SESI I
Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Berdoa
dan berpuasa adalah salah satu sikap yang meneladani Tuhan Yesus karena Tuhan
Yesus sudah berdoa puasa di atas gunung selama 40 hari 40 malam. Puasa yang
kita kerjakan sekarang ini adalah kita belajar mengambil bagian sedikit dalam penderitaan
bersama Tuhan Yesus jadi bukanlah sesuatu yang “wah”. Puasa memang menderita
bagi daging, menderita bersama sama Tuhan Yesus. Tetapi itu bukan sesuatu yang
percuma, kalau kita berpuasa ada kuasa yang kita dapatkan dari dalamnya.
Cara
berpuasa dalam Matius pasal 6:16
Matius 6:16
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah
muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang
melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.
Puasa
bukan untuk kebanggaan dan bukan untuk dipamer-pamerkan. Kalau berpuasa untuk
dilihat orang berarti sudah mendapat upah, tetapi bukan upah yang positif namun
mendapat akibat yang negatif. Puasa ditujukan kepada Bapa yang tersembunyi.
Matius 6:17-18
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau
sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
1. Cucilah
muka
Cara berpuasa yang pertama harus
mencuci muka, artinya harus ada air Firman yang menyucikan. Berarti harus ada
Firman penyucian, Firman pengajaran yang benar. Kalau berpuasa di rumah harus
membaca Firman. Kalau tidak membaca Firman itu bukan puasa yang benar.
Air
Firman harus mencuci muka. Muka berarti:
a) Hati
Hati kita yang harus pertama disucikan oleh Firman
dalam doa puasa. Jangan sampai kita berpuasa tetapi hati kita tidak mendapatkan
jamahan air Firman penyucian dari Tuhan. Hati itu adalah gudangnya dosa yang
harus disucikan oleh Firman penyucian.
b) Lima
indra
Yang harus disucikan:
Ø Telinga
kita sehingga menjadi telinga yang dengar-dengaran dan taat.
Ø Mulut
kita sehingga menjadi mulut yang berbicara benar dan baik serta dipakai untuk
menyembah Tuhan.
Ø Perasaan
kita sehingga menjadi perasaan seperti Tuhan Yesus yang tidak mempertahankan
harga diri namun mengosongkan semuanya.
Ø Mata
kita sehingga bisa melihat cahaya injil kemuliaan Kristus, bisa melihat kekuatan
Firman pengajaran yang benar.
Ø Hidung
disucikan sehingga kita bisa menyembah Tuhan.
2. Minyakilah
kepalamu
Minyak
menunjuk urapan Roh Kudus maksudnya untuk menolong kita berdoa dan menyembah
Tuhan.
Roma 8:26-27
8:26
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu,
bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada
Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa
Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Jadi
puasa yang benar harus ada Firman dan ada doa penyembahan.
Apa
tujuan berpuasa?
1. Menggumuli
nikah rumah tangga
I Korintus 7:3-5
7:3
Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri
terhadap suaminya.
7:4
Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula
suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
7:5
Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk
sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu
hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu,
karena kamu tidak tahan bertarak.
I Korintus 7:5 (Terjemahan
Inggris)
7:5
Defraud ye not one the other, except it be with consent for a time, that ye may
give yourselves to fasting and prayer (berpuasa dan berdoa); and come
together again, that Satan tempt you not for your incontinency.
Tujuannya
adalah supaya setiap anggota rumah tangga tidak saling menuntut hak-haknya
tetapi setiap anggota rumah tangga bisa saling memenuhi dan melakukan kewajiban
di dalam rumah tangga.
Mulai
dari istri, kewajibannya harus tunduk kepada suaminya.
Kolose 3:18
3:18
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam
Tuhan.
Kalau
istri tunduk kepada suami di dalam nikah maka hasilnya bisa menyelamatkan nikah
itu. Mereka bisa menolong suami yang tidak taat kepada Firman.
I Petrus 3:1,3-4
3:1
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika
ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan
dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3:3
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut,
memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan
yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah.
Jadi
harta paling berharga dari istri adalah lemah lembut dan tentram yang di
dalamnya artinya adalah tunduk. Istri yang tunduk adalah istri yang menaruh
pengharapan kepada kepada Tuhan bahwa Tuhan sanggup menjamah suaminya dan Tuhan
pasti menolong istri yang tunduk.
I Petrus 3:5-6
3:5
Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya,
3:6
sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah
anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Kalau
istri tunduk kepada suaminya berarti sedang berbuat baik, perbuatan yang baik
dan benar di hadapan Tuhan. Tetapi kalau istri tidak tunduk dan malah menanduk
suaminya berarti istri tidak mempunyai perbuatan yang baik.
Suami
juga harus memenuhi kewajiban dalam rumah tangga.
Kolose 3:19
3:19
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Suami
harus mengasihi istri dan tidak berlaku kasar. Kalau suami berlaku kasar
terhadap istri berarti itu adalah suami yang tidak beres karena istri adalah
tubuh suami. Kalau suami mengasihi dan tidak berlaku kasar terhadap istrinya
maka hasilnya doa suami tidak terhalang bagaikan dupa yang naik, doa dijawab
oleh Tuhan.
I Petrus 3:7
3:7
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari
kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Mengapa
seringkali doa terhalang dan tidak dijawab? Karena tidak melakukan kewajiban
dalam nikah.
Anggota
yang terakhir dalam rumah tangga adalah anak.
Kolose 3:20
3:20
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah
di dalam Tuhan.
Kewajiban
anak harus taat dengar-dengaran di dalam rumah, taat dengar-dengaran kepada
Tuhan, kepada orang tua dan kepada guru. Jangan suka membantah apalagi melawan.
Hasilnya kalau anak-anak melakukan kewajiban dalam rumah tangga adalah memiliki
masa depan yang indah di hadapan Tuhan? Ketaatan adalah permulaan keberhasilan.
Kalau anak-anak tidak dengar-dengaran jangan harap masa depan indah tetapi
malah suram. Ketidaktaatan adalah permulaan kehancuran.
Efesus 6:1-3
6:1
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2
Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini:
6:3
supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Hasilnya
adalah berbahagia dan panjang umur di bumi artinya masuk kerajaan 1000 tahun
damai sampai hidup kekal selama-lamanya.
Jadi
tujuan kita berpuasa yang pertama adalah bergumul untuk nikah rumah tangga.
Bergumul untuk istri, suami dan anak supaya tidak saling mempersalahkan, tidak
saling bertengkar, tidak saling membenarkan diri tetapi supaya bisa saling
memenuhi kewajiban dan melakukan tugas sesuai Firman. Istri tunduk terhadap
suami, suami mengasihi dan tidak berlaku kasar terhadap istri, anak-anak taat
dengar-dengaran.
2. Menggumuli
ibadah pelayanan
II Korintus 6:4-5
6:4
Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah,
yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan
kesukaran,
6:5
dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam
berjaga-jaga dan berpuasa;
Jadi
untuk ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan dan harus kita kerjakan, kita
harus berjaga-jaga dan berpuasa supaya kita ditolong oleh Tuhan. Mengapa kita
harus berpuasa dalam pelayanan? Sebab tanpa kita mendapat campur tangan Tuhan,
tanpa kita mendapat pertolongan Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Di
luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa
Yohanes 15:5
15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.
Kita
tidak bisa mengerjakan ibadah pelayanan kalau di luar Tuhan. Sebenarnya ini
adalah perkataan Tuhan Yesus sendiri. Ini ketegasan Tuhan bahwa di luar Tuhan
kita tidak bisa berbuat apa-apa. Apa maksudnya tidak bisa berbuat apa-apa?
Artinya tidak bisa berbuah.
Yohanes 15:4
15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Buah
adalah sesuatu yang memuaskan Tuhan.
Markus 11:12-13
11:12
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania,
Yesus merasa lapar.
11:13
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di
situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim
buah ara.
Tidak
bisa menghasilkan buah artinya tidak bisa melakukan sesuatu yang memuaskan hati
Tuhan, tidak bisa melakukan sesuatu yang sesuai kehendak Tuhan. Itu sebabnya
kita harus berdoa puasa supaya dalam mengerjakan pekerjaan kepercayaan Tuhan
kita bisa berbuat sesuai kehendak Tuhan dan memuaskan hati Tuhan.
Kalau
tanpa Tuhan sama dengan mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri.
Yohanes 15:4
15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak
dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku.
Melakukan
sesuatu dari diri sendiri berarti melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri,
dengan kepandaian sendiri, dengan pengalaman sendiri. Kalau berbuat dengan diri
sendiri hasilnya tidak memuaskan hati Tuhan bahkan menjijikan bagi Tuhan dan
memilukan hati Tuhan.
Matius 7:22-23
7:22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Yohanes 15:5
15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.
Pribadi
Tuhan di sini dikaitkan dengan pokok anggur yang benar.
Yohanes 15:1
15:1
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Pribadi
Tuhan pokoknya adalah Firman.
Yohanes 1:1
1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
Tuhan
adalah pokok anggur. Anggur dikaitakan dengan pesta nikah. Berarti Tuhan
sebagai pokok anggur adalah Firman pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
Dikatakan pokok anggur yang benar, berarti Firman pengajaran yang benar.
Tanpa
Firman pengajaran yang benar kita tidak bisa melakukan pekerjaan Tuhan sesuai
dengan kehendak Tuhan. Mungkin orang lain bisa mengatakan punya Firman, tetapi
apakah yang mereka kerjakan sesuai kehendak Tuhan dan memuaskan hati Tuhan?
Biarlah semua kita kerjakan sesuai pengajaran yang benar dan jangan menyimpang
supaya apa yang kita kerjakan tidak salah. Di luar Firman pengajaran yang benar
berarti ada di dalam ajaran-ajaran asing, ajaran-ajaran lain, ajaran yang sudah
ditambah dan dikurang.
Hawa
menambah dan mengurangi Firman sehingga akhirnya diusir dari dalam taman Eden.
Kejadian 3:2-3
3:2
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman
ini boleh kami makan,
3:3
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Hawa
mengurangi kata “bebas” dan menambah kata “raba”. Selama Hawa hidup di taman
Eden, dia taati pengajaran Firman Tuhan, maka semuanya beres. Aman di taman
Eden dan semua tersedia. Tetapi begitu Hawa keluar, begitu Hawa tidak di dalam
Firman pengajaran yang benar, begitu Hawa menambah dan mengurangi Firman
pengajaran yang benar maka akibatnya dia harus diusir dari Taman Eden, dia
harus kena kutuk.
Kejadian 3:1; 2:16
3:1
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?"
2:16
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam
taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Firman
pengajaran yang benar katakan “boleh” ular katakan “jangan”, Firman pengajaran
yang benar katakan “jangan” ular katakan “boleh”. Ular juga menyampaikan Firman
tetapi diputar balik. Ini adalah firman yang berasal dari ular. Ajaran di luar
Firman pengajaran yang benar adalah ajaran yang diputar balik.
Firman
dari Tuhan itu jelas tetapi ular merubah menjadi tanda tanya, berarti diragukan
dan tidak ada kepastian. Itu sebabnya orang yang menyampaikan firman ular
mengadakan seminar tentang Firman Tuhan.
Tinggal
di dalam Tuhan digambarkan seperti carang melekat pada pokok.
Yohanes 15:4
15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Carang
yang tinggal di dalam Tuhan adalah carang yang tinggal di pokok, melekat di
pokok. Melekat artinya tidak lepas. Artinya kita harus berpegang teguh pada
Firman pengajaran yang benar.
Kalau
ranting tidak melekat pada pokok, kalau ranting lepas dari pokok, kalau tidak
berpegang pada Firman pengajaran yang benar maka hiduppun tidak bisa. Bertumbuh
saja tidak bisa apalagi mau berbuah. Apa bukti kita adalah ranting yang mau
melekat pada pokok? Buktinya mau dibersihkan, selalu mau mengalami penyucian
terus menerus, penyucian yang intensif. Kalau ada dosa segera akui, kalau ada
kejatuhan dalam dosa segera selesaikan agar bisa tetap melekat pada pokok.
Semakin
carang itu dibersihkan maka akan semakin berbuah, berbuah banyak, sampai
berbuah tetap dan manis. Artinya menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau kita
disucikan kita bisa menghasilkan buah, berarti bisa memuaskan hati Tuhan, bisa
menyenangkan hati Tuhan.
Orang yang tidak hidup seperti
Firman pengajaran yang benar, tidak berpegang teguh pada Firman pengajaran yang
benar akan dipotong dan dicampakkan keluar sehingga menjadi kering.
Yohanes
15:6
15:6
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan
menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu
dibakar.
Pengertian dibuang berarti tidak
berguna. Mungkin secara manusia terlihat rajin dan dipakai tetapi dihadapan
Tuhan dia dibuang. Setelah dibuang menjadi kering. Kering berarti tidak ada kepuasan
sehingga bersungut-sungut, berbantah-bantah dan mengeritik. Akhirnya
dicampakkan dalam api dan dibakar berarti binasa selama-lamanya.
Ranting-ranting kering ini suatu
saat akan dikumpulkan orang. Mungkin terlihat persekutuan yang besar tetapi lepas
dari Tuhan. Dikumpulkan orang berarti hanya dikendalikan orang, dikendalikan
oleh keinginan daging, kehendak daging, kemauan daging dan hanya dikendalikan
oleh dunia. Namun mereka hanya dikumpulkan untuk dicampakkan ke api neraka.
Mungkin sekarang daging kita
sakit dan menderita ketika dibersihkan tetapi bertahanlah. Kalau kita tetap
melekat pada pokok dan disucikan maka kita akan berbuah banyak dan berbuah
manis berarti menyenangkan hati Tuhan. Kalau pekerjaan pelayanan yang
dipercayakan pada kita, kita kerjakan sesuai Firman pengajaran yang benar maka
apa yang kita kerjakan itu bagaikan buah yang memuaskan hati Tuhan dan nama
Tuhan dipermuliakan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar