Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus menyertai kita sekalian.
Keluaran 6:27-29
6:27 Pada waktu TUHAN
berfirman kepada Musa di tanah Mesir,
6:28 TUHAN berfirman
kepadanya: "Akulah TUHAN; katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, segala
yang Kufirmankan kepadamu."
6:29 Tetapi Musa berkata di
hadapan TUHAN: "Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya,
bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?"
Keluaran 6:27 – 7:1-13 → menunjuk
pada kepemimpinan Musa.
Jadi untuk masuk ke tanah
Kanaan, bangsa Israel harus dipimpin oleh Musa. Bagi kita sekarang untuk masuk kegerakan
rohani sampai masuk kerajaan Sorga yang kekal, kita harus dipimpin atau
digembalakan oleh hamba Tuhan yang benar.
Sistem penggembalaan itu
sistem yang paling canggih di dunia, ini tidak bisa ditandingi oleh sistem
apapun. Sistem penggembalaan itu adalah meneladani gembala. Sebagai domba yang
dipimpin kita harus teladani pemimpin. Makanya kalau pemimpinnya salah/ pemimpin
asal kita teladani maka kita bisa salah juga.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya
telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu
mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Domba yang ikut gembala,
bukan gembala yang ikut domba.
1 Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu aku
menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
4:17 Justru itulah sebabnya
aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang
setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam
Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.
Paulus berani mengatakan: “turutilah teladanku!” karena dia adalah
contoh pemimpin yang benar.
Ciri-ciri pemimpin/ gembala
yang bisa diteladani dan harus kita teladani supaya kita masuk kegerakan rohani
sampai masuk kerajaan Sorga yang kekal menjadi mempelai wanita Tuhan:
Keluaran 6:29
6:29 Tetapi Musa berkata di
hadapan TUHAN: "Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya,
bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?"
A.
Bisa menyadari
dan mengakui segala kekurangan dan kelemahannya dan mau berusaha untuk
memperbaikinya.
Di dalam kitab Keluaran ada 8 kali Musa mengakui kelemahannya:
1.
Keluaran 3:11
2.
Keluaran 3:13
3.
Keluaran 4:1
4.
Keluaran 4:10
5.
Keluaran 4:13
6.
Keluaran 5:22
7.
Keluaran 6:11
8.
Keluaran 6:29
Ada 6 kali Musa menolak untuk diutus oleh Tuhan:
1.
Keluaran 3:11
2.
Keluaran 4:10
3.
Keluaran 4:13
4.
Keluaran 5:22
5.
Keluaran 6:11
6.
Keluaran 6:29
Angka 8 =
angka pembaharuan
Angka 6 =
angka daging
Seringkali
kita seperti Musa, saat mau dipakai/ diutus oleh Tuhan, kita mempertahankan
daging. Dengan praktek kita lebih membesarkan kekurangan/ kelemahan-kelemahan
kita sehingga tidak mau melayani Tuhan. Contoh “saya tidak bisa bicara, saya
tidak mau pimpin pujian. Suara saya jelek, saya tidak mau menyanyi” padahal Tuhan
sudah gerakkan tapi tidak mau melayani. Termasuk juga kalau ada kaum muda
remaja di sini yang sudah digerakkan oleh Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan
sepenuh, jangan besar-besarkan kelemahan/ pertahankan daging.
Seringkali
kita juga bertentangan dengan kehendak Tuhan/ tidak mau melakukan kehendak
Tuhan. Seperti Musa saat menghadap Tuhan, dia mau diutus tetapi dia menolak
bahkan sampai 6 kali ia menolak sehingga berlawanan dengan kehendak Tuhan.
Kehendaknya tidak mau jadi pemimpin, ia ingin tinggal saja di Midian.
Untung Tuhan
masih mau pakai Musa, karena ada angka 8 tadi, ada angka pembaharuan. Kalau seandainya
Musa tidak mau berubah maka Tuhan tolak dan tidak mau dipakai tetapi Musa masih
mau mengoreksi diri dan mengakui segala kelemahannya.
Kalau
sudah digerakkan oleh Tuhan untuk melayani dalam bidang apa saja, jangan
pertahankan kelemahan dan jangan menentang kehendak Tuhan.
Kalau mau
dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan rohani, setelah kita mengakui segala kelemahan
kita maka jangan dijadikan alasan untuk tidak mau melayani. Justru kita akui
kelemahan kita dan mau berubah. Contohnya “saya ini pencuri, saya masih
merokok, saya tukang berkelahi di sekolah, saya najis, saya tidak mau melayani”.
Sudah betul kita akui kekurangan kita, setelah diakui ayo berubah supaya
dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
Apa yang
mampu mengubahkan kita? yaitu suara nafiri/ sangkakala.
1 Korintus 15:51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu
rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang
terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan
dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Suara
nafiri/ sangkakala yang keras dapat mengubahkan kita, mampu membaharui kita
dari manusia daging yang banyak kelemahan/ kekurangan.
Bunyi
sangkakala itulah Firman Pengajaran yang keras. Ayo kaum muda remaja jangan
mencari Firman yang lembek-lembek, bukan mencari Firman yang hanya menekankan
berkat-berkat. Kalau mau berubah dengar Firman Pengajaran yang keras, sakit memang
bagi daging karena ditunjuk kesalahan kita, diingatkan, ditegur lagi.
Seperti perempuan
Sirofenisia ketika datang pada Yesus dalam kelemahan memohon agar Tuhan
menolong anaknya yang kerasukan setan tetapi Tuhan katakan tidak patut ambil
roti untuk anak dilempar pada anjing. Perempuan ini dibilang anjing, kalau kita
datang ibadah dibilang anjing pasti kita akan marah tetapi itu cara Tuhan untuk
mengubah/ membaharui kita.
Setelah
kita mendengar Firman, kita sadari kelemahan/ kekurangan kita, kita akui kepada
Tuhan dan jangan lupa dilanjutkan dengan berdoa menyembah Tuhan agar kita bisa
mengalami keubahan hidup.
Lewat
Penyembahan ini, disitulah keinginan daging kita dirobek sampai kita bisa
melakukan kehendak Tuhan.
Contohnya
Yesus di Getsemani berdoa “Ya Abba, ya
Bapa jikalau mungkin lalukan cawan ini dari padaKu”, sepertinya Yesus takut
menerima salib tetapi ada kalimat selanjutnya “tapi biarlah kehendakMu yang jadi, bukan kehendakKu” inilah doa
penyembahan untuk bisa melakukan kehendak Bapa.
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang
mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku
kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Kalau
kita menyadari banyak kekurangan/ banyak kelemahan, tidak mampu, maka perbanyak
dengar Firman Pengajaran yang benar dan perbanyak doa penyembahan.
Sebaliknya
orang yang merasa hebat, merasa mampu melayani, dia tidak akan serius dengar
Firman dan malas untuk menyembah Tuhan. Group koor, pemain musik, pemimpin
pujian apakah sudah berdoa sebelum melayani Tuhan? Kita harus banyak bergumul
di bawah kaki Tuhan, berdoa dan berpuasa.
Gembala yang bisa diteladani adalah gembala yang
melayani ditandai dengan keubahan hidup.
Demikian juga
kita sebagai domba-domba yang dipimpin harus melayani ditandai dengan keubahan
hidup. Kalau melayani tidak ada keubahan hidup, tidak berkenan di hadapan
Tuhan, ditolak oleh Tuhan. Sebab melayani Tuhan itu seperti memberi makanan
kepada Tuhan. Kalau tidak ada keubahan hidup sama dengan makanan basi, kita
saja tidak suka apalagi Tuhan. Manusia mau menunya tiap kali makan itu
diganti-ganti supaya tidak bosan. Jadi begitu juga kita melayani Tuhan harus
dengan keubahan hidup.
B. Jabatan pelayanannya ditetapkan oleh Tuhan
Keluaran 6:25-26
6:25 Itulah Harun dan Musa, yang diperintahkan TUHAN:
"Bawalah orang Israel keluar dari tanah Mesir menurut pasukan
mereka."
6:26 Merekalah yang berbicara kepada Firaun, raja
Mesir, supaya mereka membawa orang Israel keluar dari Mesir. Itulah Musa dan
Harun.
Jadi
melayani Tuhan itu bukan disuruh/ ditunjuk-tunjuk oleh manusia atau
dipaksa-paksa untuk melayani tetapi karena digerakkan oleh Tuhan lewat Firman.
Kalau
Firman yang gerakkan maka tidak akan pernah meninggalkan pelayanan tetapi kalau
manusia yang suruh, bisa tinggalkan pelayanan, terpaksa melayani. Jika dulu
pernah ditunjuk manusia tetapi sekarang kita benar-benar mau melayani Tuhan
dalam bidang apapun karena digerakkan oleh Firman.
Kalau kita
digerakkan oleh Firman, tidak ada yang bisa mengganggu gugat kita termasuk
setan tidak mampu mengganggu gugat. Bisa tinggalkan pelayanan karena ulah diri
sendiri. Tetapi kalau orang lain yang mau keluarkan kita dari pelayanan, setan
mau mencungkil kita keluar dari pelayanan, tidak bisa sebab Tuhan yang gerakkan
kita lewat FirmanNya. Kalau melayani karena terpaksa maka pelayanan kita akan
sia-sia.
Kalau
kita sudah digerakkan untuk melayani Tuhan dan Tuhan sudah percayakan jabatan
pelayanan, jangan suka tinggalkan jabatan pelayanan, jangan suka lepas jubah/
pakaian yang indah nanti diambil orang lain. Contohnya Esau tinggalkan pakaian
indahnya karena berburu daging.
Kejadian 27:15
27:15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah
kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu
disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
Ini
hati-hati, waspada! jangan kita tinggalkan pelayanan karena berburu daging
seperti Esau, tinggalkan pelayanan karena perkara-perkara daging, karena
pekerjaan, sekolah karena berkat cita-cita itu yang diutamakan sehingga
melepaskan pelayanan, apalagi jodoh.
Kalau
pakaian pelayanan kita sudah diambil orang lain seperti pakaian Esau sudah
diambil oleh Yakub, biar kita cari dengan air mata sudah tidak didapat lagi
artinya Tuhan sudah tidak mempercayakan pelayanan lagi kepada kita, sudah
diambil kepercayaan dan dipindahkan kepada orang lain. Kalau Tuhan sudah tidak
percaya lagi kita, mau apa lagi kita, akhirnya hidup kita ditandai dengan air
mata, dengan kesusahan sampai menangis selama-lamanya di neraka.
Ibrani 12:16-17
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang
mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk
sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk
memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Jangan
gampang-gampang melepaskan pelayanan sampai sekecil apapun, satu ketika orang
lain sudah ambil, biar kita mau cari dengan air mata darah, kita tidak akan
mendapatkannya lagi karena sudah tidak dipercaya oleh Tuhan.
C. Dewasa rohani
Keluaran 7:7
7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun
delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Umur 80
adalah umur dewasa. Ini kita pelajari kalau gembala kita dewasa rohani, kita
harus ikut teladan gembala, mau dewasa rohani juga.
Dewasa
rohani bukan diukur dari lamanya ikut Tuhan, biar sudah 80 tahun ikut Tuhan
tapi kalau rohani tidak bertumbuh itu sama dengan masih kanak-kanak rohani.
Biar sudah janggutan, ubanan belum tentu dia sudah dewasa rohani.
Praktek
dewasa rohani:
Ibrani 11:24-26
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak
disebut anak puteri Firaun,
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan
umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai
kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia
arahkan kepada upah.
1) Rela sengsara daging bersama Yesus untuk terlepas dari
3 hal:
a) Lepas dari status sebagai anak dari putri Firaun =
lepas dari daging
Orang
yang dewasa rohani, rela sengsara bersama Yesus untuk lepas dari daging dengan
segala pengaruhnya. Anak muda masa kuatnya daging, jadi harus lepas dari segala
keinginan daging.
Wujudnya sudah
lepas dari keinginan daging adalah taat dan dengar-dengaran pada Firman.
Roma 8:7-9
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap
Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin
baginya.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin
berkenan kepada Allah.
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan
dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak
memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Perkara
daging tidak bisa takluk/ tidak bisa taat pada Firman. Keinginan daging
contohnya suka menonton sampai tengah malam, kecanduan dengan game COC sepanjang
hari sehingga sudah lupa sembahyang. Untuk bisa lepas, sengsara buat daging. Begitu
juga dengan gembala karena kecanduan main catur begitu khotbah lihat jemaat
seperti pion catur. Kecanduan dengan bola sehingga lupa waktu, lupa baca
alkitab dan sembahyang. Ayo lepaskan keinginan-keinginan daging jangan sampai
lupa waktu dan lupa untuk baca alkitab dan sembahyang.
b) Lepas dari kesenangan-kesenangan dosa
Untuk
lepas dari dosa itu berat sekali apalagi kalau dosa itu sudah jadi kesenangan. Contohnya
suka merokok, seks pada diri sendiri. Kita harus berusaha supaya lepas dari
kesenangan dosa sehingga kita bisa hidup benar.
Ibrani 11:25
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan
umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
Tuhan
tidak menipu kalau kita bisa hidup benar maka Tuhan berkati dan menjadi berkat sampai
anak cucu, sampai masa depan yang indah kita dapatkan.
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,
tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya
meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi
pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Mau
diberkati oleh Tuhan? Hiduplah dalam kebenaran, lepaskan diri dari
kesenangan-kesenangan dosa agar kita diberkati dan menjadi berkat bagi orang
lain.
c) Lepas dari harta Mesir
Ibrani 11:26
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai
kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia
arahkan kepada upah.
Lepas
dari Mesir = lepas dari dunia dengan segala pengaruhnya.
Penampilan-penampilan
cara dunia jangan ditiru/ jangan diikut, kalau orang dunia macam-macam model
pakaiannya, model rambutnya tidak usah mau ikut-ikut, biar kita dibilang kuno/
tidak modis, tidak tahu berdandan.
Dunia ini
membuat anak Tuhan menjadi tidak setia.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah
kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh
Allah.
Kalau
kita sudah lepas dari dunia, kita bisa setia di dalam pelayanan, setia di dalam
penggembalaan.
Umur Musa
80 tahun, 40 tahun Musa tinggal di Mesir dari anak kecil sampai dewasa umur 40
tahun, ia dididik dengan segala hikmat Mesir tetapi ia gagal dalam melayani. Kemudian
usia dari 40 sampai 80 tahun Musa di Midian menggembalakan domba, jadi 40 tahun
menggembalakan domba. Ini contoh Musa setia di dalam penggembalaan.
Kisah Rasul 7:30-32
7:30 Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya
seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar
dari semak duri.
7:31 Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia
pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya:
7:32 Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak
dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.
Musa
tinggalkan Mesir untuk pergi ke Midian menggembalakan domba, kita tinggalkan dunia
dengan segala pengaruhnya untuk kita setia di dalam penggembalaan. Ini yang
harus kita teladani.
Kalau
kita tergembala sungguh-sungguh kita ada di tangan Gembala Agung, ada jaminan
perlindungan dari Tuhan.
2) Rela sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus =
percikan darah
Yohanes 9:23,34
9:23 Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata:
"Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."
9:34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali
dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke
luar.
Sudah
tergembala tapi masalah datang terus, contohnya sakit tidak sembuh-sembuh
padahal sudah setia pada 3 macam ibadah, sudah mau disucikan, sudah mau lepas
dari dosa, dari daging, dari dunia, kalau ujian datang itu adalah sengsara
daging tanpa dosa bersama Yesus. Itu berarti rohani kita sedang bertumbuh dewasa.
3) Suka menyembah Tuhan
Yohanes 9:35-38
9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar
oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah
engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku
percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja
melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah
itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia
sujud menyembah-Nya.
Mari kita
berjuang, kita berdoa dan bergumul, kita minta kekuatan dari Tuhan supaya kita bisa
meneladani gembala yang benar, sifat tabiat dari gembala yang benar ada dalam
diri kita sampai kita bisa dewasa rohani.
Saat
Yesus datang kembali, kehidupan yang dewasa rohani itulah yang akan menjadi
mempelai wanita Tuhan untuk selama-lamanya. Naikkan doa penyembahan, saat
sengsara bersama Yesus, jangan putus asa, jangan kecewa, jangan tinggalkan
Yesus tapi kita berdoa menyembah Tuhan, rohani kita bertumbuh sampai dewasa.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar