Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 7:28-38
7:28 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
7:29 "Katakanlah kepada orang Israel: Orang
yang mempersembahkan korban keselamatannya kepada TUHAN, haruslah membawa
kepada TUHAN sebagian dari korban keselamatannya itu sebagai persembahannya.
7:30 Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa
segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta
dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan
TUHAN.
7:31 Lalu haruslah imam membakar lemaknya di atas
mezbah, tetapi dadanya itu adalah bagian Harun dan anak-anaknya.
7:32 Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam
sebagai persembahan khusus dari segala korban keselamatanmu.
7:33 Siapa dari antara anak-anak Harun yang
mempersembahkan darah dan lemak korban keselamatan, maka dialah yang harus
mendapat paha kanan itu sebagai bagiannya.
7:34 Karena dada persembahan unjukan dan paha persembahan
khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka
dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu
ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya."
7:35 Itulah bagian Harun dan bagian anak-anaknya
dari segala korban api-apian TUHAN pada hari mereka itu disuruh datang untuk
memegang jabatan imam bagi TUHAN;
7:36 itulah yang harus diserahkan menurut perintah
TUHAN dari pihak Israel kepada mereka pada hari mereka itu diurapi-Nya; itulah
suatu ketetapan untuk selamanya bagi mereka turun-temurun.
7:37 Itulah hukum tentang korban bakaran, korban
sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah, persembahan pentahbisan
dan korban keselamatan,
7:38 yang
diperintahkan TUHAN kepada Musa di atas gunung Sinai pada hari TUHAN
memerintahkan kepada orang Israel mempersembahkan persembahan mereka kepada
TUHAN di padang gurun Sinai.
Bila kita melihat dari Imamat pasal 1 sampai pasal 7,
korban keselamatan atau korban syukuran yang dominan di tampilkan oleh Tuhan. Pada
pasal 7 ayat 28 sampai 38 kita telah membaca bagaimana Tuhan ingin melihat
kesungguhan hati umat Tuhan secara pribadi (bukan secara bersama) bagaimana dia
mensyukuri kasih karunia Allah yang telah dia nikmati, sehingga ditekankan “dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN”.
Jadi tidak ada perwakilan, tidak ada perwalian tetapi masing-masing pribadi.
Inilah kunci dari korban syukuran atau korban keselamatan.
Dalam korban syukuran yang dituliskan dalam pasal 3
ada perincian-perincian dan yang disebutkan adalah persoalan lemak. Tetapi kali
ini Tuhan berbicara hal yang beda. Ada dua bagian dari tubuh binatang itu yang
harus mereka korbankan kemudian dihubungkan dengan berkat bagi yang
melaksanakan atau berkat bagi imam yang melayani.
Orang yang mempersembahkan korban syukuran kepada
Tuhan jangan dia lupa persoalan dada dan bahu kanan/ paha kanan. Dalam
penjabarannya ada perbedaan, dada disebut korban unjukkan atau korban
timang-timangan dan bahu kanan/ paha kanan disebut korban tatangan. Semua ini
adalah korban syukur yang dipersembahkan oleh umat Tuhan secara pribadi. Berarti
setiap pribadi umat Tuhan, syukur kepada Tuhan baru bisa sempurna dan indah
bila dia mempersembahkan dada dan paha kanan.
Bersyukur kepada Tuhan ini ternyata tidak bisa lepas
dengan pelayanan hamba Tuhan sebab setelah korban syukuran umat Tuhan yang dikorbankan
tadi diterima oleh Tuhan maka Tuhan menyerahkan kepada yang melayani. Jadi hasil
korban syukuran tiap pribadi diterima oleh Tuhan kemudian diambil oleh Tuhan
dan diberikan kepada imam. Korban syukuran kita tidak lepas dengan pribadi Tuhan
(vertikal) dan siapa yang melayani saudara (horisontal).
Imamat
7:34
7:34 Karena dada persembahan unjukan dan paha
persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban
keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada
anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk
selamanya."
Ketetapan ini tidak hanya sebatas dahulu dan
sekarang tetapi ketetapan ini adalah untuk selama-lamanya. Korban syukur atau
korban keselamatan itu berangkat ke atas (pada Tuhan) kemudian dari atas diturunkan
dan diberikan kembali kepada imam yang menyelenggarakan. Kita harus
memperhatikan ini agar kita tidak bermain-main karena ini pengunci dari 5 jenis
korban yang dipersembahkan di mezbah korban bakaran.
Ø Dada
Tadi
disebutkan dada itu adalah korban unjuk-unjukkan atau timang-timangan. Bila
umat Tuhan itu mengerti apa itu bersyukur kepada Tuhan maka jangan sampai
terlepas dengan gerakan pelayanan hamba Tuhan yang akan mengunjuk-unjuk. Di
balik dada ada jantung dan ada paru-paru. Jantung adalah geteran kasih dan
paru-paru adalah getaran doa penyembahan.
Secara
pribadi anak Tuhan harus memiliki getaran kasih yang harus diunjuk-unjuk,
digerak-gerakkan terus oleh imam supaya kasih itu ada tanda kehidupan, jangan
berhenti. Kalau jantung tidak berdenyut lagi berarti mati. Sebagai bukti nyata
bahwa seseorang itu kasihnya mati maka orang tersebut akan menjauh dari hamba
Tuhan dan mencari jalan sendiri. Sekalipun korban syukurnya jumlahnya besar
tetapi kalau tidak ada kaitannya dengan hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk berarti
kasihnya sudah mati.
Pasal
7 ini mengunci apa yang dibicarakan dari pasal 1 yaitu 5 jenis korban yang
dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran. Ini berarti Allah melihat apalah
arti ada mezbah (ibadah), ada korban bakaran di sana, ada korban sajian, ada
korban penghapus dosa dan ada korban penebus salah kalau umat itu tidak tahu
mengucap syukur, kasihnya mati! Itu tidak ada manfaatnya.
Mengucap
syukur ini sama dengan berterima kasih kepada Tuhan dan berterima kasih kepada
sesama. Sekalipun seseorang sudah mencapai gelar doktor tetapi guru SDnya tetap
mengajarkan pelajaran yang sama seperti dulu, apakah muridnya ini tidak bisa
berterima kasih karena sudah menjadi pandai? Apakah kita tidak bisa berterima
kasih karena kita sudah tahu Firman lewat gembala? Jangan sampai kita tidak
tahu berterima kasih. Kita menikmati berkat-berkat Tuhan lewat pelayanan hamba
Tuhan, jangan kita malah menjelek-jelekkan orang yang sudah melayani kita
(gembala).
Anak
harus tahu berterima kasih kepada orang tua. Jangan malah membantah orang tua,
melawan orang tua! Kepada yang sudah
menikah, kalau masih ada orang tua jangan lupakan orang tua tersebut yang sudah
menyiapkan pasangan kita. Jangan sampai getaran kasih itu berhenti sebab
getaran kasih itu akan menghentar kita pada kesempurnaan. Kasih itu
menyempurnakan.
Kolose 3:14
3:14
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
Imamat 7:30
7:30
Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN;
adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu
diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
“Dengan tangan sendiri” berarti rasa
terima kasih ini tidak bisa diwakili, harus dilakukan sendiri. Tadinya anak
Tuhan itu mempersembahkan kepada Tuhan dan Tuhan mengambil berkat yang
dipersembahkan itu lalu diserahkan kepada hamba Tuhan. Hamba Tuhan harus
merasakan kelanjutannya, bagaimana getaran kasih itu dan itu harus dia kerjakan
sampai kesempurnaan sebab dia diberi berkat oleh Tuhan. Ini bukti hamba Tuhan
itu:
1. Dipercaya
oleh Tuhan memegang jabatan imam yang tidak boleh dipermainkan.
2. Di
dalam dirinya ada urapan Tuhan/ tahbisan.
Itu sebabnya jangan kita
menyia-nyiakan kepercayaan Tuhan ini.
Imamat
7:34-36
7:34
Karena dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari
orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada
imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi
orang Israel untuk selamanya."
7:35
Itulah bagian Harun dan bagian anak-anaknya dari segala korban api-apian TUHAN
pada hari mereka itu disuruh datang untuk memegang jabatan imam bagi TUHAN;
7:36
itulah yang harus diserahkan menurut perintah TUHAN dari pihak Israel kepada
mereka pada hari mereka itu diurapi-Nya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya
bagi mereka turun-temurun.
Persoalan
dada sampai empat kali disebutkan.
Imamat 7:30,31,34
7:30
Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN;
adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta 1dadanya, supaya 2dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan
unjukan di hadapan TUHAN.
7:31
Lalu haruslah imam membakar lemaknya di atas mezbah, tetapi 3dadanya itu adalah
bagian Harun dan anak-anaknya.
7:34
Karena 4dada
persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel
dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun,
dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel
untuk selamanya."
Angka
4 adalah angka salib. Jadi getaran kasih ini tidak bisa lepas dengan salib
Golgota. Begitu kita melihat Tuhan Yesus yang berkorban di salib Golgota maka
getaran kasih kita tidak akan henti-hentinya untuk mengucap syukur kepada
Tuhan.
Di
balik dada juga ada paru-paru, itu menunjukkan doa penyembahan kita. Tanda
bahwa paru-parunya aktif adalah ada getaran doa penyembahan. Getaran doa
penyembahan dan getaran kasih itu adalah pembuktian besar dan menyenangkan hati
Tuhan dalam ucapan syukur kita kepada Tuhan.
Di
dalam Pelajaran Tabernakel dalam tubuh manusia, Paru-paru itu kena Mezbah Dupa
Emas dan Jantung kena Peti Perjanjian berarti kita harus ada kasih mempelai
(tabut) dan ada roh penyerahan penuh (mezbah dupa).
Tuhan
menguji satu persatu sejauh mana kesungguhan hati umat Tuhan itu mengucap
syukur kepada Tuhan. Tuhan menegur bangsa Israel dan mengingatkan akan
perjalanan mereka karena jantung dan paru-paru mereka telah mati, kasih dan
penyerahan mereka sudah kosong.
Mikha 6:3
6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah
Kulelahkan? Jawablah Aku!
Andaikata
saya yang bertanya tentu saja saudara akan merinci satu persatu apa yang telah
saudara lakukan. Kalau kita mengurai kekurangan sesama kita satu persatu
berarti kita tidak mempunyai kasih lagi sehingga terhalanglah kita untuk
mempraktekkan getaran kasih.
Mikha 6:3-5
6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah
Kulelahkan? Jawablah Aku!
6:4
Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan
engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam
sebagai penganjurmu.
6:5
Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa
yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari
Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan
dari TUHAN."
5
hal perbuatan Tuhan yang Tuhan ingatkan kepada orang Israel:
1. Menuntun
keluar dari tanah Mesir, ini kena Mezbah Korban Bakaran.
2. Membebaskan
dari rumah perbudakan, ini bagaikan Meja Roti Sajian yang menunjuk Firman yang
disusun di atas meja hati kita di mana kita mengalami pembersihan dari rumah
perbudakan karena hati kita menjadi budaknya dosa.
3. Mengirim
utusan Tuhan yaitu Musa dan Harun dan Miryam, ini bagaikan Kaki Dian Emas yang
menjadi terang untuk memimpin kita pada jalan yang harus kita tempuh.
4.
Inilah
kasihNya
|
5. Kutuk
diubah menjadi berkat.
Bila
mereka mengingat perbuatan baik Tuhan ini maka tidak mungkin tidak ada getaran
kasih dan getaran doa penyembahan. Kalau kita mengingat perbuatan baik dari
Tuhan dan juga dari sesama maka tidak mungkin tidak ada geteran kasih, tidak
mungkin tidak ada getaran doa penyembahan. Tetapi kadang kita melupakan karena
kita malah mendaftar perbuatan yang tidak baik sehingga ucapan syukur kita
macet berarti tidak sampai ke atas, tidak diterima oleh Tuhan. Karena ucapan
syukur tidak diterima oleh Tuhan sehingga kita tidak terpaut dengan orang yang
melayani kita, artinya tidak mendapat lagi pelayanan Firman nubuatan dan Firman
pengajaran.
Ø Paha
Imamat 7:32
7:32
Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan
khusus dari segala korban keselamatanmu.
Imamat 7:32 (Terjemahan Lama)
7:32
Demikianpun hendaklah kamu berikan kepada imam bahunya kanan bagi korban
tatangan dari pada segala korban syukurmu.
Paha
ini adalah korban tatangan. Persoalan paha ini disebut 3 kali.
Imamat 7:32,33,34
7:32
1Paha kanannya
harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan khusus dari segala korban
keselamatanmu.
7:33
Siapa dari antara anak-anak Harun yang mempersembahkan darah dan lemak korban
keselamatan, maka dialah yang harus mendapat 2paha kanan itu sebagai bagiannya.
7:34
Karena dada persembahan unjukan dan 3paha
persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban
keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada
anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk
selamanya."
Korban
tatangan ini diterima oleh Tuhan, diterima oleh Bapa, Anak dan Roh yaitu Tuhan
Yesus Kristus. Kemudian korban ini Tuhan ambil dan diserahkan kepada imam yang
menyelenggara ibadah. Paha kanan atau bahu kanan artinya Tuhan Yesus Kristus tidak
menghendaki kita mempersembahkan doa syukur kepada Tuhan tanpa ada beban rasa
tanggung jawab. Jangan syukur puji kepada Tuhan hanya diisi dengan musik yang
menggelegar atau makanan yang tersaji di meja tetapi harus ada beban tanggung
jawab atas pelayanan yang kita pikul ke mana arahnya? Kita harus mengerti ke
mana arahnya kita membawa agar jangan sampai gereja Tuhan salah arah.
Efesus 1:20
1:20
yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang
mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
Mengucap
syukur ini terkait dengan kedudukan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar yang ada di
sebelah kanan, ke situ Tuhan mengarahkan kita dan bukan hanya sekedar menggelar
meja dengan berbagai hiasan makanan serta musik yang menggelegar.
Setelah
dada dan paha diberikan oleh Tuhan kepada kami sebagai penyelenggara kebaktian,
maka kami harus ada getaran kasih yang terus menerus secara berkesinambungan
sampai pada kesempurnaan dan ada doa penyembahan, ada penyahutan kami kepada
Tuhan kemudian kami harus paham ke mana kami menggiring jemaat, supaya jangan terjadi
seperti ini:
Zakharia 11:4-5
11:4
Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba
sembelihan itu!
11:5
Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan
orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya!
Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.
Kanan
ini adalah bagian orang yang berhikmat. Orang yang mendapatkan pelayanan
pembukaan Firman pasti akan digeser oleh Tuhan ke kanan, jangan sampai saudara
tidak mau. Ketika kita mendengarkan pembukaan rahasia Firman Allah berarti
kalau posisi kita ada di posisi netral akan Tuhan geser ke sebelah kanan. Kalau
berada pada sebelah kanan maka hamba Tuhan juga tidak akan memiliki cara atau
sistem pelayanan seperti dalam Zakharia 11:4-5.
Apa
praktek gembala menjual domba, praktek hamba Tuhan menjual jemaat? Hamba Tuhan
memanggil konglomerat untuk berkhotbah di depan jemaat dan setelah itu dia yang
mendapatkan keuntungannya secara jasmani. Jemaat yang dilayani hanya mendengar
apa yang dia katakan tetapi hamba Tuhan yang menerima berkat-berkat secara
lahiriah. Ini berbahaya, kita harus waspada di akhir zaman ini sebab iblis
begitu licik memanipulasi sehingga tidak ada lagi korban tatangan yaitu paha
kanan. Tetapi satu saat Tuhan akan menuntut karena setiap ibadah kita dicatat
oleh Tuhan.
Maleakhi 3:16
3:16
Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN:
"TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di
hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati
nama-Nya."
Biarlah
orang lain melecehkan dan mengentengkan kita tetapi jangan sampai kita gagal. Jabatan
yang Tuhan percayakan kepada kita serta urapan yang Tuhan percayakan itu jangan
sampai menjadi sia-sia. Itu sebabnya mari kita memperhatikan baik-baik ke mana
kita menggiring jemaat dan kepercayaan Allah kepada kita.
Paha
tadi tiga kali disebutkan untuk memenuhi Tritunggal Allah, tidak ada yang
kosong. Bapa kebagian, Putra kebagian, Roh juga kebagian yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Setelah paha ini diterima oleh Tuhan maka diberikan kepada imam Harun
dan anak-anaknya. Kita melihat sekali lagi, bukan hanya yang mempersembahkan
korban syukur itu tetapi juga yang terlibat di dalam pelayan Tuhan rindu untuk dikaitkan
apalagi kami sebagai hamba-hamba Allah. Kemana kami mengarahkan persembahan
dada dan paha ini.
Kalau apa yang saudara korbankan kemudian dinikmati
oleh hamba Tuhan jangan muncul perasaan iri. Jangan berpikir apa yang kita
korbankan hanya untuk menyenangkan pendeta itu lebih baik mengurungkan niat
untuk menyampaikan korban ucapan syukur. Sesungguhnya tidak boleh kita
mengurungkan niat untuk berkorban karena berpikir seperti itu. Berarti saudara
tidak diterima oleh Tuhan kalau tidak mempersembahkan. Harus dipersembahkan
dahulu baru diterima oleh Tuhan kemudian Tuhan percayakan kepada hamba Allah.
Jadi hamba Tuhan itu menikmati bukan apa yang berasal dari jemaat tetapi apa
yang dari Tuhan. Jadi hamba Tuhan hidup dari Tuhan. Ini yang harus dipahami.
Bilangan
18:21
18:21 Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku
berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang
Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka,
pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
Itu adalah balas jasa dari Tuhan kepada hambaNya,
Tuhan adalah pembalas jasa yang paling jempolan. Tuhan tidak pernah keliru,
Tuhan pasti memberikan tepat pada waktuNya. Olehnya itu hamba Tuhan tidak usah
kuatir mengenai kebutuhan-kebutuhan lahiriahnya tetapi layanilah Tuhan dengan
prinsip jangan merubah janji Allah dengan kita. Kalau merombak janji Allah maka
akan sulit hadapi hal-hal ke depan nanti. Bagaimana caranya merombak janji
Tuhan? Dengan praktek hamba Tuhan melayani tetapi masih mempunyai pekerjaan sambilan.
Kalau merombak janji Tuhan berarti memposisikan diri sebagai musuh Tuhan.
Hosea
8:1-3
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali
atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh
mengejar dia!
Allah telah berjanji dan pasang badan dengan berkata
“Aku pusakamu hai hambaKu”. Masakan Tuhan akan membiarkan kita?.
Ibrani
7:7-8
7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih
rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.
7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima
persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia
hidup.
Di sini memang kita melihat manusia fana yang
menerima perpuluhan. Sidang jemaat ketika mengembalikan perpuluhan dan
mempersembahkan persembahan khusus serta yang lainnya sebenarnya itu langsung
ke Sorga. Hanya Tuhan mengembalikan kepada hamba Tuhan.
Kita menjadi umat Tuhan harus mengerti bagaimana
kita menjalani hidup ini. Lewat Firman penggembalaan makin terasa ke mana
arahnya kita digembalakan. Makin kita nikmati bagaimana rasanya kalau Allah itu
menyatakan “Engkau umatKu mengucap syukurlah dengan benar maka ucapan syukurmu
Aku telah terima”. Arah ucapan syukur seperti itu menuju takhta Tuhan, tidak
melenceng.
Israel dalam keadaaan kalah dan banyak yang mati
mereka masih mempersembahkan korban keselamatan/ korban syukur.
Hakim-hakim
20:26,21,25,31
20:26 Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni
seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di
hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
20:21 Juga bani Benyamin maju menyerang dari Gibea
dan menggugurkan ke bumi dua puluh dua ribu orang dari antara orang
Israel pada hari itu.
20:25 maka pada hari kedua itu majulah suku Benyamin
dari Gibea menyerbu mereka, dan digugurkannya pula ke bumi delapan belas
ribu orang di antara orang-orang Israel; semuanya orang-orang yang
bersenjatakan pedang.
20:31 Maka majulah bani Benyamin menyerbu laskar
itu; mereka terpancing dari kota, dan seperti yang sudah-sudah, mereka mulai menyerang
laskar itu pada kedua jalan raya -- yang satu menuju ke Betel, dan yang lain ke
Gibea melalui padang -- sehingga terbunuh beberapa orang, kira-kira tiga
puluh orang di antara orang Israel.
Sudah banyak sekali orang Israel yang dibunuh oleh
orang Benyamin dalam peperangan. Di dalam keadaan seperti ini masih bisakah kita mengucap syukur?
Hakim-hakim
20:27,
20:26 Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni
seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di
hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
20:27 Dan orang-orang Israel bertanya kepada TUHAN
-- pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah,
20:28 dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam
Allah pada waktu itu -- kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk
berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan
itu?" Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka
ke dalam tanganmu."
20:35 TUHAN membuat suku Benyamin terpukul kalah
oleh orang Israel, dan pada hari itu orang-orang Israel memusnahkan dari antara
suku Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, semuanya orang-orang yang
bersenjatakan pedang.
Total orang Benyamin yang mati 51.100 orang dan
tersisa 600 orang laki-laki. Dari mana orang Israel bisa mengalahkan suku
Benyamin seperti itu? Karena mereka berani mempersembahkan ucapan syukur kepada
Tuhan, mereka mengucap syukur dalam segala perkara. Setelah mereka bisa
mengucap syukur kemenangan mereka raih.
Kalau kita bisa mengucap syukur maka hasilnya:
1. Pemeliharaan
Tuhan akan nyata di dalam diri kita.
2. Kemenangan
kita akan nikmati.
Paha (bahu) dan dada itu harus pindah di tangan saya
sebagai hamba Tuhan. Berarti dengan adanya dada dan paha kanan di tangan saya
maka itu adalah tugas yang harus saya laksanakan sebagai bukti Tuhan
mempercayakan jabatan imam bagiku dan ada urapan Tuhan di atasku, supaya Tuhan
menolong saya dalam pelayanan agar umat dibimbing ke arah yang benar serta
selalu digerak-gerakkan jangan sampai mati jantung dan paru-parunya (kasih dan
penyembahan jangan mati). Itulah tugas saya sebagai hamba Tuhan. Tuhan tidak
pernah membohongi saya dan tidak pernah mendustai saudara. Kalau Allah itu
pendusta saya tidak akan melayani Dia. Tetapi Allahmu dan Allahku tidak pernah
berdusta.
Jangan sampai kita terkecoh, karena sudah terlalu
pandai sehingga akhirnya apa yang seharusnya hak untuk orang tua malah kita
katakan itu hak Tuhan dan tidak perlu lagi untuk orang tua. Terlihat
seakan-akan mendahulukan Tuhan padahal sudah mengabaikan orang tua. Alkitab
mengatakan orang seperti itu sebenarnya melanggar Firman.
Markus
7:9-13
7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh
pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat
istiadatmu sendiri.
7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu
dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.
7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata
kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk
pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban -- yaitu persembahan kepada Allah
--,
7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat
sesuatu pun untuk bapanya atau ibunya.
7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan
tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain
seperti itu yang kamu lakukan."
Ternyata yang lain tidak kita lakukan tetapi menciptakan
adat baru kita dirikan di dalam gereja yang justru menyebalkan hati Tuhan.
Kalau kita sudah melakukan itu sama dengan kita munafik di hadapan Tuhan, sama
dengan kita berbohong.
Lewat persembahan unjukan (dada) dan persembahan
tatangan (paha/ bahu) maka pemeliharaan Tuhan sudah jelas paten kepada kita dan
kemenangan pasti akan mengiringi pelayanan dan pengiringan kita kepada Tuhan.
Sesungguhnya Tuhan sangat mempedulikan kita.
Tanggung jawab saya sebagai hamba Tuhan bukanlah
sesuatu yang enteng. Setelah jemaat mempersembahkan syukur kepada Tuhan maka dada
dan bahu Tuhan transfer ke tangan saya. Berarti Tuhan tidak membiarkan saya
harus lengah dan lalai sebab bagitu dada itu ada di tangan saya maka getaran
jantung dan paru-paru anak Tuhan tersebut menggugah saya, masakan saya sebagai
hamba Tuhan mau dikalah oleh jemaat. Ketika saudara tidur lelap saya menyebut
nama saudara di dalam doa.
Tanggung jawab gembala bukanlah tanggung jawab yang
enteng. Itu sebabnya harus ada paha kanan/ bahu kanan, harus ada tanggung
jawab. Jangan sampai ketika Tuhan Yesus datang Dia berkata “Aku tidak kenal
engkau”. Kalau Tuhan sudah berkata begitu siapa yang bisa memprotes?
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar