Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:13
1:13 orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani
oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Kelahiran
di sini bukan dalam proses daging tetapi adalah pekerjaan langsung dari Allah.
Jadi yang dibicarakan pada ayat yang ketigabelas ini, berbicara tentang
kelahiran baru. Kelahiran dari daging yaitu kita dilahirkan oleh ibu kita
masing-masing sehingga kita cocok di bumi tetapi tidak pas di Sorga. Kelahiran
baru membawa kita cocok di Sorga tetapi tidak pas lagi di bumi. Itu sebabnya
manusia membenci kita.
Kecenderungan
orang-orang dunia, dia lebih senang mendengarkan tentang dunia dari pada
tentang Sorga. Kecenderungan orang-orang yang sudah lahir baru dia lebih senang
mendengar tentang hal-hal yang rohani dari pada hal-hal yang duniawi.
I Yohanes 4:5
4:5 Mereka
berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan
dunia mendengarkan mereka.
Karena
kelahiran di dalam
Kristus Yesus bukan proses daging, maka kita akan melihat apakah kita di dalam
kelahiran di dalam Tuhan ini ada campuran pekerjaan
daging atau tidak. Ini yang perlu diperhatikan sebab ternyata ditelusuri oleh
kesaksian Firman bahwa ada kehidupan-kehidupan, komunitas-komunitas/ perhimpunan-perhimpunan, bahwa ternyata
kelahirannya bukan pekerjaan Allah tetapi pekerjaan manusia.
Lukas 7:28-29
7:28 Aku berkata
kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun
yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah
lebih besar dari padanya."
7:29 Seluruh
orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai,
mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
Baptisan
itu bukan pekerjaan daging tetapi adalah pekerjaan Allah sehingga mereka
memberi diri di baptis.
Lukas 7:30
7:30 Tetapi
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri
mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Ketika
seseorang tidak memberi dirinya dibaptis maka itu adalah penolakan pekerjaan
dari Tuhan. Apakah kelahiranku dan bapak ibu sekalian di dalam Tuhan, apakah
ada pekerjaan daging di dalamnya? Apakah ada pekerjaan manusia atau ditangani
langsung oleh Tuhan? Kita dibaptis apakah pekerjaan langsung dari Tuhan. Itulah
yang ditekankan pada ayat di bawah ini.
Yohanes 1:13
1:13 orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani
oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Dikatakan
orang-orang jadi ini bukan ditujukan pada pribadi Yesus tetapi kepada kita
semua. Kelahiran kita di dalam Tuhan bukan campur tangan daging. Kalau
kelahiran kita secara jasmani tidak dapat kita sangkali memang itu daging.
Mari
kita perhatikan tentang kelahiran Yerusalem yang menggambarkan kelahiran
anak-anak Tuhan karena kita mau dibawa oleh Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan,
itu identik dengan Yerusalem Baru.
Yehezkiel 16:4-5
16:4 Kelahiranmu
begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak
dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok
atau dibedungi dengan lampin.
16:5 Tidak
seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu
dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang
pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.
Ada
6 hal tentang kelahiran baru tetapi ditandai dengan proses daging/campur tangan
daging. Ini jangan terjadi pada diri kita.
1.
Pusatmu tidak dipotong
Sudah lahir tetapi karena
ditandai pemikiran manusia, pemikiran daging masih dominan maka masih membawa
pusat, membawa-bawa plasenta. Artinya sudah lahir baru tetapi masih
membawa-bawa pemikiran daging, berarti suasana lama masih mengikut terus. Itu
membuktikan bahwa kelahiran itu bukan ditangani full oleh Tuhan tetapi hasil
pemikiran manusia.
Pusat harus dipotong berarti
lepas dengan hidup lama kita. Kita mau membuktikan bahwa kita ditangani oleh
Tuhan. Kalau belum dipotong, untung Tuhan lewat. Walaupun Tuhan hanya lewat sekilas
tetapi Tuhan masih melawat untuk membenahi kita, untuk memotong pusat kita.
Roma
6:6,13
6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah
turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita
menghambakan diri lagi kepada dosa.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota
tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah
dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi
senjata-senjata kebenaran.
Biarlah kita menjadi senjata
kebenaran dan bukan lagi senjatan kejahatan. Kehidupan yang kelahirannya ada
campur tangan manusia tidak akan bisa menjadi senjata kebenaran karena tidak
lepas dengan kehidupan lamanya. Untuk kita yang sudah dilahirkan baru dengan
benar maka Tuhan ingatkan bahwa plasenta itu harus dibuang. Dahulu kita menjadi senjata kelaliman,
sekarang kita menjadi senjata kebenaran. Ini yang membuat iblis berang, dia
tidak harmonis dengan kita, dia marah kepada kita.
Kehidupan yang lahir baru dengan
benar mengundang musuh besar itulah iblis. Tetapi kalau kelahiran baru dengan
campur tangan manusia akan tenang-tenang saja bahkan bisa membuat pesta besar.
Tuhan tunjukkan ini kepda kita
supaya kita membuktikan bahwa kita lepas dari senjata kelaliman dan sekarang
menjadi senjata kebenaran. Itu sebabnya kita butuh pemahaman lebih jauh. Kalau
tidak ada wahyu/ tidak ada pembukaan rahasia Firman maka
liarlah umat.
Amsal
29:18
29:18 Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat.
Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Pembukaan rahasia Firman itu yang
Tuhan curahkan kepada kita supaya benar kita lepas dengan plasenta, jangan
bawa-bawa lagi cara hidup lama. Tuhan suruh potong itu pusat berarti
benar-benar putus hubungan dengan hidup lama.
2.
Tidak dibasuh dengan air
Kalau anak yang baru lahir tidak
dibasuh dengan air maka dia bau amis/bau darah. Kita harus dibersihkan dari bau
amis darah kotor. Olehnya itu kelahiran kita harus dikenakan dengan pembasuhan
air oleh Firman Tuhan. Begitu lahir kita tidak langsung jadi, ada proses untuk
menangani bayi yang lahir dalam keluarga Allah.
Ibrani
10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
Dalamnya harus lebih dahulu
dibersihkan maka otomatis yang di luar juga bersih. Dalam lebih dahulu dibersihkan
supaya jangan dicela oleh Tuhan di luar terlihat bersih padahal di dalam kotor.
Ini yang Allah mau kerjakan dalam diri kita. Tuhan mau membenahi kalau
kelahiran kita salah, dalam hal ini
bukan kelahirannya yang salah tetapi proses selanjutnya yang salah.
Yesaya
1:15-18
1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa,
Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku
tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah
perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
1:17 belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan,
kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara
janda-janda!
1:18 Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN
-- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;
sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu
domba.
Ini proses lanjut yang harus
ditindak lanjuti oleh bapak ibu sekalian. Jangan mengatakan sudah dibaptis
tetapi hanya tinggal di rumah. Anak muda yang sudah dibaptis jangan hanya sampai
dibaptis tetapi tidak ada ada kelanjutannya. Selanjutnya harus bergumul. Di
sini Tuhan langsung katakan tentang berdoa, kalau baptisan tidak ada tindak
lanjutnya Tuhan akan memalingkan muka. Apalagi kalau baptisan itu hanya
berangkat dari pemikiran manusia.
3.
Tidak digosok dengan garam
Kenapa bayi lahir harus digosok
dengan garam, apa itu garam? Berbicara garam itu hubungannya dengan janji. Mulai
kami hamba Tuhan, kami ada janji
dengan Tuhan dan itu disebut perjanjian garam. Roti sajian yang ada di atas
meja itu ada hubungannya dengan garam.
Imamat
2:13
2:13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban
sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu
dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan
garam.
Jadi garam itu berbicara
perjanjian Tuhan dengan anak yang dilahirkan itu. Tuhan tidak membiarkan anakNya
yang dilahirkan dalam keluarga Allah ini tanpa ikatan janji. Jangan sampai kita
tidak disentuh dengan persoalan ini. Kalau tidak disentuhkan dengan garam
berarti kelahiran itu dominan tangan manusia, bukan ditangani langsung oleh
Tuhan.
Utama kami hamba Tuhan dalam
pelayanan ada perjanjian garam dengan Tuhan, bukan perjanjian hambar.
Bilangan 18:19
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan
kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan
kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk
selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
Tuhan tidak hambar dengan kami
hamba Tuhan dan sebaliknya kami hamba Tuhan tidak boleh hambar dengan Tuhan.
Kalau kami hamba Tuhan membongkar janji dengan Tuhan maka itu tidak benar.
Maleakhi
2:8-9
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu
membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan
perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah
bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan,
tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Umat Tuhan tergelincir karena
ajaran hamba Tuhan. Mengapa? Karena hamba Tuhan itu sudah membongkar janji
dengan Tuhan. Bukankah dalam janji dengan Tuhan, Tuhan sudah pasang badan “Aku
pusakamu! Kamu tidak boleh ada pusaka yang lain”. Kalau Tuhan pasang badan
menjadi pusakaku mengapa saya harus ragu?.
Kita ini ada di ruas jalan akhir,
seperti Israel yang mengembara di padang gurun selama 40 tahun. Akhirnya mereka
sampai di ruas jalan akhir, maka ada patokan yang Tuhan beri supaya mereka
jangan sampai salah langkah. Tuhan memberi tahu kepada Yosua supaya umat Tuhan memandang
peti dan orang yang memikul. Diberikan penjelasan bahwa yang memikul ini adalah
imam yang memang suku Lewi. Artinya ini adalah hamba Tuhan yang bersandar penuh
kepada Tuhan, tidak ada pekerjaan sambilan, tidak ada penghasilan tambahan.
Tidak dibenarkan hamba Tuhan itu
mempunyai pekerjaan. Walaupun belum ada umat yang dia layani tidak boleh dia
mempunyai pekerjaan sambilan, tidak mungkin Tuhan tidak mengirimkan burung
gagak untuk membawa roti dan daging untuk dia makan.
Tuhan menjadi jaminan bagi hamba
Tuhan.
Bilangan
18:19-20
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan
kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan
kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk
selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri
mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di
tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang
Israel.
Kami hamba Tuhan harus lebih
dahulu punya garam. Bagaimana kami mau menggosok anak yang baru lahir di dalam
Tuhan kalau kami sendiri tidak punya garam. Kalau tidak digosok dengan garam
itu berarti melecehkan cara Sorga. Itu sebabnya kelahiran baru kita selanjutnya
harus ditangani oleh hamba Tuhan yang ada perjanjian garam, ada ikrar dengan Tuhan (hidup berserah penuh kepada Tuhan).
Setiap kehidupan yang sudah lahir
baru di dalam Allah harus digosok dengan garam, artinya diperkenalkan kepadanya
janji-janji Allah. Janji Allah yang besar adalah:
II
Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
2 Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua
pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan
kita dalam takut akan Allah.
Ini puncak kegenapan janji Allah.
Jadi kegenapan janji yang sangat luar biasa itu menghasilkan kita luput dari
kehancuran dunia. Kalau waktu kelahiran baru kita tidak digosok dengan garam berarti tidak
dipaparkan dalam diri kita bahwa ada janji Allah yang besar bagi kita, itu adalah kesalahan dari hamba Tuhan.
Bagaimana hamba Tuhan mau
menggosok anak Tuhan yang baru lahir dengan garam kalau dia tidak punya garam
sebab ada pekerjaan sambilan? Kalau tidak ada garam berarti sudah merombak
janji Tuhan maka walaupun dia hamba Tuhan, orang itu beserta umat yang dia
layani dikategorikan musuh Tuhan.
Hosea
8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
Perjanjian dilangkahi, berarti
mereka menganggap tidak butuh garam lagi. Sekalipun mereka masih berseru
seperti ayat di bawah ini tetapi musuh dibiarkan mengejar mereka.
Hosea
8:2
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
Jangan sampai pelayan Tuhan
membongkar janji dengan Tuhan sehingga menggiring
umat Tuhan bertemu dengan antikristus.
Jangan sampai yang memikul peti
itu bukan hamba Tuhan dari suku Lewi,
artinya hamba Tuhan yang bukan fulltimer. Dua yang harus kita lihat:
a)
Melihat Peti Perjanjian
II
Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua
pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan
kita dalam takut akan Allah.
Hasilnya kesempurnaan gereja,
itulah Mempelai Wanita. Mata kita ditarik untuk melihat dua komponen yaitu
tutup peti dan peti, itulah Kabar Mempelai yang membawa kita dua menjadi satu.
b)
Harus melihat figur hamba Tuhan yang
memikul tabut yang adalah suku Lewi, berarti hamba Tuhan fulltimer (100%).
4.
Tidak dibedung dengan kain lampin
Ini kelahiran baru yang hanya
mengarah pada masalah daging. Tidak dibedungi dengan
lampin berarti dibiarkan bayi itu bugil. Yesus dalam kelahiranNya dia sebagai
Ilahi namun Dia tidak dibiarkan telanjang tetapi dibungkus dengan lampin.
Lukas
2:12
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai
seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Ini teladan, ini contoh, Pribadi yang kudus dan suci datang
dari Allah masih dibungkus dengan lampin, apalagi kita yang jelas-jelas bugil
di hadapan Tuhan. Makanya perlu kita dibungkus dengan kain lampin.
Kain lampin ini ditaruh di atas punggung
keledai atau kuda untuk menjadi tempat duduk yang menunggangi. Ketika Tuhan Yesus menuju
Yerusalem, Dia duduk di atas keledai yang dialasi dengan lampin. Jadi dari
kelahiran sampai kita menuju ke Yerusalem Baru tidak boleh kita telanjang
secara rohani. Ini menunjuk perhatian Tuhan kepada kelahiran baru, sehingga
tidak boleh seorangpun atau kami hamba Tuhan yang mengentengkan proses
kelahiran baru ini.
5.
Terlantar di ladang
Sudah di ladang berarti ada dalam
himpunan orang percaya tetapi terlantar, rohaninya tidak terawat. Saya sebagai
hamba Tuhan mempunyai tanggung jawab itu, namun kalau saja saudara ada di sini
lalu rohani saudara terlantar maka itu bukan salah saya.
Yang merawat itu adalah ibu dan
itu adalah kepribadian seorang gembala.
I
Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama
seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Anak terlantar berarti tidak
mendapatkan pengasuhan yang baik.
Kalau saya menyampaikan Firman tetapi arahnya tidak jelas maka itu sama saja
menelantarkan orang yang sudah lahir baru. Ada dua hal yang bisa terjadi:
Ø
Gembala menelantarkan.
Ø
Orang itu sendiri yang menelantarkan
dirinya sendiri.
Hamba Tuhan seperti bapa bagi
jemaat.
I
Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap
anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Mungkin kelahiran baru saudara di
dalam Tuhan sudah betul, tetapi yang menangani
lebih lanjut bapa (gembala)
yang model bagaimana?
Imamat
24:10-11
24:10 Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki,
ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan
orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan.
24:11 Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN
dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti
Dibri dari suku Dan.
Anak ini dilahirkan oleh ibu orang Israel asli, tetapi kelanjutan yang
menangani adalah bapa orang Mesir. Makanya dia berulah dengan menghujat nama Tuhan dan mengutuk.
Akhirnya Musa harus melapor kepada Tuhan kemudian Tuhan berkata “Diam, tunggu
jawaban”. Setelah datang jawaban maka Tuhan berkata “siapa yang menyaksikan
anak itu berbuat onar, bawa dia dan dia yang duluan melempari anak itu dengan
batu di luar pintu gerbang
dan semuanya harus melempari dengan batu”.
Imamat 24:11-14
24:11 Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN
dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti
Dibri dari suku Dan.
24:12 Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan
keputusan sesuai dengan firman TUHAN.
24:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
24:14 "Bawalah orang yang mengutuk itu ke luar
perkemahan dan semua orang yang mendengar haruslah meletakkan tangannya ke atas
kepala orang itu, sesudahnya haruslah seluruh jemaah itu melontari dia dengan
batu.
Mungkin yang menangani kelahiran
kita sudah benar tetapi siapa yang menanganinya lebih lanjut. Jangan bapa (gembala) yang menangani kita membuat kita
salah asuh. Akhirnya kita dilontar
dengan batu oleh Tuhan yang beratnya 50kg.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh
dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka
hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
6.
Soal kelahiran baru dianggap enteng
Ada yang menganggap enteng
kelahiran baru sehingga mengatakan kalau mau dipercik ya dibaptis percik, kalau
mau dibaptis diselam ya diselam. Ini tidak ada ketegasan berarti mengentengkan
kelahiran baru, berarti tidak memiliki karakter Tuhan Yesus yang penuh belas
kasihan. Anak yang baru lahir ini harus ditangani dengan belas kasihan, berarti
belas kasihan yang ada pada pribadi Tuhan Yesus harus ada pada kehidupan yang
menangani. Belas kasihan ini dicari oleh Tuhan.
Matius
9:13;12:7
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini:
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang
bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang
Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak
menghukum orang yang tidak bersalah.
Belas kasihan itu mulai dari
menangani kelahiran baru. Belas kasihan itu adalah sifat Tuhan Yesus Imam
Besar.
Ibrani
4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung,
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam
besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Inilah Imam Besar yang kita
miliki yaitu Tuhan Yesus. Sifat ini
harus ada pada kami dalam menangani kelahiran baru harus dengan belas kasihan.
Pada kelanjutan pelayanan juga harus dengan belas kasihan, tidak bisa tidak.
Kelahiran baru kita tidak boleh ditangani warna daging tetapi harus ditangani sesuai Firman bukan
dengan pemikiran manusia.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar