Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yohanes 1:1-3
1:1 Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.
1:2 Ia pada
mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
Rasul
Yohanes lewat ilham Roh Allah menulis dan memberikan penekanan agar kita
memahami siapa sesungguhnya sesembahan kita, agar gereja Tuhan mengenal dengan
benar siapa Pribadi yang menjadi sesembahan kita. Dengan diperkenalkan oleh
Yohanes bahwa sesembahan kita bukanlah orang ketiga atau orang kedua dari yang
lainnya tetapi Dia adalah satu-satunya Pribadi di atas segala-galanya. Bahkan
Yohanes menyaksikan di sini bahwa semua yang ada itu ada karena Dia. Jadi itulah
Pribadi yang kita sembah yaitu Pribadi di atas segala-galanya, tidak boleh ada yang lain.
Penghuni
Sorga yang menyembah Pribadi ini dikatakan di dahi mereka tertulis nama dari
sesembahan ini. Ini membuktikan bahwa sejak mereka ada di dunia, sebelum mereka
masuk dalam kerajaan Sorga maka dahi mereka/
pikiran mereka hanya memikirkan, mengutamakan dan mengedepankan Pribadi yang
namaNya tertulis di dahi mereka. Jadi penghuni Sorga yang menyembah Pribadi ini
juga dari dunia contoh bagi kita mereka telah belajar
mengutamakan dan mengedepankan serta selalu memikirkan perkara-perkara yang di
atas.
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu
dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana
Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang
di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati
dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang
adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama
dengan Dia dalam kemuliaan.
Ini
adalah pembelajaran bagi kita bila kita juga ingin bersama dengan Pribadi yang
kita sembah ini, bila kita ingin berada bersama
Dia.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak
akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya
dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka
akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Adapun
tertulisnya atau termeterainya nama Sang Pencipta itu di dahi mereka itu tidak
didapatkan begitu saja. Tentu hal itu telah dibayar oleh mereka lewat selagi
mereka ada di dunia ini mereka selalu mengutamakan Tuhan (mendahulukan Tuhan dalam segala hal).
Itu
sebabnya Tuhan ingin menarik perhatian kita agar kita mengkondisikan diri
seperti yang disaksikan oleh rasul Yohanes di pulau Patmos tentang hamba-hamba
Tuhan ini. Kita ini adalah hamba Tuhan. Orang Israel secara umum diangkat oleh Tuhan jadi hamba-hamba Tuhan.
Imamat 25:55,42
25:55 Karena pada-Kulah
orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa
keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."
25:42 Karena mereka
itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka
itu dijual, secara orang menjual budak.
Kalau
kita menempatkan diri sebagai hamba-hambaNya berarti kita melepaskan hak kita dan
kita serahkan kepada Dia, maka tidak ada alasan Tuhan tidak menulis namaNya di
dahi kita.
Karena
Tuhan begitu serius dengan umatNya maka Dia membuka hati kepada semua umatNya
tanpa terkecuali. Contohnya dalam Wahyu pasal 2 sampai pasal 4. Ada 7 sidang
jemaat di sana dengan berbagai corak ragam rohani mereka, tetapi perhatian
Tuhan kepada mereka tetap sama agar mereka direkrut oleh Tuhan supaya menjadi
penyembah-penyembah yang benar. Untuk menjadi penyembah-penyembah yang benar
terlebih dahulu harus mengenal dengan benar siapa yang disembah itu
Ø Lewat Firman Pengajaran = Meja Roti Sajian dan
Perjamuan Kudus
Ø Lewat pekerjaan Roh Elkudus dan Karunia-karuniaNya
Sang
Pencipta itu ketika datang mau menyucikan umatNya, Dia tampil dengan penampilan
luar biasa. Dia tidak tampil dalam keadaan manusia dalam tubuh nafsani tetapi
Dia tampil dalam kemuliaan yang luar biasa untuk menyucikan umatNya yang telah
Dia beli dengan harga yang mahal. Namun setiap sidang jemaat berbeda cara
mereka menanggapi kehadiran Tuhan selama ini. Itu juga yang terjadi pada umat
Tuhan sekarang ini. Jangan kiranya kita mengkondisikan diri di luar dari
rencana Allah.
Ini
bukti bahwa Sang Pencipta itu serius dengan umatNya. Itu sebabnya Yohanes
memperkenalkan kepada kita Sang Pencipta ini dan
lagi-lagi Sang Pencipta ini menyatakan keseriusanNya kepada
kita.
Wahyu 1:9
1:9 Aku,
Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam
ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena
firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Yohanes
ini dikatakan “sekutumu dalam kesusahan”. Berarti Yohanes ingin agar umat Tuhan
memahami dan merasakan penderitannya mengapa dia ada di pulau Patmos. Dikatakan
“dalam ketekunan menantikan Yesus”. Saudara perhatikan, 2000 tahun yang lampau
tidak ada yang menghalangi pandangan dan keinginan Yohanes mengebu-gebu
menantikan Tuhan Yesus yang akan datang pada kali yang kedua. Kenapa kita yang
sudah ada di penghujung akhir zaman dan tinggal menunggu waktu sedikit lagi
malah tidak ada kesiapan, tidak mengebu-gebu/
berkobar-kobar.
Entah
berapa tahun kita hidup di bumi ini, semuanya harus dipertanggung jawabkan
kepada Tuhan.
II Korintus 5:10
5:10 Sebab kita
semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh
apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini,
baik ataupun jahat.
Jangan
kita berniat merusak pekerjaan Tuhan. Kita harus mengupayakan bagaimana Tuhan
dipermuliakan dalam di ladangNya
Akhir
zaman ini banyak corak ragam yang akan kita hadapi, tetapi kalau kita tahu
siapa Sesembahan kita, kita mengenal Tuhan Yesus Pencipta langit dan bumi maka
kita akan gentar kepadaNya. Sebab suatu saat kita akan jumpa dengan Dia dan
akan mempertanggung jawabkan segala
perbuatan kita kepadaNya.
Itu
sebabnya jadilah mitra dari Yohanes di dalam kesusahan. Untuk apa? Menggumuli
pekerjaan Tuhan. Pekerjaan Tuhan untuk apa? Untuk menentang pemahaman yang
menyangkal Yesus adalah Tuhan serta mengatakan Yesus hanya orang baik. Pemahaman
ini sudah menyebar dengan hebat di zaman rasul-rasul. Tetapi formulanya sudah
Tuhan berikan lewat Injil Yohanes, surat I Yohanes, II Yohanes, III Yohanes dan
kitab Wahyu.
Bagi
kita sekarang ini sudah ada, dulu mereka belum memiliki tulisan seperti yang
kita miliki sekarang. Kalau sampai kita tergelincir dan terkapar itu sudah
salah sendiri dan tentu ada andil dari gembala. Itu sebabnya saya sebagai
gembala harus menjaga hal ini jangan sampai terjadi.
Wahyu 1:10
1:10 Pada hari
Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang
nyaring, seperti bunyi sangkakala,
Hari
Tuhan ini menunjuk hari minggu. Dikatakan dia mendengar suara yang nyaring,
itulah suara Tuhan. Tidak ada suara lain yang lebih dari suara itu. Tidak ada
suara lain yang bisa menguasai telinganya, hanya suara Sang Pencipta. Itulah
bobot seorang hamba Tuhan yakni
hanya menaruh telinganya mendengar suara Sang Pencipta dan bukan suara yang
lain, apalagi suara asing.
Wahyu 1:11
1:11 katanya:
"Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan
kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke
Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
Firman
Tuhan ini ditulis supaya kita bisa memamah biak ketika sampai di rumah. Rasul
Paulus juga mengajarkan untuk menulis Firman. Kita menulis Firman Tuhan supaya
bisa kembali memah biak.
Posisi
Yohanes ketika itu masih membelakangi sumber suara ini. Tetapi dia tidak bisa
bertahan lama untuk membelakangi suara. Kadang kita juga membelakangi suara
Sang Pencipta. Jangan sampai suara yang datang berbicara hanya kita anggap
sesuatu yang di belakang. Ini harus kita taruh di depan. Setelah Tuhan mengangkat 7 sidang jemaat maka Yohanes berpaling
untuk melihat suara.
Wahyu 1:12
1:12 Lalu aku
berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku
berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
Bukan
orangnya yang mau dilihat tetapi suara itu yang mau dilihat oleh Yohanes. Jangan
kita berpikir ketika mendengar Firman kita hanya mendengar suara dari pemberita
yang berbicara di belakang mimbar. Kita harus berdoa “Tuhan saya ingin melihat
wujud dari suara, siapa yang berbicara di tengah-tengah sidang jemaat”. Artinya
kalau kita mendengar Firman sebenarnya kita berhadapan dengan yang punya
Firman. Itu sebabnya tidak sopan kalau ketika kita sedang mendengar Firman,
ekspresi menanggapi dan sikap kita duduk tidak sopan di hadapan Tuhan.
Andaikata kita paham bawah suara itu bisa kita lihat maka kita akan bersikap
sangat santun dan hormat terhadap suara yang kita dengar. Itu tanda bahwa kita
memahami siapa Sesembahan kita, itulah yang bersuara di belakang Yohanes.
Yang
pertama di lihat oleh Yohanes setelah dia berpaling adalah tujuh kaki dian
emas, itulah tujuh sidang jemaat yang disebut pada ayat 11. Jadi suara yang
disaksikan oleh rasul Yohanes di Pulau Patmos itu ada bergerak di tengah-tengah
sidang jemaat. Artinya Tuhan berbicara di tengah-tengah sidang jemaat untuk
merekrut kita menyembah pada Figur yang menciptakan langit dan bumi. Jadi kita
diajarkan untuk mengutamakan Tuhan Yesus
sesembahan kita.
Wahyu 1:13
1:13 Dan di
tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah
yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas.
Tuhan
tidak jauh dengan kita, Dia ada di sekitar kita. Ini menunjukkan keseriusan
Tuhan. Tuhan tahu kondisi setiap sidang jemaat dan Dia ada di situ untuk
menangani. Ini menunjuk keseriusan Tuhan terhadap umatNya, umat tebusanNya.
Tuhan Yesus serius dengan kaki dian/
serius dengan jemaat. Keseriusan Tuhan dengan sidang jemaatNya disaksikan oleh
Yohanes.
Yohanes 21:24
21:24 Dialah
murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya
dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
Sesudah
Yohanes mendengar suara dan dia berpaling ingin melihat wujud suara itu maka
dia diperlihatkan kondisi 7 sidang jemaat. Lima sidang jemaat tidak bertobat
dan hanya dua yang bertobat yaitu Smirna dan Filadelfia.
Ini
yang mau dikoreksi oleh Tuhan lewat hambaNya Yohanes.
Jadi koreksi Tuhan terhadap sidang jemaat tidak bisa lepas dari hamba Tuhan. Hamba
Tuhan ini yang menerima dan dia menulis Firman yang berbicara tentang kondisi
tujuh sidang jemaat ini kemudian diserahkan pada masing-masing gembala sidang
jemaat itu. Jadi untuk merubah sidang jemaat, Tuhan memakai berlapis-lapis
hamba Tuhan. Tuhan memakai rasul Yohanes, kemudian Yohanes ini menegur malaikat
sidang jemaat yaitu gembala-gembala dari tujuh sidang jemaat untuk kepentingan
umat Tuhan. Jadi tidaklah salah kalau seorang hamba Tuhan dipakai oleh Tuhan
untuk menegur hamba Tuhan yang lain.
Jangan
kita salah tingkah kalau ada lawatan Tuhan mengoreksi kita. Itu bukan untuk
mempermalukan kita tetapi supaya kita bisa ada di Sorga dan nama Tuhan ada di atas
dahi kita, kita menjadi umat Tuhan yang adalah penyembah kepada Sesembahan kita
yang menciptakan langit dan bumi
Wahyu 1:13-17
1:13 Dan di
tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah
yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas.
1:14 Kepala dan
rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala
api.
1:15 Dan
kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya
bagaikan desau air bah.
1:16 Dan di
tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang
terik.
1:17 Ketika aku
melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati;
tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan
takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
Sikap
yang paling menyenangkan di mata Tuhan yang diperlihatkan oleh Yohanes di sini
adalah dia tersungkur di kaki Tuhan seperti orang mati. Artinya suara dagingnya
tidak terdengar lagi. Setelah itu Tuhan Yesus mengulurkan tangan menjamah dia
lalu berkata “Jangan takut”. Ini adalah sikap yang paling indah bagi kehidupan
yang mengedepankan Tuhan Yesus yang adalah Sesembahan kita yang menciptakan langit
dan bumi.
Kita
ini adalah calon Mempelai WanitaNya.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang
menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya;
yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah
seluruh bumi.
Mari
kita lihat tujuan dari penebusan itu.
Yesaya 48:17
48:17 Beginilah
firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN,
Allahmu, yang 1mengajar
engkau tentang apa yang memberi faedah, yang 2menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
1.
Supaya kita diajar tentang apa yang
berfaedah. Tidak pernah pengajaran Tuhan itu tidak berfaedah. Tetapi seringkali
umat Tuhan mengaku Tuhan Yesus Penebus namun ketika diajarkan hal-hal yang
berfaedah bagi kehidupan umat sebaliknya
umat
menista Firman Tuhan dan menganggap itu tidak berfaedah.
Yesya 5:24
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan
seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka
akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena
mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang
Mahakudus, Allah Israel.
Yesaya 30:11
30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain,
janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."
Faedah
pengajaran Firman Tuhan adalah mengangkat kita senilai dengan Dia yaitu suci
dan kudus sama dengan Dia. Tidak mungkin kita memandang Dia dalam kemuliaan
tanpa faedah pengajaran. Faedah pengajaran itu untuk membawa kita dalam
kekudusan, jangan tolak ajaran Tuhan.
2.
Menuntun ke jalan yang harus dan wajib
kita tempuh. Tidak ada jalan lain yang bisa kita boleh
pilih.
Hanya satu jalan yang harus kita tempuh kalau mau menjadi Mempelai Wanita
Tuhan. Jangan kita membuat jalan sendiri. Jalan
Tuhan sempurna adanya.
2 Samuel 22:31
22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN
itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
Jalan itu sudah dirintis oleh
Tuhan.
Yesaya
26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang
merintis jalan lurus baginya.
Kita tinggal mengikuti jalan yang
dirintis oleh Tuhan, kenapa mengikuti jalan yang lain. Jangan kita ditipu
dengan akal bulus iblis yang meracuni akal pikiran manusia.
Mari
kita perhatikan bagaimana Yohanes menyaksikan Pribadi yang patut kita sembah,
Pribadi yang memberikan ajaran yang berfaedah bagi kita dan Pribadi yang telah
merintis jalan yang harus kita tapaki. Jangan kita merintis jalan yang lain.
Sekarang
ini kita diperhadapkan dengan suasana dunia yang semakin runyam.
Wahyu 1:9
1:9 Aku,
Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam
ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena
firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Ketika
ada hamba Tuhan yang berjuang demi pengajaran untuk mencapai hasil yang
berfaedah bagi umat Tuhan, hamba Tuhan itu harus kita topang dan kita dukung.
Yohanes 21:24; 19:35
21:24 Dialah
murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya
dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
19:35 Dan orang
yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya
benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
Kesaksian
Yohanes ini benar. Oleh sebab itu kita sidang jemaat Tuhan di akhir zaman ini
jadikanlah suara Firman Allah itu lebih utama menguasai telinga kita dibandingkan
berita yang lain, sehingga faedah Firman itu kita rasakan. Ketika kita berjalan
kita tidak mungkin disesatkan karena jalan itu telah Tuhan rintis. Jalan itu
harus kita tempuh, berarti tidak ada sesuatu di jalan itu yang akan
mencelakakan kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar