Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tujuan
hamba Tuhan melayani seberapa jiwa yang Tuhan percayakan kepadanya adalah untuk dipersembahkan dan
diterima oleh Tuhan. Jangan sampai yang kami persembahkan tidak beres dan ditolak oleh Tuhan, saya ditolak oleh Tuhan
saudara juga ditolak oleh Tuhan sehingga kita sama-sama tidak masuk dalam
pembentukkan Tubuh Kristus
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Di
dalam ibadah, kalau tanpa pembukaan rahasia Firman Allah berarti umat Tuhan tidak
ada persiapan menanti Tuhan. Kadang kalau di dalam gereja tidak ada pembukaan
rahasia Firman Allah, mereka malah berpikir kalau main voley, main catur, hafal
ayat atau menggelar pertandingan ini dan itu, semuanya itu menyenangkan hati
Tuhan padahal itu justru membuat
lebih jauh dari Tuhan. Bukan seperti itu cara kita menyenangkan hati Tuhan, itu
tidak ada manfaatnya secara rohani,
berarti tidak siap menanti kedatangan Tuhan.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Kalau
dalam gereja ada pembukaan rahasia Firman Allah yang adalah kerelaan hati Tuhan,
berarti kita didorong masuk dalam kegenapan waktu bertemu dengan Tuhan Yesus. Kalau
tidak ada pembukaan rahasia Firman berarti tidak ada yang mendorong kita masuk
dalam kesiapan kegenapan waktu. Oleh sebab itu bila sidang jemaat mendapatkan layanan
Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman, tanggapilah dengan serius, lakonilah itu
sebab berarti saudara sedang didorong oleh Tuhan masuk dalam kegenapan waktu
persekutuan Kepala dengan Tubuh. Berarti Kepala yang ada di Sorga itulah Tuhan
Yesus dan Tubuh yang ada di bumi itulah gereja yang sempurna, akan terjadi
penyatuan yang
disebut nikah yang rohani (kepala dan tubuh jadi satu).
Zakharia 14:8-9
14:8 Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari
Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke
laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim
dingin.
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi;
pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Bila
kita mendengar ayat 8 seakan-akan ada musim dingin dan musim panas di Yerusalem
Baru padahal tidak demikian. Ini adalah pembelajaran bagi kita sekarang ini
untuk menuju ke sana agar jangan kita memiliki hati yang suam-suam seperti
jemaat Laodekia. Kalau rohani suam-suam maka akan Tuhan muntahkan, berarti
kehidupan itu keluar dari pembentukan tubuh Kristus.
Ayat
8 mengingatkan kita supaya jangan kita suam-suam, ayat ini ada hubungannya
dengan penggembalaan. Ayat 9 hubungannya dengan penampilan Yesus sebagai Raja.
Gembala dan raja ada satu kesamaannya yang harus dimiliki baik raja maupun
gembala. Kalau hal ini ada maka kita gereja Tuhan akan menerima 5 macam berkat.
Kalau dalam penggembalaan hal itu tidak ada maka kita kehilangan 5 berkat.
Apa
itu kesamaan gembala dan raja? Gembala dan raja sama-sama memiliki tongkat. Gembala itu memiliki tongkat. Ketika domba masuk dan
keluar kandang dia mengangkat tongkat dan domba lewat di bawahnya. Demikian
juga raja memiliki tongkat.
Apakah
dalam kita beribadah ada kecenderungan ke Yerusalem Baru atau tidak.
1.
Tongkat
gembala
Yehezkiel 20:37
20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan
kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Tongkat ini wibawa untuk
menghitung domba masuk ke kandang, bukan asal saja di dalam pelayanan. Dalam
Zakharia 14:8 mata air kehidupan itu hubungannya dengan penggembalaan dan
gembala itu tidak bisa lepas dengan tongkat.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak
Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan
menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata
dari mata mereka."
Ada dua macam tongkat
yang harus dimiliki oleh gembala yaitu tongkat kemurahan dan tongkat ikatan.
Ini adalah pekerjaan dari pelayanan penggembalaan yang tidak boleh tidak harus
ada pada karakteristik seorang gembala untuk membawa sidang jemaat pada Yang
Empunya:
a)
Tongkat
kemurahan
Kita
mendapat kemurahan Tuhan yang datang pada kita. Jadi tongkat kemurahan menunjuk
hubungan gereja dengan Tuhan. Gembala memberi arah supaya jemaat memandang ke atas
sumber kemurahan.
Zakharia 11:7,10
11:7
Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang
domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan"
dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan
domba-domba itu.
11:10
Aku mengambil tongkatku "Kemurahan", lalu mematahkannya untuk
membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa.
Kenapa
tongkat kemurahan itu dipatahkan? Sebab umat Tuhan sudah muak dengan Firman.
Ini jangan terjadi dalam diri kita sebab dalam penggembalaan kita butuh rumput
yaitu Firman Allah. Jangan seperti orang Israel yang berkata pada Musa “kami
sudah muak dengan manna ini”. Sehingga mengakibatkan ular tedung memagut mereka.
Jangan
sampai tongkat kemurahan yang dimiliki oleh gembala yang mengatur hubungan
vertikal kita dengan Tuhan itu dipatahkan. Kalau sudah dipatahkan berarti
hubungan kita dengan Tuhan tidak lagi mesra sehingga tidak akan mungkin menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
b)
Tongkat
ikatan
Tongkat
ikatan yang dipegang oleh gembala membuat sidang jemaat itu hidup dalam ikatan
kasih mulai dari kehidupan nikah.
Zakharia 11:14
11:14
Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu "Ikatan", untuk
meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel.
Tongkat
ikatan mengikat persekutuan. Dalam penggembalaan ini untuk mengikat hubungan
suami dan isteri, itu adalah saudara yang paling dekat. Kemudian antara rumah
tangga di dalam sidang jemaat. Kalau ini dipatahkan maka kita cerai berai
berantakan. Tidak heran dalam dunia Kristen begitu mudah tercerai berai karena tongkat ikatan sudah patah.
Siang ini Tuhan akan
mengikat kita kembali, apa yang sudah salah akan terbenahi dan dibenahi oleh
Tuhan. Hubungan kita dengan Bapa Sorgawi juga akan dirajut kembali lewat
tongkat kemurahan yang dipegang oleh gembala. Itu sebabnya gembala tidak bisa
kita entengkan. Dengarkan apa kata Tuhan melalui gembala. Siang ini mungkin
hubungan saudara dengan Tuhan sudah tidak harmonis, atau hampir putus bahkan
mungkin sudah putus, namun Tuhan mau memulihkan kembali. Mungkin hubungan
saudara dengan sesama sudah hampir putus bahkan mungkin sudah putus, namun Tuhan
mau membenahi kembali.
Tongkat itu adalah wibawa
yang diberikan Tuhan kepada gembala, tujuannya untuk memelihara jiwa.
I Petrus 2:25
2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali
kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Kita harus kembali pada
Gembala Agung sebagai pemelihara jiwa kita dan tugas itu dipercayakan kepada
gembala sidang jemaat.
2.
Tongkat
Raja
Kejadian 49:10
49:10 Tongkat
kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari
antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan
takluk bangsa-bangsa.
Yang berhak itulah Yesus,
Singa dari suku Yehuda.
Mazmur 110:2
110:2
Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara
musuhmu!
Kalau
tongkat ini ada maka kita akan menerima 5 macam berkat.
1.
Berkat
sepenuh
Kejadian 32:10
32:10
sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang
Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini
waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua
pasukan.
Dengan adanya tongkat
kepada Yakub maka itu jaminan untuk dia menerima berkat sepenuh. Yakub memiliki
dua pasukan atau Mahanain.
Tuhan datang kepada Yakub
dalam penglihatan dan dia melihat ada dua pasukan tentara Sorga datang kepada
Yakub untuk menenangkan hatinya sebab hatinya sementara galau karena akan berjumpa dengan kakaknya yang bernama Esau beserta 400 pasukannya yang di dalam
hatinya hanya ingin membunuh
Yakub. Dengan peristiwa ini Yakub melihat pertolongan Tuhan, ada dua pasukan
malaikat untuk membela dia. Itu sebabnya dia menamakan tempat itu Mahanaim.
Dalam Tabernakel, di atas
meja roti sajian kita melihat dua tumpukan roti yang sama dengan dua pasukan. Ini
adalah berkat sepenuh dan harus ada dalam penggembalaan. Orang yang mendapat
berkat sepenuh bukannya kalah menghadapi Esau tetapi menang menghadapi Esau.
Akhirnya hati Esau menjadi luruh. Jadi di
dalam penggembalaan ada dua pasukan yang harus disampaikan kepada jemaat untuk
memberi jaminan menang menghadapi daging (Esau gambaran daging). Jangan sampai kita kalah terus
menghadapi pasukan daging.
Banyak orang kelihatan
bertobat tetapi tidak percaya Yesus. Tetapi orang percaya Yesus namun tidak bertobat. Berarti sama saja
dengan orang-orang yang tidak percaya Yesus. Mengapa tidak bertobat? Karena
tidak ada wibawa tongkat. Apalah arti kita menjadi orang Kristen kalau tidak
mendapat wibawa Firman Tuhan lewat tongkat penggembalaan.
Saya bisa menjual domba
tanpa domba-domba atau sidang jemaat tahu bahwa dia sudah dijual. Caranya saya
mengundang konglomerat yang memang suka berkhotbah. Begitu datang dia sudah
membawa amplop yang tebal untuk gembala dan juga berkat-berkat jasmani lainnya.
Kemudian dia diberikan kesempatan untuk berkhotbah, jemaat belum tentu menerima
berkat dari pemberitaannya namun gembala sudah senang karena mendapat keuntungan lahiriah lewat jual domba.
Akibat gembala menjual
domba maka Tuhan murka dan Tuhan mematahkan tongkat kemurahan dan tongkat
ikatan. Ini jangan terjadi pada diri kita. Kalau ini yang terjadi maka kita
tidak akan mendapatkan Mahanaim, kita tidak akan bisa menemukan dua pasukan di atas
meja roti sajian yang menjadi makanan kita.
Berkat tongkat pertama
ini adalah jaminan untuk mendapatkan berkat sepenuh. Ini betul-betul dipahami
oleh Yakub. Di dalam dua pasukan ini ternyata ada angka 5. Malam itu Yakub
mengambil 5 jenis hewan dan dia kirimkan menjadi penengah antara dia dengan Esau.
Ketika Esau melihat 5 rombongan ini maka dia bertanya “ini milik siapa?”. Setelah dijawab itu adalah milik Yakub untuk dia maka hati Esau
luluh.
Di dalam tongkat
penggembalaan, dengan adanya dua tumpuk atau dua pasukan di atas meja roti
pertunjukkan, di dalamnya terkandung angka 5, angka kemurahan.
2.
Jaminan
untuk menang menghadapi segala masalah
Kejadian 38:18,25
38:18
Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab
perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada
di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya.
Perempuan itu mengandung dari padanya.
38:25
Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan:
"Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung."
Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta
kalung dan tongkat ini?"
Tongkat ini ada di tangan
Tamar, itu adalah tongkat Yehuda. Bukankah janji Tuhan kepada Yehuda bahwa
tongkat itu tidak akan beranjak darinya. Tamar yang tadinya dituduh macam-macam dan harus dibakar tetapi karena dia yang
memiliki tongkat akhirnya dia menang menghadapi persoalan.
Di dalam penggembalaan
jangan lepas dari tongkat. Yesus yang diangkat dalam penggembalaan tidak bisa
lepas dengan tongkat. Itu jaminan yang kedua untuk kita yaitu memberikan kita kemenangan menghadapi
persoalan.
Ketika diusut kenapa
Tamar mengandung, maka dia memperlihatkan tongkat itu bahwa dia mengandung dari
laki-laki yang mempunyai tongkat itu. Langsung Yehuda dengan malu-malu mengakui
bahwa Tamar yang benar dan dia yang salah. Padahal tadinya Yehuda sudah berniat
supaya Tamar dibakar hidup-hidup.
Gembala harus ada
tongkat, raja harus ada tongkat dan itu dipegang dan harus ada pada wibawa
gembala. Kalau gereja Tuhan benar ada di dalam wibawa tongkat gembala dan
raja maka yakinlah
masalah yang saudara hadapi akan terselesaikan. Bukan malah masalah
berlarut-larut. Wibawa tongkat ini termasuk hikmat, kalau hikmat ada maka tidak
ada persoalan yang tidak terselesaikan.
3.
Jaminan
mendapatkan mata air yang membual-bual
Bilangan 21:17-18
21:17
Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini: "Berbual-buallah,
hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali
oleh raja-raja,
21:18
yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat
kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka ke
Matana;
Mereka bernyanyi
berbalas-balasan berarti satu dengan yang lain merasa terkait karena berada pada mata air yang membual-bual yang
digali oleh tongkat kerajaan. Umat Tuhan merasakan mesra satu dengan yang lain karena ada
tongkat kerajaan dan tongkat gembala di situ, ada wibawa Ilahi yang kita harus
rasakan dan kita terima di dalam penggembalaan.
Kalau ada tongkat di sini
maka itu menjadi jaminan bagi jemaat untuk mendapatkan mata air yang
membual-bual dan tidak pernah kering. Perhatikan Firman penggembalaan, di mana ada air yang
membual-bual maka itu memungkinkan saudara untuk mandi dan dibersihkan, hargai
itu.
Ketika mereka menemukan
mata air yang dikorek oleh tongkat kerajaan maka mereka menyanyi
berbalas-balasan, artinya mereka merasakan kebersamaan, keterkaitan satu dengan
yang lain karena menikmati air yang sama, ini yang kita butuh akhir zaman ini. Ke
mana kita mau berjalan? Apakah kita mau membiarkan diri kita kotor tidak mandi?
Biarlah kita menyanyi berbalas-balasan, merasakan bahwa diri kita terkait satu
dengan yang lain.
Zefanya 3:9
3:9
"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa,
yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN,
beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Bibir bersih karena
memuji Tuhan. Jangan saudara berperhitungan kalau mau beribadah.
4.
Jaminan
untuk mendapat penghiburan
Mazmur 23:4
23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab
Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Kita di dunia ini lebih
banyak derai air mata. Menapaki langkah-langkah ke depan kita selalu terantuk
dan jatuh. Menghadapi kesulitan dunia yang fana ini banyak derai air mata,
tetapi dengan tongkat penggembalaan dan tongkat raja kita diberikan
penghiburan. Lewat Firman penggembalaan, lewat wibawa raja maka kita menikmati penghiburan yang sangat
dibutuhkan oleh gereja di akhir zaman.
Jangan cari penghiburan
di night club atau di diskotik, bahkan gereja dibuat seperti diskotik. Itu
bukan hiburan! Karena membawa
masuk dunia dalam gereja itu seperti orang yang naik perahu sementara berlayar
dia isi air laut ke dalam perahunya. Belum sampai di seberang dia pasti sudah
tenggelam karena penuh dunia di dalam gereja, tetapi merasa seperti terhibur.
Itu sebabnya Tuhan mengatakan “hentikan riuh rendahmu, nyanyi-nyanyianmu,
hentikan dandih kecapimu, Aku tidak suka! Aku akan merubah nyanyianmu menjadi
ratapan”.
Untuk mendapatkan
penghiburan ada Firman penggembalaan.
Mazmur 23:1-4
23:1
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang
tenang;
23:3 Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun
aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau
besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Amos 5:21-23;
5:21
"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada
perkumpulan rayamu.
5:22
Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan
korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak
yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau
Aku dengar.
Kenapa Tuhan tidak suka?
Karena mereka mengabaikan penyucian, sebab tidak ada air yang berbual-bual.
Amos 5:24
5:24
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti
sungai yang selalu mengalir."
Akhirnya Tuhan mengubah
pujian mereka menjadi ratapan.
Amos 8:3,10
8:3
Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang
melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku
akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu
menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan
menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena
kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit
pedih."
Jangan sampai kita
mengisi ibadah dengan pujian yang dominan tetapi mengecilkan pemberitaan
Firman. Justru pemberitaan Firman itu penampilan Tuhan di tengah-tengah kita. Di
mana bukti Tuhan hadir di tengah puji-pujian umatNya? Saat Firman pengajaran ditampilkan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan
TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo
kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Itu sebabnya pemberitaan
Firman harus dominan di dalam gereja.
Mazmur 149:6
149:6
Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang
bermata dua di tangan mereka,
Harus terima pemberitaan
Firman supaya kita menerima penghiburan yang sebenarnya. Mungkin setelah
beribadah orang Kristen berkata “saya puas dengan ibadah tadi” tetapi apakah
Tuhan puas dengan ibadah kita? Tuhan akan puas dalam ibadah kalau terjadi
penyucian dalam gereja.
Yesaya 62:5
62:5
Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah
Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya
seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang
hati atasmu.
5.
Jaminan
menaklukkan kekafiran
Wahyu 2:27
2:27 dan
ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti
tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --
Ini wibawa tongkat di
dalam penggembalaan yang diberikan pada sidang jemaat Tiatira yang sebenarnya
sangat dicela Tuhan. Tetapi karena ada sebagian yang tidak mengikuti irama dari
Izebel maka bagi mereka diberikan tongkat besi.
Wahyu 19:15
19:15
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala
bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras
anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
Wahyu 19:15 (Terjemahan Lama)
19:15
Dan daripada mulut-Nya keluar sebilah pedang yang tajam, supaya dengan dia itu
Ia boleh memarang segala orang kafir. Maka Ia pun akan memerintah mereka
itu dengan tongkat besi, dan Ialah yang mengirik irikan anggur, yaitu
kehangatan murka Allah Yang Mahakuasa.
Banyak hal-hal kekafiran
yang masih diangkat masuk dalam gereja. Tongkat wibawa Ilahi di dalam
penggembalaan akan menaklukkan roh kekafiran di dalam gereja.
Zakharia 14:9
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi;
pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Tuhan
Yesus adalah Raja satu-satunya. Orang yang tidak takluk kepada Yesus sebagai
Raja, baginya tidak akan turun hujan. Orang yang tunduk kepada Raja, tandanya
hujan turun kepadanya. Kenapa kita sudah beribadah tetapi tidak turun hujan
Firman pengajaran dan yang digandrungi hanya Firman penginjilan.
Zakharia 14:16-17
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa
yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud
menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok
Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak
datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka
kepada mereka tidak akan turun hujan.
Kalau
hujan tidak turun dalam komunitas saudara di mana saudara berada berarti di situ tidak ada penundukkan
terhadap Raja. Sebagai seorang gembala saya harus tunduk kepada Dia, saya harus
menyembah dan patuh terhadap FirmanNya. Karena saya dan jemaat butuh hujan
Firman pengajaran. Kalau saya tidak tunduk bagaimana nasib jemaat, mereka tidak
akan menerima hujan. Apa itu hujan? Itulah Firman pengajaran.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau
berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan,
perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Jangan
saudara cenderung suka berada dalam himpunan yang Firman Tuhan hanya asal
disampaikan. Yang kita butuhkan hujan Firman pengajaran yang deras turun
terhadap kita.
Bangsa-bangsa
di dunia marah ketika Tuhan Yesus
memangku jabatan sebagai Raja
Wahyu 11:15-18
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya,
dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya:
"Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya,
dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di
hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur
kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena
Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai
raja
11:18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu
telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi
upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka
yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan
untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."
Kalau
melihat ada saudaramu yang diangkat, jangan saudara mengambil sikap seperti
bangsa-bangsa di dunia yang marah. Itu terjadi di dunia tetapi ada suasana yang
lain di kalangan umat Tuhan. Umat Tuhan bukannya
marah kalau Tuhan menjadi Raja tetapi umat Tuhan bahkan menolak kalau Tuhan menjadi Rajanya.
I Samuel 8:1-3
8:1 Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah
anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.
8:2 Nama anaknya yang sulung ialah Yoël, dan nama
anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.
8:3 Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti
ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
Ini
dasar orang Israel menolak Tuhan menjadi Raja sebab tersandung melihat Samuel
dan anak-anaknya. Samuel melakukan kesalahan sebab mengangkat anaknya yang
model seperti itu, ini menjadi alasan orang Israel meminta kepada Samuel untuk
mengangkat raja bagi mereka. Samuel sebal mendengar perkataan orang Israel yang
meminta raja bukan karena dia sayang kepada dua anaknya tetapi karena dalam hati
Samuel dia melihat orang Israel sudah menolak Tuhan sebagai Raja mereka. Tiga
kali Tuhan mengatakan pada Samuel “dengarkanlah permintaan mereka”.
I Samuel 8:7,9,22
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab
bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan
Aku menjadi raja atas mereka.
8:9 Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka,
hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada
mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka."
8:22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian
berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing
ke kotanya."
Orang
Israel sadar atau tidak sadar, terlihat mereka hanya seperti tersandung
terhadap anak-anak Samuel namun itu hanya menjadi alasan, sesungguhnya mereka menolak Tuhan menjadi
Raja mereka. Tuhan tidak mempertahankan diriNya untuk tetap menjadi Raja atas
mereka, Tuhan rela ditolak.
Ketika
kita dalam pelayanan, dalam ibadah pengiringan kita kepada Tuhan, otomatis mata
kita akan melihat kekurangan orang lain. Tetapi lihat juga kekuranganmu jangan
hanya suka
melihat kekurangan orang
lain! Kita ini masing-masing punya kekurangan. Lebih baik kita meneropong kekurangan kita sendiri sebab kita sendiri
banyak kekurangan. Kalau hanya melihat kekurangan orang lain akhirnya Allah
sebagai Raja diganti dengan
manusia, berarti mengganti dengan daging. Kalau daging menjadi raja kita maka
ada 8 perkara yang akan hilang dari kita.
Orang
Israel menolak Tuhan menjadi Raja dan meminta raja dari manusia, berarti
menjadikan daging sebagai raja mereka. Dikatakan ini bukan dosa kecil tetapi
kejahatan besar di mata Tuhan. Kalau kita menjadikan daging sebagai raja kita
dan menolak Tuhan sebagai Raja kita maka itu kejahatan besar di mata Tuhan.
I Samuel 12:17
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan
berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan
sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata
TUHAN dengan meminta raja bagimu."
Jangan
kita ganti wibawa Raja di atas segala raja dengan daging kita sebab nantinya
kita kehilangan 8 hal. Jadikanlah Tuhan itu Raja kita. Saudara suka atau tidak
suka, tetap Yesus adalah Raja di atas segala raja dan Raja di atas bumi ini
selama 1000 tahun. Mari kita tunduk
dan dengar-dengaran kepada Tuhan supaya kita tidak kehilangan 8 hal.
I Samuel 8:19
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan
Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
Setelah
Samuel menyampaikan apa yang akan hilang dari mereka, orang Israel bukannya
takut lalu menarik perkataan mereka tetapi mereka bahkan dengan keras menolak perkataan Samuel. Padahal yang disampaikan oleh Samuel adalah Firman Tuhan, jadi menolak perkataan Samuel sama
dengan menolak Firman Tuhan.
I Samuel 8:13-16
8:13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai
juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan
kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada
pegawai-pegawainya;
8:15 dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan
diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya
dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu
perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan
dipakainya untuk pekerjaannya.
1.
Anak
laki-laki
diambil
Artinya kehilangan hak
waris sebab anak laki-laki itu pewaris. Karena cintanya Tuhan kepada orang
Israel, umatNya maka Tuhan sampaikan hal ini kepada mereka lewat Samuel. Tetapi
orang Israel tidak bergeming.
2.
Anak
perempuan diambil
Anak perempuan ini
menunjuk kesukaan atau kesenangan. Kalau daging dirampas maka kesenangan
hubungan kita dengan Tuhan hilang. Secara daging mungkin kita terpenuhi tetapi
itu hanya imitasi dan akan hilang.
3.
Pohon
Zaitun diambil
Berarti buah zaitun tidak
ada untuk diambil minyaknya. Kalau daging yang menjadi raja dan Tuhan
disingkirkan maka hanya ada kegelapan dalam nikah dan di dalam sidang jemaat.
4.
Anggur
diambil
Artinya kesukaan dalam
nikah sudah hilang. Kadang kala daging kita yang jadi raja sehingga kita tidak
tunduk kepada Firman akhirnya suami dan isteri geger-gegeran sehingga akhirnya
tidak ada lagi kesukaan dalam nikah.
Habakuk 1:3 (Terjemahan lama)
1:3 Mengapa
Engkau memperlihatkan aku kejahatan dan memberikan aku memandang sengsara?
Hanya kerusakan dan penggagahan adalah di hadapan mataku; baharu habis
perbantahan maka mulai geger pula.
Dalam pesta nikah di Kana
Tuhan Yesus berkata “isi 6 tempayan itu dengan air”. Ketika kepala pesta itu
mengecap air yang berubah menjadi air anggur itu dia berkata bahwa biasa yang
baik dan lebih enak itu lebih dulu disajikan baru yang kurang baik. Itulah yang
terjadi pada manusia, tetapi kalau di dalam Tuhan tidak seperti itu. Mungkin
awal menikah kita kurang elok tetapi semakin lama semakin indah. Itu yang Tuhan inginkan.
5.
Budak
laki-laki dan budak perempuan diambil
Ini yang mengatur
persoalan ekonomi, berarti ekonomi rusak/ berantakan.
6.
Keledai
diambil
Berarti kesempatan untuk
kehidupan itu ditambatkan di pokok anggur pilihan sudah hilang. Artinya
kesempatannya untuk menjadi Mempelai Wanita hilang.
Kejadian 49:11a
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur
dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan;
7.
Kambing
domba diambil
Berarti tidak menikmati
hasil karya penebusan.
8.
Gandum
diambil
Berarti tidak mendapatkan
lagi pemeliharaan Firman.
Tuhan
Yesus Raja dengan tongkat raja dan gembala memberikan kita 5 berkat. Menghadapi
kesukaran ada tongkat penghiburan. Menghadapi masalah yang begitu berat ada
tongkat kemenangan. Menghadapi hantaman dari Esau, saudara mendapat berkat
sepenuh sehingga saudara meraih kemenangan. Dengan tongkat ini kita dapat
menaklukkan kekafiran yang menyerang kehidupan gereja Tuhan.
Tuhan
Yesus datang sebagai Raja di atas segala raja. Tuhan rindu melihat kita
anak-anakNya benar-benar takluk, tunduk dan menyembah Dia Raja di atas segala
raja. Jangan sampai kita kehilangan 8 perkara di atas.
Kita
menghendaki Tuhan sebagai Raja kita mengulurkan tongkat kerajaan itu dalam
hidup nikah dan rumah tangga kita serta dalam sidang jemaat sehingga Tuhan
dipermuliakan dalam hidup kita dan kita bisa masuk dalam nikah yang rohani.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar