Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 23:26-29
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan
yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan
harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian
kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan
TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
Orang
yang tidak berpuasa atau tidak berpantang hal yang tidak diinginkan oleh Tuhan
maka orang itu tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus walaupun dia
mengatakan dirinya orang yang percaya Tuhan Yesus Kristus. Karena hal yang
tidak diinginkan oleh Tuhan yang harus dia pantang malah dia gemari.
Imamat 23:28-32
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan
pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;
itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala
tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam
tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
kamu harus merayakan sabatmu."
Pesta grafirat dimulai tanggal sembilan petang
sampai tanggal sepuluh petang adalah akhir pesta grafirat. Dari pesta pertama
sampai pesta yang ketujuh tidak ada yang tidak disertai dengan korban bakaran.
Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan menghentar kita dari pesta pertama sampai
pesta yang terakhir dasarnya adalah Korban Kristus. Inilah yang akan menghentar
kita sampai pada wilayah kesempurnaan.
1. Pesta
Paskah
Imamat 23:4-5
23:4
Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang
harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5
Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja,
ada Paskah bagi TUHAN.
Ada
korban yang diikut sertakan dalam melaksanakan Paskah. Kalau kita melihat
sebenarnya bukan binatang itu yang salah tetapi dia rela disembelih, dikuliti, dipenggal-penggal,
dibersihkan isi perutnya, betisnya dan sebagainya kemudian dibakar di atas
mezbah. Nilai pesta Paskah adalah kelepasan. Banyak kali kita mengatakan
mengadakan paskah secara sejarah gereja dalam kita mengikut Tuhan yaitu pada
bulan ketiga dan keempat. Tetapi apakah benar-benar korban Paskah itu kita
hayati dan pahami? ada bukti kelepasan?
Dalam
Paskah itu ada korban dan itu adalah korban kelepasan. Kalau kita mengatakan
pengikut Kristus dan telah merayakan paskah maka buktikan ada kelepasan dari
prilaku-prilaku yang lama kemudian muncul prilaku yang baru. Itulah yang
disebut dengan suasana pesta. Kita harus melepaskan hal yang lama, sekalipun
sudah menjadi kegemaran atau hobi kita tetapi kalau itu mengganjal hubungan
kita dengan Tuhan kita harus rela lepaskan sebab sudah dibayar oleh korban
kelepasan itulah korban Kristus Yesus. Hal itulah yang harus ada.
Kalau
Paskah hanya diisi dengan perayaan secara jasmani berarti kita sudah lari dari
konteks Firman Tuhan. Kalau itu yang digalakkan di dalam gereja Tuhan maka itu bukan
membawa pada kelepasan namun malah membuat membelenggu kehidupan itu. Setiap
pesta disertai dengan korban dan korban itu adalah korban semeblihan. Memang
sakit ketika korban itu disembelih, dikuliti, dipenggal-penggal tetapi bagi kehidupan
yang di dalam Tuhan seharusnya itu adalah suasana pesta sebab di sana kita
mengalami kelepasan.
2. Pesta
Roti Fatir
Imamat 23:6-8
23:6
Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi
TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
23:7
Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu
melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:8
Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya;
pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan
sesuatu pekerjaan berat."
Dalam
pesta ini juga ada korban. Korban di sini menunjuk korban kelahiran baru. Kalau
namanya korban kelahiran baru maka kita harus mengerti pembayaran harga untuk
kita bisa lahir baru. Ketika kita dilahirkan oleh ibu maka kita cocok di dunia
tetapi tidak cocok di sorga. Supaya kita bisa cocok di sorga maka kita harus
mengalami kelahiran baru. Untuk membawa kita pada kelahiran baru ini ada
korban. Kalau tadi adalah korban kelepasan maka untuk pesta roti fatir ini
adalah korban kelahiran baru dan yang menjadi pembayar harganya adalah Tuhan
Yesus sendiri. Oleh kematian dan kebangkitannya kita mengalami kelahiran baru.
Dari
korban kelahiran baru ini kita harus membuktikan bahwa ada hal yang baru yang
kita tampilkan. Jangan seperti barang yang kemasannya saja yang dirubah tetapi
isinya tidak dirubah. Itu sama dengan kita melakukan kebohongan. Kalau yang di
dalamnya sama saja dan tidak mengalami sesuatu yang baru itu berarti tidak menikmati
korban kelahiran baru. Tuhan sudah janji persoalan kelahiran baru ini.
Wahyu 21:5-6
21:5
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala
sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan
ini adalah tepat dan benar."
21:6
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan
cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Pembaharuan
itu adalah perkataan yang tidak bisa dirubah, itu adalah cara Tuhan dan
kebenaran Allah yang harus diisi oleh orang yang mau masuk dalam apa yang Tuhan
katakan di atas.
Wahyu 21:5-6 (Terjemahan Lama)
21:5
Maka Ia yang duduk di atas arasy itu pun berfirman, "Tengoklah, Aku
jadikan semuanya baharu." Dan lagi firman-Nya, "Suratkanlah, karena
perkataan inilah tetap dan benar."
21:6
Maka firman-Nya kepadaku, "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya,
yaitu Yang awal dan Yang akhir. Kepada orang yang dahaga kelak Aku akan memberi
minum daripada mata air hayat dengan percuma.
3. Pesta
timang-timangan
Untuk
meningkatkan rohani kita dari pembaharuan tadi dan menjaga kelahiran baru kita
supaya tidak diam di tempat apalagi sampai undur supaya kita bisa masuk dalam
apa yang dikatakan dalam Wahyu 21:5-6, maka kita harus masuk dalam pesta
timang-timangan. Manusia cenderung meniru yang baru yang sifatnya jasmani
tetapi tidak mau meniru yang sifatnya yang rohani.
Korban
dalam pesta timang-timangan adalah korban penggembalaan. Ada pencuri yang mau
masuk dalam penggembalaan, yang mau dicuri ini adalah sesuatu yang baru yang
sudah kita miliki.
Yohanes 10:10-11
10:10
Adapun pencuri itu datang hanya akan mencuri dan membunuh dan membinasakan, Aku
ini datang supaya domba itu memperoleh kehidupan dengan berkelimpahan.
10:11
Akulah Gembala yang baik; maka gembala yang baik itu menyerahkan nyawa-Nya
ganti segala domba itu.
Inilah
korban dalam penggembalaan, yaitu Tuhan Yesus. Dalam mengisi korban dalam pesta
paskah, pesta roti fatir dan pesta timang-timangan Tuhan Yesus tidak pernah
mengeluh, Dia melakukan semua dengan sukarela dan tidak dipaksa. Itulah
sukacita dari korban kelepasan, korban kelahiran baru dan korban penggembalaan.
Yohanes 10:17
10:17
Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya
kembali.
4. Pesta
Pantekosta
Dalam
pesta keempat ini lebih banyak tuntutannya pada kita umat Tuhan. Pesta
Pantekosta ini juga ada korbannya. Turunnya Roh Kudus karena ada Korban
Kristus. Tetapi kita disuruh oleh Tuhan supaya ada upaya supaya dapat menikmatinya.
Lukas 11:9-13
11:9
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12
Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya."
Di
sini ada korban dari kita yaitu:
a) Mintalah
Untuk meminta ini membutuhkan kerendahan hati atau
korban perasaan dalam diri kita. Kerendahan hati itu perlu untuk meminta, sebab
itu adalah korban perasaan. Meminta itu dasarnya iman yang harus disertai kerendahan
hati dan korban perasaan.
Tuhan katakan kalau minta roti berarti minta Firman,
tidak mungkin Tuhan memberikan batu. Artinya tidak mungkin Tuhan memberikan
Taurat kepada kita, Tuhan memberikan Firman pengajaran kepada kita. Yang Tuhan
berikan adalah loh hati. Lebih mulianya loh hati dari pada loh batu.
II
Korintus 3:3
3:3
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh
pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang
hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam
hati manusia.
Kalau meminta ikan tidak mungkin diberikan ular/
iblis. Kalau meminta telur berarti meminta kehidupan, tidak mungkin diberikan
kalajengking/ diberikan kutuk. Tetapi taruhannya kita harus datang dengan
kerendahan hati, korban perasaan dengan berlandaskan iman kepada Tuhan.
b) Mencari
Ini adalah kerendahan hati untuk berkorban waktu.
Tuhan Yesus datang ke dunia yang fana ini untuk mencari kita dan itu
membutuhkan waktu. Kurang lebih dibutuhkan 6000 tahun untuk mendapatkan
gerejaNya yang sempurna. Kita beribadah dan melayani Tuhan membutuhkan waktu,
banyak orang yang mengeluh karena dia tidak sadar itu adalah pesta, ketika kita
korbankan waktu untuk datang pada Tuhan.
c) Ketuklah
Ini berarti alamatnya sudah kita tahu. Di sini yang
dibutuhkan korban kesabaran untuk menunggu, ini korban tenaga. Tuhan Yesus
memberikan perumpamaan tentang hakim yang lalim. Sekalipun hakim itu lalim
tetapi karena janda itu terus-menerus memohon maka dia pun mengulurkan tangan.
Apalagi Bapa kita yang di Sorga. Hanya kadang kita malas meminta atau sudah
mengetuk tetapi tidak sabar.
Mengapa
Tuhan memberi Firman seperti ini? Sebab Tuhan tahu Roh Kudus itu bukan barang
murahan. Untuk Tuhan Yesus mencurahkan Roh Kudus, Dia harus membayar mahal
dengan KorbanNya di Golgota. Tetapi ada anak Tuhan yang menganggap ini tidak
terlalu penting.
Lukas 11:13
11:13
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya."
Banyak
anak Tuhan tidak menggunakan haknya yang diberikan Tuhan kepadanya sehingga
tidak meminta, tidak mencari dan tidak sabar menunggu.
Lukas 18:1-2
18:1
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka
harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
18:2
Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah
dan tidak menghormati seorang pun.
Janda
ini malah meminta haknya untuk dibela oleh hakim yang lalim ini. Hakim yang
lalim ini tidak takut akan Allah berarti padanya tidak ada loh batu yang
pertama, dia tidak menghormati seorang pun berarti padanya tidak ada loh batu
yang kedua. Hakim ini tahu hukum tetapi tidak memengang hukum, dia tahu loh
batu pertama dan loh batu kedua tetapi dia tidak melakukannya.
Tuhan
justru memberikan hak kepada kita untuk meminta. Wanita ini memakai haknya
untuk dibela oleh hakim yang lalim ini. Kita tidak meminta pada hakim yang
lalim tetapi kepada Tuhan Yesus.
Lukas 18:3-8
18:3
Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan
berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
18:4
Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam
hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
18:5
namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya
jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
18:6
Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
18:7
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam
berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
18:8
Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak
Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Kalau
kita ini orang pilihan Tuhan, kita dikhususkan Tuhan dan diberi Tuhan
kesempatan untuk menikmati indahnya rahasia Firman Tuhan, masakan kita tidak
akan dibenarkan oleh Tuhan dan akan diterlantarkan oleh Tuhan. Itu sebabnya
mintalah, carilah dan ketuklah maka Tuhan pasti memberikan. Kita harus ada
korban perasaan, korban waktu dan korban kesabaran. Kesabaran inilah pembuka
rumus kasih dan penutup rumus kasih.
I Korintus 13:4,7
13:4
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong.
13:7
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Ini
warna pesta Pantekosta. Di sinilah banyak kita gagal dalam meminta, mencari dan
menunggu. Seringkali kita tidak ada kesabaran untuk meminta, mencari dan
menunggu.
5. Pesta
meniup nafiri.
Dalam
pesta ini ada korbannya yang disebut korban kesaksian. Meniup nafiri sama
dengan kita bersaksi. Dalam bersaksi ada korban-korban yang menyertainya.
Bagaimana kita mau bersaksi kalau kita tidak rela membuang waktu untuk bersaksi.
Tuhan Yesus sudah rela membayar harganya tentu kita harus menapaki jejak Tuhan
Yesus, kita juga harus rela untuk membayar harga untuk bersaksi.
6. Pesta
pendamaian atau Pesta Grafirat
Korbanya
adalah korban pendamaian. Korban pendamaian yang dimaksud dalam pesta Grafirat
adalah pendamaian tuntas untuk kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan. Di
sini ada yang harus kita jaga dan kita awasi. Utama kami hamba Tuhan harus
menjaga jangan sampai umat Tuhan dimasuki roh penyesatan. Jangan sampai umat
Tuhan sudah dialihkan tetapi tidak sadar padahal sudah berada pada arah yang
salah.
Lukas 17:1
17:1
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada
penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Apakah Tuhan tidak mempunyai
kuasa menghentikan penyesatan? Tuhan berkuasa tetapi Tuhan tidak melakukannya.
Roh penyesatan ini menghambatan pesta pendamaian yaitu penuntasan segala cacat
cela kita.
Lukas
17:2-3
17:2
Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya,
lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari
orang-orang yang lemah ini.
17:3
Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia
menyesal, ampunilah dia.
Ini
adalah proses bagaimana menjaga roh pendamaian itu, baik diri gembala dan juga
jemaat yang digembalakan. Kalau orang itu salah harus ditegur.
Amsal 27:6
27:6
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara
berlimpah-limpah.
Amsal 27:6 (Terjemahan lama)
27:6
Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda setia, tetapi cium seteru patut
ditangkiskan dengan doa.
Lukas 17:4-5
17:4
Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali
ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni
dia."
17:5
Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
Ternyata
persoalan pendamaian ini adalah hal yang berat sekali sehingga rasul-rasul
memohon untuk ditambahkan imannya.
Dalam
pelayanan pesta Grafirat kita harus yakin satu saat manusia yang bertikai akan
melepaskan perdamaian kepada orang lain. Kita tidak bisa menutup diri kita
untuk dibenci tetapi kita jangan balas membenci.
Bagaimana
sikap kita terhadap penyesatan agar kita tidak terlepas dari pembentukan Tubuh
Krsitus
Matius
18:8
18:8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan
engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam
hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan
kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.
Tuhan
memperlihatkan betapa mengerikan neraka itu. Kalau perbuatan dan pelayanan kita
menyesatkan kita maka itu harus kita penggal. Jangan sampai tangan yaitu
pelayanan kita dan kaki yaitu pendirian kita menyeret kita dalam penyesatan
(neraka).
Matius 18:9
18:9
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih
baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke
dalam api neraka dengan bermata dua.
Jangan
sampai mata kita yaitu pandangan kita menyeret kita pada penyesatan. Bagaimana
supaya pelayanan, pendirian dan pandangan kita tidak menyesatkan kita? Kita
harus memandang pelayanan Tuhan Yesus, pendirian Tuhan Yesus dan pandangan mata
Tuhan Yesus supaya jangan kita disesatkan.
Ibrani 12:1-2
12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan
berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin
kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang
dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan
bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Waktu
kita sekarang ada di era pesta grafirat dan sudah mau masuk dalam pesta pondok
daun-daunan. Kalau kita tidak memanfaatkan pesta grafirat maka kita tidak akan
masuk dalam pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan yang menunjuk
penyingkiran gereja.
7. Pesta
pondok daun-daunan
Pada
pesta pondok daun-daunan hari pertama ada 13 ekor lembu yang disembelih. Ini
menunjukkan bahwa sebenarnya kita tidak layak untuk berada pada pesta pondok
daun-daunan karena kita ini adalah manusia pemberontak. Angka 13 adalah angka
pemberontakan.
Yesaya 53:6
53:6
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya
sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Pada
pesta pondok daun-daunan juga ada korban 14 ekor domba setiap hari dan tidak
pernah berubah. Ini menunjuk kehidupan lama kita yang adalah pemberontak yang
dikuasai oleh 14 dosa tetapi oleh karena Korban Kristus semua dosa itu
dihancurkan. Pembersihan yang terakhir terjadi pada pesta pendamaian.
Kita diangkat sebagai imam berarti kita diberi
kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan. Jangan dulu berangan-angan
menjadi raja kalau tidak ada dalam ibadah dan pelayanan. Kalau kita ini sudah
melalui poin-poin di atas dan kita isi dengan ibadah dan pelayanan, itu berarti
kita adalah orang yang mengerti ketujuh pesta di atas.
Wahyu
5:9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah
membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Kalau sekarang ini kita tidak mau menjadi pelayan
Tuhan maka Tuhan akan mengizinkan kita menjadi hamba manusia supaya bisa tahu
perbedaan menjadi hamba Allah dan menjadi hamba duniawi.
II
Tawarikh 12:8
12:8 Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya,
supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada
kerajaan-kerajaan duniawi."
Ulangan
28:47-48
28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba
kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan
akan segala-galanya,
28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan
telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada
musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke
atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.
Kalau sekarang tidak mau memperhamba diri kepada
Tuhan maka suatu saat akan diperhamba oleh antikristus. Jangan kita diperhamba
oleh nafsu orang muda.
II
Timotius 2:21
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah
keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru
kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Jadi mari kita menjadi imam berarti beribadah dan
melayani. Setelah itu baru menjadi raja berarti ada kemenangan dan ada dalam
tanda kemuliaan.
Setiap korban dikaitkan dengan korban Kristus.
Sekarang kita sudah ada pada pesta grafirat dan sudah mau masuk dalam pesta
pondok daun-daunan, jangan sampai kita telat mengalami penyucian tuntas.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar