Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
7:8-12
7:8 Firman
TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya:
7:9
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan
tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7:10
Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan
janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."
7:11 Tetapi
mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan
ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka
membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar
pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya
dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang
hebat dari pada TUHAN.
Mari kita mengikuti dengan segala perhatian
kemana Tuhan mengarahkan pandangan kita, telinga kita karena menentukan gerak
hidup kita apakah kita ini dibangun atau diruntuhkan. Sebab ketika Tuhan Yesus
datang pada kali yang pertama dikatakan bahwa Dia membangun tetapi juga
meruntuhkan. Ini yang harus kita waspada kenapa ada yang dikatakan diruntuhkan
dan ada yang dibangun. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.
Lukas
2:34
2:34 Lalu
Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan
banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan
perbantahan
Bahkan Maleakhi
1:1-3
1:1 Ucapan
ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi.
1:2 "Aku
mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara
bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak
Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
1:3 tetapi
membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah
pusakanya Kujadikan padang gurun."
Tuhan mengingatkan umat Israel karena Tuhan
melihat bahwa umat Israel ini sudah sangat sadis terhadap janda-janda, yatim,
orang asing dan orang miskin. Di penghujung akhir zaman ini kita juga melihat
sadisme yang terjadi di depan mata kita, terhadap orang yang tidak berdaya
sesukanya diperlakukan.
Mazmur 94:6
94:6 janda
dan orang asing mereka sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh;
Ini dijadikan
salah satu alasan Tuhan, karena Tuhan mengatakan jangan menindas janda, jangan
menindas yatim, jangan menindas orang asing dan orang miskin tetapi Firman yang
disampaikan oleh hamba-hamba Allah ini tidak dipeduli. Alkitab mengatakan
mereka tidak hiraukan, melintangkan bahu berarti siap melawan dan menantang,
mereka tulikan telinga berarti tidak ambil peduli. Empat hal ini harus kita
perhatikan: janda, yatim, orang miskin dan orang asing, ini jangan kita tindas.
Hubungan
Tuhan dengan umat Israel ada dua tahapan.
1.
Sebagai Bapa
dan anak
Itu adalah pesan Tuhan kepada
Musa untuk disampaikan kepada Firaun bahwa Israel adalah anak sulung Tuhan. Apa
maksudnya? Tujuannya agar sifat genetika Bapa turun kepada anak. Tetapi yang
ditunggu-tunggu oleh Tuhan tidak terjadi malah sifat anak itu berseberangan
dengan sifat Bapa.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada
Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
Begitu Tuhan membebaskan Israel dari
cengkraman Firaun, Tuhan lagi-lagi berkata “Aku menggendong kamu seperti induk
burung rajawali menggendong anaknya di atas punggungnya”. Ini sikap Bapa
terhadap anak. Kalau kita melihat keterlaluan orang Israel ini, Bapa menaruh
perhatian sangat serius sehingga perjalanan mereka seperti induk rajawali
mengangkat anaknya di atas punggungnya.
Keluaran 19:4-6
19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang
Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas
sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
19:5 Jadi sekarang, jika kamu
sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka
kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab
Akulah yang empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan
imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada
orang Israel."
Kalau melihat ini sebetulnya
tidak ada alasan untuk orang Isael membelakangi Tuhan, untuk menulikan telinga
apalagi melintangkan bahu karena terlalu baik Tuhan bagi mereka. Bahkan mereka
dijadikan milik kesayangan Tuhan, harta kesayanganNya. Siapa di antara kita
yang akan membiarkan harta kesayangan, tidak mungkin milik kesayangan kita
terlantarkan. Begitulah hati Tuhan, begitu besar perhatian Tuhan terhadap orang
Israel. Tidak hanya sejauh itu, Tuhan lagi berkata: “Aku akan menjadikan engkau
imam-imam dan bangsa yang kudus”. Tetapi yang ditemukan oleh Tuhan adalah
pembangkangan, perlawanan. Semoga Tuhan tidak menemukan dalam diri saya dan
saudara pembangkangan dan perlawanan.
Kita memiliki Bapa Sorgawi dan
Dia merindukan agar genetika rohani turun dalam kehidupan kita, kita menjadi
harta kesayanganNya dan kita diangkat menjadi imam-imam dan bangsa yang kudus.
Artinya Tuhan melihat ada aktifitas dari harta kesayanganNya itu untuk
berimbang dengan Bapa
Sorgawi lewat melayani Bapa Sorgawi itu. Itulah yang kita lakukan sebagai imam, kita harus melayani Bapa Sorgawi.
Sorgawi lewat melayani Bapa Sorgawi itu. Itulah yang kita lakukan sebagai imam, kita harus melayani Bapa Sorgawi.
Coba kita renungkan hubungan kita
dengan Bapa Sorgawi, apakah sudah ada rasa hormat terhadap Bapa?
Maleakhi 1:6
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan
seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang
kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman
TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi
kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Tuhan mengatakan jangan menindas
orang miskin, janda, anak yatim dan orang asing tetapi orang Israel malah
melawan Firman Tuhan.
Mazmur 94:6
94:6 janda dan orang asing mereka
sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh;
2.
Sebagai
Suami dan istri
Tuhan rindu hubungan itu lebih
mendalam lagi sehingga Tuhan mengatakan Dia suami dan Israel diibaratkan istri.
Ketika ada yang coba mengganggu gugat mereka Allah langsung bereaksi untuk
membela mereka.
Yeremia 2:2-3
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada
penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat
kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi
pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN,
sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi
bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Tuhan meningkat hubungan antara
diriNya dengan umat Israel seperti sepasang mempelai. Begitu rupa perhatian
Tuhan yang semestinya dipahami oleh orang Israel tetapi orang Israel tidak
memahami.
Dulu bagi Israel hubungan itu
masih samar tetapi bagi kita sekarang hubungan Tuhan dengan gerejaNya sudah
semakin transparan yaitu hubungan Mempelai Laki-laki Sorga dan Mempelai
WanitaNya dan sebentar lagi akan masuk dalam pernikahan. Seharusnya hubungan
kita semakin mesra tetapi yang terjadi malah sebaliknya, roh sembayang terlalu
lemah, ketika menyembah tidak ada kata-kata penyembahan, ketika memuji memuja
Tuhan kita berat untuk membuka mulut. Ketika mendengar suara Laki-laki Sorga
kita sepertinya kurang menaruh perhatian.
Ibrani 13:15
13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia,
senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang
memuliakan nama-Nya.
Begitu Tuhan mengatakan hubunganNya dengan
Israel bagaikan hubungan Bapa dengan anak dan hubungan Mempelai Laki-laki
dengan mempelai wanita ini tidak mereka hiraukan maka Tuhan membalas mereka.
Zakharia 7:12
7:12 Mereka
membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar
pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya
dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang
hebat dari pada TUHAN.
Bahasa Tuhan
ini ditujukan kepada orang-orang yang mendapat pelayanan pengajaran, Tuhan
tidak menghiraukan lagi kehidupan yang tidak mendapatkan pengajaran. Jadi
kepada sidang jemaat jangan sampai kita mengeraskan hati.
Tuhan memberikan Firman tentang sikap
terhadap orang asing, janda, anak yatim dan orang miskin.
Keluaran 22:21-22; 23:9
22:21
"Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun
dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22:22
Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
23:9 Orang
asing janganlah kamu tekan, karena kamu sendiri telah mengenal keadaan jiwa
orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
Imamat 19:33-34
19:33 Apabila
seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia.
19:34 Orang
asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari
antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing
dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.
Ulangan 24:17-18
24:17
Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah
engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai.
24:18
Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di Mesir dan engkau ditebus
TUHAN, Allahmu, dari sana; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan
hal ini.
Yang ditunjukkan
oleh Tuhan kepada orang Israel lewat nabi Zakharia adalah:
1.
Jangan
menindas janda
Ada dua pengertian janda, yang
pertama adalah putus hubungan dengan suami tetapi pengertian janda di sini
adalah yang kedua yaitu kehidupan yang tidak diikat lagi oleh perkara daging,
hawa nafsu daging. Kalau melihat seseorang yang kehidupan dan pelayanannya yang
tidak diikat oleh perkara-perkara yang sifatnya daging jangan coba kita menindas
dia. Ada perlindungan Tuhan terhadap kehidupan yang seperti itu sebab Tuhan
sendiri mengatakan “Aku Pelindung bagi janda”.
Itu sebabnya yang masuk pada penyingkiran
gereja adalah kehidupan yang tidak diikat lagi oleh daging, tidak diikat lagi
oleh hawa nafsu daging dan tidak diikat lagi oleh perkara-perkara dunia ini.
Kita boleh memiliki apapun di dunia ini tetapi jangan itu menjadi ikatan.
Pekerjaan kita jangan sampai menjadi ikatan sehingga kita tidak ada lagi
hubungan anak kepada Bapa atau hubungan calon istri kepada calon suami. Ini
yang harus kita waspadai di penghujung akhir zaman ini.
Kepada janda-janda Tuhanlah yang
menjadi Pelindungnya.
Mazmur 68:6
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung
bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
Seorang istri mengalami dua
suasana dan dia harus memutuskan satu suasana ini.
Roma 7:1-3
7:1 Apakah kamu tidak tahu,
saudara-saudara, -- sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum --
bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?
7:2 Sebab seorang isteri terikat oleh
hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya
itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
7:3 Jadi selama suaminya hidup ia
dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya
telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia
menjadi isteri laki-laki lain.
Ini adalah suasana awal, kita
harus lepas dari ikatan awal. Apa yang awalnya menguasai kita? Itulah daging
yang selalu kita ikuti maunya sehingga selalu menyenangkan daging. Keinginan
daging inilah yang harus dipangkas dan kalau ini dipangkas maka kita menjadikan
Tuhan suami kita. Kalau Tuhan menjadi suami kita siapa yang dapat menggangu
gugat kita.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah
Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu
ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
2.
Jangan
menindas anak yatim
Anak yatim berarti anak yang
putus hubungan dengan bapanya. Siapa bapa pertama kita? Itulah iblis bapa pembunuh
dan pembohong. Seringkali tabiat bapa yang satu ini masih sering muncul dalam
kehidupan kita.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan
kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia
sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab
ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Tanda putus hubungan dengan bapa
iblis ini adalah kita tidak lagi berdusta dan tidak ada roh kebencian. Kalau seseorang
sudah putus hubungan dengan bapa iblis ini, jangan berani kita tindas dia.
Orang yang seperti ini dilindungi. Jadi semuanya mengarah pada perlindungan
baik janda maupun anak yatim.
Mari kita benar-benar putus
hubungan dengan bapa iblis ini supaya kita dilindungi. Kita tidak bisa
berhubungan dengan bapa iblis dan juga berhubungan dengan Bapa Sorgawi. Itu
sebabnya seringkali kita sulit mendapat jawaban ketika bertanya kepada Bapa di
Sorga karena Bapa di Sorga melihat kita masih bernaung kepada bapa iblis. Kita
harus membuang kebencian dan dusta sebab itu genetika bapa iblis.
Ketika Tuhan mengatakan hal ini
kepada orang Israel mereka malah menulikan telinga dan lintangkan bahu. Berarti
mereka lebih cenderung pada bapa iblis dan menolak Bapa Sorgawi.
Dikatakan pergilah bertanya
kepada imam dan nabi. Seorang imam harus ada tahbisan dan Firman pengajaran,
jangan hanya sekedar slogan. Seorang nabi harus mempunyai Firman nubuatan,
jangan hanya sekedar ngomong. Imam dan nabi ini adalah tempat bertanya.
Pelan dan pasti kita harus
memutuskan hubungan dengan suami yang pertama (itulah hawa nafsu daging) dan
bapa yang pertama (itulah iblis dengan roh dusta dan kebencian). Kehidupan yang
seperti ini Tuhan jamin dengan FirmanNya untuk tidak ditindas sebab mereka
adalah orang yang dilindungi.
Ulangan 27:19
27:19 Terkutuklah orang yang memperkosa
hak orang asing, anak yatim dan janda. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata:
Amin!
Kita hanya memiliki satu bapa
itulah Bapa Sorgawi, sebagai mempelai wanita kita hanya memiliki satu mempelai
laki-laki yaitu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
3.
Jangan
menindas orang miskin
Matius 5:3
5:3 "Berbahagialah orang yang
miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Orang miskin ini adalah orang
yang tahu bahwa hanya ada satu alamat yang bisa memenuhi segala kebutuhannya, itu
sebabnya dia datang kepada Bapa Sorgawi yang adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Dia
mengambil sikap untuk merendahkan hati. Dalam merendahkan hati ini dia merasa
bahwa hati pikirannya kosong dan hanya membutuhkan untuk diisi oleh Bapa
Sorgawi, oleh Mempelai Laki-laki Sorga. Kehidupan yang selalu haus akan perkara
yang di atas adalah orang miskin di hadapan
Tuhan. Jangan coba kita melawan orang yang seperti itu sebab orang seperti itu Tuhanlah pelindungnya. Miskin juga berarti tidak memiliki sesuatu yang bisa mengikat dia di dunia ini.
Tuhan. Jangan coba kita melawan orang yang seperti itu sebab orang seperti itu Tuhanlah pelindungnya. Miskin juga berarti tidak memiliki sesuatu yang bisa mengikat dia di dunia ini.
4.
Jangan
menindas orang asing
Orang asing di sini adalah orang
yang merasa ada di dunia ini tetapi dia tidak lagi terikat dengan apa yang ada
di dunia ini. Itulah contoh konkrit yang ditunjukkan Tuhan:
Ibrani 11:13-16
11:13 Dalam iman mereka semua ini telah
mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi
yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang
mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
11:14 Sebab mereka yang berkata demikian
menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
11:15 Dan kalau sekiranya dalam hal itu
mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup
mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan
tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak
malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi
mereka.
Orang asing ini tidak terikat lagi
dengan dunia karena dia memiliki pengharapan yang ada di seberang sana. Berani
menindas orang yang seperti ini maka akan nampak pembelaan Tuhan.
Ada dua hal yang harus dipahami
oleh orang asing ini:
Ø Dunia ini bukanlah tempat yang kekal sehingga
dia jangan mengikat diri dengan dunia ini.
Ø Ada tempat yang kekal yang Tuhan sediakan
baginya, itulah negeri yang namanya Yerusalem Sorgawi.
Kalau kita
menempatkan diri sebagai anak, masakan Bapa tidak bisa memerintah anakNya?
Kalau kita
menempatkan diri sebagai istri, masakan istri tidak mau diperintah oleh suami?
(tunduk pada suami/ kepala.
Apakah kita
bisa memerintah Allah? Kalau kita meminta boleh tetapi tidak boleh memerintah.
Janda selalu
digandeng dengan persoalan miskin. Tetapi sekalipun dikatakan miskin kita perlu
belajar pada janda ini.
Markus 12:41-44
12:41 Pada
suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana
orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah
yang besar.
12:42 Lalu
datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu
duit.
12:43 Maka
dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua
orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu
seluruh nafkahnya."
Tuhan
memberikan penilaian kepada janda ini sebab janda ini benar-benar
memperlihatkan bahwa dia telah lepas dari ikatan-ikatan dunia. Selama pandangan
kita kepada Tuhan masih terganggu dengan pandangan terhadap uang maka sering kali
kita dipengaruhi pandangan akan uang dan berakibat kebinasaan. Janda ini
memberi maka satu waktu dia akan menerima. Dia tidak akan kekurangan, sekalipun
nampaknya dia memberi semuanya tetapi Tuhan itu pemberi yang tidak bisa
ditandingi.
Janda ini
memberi sedekah, sedekah erat hubungannya dengan doa. Meminta dan memberi itu sangat
erat hubungannya.
Kisah Para Rasul 10:4,31
10:4 Ia
menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?"
Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah
dan Allah mengingat engkau.
10:31 dan ia
berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah
diingatkan di hadapan-Nya.
Secara
manusiawi Kornelius adalah orang berada karena dia adalah seorang perwira,
tentu dia memiliki fasilitas sebagai seorang perwira yang diberikan dari
komandannya. Walaupun Kornelius ini adalah perwira pasukan Italia tetapi dia
menganut agama Yahudi. Orang kafir yang masuk agama Yahudi disebut kaum
Proselite. Walaupun dia adalah kaum Proselite tetapi hubungannya secara
vertikal dengan Tuhan ada doa penyembahan dan secara horisontal dia suka
memberi sedekah/ memberi kepada sesama.
Ini
menunjukkan kepada kita, betapa seriusnya Tuhan melihat keadaan dan kondisi
kita. Utamanya di penghujung akhir zaman ini biarlah kita meningkatkan hubungan
dengan Tuhan lewat doa yang bukan hanya sekedar doa meminta tetapi doa
penyembahan dan kita juga harus meningkatkan pelayanan secara horisontal yaitu
lewat memberi sedekah. Melayani itu memang karunia, tidak bisa dipaksa. Kalau
kita diberikan karunia untuk melayani biarlah kita melayani.
Allah
memberikan penilaian kepada kita, apakah benar-benar kita sudah putus hubungan
dengan ikatan daging, apakah benar-benar kita sudah putus hubungan dengan bapa
iblis si pendusta dan pembunuh itu, apakah benar-benar kita memiliki roh lapar
dan haus bagaikan orang miskin yang selalu mendambakan suplai dari atas, apakah
benar kita adalah orang asing yang tidak diikat oleh apapun di dunia ini karena
kita tahu segala-galanya sudah Tuhan sediakan untuk kita di seberang sana
ketika Yesus datang.
Wahyu 22:12
22:12
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan
kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Mari kita
tunjukkan bahwa kita ini adalah orang yang tidak ada ikatan daging. Kita ini
memang belum sempurna, tujuan kita sekarang ini untuk menuju pada kesempurnaan.
Jangan malah saling menuding dengan kata-kata “memangnya engkau sudah
sempurna”. Kita memang belum sempurna tetapi jangan sampai pengajaran yang
salah.
Biarlah
hubungan kita dengan Tuhan sebagai Bapa dan anak itu terjalin indah dan
ditingkatkan pada hubungan suami istri yang semakin indah. Prakteknya secara
horizontal dan ini yang diharapkan oleh Tuhan di penghujung akhir zaman ini.
Tuhan itu bukan Allah pembohong, Dia bukan manusia yang bisa berdusta, Tuhan
pasti membalas perbuatan kita.
Bilangan 23:19
23:19 Allah
bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia
menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak
menepatinya?
Kerinduan
hati Bapa agar genetika (sifat) Bapa diturunkan kepada anak. Tuhan mendukung
orang Israel bagaikan didukung di atas sayap burung Rajawali.
Keluaran 19:4-6
19:4 Kamu
sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku
telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
19:5 Jadi
sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara
segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu
akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya
firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Ulangan 32:10-12
32:10
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan
dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya
sebagai biji mata-Nya.
32:11 Laksana
rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas
anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di
atas kepaknya,
32:12 demikianlah
TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
Karena Dia
adalah Bapa kita, Dia adalah Induk kita maka Tuhan melatih kita untuk terbang.
Sayap kita itulah Firman dan RohNya. Ketika kita dilatih dan kita coba terbang,
coba mempraktekkan tetapi masih sering kita terantuk maka Tuhan yang kembali
mengangkat kita.
Pemilik kita
hanya satu yaitu Tuhan. Kalau kita benar adalah milik kesayangan Tuhan sendiri
maka Tuhan tidak akan membiarkan kita jatuh pada tangan yang lain. Namun bila
kita jatuh pada pelukan tangan yang lain itu bukan salahnya Tuhan tetapi salah kita
sendiri.
Keluaran 19:5
19:5 Jadi
sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari
antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
Sebagai orang
asing apakah benar perhatian kita jauh ke depan atau diikat oleh sesuatu yang
seharusnya dilepaskan sehingga akhirnya binasa. Apakah kita ini orang haus dan
lapar akan Firman. Ini adalah gambarannya orang miskin:
Lukas 6:21
6:21
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Ini adalah lawan orang miskin:
Lukas 6:25
6:25
Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah
kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
Biarlah kita katakan, saya ingin berbahagia
bukannya celaka, sebab saya menempatkan diri sebagai orang miskin. Janda adalah
orang yang tidak ada ikatan hawa nafsu daging, yatim adalah orang yang tidak
ada hubungan dengan bapa iblis, miskin berarti lapar dan haus akan kebenaran,
orang asing berarti tidak diikat oleh sesuatu yang ada di dunia fana ini.
Terhadap orang seperti itu Allah yang menjadi pelindungnya.
Bapamu dan Bapaku sama, Mempelai Laki-laki
Sorga yang saya miliki sama dengan yang saudara miliki. Tuhan merindukan sifat
Bapa itu turun dalam kehidupan kita. Kalau itu turun dan mengalir serta nampak
dalam kehidupan kita maka kita menjadi harta kesayanganNya sendiri.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar