Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Kolose 3:1-4
3:1
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara
yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3
Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam
Allah.
3:4
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Sebagaimana Kristus dalam kemuliaan
demikian juga kelak gereja Tuhan yang memiliki pandangan rohani dan berupaya
membawa hidupnya di dalam Firman penggembalaan sehingga mencapai apa yang
dijanjikan. Dalam terang Tabernakel surat Kolose kena pada Mezbah dupa yang
menunjuk penyembahan. Mezbah Dupa panjangnya 1 hasta, lebar 1 hasta dan tinggi
2 hasta.
Ketika kita memandang perkara yang di
atas berarti kita menempatkan kehidupan kita dengan mengkaitkan diri dengan
rencana Allah di dalam diri kita. Kalau tidak memikirkan perkara-perkara yang
di atas maka pribadi itu akan lepas dari rencana Allah, tidak akan masuk dalam
penyingkiran gereja dan malah masuk pada masa 3,5 tahun aniaya antikristus.
Bila mengarahkan pandangan dan pikiran pada perkara-perkara di atas maka
otomatis dalam diri orang itu akan ada iman. Sebab tidak mungkin dia akan
menyembah sesuatu kalau dia tidak percaya bahwa sesuatu itu ada. Tidak mungkin
kita menyembah Tuhan Yesus Kristus kalau kita tidak percaya bahwa sesungguhnya Dia
ada. Itu sebabnya lebih dahulu kita harus yakin bahwa benar Allah itu ada.
Ibrani 11:6
11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa
berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah
memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Jangan sampai hanya sekedar kita
memperingati kenaikan Tuhan Yesus tetapi di dalam hati tidak memiliki kepastian
bahwa Allah itu ada.
Panjang dan lebar mezbah dupa emas
itu 1 hasta berarti kita menyembah pada Allah yang satu yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Jangan sampai kita menyembah Tuhan yang satu itu tetapi juga menyembah
berhala. Di dunia Kristen hari-hari terakhir ini terlampau banyak anak Tuhan
dan hamba Tuhan yang melayani Tuhan tetapi ada berhala di dalam hatinya.
Zefanya 1:5
1:5
juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka
yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu
bersumpah demi Dewa Milkom,
Tinggi mezbah dupa emas itu 2 hasta.
2 hasta ini menunjuk 10 hukum yang diringkas oleh Tuhan menjadi dua hukum yaitu
kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia.
Matius 22:34-39
22:34
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang
Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35
dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Kehidupan yang menyembah Tuhan, yang
memandang perkara di atas berarti dia tahu ada sesuatu yang lebih berkuasa di
dalam dirinya yaitu Tuhan yang disembah. Kehidupan itu harus ada di dalam
penjabaran kasih yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Hubungan
Tuhan dan gerejaNya digambarkan seperti hubungan suami dan istri. Kalau dalam
penyembahan kita mencurahkan isi hati bahwa kita mengasihi Tuhan maka apapun
godaan yang datang tidak akan mampu untuk membuat cinta kasih kita kepada Tuhan
luruh. Tetapi ketika kita mengatakan kita mengasihi Tuhan namun pada waktu kita
diterpa oleh tantangan dan godaan kemudian kasih menjadi luruh berarti dalam
penyembahan kehidupan tersebut belum memahami bahwa Allah sebagai kekasih itu
sungguh ada. Tuhan tidak boleh diduakan.
Dasar dari penyembahan adalah kasih
kepada Allah (vertikal) dan kasih kepada sesama (horizontal). Kalau dalam nikah,
hubungan suami istri tidak harmonis lalu datang menyembah Tuhan, itu berarti membohongi
diri sendiri karena berkata mengasihi Tuhan tetapi sesama yang dekat di samping
tidak diampuni. Dengan kata lain kalau sesama pernah melukai hati kita harus
melepaskan pengampunan kepadanya, jangan kita memiliki roh dendam dan
memelihara sakit hati. Kalau menyimpan permusuhan maka penyembahan tidak akan
menembusi takhta Allah sehingga kehidupan itu kering dan akhirnya terlepas dari
rencana Tuhan.
Di sinilah kita memandang perkara
yang di atas. Kita mulai memandang ke atas ketika Tuhan Yesus terangkat ke
Sorga. Saat Tuhan Yesus naik ke Sorga, pandangan orang-orang yang menyaksikan
itu ke atas, tidak ada yang memandang ke bawah.
Mari kita memperhatikan akhir dari
keempat injil yang mengkisahkan perpisahan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya.
1. Injil Matius
Ketika Tuhan Yesus mau berpisah dengan murid-muridNya yang dikisahkan
dalam injil Matius, mereka dipesankan untuk memandang pada perkara yang diatas.
Untuk apa Tuhan berpesan “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu”? Tuhan memberikan Firman pengajaran untuk mengkatrol rohani
kita, untuk menumbuh kembangkan rohani kita sehingga pandangan kita ke atas dan
akhirnya tujuan kepergian Tuhan ke Sorga dan kembali kedua kali terpenuhi,
karena Tuhan menemukan anak Tuhan dan hamba Tuhan yang benar-benar menerima
pengajaran sehingga menjadi sama dengan Gurunya yaitu Tuhan Yesus.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Ini adalah kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan Yesus menjelang
perpisahan. Injil Matius mengedepankan Tuhan Yesus sebagai Raja. Raja itu akan
datang pada kali yang kedua dan saat itu Dia akan mempertanyakan Firman
pengajaran yang sudah kita terima. Apakah dalam perjalanan hidup ini kita
tertata, terbina, terpulihkan dan terbenahi oleh Firman pengajaran atau tidak.
Memandang perkara yang di atas berarti kita diingatkan bahwa ada
titipan Tuhan bagi kita yaitu pengarajanNya. Di dalam kebanyakan gereja
sekarang ini, pengajaran Tuhan itu sudah minim sekali atau hampir dikatakan
tidak ada di dalam gereja. Titipan Tuhan sudah mereka lupakan. Kalau memiliki
Firman pengajaran itu pertanda bahwa pandangan kita ke atas.
Yesaya 42:18
42:18 Dengarkanlah, hai
orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!
Di sini Tuhan berbicara pada orang yang tuli dan buta. Tuli dan buta di
sini bukan secara jasmani tetapi tuli rohani dan buta rohani. Yang tuli dan
buta di sini adalah hamba Tuhan.
Yesaya 42:19-20
42:19 Siapakah yang buta selain
dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta
seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
42:20 Engkau melihat banyak,
tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.
Mengapa tuli? Karena tidak mau memberi telinga untuk mendengarkan
Firman Tuhan.
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah
memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat
memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam
pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Mengapa Tuhan memberikan pengajaranNya? Karena mau menyatakan
keselamatan kepada umatNya.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi
penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Maksud Tuhan memberikan pengajaran adalah demi keselamatan kita. Di
dalam gereja Tuhan dibutuhkan Firman pengajaran, kalau tidak memiliki Firman
pengajaran maka ibadah hanya sebagai upacara belaka dan rohaninya tidak
bertambah. Yang menyebabkan umat Tuhan binasa adalah pelayan Tuhan yang tidak
mengajar umat Tuhan. Akhirnya pelayan-pelayan itu makan dosa umat.
Hosea 4:6 (Terjemahan
Lama)
4:6 Bahwa umat-Ku dibinasakan
sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu sudah mencelakan
pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu melakukan imamat
bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku juga melupakan
anak-anakmu.
Hosea 4:7-9
4:7 Makin bertambah banyak
mereka, makin berdosa mereka kepada-Ku, kemuliaan mereka akan Kutukar dengan
kehinaan.
4:8 Mereka mendapat rezeki dari
dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku itu berbuat salah.
4:9 Maka seperti nasib rakyat
demikianlah nasib imam: Aku akan menghukum dia karena tindakan-tindakannya dan
Aku akan membalaskan perbuatan-perbuatannya kepadanya.
Sebelum berpisah dengan umatNya Tuhan menitipkan Firman pengajaran
seiring dengan mereka memandang ke atas. Berarti hati pikiran kita harus
tertarik dengan apa yang dikatakan Firman pengajaran.
Seperti dahulu ketika Adam tidur maka Tuhan mengambil rusuknya lalu
membangun Hawa demikian sekarang Tuhan mengambil rusuk Tuhan Yesus dan
membentuk kita menjadi Hawa yang ditampilkan seperti dalam Wahyu 12:1. Yang
membentuk kita adalah Firman pengajaran dan akhirnya Firman pengajaran itu
berhasil membentuk kita menjadi mempelai WanitaNya. Kalau menolak Firman
pengajaran berarti menolak penampilan Tuhan Yesus sebagai Raja segala raja.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang
dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku,
dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab
nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang
telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
2.
Injil
Markus
Markus 16:19
16:19 Sesudah Tuhan Yesus
berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di
sebelah kanan Allah.
Kolose 3:1
3:1 Karena itu, kalau kamu
dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana
Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Kalau kita menerima Firman pengajaran maka arah perjalan kerohanian
kita bermuara di mana Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Kepada jemaat
Laodekia yang paling amburadul Tuhan masih menawarkan untuk duduk setakhta
dengan Tuhan Yesus. Kita bisa duduk setakhta dengan Tuhan asalkan pandangan
kita ke atas dan menerima pengajaran untuk menyucikan kita.
Injil Markus menampilkan Tuhan Yesus sebagai hamba. Kalau kita menerima
ajakan Tuhan untuk memandang perkara yang di atas berarti prakteknya adalah kita
harus menempatkan diri sebagai hamba, menghambakan diri kepada Tuhan. Kalau
tidak mau menghambakan diri kepada Tuhan akibatnya adalah:
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak
mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan
mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.
Tidak ada alasan yang dapat kita kedepankan, kita kemukakan kepada
Tuhan sehingga kita tidak bisa menghambakan diri. Kalau kita menghambakan diri
berarti kita mengindahkan pekerjaan Tuhan. Kalau tidak mau memperhamba diri
pada Tuhan maka pasti jatuh dan bagaimanapun kita berusaha untuk bangkit kita
tidak akan bisa bangkit lagi.
Inilah yang disebut dengan doulos,
hamba yang hanya bekerja tanpa punya hak. Pengertian lain dari hamba adalah hiperetas artinya siap mati duluan buat
tuannya, ini benar-benar hamba yang pasang badan. Tetapi kalau kita menjadi
hamba Tuhan kita tidak akan mati namun justru di mana Tuhan ada di situ kita
berada.
Yesaya 60:12
60:12 Sungguh, bangsa dan
kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan
dirusakbinasakan.
Hanya pada Injil Markus ada disebutkan “duduk di sebelah kanan Allah”.
Artinya sekalipun kita menjadi doulos
bahkan hiperetas namun suatu saat
kita akan duduk di setakhta dengan Tuhan Yesus di sebelah kanan Allah Bapa.
Pengalaman Mefiboset, dia ditawari untuk makan semeja dengan raja Daud
walaupun dia cacat.
II Samuel 9:1
9:1 Berkatalah Daud: "Masih
adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku
kepadanya oleh karena Yonatan."
Saul memusuhi Daud dan otomatis keluarga Saul juga ikut memusuhi Daud,
tetapi Daud tetap mengasihi.
II Samuel 9:1-5
9:1 Berkatalah Daud: "Masih
adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku
kepadanya oleh karena Yonatan."
9:2 Adapun keluarga Saul
mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu
raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba
tuanku."
9:3 Kemudian berkatalah raja:
"Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak
menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada
raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
9:4 Tanya raja kepadanya:
"Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah
Makhir bin Amiel, di Lodebar."
9:5 Sesudah itu raja Daud
menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.
Makhir artinya terjual. Jadi sebenarnya Mefiboset ini terjual di dalam
dosa. Lodebar artinya tidak ada rumput. Kalau sudah terjual di dalam dosa, di
dalam kejahatan dan kenajisan, lalu tidak ada lagi rumput, tidak ada lagi
Firman maka celakanya dua kali lipat. Apa yang kita petik ketika kita terjual
dalam dosa? Tidak ada apa-apa!
Roma 6:20-21; 7:14
6:20 Sebab waktu kamu hamba
dosa, kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu
petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena
kesudahan semuanya itu ialah kematian.
7:14 Sebab kita tahu, bahwa
hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa
dosa.
Dua kali Daud mengatakan “mau menunjukkan kasihku” yaitu dalam ayat 1
dan ayat 7. Sehebat-hebatnya kasih raja Daud tidak ada artinya kalau tanpa
kasih Allah. Itu sebabnya di antara kedua ayat itu disebutkan “kasih dari
Allah”. Kasih Allah yang bergerak di dalam dirinya itulah yang membuat Daud
mampu mengampuni dan menunjuk kasihnya kepada Mefiboset.
II Samuel 9:7-8
9:7 Kemudian berkatalah Daud
kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku
kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala
ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
9:8 Lalu sujudlah Mefiboset dan
berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati
seperti aku?"
Kita ini sudah terjual di dalam dosa, sudah kering karena tanpa Firman
dan sudah menjadi anjing mati tetapi bisa menerima tawaran kasih Tuhan. Daud
menunjukkan kasih Allah kepada Mefiboset yaitu kasih yang mau melayani musuh.
3. Injil Lukas
Lukas 24:50
24:50 Lalu Yesus membawa mereka
ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan
memberkati mereka.
Betania itu ada dua, yang satu ada di seberang sungai Yordan dan yang
dibicarakan di sini adalah yang dekat Yerusalem.
Lebih dahulu Tuhan Yesus memisahkan murid-muridNya dari tempat yang
ramai. Tuhan Yesus tidak memberkati ketika mereka ada dalam suasana yang gaduh,
tetapi Tuhan Yesus memberkati ketika mereka berada di tempat yang sunyi sepi.
Artinya ketika itu pandangan mereka 100% kepada Tuhan Yesus dan pandangan Tuhan
Yesus juga hanya terarah pada mereka. Seringkali pandangan kita masih membias,
masih menebar ke mana-mana dan tidak terfokus kepada Tuhan Yesus. Ketika
pandangan kita fokus kepada Tuhan saat itulah Tuhan memberkati terutama berkat
yang rohani.
Tuhan memberkati murid-muridNya ketika Yudas Iskariot sudah tidak ada.
Selagi masih ada roh Yudas Iskariot maka itu bagaikan pintu besi yang menutup
tangan Tuhan untuk memberkati saudara. Selagi ada roh Yudas dalam diri saudara
maka itu bagaikan tembok yang tebal sekali yang memisahkan saudara dengan
berkat Tuhan. Jangan kita girang dengan roh Yudas Iskariot. Roh Yudas Iskariot
adalah pencuri uang di kas Tuhan dan pengkhianatan.
Jangan berpikir ketika mengembalikan perpuluhan itu membuat gembala
kaya, tidak! Perpuluhan itu dikembalikan kepada Tuhan dan Tuhan berikan kepada
hambaNya sebagai balas jasa pelayanannya. Mengapa banyak anak Tuhan mendengar
Firman tetapi merasa tidak makan apa-apa? Karena ada roh Yudas, karena mencuri
milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Menahan perpuluhan berarti
mengundang kutuk.
Setelah Yudas disingkirkan baru Tuhan memberkati murid-muridNya dengan
penumpangan tangan. Persoalan penumpangan tangan ini sangat penting dalam
gereja.
Ibrani 6:1-2
6:1 Sebab itu marilah kita
tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada
perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang
pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan
hukuman kekal.
Banyak anak Tuhan menghindari dari penumpangan tangan, padahal itu
adalah bagian dari ajaran Tuhan. Kalau berbicara miring tentang penumpangan
tangan itu sama dengan kehidupan itu tinggal menunggu kena kutuk sebab dia
menolak berkat.
Lukas 24:51
24:51 Dan ketika Ia sedang
memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
Seiring terangkatNya Tuhan Yesus ke Sorga, juga berkat Tuhan turun ke
atas murid-muridNya. Yang kita utamakan adalah berkat rohani dan berkat jasmani
itu hanya efek samping. Tetapi kalau saudara mau diberkati secara jasmani
kuncinya ada pada perpuluhan. Kalau mempermainkan perpuluhan maka ekonomi akan
begitu-begitu saja bahkan merosot.
Lukas 24:52
24:52 Mereka sujud menyembah
kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
Sikap murid-murid ketika Tuhan naik ke Sorga sambil memberkati adalah
mereka sujud menyembah. Mereka menerima berkat dengan sikap menyembah, berarti
mereka berserah sepenuh kepada Tuhan.
Lukas 24:53
24:53 Mereka senantiasa berada
di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Selanjutnya mereka selalu ada di Bait Allah, artinya:
a)
Selalu
ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani, selalu ada di dalam wilayah
rohani.
Kalau
kita tidak ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani maka ada dua hal yang
akan menangkap kita:
1)
Akan
ditangkap oleh hal-hal duniawi sehingga menjadi Kristen duniawi. Rohaninya
tidak pernah terangkat, tidak pernah dikemas untuk menuju pada rencana Allah
yang besar.
2)
Akan
ditangkap oleh perkara yang najis.
Untuk menjaga dari sergapan dunia dan perkara yang najis maka kita
harus selalu ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani. Ini yang harus
selalu kita renungkan.
b)
Berada
dalam persekutuan satu dengan yang lain di dalam doa
Kisah Para Rasul 1:14
1:14 Mereka semua bertekun
dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria,
ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
4. Injil Yohanes
Yohanes 21:22-23
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau
Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.
Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di
antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak
mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan:
"Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu
bukan urusanmu."
Yang ditekankan di sini adalah Tuhan akan datang kembali. Kalau kita
mengarahkan pandangan ke atas maka kita akan mengkemas hidup ini untuk berjumpa
dengan Tuhan yang datang kembali untuk menjemput saya dan saudara. Namun kenapa
banyak umat Tuhan tidak mau menerima Firman pengajaran, tidak mau melayani Dia
dan mempersiapkan diri?
Tuhan Memberkati.