Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
8:1-3
8:1 Datanglah
firman TUHAN semesta alam, bunyinya:
8:2
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan
yang besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.
8:3 Beginilah
firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah
Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam
akan disebut Gunung Kudus.
Ini adalah untuk kedua kali dalam kitab
Zakharia, Allah menyatakan gairahNya yang besar terhadap Sion dan Yerusalem.
Alkitab bersaksi bila dua kali sesuatu disebutkan maka itu benar-benar suatu kepastian
yang akan terjadi, jadi bukan sekedar diucapkan tetapi pasti akan terjadi.
Kejadian
41:32
41:32 Sampai
dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah
ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.
Jadi gairah Tuhan akan Yerusalem menunjuk
gairah Tuhan terhadap gereja Tuhan/umat Tuhan, bukan ditujukan kepada Yerusalem
yang ada di timur tengah. Gairah Tuhan bukan ditujukan kepada bumi ini tetapi
ditujukan kepada saudara dan saya. Bila kita memperhatikan gairah Tuhan ini
akan gerejaNya, Dia rela hangus demi umatNya.
Mazmur
69:10
69:10 sebab
cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah
menimpa aku.
Ayat di atas diangkat kembali oleh Yohanes
sebagai penulis Injil Yohanes ketika Tuhan membersihkan Bait Allah.
Yohanes
2:17
2:17 Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku."
Ini bukan sesuatu perkara yang ringan atau
gampangan saja, tetapi lewat ayat ini digambarkan karena cinta akan rumah-Nya,
Yesus rela hangus. Oleh sebab itu jangan kita remehkan atau menganggap biasa
perbuatan Tuhan ini. Bila kita memahami hal ini, tidak pantas Tuhan Yesus rela
hangus karena gairahNya akan kita. Itu sebabnya jangan sampai pengorbanan Tuhan
Yesus untuk Sion dan Yerusalem yang menunjuk kehidupan kita umat Tuhan hanya
kita tanggapi dengan biasa-biasa saja. Banyak orang Kristen yang berprinsip
seperti itu dan nampak di dalam pengiringannya kepada Tuhan. Mereka berbuat
yang menyakiti hati Tuhan dianggap tidak apa-apa, mereka melakukan sesuatu yang
menyeleweng tetapi merasa tidak apa-apa. Inilah kehidupan manusia Kristen yang
satu saat akan ditinggal oleh Tuhan dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus
Berbicara Sion dan Yerusalem ada 3 suasana
yang harus ada dan harus kita alami. Kita harus memiliki 3 suasana yang ada
hubungannya dengan Yerusalem.
1. Kedudukan
anak-anak sulung
Ibrani 12:22-23
12:22
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem
sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23
dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan
kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar
yang telah menjadi sempurna,
Bagaimana kita bisa dikategorikan
oleh Tuhan sebagai anak-anak sulungnya Tuhan? Sebenarnya kita bangsa kafir
tidak punya hak sebab yang disebut anak sulungNya Tuhan adalah Israel.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada
Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
Jadi kita bangsa kafir sebenarnya
tidak ada kesempatan untuk menjadi anak sulung. Orang Israel adalah anak sulung
berarti mereka mempunyai hak dan berkat sulung. Kalau kita diangkat menjadi
anak sulungnya Tuhan maka apakah benar ada tanda-tanda kesulungan secara rohani
dalam diri kita.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi,
janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan
setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala
terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah
menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu
menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Bagaimana kita bisa sampai pada
tingkat tertentu yang disebut menjadi anak sulung ini? Oleh Firman Kebenaran. Bagaimana kita bisa
membuktikan bahwa kita memiliki kedudukan anak sulung di hadapan Tuhan? Secara
kelahiran jasmani mungkin kita bukan anak sulung tetapi kita diberi kesempatan
lahir kembali dan itu adalah awal di mana Tuhan mengangkat kita menjadi anak
sulungNya.
Masing-masing kita dapat
membuktikan apakah ciri kesulungan itu benar ada pada kita. Kalau Tuhan
mengatakan gairah kepada Yerusalem berarti gairahNya terhadap anak sulung. Coba
saudara bayangkan kalau seorang pembesar minatnya begitu besar terhadap
saudara, kira-kira bagaimana perasaan saudara. Di sini Allah yang mengatakan
gairahnya begitu besar terhadap kita, bagaimana tanggapan kita?
Kita harus membuktikan bahwa kita
sedang digarap oleh gairah Allah yang besar ini. Atau kita harus membaur di
dalam program Allah ini. Ini adalah cara Tuhan menggarap saudara sebagai bukti
bahwa saudara adalah anak sulungnya Tuhan:
a)
Kejadian 27:27
27:27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat
dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub,
diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai
bau padang yang diberkati TUHAN.
Ini ciri
pertama seseorang menyandang hak sulung. Hidup itu memberikan diri digembalakan
oleh Tuhah, artinya kehidupan itu selalu berada dalam penggembalaan Tuhan.
Ketika Yakub menumpangkan tangan memberkati Efraim dan Manasye, Yakub
mengatakan lagi Allah sebagai gembalanya. Berarti Yakub tidak pernah lepas dari
penggembalaan sebagai bukti seseorang yang menyandang hak sulung.
Kejadian 48:15
48:15 Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf,
katanya: "Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan
Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama
hidupku sampai sekarang,
Yakub yang
memiliki hak sulung yang sebenarnya dimiliki oleh Esau. Kita melihat perjuangan
Yakub untuk mendapatkan hak sulung karena pandangan Yakub terhadap hak
kesulungan ini begitu jauh ke depan yaitu memandang pada Yerusalem Sorgawi
sehingga dia tidak mau lepas dengan Gembalanya yaitu Allah Abraham dan Ishak.
Ini terjadi ribuan tahun yang lalu, kita ini sudah terlalu dekat dengan Yerusalem
Sorgawi. Jangan sampai kita pupus di tengah jalan, jangan sampai kita kehilangan
hak kesulungan yaitu Yerusalem Baru karena tidak menghargai penggembalaan
Allahnya Abraham dan Allahnya Ishak yang juga adalah Allahnya Yakub.
Sepanjang
hidup Yakub dia ada dalam penggembalaan Tuhan walaupun banyak tantangan, banyak
hal yang menghadang dia. Berulang kali nyawanya terancam tetapi karena dia
membawa dirinya sebagai pemilik hak sulung maka gairah Tuhan terhadap dirinya
yang memiliki hak sulung begitu besar.
Berada dalam
penggembalaan adalah tanda kita adalah pemilik hak sulung. Jadi menghargai penggembalaan
adalah bukti dalam diri kita ada hak dan berkat sulung. Jangan saudara
berpergian diam-diam tanpa memberi tahu gembala. Memang Tuhan mengetahui tetapi
Tuhan tidak bekerja sendiri, Dia mempercayakan kepada Hamba Tuntuk
menggembalakan saudara.
Tuhan adalah
Gembala Agung dan Dia wakilkan kepada manusia yang diangkat oleh Roh Kudus
untuk memegang jabatan gembala.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan
jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik
untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya
sendiri.
Jadi gembala
yang benar sesuai pola Sorga adalah gembala yang ditetapkan oleh Roh Kudus
untuk menggembalakan domba-dombaNya yang dibeli oleh Tuhan dengan darahNya.
Menjelang
kematiaanya, Yakub memberkati Efraim dan Manasye dengan tangan silang.
Kejadian 48:17-20
48:17 Ketika Yusuf melihat bahwa ayahnya
meletakkan tangan kanannya di atas kepala Efraim, hal itu dipandangnya tidak
baik; lalu dipegangnya tangan ayahnya untuk memindahkannya dari atas kepala
Efraim ke atas kepala Manasye.
48:18 Katanya kepada ayahnya:
"Janganlah demikian, ayahku, sebab inilah yang sulung, letakkanlah tangan
kananmu ke atas kepalanya."
48:19 Tetapi ayahnya menolak, katanya:
"Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga
akan menjadi besar kuasanya; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya
dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar
bangsa-bangsa."
48:20 Lalu diberkatinyalah mereka pada
waktu itu, katanya: "Dengan menyebutkan namamulah orang Israel akan
memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti
Manasye." Demikianlah didahulukannya Efraim dari pada Manasye.
Memberkati
dengan tangan silang ini menunjuk tanda salib. Jadi hak sulung yang abadi hanya
bisa kita peroleh lewat korban Kristus.
Perhargaan
kita terhadap penggembalaan Tuhan adalah ciri pertama kedidupan itu memiliki
kesulungan. Kalau tidak memiliki hak sulung tidak akan ada dalam Yerusalem.
Dalam kehidupan Kekristenan hari-hari terakhir ini banyak gembala tetapi hanya
diangkat oleh organisasi. Kalau gembala diangkat oleh Tuhan maka tidak ada
alasan untuk kita tidak menghargainya.
b)
Kejadian 27:28a
27:28a
Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit
Tanda anak Tuhan yang memiliki
kesulungan pertama dia digembalakan dan yang kedua di dalam penggembalaan itu
dia mendapat pelayanan Tuhan di dalam dirinya lewat embun dari langit. Embun
menunjuk Firman pengajaran. Embun itu menghadirkan roti manna, menghadirkan
Firman pengajaran. Berarti anak sulungnya Tuhan adalah anak yang mendapat
siraman embun Firman pengajaran.
Keluaran 16:13-14
16:13 Pada waktu petang datanglah
berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi
terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.
16:14 Ketika embun itu telah menguap,
tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti
sisik, halus seperti embun beku di bumi.
Anak Tuhan yang memiliki hak
kesulungan pasti menikmati panganan dari Sorga yaitu Firman Allah. 40 tahun
orang Israel mendapatkan manna. Hari pertama sampai hari lima mereka menerima 1
gomer dan pada hari keenam 2 gomer. Orang yang memiliki berkat sulung, orang
yang disulungkan adalah anak Tuhan yang disebut anak sulungnya Tuhan, hidupnya
hanya bergantung kepada Tuhan lewat Firman pengajaran. Hidupnya benar-benar hanya
bergantung kepada kemurahan Tuhan. Tidak ada alasan untuk dia berkata ini
karena kekuatan dan keperkasaanku sehingga bisa membusungkan dada di hadapan
sesama apalagi di hadapan Tuhan. Sebagai anak sulung kita harus bergantung
kepada Bapa. Dalam doa Bapa kami, Tuhan mengajar kita sebagai anak sulung untuk
bergantung kepada Bapa.
Matius 6:11
6:11 Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
Berkat seseorang itu
terpergantung dia bergantung kepada Tuhan atau tidak. Tidak mungkin Bapa
Sorgawi yang mengangkat kita sebagai anak sulungNya akan membiarkan anakNya
tidak berpakaian dan kelaparan.
Kepada anak sulung bapa berkata:
“segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu”, tetapi anak sulung ini tidak mengerti.
Ini pandangan yang salah kepada bapa dari seorang anak sulung.
Lukas 15:26-31
15:26 Lalu ia memanggil salah seorang
hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah
kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya
kembali dengan sehat.
15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan
ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya,
katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar
perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing
untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa
yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur,
maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku,
engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah
kepunyaanmu.
Anak sulung ini tidak mengerti.
Ini kesalahan pahaman anak-anak Tuhan yang disulungkan karena mereka tidak berharap
dan bersandar penuh kepada Tuhan sehingga yang terjadi kebalikkannya. Jangan
kita bergantung pada kekuatan kita karena itu tidak menyenangkan hati Tuhan dan
dilarang oleh Tuhan. Apapun asal keturunan kita secara jasmani ataupun
pendidikan kita, kita diberi kesempatan yang sama dari Tuhan, kita tidak perlu
iri hati melihat yang lain karena Bapa kita sama. Tepergantung kita bersandar
kepadaNya atau tidak.
Ulangan 8:17-18
8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam
hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh
kekayaan ini.
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada
TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh
kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah
kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Bapa kita adalah Bapa yang sama,
ayo kita bersandar kepada Bapa. Senangkan hati Bapa di Sorga, muliakan Bapa
kita di Sorga. Tuhan sudah mencegah jauh-jauh hari supaya manusia itu jangan
bergantung dengan kemampuan fisik, kemampuan akal dan otaknya, tetapi
bergantung pada kemampuan Allah, itu yang Allah mau. Kalau itu yang kita
lakukan maka Bapa di Sorga hatiNya akan berbunga-bunga melihat kita.
Tanda yang menjadi prioritas bagi
anak sulungnya Tuhan adalah persoalan penggembalaan di dalam kelimpahan Firman.
Ciri anak sulung Tuhan adalah menerima berkat dari langit itulah berkat Firman
Tuhan. Kalau berkat embun dari langit dijadikan nomor dua dan hanya mengejar
berkat jasmani maka itu ciri-ciri kehilangan kesulungan, ini sangat memalukan
apalagi kalau hamba Tuhan yang seperti itu.
c)
Kejadian 27:28b
27:28b tanah-tanah gemuk di bumi dan
gandum serta anggur berlimpah-limpah.
Poin yang ketiga ini suasananya yang lahiriah. Gandum di sini menunjuk
pemeliharaan Allah secara jasmani dan anggur pemeliharaan Allah secara jasmani
di dalam nikah. Jadi sesudah pemeliharaan Bapa Sorgawi terhadap anak sulungnya
soal berkat dari Sorga (berkat Firman Allah), sesudah itu disusul berkat
jasmani. Ini jangan kita balik. Banyak anak Tuhan membalik sehingga yang
jasmani menjadi prioritas dan yang rohani yang terakhir.
d)
Kejadian 27:29a
27:29a Bangsa-bangsa akan takluk
kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu;
Ciri yang
keempat adalah kehidupan itu selalu disertai dengan kemenangan. Tanda keempat
kita adalah anak sulungnya Tuhan adalah kita bukan tampil sebagai Kristen yang
cengeng tetapi yang selalu tangguh ketika menghadapi cobaan-cobaan yang ada.
Bagaimana mau disebut anak sulung kalau tidak tangguh, tidak kuat, tidak menang
menghadapi pencobaan.
e)
Kejadian 27:29b
27:29b jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan
anak-anak ibumu akan sujud kepadamu.
Ciri yang
kelima adalah menjadi pelindung bagi saudara-saudaranya. Jadilah kita menjadi
pengayom sesama. Betapa indahnya kalau suami menjadi pengayom dalam rumah
tangga dan istri menjadi pelindung dalam rumah tangga bagi anaknya. Ini membuktikan
bahwa kita memiliki kesulungan.
f)
Kejadian 27:29c
27:29c Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan
siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
Kalau
kehidupan itu menjadi anak yang disulungkan oleh Tuhan dan ada yang berani
mengutuk atau mengata-ngatai, orang yang mengutuk itu harus hati-hati sebab
anak Tuhan itu mempunyai pembela yang luar biasa. Kalau anak Tuhan memiliki
ciri seperti poin 1 sampai 5 maka kita harus berhati-hati terhadapnya karena
ada pelindungnya. Tidak usah kita pergi memarahi orang yang mengutuki kita
sebab ada Tuhan yang memberi jaminan perlindungan kepada kita. Jadi yang
diharapkan oleh Tuhan dari orang yang memiliki berkat sulung ini adalah
bersandar penuh kepada Tuhan.
2. Kedudukan
Mempelai
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku
ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota
yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu
laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Gereja Tuhan yang disebutkan Yerusalem Baru itu sedang bertunangan
dengan Tuhan Yesus. Gereja Tuhan digambarkan sebagai perawan suci. Bagaimana
sikap kita sebagai perawan yang suci yang sedang bertunangan untuk menjaga
keperawanan?
Ulangan 22:23-24
22:23 Apabila ada seorang gadis yang
masih perawan dan yang sudah bertunangan -- jika seorang laki-laki bertemu
dengan dia di kota dan tidur dengan dia,
22:24 maka haruslah mereka keduanya kamu
bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati:
gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki
itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus
kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Kalau gereja Tuhan yang bertunangan dengan Tuhan Yesus lalu anak Tuhan
itu mau digagahi, mau dinajiskan dengan berbagai macam cara. Dunia sekarang ini
berusaha untuk menajiskan kita padahal kita sedang bertunangan. Setelah disebut
bertunangan selanjutanya disebutkan istri, berarti soal bertunangan itu sudah
sejajar dengan istri. Gadis perawan yang sudah bertunangan dengan seorang
laki-laki kemudian dirusak kesuciannya, dirusak kesucian hubungannya dengan
Mempelai Laki-laki Sorga maka keduanya harus dibunuh baik yang menajiskan dan
yang dinajiskan sama-sama dihukum. Itu sebabnya kita gereja Tuhan, kalau kita
mengerti bahwa Yerusalem poin kedua ini adalah suasana kedudukan Mempelai maka
kita harus menjaga, jangan kita membuka diri terhadap dunia untuk menajiskan
kita. Kita harus menjaga hubungan kita dengan Tuhan Yesus tunangan kita.
Jangan seperti dalam Yehezkiel
16:25-26
16:25 Pada setiap persimpangan jalan
engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian
dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga
persundalanmu bertambah-tambah.
16:26 Engkau bersundal dengan orang
Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah,
yang menimbulkan sakit hati-Ku.
Dalam kondisi sebagai tunangan Tuhan, gereja Tuhan harus waspada. Itu
sebabnya dalam I Korintus 11:3-4 hal yang dikuatirkan oleh rasul Paulus sebab
ada laki-laki lain yang mau menajiskan gereja Tuhan yang tampil bagaikan
perawan.
II Korintus 11:3-4
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau
pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama
seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada
seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami
beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu
terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Apa yang terjadi bagi bangsa Israel adalah pembelajaran dan nasihat
bagi kita yang hidup di akhir zaman. Jangan biarkan hidup saudara dikotori
dengan ajaran-ajaran lain.
I Korintus 10:6,11
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai
contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan
hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka
sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup
pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
3. Kota
Raja Besar
Matius 5:35
5:35 maupun demi bumi, karena bumi
adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah
kota Raja Besar;
Mazmur 145:13;48:2-3
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala
abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam
segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
48:2 Besarlah TUHAN dan sangat terpuji
di kota Allah kita!
48:3 Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang
permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah
utara, kota Raja Besar.
Kalau Yerusalem itu adalah kota Raja Besar maka bagaimana sikap
anak-anak sulungNya dan mempelaiNya menghadapi kota Raja Besar ini?
Maleakhi 1:14
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai
seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi
ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang
besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara
bangsa-bangsa.
Kalau kehidupan kita masuk dalam suasana kota Raja Besar ini maka yang
harus ada pada diri kita adalah rasa gentar dan takut kepada Raja Besar. Ingat
kita menuju Yerusalem, yang harus ada pada diri kita adalah rasa gentar dan
takut kepada Raja itu. Anak muda remaja jangan sampai tidak ada rasa takut
kepada Tuhan dan malah mengikuti pergaulan teman-temannya yang suka merokok,
minum-minuman keras dan main judi.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan
terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
Sehingga Mazmur 119:60
119:60 Aku bersegera dan tidak
berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.
Itu sebabnya kita harus memperhatikan hal ini, gairah Tuhan terhadap
Yerusalem sangat besar tetapi gairahNya untuk menghukum juga besar.
Zakharia 1:14-15
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang
berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam:
Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
1:15 tetapi sangat besar murka-Ku
terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka
sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan.
Zakharia 8:2
8:2 "Beginilah firman TUHAN semesta
alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar dan dengan kehangatan
amarah yang besar.
Jangan kita main-main dengan Tuhan. Saya harus berteriak tentang hal
ini bukan karena membenci manusianya, tetapi karena dosanya. Jangan sampai
saudara tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
Suasana Yerusalem yang pertama adalah suasana
anak sulung, suasana Yerusalem yang kedua adalah suasana mempelai, suasana
Yerusalem yang ketiga adalah takut akan Tuhan. Orang-orang yang berhak masuk di
Yerusalem Baru adalah orang-orang yang takut akan Tuhan. Bukan orang pemabuk,
bukan orang penjudi, bukan orang yang merokok, bukan orang penzinah, bukan
orang pembunuh tetapi orang-orang yang dibenarkan, disucikan dan disempurnakan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar