Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 14:54-57
14:54 Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta,
kudis kepala,
14:55 tentang kusta pada pakaian dan rumah,
14:56 tentang bengkak, bintil-bintil dan panau,
14:57 untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau
dalam hal tahir; itulah hukum tentang kusta."
Kita
akan menarik kesimpulan dari pembahasan tentang kusta ini supaya kita melihat
betapa berbahayanya kusta ini atau DOSA. Kusta itu menunjuk dosa
terang-terangan, dosa yang tidak dapat disembunyikan bahkan sudah jadi kebanggaan.
Di
penghujung akhir zaman ini kita dihadapkan dengan berbagai corak ragam
pelayanan. Untuk melayani kusta ini ada pelayanan khusus, tidak sembarangan. Ada kehidupan
yang dipercayakan oleh Tuhan untuk menangani secara khusus. Tidak dibicarakan
kusta yang ada di luar umat Tuhan tetapi kusta yang ada di dalam umat Tuhan.
Sudah umat Tuhan, sudah anak Tuhan bahkan sudah menjadi calon Mempelai Wanita
Tuhan tetapi perlu ditelusuri, perlu diraba kembali jangan-jangan ada kusta
dalam dirinya.
Kusta
ini adalah dosa terang-terangan dan yang diraba ini adalah awalnya. Di dalam
pemberitaan ada Firman penginjilan dan ada Firman pengajaran. Untuk menangani
kusta yang dibicarakan dalam Imamat pasal 13 dan 14 perlu Firman pengajaran bukan lagi Firman
penginjilan. Karena yang ditangani adalah orang yang sudah ada di dalam, anak
Tuhan dan hamba Tuhan maka perlu Firman pengajaran.
Firman
penginjilan adalah pemberitaan Firman yang ditujukan kepada orang yang masih
ada di luar kerajaan Allah, dia masih ada pada kerajaan gelap itu sebabnya
perlu disampaikan Firman penginjilan. Firman penginjilan ini sering disertai
dengan mujizat-mujizat utamanya mujizat kesembuhan, suasananya sukacita. Firman
penginjilan ini seperti jalan yang dilempar dan jiwa yang tertangkap dibawa
pada kerajaan terang.
Setelah
diinijili dan dibawa pada kerajaan terang maka di sini diperlukan Firman
pengajaran. Firman pengajaran suasananya dukacita, bertolak belakang dengan
Firman penginjilan. Suasananya dukacita sebab ada koreksi-koreksi Firman.
Banyak orang tidak selera mendengar Firman pengajaran tetapi ingin menjadi
Mempelai Wanita Tuhan, mengaku anggota Tubuh Kristus tetapi menolak Firman
pengajaran. Tidak mungkin menjadi anggota Tubuh Kristus atau menjadi Mempelai
Wanita untuk Kristus bila Firman pengajaran ini ditolak. Firman pengajaran ini sedang
kita terima untuk mendeteksi, untuk memantau, untuk meraba adakah kusta dalam
diri saudara.
Rasul
Paulus menemukan banyak pengajar-pengajar yang salah, mereka mutarbalikkan
Injil. Ini harus dilawan.
Galatia 1:6-10
1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan
kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari
sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang
telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang
kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu
injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan
manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya
aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Ini khusus
kepada pelayan sebab ternyata pelayan-pelayan ini ada kusta yaitu
memutarbalikkan Injil. Tidak hanya berzinah, mencuri atau membunuh yang disebut
kusta, tetapi memutarbalikkan Injil
itu juga kusta bahkan lebih berbahaya karena tidak disadari. Mungkin orang itu
tidak berzinah, tidak membunuh, tidak mencuri tetapi Injil telah dia putar
balikkan, ini dosa terang-terangan! Bahkan orang seperti itu tidak merasa
bersalah dan tambah dia tekuni.
Kalau
tidak ada dalam koridor Firman pengajaran yang sehat, pendeta bisa saja
melayani padahal sudah kena kusta dan menularkan kuman kusta kepada jemaat. Sehingga akhirnya
gembala dan sidang jemaat semua kena kusta dan tidak bisa menjadi Mempelai
Wanita Tuhan.
Filipi 3:1b-3
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat
bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah
terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat
yang palsu,
3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang
beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh
percaya pada hal-hal lahiriah.
Pengajaran
jangan sampai lain karena ada yang disebut anjing-anjing, pekerja-pekerja
jahat, penyunat-penyunat palsu. Tiga serangkai ini adalah kuman kusta. Mereka
ini bekerja, mereka aktif tetapi mereka anjing, pekerja jahat dan penyunat
palsu. Ini dosa yang tidak disadari. Mereka tidak mencuri dan membunuh secara
jasmani tetapi mereka kena kusta.
Ini
justru yang paling berbahaya, tanpa Firman dibukakan kita tidak akan paham,
tanpa sadar sudah bisa terlibat di dalamnya. Tanpa dibukakan rahasia Firman pengajaran yang sehat ini
kita bisa kena kuman kusta ini.
Andaikan
saya pekerja jahat berarti saya melayani tetapi kehidupan saya tidak alami gemblengan oleh Firman, saya biasa-biasa saja.
Kemudian ketika saya mengajar di sini maka roh jahat saya drop dan saudara yang
menerima tidak merasa. Itu sebabnya hal ini sangat berbahaya. Inilah yang saya
upayakan jangan terjadi.
Rasul
Paulus sudah mengingatkan. Dia menjadi alat Tuhan sebab dia selalu bekerja atas
perintah Roh Kudus dan dia menggenapi perkataan Tuhan Yesus. Pelayanan Paulus
dan teman-temannya meneruskan pelayanan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengatakan
bahwa kalau Roh Kudus datang, Dialah yang akan mengajar sebab saat itu Tuhan
Yesus masih mau mengajar tetapi sudah berat pendengaran mereka.
Yohanes 16:12-13
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu,
tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya
sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya
dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Jadi jangan
katakan surat rasul Paulus dan rasul-rasul yang lain itu nomor dua, itu sama
dengan keempat Injil. Tetapi di sekolah Teologia, ini sudah dipilah-pilah dan
dianggap surat Paulus lebih kecil (rendah) dari 4 injil. Inilah kesalahan yang besar dan inilah antara lain penyebab kusta.
Kalau
ada roh yang lain dan injil yang lain itu adalah kusta yang didrop dalam gereja oleh iblis.
Filipi 3:2
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap
pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup
juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Orang
yang tidak bisa melihat Injil Kemuliaan Kristus Yesus itu juga kusta.
Orang
yang rohaninya tertidur itu kusta.
I Tesalonika 5:7
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan
mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Yang
tidak meneruskan ajaran dari pendahulu dan malah menerima ajaran lain itu
adalah kusta.
I Timotius 6:3
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak
menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan
tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
Hamba
yang memukul hamba yang lain itu kusta.
Matius 24:48-49
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata
di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai
memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
Oleh
sebab itu izinkan Firman itu meraba sikap kita dari pelayanan Firman supaya
kita terbebas dan terlepas. Kalau sudah
kena supaya kita terlepas dan kalau belum kena supaya kita dipagari oleh Tuhan Yesus
Kristus.
Kita
lihat ada hal-hal yang harus kita miliki dalam Imamat pasal 13 dan 14 ini. Kita
berbicara Imamat berarti berbicara mispatim,
hukum ibadah. Kita lihat beberapa sikap yang sangat elok ketika kita
diterangi oleh Firman agar kita melihat kekurangan-kekurangan kita, kita
melihat apakah ada kusta dalam hidup kita. Kita harus gentleman di hadapan Tuhan kita harus akui kalau ada kusta.
1.
Rela
diperiksa, rela ditunjuk kesalahannya.
Ini adalah hamba Tuhan
yang menjalankan hukum ibadah, maka kita pertama-tama harus mengkondisikan diri
rela diperiksa dan ditunjuk kekurangan/ kesalahan kita.
Imamat 13:2
13:2
"Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau
panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa
kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya,
imam-imam itu.
Kalau tidak rela maka apa
manfaatnya kita menjalankan ibadah, apa gunanya hadir dalam ibadah, apakah
gunanya miszpatim. Kalau tidak rela
ditunjukkan kesalahan itu sama dengan tidak usah beribadah, kalau hamba Tuhan
tidak usah melayani, tidak usah berkhotbah karena dia sendiri tidak rela.
Dengan kata lain siapapun kita harus rela ditunjuk kesalahan kita. Tidak ada
yang kebal di hadapan Tuhan. Kalau kita mau disucikan dan dibersihkan kita
harus serahkan
diri kita untuk diperiksa.
Masakan kiita duduk
bersanding dengan Tuhan Yesus sementara telinga kita merah karena kusta. Itu
sebabnya kalau mendengar Firman jangan ditolak. Jangan mengambil sikap ngambek,
mengambil sikap kritik, menutup hati atau mengamuk. Kita sementara menjalankan mizpatim, menjalankan hukum ibadah.
Untuk apa? Supaya tampil indah bagaikan mempelai wanita Tuhan yang duduk
bersanding dengan Mempelai Laki-laki Sorga.
Alkitab ini adalah isi
hati Tuhan, kerinduan hati Tuhan, kehendak Tuhan, pikiran Tuhan, perasaan
Tuhan. Jadi kalau kita mendengar suara Firman lewat 66 kitab dalam Alkitab berarti
kita diperhadapkan inilah isi hati Tuhan, kerinduan hati Tuhan, kehendak Tuhan,
pikiran Tuhan, perasaan Tuhan. Coba bagaimana kalau perasaan Tuhan
diproyeksikan kepada kita, sudahkah sesuai atau belum.
Kalau Tuhan katakan “aduh
engkau ada kusta” dan kita berkata “Tuhan tolong saya” maka Tuhan tidak akan
tinggal diam. Begitu anak Tuhan itu mau
ditunjuk keadaannya maka Tuhan segera bereaksi karena Tuhan sudah siapkan
sarana. Ada korban bakaran, ada korban sajian,
ada korban karena salah, ada korban penghapus dosa dan ada korban keselamatan.
Tetapi apa guna segudang sarana kalau yang kena kusta itu tidak mau ditunjuk
kesalahannya.
Jangan ada seorangpun
dari kita yang menolak. Saya sebagai hamba Tuhan ada banyak pengalaman
menghadapi orang yang menolak ketika ditunjuk kustanya. Ketika ditunjukkan “itu
bahaya, itu salah, itu tidak benar di hadapan Tuhan” mereka malah mengamuk dan
berkata “engkau menghakimi”. Itu bukan menghakimi tetapi Firman yang menunjuk/ nyatakan.
5 korban telah Tuhan
sediakan kemudian ada perangkat yang dipakai oleh imam untuk membersihkan. Ada
kayu aras, ada hisop, ada kain kirmizi, ada belanga tanah yang diisi dengan air
mengalir. Tuhan sudah sedia, sayang kalau anak Tuhan dan hamba Tuhan tidak mau
menerima. Padahal Tuhan sudah berikan formulanya, caranya untuk mengobati
tetapi kenapa tidak mau. Padahal Tuhan cinta kita dan Tuhan cinta orang itu sehingga Tuhan berikan
sarana.
2.
Rela
dikurung atau diasingkan
Berarti kita mengakui
bahwa kita butuh pentahiran. Kita dikurung bahkan sampai 2x7hari. Artinya kita
harus sadar bahwa kita adalah orang yang kena kusta, kita akui di hadapan Tuhan
dan rindu untuk ditahirkan serta dibersihkan. Dengan kata lain dia mengaku di
muka umum bahwa dia ada di dalam praktek kusta. Kusta itu dahsyat kerjanya.
Apalagi sebagai hamba
Tuhan harus akui kalau sudah memutar balikkan injil, sudah menjadi pekerja
jahat, sudah menjadi anjing, menjadi penyunat palsu, sudah menyampaikan injil
yang lain, sudah menyajikan ajaran yang tidak sehat dan sudah memukul orang
lain walaupun orang itu tidak
membalas.
Ini kusta dan harus
diakui. Bukan berarti kita harus datang berteriak di atas mimbar. Dengan
dikurung berarti dia sadar bahwa dia ada kesalahan. Artinya ada pemahaman dalam
dirinya, ketika ditunjuk kesalahan dia sadar ada yang tidak benar dalam dirinya
dan dia butuh pentahiran kemudian dia akui. Kalau isteri mengakui kepada sumai,
suami mengaku kepada isteri, jemaat kepada gembala, gembala kepada jemaat dan
kakak beradik saling mengaku itu adalah penyelesaian kusta.
Proses pentahiran, berarti
memanfaatkan korban Kristus sebagai korban bakaran (pendamaian), berarti orang itu memanfaatkan
korban bakaran yang semuanya harus dibakar secara utuh kepada Tuhan dan tidak
ada sisa. Kemudian ada korban penghapus dosa. Apakah tidak cukup korban bakaran
sehingga harus disusul dengan korban penghapus dosa, rasanya Tuhan begitu
serius kepada kita. Dia ingin tidak ada setitikpun kotor dalam diri kita. Itu
sebabnya sarana Tuhan berikan, ada korban bakaran lalu Tuhan susul dengan
korban penghapus dosa, korban karena salah, korban sajian dan korban syukuran.
Saya berdoa kepada Tuhan
supaya ditunjukkan kalau ada kusta dalam pelayanan, termasuk sikap dalam rumah
tangga. Kusta yang disebut dalam Imamat pasal 13 dan 14 ada 4 tempat:
Ø Di kulit menunjuk perasaan = perasaan sudah
tumpul
Ø Di kepala menunjuk pikiran = pikiran yang
sia-sia
Ø Di pakaian menunjuk perilaku = sikap yang selalu
melawan Firman Allah
Ø Di rumah menunjuk nikah = nikah yang selalu
goncang/ tidak ada damai
Di pikiran kadang masuk
kuman kusta, di perasaan kadang masuk kuman kusta dan itu tergambar dalam
perilaku dan tergambar dalam nikah. Seringkali hal ini dikecilkan dalam nikah
dan dianggap guyonan padahal itu sudah kuman kusta yang masuk. Bagaimana mau jadi Mempelai, justru menambah cacat cela.
Wahyu 21:2
21:2 Dan
aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Kalau isteri berdandan
tetapi suami tidak senang, jangan dipaksakan. Kalau dipaksakan itu berarti
tanpa sadar kuman kusta masuk. Justru cacat cela dan kerut kita harus semakin
dibersihkan, tetapi kalau berbuat seperti itu malah ditambah. Kita harus
dikurung, harus sadar, harus ada pemahaman. Jangan ada roh pemberontakkan dalam
diri kita.
3.
Benar-benar
pasrah kepada tangan Tuhan leway hamba Tuhan yang melayani dia
Hamba Tuhan itu adalah perpanjangan
tangan Tuhan dalam sidang jemaat. Hamba Tuhan itu adalah mulutnya Tuhan yang berbicara
kepada kita. Kalau sudah berserah maka Tuhan menyuruh hamba Tuhan memakai
sarana yang telah Tuhan berikan. Hamba Tuhan yang ada persekutuan dengan korban
bakaran.
Matius 8:1-4
8:1
Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
8:2 Maka
datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan
berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu
Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau,
jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada
kustanya.
8:4 Lalu
Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini
kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka."
Lukas 5:12-14
5:12
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh
kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika
Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
5:13
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku
mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
5:14
Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata:
"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk
pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka."
Kita lihat di sini,
begitu jelas
imam itu dipercayai oleh
Tuhan dan dia harus ada persekutuan dengan korban bakaran yang menunjuk Korban
Kristus dalam penyerahanNya yang luar biasa, maka imam itu langsung mengarahkan
orang yang sakit kusta itu untuk datang kepada korban bakaran, itulah Korban
Kristus.
Orang kusta itu berkata “jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku” dan Tuhan
Yesus menjawab “Aku mau, jadilah engkau
tahir”. Di mana
bukti Tuhan Yesus mau mentahirkan kita dari kusta, dari dosa, kesalahan, cacat
cela dan kerut? Dia rela naik ke bukit Golgota. Selama di taman Getsemani, tiga
kali Yesus berdoa kepada Bapa dan diakhiri dengan “biarlah kehendakMu yang
terjadi”. Yesus naik ke Golgota dan disalib di sana untuk menangani kusta. Di
mana bukti Tuhan dapat mentahirkan kita dari kusta? Tuhan bangkit dari kubur
berarti Dia dapat mentahirkan kita.
Ini solusi yang diberikan
Tuhan melalui imam kepada umat Tuhan yang mau datang kepada imam. Imam itu
tidak akan berangkat dengan akalnya. Dia selalu berangkat dengan sarana yang
datang dari Sorga. Di penghujung akhir zaman ini kita harus waspada karena
sudah ada pelayan yang berangkat dengan akal pengetahuan dunianya.
Contohnya pengetahuan dunia
mengatakan pikiran manusia hanya mampu menangkap pemaparan dari seseorang
maksimal 60 menit, lebih dari itu sudah tidak
sanggup. Ini dipakai dalam gereja Tuhan sehingga mereka tidak mau menyampaikan
Firman yang makan waktu lama karena sudah dimasuki pemikiran manusia. Mereka
lupa ada Roh Kudus yang menguatkan kita. Roh Kudus sudah mereka kesampingkan
sehingga dalam gereja pengetahuan yang lebih utama dari pada kuasa Tuhan dari Sorga yaitu Roh Kudus.
Pengetahuan dunia sudah
masuk sehingga jemaat dikelolah dengan ilmiah. Hati-hati, itu anjing-anjing!
Ini sudah banyak merasuk gereja di akhir zaman sehingga tidak percaya kekuatan
Ilahi yaitu kuasa Roh Kudus untuk menolong dan memampukan kita sehingga bisa
menerima Firman Allah. Saya tidak mau kita gagal sehingga tidak bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, bahkan kita
kecemplung berhadapan dengan ganas dan buasnya antikristus.
Kemudian diberikan korban
penghapus dosa dan korban karena salah. Sama-sama korban Kristus tetapi beda
penekanannya. Kemudian ada korban sajian dan ada korban syukur. Ini semua
diberikan.
Sekarang kita perhatikan
pentahiran itu ditambah dengan atribut yang lain yang dipakai oleh imam.
Imamat 14:4-5,49-52
14:4
maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu
diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain
kirmizi dan hisop.
14:5
Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga
tanah berisi air mengalir.
14:49
Kemudian, untuk menyucikan rumah itu, haruslah ia mengambil dua ekor burung,
kayu aras, kain kirmizi dan hisop.
14:50
Burung yang seekor haruslah disembelihnya di atas belanga tanah berisi air
mengalir.
14:51
Lalu ia harus mengambil kayu aras dan hisop, kain kirmizi dan burung yang masih
hidup itu, dan mencelupkan semuanya ke dalam darah burung yang sudah disembelih
dan ke dalam air mengalir itu, kemudian ia harus memercik kepada rumah itu
tujuh kali.
14:52
Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung, air
mengalir, burung yang hidup, kayu aras, hisop, dan kain kirmizi.
Tuhan sudah siapkan
korban bakaran, korban penghapus dosa, korban sajian, korban karena salah, kemudian
imam datang dengan 4 alat peraga yaitu kayu aras, hisop, kain kirmizi dan
belanga tanah yang berisi air mengalir.
4.
Menunjukkan
diri kepada imam
Kepada orang sakit kusta
yang ditahirkan, Tuhan selalu perintahkan supaya menunjukkan diri kepada imam.
Matius 8:4
8:4 Lalu
Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini
kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka."
Lukas 5:14; 17:14
5:14
Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata:
"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk
pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka."
17:14
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu
kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi
tahir.
Apa maksudnya?
Ø Imam ini adalah orang yang
berkepentingan dan selalu melayani di kemah atau di Bait Allah. Kalau mereka
ditunjukkan kepada imam dalam keadaan sudah tahir, berarti mereka diterima
masuk dalam persekutuan kemah atau bait Allah, diterima oleh Tuhan masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus.
Ø Orang itu diterima karena diawali dia
mau diperiksa, kemudian dia mau dikurung berarti dia sadar ada kusta, dosa,
salah, cacat cela dan kerut, lalu dia menyerahkan diri ditangani oleh imam dan
imam memberikan sarana serta fasilitas yang diberikan dari sorga yaitu 5
korban.
Setelah
terjadi pentahiran maka orang itu diterima masuk dalam pembentukan Tubuh
Kristus, berarti dia ada di alamnya imam berarti harus melibatkan diri dalam
pelayanan. Anak Tuhan jangan sampai tidak melayani. Pelayanan itu sifatnya
luas, termasuk menjalankan pundi dan menyapu lantai gereja, itu ada hubungannya
dengan ibadah serta mendoakan pekerjaan Tuhan. Termasuk mengerjakan pekerjaan
fisik seperti membangun pastori dan rumah ibadah itu termasuk pelayanan.
Kalau
kita menjadi anak Tuhan yang merasa ditangani oleh Tuhan lewat imam di dalam
penggembalaan maka kita harus melibatkan diri di dalam pelayanan. Libatkan diri
untuk berdoa, itu pelayanan yang bisa dilakukan oleh semua orang.
4
alat peraga:
a)
Kayu
aras
Kayu aras adalah kayu
yang diambil di bukit Libanon untuk pembangunan Bait Allah di zaman Salomo.
Berarti ketika kita melihat hamba Allah di dalam pelayanannya memperkenalkan 5
jenis korban kepada kita karena kita mau ditangani oleh hamba Tuhan, maka pelan
dan pasti kita dibawa untuk masuk dalam Bait Allah. Tujuan pelayanan hamba
Tuhan adalah untuk membawa kita masuk menjadi Rumah Tuhan, menjadi Tubuh
Kristus.
I Raja-raja 5:6,8,10; 6:9-10,14-17,20
5:6 Oleh
sebab itu, perintahkanlah orang menebang bagiku pohon-pohon aras dari gunung
Libanon, dan biarlah hamba-hambaku membantu hamba-hambamu, dan upah
hamba-hambamu akan kubayar kepadamu seberapa juga kauminta, sebab engkau tahu,
bahwa di antara kami tidak ada seorang pun yang pandai menebang pohon sama
seperti orang Sidon."
5:8 Lalu
Hiram mengutus orang kepada Salomo mengatakan: "Aku telah mendengar pesan
yang kausuruh sampaikan kepadaku. Tentang kayu aras dan kayu sanobar aku akan
melakukan segala yang kaukehendaki.
5:10
Demikianlah Hiram memberikan kayu aras dan kayu sanobar kepada Salomo seberapa
yang dikehendakinya.
6:9
Setelah ia selesai mendirikan rumah itu, dibuatnyalah langit-langit rumah itu
dari bingkai dan pemapan dari kayu aras.
6:10 Dan
setelah ia mendirikan kamar tambahan itu pada rumah itu sekeliling, yakni
setiap tingkat lima hasta tingginya, maka rumah itu ditutupinya dengan kayu
aras.
6:14
Setelah Salomo selesai mendirikan rumah itu,
6:15 ia
melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan kayu aras; dari lantai
sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah
itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.
6:16
Kemudian disekatnyalah dua puluh hasta bagian belakang rumah itu dengan papan
kayu aras, dari lantai sampai ke balok-balok; lalu dibuatnyalah ruang itu
menjadi ruang belakang, menjadi tempat maha kudus.
6:17 Dan
empat puluh hasta panjangnya ruang yang di depan ruang belakang itu, yakni
ruang besar.
6:20
Ruang belakang itu dua puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan
dua puluh hasta tingginya. Ia melapisinya dengan emas kertas, lalu ia membuat
mezbah dari kayu aras di depannya.
Jadi ketika seseorang
rela ditangani oleh imam maka imam harus paham mau dibawa ke mana umat Tuhan
yang dilayani itu, yaitu mau dibawa pada persekutuan Tubuh Kristus.
I Korintus 3:16
3:16
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu?
Efesus 2:20-21
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
2:21 Di
dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang
kudus, di dalam Tuhan.
Itu tujuan akhir
pelayanan, jadi hamba Tuhan bukan hanya memimpin upacara ibadah tetapi mau
membawa kita masuk ke dalam Bait Allah, dalam Tubuh Kristus. Hal itu harus
dipahami oleh kami hamba Tuhan agar jangan hanya melayani sebagai komandan atau
inspektur upacara ibadah.
Kalau jemaat paham ini
maka dia akan menyerahkan dirinya ditangani oleh imam. Jangan kita salah serahkan diri. Jangan serahi diri pada imam yang tidak tahu
apa-apa, itu juga salah. Makanya salah satu syarat seorang gembala adalah dia
harus mahir, harus cakap dalam pengajaran.
b)
Kain
Kirmizi
Kenapa ditunjukkan kain
kirmizi? Untuk meperlihatkankan betapa jahatnya dosa itu.
Yesaya 1:15-18
1:15
Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku,
bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya,
sebab tanganmu penuh dengan darah.
1:16
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari
depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
1:17
belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam;
belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
1:18
Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah
seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah
seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Yesaya 59:1-2
59:1
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan
pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang
merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang
membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar,
ialah segala dosamu.
Perkataan ayat di atas
ini ditujukan kepada umat Tuhan, bukan orang luar. Ini ditujukan kepada orang
Yahudi, kalau sekarang ini ditujukan kepada orang Kristen. Tuhan rela
memberikan jalan keluar. Tuhan Yesus mau berarti Dia rela naik di Golgota,
Tuhan Yesus dapat berarti Dia bangkit dari kubur. Tadinya dosa kita merah
seperti kirmizi tetapi Tuhan Yesus mau dan dapat membersihkan kita.
Ayo kita layani Tuhan
dengan hati yang merindu “saya rindu ketika Tuhan Yesus datang, saya ada di
sana. Saya melayani karena rindu memandang wajahnya, saya melayani karena ingin
jumpa dengan Dia.” Kalau saudara punya kerinduan hati untuk jumpa dengan Dia maka
tidak ada satupun yang bisa menghalangi saudara untuk tidak melayani Dia. Kalau
masih terhalang berarti kerinduan hatimu terhadap Tuhan Yesus masih
dipertanyakan.
Sudah kedengaran bunyi
sangkakala dan kita ini belum siap. Tuhan sudah berikan sarana, sehebat apapun
kusta yang ada pada kita, sarana dari Tuhan itu sanggup membersihkan. Itu
adalah sistem dari sorga, itu formula dari Tuhan untuk menangani kusta yang ada
pada kita. Ini untuk orang percaya, bukan untuk orang luar, sebab ini adalah mizpatim, ini adalah hukum ibadah.
c)
Belanga
tanah yang diisi dengan air yang mengalir
Kalau saudara membeli
belanga tanah, apakah itu dijadikan hiasan yang ditaruh di meja tamu? Tentu
tidak. Belanga tanah itu dipakai di dapur untuk memasak. Apa yang dimasak?
Berkat yang kita terima. Berkat itu dimasak lalu kita makan untuk melanjutkan
kehidupan.
Makan untuk hidup bukan hidup untuk makan.
Dengan adanya belanga
tanah yang diisi air yang mengalir menunjukkan bahwa kita ini bukan lagi barang
mati tetapi kita adalah barang yang hidup. Kalau kita mau diperiksa, mau
dikurung, mau masuk dalam persekutuan dan terlibat dalam pelayanan maka kita
bukan barang mati tetapi pribadi yang hidup untuk seterusnya.
Tuhan Yesus beracara di
tengah-tengah umat Tuhan yang sudah percaya tetapi mati rohaninya.
Yohanes 11:25-26
11:25
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
11:26
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Dari zaman Adam bapa
manusia pertama sampai pada Abraham bapa orang percaya itu disebut zaman Bapa.
Di zaman itu ada manusia yang terangkat hidup-hidup itulah Henokh, menggenapi
Yohanes 11:26. Dari Ishak anak tunggal Abraham sampai Yesus Anak Tunggal Allah
disebut zaman Anak. Di zaman itu ada manusia yang naik ke Sorga hidup-hidup
itulah Elia menggenapi Yohanes 11:26. Di zaman Roh Kudus akan ada juga orang
yang terangkat hidup-hidup untuk disingkirkan ke padang belantara jauh dari
antikristus. Semoga kita yang ikut mendengar dan duduk di sini terhisap di
dalamnya dan tidak mengalami kematian.
Itu sebabnya jangan minta
mati. Berdoa kepada Tuhan “Tuhan berikan saya perpanjangan umur dan kemampuan
untuk mengalahkan daging supaya saya masuk dalam penyingkiran gereja.
d)
Hisop
Keluaran 12:22
12:22
Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang
ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan
pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya
sampai pagi.
Hisop ini pegang peran
karena dia harus dicelup dalam darah, kemudian melabur darah di ambang pintu
dan di jenang pintu.
Ada tiga titik di sini
yaitu ambang pintu serta jenang kiri dan jenang kanan. Bila titik ini
dihubungkan akan membentuk segi tiga tegak lurus. Itu mempunyai nilai kelepasan
bangsa Israel dari Mesir. Ketika Tuhan Yesus disalib ada titik pada telapak
kanan dan titik pada telapak kiriNya. Bila ditarik ke bawah ke kakinya Tuhan
Yesus maka membentuk segi tiga terbalik. Kenapa Tuhan Yesus harus melalui jalur
itu? Karena kita yang tadinya segi tiga tegak lurus sudah terjungkir. Makanya
Tuhan Yesus datang untuk mengangkat kita dan Dia rela seperti segi tiga
terbalik.
Segi tiga yang tegak luru
bila digabungkan dengan segi tiga terbalik maka membentuk bintang segi enam.
Bileam melihat bintang Yakub itulah Tuhan Yesus yang menolong kita. Kenapa kita
masih belum juga menyadari dan tidak ada terima kasih kepada Tuhan Yesus sebab
Dia rela dibalik untuk mengangkat kita yang sudah terbalik.
Bilangan 24:17
24:17
Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari
dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel,
dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.
Mazmur 2:9
2:9
Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti
tembikar tukang periuk."
Hisop ini diambil
beberapa batang yang diikat menjadi satu kemudian dicelup di dalam darah. Yang
bisa dipakai oleh Tuhan untuk membuat umat Tuhan mengalami kelepasan sepenuh,
hanyalah hamba Tuhan yang mau diikat menjadi satu dan senasib dicelup dalam
darah, berarti rela sengsara. Berarti dia sendiri tidak mengelak, dia tidak
menolak ketika dikoreksi oleh Firman Allah yang tajam. Inilah hamba Tuhan yang
bisa jadi satu dan bisa membawa umat Tuhan lepas dengan sempurna.
Jangan sampai kami hamba
Tuhan menolak masuk dalam derita sengsara. Dengan kata lain ketika perasaan
kita disakiti kita terima, ketika dimaki nikmati saja, saat diumpat dan dinista
terima saja. Tetapi kalau ketika diumpat, dinista dan dihina lalu mengamuk maka
itu berarti belum bisa mengalahkan diri kita. Kalau kita nikmati dan tidak
mendendam dan tidak membalas berarti sudah mampu mengalahkan daging kita. Warna
ini yang Tuhan cari dalam diri kita.
Imamat 14:14,28
14:14 Imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan
salah itu dan harus membubuhnya pada cuping telinga kanan dari orang yang akan
ditahirkan dan pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya.
14:28 Kemudian imam harus membubuh sedikit dari minyak
itu pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan, pada ibu jari
tangan kanannya dan pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana dibubuhi darah
tebusan salah itu.
Waktu
imam Harun dan anak-anaknya ditahbiskan oleh Tuhan, hal yang sama dibuat.
Ketika orang kusta ditahirkan hal yang sama dia alami seperti yang pernah
dialami oleh imam. Ketika imam ditahbiskan telinga kanannya kena darah, jempol
tangan kanannya kena darah dan jempol kaki kanannya juga kena darah. Begitu
juga ketika orang kusta ditahirkan, seperti itu Tuhan perlakukan.
Makanya
ketika kita ditahirkan oleh Tuhan Yesus maka status kita sama seperti imam-imam
yang melayani. Pelayanan kita bukannya tidak terhormat tetapi di hadapan Tuhan pelayanan
kita terhormat sebab di sebelah kanan. Bukan hanya terhormat tetapi dipercaya
oleh Tuhan. Jadi kondisi sama untuk imam yang ditahbiskan dan orang kusta yang
ditahirkan.
Imamat 8:23-24
8:23 Domba jantan itu disembelih, lalu Musa mengambil
sedikit dari darahnya dan membubuhnya pada cuping telinga kanan Harun, pada ibu
jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya.
8:24 Musa menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu
membubuh sedikit dari darah itu pada cuping telinga kanan mereka, pada ibu jari
tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, lalu Musa menyiramkan darah
selebihnya pada mezbah sekelilingnya.
Pengangkatan
imam untuk menjadi pelayan Tuhan dan pengangkatan umat yang tadinya kusta lalu
ditahirkan itu disejajarkan. Artinya sama-sama kita terlibat dalam pelayanan.
Itu sebabnya saya ajak dalam nama Tuhan Yesus Kristus, rindulah saudara untuk
jumpa dengan Tuhan. Saya mau melayani Tuhan tidak peduli apa yang orang
katakan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar