Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Ini
adalah puncak dari segala berita. Sebab berita-berita sebelum Matius 25:6 ini
ada enam berita dasar. Yang ketujuh ini adalah berita puncak dari enam berita
dasar sebelumnya.
Ibrani 6:1
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas
pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang
penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
Ditinggalkan
bukan berarti dibuang tetapi kita sudah meletakkan dasar yang kuat di sana dan harus
kita tingkatkan. Kepada orang yang sudah bertobat tidak lagi disuruh bertobat,
sama seperti 7 sidang jemaat dalam kitab Wahyu. Jemaat Smirna dan Filadelfia
yang sudah bertobat tidak lagi disuruh bertobat karena mereka sudah bertobat.
Kepada 5 sidang jemaat yang lain disuruh untuk bertobat sebab mereka belum
bertobat dan dasar mereka belum kuat.
Ibrani 6:2-3
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan,
penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah
mengizinkannya.
1.
Iman
2.
Pertobatan
3.
Baptisan,
ada 3 macam baptisan:
Ø Baptisan darah (Mezbah Korban
Bakaran) ini menunjuk pertobatan.
Ø Baptisan air (Bejana Pembasuhan) ini
baptisan yang kita praktekkan.
Ø Baptisan Roh Kudus (Pintu kemah).
Kalau ada ini maka
dikatakan kita lahir baru
4.
Penumpangan
tangan. Ini adalah pelajaran dasar yang tidak boleh digampangkan, tidak asal. Kalau
pergi kepada seorang untuk minta ditumpangkan tangan yang statusnya hamba Tuhan
tetapi tahbisannya tidak benar maka orang itu mendapatkan sesuatu yang tidak
benar dari penumpangan tangan itu. Walaupun niatnya untuk ditumpangkan tangan
supaya mendapat berkat, tetapi karena yang menumpangkan tangan tahbisannya
tidak benar maka orang itu justru kena kutuk. Jangan sembarang meminta
penumpangan tangan, liat siapa hamba Tuhan itu.
Banyak hamba Tuhan tidak
bisa membedakan mana tangan kanan dan tangan kiri. Banyak anak Tuhan yang tidak
tahu membedakan tangan kanan dan kiri. Kenapa bisa demikian? Karena masih
kanak-kanak rohani. Kalau hamba Tuhan seperti itu yang menumpangkan tangan maka
itu bencana bagi yang ditumpangkan tangan.
Hamba Tuhan kanak-kanak
ini tidak bisa membedakan mana yang baik mana yang jahat, tidak bisa membedakan
di mana bisa pergi ber-fellowship dan
mana yang tidak. Kalau bukan pengajaran yang benar yang disampaikan maka orang
yang mendengar bisa tercemar. Itu sebabnya kita harus menutup telinga dan
menutup hati terhadap fellowship yang
semacam itu.
Itulah orang Niniwe yang
tidak bisa membedakan tangan kanan dan tangan kiri. Itu seperti anak-anak yang
tidak bisa membedakan tangan kanan dan kirinya. Jangankan jemaat, banyak hamba
Tuhan tidak bisa membedakan persekutuan yang benar dengan yang tidak benar.
Yang benar dipakai menegur tetapi malah ditolak dan pergi mendukung yang lain,
akhirnya orang seperti itu menjadi penghujat dan menjadi pendukung antikristus.
Jangan menghujat hamba Tuhan yang dipakai untuk menegur saudara.
5.
Kebangkitan
orang mati
6.
Hukuman
yang kekal
Untuk
sampai pada berita puncak, dasar ini harus kuat.
Ibrani 6:1 (Terjemahan Lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita berhenti daripada
menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada
kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal
tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,
Jangan
sampai sudah lama menjadi orang Kristen tetapi beritanya itu-itu saja, tidak
pernah ditingkatkan pada berita kesempurnaan yang mempersiapkan gereja Tuhan
menjadi Mempelai. Kalau anak Tuhan tidak dipersiapkan oleh hamba Tuhan untuk
menyambut kedatangan Tuhan sehingga dia tertinggal maka itu tanggung jawab
hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan sudah menyampaikan dan jemaat tidak
mempersiapkan diri maka itu salahnya sendiri.
Kalau
hamba Tuhan sudah menyampaikan dengan benar dan anak Tuhan mendengar dengan
benar maka itu baik. Kehidupan itu akan dijemput oleh Tuhan Yesus dan Tuhan
mengatakan “ini Aku punya”, jangan direbut oleh antikristus. Celaka kalau ada jemaat
tidak pernah mendengar berita kesempurnaan dan celakanya hamba Tuhan yang tidak
pernah menyampaikan itu!
Kalau
ada hamba Tuhan yang memaparkan dengan terang benderang apa sebenarnya tujuan
kita diselamatkan dan kita mendengar kemudian ada yang tidak memperhatikan maka
itu sudah salahnya sendiri. Hal itu jangan terjadi di antara kita. Biarkan orang lain menertawakan
kita mendengar Kabar Mempelai, doakan supaya orang yang menertawakan itu satu
saat juga akan paham.
Kapan
mau meningkat pada kesempurnaan kalau hanya selalu tentang pondasi. Kapan bisa
siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua kalau seperti itu.
Ibrani 6:2-3 (Terjemahan Lama)
6:2 dan pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal
meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman
yang kekal.
6:3 Demikianlah kita berbuat kelak, jikalau diizinkan
Allah.
Maksud
ayat 3 adalah jangan kita lanjut kalau dasar itu belum mantap, jadi harus
dimantapkan lebih dulu.
Kita harus benar-benar mantap dengan pelajaran dasar setelah itu lanjut pada
berita kesempurnaan untuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga.
Kalau
melihat Matius 25:6, mengenai waktu ini sudah kena pada ujung akhir zaman.
Kalau mengenai suasana dunia, itu adalah suasana yang sangat gelap.
Kita
sudah harus paham kita ada pada waktu yang bagaimana, kita sekarang ada pada
akhir hari yang keenam. Adam yang pertama diciptakan Tuhan menurut gambar dan
teladan Allah. Tuhan Yesus adalah Adam yang akhir, Dia adalah wujud Allah yang
tidak kelihatan. Adam ada isteri itu adalah Hawa yang diciptakan pada ujung
hari yang keenam. Tuhan Yesus juga mempunyai isteri yang diciptakan pada akhir
hari yang keenam. Kita sekarang ada di sana, di sinilah kita harus merasakan
bahwa kita sedang diciptakan menjadi isteri dari Adam yang akhir.
Jangan
datang ke gereja hanya sekedar mengisi upacara ibadah. Apakah kita tahu
sekarang kita berhadapan dengan suasana dunia yang gelap gulita yang paling
pekat di akhir zaman ini?
Kita
ada pada hari yang keenam bagian-bagian yang terakhir dan waktunya sudah mau
ditutup. Ada minggu kejadian di mana hari yang keenam ditutup dengan Tuhan
menciptakan sepasang nikah. Kita ada pada minggu ketebusan dan kita ada di
ujung hari yang keenam di mana Tuhan menciptakan sepasang nikah. Tuhan adalah
Adam yang akhir dan kita diciptakan untuk menjadi pendamping dari Adam yang
akhir.
Kondisi
keadaan kita berada sekarang ini ada dalam keadaan yang sangat gelap. Tuhan
Yesus menunjuk keadaan yang sangat gelap gulita ini dan Tuhan Yesus mengangkat
pada Lukas pasal 17.
Lukas 17:22-23
17:22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya:
"Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak
Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.
17:23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada
di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.
Yang
bahaya adalah orang yang pergi sana sini yang
tidak punya ketetapan hati. Dia pergi bersekutu sana sini yang beritanya
berbeda-beda sehingga akhirnya beritanya sendirinya menjadi kacau balau. Kita
harus menetapkan ber-fellowship di
mana. Kita harus ber-fellowship di
mana ada Firman Pengajaran yang menyucikan dan berpola Tabernakel. Pengajaran
Tabernakel penekanannya adalah kehendak Allah dan Kabar Mempelai penekanannya
adalah kasih Allah.
Jangan
kita dininabobokan dengan pemahaman kita yang sangat dangkal. 6 berita dasar
itu masih dangkal dan di sana kita belum mendapatkan perlindungan.
Lukas 17:24
17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak
Manusia pada hari kedatangan-Nya.
Digambarkan
bagaikan kilat berarti kecepatannya luar biasa. Berita ini harus serba cepat,
kita jangan buang-buang waktu. Kita harus seperti kilat yang bercahaya untuk
mengimbangi kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Makanya ada berita seperti kilat
dari timur sampai ke barat. Kabar Mempelai ini memancar dari Timur ke Barat,
itu sebabnya Tuhan mengilhamkan Kabar Mempelai dalam Tabernakel kepada Bapak
Pdt. Van Gessel di Indonesia.
Lukas 17:25
17:25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan
dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
Jangan
kita melihat seorang hamba Tuhan ditolak lalu kita langsung berpikir dia tidak
benar. Tuhan Yesus benar tetapi ditolak. Tuhan tidak menahan diriNya ketika
ditolak. Ini yang Tuhan katakan kepada Samuel ketika dia sebal hati melihat
orang Israel meminta raja “bukan engkau yang mereka tolak tetapi Aku, karena
mereka tidak mau Aku menjadi Raja mereka”. Orang yang menolak kebenaran sama
dengan menolak Tuhan Yesus. Kalau menolak berita jangan berpikir yang
menyampaikan berita itu yang ditolak, sebenarnya yang mereka tolak adalah
sumber dari berita itu yaitu Tuhan.
I Samuel 8:6-7,19
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami
seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel,
maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab
bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan
Aku menjadi raja atas mereka.
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan
Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
Ini
penolakan yang sangat tajam. Menolak Allah menjadi Raja berarti menolak kehendak
Allah yang memberikan tuntutan yang tidak pernah berubah dari perjanjian lama
sampai pada perjanjian baru yaitu kekudusan. Itu sebabnya kalau diarahkan oleh
Firman pengajaran yang keras dan tajam sehingga daging kita terasa sakit, lebih
baik kita bergumul, kita harus berjuang agar jangan sampai Tuhan berkata “kamu
menolak Aku”. Kalau menolak Tuhan maka ketika mengetuk pintu gerbang Sorga maka
orang itu juga akan ditolak Tuhan.
Lukas 17:26-29
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh,
demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan,
sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan
membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot:
mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan
membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom
turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka
semua.
Manusia
hanya mengutamakan perutnya dan kesenangan dalam nikah sehingga bukan kekudusan
nikah lagi yang menjadi prioritas tetapi hanya kesenangan hawa nafsu daging. Sehingga terjadi soal kawin cerai.
Ini
adalah pembelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman.
Yudas 7
1:7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota
sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar
kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai
peringatan kepada semua orang.
II Petrus 2:6
2:6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan
Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu
peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
Dulu
dua suasana ini terjadi secara terpisah, zaman Nuh begini dan zaman
Lot begitu. Tetapi akhir zaman sekarang ini hal itu menjadi satu. Coba saudara
bayangkan zaman Nuh sudah gelap begitu juga zaman Lot sudah gelap, apalagi
zaman kita sekarang ini jauh lebih gelap. Justru pada suasana paling gelap ini
diperdengarkan “tengoklah, Mempelai Laki-laki datang”. Artinya bagi kita
sekarang di tengah-tengah zaman yang gelap ini jangan sampai saudara lupa untuk mempersiapkan diri karena ini
adalah aba-aba Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga segera akan datang.
Di
sini terjadi pemisahan.
1.
Nikah
terpisah
Lukas 17:34
17:34
Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
Sekarang ini kombinasi
kejahatan dan kenajisan di zaman Nuh dan zaman Lot menjadi satu, luar biasa
kegelapan sekarang ini. Di Indonesia sudah ada pasangan nikah yang sejenis
sama-sama laki-laki. Di Amerika pemerintah sudah menyetujui pernikahan seperti
ini sehingga akhirnya dua pendeta harus masuk penjara karena tidak mau
memberkati pasangan homo dan lesbian. Inilah yang namanya penghujatan nikah! Jangan terjadi dalam diri saudara.
Dalam nikah terjadi penyaringan,
itu sebabnya suami harus bergumul dan isteri harus bergumul supaya jangan
terpisah. Nikah harus ditata baik-baik supaya nikah kita ada pada kondisi yang
benar, isteri pada posisi yang benar dan suami pada posisi yang benar. Jangan
lalai memberikan pelayanan satu dengan yang lain yaitu suami mengasihi isteri
dan isteri tunduk kepada suami. Jangan ketika membuatkan teh untuk suami malah
merasa seperti dijajah.
2.
Sudah ada hasil
Lukas 17:35
17:35
Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan
yang lain akan ditinggalkan."
Sudah ada hasil tetapi
Tuhan tidak tergiur melihat hasil. Yang Tuhan cari bagaimana hasil itu dicapai,
yang Tuhan lihat cara kerjanya untuk mendapat hasil, itulah tahbisan. Pelayanan ada yang diterima oleh Tuhan, ada pelayanan
yang ditolak oleh Tuhan. Sudah ada hasil tetapi kenapa satu ditolak dan satu
diterima. Karena cara mencapai hasil itu yang disaring oleh Tuhan.
Untuk menjadi hamba Tuhan
ada 3 korban yang harus ada:
Ø Lembu jantan yaitu korban bakaran itu
adalah korban pendamaian
Ø Domba jantan pertama adalah
penyerahan sepenuh.
Ø Domba jantan kedua adalah korban
tahbisan berarti siap masuk dalam melayani.
Apalah arti melayani
tetapi tanpa roh perdamaian dan hanya ada roh kebencian, ada roh kedengkian dan
roh iri hati. Jangan kita melayani tanpa roh perdamaian.
Tuhan tidak melihat
besarnya genggaman tangan saudara tetapi Tuhan melihat hati dari siapa yang berkorban itu.
Lukas 21:1-4
21:1
Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan
persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
21:2 Ia
melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
21:3
Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini
memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
21:4
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini
memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Janda ini memberikan
seluruh hidupnya, berarti dia memiliki korban pendamaian, penyerahan diri
sepenuh dan korban tahbisan.
Ayo semakin hari roh
sengketa itu semakin kita tekan sampai tidak bersuara lagi. Suka atau tidak
suka suatu saat ada penentuan akhir dan tidak bisa lagi diperbaiki. Selama kita
masih ada waktu untuk diperbaiki, harus kita manfaatkan.
3.
Tahbisan
pelayanan
Lukas 17:36
17:36
[Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.]
Entah hamba Tuhan maupun
sidang jemaat, tahbisan ini menjadi penentu bagi kita. Tahbisan ini menentukan
hidup matinya setiap pribadi, kesempatan sekarang ini menentukan mati hidup
pribadi itu sendiri ke depan.
Bagaimana
ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang pertama dan kepergianNya ke Sorga?
Kisah Para Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Tuhan mau
kita bekerja sampai akhir, tidak separuh jalan. Contohnya adalah Tuhan Yesus.
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang
memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada
akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Kisah Para Rasul 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia
disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia
naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang
Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat
ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga."
Setelah
kepergian Tuhan Yesus ternyata utusan Sorga datang untuk mengingatkan tentang
kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Apakah Tuhan Yesus tidak pernah
menyampaikan tentang kedatanganNya pada kali kedua? Berkali-kali Tuhan Yesus
sampaikan, tetapi itu adalah saat yang paling tepat bagi utusan dari Sorga
untuk mengingatkan ketika mereka masih menatap ke langit.
Kedatangan
Tuhan Yesus pada kali yang pertama, Dia telah menyelesaikan pekerjaanNya mulai dari kelahiranNya, pelayananNya, kematianNya,
kebangkitanNya dan kenaikanNya. Kenaikan Tuhan Yesus pada kedatanganNya pada
kali yang pertama dikaitkan dengan kedatanganNya pada kali yang kedua. KedatanganNya
pada kali yang kedua ini sudah tidak lagi berbicara tentang 6 pelajaran dasar.
KedatanganNya
pada kali yang pertama untuk memperoleh Mempelai WanitaNya dan kedatanganNya pada kali yang kedua untuk
menjemput Mempelai WanitaNya. Itu sebabnya ada seruan bagi Mempelai WanitaNya
“tengoklah mempelai datang, songsonglah Dia!”. Kalau bukan Mempelai WanitaNya
pasti tidak akan siap. Ini yang harus kita jaga, apakah kita siap?
Bagaimana
cara kita mempersiapkan diri untuk menanggapi hal ini?
Kisah Para Rasul 1:13
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke
ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,
Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin
Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Ini
sikap yang harus kita teladani atau pembelajaran dari Tuhan yang harus ada pada
kita yaitu jangan lupa ruangan atas.
Lukas 22:12
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah
ruangan atas yang besar yang sudah lengkap, di situlah kamu harus
mempersiapkannya."
Lukas 22:12 (Terjemahan Lama)
22:12 Maka ia pun akan menunjukkan kepadamu sebuah
bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya; di situlah kamu
bersiap!"
Setelah
Tuhan Yesus terangkat ke Sorga, murid-murid kembali ke ruang atas ini.
Lukas 22:16
22:16
Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh
kegenapannya dalam Kerajaan Allah."
Kegenapan yang dimaksud Tuhan Yesus adalah pesta nikah Anak Domba Allah.
Jangan
melupakan ruang atas artinya kita selalu mengutamakan di mana saat terakhir
Tuhan Yesus menceritakan tentang derita sengsaraNya, tubuhNya dipecah-pecahkan,
darahNya ditumpahkan dan diberikan kepada kita. Orang yang memiliki bilik di
atas tidak akan pernah lupa Korban Kristus.
Bagaimana
mau menyambut kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua kalau penghargaan
terhadap Korban Kristus terlalu minim/ tidak ada. Padahal korban Kristus yang membuat dia
bisa beribadah, Korban Kristus yang membuat dia mendapat pengampunan, Korban
Kristus yang membuat dia bisa disucikan dan Korban Kristus yang membuat pintu
Sorga terbuka.
Orang
yang sudah diampuni tetapi tidak mau mengampuni sesama berarti tidak menghargai
Korban Kristus dan itu sama dengan tidak memiliki bilik di atas. Mulai dari
suami isteri harus sudah berdamai. Memang tidak gampang untuk menyatukan dua
kodrat yang berbeda.
3
November 1985 Pdt. In Yuwono menekankan “berita kita dasarnya II Korintus 11:2
(nikah). Konsekuensi pemberita Kabar Mempelai, nikahmu harus benar”.
Persekutuan kecil itu adalah nikah. Untuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus
pada kali yang kedua pesekutuan kita harut terbenahi, nikah harus terbenahi.
Ruang
atas itu lapang, hati kita harus lapang untuk untuk menerima Firman Allah.
Ada
tiga hal yang harus kita perangi untuk mempersiapkan diri menjelang kedatangan
Tuhan:
1.
Roh
tidak setia
Naik ke ruang atas di
tempat yang luas, di tempat yang lengkap, di tempat yang indah. Bagaimana bisa
mencapai hal yang indah kalau tidak memerangi rot tidak setia. Jangan kita
tidak setia dalam ibadah, kita beribadah bukan hanya sekedar menjalankan
upacara ibadah. Kesetiaan kita dinantikan oleh Tuhan, setia itu ditekankan oleh
Tuhan.
Matius 25:21,23
25:21
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang
baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan
kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.
25:23
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang
baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang
kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Ada lawan dari baik dan
setia.
Matius 12:39
12:39
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini
menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain
tanda nabi Yunus.
Tanda itu adalah:
Matius 16:4
16:4
Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada
mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus
meninggalkan mereka dan pergi.
Jangan saudara berpikir
kalau sudah mendapatkan mujizat berarti kita sudah baik di hadapan Tuhan. Itu
tidak menjadi ukuran.
Untuk mendongkel roh yang
tidak setia ini maka Tuhan tunjuk KorbanNya. Jadi orang yang menghargai Korban
Kristus inilah yang dikatakan yang baik dan setia. Yang baik dan setia ini
harus kita pelihara. Roh yang tidak setia itu harus kita perangi. Yang tidak
setia itu adalah Yudas Iskariot.
2.
Hati
yang bercabang
Hati yang bercabang ini
yang membuat orang ke sini dan ke situ, arah mereka tidak jelas. Orang seperti
itu tidak akan mendapatkan apa-apa.
Yakobus 1:8
1:8
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Orang yang bercabang hati
akan bimbang dan tidak tenang. Akhirnya akan menjadi penghujat. Salah kita
kalau tidak memiliki ketetapan hati karena kita sudah diberikan Tuhan
asupan-asupan yang tidak salah.
3.
Angka
11
Tadinya jumlah mereka 12
tetapi sudah menjadi 11. Angka 11 ini harus diperangi sebab angka ini
menghambat pembangunan Tubuh Kristus.
Hamba Tuhan mendapati jemaat tidak seperti yang dikehendaki oleh hamba
Tuhan dan Tuhan. Jemaat itu juga diperhadapkan dengan penampilan hamba Tuhan
yang tidak mereka kehendaki. Apakah penampilan Paulus yang membawa nama
Yesus dan diutus oleh Roh Kudus kemudian tidak bermanfaat bagi sidang jemaat?
Itu mustahil.
II Korintus 12:20-21
12:20
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti
yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku
kuatir akan adanya 1perselisihan,
2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21
Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di
depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa
yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan
dan 11ketidaksopanan yang
mereka lakukan.
Angka 11 ini harus
diperangi. Setelah angka 11 ini diperangi maka tampillah Matias. Matias ini
adalah orang yang memiliki roh kesetiaan, orang yang tidak memiliki hati
bercabang dan dia adalah orang yang menggenapi angka 11 menjadi angka 12.
Matias artinya karunia
Allah. Bagi kita bangsa kafir, kita mendapat karunia Allah lewat rasul Paulus.
Roma 11:13;15:16-18
11:13
Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku
adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan
pelayananku,
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi
dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi
dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang
disucikan oleh Roh Kudus.
15:17
Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
15:18
Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali
tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin
bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,
II Korintus 11:5
11:5
Tetapi menurut pendapatku sedikit pun aku tidak kurang dari pada rasul-rasul
yang tak ada taranya itu.
I Korintus 9:1-2
9:1
Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus,
Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?
9:2
Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah
rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku.
Tuhan memberikan kepada
kita bangsa kafir, hamba Tuhan seperti Paulus yang setia sampai titik darah
terakhir, dia adalah pribadi yang tidak senang kalau ada hati yang bercabang,
dia adalah pribadi yang tidak senang dengan angka 11 yang merusak pembangunan
Tubuh Kristus. Konsep ini harus ada pada saya sebagai gembala.
Kita harus naik di ruang
atas. Hargai KorbanNya, lihat tangan Tuhan Yesus memecah-mecahkan roti dan
berkata “inilah tubuhKu”. Lihat tangan Tuhan Yesus menyodorkan cawan dan
berkata “inilah darahKu”. Hargai Korban Kristus karena Korban Kristus yang
membuat kita bisa beribadah dan mendengarkan Firman yang rahasianya dibukakan
kepada kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar