Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 10:1-7
10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu,
masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan
di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api
yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
10:2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu
menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang
difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku,
dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun
berdiam diri.
10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan,
anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke
mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar
perkemahan."
10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya,
masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
10:6 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan
kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan
janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai
segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel,
merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
10:7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah
Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di
atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
Kasus
ini terjadi secara mendadak, belum ada larangan untuk membawa api asing. Tetapi
kita melihat ketegasan Tuhan bahwa api yang dari Tuhan harus dipelihara.
Berarti walaupun kata “larang” belum ada tetapi petunjuk untuk memelihara atau
memanfaatkan api itu sudah ada. Di sini kita melihat bahwa Allah tidak mau
ketetapan FirmanNya dirubah sedikitpun. Allah secara pribadi menghormati atau memuji
FirmanNya. Kalau Allah saja secara pribadi memuji FirmanNya, siapakah kita ini.
Ini petunjuk kepada kita untuk menghargai FirmanNya seperti menghargai
pribadiNya.
Mazmur 138:2
138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus
dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab
Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Mazmur 138:2 (Terjemahan Lama)
138:2 Maka sujudlah aku di hadapan maligai
kesucian-Mu sambil memuji nama-Mu, karena sebab kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu;
karena lebih dari pada segala kepujian-Mu Engkau telah membesarkan firman-Mu.
Mengapa
Allah begitu menghargai dan menghormati FirmanNya? Sebab untuk membawa kita
pada tingkat kekudusan dan kemuliaan Allah tidak ada cara lain selain lewat
Firman itu sendiri, berarti lewat PribadiNya sendiri. Ada dua hal yang Tuhan
nyatakan kepada karibNya yaitu kekudusan dan kemuliaanNya. Itulah tingkat yang
sedang kita tuju, kudus seperti Dia dan mulia seperti Dia.
Ada dua
perangkat yang kita lihat di sini, yang bisa kita lihat adalah hamba Tuhan dan
yang tidak bisa kita lihat adalah Firman serta Roh Kudus. Keduanya ini bergerak
bersama untuk menghentar gereja Tuhan mencapai nilai tertinggi yaitu kekudusan
Allah. Tuhan ingin mengembalikan kita pada kekudusanNya. Ini adalah alat Allah
untuk mengembalikan kita pada kekudusan sama dengan Dia.
Ibrani 12:10-11
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita
untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Ini
tuntutan Tuhan dari perjanjian lama dan tidak berubah sampai pada perjanjian
baru.
Imamat 11:44-45
11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah
kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan
janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan
merayap di atas bumi.
11:45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu
keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini
kudus.
I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam
seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku
kudus.
Untuk
mencapai rencana Allah ini maka Tuhan tidak ingin jalan yang akan kita tapaki
itu kita rombak sebab tujuannya sudah pasti yaitu untuk membawa manusia yang
sebenarnya seperti rupa dan gambar Allah tetapi karena pekerjaan iblis, manusia
jatuh dalam dosa sehingga kemuliaan dan kekudusan Allah itu hilang dan Tuhan
mau mengembalikan.
Satu
hal yang Tuhan mau tunjukkan di sini yaitu betapa ngeri kalau merombak Firman
Tuhan! Jangan coba sedikitpun kita merombak apa yang Allah telah berikan. Tuhan
sudah memberikan kita pola ibadah yang begitu jelas yaitu pola Tabernakel.
Tidak ada lagi yang perlu kita ragukan karena semua sudah jelas.
Tetapi
iblis bukan iblis kalau dia tidak berupaya meniupkan dalam pikiran kita untuk
merubah sebab manusia cenderung untuk mengikuti firman yang cocok dengan
dagingnya dan Firman yang benar yang tidak berbenturan dengan keinginan dagingnya
ditolak.
Imamat 10:3
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang
difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku,
dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun
berdiam diri.
Ini
kasus pertama yang terjadi di mana keponakan Musa yaitu anak-anak Harun dilibas
oleh api dari Tuhan. Memang secara lahiriah mereka mati tetapi masih mengenakan
pakaian imam. Itu berarti kepada kita banyak orang yang masih melayani tetapi
sebenarnya rohaninya sudah mati. Orang-orang seperti ini pasti bentrok dengan
kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Berita yang mereka sampaikan tidak ada lagi ketegasan
dalam hal kekudusan dan kemuliaan Tuhan, kalaupun ada tetapi prakteknya sudah
tidak seperti itu. Kalau ada pelayanan Tuhan yang sudah mati rohaninya jangan
kita bertanya tentang Firman kepadanya. Bagaimana kita mau meraih kekudusan dan
kemuliaan Tuhan kalau pelayan Tuhan yang melayani kita rohaninya sudah mati!
Ketika
Tuhan Yesus bangkit dari kubur malaekat mengatakan “jangan mencari orang hidup
di antara orang mati”. Artinya jangan mencari kehidupan dari orang yang mati
rohaninya, apalagi mau mencari kekudusan Allah dan kemuliaan Allah! Sekalipun
orang lain mengatakan ini ekstrim tetapi saya tidak peduli karena melihat untuk
kita mencapai kekudusan dan kemuliaan Tuhan hal ini tidak bisa ditawar-tawar.
Yesaya 8:19
8:19 Dan apabila orang berkata kepada kamu:
"Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik
dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta
petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada
orang-orang mati bagi orang-orang hidup?"
Kalau
saudara menginginkan kekudusan dan untuk mencapai kemuliaan maka jangan
bertanya pada pelayan Tuhan yang mati rohaninya. Karena hamba Tuhan seperti itu
hanya akan berangkat dengan pikirannya sendiri dan tidak paham apa rencana
Tuhan dalam hidupnya. Kalau hanya mau mencari bahan khotbah itu terlalu gampang,
tetapi bukan itu yang Tuhan inginkan. Kalau hanya seperti itu maka kita tidak
akan sampai pada puncak rencana Allah.
Jangan
bertanya pada orang yang rohaninya mati. Bagaimana bukti bahwa pelayan itu
hidup rohaninya? Harus ada pengajaran dan kesaksian hidup.
Yesaya 8:20
8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!"
Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak
terbit fajar.
Pada
kami pelayan Tuhan, Tuhan menutut hal yang berat di sini, bukan hanya kita
harus memiliki pengajaran tetapi juga harus punya kesaksian. Bagaimana mau
mencapai kesempurnaan dan bertemu bintang fajar kalau berbicara tidak sesuai
dengan pengajaran dan tidak menyimpan kesaksian sebagai seorang murid.
Yesaya 8:16
8:16 Aku harus menyimpan kesaksian ini dan
memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.
Pengajaran
itu ada di antara murid-murid. Artinya pengajaran itu ada di antara kehidupan
yang mau diajar. Dan bukti kita mempunyai pengajaran yang sehat adalah kita
memiliki kesaksian hidup.
Tuhan menunjukkan kondisi Mempelai Wanita Tuhan yaitu ada dalam kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Untuk mencapai kekudusan harus ada Firman pengajaran. Untuk mencapai kemuliaan Tuhan juga harus ada Firman pengajaran.
Tuhan menunjukkan kondisi Mempelai Wanita Tuhan yaitu ada dalam kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Untuk mencapai kekudusan harus ada Firman pengajaran. Untuk mencapai kemuliaan Tuhan juga harus ada Firman pengajaran.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya
untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Kemuliaan
ini sudah disediakan oleh Tuhan sebelum dunia diciptakan. Itu bagaikan suatu
paket yang sudah Tuhan bungkus dan ingin Tuhan berikan kepada kita di
penghujung akhir zaman. Itu adalah rencana Tuhan yang sudah berjuta-juta tahun
yang lalu. Kita tidak perlu tahu dunia ini sudah berapa lama sebab itu tidak
ada hubungannya dengan keselamatan.
Ulangan 29:29
29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN,
Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak
kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat
ini."
Firman
Tuhan yang sudah dibukakan rahasianya itulah yang harus kita lakukan. Manusia
sudah jatuh dalam dosa dan hidup dalam dosa tetapi Tuhan mempunyai rencana
mengembalikan kita pada kekudusanNya. Manusia sudah kehilangan kemuliaan Tuhan
tetapi Tuhan mau membawa kita sejalan dengan kekudusan untuk mencapai
kemuliaan.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah,
Lukas 24:5
24:5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala,
tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia
yang hidup, di antara orang mati?
Jangan
cari Tuhan Yesus di dalam pelayanan yang mati sebab anda tidak akan
mendapatkan. Tuhan menjaga supaya jangan ada kematian beruntun. Ada 3 anjuran
Tuhan:
1. Harun,
Eleazar dan Itamar tidak boleh berkabung.
Jangan
sampai Harun dan kedua anaknya ikut mati, itu sebabnya Tuhan melarang mereka
untuk berkabung. Kalau Harun dan kedua anaknya berkabung berarti mereka ikut
dengan suasana orang yang mati itu sehingga akhirnya mereka juga mati dan orang
Israel juga mati, artinya untuk kita ialah mati rohani.
2. Jangan
pergi dari depan kemah pertemuan sebab minyak urapan Allah ada di atas mereka.
Pintu
kemah menunjuk baptisan Roh Kudus.
3. Umat
Tuhan yang harus berkabung.
Mengapa
mereka harus berkabung? Sebab sasaran pelayanan imam-imam itu bukan untuk
dirinya tetapi untuk jemaat Tuhan. Kalau hamba Tuhan paham bahwa tujuannya
pelayanannya adalah sidang jemaat maka jangan bersekutu dengan kematian. Sebab
kalau hamba Tuhan berkabung berarti dia bersekutu dengan kematian dan yang kena
akibatnya adalah sidang jemaat. Jadi sidang jemaat harus berkabung supaya Tuhan
melihat air mata mereka dan Tuhan mau menangani mereka sebab yang ingin Tuhan
hentar menjadi karib Tuhan adalah sidang jemaat. Kalau umat Tuhan tidak
berkabung maka putuslah hubungannya dengan Tuhan karena pelayan-pelayan Tuhan
itu sudah mati rohaninya.
Jangan
merubah ketetapan Tuhan. Ternyata pengalaman ini tidak mau dipelajari dengan
mantap oleh yang senior yaitu Musa dan Harun. Mereka tidak mau menaruh hal ini
dengan mantap dalam hatinya supaya jangan mereka mengalami apa yang terjadi
pada Nadab dan Abihu. Mereka sudah tahu bahwa akibat Nadab dan Abihu merubah
ketetapan Tuhan maka mereka pasti mati. Karena tidak waspada maka Musa dan
Harun juga merubah ketetapan Tuhan. Setiap kejadian itu harus dijadikan
pelajaran dan cambuk dari Tuhan dan bukan hanya sekedar kita baca.
Bilangan 20:7-11
20:7 TUHAN berfirman kepada Musa:
20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan
Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata
mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau
mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu
serta ternaknya."
20:9 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan
TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan
jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka:
"Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus
mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu
memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air,
sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
Tuhan
menyuruh dia berbicara kepada bukit batu tetapi Musa malah memukul dengan
tongkatnya. Yang dia ingat adalah kejadian ketika keluar dari Mesir dan
menghadapi orang Amalek.
Keluaran 17:5
17:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang
dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang
kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.
Dia
lupa bahwa sekarang mereka sudah ada dalam kepemimpinan Peti Perjanjian.
Kepemimpinan tongkat mulai dari Mesir sampai ke padang gunung Sinai tetapi dari
gunung Sinai sampai masuk tanah Kanaan mereka dipimpin oleh Tabut Perjanjian.
Bilangan 20:12
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
"Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di
depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini
masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Merubah
sedikit saja Tuhan sudah tersinggung persoalan kekudusanNya. Berarti merubah
sedikit saja kita tidak akan sampai pada kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Musa
tidak bisa membawa jemaah Tuhan ke negeri yang Tuhan akan berikan pada mereka.
Berarti tidak mencapai wilayah kesempurnaan. Kalau sekarang ini kita tidak
mencapai wilayah kesempurnaan berarti kelak akan berhadapan dengan siksaan
antikristus.
Merubah
sedikit saja titah Tuhan sudah dianggap Tuhan memberontak.
Bilangan 27:14
27:14 Karena pada waktu pembantahan umat itu di
padang gurun Zin, kamu berdua telah memberontak terhadap titah-Ku untuk
menyatakan kekudusan-Ku di depan mata mereka dengan air itu." Itulah mata
air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin.
Musa
akhirnya bermohon-mohon kepada Tuhan supaya bisa masuk ke tanah perjanjian.
Ulangan 3:23-26
3:23 "Juga pada waktu itu aku mohon kasih
karunia dari pada TUHAN, demikian:
3:24 Ya, Tuhan ALLAH, Engkau telah mulai
memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab
allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa
seperti Engkau?
3:25 Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang
baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung
Libanon.
3:26 Tetapi TUHAN murka terhadap aku oleh karena
kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup!
Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku.
Keras
Tuhan terhadap Musa! Ini bukti bahwa Tuhan sangat menghargai FirmanNya. Tetapi
Musa dan Harun tidak menghargai, sama seperti Nadab dan Abihu juga tidak
menghargai. Itu sebabnya Tuhan ingin menekankan ini sebab kita sedang berjalan
untuk mencapai kekudusan dan kemuliaan sama seperti Tuhan.
Ulangan 3:27-29
3:27 Naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah
pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik,
sebab sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.
3:28 Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan
teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan
dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka memiliki negeri yang akan
kaulihat itu.
3:29 Demikianlah kita tinggal di lembah di tentangan
Bet-Peor."
Ternyata
semakin saya mendalamai semakin saya takut, sebab merubah sedikit saja Tuhan
sudah katakan pemberontak. Bagaimana kita bisa menjalani hidup yang begitu
berat ini? Tuhan sudah menunjukkan bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan
ini.
Harun
artinya guru atau terang. Artinya jangan terangmu berubah, jangan pengajaranmu
berubah. Itamar artinya daratan dengan pohon-pohon Palem. Pohon Palem artinya
kemenangan. Artinya jangan tinggalkan kemengangan, jangan sampai kalah, jangan
sedikitpun mengalah. Eleazar artinya orang yang ditolong oleh Yehova. Kita
tidak akan ditolong oleh Tuhan kalau tidak bersandar kepada Tuhan.
Bila
pelayan-pelayan ini meninggalkan pengajaran, meninggalkan terang maka akibatnya
kegelapan.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu
cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Bila
pelayan-pelayan ini meninggalkan kemenangan maka akan selalu kalah.
Wahyu 7:9
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat:
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung
banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan
takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun
palem di tangan mereka.
Bila
tidak ditolong oleh Tuhan maka akibatnya akan terjadi kematian dan umat Tuhan
yang kena murka. Itu sebabnya umat Tuhan harus menangis. Ini tugas umat Tuhan
untuk mendoakan hamba-hamba Allah. Tugas hamba Tuhan tidak enteng, begitu berat
yaitu untuk menghadirkan kekudusan dalam sidang jemaat dan mulai dari dirinya
sendiri (hamba Tuhan).
Setiap
pelanggaran mulai dari taman Eden, Tuhan selalu mengatakan bila melanggar
akibatnya mati. Jadi jauh sebelumnya manusia sudah tahu hal ini. Sebelum
manusia jatuh dalam dosa mereka sudah tahu akibat melanggar adalah mati dan
kita ini adalah akibat kejatuhan manusia, masakan kita mau meneruskan akibat
itu! Kita sudah harus belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya. Musa
seharusnya belajar dari kejadian yang dialami oleh Nadab dan Abihu, kenapa dia
masih memberontak. Tuhan mengakui Musa itu orang yang paling lembut dari
seluruh manusia tetapi masih bisa terjadi seperti itu, apalagi kita ini.
Bilangan 12:3
12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut
hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
Kejadian 2:17
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."
Apakah setelah
memakan buah itu Adam dan Hawa langsung mati? Tidak, mereka masih hidup 900
tahun lebih tetapi rohani mereka yang mati. Berarti setiap pelanggaran akan
berujung pada kematian rohani.
Keluaran 11:5
11:5 Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan
mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung
budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan.
Mengapa
mereka harus mati? Sebab mereka adalah orang-orang yang ada di bawah komando
Firaun untuk menghalang-halangi umat Tuhan beribadah dan melayani. Sebenarnya
kalau kita menghalang-halangi orang lain maka lebih dahulu kita sudah
menghalangi diri kita. Kita sudah menghalangi diri kita maka kita juga
menghalangi orang lain.
Ada
tiga kasus kematian di sini yang harus kita perhatikan. Tiga kasus ini kena
pada 3 unsur dalam diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh. Kematian mulai dari
roh lalu jiwa dan kemudian tubuh itu sebabnya Tuhan memulai pemulihan dari roh
lalu jiwa dan tubuh.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan
tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Banyak
orang masih berjalan-jalan tetapi rohnya sudah mati, banyak orang berjalan-jalan
tetapi jiwanya sudah mati.
1. Anak
sulung Firaun
Firaun
inilah yang disembah orang Mesir. Kalau berbicara tentang penyembahan berarti
roh yang akan mati. Kalau kita menghalang-halangi diri kita dan ditambah
menghalang-halangi orang lain berarti tinggal menunggu roh kita mati. Kalau roh
sudah mati maka komunikasi dengan Tuhan sudah sulit sebab komunikasi dengan
Tuhan lewat roh. Itu sebabnya mari kita memperhatikan supaya jangan kita
berujung pada kematian rohani dan juga berakibat pada kematian jasmani.
Mari
kita perhatikan apakah roh kita masih terasa hidup atau tidak. Tanda seseorang
rohnya masih hidup dia pasti senang menyembah Tuhan. Sesibuk apapun dia pasti
mencari waktu menyembah Tuhan sebab di situ dia memberi makan rohnya supaya
jangan mati. Namun banyak orang tidak peduli dengan seruan rohnya yang ingin
makan. Beri makan rohmu supaya jangan terjadi kematian beruntun! Sampai 3 kali
Tuhan mengingatkan supaya jangan terjadi kematian beruntun dalam Imamat pasal
10. Itu menunjuk kematian roh, jiwa dan tubuh.
2. Anak
sulung orang Mesir
Ini
kena mengena dengan jiwa. Kalau jiwa tidak diberi makan Firman maka kesempatan
untuk damai dan berbahagia apalagi selamat itu akan hilang. Itu sebabnya jiwa
harus kita isi dengan Firman di dalam urapan Roh Kudus sehingga ada kesempatan
merasakan damai dan kebahagiaan serta keselamatan menjadi bagian kita.
Hadirlah
ketika ada kesempatan kita mendapatkan suplai makanan untuk jiwa kita. Ini yang
harus ada dalam diri kita anak-anak Tuhan. Di akhir zaman ini sarana untuk
membuat rohani kita mati bertebaran di mana-mana. Salah sedikit kita melangkah
maka kita akan jatuh dari titian sebab begitu hebat pekerjaan kuasa kegelapan
untuk membinasakan roh, jiwa dan tubuh.
Itu
sebabnya kematian anak sulung orang Mesir ini hubungannya dengan jiwa, berarti
mereka tidak diberi kesempatan untuk hidup damai, untuk menikmati kebahagiaan
apalagi kesempatan untuk selamat.
3. Anak
sulung hewan
Ini kena mengena dengan tubuh.
Tubuh adalah daging, itulah tubuh jasmani. Untuk binatang tidak ada kesempatan
untuk bertobat. Jadi anak-anak sulung binatang ini kena pada tubuh. Kalau
manusia sudah tidak mau bertobat itu sejajar dengan binatang! Kehidupan yang
tidak bertobat itu bagaikan binatang.
Demikian
juga hamba Tuhan yang bandel itu sama dengan binatang.
Ulangan 18:15-20
18:15 Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara
saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN,
Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16 Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada
TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak
mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau
aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
18:17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang
dikatakan mereka itu baik;
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka
dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku
dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan
kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku
yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut
pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk
mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan
olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
Ini
berarti hamba Tuhan yang merubah Firman. Ini yang harus kita sikapi kita harus
waspada di penghujung akhir zaman. Zaman Taurat sarana untuk beribadah sudah
ada, sebab Tabernakel sudah ada, maka Tuhan mengirim api. Begitu juga ketika
gereja mula-mula akan dibawa pada suasana ibadah dan pelayanan, maka Tuhan mengirimkan
api. Dalam pelayanan Tuhan Yesus lebih dahulu Dia harus dibaptis dengan roh dan
api. Di penghujung pelayananNya Tuhan Yesus juga melayani murid-muridNya dengan
api.
Yohanes 21:9
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api
arang dan di atasnya ikan dan roti.
Ada
nilai rohani yang harus kita perhatikan di sini. Saat itu Petrus dan
teman-temannya kerohaniannya sudah menukik, ini persis sama dengan Elia.
Setelah melihat api arang ini maka terkenanglah mereka akan kejadian Elia.
Ketika pelayanan Elia sudah menukik maka perlu diperlihatkan api arang. Orang
Israel dahulu tidak membuat arang dari sembarang kayu. Api arang ini diambil
dari kayu arar.
Mazmur 120:4
120:4 Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara
kayu arar.
Jadi
api arang itu diambil dari kayu arar. Dahulu Elia ditidur di bawah pohon arar
dan meminta supaya Tuhan mengambil nyawanya karena dia putus asa dalam
pelayanannya. Dia sudah melihat kuasa Allah tetapi karena suara Izebel dia lari
terbirit-birit dan minta mati. Akhir zaman ini suara Izebel itu mengejar kita.
Dahulu
Elia tidur di bawah pohon arar, sekarang Tuhan memperlihatkan kita bahwa ada
ikan dan roti yang dibakar di atas arang kayu arar. Kalau kita memakan roti/
Firman dan ikan yang sudah dibakar itu mengingatkan kita selalu akan panggilan
Tuhan. Ingat sidang jemaat, perhatikan panggilan Tuhan dalam dirimu. Jangan
mati seperti Nadab dan Abihu, jangan minta mati seperti Elia, jangan seperti
Petrus dan kawan-kawannya yang meninggalkan panggilan Tuhan. Kalau meninggalkan
panggilan Tuhan akan senasib dengan iblis.
Matius 25:41
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya.
Bahasa
ini jangan sampai kena kepada kita. Ketika Tuhan Yesus sudah ada dalam suasana
kebangkitan maka Tuhan secara khusus datang kepada Petrus, berarti dia tidak
dibiarkan oleh Tuhan. Seringkali kita meninggalkan panggilan dan mengutamakan
hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan panggilan Tuhan. Itu sama dengan kita
bawa diri pada api yang kekal.
I Raja-raja 19:4
19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari
perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin
mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab
aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Tadinya
Elia merasa lebih baik dari yang lain, dia mengatakan dirinya giat untuk Tuhan.
Tetapi dalam keadaan depresi rohani dia mengatakan tidak lebih baik dari nenek
moyangnya.
I Raja-raja 19:5-8
19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah
pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata
kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
19:6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah
kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum,
kemudian berbaring pula.
19:7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua
kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau
tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan
oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam
lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Mari
kita melihat kasus-kasus yang terjadi yang digambarkan oleh Firman dan
referensikan dengan Firman. Coba lihat bagaimana diri kita masing-masing.
Apakah kasus-kasus ini tidak mewarnai diri kita? Kalau kita mau jujur semua ini
mewarnai diri kita. Tetapi kalau kita melihat kayu arar berarti Tuhan masih mencari
kita. Tuhah memperlihatkan bara api supaya Petrus kembali dan benar dengan
derai air mata Petrus mengaku mengasihi Tuhan dan dia kembali.
Untuk
kasus-kasus semacam ini Paulus benar-benar melatih dirinya supaya jangan dia
mengajar tetapi dirinya sendiri ditolak.
1 Korintus 9:27
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku
sendiri ditolak.
Ini
harus ada dalam diri hamba-hamba Tuhan dan sidang jemaat supaya jangan sampai
ketika Tuhan datang kita malah ditolak. Dalam Matius 25 tadi ada penolakan
Tuhan kepada orang yang tidak mau melayani dengan cara Tuhan. Mereka
mengabaikan pelayanan dan hanya terfokus pada dirinya, itu sebabnya mereka
harus berhadapan dengan api yang kekal. Berarti itu terjadi karena dalam diri
mereka ada pemberontakkan.
Ketika
Tuhan Yesus melayani murid-muridNya maka murid-muridNya yang tadinya ragu-ragu
juga memberikan hal yang sama yaitu ikan goreng. Itu berarti mereka memiliki
hal yang sama. Ini yang Tuhan inginkan yaitu Tuhan Yesus ada pada standar
kekudusan dan kemuliaan maka gereja Tuhan harus mencapai standar yang sama. Biarlah
kita harus berjuang untuk itu.
Maleakhi 1:10
1:10 Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup
pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak
suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima
persembahan dari tanganmu.
Ini
keluh kesah hatinya Tuhan. Untuk menutup pintu dan menyalakan api di mezbah
Tuhan saja orang Israel berlaku kurang ajar, mereka minta bayaran. Menutup
pintu berarti putus hubungan dengan hidup lama (luar). Jadi pelayanan yang
mereka lakukan bukan pelayanan cuma-cuma. Apakah Tuhan Yesus melayani
murid-muridNya dengan terpaksa? Apakah murid-muridNya harus melayani Tuhan
Yesus dengan terpaksa?
Baiklah
kita berpikir untuk melayani Tuhan dengan berkobar-kobar. Hubungan kita dengan
perkara yang di belakang, dengan hidup lama harus putus kalau benar-benar kita
mau melayani Tuhan.
Kalau
rohani saudara merosot segera bangkit, jangan saudara mengalami kematian
beruntun. Cukup orang lain seperti itu, jangan lagi saudara menambah barisan
orang seperti itu. Jangan bertanya Firman yang hidup pada pelayan yang mati
rohaninya. Mari kita cari Firman yang hidup pada pelayanan yang hidup sehingga
langkah kita teratur rapi menuju pada puncak kekudusan dan puncak kemuliaan
Tuhan. Ini yang Tuhan nyatakan lewat kasus Nadab dan Abihu di mana Tuhan
memperlihatkan kekudusan dan kemuliaanNya. Ini yang seringkali tidak dihargai
oleh banyak pelayan Tuhan termasuk oleh Musa dan Harun.
Biarlah
kita melihat ke mana Tuhan membawa kita. Hamba Tuhan biarlah tahu ke mana
sasaran pelayanannya, ke mana sidang jemaat mau dihentar.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar