Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yehezkiel 48:30-31
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di
sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang
Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang
kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel --.
Dalam
terang Tabernakel Yehezkiel pasal 48 ini kena pada tutup tabut perjanjian. Itu
kena mengena dengan penampilan Bapa, Anak dan Roh Kudus atau Trinitas Allah.
Jadi kota yang kudus ini adalah milik dari Tritunggal Allah, milik Bapa, Anak
dan Roh Kudus. Tidak boleh orang masuk di dalam kalau tidak ada nama Tritunggal
Allah pada dirinya. Selain nama Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus ada di
dahi atau di tangan kita, nama kita juga harus terdaftar di sana. Nama kita ada
hubunganya dengan penggembalaan sebab dalam penggembalaan domba itu dipanggil
menurut namanya masing-masing. Jadi untuk hadir dalam kota yang kudus milik
Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristu, kita tidak bisa
lepas dari pelayanan penggembalaan.
Bagaimana
sampai kita ada di sana? Apakah kita sampai di sana dengan begitu saja? Tidak! Kita harus ada dalam
perjuangan yang keras. Jangan sampai ibadah kita bukan ibadah yang ditandai
dengan perjuangan. Kalau namanya perjuangan maka rintangan-rintangan yang ada
kita terobos. Kalau kita mau ada di sana maka semua rintangan harus kita
terobos, berarti ada perjuangan baru nama kita ada di sana dan nama Tuhan
tertukik dalam hati (dahi) kita.
Filipi 4:3
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku
yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam
pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain,
yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Yang
namanya tercantum dalam kitab kehidupan adalah kehidupan yang berjuang. Untuk
masuk dalam kota kudusnya Tuhan harus ada perjuangan dan melalui pintu yang
sempit. Jangan berangan-angan bisa sampai di Sorga tanpa perjuangan dan dengan santai-santai
saja, apalagi untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan nanti udara cerah
baru datang beribadah. Itu yang terjadi di Eropa, di depan gereja ditulis
“kalau udara cerah tidak ada ibadah, kalau cuaca buruk ada ibadah”. Kalau udara
cerah mereka malah pergi berpiknik dan tidak beribadah.
Ibadah
itu adalah suatu perjuangan. Kenapa? Sebab untuk kita beribadah Tuhan Yesus
sudah berjuang, Tuhan Yesus harus jadi tumbal! Teganya kita melihat Tuhan Yesus
harus rela menjadi korban bagaikan korban seperti domba yang dipenggal-penggal
dan dibakar dalam api untuk memungkinkan kita bisa beribadah. Kita harus
melihat pembayaran harga sehingga kita bisa beribadah dan kita juga harus bayar
dalam perjuangan. Ketika Tuhan datang maka kita akan ditakar oleh Tuhan, sejauh
mana perjuangan kita untuk beribadah.
Umat
Tuhan adalah titipan Tuhan kepada kami para gembala. Gembala tidka pernah
diangkat oleh Tuhan Yesus sebelum Dia mati dan bangkit. Setelah Tuhan Yesus mati
dan bangkit baru gembala diangkat supaya gembala itu tahu bahwa domba yang
digembalakan itu adalah hasil dari Korban Kristus! Domba bukan untuk
dipermainkan oleh gembala dan seenaknya diperjual belikan.
Zakharia 11:4-5
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah
domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa
bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah
menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.
Kalau
gembala serius dalam penggembalaan harus kita hargai. Kalau gembala mengerti
hal ini, itu adalah kemurahan Tuhan. Kalau kita berada dalam penggembalaan yang
tepat, hormati! Jangan jatuh dalam penggembalaan yang tidak menghargai Korban
Kristus.
Saudara
dibeli oleh Tuhan dan dititip kepada saya sebagai gembala. Masakan saya harus biarkan
kemudian segan menegur dan menyampaikan berita Firman Allah kepada saudara. Saudara
harus hargai ibadah penggembalaan karena ada satu Pribadi yang menjadi tumbal
untuk kita bisa beribadah. Kita harus berjuang supaya nama kita tertulis dalam
kitab kehidupan. Jangan sampai ibadah kita anggap sebagai pengisi upacara saja.
Ibadah harus disertai perjuangan, bukan ibadah santai.
Ini
adalah orang yang berjuang, ibadah itu dia gumuli.
Lukas 13:23-24
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya:
"Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ:
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata
kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Untuk
masuk ke dalam kota kudus harus melalui pintu yang sempit. Ini bukan pintu
secara lahiriah yang betul-betul sempit. Pengertian rohaninya untuk masuk ke
sana maka daging harus kita tekan, kita berjuang untuk mengalahkan sifat tabiat
daging kita yang suka mencari yang enak. Kata berusaha pada kalimat terakhir
dari ayat di atas bukan menunjukkan berjuang, memang kelihatannya orang itu
setia datang beribadah tetapi tidak ada perjuangan untuk mematikan keinginan
dagingnya. Ayat di bawah ini ditujukan kepada orang yang tidak mau berjuang.
Lukas 13:25-26
13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup
pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata:
Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku
tidak tahu dari mana kamu datang.
13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan
minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
Kehidupan
ini sudah makan dan minum berarti ikut perjamuan kudus, sudah mendapatkan
pengajaran tetapi pengajaran yang tidak ada ketetapan, pengajaran yang
berjalan-jalan. Pengajaran yang dia terima tidak memberikannya ketenangan. Mereka
menerima pengajaran yang berjalan-jalan, mengikuti persekutuan sana sini dan tidak
mempunyai ketetapan di mana dia mendapatkan pengajaran yang jelas. Orang ini
tidak mempunyai ketetapan hati untuk mendapatkan pengajaran yang benar-benar
membawa dia lengket dengan Pokok yang benar.
Lukas 13:27
13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu
dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang
melakukan kejahatan!
Sampai
dua kali Tuhan katakan “Aku tidak tahu
dari mana kamu datang”. Apakah mereka ini bukan orang yang beribadah, apakah
mereka ini bukan pelayan Tuhan, apakah mereka ini bukan orang yang sudah
menerima perjamuan kudus dan diajar oleh Firman? Tetapi sampai dua kali Tuhan
katakan “Aku tidak tahu dari mana kamu
datang”. Penyesalan luar biasa karena tidak mau
berjuang dengan sungguh-sungguh.
Berjuang
dalam terjemahan aslinya adalah Zeloo yang artinya:
1.
Memiliki
perasaan yang sangat gairah akan sesuatu.
2.
Ada
cemburu Ilahi dalam dirinya. Dia tidak mau orang lain maju rohaninya dan dia tidak. Dia cemburu melihat orang
lain maju rohaninya dan dia juga ingin seperti itu.
3.
Ada
kesungguhan untuk mendapatkannya.
Kita
berjuang artinya ada keinginan dan kerinduan hati untuk maju secara rohani.
Jangan sampai mendadak Tuhan mengatakan kepada kita “Aku tidak tahu dari mana kamu datang”. Tuhan tidak pernah salah,
pasti apa yang Tuhan ucapkan ini benar. “Enyahlah
dari hadapan-Ku” ini adalah pengusiran secara kasar.
Lukas 13:28
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi,
apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam
Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
Dalam
perjanjian lama dan perjanjian baru, kata neraka ada 53 kali diucapkan dan dalam bahasa ibarat tentang neraka ada 9 kali.
Tuhan tidak menciptakan neraka karena gemar mengisi manusia di dalam neraka.
Neraka Tuhan ciptakan untuk iblis, tetapi karena manusia suka mendengar suara
iblis, suka mendengar suara daging, suka mendengar suara dunia sehingga
akhirnya kecemplung di neraka bersama iblis.
Matius 25:41
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya:
Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api
yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Dalam
Perjanjian Lama 31 kali disebutkan dengan kata Sheol (Ibrani), 10 kali dalam Perjanjian Baru disebut dengan kata Hades, kemudian ada Gehena 11 kali dan Tantarus 1kali. Dalam bahasa isyarat ada 9 kali disebutkan.
Supaya
kita tidak ada di neraka maka kita harus melihat apa karya Yesus di luar pintu
gerbang.
Ibrani 13:12-13
13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di
luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar
perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
Begitu
saudara membuka pintu maka saudara melihat pengorbanan Yesus. Untuk apa? Supaya
jangan kita kecemplung dengan apa yang ada di luar sana. Buka pintu dan lihat
apa karya Tuhan di luar sana. Kenapa kita ada di kota kudus? Sebab ada yang di
luar yang membayar kita, itulah Tuhan Yesus.
Untuk
memungkinkan saya dan saudara ada di tempat kudus, Tuhan Yesus rela dihina.
Tetapi ingat, di mana Tuhan Yesus pernah dihina di sana Dia akan dipermuliakan.
Penghinaan apa yang dialami oleh Tuhan Yesus akan diganti dengan kemuliaan. Kenapa
Dia rela dihina? Supaya saya dan saudara ada di kota yang kudus. Masakan kita
mau mengentengkan Korban Kristus. Jahat kalau gembala mengentengkan Korban
Kristus, jemaat sudah dibeli dengan harga darah yang mahal dan dititip kepada
gembala namun diperlakukan sewenang-wenang dijual begitu saja dan dijadikan
mangsa
oleh gembala.
Yehezkiel 13:21
13:21 Aku akan mengoyakkan
selubungmu dan akan melepaskan umat-Ku dari tanganmu dan mereka tidak lagi
menjadi mangsa di dalam tanganmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Kisah Para Rasul 20:30
20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul
beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid
dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Itu
sebabnya Tuhan katakan “enyahlah kamu pelaku kejahatan”. Kasihan kalau anak
Tuhan dienyah oleh Tuhan karena ulah kami hamba Tuhan, karena jemaat tidak
diberikan pengertian oleh gembala sehingga akhirnya dienyah oleh Tuhan karena
pelayanan gembala yang salah.
Markus 9:48
9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api
tidak padam.
Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai
orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan
mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi
segala yang hidup.
Ini
bukan gertak sambal Tuhan. Jangan kita anggap ayat ini guyonan Tuhan. Hukuman
Tuhan bukan guyonan tetapi itu pasti terjadi. Jadi itu bukan hanya sekedar
gambaran, ini benar-benar akan terjadi.
Neraka
itu untuk iblis dan pengikutnya.
Matius 25:41
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya.
Secara
rohani kita sudah ada di kotanya Tuhan dan nanti secara fakta akan kita
nikmati. Kalau secara rohani sudah ada di dalam, jangan lagi kita keluar. Tuhan
izinkan kita keluar untuk melihat pengorbanan Tuhan Yesus yang telah rela
dinista dan disiksa untuk kita.
Ketika
jemaat sudah dibeli oleh Tuhan dan dititip dalam penggembalaan maka itu adalah
tanggung jawab gembala yang dipercayakan untuk menggembalakan. Itu sebabnya di
atas pintu gerbang kota itu ada malaikat untuk mengawal. Itu membuktikan bahwa umat
Tuhan yang ada di dalam itu adalah tanggung jawab malaikat sidang jemaat,
tujuannya dikawal supaya yang sudah ada di dalam secara rohani jangan keluar
lagi.
Wahyu 21:12
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu
gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas
malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
Jadi
tanggung jawab seorang gembala untuk menghentar umat Tuhan di dalam kota kudus.
Secara rohani kita sudah ada di sana dan gembala tetap menunggui, jangan sampai
yang sudah ada di dalam ini berinisiatif untuk keluar. Sekalipun sudah dikawal
dan dijaga tetapi kalau ada yang yang keluar itu sudah salahnya sendiri. Ketika
pintu ditutup, biarpun dibayar dengan air mata darah sudah terlambat, tidak mungkin
dibukakan lagi.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Pertama-tama
Tuhan tekankan agar malaikat sidang jemaat ini untuk menjaga diri. Jangan
kemasukan ajaran lain sehingga mencurah lagi kepada jemaat. Kemudian pengajaran
harus di jaga dalam diri seorang gembala. Ini sudah harus memberi rasa gentar
kepada kami hamba Tuhan bahwa umat Tuhan dibeli dengan mahal oleh Tuhan dan
dititip kepada kami, jangan digembalakan dengan asal, apalagi memperjual
belikan. Betapa jahatnya gembala yang tidak menghargai titipan Tuhan! Itu
sebabnya akan banyak nanti gembala yang ditolak oleh Tuhan.
Filipi 4:3
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku
yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku
dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja
yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Orang-orang
yang berjuang ini adalah orang yang namanya ditulis dalam kitab kehidupan. Ketika terjadi penghakiman maka dibuka
kitab kehidupan apakah nama kita ada di situ.
Wahyu 20:12
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan
kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga
sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut
perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Kitab
kehidupan adalah penentu apakah nama kita tertulis atau tidak. Kalau mau nama
kita tertulis maka ayo kita berjuang.
Satu
ketika hati Musa sangat sakit karena melihat umat Tuhan dibawah pimpinan Harun
sudah membelot. Tetapi Musa sama seperti Paulus, mereka adalah hamba Tuhan yang
rela nama mereka terhapus dari kitab kehidupan hanya untuk memperjuangkan nasib
umat Tuhan. Ketika Musa melihat keadaan orang Israel, dia datang kepada Tuhan
dan berkata “Tuhan ampunilah mereka, kalau tidak hapus namaku dari kitab
kehidupan”. Ini hamba Tuhan yang mempertaruhkan nyawanya demi umat Tuhan, ini
sama seperti Paulus. Walaupun umat Tuhan sudah berdosa tetapi dia bermohon
kepada Tuhan supaya Tuhan mengampuni. Nama kita bisa terhapus kalau kembali
berlaku menista Korban Kristus yang sudah mengangkat kehidupan kita menjadi
anak-anakNya.
Keluaran 32:26
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan
itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah
kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
Musa
ada di pintu gerbang, dia memposisikan diri sebagai gembala yaitu malaikat
sidang jemaat yang ada di pintu gerbang.
Keluaran 32:27
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya
pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu
gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan
temannya dan tetangganya."
Pintu
gerbang yang ada di sebelah utara salah satunya adalah pintu gerbang Lewi.
Orang Lewi ini adalah orang yang benar-benar hanya berpihak pada Tuhan,
berpihak pada kebenaran. Mereka diangkat menjadi pelayan Tuhan karena mereka
berpihak kepada Tuhan.
Keluaran 32:30-32
32:30 Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa
itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik
menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu
itu."
32:31 Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan
berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah
membuat allah emas bagi mereka.
32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa
mereka itu -- dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang
telah Kautulis."
Musa rela jadi tumbal, dia siap mempertaruhkan
nyawanya karena umat Tuhan, ini gembala yang sangat baik. Kalau Musa rela
melakukan itu terlebih lagi Tuhan Yesus yang sudah melakukan ini. Masakan kita
yang sudah menikmati hasil pengorbanan Tuhan Yesus kemudian kita malah
menghina? Kalau saya melihat, mendengar dan mengamat-amati terlalu banyak umat
Tuhan menghina korban Kristus, mereka tidak ada penghargaan sama sekali. Mereka
tidak mau berjuang untuk beribadah dan melayani. Ibadah itu harus ada tanda
perjuangan, jangan sampai ibadah itu biasa-biasa saja.
I Timotius 4:6-7
4:6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada
saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang
baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang
telah kauikuti selama ini.
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek
tua. Latihlah dirimu beribadah.
Setiap
sisi dari kota kudus itu ada 4500 hasta dan ada 3 pintunya. Berarti tiap pintu
ada wilayah seluas 1500 hasta. 1500 hasta menunjuk wilayah Taurat, Taurat ini
adalah pelatih. Di dalam ibadah ada latihan, latihan itu perlu perjuangan.
Ketika kita hadir dalam ibadah sebenarnya kita sedang dilatih oleh Tuhan Yesus
Gembala yang Agung.
I Timotius 4:8
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu
berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun
untuk hidup yang akan datang.
Ternyata
hasil pelatihan dalam ibadah telah Tuhan siapkan dua macam paket, yaitu janji
hidup sekarang dan janji hidup yang akan datang.
Hosea 7:15
7:15 Sekalipun Aku telah melatih dan menguatkan
lengan-lengan mereka, namun mereka merancang kejahatan terhadap Aku.
Sudah
ada di dalam dan dikawal oleh malaikat, kemudian mereka keluar, lalu mau masuk
lagi tetapi sudah dihalau oleh Tuhan. Ini jangan sampai terjadi pada diri kita.
Itu sebabnya jangan kita tidak mengisi hidup kita untuk berjuang yaitu masuk
dalam ibadah. Kalau namanya orang berjuang untuk ibadah dan pelayanan, bagi
orang ini tidak ada yang dapat menghalanginya untuk beribadah dan melayani.
Semua
ini telah Tuhan rancang untukku dan sidang jemaat. Jangan sampai kita tidak
mencapai rancangan Tuhan ini oleh karena berani merubah rancangan Tuhan ini.
Yesaya 14:24
14:24 TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya: "Sesungguhnya
seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang,
demikianlah akan terlaksana:
Yehezkiel 48:30-31
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di
sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang
Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang
kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel --.
Dalam
Yehezkiel pasal 46, pintu utara yang ada hubungannya dengan pintu sebelah
selatan adalah pintu yang bernuansa penyembahan.
Yehezkiel 46:9
46:9 Tetapi kalau penduduk negeri pada
perayaan-perayaan yang tetap berkumpul di hadapan TUHAN, dan yang masuk melalui
pintu gerbang utara untuk turut sujud menyembah biarlah mereka keluar
melalui pintu gerbang selatan, dan yang masuk melalui pintu gerbang selatan,
biarlah keluar melalui pintu gerbang utara. Janganlah seorang kembali melalui
pintu gerbang kemasukannya, tetapi masing-masing harus keluar dari pintu
gerbang yang di depannya.
Di
sini menunjuk kepada kita bahwa pintu sebelah utara ini yang namanya pintu Ruben,
pintu Yehuda dan pintu Lewi, suasananya adalah penyembahan. Orang yang ada dalam suasana penyembahan
karena:
Ø Ada pintu Ruben yang artinya
“tengoklah” yang mengarahkannya pada Mempelai Laki-laki Sorga.
Ø Ada pintu Yehuda yang artinya “yang
dipuji”. Ini tanda bahwa pribadi yang dipuji itu adalah orang yang tahan uji
dan Tuhan Yesus adalah teladannya.
Ø Ada pintu Lewi yang memihak Tuhan dan
tidak mau tahu dengan persoalan yang lain.
Yang
masuk dari utara harus keluar dari selatan, yang masuk dari selatan harus
keluar dari utara. Artinya orang yang ada dalam penyembahan hidup di dalam
pembaharuan, harus ada keubahan. Apa artinya penyembahan kalau tidak mengalami
keubahan.
Supaya
kita mengalami keubahan dengarlah seruan Ruben “tengoklah”. Apakah kita tidak
rindu bertemu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Apakah bisa bertemu dengan
Tuhan Yesus dengan karakter kita yang sama seperti sekarang ini? Tidak mungkin!
Bagaimana mau ketemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga kalau suka
membangkang, suka melawan, tidak tahan uji dan tidak mau berjuang dalam ibadah dan
pelayanan seperti Lewi berjuang. Bukti kita berjuang berarti ada keubahan,
bukan hanya bangga dengan lamanya waktu menyembah 1 atau dua jam.
Jadi penyembahan
diikuti dengan keubahan dan keubahan itu adalah hasil dari penyembahan.
Penyembahan yang benar didorong oleh meja roti pertunjukkan yaitu Firman
pengajaran serta perjamuan kudus dan didorong oleh pelita emas yaitu Roh Kudus
dan karunia-karuniaNya.
Ini
yang Tuhan cari, kita menjadi penyembah jangan menjadi pembangkang. Mulai dari
dalam nikah kita harus mulai ada keubahan sedikit demi sedikit. Memang tidak ada yang instan/ langsung jadi, kita harus melalui proses. Tetapi apakah proses itu
berjalan atau tidak? Saudara sendiri yang rasakan.
Ketika
kita melihat pintu Ruben, pintu Yehuda, pintu Lewi, maka kita melihat wilayah
setiap pintu ada 1500 hasta. Artinya penyembahan kita dilatih lewat meja roti
pertunjukkan atau ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Di dalam ibadah
kaki dian emas atau ibadah raya, ada kerja sama dengan ibadah pendalaman
Alkitab untuk menopang kita dalam ibadah doa penyembahan. Kalau tiga hal ini
ada pada diri kita maka kitalah calon Mempelai Wanita yang hidupnya ada
keubahan.
Lukas 9:28
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran
itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk
berdoa.
Tuhan
perlihatkan kekuatan orang yang suka menyembah itu karena sudah didorong oleh
pengajaran. Setelah menerima pengajaran baru mereka pergi menyembah. Apa yang
terjadi? Keubahan, suatu keubahan yang luar biasa. Ini tujuan akhir dari gereja
Tuhan. Makanya tengoklah, tahan ujilah, berjuanglah untuk beribadah dan
melayani sehingga kemuliaan yang sudah Tuhan janji yang dinikmati oleh Petrus,
Yohanes, Yakobus, Musa, Elia dan Tuhan Yesus adalah kemuliaan yang telah Tuhan
janjikan bagi kita.
Lukas 9:29
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah
dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Pintu
yang pertama Tuhan perkenalkan tentang kota kudus adalah pintu sebelah utara
yang bernuansa penyembahan. Maukah kita tinggal di kotanya Tuhan, bukan bertamu
tetapi tinggal selamanya.
Sejauh
mana penyerahan diri kita, penyembahan itu adalah penyerahan diri. Penyembahan
itu bagaikan seorang isteri yang menyerah sepenuh kepada suaminya. Wanita dalam
Wahyu 12:1-2 dikatakan tampil sebagai wanita hamil yang mau melahirkan. Dengar
dengan telinga rohani jangan dengan telinga jasmani, mengapa isteri bisa hamil?
Karena isteri menyerah sepenuh kepada suaminya. Perempuan dalam wahyu pasal 12
yang sedang hamil adalah gambaran gereja Tuhan yang menyerah sepenuh kepada
Suaminya yaitu Tuhan Yesus, yang tahu artinya “tengoklah, tahan uji, beribadah
dan melayani”. Kita akan menampilkan suatu pribadi yang luar biasa, artinya
kita akan tampil dalam keubahan yang luar biasa.
Kenapa
tidak mau berjuang, apakah pengorbanan Kristus dianggap permainan? Tuhan Yesus sudah
berkorban mati-matian bahkan sampai tetes darahNya yang terakhir, semuanya itu
supaya kita masuk dalam kota kudus. Saya seringkali menjadi penasaran karena
melihat gerakan satu dua orang anak Tuhan yang tidak serius dalam ibadah. Jangan sampai keluar dari kota kudus
sebab nantinya akan menyesal luar biasa.
Yehezkiel 48:30-31
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di
sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang
Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang
kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel --.
Ø Ruben artinya lihatlah, tengoklah.
Lihatlah berarti:
Ibrani 13:12-13
13:12
Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk
menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13:13
Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung
kehinaan-Nya.
Tengoklah berarti:
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah
malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Saya mau mengangkat mata
saya dan perhatian penuh kepada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua.
Ø Yehuda artinya yang dipuji. Berarti
dia tahan uji. Kita harus tahan uji dalam pergumulan supaya kita nantinya
dihormati.
Ø Lewi adalan orang yang selalu
berpihak pada Tuhan, berpihak pada kebenaran. Tidak ada yang lain pokoknya
kebenaran Firman.
Apakah
kita mengalami keubahan? Sekian lama kita beribadah, sekian lama kita ikut
Tuhan apakah keubahan itu mulai terasa, bertumbuh dan berkembang sehingga
kemuliaan itu menyaluti kehidupan kita?
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar