Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:12
1:12 Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Yohanes 1:12 (Terjemahan Lama)
1:12 Tetapi seberapa
banyak orang yang menerima Dia, kepada mereka itulah diberi-Nya hak akan
menjadi anak-anak Allah, yaitu kepada segala orang yang percaya akan nama-Nya;
Ini
adalah peluang atau pintu gerbang Sorga dibuka bagi semua orang yang mau percaya. Apakah kita memanfaatkan
atau tidak itu tergantung tiap pribadi. Kehadiran kita dalam ibadah ini
menunjukkan bahwa kita memanfaatkan kesempatan untuk masuk dalam pintu gerbang
yang dibuka di depan kita. Tindakan kita masuk dalam pintu gerbang dan percaya
kepadaNya ditandai dengan kelahiran baru.
Kalau
kita dilahirkan oleh ibu secara lahiriah maka kita cocok di dunia tetapi tidak
cocok di Sorga. Setelah kita dilahirkan kembali atau lahir baru maka kita cocok
hidup di Sorga dan tidak cocok lagi di dunia.
Sekarang
kita buktikan prakteknya, apakah kita memanfaatkan kelahiran baru di mana kita
melihat pintu gerbang dan kita masuk ke dalamnya. Ketika masuk melalui pintu gerbang maka sasaran
pertama adalah Mezbah Korban Bakaran dan selanjutnya adalah Bejana Pembasuhan.
Dalam Tabernakel itu adalah wilayah halaman, berarti kita sudah ada di wilayah
kerajaan Allah.
Kita
harus buktikan bahwa benar kita sudah lahir baru sehingga kita sudah cocok
hidup di Sorga dan tidak cocok lagi di dunia. Tidak bisa kita hidup paralel. Kalau
kita sudah dilahirkan kembali di dalam Tuhan maka dunia ini boleh kita miliki
tetapi harus dengan tangan terlepas, kita tidak boleh dipengaruhi oleh dunia
yang fana ini. Maksudnya kita tidak boleh berada dalam kefanaan dan harus
pindah pada kekekalan. Fana berarti akan binasa, kekal berarti hidup kekal
selama-lamanya dengan Tuhan Yesus.
Percaya
ini dikaitkan dengan namaNya. Kita lihat pintu gerbang Tabernakel. Di sana ada
4 tiang yang membentuk tiga lorong. Nama yang diperkenalkan oleh 4 tiang yang
menunjukkan empat penginjil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes:
1.
Tiang pertama Injil Matius yang
mengangkat Yesus sebagai Raja di atas segala raja.
2.
Tiang kedua Injil Markus yang mengangkat
Yesus sebagai Hamba.
3.
Tiang ketiga Injil Lukas yang
mengedepankan seorang yang bernama Yesus yang adalah benar insan manusia.
4.
Tiang keempat adalah Injil Yohanes yang
menampilkan Yesus yang adalah Anak Allah.
Pintu
gerbang ini terbuka berarti kita mendengar Yesus sebagai Raja, hamba, manusia
dan Anak Allah. Ini membentuk salib.
Putih= Yesus sebagai Anak
Allah
Merah= Yesus sebagai Manusia
Nama
yang kita percaya ini adalah nama yang tidak surut langkah, Dia berani masuk
dalam penyaliban. Dalam penyalibanNya inilah yang membuka peluang kepada kita, lewat
pintu gerbang= kita percaya. Selanjutnya kita menjadi
anak dan sebagai anak kita dibina bagaimana berperilaku sebagai anggota
keluarga Allah.
Apa
artinya kita beribadah tetapi tidak ada versi Firman pengajaran yang membangun
dan mengatur bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Tidak
mungkin seorang anak dalam keluarga tidak diatur oleh orang tuanya. Pasti anak
itu dibina bagaimana berperilaku sebagai anak dalam keluarga itu.
Demikian
juga kita, kita sudah diberikan kuasa, sudah diberikan hak sebagai anak. Tetapi
bukan sesuka hati kita berperilaku. Sebagai anggota keluarga Allah ada
tatanannya, ada aturannya tidak boleh semberono.
Coba
si A yang masuk dalam keluarga B lalu keluarga B mempunyai citra sendiri namun
si A malah membuat onar di situ. Pasti anggota keluarga B tidak akan senang
melihat si A.
Begitu
juga kita, kita sudah diadopsi, sudah diangkat menjadi anak lewat Korban Kristus. Tuhan yang telah
melahirkan kita. Kita ini sudah diserap di dalam keluarga Dia yang sudah
mengangkat kita menjadi
anak, Dia pasti mengatur bagaimana kita berperilaku sebagai anggota keluarga
Allah.
I Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya
itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika
aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai
keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran.
Perkataan
ini bernubuat, kadang ada orang merasa Tuhan terlambat datang. Padahal itu
adalah kesempatan, adalah peluang untuk orang yang belum bertobat untuk segera
bertobat.
II Petrus 3:9-15
3:9 Tuhan tidak
lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:10 Tetapi hari
Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan
gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan
bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
3:11 Jadi, jika
segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu
harus hidup
3:12 yaitu kamu
yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit
akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
3:13 Tetapi
sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru,
di mana terdapat kebenaran.
3:14 Sebab itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus
berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia.
3:15 Anggaplah
kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti
juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya.
Misalnya
saya adalah bapa yang mencintai kesucian kemudian anakku menyukai minuman
keras, rokok dan judi maka saya pasti menghajar dia sebab itu bukan perilaku
sebagai anak Allah.
Jangan
kita mempermalukan Bapa Sorgawi. Satu saat akan ada pemisahan. Anak pendeta
saja akan tertinggal kalau tidak becus. Itu sebabnya perilaku kita harus
dibenahi lewat pelayanan hamba Tuhan supaya kita sebagai umat Tuhan menjadi
sokoguru, tiang penopang yang berdiri di atas kebenaran. Kita harus
mengupayakan supaya seperti itu, untuk itulah kita beribadah supaya diajar
bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Perokok, penjudi, pemabuk
itu bukan model keluarga Allah tetapi keluarga iblis!
I Timotius 3:16
3:16 Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya
kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Keluarga
Allah ini paham bahwa ibadah itu agung. Kita mengabdi kepada Bapa kita yang di
Sorga dan mengabdi kepada kekasih
kita yaitu Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengaku bahwa kita adalah saudaraNya.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia
yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu;
itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
Yesus
yang mengerjakan pengudusan kepada kita lewat KorbanNya, sesudah itu Dia
memberi Firman untuk mengatur kita sebagai keluarga Allah.
Ø
I
Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah
kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan
dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di
antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Jadi di dalam ibadah, keluarga
Allah ini dibentuk bagaimana dia harus berperilaku dan dia harus punya
pandangan bahwa ibadah itu di atas segala-galanya di dunia ini. Ini adalah
prinsip Sorga, kalau kita sudah menjadi anak Tuhan maka kita memprioritaskan
ibadah paling di atas dalam segala-galanya karena dalam ibadah itu karakter kita
sedang dibentuk, dibangun karakter Ilahi dalam diri kita. Karakter yang tidak
berkenan kepada Tuhan dipangkas oleh Firman Allah. Benih Firman yang kita
terima setelah kita lahir baru akan
mulai tumbuh dalam diri kita.
Ironisnya kalau sudah
bertahun-tahun menjadi umat Tuhan bahkan menjadi pelayan Tuhan tetapi tidak
tumbuh Firman dalam dirinya. Kalau begitu apa yang ditabur dalam dirinya ketika
beribadah? Itu sebab kita harus lebih memprioritaskan ibadah dari segala kesibukan
kita. Di dalam ibadah kita beri porsi Firman Pengajaran
seluas-luasnya.
Kata Agung dalam terjemahan aslinya
adalah Rosh artinya sesuatu yang ada
di atas. Kita dibentuk sebagai keluarga Allah, di mana wilayahnya? Di dalam
ibadah. Anak Tuhan yang sudah dilahirkan baru dalam keluarga Allah, dalam
hatinya ada minat, ada kecenderungan yang tidak boleh diempang ketika dia mau
datang beribadah. Apapun halangannya dia pasti berupaya untuk beribadah.
Tuhan menciptakan manusia itu
jujur tetapi manusia suka mengcari-cari dalih.
Pengkhotbah
7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah
telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Kalau saudara tidak mempunyai
dalih atau alasan untuk tidak beribadah maka iblis menyodorkan
berkeranjang-keranjang alasan untuk saudara tidak beribadah. Iblis berupaya
supaya kita tidak menikmati apa itu rahasia ibadah.
Ø
I
Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan
dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di
antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Andaikata Tuhan tidak menjadi
manusia di dalam Yesus Kristus maka tidak akan ada rahasia ibadah yang agung
ini. Lewat pengorbanan Yesus, pintu gerbang di buka dan kita diberi kesempatan
untuk menjadi anak. Tadinya kita bangsa kafir,
bukan sebagai anak. Israel itu adalah anak
sulung Allah, tetapi oleh karena Yesus yang menyatakan diri dalam rupa manusia
maka kita menjadi anak Allah. Yesus menyatakan diri mulai dari kandang Betlehem
sampai berakhir di bukit Golgota, dari tempat yang hina sampai berakhir juga di
tempat yang hina.
Kemuliaan sorga Tuhan tinggalkan
dan menjadi manusia seperti kita tetapi lahir
di tempat yang hina, lalu Dia berakhir di Golgota dan disamakan dengan
penjahat, semua dilakukan demi kita. Kita sudah menjadi anak Allah, mengaku
anak Tuhan, mengaku orang percaya, mengaku orang Kristen tetapi penampilan kita
hanya mabuk-mabukan, merokok, judi dan sebagainya. Di mana rasa terima kasih
kita kepada Tuhan?
Seandainya Tuhan menyatakan diri sekarang dalam wujud yang nyata yang bisa
kita lihat, pasti kita akan katakan “Tuhan, sekarang Engkau datang dalam
kemuliaan, tetapi dulu Engkau datang dalam kehinaan”. Tuhan datang di tempat
yang paling hina, di tempat binatang bukan di tempat manusia, kemudian Dia di
salib di Golgota untuk kita. Di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan?
Di dalam ibadah inilah rasa
terima kasih kita kepada Tuhan dinyatakan yaitu dengan memberi diri dibina oleh
Firman supaya bisa berperilaku sebagai anggota keluarga Allah.
Tuhan melihat “dulu kita
buta maka kita memberi diri dibina oleh Firman supaya tahu bagaimana
berperilaku sebagai umat Tuhan”.
Ø
I
Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan
dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan
di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam
dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Roma
8:11,13-14
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus
dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan
Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana
itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan
mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu
akan hidup.
8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak
Allah.
Yesus dikandung oleh pekerjaan Roh.
Setelah dibaptis, maka Dia dipenuhkan lagi oleh Roh Kudus. Itu sebabnya
disebutkan Dia dibenarkan di dalam Roh.
Roma
8:15-16
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang
membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan
kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita,
bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Panggilan “ya Abba, ya Bapa”
berarti itu menunjuk kita ada ketaatan dan dengar-dengaran kepada kepemimpinan
Bapa itu yang kita panggil “ya Abba, ya Bapa”. Tuhan Yesus juga memanggil “ya
Abba, ya Bapa”, jadi sama dengan kita.
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang
mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang
Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Ø
I
Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam
Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di
antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Dia menampakkan diri kepada malaikat-malaikat. Ada dua pengertian
malaikat di sini:
ü
Pada waktu Tuhan Yesus bangkit ada
malaikat yang datang, waktu Dia naik ke Sorga ada malaikat yang datang.
ü
Malaikat yang berikut adalah hamba-hamba
Tuhan (gembala) yaitu murid-muridNya yang dua
belas tetapi sudah terkerat satu orang. Itu sebabnya Petrus berkata “kami
adalah saksi kebangkitanNya”.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat
pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah
malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
II
Petrus 1:16-17
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan
jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan
kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari
kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima
kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari
Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan."
Jadi apa yang terjadi dahulu
yaitu kemuliaan Tuhan Yesus di atas gunung, itu menubuatkan kedatangan Tuhan
pada kali yang kedua sebagai Raja di
dalam kemuliaan. Orang yang mengerti ibadah itu rahasianya besar, maka wujud
kebesaran rahasia ibadah itu adalah saudara akan sama mulia dengan Tuhan Yesus.
Jadi kalau beribadah lalu tidak ada pengharapan untuk jumpa dengan Tuhan Yesus sebagai
Raja di atas segala raja yang kelak datang dalam kemuliaanNya, maka ibadah
orang itu menjadi sia-sia. Olehnya itu kita harus beribadah dengan serius
karena di situlah tempat kita dibina.
Firman Tuhan ya dan amin. Dia
pasti sanggup membentuk kita sampai menjadi
Mempelai WanitaNya untuk kelak jumpa dengan Dia di dalam kemuliaan dan kita
juga ada di dalam kemuliaan karena kita menghargai nilai ibadah.
Yohanes 1:12
1:12 Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Salah
satu kelebihan nama Tuhan:
Yohanes 17:11-12
17:11 Dan Aku
tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku
datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama
seperti Kita.
17:12 Selama Aku
bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah
Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun
dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk
binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Nama
Yesus adalah nama Bapa dan disebutkan “akan
melindungi”. Berarti Allah Bapa dan PuteraNya akan melindungi umatNya.
Karakter
umatNya menjadi satu sama seperti Allah
Bapa dan PuteraNya menjadi satu. Tidak mungkin si A bisa menjadi satu dengan si
B kalau si A disucikan dan si B tidak disucikan, walaupun mereka berdua adalah umat dari Bapa di Sorga.
Olehnya itu supaya bisa menjadi satu, beri diri kita diajar sebagai anggota
keluarga Allah. Bisa kelihatan duduk bersama-sama tetapi itu hanya
silahturahmi, belum tentu satu di hadapan Tuhan kalau yang satu disucikan dan yang lain
tidak alami penyucian.
Ibadah
yang digelar oleh anak-anak Tuhan ada rahasia di dalamnya. Di dalam keluarga
Allah ini, Tuhan mencari siapa yang cocok untuk menjadi Mempelai Wanita untuk
Tuhan Yesus. Nubuatannya ada dalam kitab
Kejadian pasal 24 ketika Abraham menyuruh Eliezer mencari isteri untuk Ishak.
Syaratnya:
1.
Abraham berkata “cari dari antara
keluargaku”. Berarti syarat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan adalah sudah
lahir baru (anak).
Kejadian
24:3-4
24:3 supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah
yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil
untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku
diam.
24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada
sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."
Tuhan melarang mengambil dari
manusia yang hidup dalam kekafiran. Kita sudah menjadi keluarga Allah dan
sekarang kita dipilih oleh Tuhan. Caranya kita dipilih adalah dibangun dan
dibentuk oleh Firman dalam ibadah penggembalaan. Jangan saudara hanya berhenti
sebagai anak Tuhan, sementara tujuan Tuhan masih
satu tingkat dari situ.
2.
Harus mengikuti Ishak. Kita harus
mengikuti maunya Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki sorga. Berarti diajar
oleh Firman, ditata oleh Firman bagaimana berperilaku.
Kejadian
24:5-6
24:5 Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya:
"Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah
aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?"
24:6 Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas,
jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana.
Bukan Ishak yang ikut perempuan
itu tetapi perempuan itu harus ikut Ishak. Artinya bukan Firman yang harus ikut
gereja tetapi gereja yang harus mengikut Firman.
Kejadian
24:8
24:8 Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti
engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini; hanya saja, janganlah
anakku itu kaubawa kembali ke sana."
Jangan gereja memaksa Firman
mengikut maunya kita. Itu salah!
Kejadian 24:39-40
24:39 Jawabku
kepada tuanku itu: Mungkin perempuan itu tidak mau mengikut aku.
24:40 Tetapi
katanya kepadaku: TUHAN, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan mengutus
malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat perjalananmu berhasil, sehingga
engkau akan mengambil bagi anakku seorang isteri dari kaumku dan dari rumah
ayahku.
Abraham
punya pengharapan bahwa perjalanan Elizer pasti berhasil. Allah pasti berhasil
menemukan siapa yang menjadi mempelai untuk
Anak Domba Allah.
Kita
sudah menjadi anak dan kita dibina bagaimana berperilaku sebagai anggota
keluarga Allah. Di dalam binaan ini kita sedang dipilih dan ditapis, semoga
kita semua masuk menjadi pilihan dan jangan ada yang tercecer. Kalau ada yang tercecer berarti binasa.
Wahyu 12:17
12:17 Maka
marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain,
yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Ada
Firman dan ada kesaksian tetapi tidak ada penyembahan (penyerahan). Dalam menyembah itu kita
menyerah dan penyerahan kita tidak hanya berhenti setelah kita selesai
menyembah Tuhan tetapi penyerahan hidup kita itu harus terus meningkat sampai
pada penyerahan Mempelai.
Kita
yang harus mengikut Tuhan Yesus, mengikuti Firman bukan Firman yang dipaksa
mengikuti mau kita. Ketika Tuhan Yesus masuk di Yerusalem, Dia duduk di atas
keledai. Bukan keledai yang duduk
di atas punggung Tuhan Yesus. Keledai itu gambaran bangsa kafir yang lahir baru, apakah kita bagaikan keledai
yang menjunjung Firman untuk menuju ke Yerusalem Baru.
Sebagai
anak-anaknya Tuhan jangan kita membuat
onar dalam keluarga Allah, jangan menista Bapa Sorgawi, jangan mempermalukan
Bapa di Sorga. Kalau pernah kita berbuat seperti itu, sekarang Tuhan masih
tetap membuka pintu kemurahan, segeralah berdamai dengan Tuhan.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458)
21415
HP:
085241270477
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar