Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
7:13-14
7:13
"Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku
tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
7:14 Oleh
sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang
tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga
tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang
indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."
Ini adalah kisah masa lampau Israel di mana
Tuhan menghimbau Israel yang bagaikan anak sulungNya, juga bagaikan istriNya
agar jangan menjauh dari Tuhan atau selalu ada di hadirat Tuhan. Tetapi iblis
bukan iblis kalau dia tidak menggoda dengan berbagai cara sehingga terjadi
ruang pemisah yang semakin lama semakin melebar. Ini tidak terjadi hanya pada
kaum awam atau umat Tuhan secara umum tetapi ini diakibatkan oleh
pelayan-pelayan atau hamba-hamba Tuhan yang pada saat itu disebut imam-imam
yang menyelenggarakan kebaktian.
Imam-imam pada waktu itu dalam menjalankan
kebaktian bukan lagi mengikuti cara Firman yang mereka terima dari Sorga yang
disampaikan oleh Musa dan nabi-nabi yang lain, tetapi mereka melayani hanya sebatas
keinginan mereka, sesuai selera mereka.
Ulangan
12:8
12:8 Jangan
kamu melakukan apa pun yang kita lakukan di sini sekarang, yakni masing-masing
berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar.
Itu sebabnya ibadah mereka berakibat Tuhan hambur
seperti sekam dan tempat mereka menjadi negeri yang sunyi sepi. Tadinya negeri
itu disebut negeri yang permai, negeri yang indah tetapi kemudian menjadi
tempat serigala dan di sana ada putri malu yang tunggu sehingga menjadi tempat
berfellowship para jin.
Yesaya
34:13-15
34:13
Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di
tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan
lapangan bagi burung unta.
34:14 Di sana
berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya;
hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian.
34:15 Di sana
ular pohon bersarang dan bertelur, mengeram sampai telurnya menetas;
burung-burung dendang saja berkumpul di sana, masing-masing dengan pasangannya.
Seharusnya ibadah itu untuk merajut hubungan
mereka yang makin indah dengan Tuhan mulai dari hubungan anak dengan Bapa
Surgawi dan ditingkatkan pada hubungan suami istri. Tetapi apa yang terjadi
dapat kita lihat dalam kitab nabi Yeremia. Awalnya mereka mengikuti Tuhan
bagaikan istri masa mudaNya.
Yeremia
2:2-3
2:2
"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan:
Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada
cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di
padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika
itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua
orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah
firman TUHAN.
Tetapi dari ayat 6 dan seterusnya terjadi
perubahan sikap. Ada perubahan yang sangat dramatis sehingga membuat Allah di
Sorga yang memposisikan diri sebagai suami tidak tahan lagi melihat ulah
istriNya, tidak tahan lagi melihat ulah Israel yang dikemas oleh Firman Allah
bagaikan istri Tuhan. Kemudian Allah memberikan surat cerai.
Yeremia
3:6-10
3:6 TUHAN
berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa
yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap
bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk
bersundal di sana?
3:7 Pikir-Ku:
Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak
kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak
setia.
3:8
Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan
murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda,
saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi
bersundal.
3:9 Dengan
sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan
menyembah batu dan kayu.
3:10 Juga
dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu, tidak
kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya, tetapi dengan pura-pura, demikianlah
firman TUHAN."
Tentu ada penyebabnya sehingga Tuhan berbuat
begitu. Penyebabnya karena pelayan-pelayan sudah tidak berdiri di atas
kebenaran Firman Allah dan mulai memberi konsep ibadah menurut pikiran mereka
sendiri. Ketika Tuhan memberikan kita pola ibadah, jangan itu kita tepis atau
singkirkan sebab itulah pola ibadah yang Tuhan beri dari Sorga yang tujuannya
untuk kita merajut hubungan kita dengan Tuhan yang semakin mesra. Jangan
bersikap seperti orang Israel.
Ini yang harus kita pelajari dari kehidupan
Israel ini. Itulah yang memilukan hati Tuhan yang berakibat Tuhan meniupkan
mereka seperti angin badai ke segala bangsa. Mereka dihambur ke segala bangsa.
Ini adalah nubuatan bahwa kelak kehidupan yang pelayanan dan ibadahnya yang
dikemas oleh pikirannya sendiri akan bernasib seperti ini, yaitu tidak masuk
dalam pembentukan Tubuh Kristus dan akan tercerai berai, tidak masuk dalam
konsep pembentukan Tubuh Kristus. Sebagai hamba Tuhan saya tidak ingin kita ini
tercerai berai. Biarlah kita sesuai selera Tuhan untuk masuk pada suatu
pembentukan Tubuh yaitu persekutuan anak-anak Tuhan yang beribadah melayani sesuai
dengan konsep Sorga. Jangan melayani menurut pikiran kita sendiri.
Dalam Zakharia pasal 6 dibicarakan soal pembangunan
Bait Allah dan pada pasal 7 dibicarakan tentang keberadaan imam-imam dan
nabi-nabi sebagai pelaksana dalam proyek Allah yang besar ini yang dihubungkan
dengan kebaktian. Mereka ini diuji dengan pertanyaan dari orang-orang Betel. Betel
dahulu namanya Lus artinya tidak bergerak namun diganti namaNya menjadi Betel
yang artinya rumah Allah, berarti ada gerakan, ada kegiatan.
Lebih dahulu yang diuji oleh Tuhan adalah
orang yang menyandang jabatan imam dan nabi dengan disodorkan pertanyaan tetang
ibadah masa lampau. Mengapa ibadah masa lampau menghadapi masa yang tragis dan
justru mendapatkan hasil yang memilukan hati. Ibadah yang mereka pertanyakan
adalah ibadah yang paling tinggi, ibadah puncak di mana kita menyangkal diri.
Itulah ibadah doa puasa di mana kita menekan keinginan daging untuk memberi
kesempatan Roh Kudus bergerak bebas. Selagi daging menguasai kita maka Roh
Kudus tidak diberi ruang untuk bergerak. Tetapi begitu kita membuka hati kita
menekan daging kita maka Roh Kudus akan mengalir dan beraktifitas. Tujuannya
supaya apa yang dimaksud Tuhan yaitu pembangunan Tubuh Kristus segera terwujud.
Persoalan ibadah inilah yang dipertanyakan,
ada ibadah yang ditolak dan ada ibadah yang diterima. Ternyata ibadah masa
lampau mereka adalah ibadah yang ditolak. Orang Betel ini tidak mau terulang kembali
ibadah mereka ditolak. Kalau dalam diri kita ada roh Betel, berarti kita
mengaku rumah Tuhan, maka kita harus melihat mengapa ibadah masa lampau ditolak
(tidak berhasil) dan bagaimana ibadah kita sekarang serta bagaimana tindak
lanjut ke depan.
Saya tidak mau menjadi imam-imam yang kosong
yang ketika orang lain bertanya malah menjadi bingung/ linglung dan tidak bisa
meraba serta mendeteksi apa yang sedang terjadi.
Ibadah itu suatu perjuangan, untuk Israel
bisa beribadah dibayar mahal oleh Tuhan. Luar biasa perjuangan Tuhan untuk
membuat orang Israel dengan menghadapi iblis yang ada pada karakter Firaun. Setelah
Tuhan Yesus selesai memperjuangkan ibadah kita bangsa kafir maka Tuhan Yesus
berseru dengan suara nyaring “sudah selesai”. Itulah perjuangan Tuhan untuk
membuka kesempatan kita bisa beribadah dan melayani.
Ibrani
9:14
9:14 betapa
lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Yohanes
19:30
19:30 Sesudah
Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu
Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Ini perjuangan Tuhan Yesus supaya imam-imam,
pelayan-pelayan Tuhan dan umat Tuhan jangan lagi beribadah seperti masa-masa
silam dan sekaligus membuka kesempatan kepada kita bangsa kafir. Perjuangan
begitu berat untuk mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja. Perjuangan
ini tidak dapat kita nilai dengan apapun yang ada pada kita. Langit dan bumi
adalah ciptaan Tuhan dan semua yang ada pada kita adalah dari Tuhan. Kita tidak
dapat membayar perjuangan Tuhan dengan apapun selain yang Tuhan rindukan yaitu
tubuh, jiwa dan roh kita yang adalah milikNya.
Mari kita lihat bagaimana kita harus
beribadah, bagaimana kita harus melayani agar jangan terulang ibadah Israel
yang di mata manusia terlihat baik tetapi sebenarnya Allah berduka dan
berakibat Allah menghambur mereka ke seluruh bangsa. Artinya dicerai beraikan
Tuhan dan tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
I
Timotius 4:8
4:8 Latihan
badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Untuk mengumpulkan otot (daging) itu terbatas,
mengumpulkan dunia supaya ada pada kita itu terbatas. Itu sebabnya imam-imam
harus mengerti memberi jawab orang Betel karena mereka adalah orang yang
memahami pahitnya hidup di masa lampau agar tidak terulang ke depan ini dan
agar kita terserap masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Persoalan ibadah ini
jangan diragukan, di dalamnya ada Tuhan janji untuk hidup sekarang dan yang
akan datang. Ibadah itu mengandung janji dan Tuhan tidak membohongi kita.
Sekarang ini kita mendapatkan layanan Firman Allah dalam kelimpahan Firman
seperti hujan yang deras dan yang akan datang kita tersingkir dari aniaya
antikristus 3,5 tahun.
I
Timotius 4:8-10
4:8 Latihan
badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan
ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah
sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita
kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang
percaya.
Ibadah itu harus dengan jerih payah dan harus
kita perjuangkan sebab Tuhan sudah memperjuangkan sehingga kita ada kesempatan
bertemu Tuhan di takhtaNya. Sebab Dia telah berkorban maka kita diberi
kesempatan untuk beribadah dan melayani.
I
Timotius 4:11
4:11
Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
Tidak seorangpun yang bisa menutup mulut
hamba Tuhan untuk tidak memberitakan Firman supaya kita mendapatkan
perlindungan Tuhan dari apa yang akan terjadi. Ketetapan Firman Allah adalah di
atas pundak gembala umat Tuhan terselamatkan. Selamat tidaknya umat Tuhan
adalah tanggung jawab gembala. Kalau pelayanan hamba Tuhan salah dan
meninggalkan pola Tabernakel maka kita semua akan jatuh ke jurang, tidak ketemu
Tuhan Yesus.
I
Timotius 4:15-16
4:15
Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada
semua orang.
4:16 Awasilah
dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena
dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
mendengar engkau.
Ibadah pelayanan kita tidak sebatas di dunia
ini tetapi sampai menembus takhta Allah. Itulah nilai ibadah. Itu sebabnya
perjuangkan ibadah dan pelayanan, kita tinggal menerima jadi, Tuhan Yesus yang
sudah berjuang membuka peluang supaya kita beribadah. Segala kegiatan kita di
dunia ini berakhir di liang kubur tetapi ibadah pelayanan tidak akan berakhir tetapi
terus sampai menembus takhta Allah.
Wahyu
22:3-4
22:3 Maka
tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di
dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan
mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Jadi ibadah itu menembus sampai ke Sorga.
Sebagai keabsahan bahwa kita adalah miliknya Tuhan adalah ada nama Tuhan
tertulis di dahi kita. Jadi orang yang memiliki nama Tuhan yang tertulis di
dahinya adalah orang yang berjuang untuk ibadah dari sekarang dengan jerih
payah tembus sampai ke takhta Allah. Dikatakan perkataan ini benar, patut
diterima dan tidak diragukan lagi karena nama Tuhan sudah tertulis di dahi
kita. Ibadah kita harus disertai dengan perjuangan dengan jerih payah karena
Tuhan sudah meninggalkan teladan kepada kita, bagaimana Dia berjuang sampai
berseru “sudah selesai”.
Jerih payah kita di dunia ini hanya sampai ke
pintu kubur dan malah bisa membawa pada kebinasaan.
Pengkhotbah
5:9-11
5:9 Siapa
mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak
akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.
5:10 Dengan
bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah
keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?
5:11 Enak
tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi
kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.
Kalau kekayaan itu adalah hasil jerih payah
kita melayani maka jaminannya ada pada ayat 18. Tetapi kalau mendapatkan
penghasilan karena jerih payah sendiri dan tidak disertai dengan beribadah maka
tidak akan ada kesukaan dalam menikmati dan dikatakan sia-sia.
Pengkhotbah
5:18
5:18 Setiap
orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk
menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih
payahnya -- juga itu pun karunia Allah.
Kenapa diberi Tuhan kuasa untuk menikmati?
Karena sesuai dengan I Timotius 4:8 itu adalah janji Tuhan sekarang. Kekayaan
yang dikaruniakan Tuhan diberi kuasa untuk kita menikmati dengan sukacita
karena kekayaan dikaitkan dengan ibadah maka otomatis ada pelayan dalam
berkorban. Kalau kita bisa membagi dan memberi itu sudah termasuk menikmati.
Begitu seriusnya Tuhan mau membangun TubuhNya
sehingga setiap ibadah kita dicatat, demikian juga ketika kita berkorban,
berdoa dan berhimpun mendengarkan Firman Tuhan. Bahkan sengsara ikut Tuhan dan
air mata dicatat dan ditampung oleh Allah.
Mazmur
56:9
56:9 Sengsaraku
Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu.
Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Untuk membangun Tubuh Mempelai WanitaNya
inilah sehingga orang Betel datang bertanya. Dulu mereka disebut Istrinya Tuhan
tetapi kenapa akhirnya hancur dan dicerai beraikan oleh Tuhan di bangsa-bangsa
lain.
Israel dikatakan istrinya Tuhan.
Yeremia
2:2-3
2:2
"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan:
Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada
cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di
padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika
itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua
orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah
firman TUHAN.
Tetapi yang terjadi kebalikannya, justru
kepada istriNya Tuhan menimpakan malapetaka dan bangsa lain yang dipakai
sebagai cambuknya. Siapa penyebab sehingga umat Tuhan seperti itu?
Yeremia
5:31
5:31 Para
nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku
menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang
kesudahannya?
Kalau melihat penderitaan orang Israel
sepertinya Tuhan itu kejam. Kalau kepada orang Israel yang adalah umat
pilihannya Tuhan berbuat demikian kejam apalagi kita ini bangsa kafir. Mengapa
hal itu diizinkan Tuhan terjadi? Karena mereka menista Tuhan.
Yesaya
5:24; 1:4
5:24 Sebab
itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap
dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya
akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN
semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
1:4 Celakalah
bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang
jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista
Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.
Jangan sampai kita menista korban Kristus.
Kita harus selalu mengingat Tuhan Yesus, kekasih kita Mempelai Laki-laki Sorga
sehingga kita terhindar dari roh bersungut dan mengomel. Jangan sampai kita
terkerat, biarlah kita tembus sampai ke takhta Allah.
Ada imam tempat kita bertanya Firman
pengajaran. Firman pengajaran adalah biji mata. Amsal pasal 7 ini menghadapi
perempuan Babel.
Amsal
7:2
7:2
Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti
biji matamu.
Firman yang didengar oleh telinga disimpan di
otak (dimengerti) lalu disimpan di hati artinya menjadi iman. Kalau hanya
sampai di otak dan tidak terus ke hati itu hanya menjadi pengetahuan dan nantinya
hanya akan menyesatkan.
Amsal
7:1
7:1 Hai
anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
Kalau kita memiliki Firman sama dengan kita
memiliki mata rohani sama dengan kita tidak buta tetapi memiliki mata yang
terang. Orang yang tidak memiliki pengajaran sama dengan tidak memiliki biji
mata. Sebagaimana kita menjaga biji mata
kita kalau ada sesuatu yang asing masuk segera kita tangani, demikan juga kalau
ada masuk ajaran yang asing kita juga harus segera menangani, jangan biarkan
ajaran asing masuk menyelinap. Kita harus menjaga supaya biji mata terlindung
dari perkara yang asing yang mau merusak biji mata, merusak ajaran yang benar.
Yeremia
51:51
51:51 Kami
malu, sebab kami telah mendengar tentang aib, noda meliputi muka kami, sebab
orang-orang asing telah memasuki tempat-tempat kudus di rumah TUHAN.
Jangan berpikir ajaran asing ini tidak
menggangu, ajaran asing ini membuat mata kita buta dan kalau sudah buta bisa
menganggap Tuhan Yesus itu hantu. Itu yang terjadi ketika murid-murid
berhadapan dengan angin sakal/ angin dari depan. Bila kapal berhadapan dengan
angin sakal dan dia berbalik maka akan berjalan lebih cepat sebab dihembus dari
belakang. Kalau seseorang menerima ajaran asing maka ketika dia berbalik akan
cepat dia praktekkan ajaran asing dan semakin cepat untuk kembali pada perbuatan
lama.
Amsal
7:3
7:3
Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Jari berarti perbuatan, berarti Firman
pengajaran itu harus menjadi bagian perbuatan kita, praktek-praktek hidup kita.
Tentu dalam praktek hidup kita masih ada salah, itu sebabnya ada koreksi dan
ada yang menunjukkan arah.
Amsal
7:4
7:4
Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah
pengertian itu sanakmu,
Hikmat itu adalah Kristus yang membuka
rahasia Firman. Jadi katakanlah kepada Kristus, kepada pembukaan Firman, engkau
saudaraku.
Saudara artinya:
1.
Satu
darah. Katakanlah kepada Tuhan Yesus kita satu darah.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan
mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia
tidak malu menyebut mereka saudara,
2.
Seribu
akar. Berarti tidak mudah tercabut. Kalau hubungan kita dengan Tuhan seribu
akar berarti tidak bisa digoyang oleh apapun.
Bagaimana kita mendapat pengertian? Kalau
kita mendapat hembusan nafas Tuhan maka kita mendapatkan pengertian.
Ayub
32:8
32:8 Tetapi
roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi
kepadanya pengertian.
Kalau Tuhan Yesus mengaku bahwa kita saudaraNya
maka imbang kalau kita mengaku Dia saudara kita. Kita tidak mau menyebut Dia
saudara karena kita tidak mau disucikan dan dikuduskan.
Amsal pasal 7 ini untuk menghadapi perempuan
jalang.
Amsal
7:5-7
7:5 supaya engkau dilindunginya terhadap
perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.
7:6 Karena
ketika suatu waktu aku melihat-lihat, dari kisi-kisiku, dari jendela rumahku,
7:7 kulihat
di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang
teruna yang tidak berakal budi,
Bahaya kalau kita tidak memiliki pengalaman
Amsal
1:22
1:22
"Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta
kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal
benci kepada pengetahuan?
Hasil ibadah:
Keluaran
23:25
23:25 Tetapi
kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti
makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari
tengah-tengahmu.
Kalau kita beribadah roti kita diberkati,
berarti kita akan menikmati pemecahan 5 ketul roti (kegerakan hujan awal) dan
pemecahan 7 ketul roti (kegerakan hujan akhir), kita akan menikmati pelajaran
mula-mula (roti yang 5 ketul) dan kita akan menikmati pengajaran yang membawa
kita pada kesempurnaan (roti yang 7 ketul). Itu bukti roti yaitu Firman Tuhan
itu diberkati.
Pemecahan 5 ketul roti terjadi pada petang
hari. Pemecahan roti yang 7 ketul tidak disebutkan petang hari tetapi dikatakan
sudah 3 hari mereka tidak makan. Jadi untuk mencapai pemecahan roti yang 7
ketul pembayaran harganya mahal sampai mengorbankan waktu selama 3 hari.
Markus
8:1-7
8:1 Pada
waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka
tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
8:2
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga
hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:3 Dan jika
mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan,
sebab ada yang datang dari jauh."
8:4
Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat
memberi mereka roti sampai kenyang?"
8:5 Yesus
bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka:
"Tujuh."
8:6 Lalu Ia
menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti
itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang
banyak.
8:7 Mereka
juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh
supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
Dulu pemecahan 5 roti dan 7 roti terjadi
secara terpisah tetapi untuk kita keduanya hadir dalam satu kemasan. Jadi Tuhan
akan memberikan kita pelajaran mula-mula dan kemudian kita dibawa pada
pengajaran yang membawa pada kesempurnaan. Itu sampai ke sana pembayaran
harganya memang mahal tetapi itu akan membuat Tuhan jatuh belas kasihan dan Dia
tidak akan menahan untuk tidak melayani kita dengan 7 ketul roti.
Air diberkati menunjuk aliran Firman
pengajaran yang akan membasuh kehidupan kita serta kasih Allah dan Roh Kudus
yang mengalir dalam diri kita juga akan diberkati oleh Tuhan. Penyakit
disembuhkan berarti gereja Tuhan tanpa cacat dan kerut. Itulah hasil dari roti
diberkati dan air diberkati.
Efesus
5:27
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
Mari kita berjuang untuk masuk ke takhta
Allah. Segala aktifitas kita di dunia ini berakhir di pintu kubur tetapi ibadah
tidak pernah berhenti sebab Tuhan Yesus Gembala kita akan membawa kita sampai
ke Takhta Allah.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar