkah baiknya kita seperti orang Betel yang bertanya supaya Tuhan
menunjukkan kesalahannya supaya jangan mengulangi. Nenek moyang Israel sampai
mempersalahkan Tuhan.
Tuhan
mengoreksi diri padahal Dia tidak salah. Tetapi orang Israel justru berkata
“Percuma saja!”.
Yeremia 2:5, 25
2:5 Beginilah
firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga
mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi
sia-sia?
2:25 Jagalah,
supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi
engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang
asing, jadi aku mau mengikuti mereka.
Ini bahasa
pilu dari Mempelai Laki-laki Sorga kepada istri masa mudaNya.
Mikha 6:3
6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah
Kulelahkan? Jawablah Aku!
Jangan sampai
kita seperti Gadalya dan Zedekia sebab itu menyebabkan ibadah hancur dan
Gadalya bersama 80 orang harus mengalami nasib dibunuh dengan sadis.
Tuhan penuh
belas kasihan tetapi Tuhan itu pendendam. Mengapa Tuhan itu pendendam bahkan Tuhan
kekalkan dendamNya? Sebab ketika dibuang ke neraka maka penghukuman atas
dendamnya Tuhan itu kekal selama-lamanya.
Nahum 1:1-3
1:1 Ucapan
ilahi tentang Niniwe. Kitab penglihatan Nahum, orang Elkosh.
1:2 TUHAN itu
Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan
amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para
musuh-Nya.
1:3 TUHAN itu
panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman
orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan
adalah debu kaki-Nya.
Jangan sampai
kita dibuang ke sana. Kita mau dibawa pada pelukanNya, bukan untuk mendapatkan
dendamNya yang kekal. Selagi Dia membuka telingaNya biarlah kita berseru “Yesus
tolong kami” maka Tuhan segera menolong kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar