Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Rut 3:1
3:1 Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya:
"Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan
bagimu supaya engkau berbahagia?
Mencari tempat perlindungan berarti
mencari kepala, dalam arti lebih mendalam adalah suami. Gereja Tuhan berbahagia
kalau ada hubungan dengan kepala yaitu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Tidak
ada kebahagiaan yang lebih dari pada itu dan itu adalah kebahagiaan kekal. Itu
juga adalah perlindungan dan bukan hanya perlindungan yang kekal namun
perlindungan selama kita masih berada di dunia ini.
Naomi langsung memberikan pemahaman kepada
Rut bahwa Boas itu adalah keluarga mereka, bukan orang lain.
Rut 3:2-3
3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang
pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada
malam ini menampi jelai di tempat pengirikan;
3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian
bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan
kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.
Jangan
ketahuan orang lain ini berarti pelayanan rahasia. Bukan rahasia yang tidak
baik tetapi rahasia antara kita dengan Tuhan Yesus.
Rut 3:4-5
3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau
perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat,
singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
3:5 Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau
katakan itu akan kulakukan."
Ini adalah bukti ketaatan Rut kepada
penganjurnya. Kita dibawa oleh Tuhan bahwa kitab Rut ini berisi cerita untuk
kita gereja Tuhan yang kelak bertemu dengan Boas kita yaitu Yesus Kristus.
Kejadian-kejadian yang terjadi dalam kitab Rut ini, terjadi pada zaman
hakim-hakim. Justru pada zaman hakim-hakim, orang Israel bekerja, bergerak dan
bertindak menurut maunya sendiri karena tanpa raja atau tanpa pemimpin. Ini
juga suasana yang terjadi pada gereja Tuhan di akhir zaman (zaman manusia egois).
Hakim-hakim 17:6
17:6 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang
Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Kita lihat juga pelayan Tuhan berbuat
sesukanya, tidak ada kendali pada dirinya dan bekerja sesuai maunya sendiri. Ini sudah menjadi fenomena di
hari-hari terakhir ini. Sangat celaka kalau pelayan Tuhan tidak ada kendali lagi dan hanya mengikuti maunya
sendiri.
Ini memang situasi yang akan terjadi
di akhir zaman di mana kepentingan diri sendiri dari manusia itu menonjol tanpa
ada yang mengendalikan.
II Timotius 3:1-2
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
Dalam Kitab Hakim-Hakim juga termasuk
imam Lewi yang melayani di rumah Mikha, diceritakan di sana umat Tuhan sudah
tanpa kendali. Di ujung akhir zaman ini banyak gereja Tuhan lepas dari kendali
Firman, mulai dari pelayan Tuhan
bekerja tanpa kendali Firman dan sangat berbahaya.
Hakim-hakim 17:6
17:6 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang
Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Termasuk imam juga melayani menurut pikirannya
sendiri dan merasa sudah benar. Dia melayani satu keluarga yang bernama Mikha
yang mana ada terafim di situ. Pelayan Tuhan muda ini diangkat oleh Mikha
menjadi orang tuanya.
Hakim-hakim 21:25
21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang
Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Pada pasal 17 diceritakan penampilan
pelayan Tuhan yang tanpa kontrol yang bekerja sesuai dengan apa yang cocok menurut
pikirannya sendiri dan tanpa kendali Firman. Artinya dia melayani tanpa
tahbisan yang benar.
Pada pasal 21 ada satu suku yang
hampir terkerat dari tubuh Israel yaitu suku Benyamin. Apa masalahnya? Karena
persoalan kenajisan!
Kalau tidak ada kontrol Firman dan pelayan Tuhan bekerja sesuai
pikirannya sendiri pasti disertai
dengan kenajisan. Akibatnya bukan Tubuh Kristus terbentuk tetapi Tubuh Kristus
terkoyak. Ini bahaya dan harus kita renungkan. Ketika ada peristiwa seperti itu
maka munculah cerita bangsa kafir yaitu Rut perempuan Moab ini.
Hari-hari terakhir ini pelayan Tuhan
tidak ada lagi tahbisan yang benar, tidak ada lagi kontrol, melayani sesukanya, motivasinya sudah salah
dan itu yang terjadi dalam Hakim-hakim 17:6. Diceritakan imam Lewi ini yang
suka jalan ke mana-mana dan
akhirnya bertemu dengan Mikha. Mikha menjadikan orang Lewi ini imam di rumahnya
dan dia menggaji orang Lewi itu.
Inilah yang terjadi dahulu dan akhir zaman ini akan mencuat lebih hebat.
II Timotius 3:1-2
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan
menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan
menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
Akan ada masa yang sukar di mana
manusia mencintai dirinya sendiri. Berarti sudah tidak ada kendali pada dirinya,
termasuk hamba Tuhan. Jangan sampai melayani tanpa kendali dan berbuat
sesukanya serta tidak ada lagi pengertian tentang tahbisan yang benar.
Tetapi di
tengah-tengah kemerosotan moral seperti ini, muncul cerita Rut dan Boas. Sementara umat Tuhan yang
mayoritas ini tidak ada kendali maka muncul cerita Rut dan Boas, semoga kitalah orang yang ada di dalam kisah Rut dan Boas ini.
Kalau melihat kisah Rut ini, dia
masuk ke Israel, masuk dalam keluarga Allah dan dia mengkaitkan dirinya dengan
Allah Israel. Sementara orang Israel sudah tidak karu-karuan, hubungan orang
Israel sudah tidak beres dengan Tuhan, bangsa kafir malah mengkaitkan diri
dengan Allahnya Israel dan benar-benar kehidupan itu ada roh ketaatan yang luar
biasa mengimbangi keadaan orang Israel, umat pilihan Tuhan.
Kalau Rut hanya melihat keadaan orang
Israel untuk apa dia mengkaitkan diri dengan Allahnya Israel, tetapi dia tidak
terusik dengan persoalan mereka. Melihat keadaan Naomi saja yang tiga kali
mempersalahkan Tuhan, untuk apa Rut mau tertarik dengan Allah Israel. Tetapi
bangsa kafir ini mengkaitkan diri dengan Allahnya orang Yahudi, dia adalah
bangsa kafir yang sangat beruntung. Rut ini menghibur hati Tuhan yang sudah
lara melihat perbuatan umat Israel. Kita harus tampil demikian.
Jangan kita seperti orang Israel yang
membuat Tuhan sakit hati. Kita harus
mengambil satu sikap di tengah umat Tuhan yang membuat hati Tuhan lara, yaitu tampil menyenangkan hati Tuhan. Kalau kita bersikap
seperti itu maka Tuhan akan mengalihkan wajahNya kepada kita dan membelakangi
umat yang kurang ajar. Kalau anda kurang ajar maka Tuhan akan mengalihkan
wajahNya kepada orang lain yang Dia dapatkan sesuatu yang indah dari kehidupan
itu.
Biarlah kita umat Tuhan yang berasal
dari bangsa kafir ini tampil mengkaitkan diri dengan Allahnya orang Israel
tanpa melihat kekurangan-kekurangan orang Israel. Biarlah kita mengkaitkan diri
dengan Tuhan tanpa melihat kekurangan-kekurangan orang lain maka kita akan
untung.
Pada pasal 1 Rut mengkaitkan diri
dengan Allahnya Israel. Pada pasal 2 Rut bertemu dengan Boas pada musim panen.
Bukan kebetulan pada musim panen maka Rut bangsa kafir ini jumpa dengan Boas.
Artinya untuk kita, kalau Tuhan melihat bahwa kita menjadi pelipur lara bagi
Tuhan maka Tuhan akan pertemukan kita dengan kelimpahan Firman. Itu
tandanya bahwa kehidupan itu ada kerinduan hati
untuk bertemu dengan Tuhan maka Tuhan akan mencurahkan kelimpahan Firman
kepadanya.
Kalau kita tersandung dengan orang
yang tidak menghargai Tuhan tetapi kita tetap menghargai maka pasti kita
dipertemukan Tuhan dengan kelimpahan Firman. Lebih dari itu kelak kita dikaitkan
menjadi Mempelai WanitaNya.
Pada pasal 3 disinilah terjadi pertemuan dan perencanaan
di timbunan gandum. Artinya kelimpahan Firman yang luar biasa, di situ Tuhan nyatakan kepada kita rencanaNya yang
mulia.
Rut 3:2,8
3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya
perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini
menampi jelai di tempat pengirikan;
3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut
terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada
seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.
Rencana
rampung tentang pekerjaan penebusan dibicarakan pada malam hari. Kalau kita ada kerinduan hati kepada
Tuhan tanpa tersandung melihat kekurangan orang lain maka justru pada tengah
malam, dalam kegelapan yang paling gelap ini, rencana Tuhan dirampungkan.
Pembicaraan itu terjadi di mana?
Rut 3:4,7
3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau
perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat,
singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya
gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai
itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam,
disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.
Perencanaan rampungnya persoalan
penebusan atau sempurna pekerjaan penebusan itu terjadi di timbunan gandum.
Timbunan gandum ini berbicara kelimpahan Firman. Di mana ada timbunan gandum di
situ ada Boas, artinya di mana ada kelimpahan Firman di situ ada Tuhan Yesus. Kita
yang sudah ada dalam kelimpahan Firman jangan malah mencari tempat yang hanya
diisi dengan dongeng-dongeng.
Di mana ada kelimpahan Firman di situ
ada Yesus dan yang akan dia bicarakan adalah bagaimana memulihkan Rut atau kita
semua, untuk kelak menjadi mempelai wanitaNya. Dia akan berbicara dan Dia tidak akan berhenti sebelum kita
menjadi mempelaiNya.
Rut 3:18
3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah
menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu;
sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada
hari ini juga."
Di dalam kelimpahan Firman ada Tuhan
Yesus dan Yesus tidak akan berhenti menangani anak Tuhan yang ada di dalam
kelimpahan dan suka duduk di kaki Tuhan. Tuhan tidak akan serius menangani di
mana Firman yang disampaikan asal-asal saja.
Rut 3:7
3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya
gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai
itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam,
disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.
Dalam kelimpahan Firman di sana ada
Boas atau
di situ ada Tuhan Yesus.
Akhirnya Rut satu selimut dengan Boas. Artinya kita satu kebenaran dengan Tuhan
Yesus.
Untuk bertemu Boas di timbunan gandum
itu ada syaratnya.
Rut 3:3
3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian
bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan
kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.
Ada tiga persyaratan yang harus
dipersiapkan oleh Rut bila mau pergi ke timbunan gandum di mana Boas ada.
1. Harus mandi
Contoh konkrit mandi dalam Alkitab adalah kisah Naaman, kita akan
meliha apa sebenarnya tujuan mandi itu.
II Raja-raja 5:1-3,10-11
5:1
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan
sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang
Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
5:2
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak
perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
5:3
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi
yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari
penyakitnya."
5:10
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh
kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau
menjadi tahir."
5:11
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa
setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya,
lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan
demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Di sinilah kesalahpahaman Naaman sebab Elisa tidak mau tampil bertemu
dengan Naaman.
II Raja-raja 5:12-14
5:12
Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai
di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian
berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
5:13
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak,
seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan
melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau
akan menjadi tahir."
5:14
Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai
dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh
seorang anak dan ia menjadi tahir.
Karena dia melakukan suruhan atau perintah Elisa, maka tubuhnya kembali
seperti tubuh seorang anak. Ada 6 hal yang harus dikuburkan oleh Naaman di
sungai Yordan.
a) Kedudukan Naaman ini luar biasa dalam
kerajaan Aram. Kedudukan ini yang harus dibenahi.
Ø
Kalau
mau masuk dalam nikah yang rohani kedudukan dalam nikah yang jasmani yang lebih
dahulu diperbaiki, bagaimana kedudukan suami dan isteri dalam nikah. Di suruh
mandi berarti dibenahi oleh air Fiman Tuhan. Kalau mau menikah bawa dulu
pasangan dalam penggembalaan supaya dia tahu kedudukannya.
Ø
Kemudian
kedudukan dalam penggembalaan harus diperhatikan, apa syarat menjadi gembala. Yang menjadi gembala
adalah suami berarti seorang laki-laki.
b) Kebesaran Naaman
Kebesaran Naaman ini membuat dia lupa bahwa kebesaran itu dari Tuhan.
I Tawarikh 29:11
29:11 Ya
TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan
keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN,
punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya
sebagai kepala.
Kebesaran kita harus dikaitkan dengan Tuhan, jangan tanpa Tuhan.
Kebesaran tanpa Tuhan itu tidak ada arti apa-apa.
Contoh, ada yang mempertahankan kebesarannya dan berakhir di tangannya sendiri,
hidupnya hancur.
Ester 3:1-5
3:1
Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag,
dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta
kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.
3:2 Dan
semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada
Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak
berlutut dan tidak sujud.
3:3 Maka
para pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai:
"Mengapa engkau melanggar perintah raja?"
3:4
Setelah mereka menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka
hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk melihat, apakah sikap
Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia
orang Yahudi.
3:5
Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka
sangat panaslah hati Haman,
Kebesaran Haman adalah kebesaran yang kebablasan. Mordekhai sebagai
umat Tuhan tidak mau sujud pada kebesaran kafir. Kebesaran tanpa Tuhan
menyebabkan panas hati bila tidak dihormati. Kalau merasa kebesaran yang kita
terima dari Tuhan maka saat orang lain tidak menghormati tidak usah kita panas
hati.
Mengapa dalam nikah seringkali terjadi panas hati? Karena tidak
memahami bahwa kedudukan dan kebesaran yang dimiliki itu berasal dari Tuhan.
Ester 5:11-12
5:11
Maka Haman menceriterakan kepada mereka itu besarnya kekayaannya, banyaknya
anaknya laki-laki, dan segala kebesaran yang diberikan raja kepadanya serta
kenaikan pangkatnya di atas para pembesar dan pegawai raja.
5:12
Lagi kata Haman: "Tambahan pula tiada seorang pun diminta oleh Ester, sang
ratu, untuk datang bersama-sama dengan raja ke perjamuan yang diadakannya,
kecuali aku; dan untuk besok pun aku diundangnya bersama-sama dengan raja.
Haman tidak sadar bahwa ketika diundang oleh Ester itu sudah berbahaya
dan membuahkan bencana bagi dirinya.
Ester 6:1-5
6:1 Pada
malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab
pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
6:2 Dan
di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan
bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan
penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
6:3 Maka
bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan
kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang
bertugas pada baginda: "Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun."
6:4 Maka
bertanyalah raja: "Siapakah itu yang ada di pelataran?" Pada waktu
itu Haman baru datang di pelataran luar istana raja untuk memberitahukan kepada
baginda, bahwa ia hendak menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah
didirikannya untuk dia.
6:5 Lalu
jawab para biduanda raja kepada baginda: "Itulah Haman, ia berdiri di
pelataran." Maka titah raja: "Suruhlah dia masuk."
Haman datang untuk membalas panas hatinya kepada Mordekhai karena dia
tidak dihormati oleh Mordekhai. Kalau kebesaran tidak dikaitkan dengan Tuhan
maka itu bencana bagi orang itu. Kita harus mengkaitkan semua dengan Tuhan
sebab kalau tidak dikaitkan dengan Tuhan maka itu mengundang malapetaka pada
diri orang itu.
Ester 6:6-10
6:6
Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus
dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman
dalam hatinya: "Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan
lebih dari kepadaku?"
6:7 Oleh
karena itu jawab Haman kepada raja: "Mengenai orang yang raja berkenan
menghormatinya,
6:8
hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan
lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota
kerajaan di kepalanya,
6:9 dan
hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para
pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan
kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak
dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di
depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya!"
6:10
Maka titah raja kepada Haman: "Segera ambillah pakaian dan kuda itu,
seperti yang kaukatakan itu, dan lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang
Yahudi, yang duduk di pintu gerbang istana. Sepatah kata pun janganlah
kaulalaikan dari pada segala yang kaukatakan itu."
Haman kaget karena awalnya dia datang kepada raja sebab mau menyulakan
Mordekhai di tiang yang dia buat. Kalau kedudukan dan kebesaran kita tidak
dikaitkan dengan Tuhan maka akan menyebabkan panas hati dan panas hati itu akan
membunuhnya sendiri.
Ester 7:9-10
7:9
Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang di hadapan raja: "Lagipula
tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang yang menyelamatkan raja dengan
pemberitahuannya itu, telah berdiri di dekat rumah Haman, lima puluh hasta
tingginya." Lalu titah raja: "Sulakan dia pada tiang itu."
7:10
Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Maka
surutlah panas hati raja.
Jangan kita menuntut hormat dari orang lain. Kalau kita menuntut hormat
kemudian orang lain tidak menghormati maka kita akan panas hati dan itu
menyebabkan rohani kita hancur.
Biarlah itu berjalan sesuai pengalaman kita dengan Tuhan. Ayo kita
mandi sebab mandi kelimpahan Firman Allah itu membersihkan kita dari hal ini.
Semakin kita mandi dalam kelimpahan Firman maka kita akan jumpai Tuhan di tengah malam.
Pada waktu Boas tidur, tangannya bergerak dan dia merasa ada manusia di
kakinya. Jadi Tuhan tidak diam, Tuhan itu aktif. Dalam Mazmur dikatakan Tuhan
tidak pernah tidur.
Mazmur
121:4-5
121:4
Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
121:5 TUHANlah
Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
c) Naaman yang terhormat
Karena dia terhormat makanya dia menuntut, dibutuhkan kerendahan hati.
I Tawarikh 29:11
29:11 Ya
TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan
keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN,
punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya
sebagai kepala.
Amsal 15:33
15:33
Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati
mendahului kehormatan.
Kalau kita mau dihormati maka harus rendah hati. Kita menuntut hormat
tetapi tidak pernah merendahkan hati, bagaimana mau mendapat hormat.
Amsal 18:12
18:12
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului
kehormatan.
Lawannya:
Lukas 14:7-11
14:7
Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat
kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau
seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat
kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih
terhormat dari padamu,
14:9
supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu:
Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk
di tempat yang paling rendah.
14:10
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah.
Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di
depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu
yang lain.
14:11
Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa
merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Kalau mencari-cari hormat sendiri lalu diperlakukan tidak seperti yang
kita rindukan maka kita akan malu sendiri. Jika kita merendahkan diri maka kita memperoleh hormat.
d) Jasa-jasanya
Naaman ini merasa berjasa sekali, ini harus dimandikan di dalam sungai Yordan.
Ulangan 9:5
9:5 Bukan
karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki
negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu,
menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang
diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan
Yakub.
Kita boleh berjasa tetapi kaitkan selalu dengan Tuhan. Termasuk hasil
yang kita peroleh harus kita kaitkan dengan Tuhan.
e) Kekayaan
Ulangan 8:17-18
8:17
Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah
yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
8:18
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang
memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud
meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
seperti sekarang ini.
f) Gagah berani/pahlawan
Mazmur 60:14
60:14
Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia
sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.
6 hal ini harus ditenggelamkan di sungai Yordan dan yang ketujuh dia
tampil seperti kulit bayi. Ternyata kalau kita mengerti dan
memahami bahwa Tuhan yang memerintahkan kepada kita untuk mandi, maka 6 hal ini
harus kita tenggelamkan.
2. Berurap
Untuk apa kita berurap.
Mazmur 20:7
20:7 Sekarang
aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan
menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang
oleh tangan kanan-Nya.
Berurap untuk kita adalah kesempatan untuk meraih kemenangan.
I Yohanes 2:20
2:20
Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu
semua mengetahuinya.
Kalau kita beroleh pengurapan maka kita akan mengetahui kebenaran.
Urapan ini akan mengingatkan kita tentang apa yang telah kita terima dari yang
mengajar kita.
I Yohanes 2:27
2:27
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari
pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi
sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya
itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu,
demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
3. Berpakaian bagus
Pakaian bagus dipakai pada waktu-waktu tertentu. Pakaian bagus
ini dipakai untuk bertemu dengan Boas. Pakaian berbicara kelakuan.
Yudas 1:23
1:23
selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah
belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan
bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Pakaian yang harus kita gunakan adalah membenci kelakuan yang tidak
berkenan kepada Tuhan. Bagaimana kita mau bertemu dengan Tuhan kemudian kita
bersekutu dengan orang-orang yang tidak menyenangkan hati Tuhan, kita bisa tercemar.
1
Korintus 15:33
15:33 Janganlah
kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Itu semua dilakukan oleh Rut dengan
taat sehingga dia mengatakan “segala yang engkau katakan itu akan aku lakukan”.
Karena Rut sudah mandi, sudah berurap dan memakai pakaian bagus maka dia tidak
dibenci oleh Boas dan malah dipuji oleh Boas.
Rut 3:8-9
3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah
orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang
perempuan berbaring di sebelah kakinya.
3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?"
Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi
hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau
oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi
dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar
orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.
Yang dikejar oleh Rut hanya satu
yaitu Boas. Biarlah kita juga mengatakan “hanya satu itulah Tuhan Yesus”.
Kemudian apa yang Boas lakukan
terhadap Rut?
Rut 3:15
3:15 Lagi katanya: "Berikanlah selendang yang
engkau pakai itu dan tadahkanlah itu." Lalu ditadahkannya selendang itu.
Kemudian ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu
pergilah Boas ke kota.
Ini adalah kelimpahan Firman yang
diisi dalam selendang. Selendang digunakan untuk menutupi leher. Dalam
Yehezkiel pasal 16 dikatakan selendang itu dibuat dari kain sutra. Kalau kita
masuk di tempat yang panas maka kain sutra itu menyejukkan kita, kalau masuk di
tempat yang dingin maka sutra itu menghangatkan kita. Leher menunjuk hubungan
dengan kepala, hubungan dengan Tuhan.
Selendang ini ada pada leher dan
diisi dengan gandum 6 takar. Ini menunjukkan bahwa Rut itu secara penuh telah
diisi dengan kelimpahan Firman Allah. Bukan hanya sekedar mendengar kelimpahan
Firman tetapi apakah kelimpahan Firman itu benar sudah diisi dalam hati kita
sehingga hubungan kita dengan Tuhan tidak mudah retak atau putus. Itu sebabnya banyak hubungan
anak Tuhan yang retak dengan Tuhan walaupun berada pada kelimpahan Firman tetapi hatinya tidak diisi
dengan kelimpahan Firman.
Anak muda jangan sudah ada dalam
kelimpahan Firman tetapi hati belum diisi dengan Firman, leher belum dikuasai
oleh Tuhan sehingga begitu ada godaan malah mudah melepaskan. Jangan sampai
leher putus dengan Tuhan sebab tidak memiliki gandum 6
takar. 6 adalah angka manusia tetapi ini adalah manusia yang sudah sah menjadi
milik Tuhan.
Rut tampil di tengah bangsa Israel dengan menyenangkan hati Tuhan karena orang Israel telah
membuat hati Tuhan sakit. Jangan lagi kita membuat Tuhan sedih, biarlah kita membuat hati Tuhan
girang terhadap kita. Biarlah kita memiliki 6 hal yang tadi. Semua perkara yang 6 itu harus dikaitkan dengan Tuhan
supaya jangan kita seperti Haman yang akhirnya sakit hati dan panas hati sehingga
itulah yang membunuh dia.
Tuhan Yesus sudah dekat datang kembali, kita sudah harus tahu tempat kita
yaitu di bawah timbunan gandum, artinya di kaki Tuhan. Kalau kita sudah ada di
situ buka
hati untuk diisi dengan
gandum itulah Firman Tuhan.
Boas tidak akan diam. Begitu Rut
pulang ke rumah, dia menceritakan semua kepada Naomi dan Naomi berkata “duduk
saja menanti, orang itu tidak akan berhenti sampai diselesaikannya perkara
itu”. Tuhan Yesus tidak akan diam sampai Dia berhasil mendapatkan saudara dan
saya, sekarang ini Dia terus bekerja.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar