Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 15:31-33
15:31 Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel
dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka
menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."
15:32 Itulah hukum tentang seorang laki-laki yang
mengeluarkan lelehan atau yang tertumpah maninya yang menyebabkan dia najis,
15:33 dan tentang seorang perempuan yang bercemar kain
dan tentang seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengeluarkan
lelehan, dan tentang laki-laki yang tidur dengan perempuan yang najis.
Imamat
pasal 15 ini dibagi tiga bagian:
1.
Ayat
1-13 kenajisan pada laki-laki (suami)
2.
Ayat
19-30 kenajisan pada perempuan (isteri)
3.
Ayat
31-33 kesimpulannya
Belanga tanah yang kena sentuh oleh
laki-laki yang ada lelehan harus dihancurkan, perkakas dari kayu yang kena
padanya harus dicuci dan orang yang terkena ludahnya juga ikut tercemar.
a)
Belanga
tanah harus dihancurkan
Belanga tanah ini
menunjuk persoalan yang ada di belakang (ekonomi,dapur). Jangan sampai perilaku
laki-laki akhirnya menajiskan persoalan yang ada di dapur. Itu tidak elok di mata Tuhan dan dianggap najis, hasil/pendapatan
yang tidak jujur (curang).
b)
Peralatan
dari kayu harus dicuci dan dibersihkan.
Peralatan kayu ini hanya
diperuntukkan untuk pelayanan yang kurang mulia. Tetapi kalau disucikan maka
dia akan diangkat dan dipakai untuk perkara yang mulia, berarti sederajat
dengan emas dan perak.
II Timotius 2:20
2:20
Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak,
melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang
mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
Kalau kita mau disucikan
maka kita bagaikan alat emas dan perak tetapi kalau tidak mau disucikan hanya
seperti kayu dan tanah. Kami hamba-hamba Tuhan patut mengalami pekerjaan penyucian
Firman supaya menjadi alat yang mulia.
c)
Orang
yang kena ludah ikut cemar
Ludah menunjuk kata-kata
kotor. Itu keluar dari kehidupan yang sudah najis kemudian disemprotkan pada
orang lain lalu orang itu ikut najis. Kita semua ini adalah orang yang
dihadapan Tuhan kalau tanpa pertolongan Tuhan adalah orang yang kotor dan
najis. Tetapi jangan kita menambah dengan membuang ludah pada orang lain dalam
bentuk kata-kata kotor dan kritikan, fitnah, nista/ umpat.
Dalam
Imamat 15:31 ada keprihatinan Tuhan bila melihat umat Tuhan berseberangan
dengan rencana Allah. Rencana Allah adalah kita mau dibawa ke Yerusalem Baru,
dalam hal ini menjadi Mempelai Wanita bagi Tuhan Yesus, Mempelai Pria Sorga, tetapi kalau ditandai dengan kenajisan maka kehidupan itu tidak bisa
masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, dalam Yerusalem Baru.
Wahyu 21:27
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang
najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang
namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Keprihatinan
Tuhan ini Tuhan curahkan kepada hamba-hamba Tuhan, lebih sempit lagi Tuhan
percayakan hal ini pada gembala-gembala. Tuhan melihat dengan keprihatinan kasihan
umatNya tidak bisa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna karena
mereka ditandai dengan kenajisan.
Andaikata
umat itu bisa mengatur dirinya sendiri, tentu Tuhan tidak butuh pelayanan hamba
Tuhan. Tetapi Tuhan memakai hamba Tuhan karena bukan jemaat yang harus bergerak
sendiri untuk membersihkan kenajisan tanpa membutuhkan pelayanan Tuhan. Ini
adalah sistem dari Tuhan. Untuk menangani kenajisan umat Tuhan ini, Tuhan
mempercayakan kepada hamba-hamba Tuhan dalam hal ini adalah gembala. Tetapi
bagaimana gembala mau membersihkan kenajisan umat Tuhan kalau dia sendiri ada
dalam kenajisan.
Nabi
Yesaya sudah melayani tetapi ditandai dengan kenajisan, bagaimana dia bisa
membersihkan sidang jemaat. Sekalipun dia sudah berbicara dalam pasal 1,2,3,4
dan 5 namun dia najis, itu sebabnya pada pasal 6 kontrak pelayanannya
dibaharui. Kami hamba Tuhan harus rela kontrak pelayanan kami dibaharui. Untuk
itu kami harus rela ditunjukkan kesalahan dan kekurangan kami. Kalau tidak rela
maka sekalipun terus melayani tentu ujungnya adalah kebinasaan. Kami rindu
seberapapun sidang jemaat yang dipercayakan kepada kami, semuanya itu berhasil
masuk di Yerusalem Baru.
Kita
lihat kondisi Yerusalem Baru:
Wahyu 21:27
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu
yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya
mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Dalam
Imamat pasal 15 kata najis itu disebutkan untuk kenajisan pada laki-laki 16
kali dan untuk kenajisan pada wanita ada 16 kali. Ini berarti bentrok dengan Tabernakel.
Sebab Tabernakel dibangun dengan 16 bahan
dan semuanya itu barang yang ditahbiskan dan disucikan. Bagaimana kita mau
masuk dalam Tabernakel rohani yaitu Tubuh Kristus kalau ada tanda kenajisan. Itu
sebabnya Tuhan prihatin melihat dan memperlihatkan bagaimana nasibnya kalau
tidak ditolong. Orang yang dipercayakan Tuhan untuk menolong adalah hamba
Tuhan.
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah
gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu,
Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Tuhan
melihat kondisi sidang jemaat begitu memprihatinkan sehingga Tuhan berkata “hai
kamu hamba-hamba Tuhan, tolonglah mereka supaya terhindar dari kenajisan.
Kasihan nanti kalau mereka tidak masuk dalam pembentukkan Tubuh Kristus”. Tuhan
memberikan jalan keluar kepada hamba Tuhan dan dia duluan yang harus lebih
dahulu mengalami dan bersentuhan dengan jalan keluar itu.
Ada 6
bentuk atau ragam pelayanan hamba Tuhan. 6 hal ini adalah cara kerja pelayan
Tuhan untuk membersihkan, untuk membangun dan memberikan pelayanan agar umat
Tuhan yang dilayani itu tampil tanpa cacat cela dan kerut.
1.
Hamba
Tuhan bagaikan penggarap ladang Tuhan.
I Korintus 3:9
3:9
Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah.
Sidang adalah ladang Tuhan, tentu hamba
Tuhan ini akan menggarap semaksimal mungkin supaya ladang ini tidak menjadi
ladang tidur yang tidak produktif. Tuhan memberikan suport kepada kami bahwa
kami hamba Tuhan tidak bekerja sendiri namun Allah bekerja bersama dengan kami
untuk menggarap ladang, itulah sidang jemaat. Sidang jemaat digarap oleh hamba Allah bersama dengan mitra kerjaNya
yaitu Tuhan.
Ini harus dipahami oleh
hamba Tuhan bahwa mitra kerjaNya adalah Tuhan. Pribadi yang menjadi mitra kerja
saya adalah pribadi yang penuh kuasa dan tidak ada yang mustahil bagiNya.
Masakan saya sebagai mitra kerjaNya akan dibiarkan? Itu tidak bakal terjadi.
Saya hanya bisa mengadu kepadaNya.
Tuhan berkata kepada
hamba Tuhan “ladang itu umatKu, engkau harus menggarap dengan benar supaya mereka benar-benar
bersih”. Jangan sampai di ladang ini hanya akan tumbuh onak dan puteri malu.
Kalau yang tumbuh onak dan puteri malu maka itu hanya menjadi tempat persekutuan
jin-jin dan serigala-serigala. Serigala memang sudah mempunyai lubangnya dan
dia membuat lubangnya. Ini berbeda dengan Tuhan Yesus. Kami hamba Tuhan bekerja
harus berseberangan dengan serigala-serigala dan jin-jin agar dalam diri sidang
jemaat jangan tumbuh puteri malu.
Yesaya 34:13-14
34:13 Duri-duri
akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di tempat-tempatnya yang
berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan lapangan bagi burung
unta.
34:14 Di sana
berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya;
hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian.
Jangan sampai di ladang
Tuhan ada tanaman yang tidak ditanam oleh Tuhan. Kami harus melihat sesuai
dengan pandangan Tuhan dan jangan kami biarkan. Kalau hamba Tuhan yang dipercayakan
Tuhan untuk menggarap sidang
jemaat tetapi membiarkan tanaman yang tidak ditaman Tuhan tumbuh di ladang
Tuhan maka dia bukan penggarap yang
benar, dia penggarap yang tidak benar. Penggarap yang membiarkan tanaman yang
tidak ditanam oleh Tuhan tumbuh di tengah-tengah ladang Tuhan, berarti pemimpin
yang ada di situ adalah pemimpin yang buta.
Ini yang harus
dibersihkan, ini adalah bagian-bagian yang kotor, bagian-bagian yang cemar,
bagian-bagian yang najis, yang mengganjal kehidupan sehingga tidak bisa masuk
Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita.
Matius 15:9-12
15:9
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah
perintah manusia."
15:10
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
15:11
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan
orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
15:12
Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa
perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"
Perkataan Yesus menjadi sandungan bagi mereka.
Inikan aneh, Firman Tuhan mau membersihkan mereka tetapi malah mereka melihat
Firman Tuhan itu sebagai sandungan. Ini yang menjadi keperihatinan Tuhan.
Karena Tuhan perihatin melihat mereka tidak mungkin menjadi mempelai Wanita
Tuhan maka ditunjuk kesalahannya. Masakan menjadi pengantin yang buta! Bukankah
mempelai wanita itu molek, indah, cantik, tanpa cacat cela dan kerut? Itulah
penampilan gereja yang mengalami pembersihan lewat pelayanan hamba Tuhan (penggarap yang benar).
Matius 15:13-14
15:13
Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga
akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14
Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang
buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Lobang yang dimaksud di
sini adalah bustanos yaitu lubang
yang ada kotorannya. Kalau dibiarkan tanaman yang tidak ditanam oleh Tuhan maka
jemaat itu akan tetap kotor sebab ada kotoran di situ.
Tuhan sudah perlihatkan 7
sidang jemaat di asia kecil namun hanya dua yang bertobat, yang lima tidak
bertobat. Mayoritas tidak bertobat, bahkan Pergamus dan Tiatira tetap menjadi musuh Tuhan. Itu sebabnya
Tuhan mengirim surat melaui rasul Yohanes dan dialamatkan kepada
gembala-gembala karena gembala-gembala yang berkepentingan mengerjakan
pekerjaan pembersihan. Tuhan tidak langsung mengirim surat kepada jemaat tetapi
kepada gembala yang adalah malaikat sidang jemaat.
Tuhan menyuruh hamba
Tuhan menghindarkan sidang jemaat dari kenajisan sebab kasihan jemaat kalau
tetap dalam kenajisan mereka tidak akan bisa masuk dalam persekutuan di dalam
kemah Tuhan. Ini adalah kasih sayang Tuhan. Karena Tuhan melihat keadaan kita
seperti itu maka Tuhan menepuk jidatnya hamba Tuhan”perhatikan baik-baik umatKu!
Kasihan mereka”.
Kalau sidang jemaat bisa
keluar sendiri dari kenajisannya maka tidak perlu tangan Tuhan (hamba Tuhan). Itu sebabnya tidak boleh
diringankan tangan Tuhan yang melayani kita, itulah hamba Tuhan, itulah gembala.
Kalau hamba Tuhan sudah mengarahkan sidang jemaat kemudian ada satu dua orang
yang mengeritik maka bagi orang yang meludah atau mengkritik itu tinggal
menunggu waktunya. Tuhan akan meludahkan orang itu dari TubuhNya, artinya Tuhan
akan membuang mereka dari persekutuan Tubuh Kristus.
Imamat 15:31
15:31
Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya
mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku
yang ada di tengah-tengah mereka itu."
Ini adalah keprihatinan
Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan harus lebih dahulu memahami kehendak
Allah dan membenahi diri
baru setelah itu menjadi alat Tuhan untuk membersihkan umat Tuhan.
Ini hal yang pertama, ada
kotoran di ladang Tuhan. Kotoran ini menajiskan, kotoran ini menjijikkan.
Keprihatinan Tuhan kepada
umat Tuhan, Tuhan curahkan kepada hamba Tuhan “lihat umatKu, kasihan mereka”.
Itu adalah tanggung jawab kami hamba-hamba Tuhan. Dalam menyelenggarakan kebaktian
bukanlah hal yang gampang.
Ulangan 18:5,7
18:5
Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia
senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan
anak-anaknya.
18:7 dan
menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti semua
saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana,
II Tawarikh 29:11
29:11
Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN
untuk berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan
kebaktian dan membakar korban bagi-Nya."
Yehezkiel 44:15-16,19,27
44:15
Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan
tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah
yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di
hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman
Tuhan ALLAH.
44:16
Merekalah yang akan masuk ke dalam tempat kudus-Ku dan yang akan mendekati
meja-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan mereka akan menjalankan tugasnya
terhadap Aku.
44:19
Dan waktu mereka keluar ke pelataran luar menjumpai umat TUHAN itu, mereka
harus menanggalkan pakaian mereka yang mereka pakai dalam menyelenggarakan
kebaktian dan menyimpannya dalam bilik-bilik kudus, kemudian mengenakan pakaian
yang lain, supaya umat itu jangan menjadi kudus disebabkan kena kepada pakaian
imam-imam itu.
44:27
dan pada hari ia masuk lagi ke tempat kudus, ke pelataran dalam, untuk
menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, ia harus mempersembahkan korban
penghapus dosanya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Kami sebagai
penyelenggara kebaktian bekerja tidak asal! Kami bertanggung jawab bagaimana
umat Tuhan menjadi bersih. Itu tugasku! Pekerjaan hamba Tuhan itu berat, jangan
dibuat lebih berat lagi. Tega kalau ada jemaat yang membuat tugas hamba Tuhan
menjadi tambah berat.
Alangkah indahnya kalau kita menerima pekerjaan penyucian.
Tuhan tunjukkan sasaran
pelayanan kita, ujungnya adalah menjadi Mempelai Wanita Tuhan sehingga
terhindar dari aniaya antikristus selama 3,5 tahun. Akan banyak sekali anak
Tuhan yang tertinggal, lebih banyak dari yang disingkirkan. Yang tertinggal
akan dianiaya oleh antikristus tetapi tidak bisa lekas mati, bahkan 5 bulan mau
cari mati tetapi tidak bisa mati.
Kalau kami hamba Tuhan
salah melayani maka kami menjadi buta. Kalau orang buta melayani maka bersama
dengan jemaat yang dilayani akan jatuh dalam lubang yang ada kotoran. Berarti
sama-sama kotor.
Ada orang yang
dipercayakan Tuhan untuk menyuarakan Firman Pengajaran untuk membersihkan kita,
itulah hamba Tuhan.
2.
Hamba
Tuhan menjadi arsitek dalam pembangunan Tubuh Kristus
Untuk ini tidak boleh
salah, hamba Tuhan harus tahu di mana kami letakkan pondasinya.
Efesus 2:20
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
Ø Rasul menunjuk Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Kami
membangun tidak membangun asal hanya mengikuti imajinasi kami. Kami harus
membangun berdasarkan pengajaran Firman Allah yang sehat dan tidak boleh
menyimpang.
Ø Nabi menunjuk Firman nubuatan
II Petrus 1:19
1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan
oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
II Petrus 1:19 (Terjemahan English)
1:19 We have also a more sure word
of prophecy(=Firman nubuatan); whereunto ye do well that ye take heed, as
unto a light that shineth in a dark place, until the day dawn, and the day star
arise in your hearts:
Firman
nubuatan harus diperhatikan dengan teliti, jangan hanya nubuatan yang sifatnya
lahiriah. Kalau hanya seperti itu maka itu nubuatan palsu.
Kristus menjadi pengikat
dari dua pondasi ini. Firman nubuatan tidak boleh menyeleweng dari Kristus,
Firman pengajaran juga tidak boleh menyimpang dari Kristus. Gereja Tuhan
tangguh menghadapi apapun karena ada kekuatan Firman pengajaran. Gereja Tuhan
tangguh karena dia melihat tujuan (sasaran) perjalanan
hidupnya dan tidak lepas dari
pribadi Kristus.
Bangunan ini tersusun
rapi, kalau rapi bagaimana modelnya. Susunan rapi itu mulai dari hidup nikah.
I Korintus 11:1-2
11:1
Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
11:2 Aku
harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan
teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.
Sidang jemaat Korintus
ini dipuji karena meneruskan ajaran yang telah mereka terima dari Paulus.
Setelah pujiannya itu Paulus menambahkan bahwa ada hal-hal yang rancu dalam
jemaat itu yang harus dibenahi.
I Korintus 11:3
11:3
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap
laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari
Kristus ialah Allah.
Penyucian itu turun dari
pribadi Bapa kepada Kristus,
Yohanes 16:15 (Terjemahan lama)
16:15 Segala
sesuatu yang hak Bapa itu juga hak Aku, oleh sebab itu Aku berkata, bahwa
diambil-Nya daripada hak Aku, lalu dikabarkan-Nya kepadamu."
diteruskan kepada
laki-laki atau suami, baru kepada isteri. Kalau terbalik, isteri yang menjadi
kepala dan suami di bawah maka penyucian itu akan terhenti. Ini bukan mau
merendahkan kaum wanita, malah Tuhan mau menempatkan pada tempat yang benar. Aturan ini jangan
dirubah.
I Korintus 11:4-5
11:4
Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung,
menghina kepalanya.
11:5
Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak
bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur
rambutnya.
Wanita jangan gunting model papan seperti
laki-laki. Ada lagi laki-laki yang dilihat dari belakang seperti perempuan
karena berambut panjang, nanti dilihat dari depan ternyata laki-laki. Kalau
seperti itu tidak tersusun rapi dan itu rancu di mata Tuhan. Berarti tidak akan
masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus karena ada kendala, itu bagian dari
kenajisan.
I Korintus 11:7,13-16
11:7
Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan
kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
11:13
Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala
yang tidak bertudung?
11:14
Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi
laki-laki, jika ia berambut panjang,
11:15
tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab
rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
11:16
Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak
mempunyai kebiasaan yang demikian.
Ini pembangunan supaya
kita masuk di Yerusalem Baru. Susunan rapi ini harus dipahami oleh gereja Tuhan
di penghujung akhir zaman ini.
Kejadian 3:17
3:17
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Kutukkan ini terjadi karena
susunannya terbalik, mestinya Adam yang mengajar Hawa tetapi malah Hawa yang
mengajar Adam. Ini jangan terjadi pada diri kita sebab bangunan itu harus rapi
tersusun.
I Timotius 2:13-14,11-12
(Perikop: Mengenai Sikap orang laki-laki dan perempuan di dalam ibadah)
2:13
Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14
Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan
jatuh ke dalam dosa.
2:11
Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku
tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah
laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
Kalau ini dibantah
berarti orang itu bukan jemaat Allah, bukan bangunan Allah. Hal ini akan
merusak pembangunan.
1 Korintus 11:16
11:16 Tetapi
jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak
mempunyai kebiasaan yang demikian.
Arsitek ini harus tahu
menempatkan bahan bangunan pada tempatnya. Arsitek itu harus tahu persis bahwa
hidup pelayanannya harus benar.
Efesus 4:12
4:12
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Kata memperlengkapi ini
diambil dari bahasa aslinya yaitu katartismos
atau katartizo. Kata ini digunakan dalam ilmu kedokteran
dimana kalau ada tulang yang patah atau terkilir maka dokter ini sudah tahu
bagaimana menyusun kembali tulang yang patah itu.. Artinya menempatkan
seseorang pada tempat yang benar, mulai dari dalam nikah suami pada tempat yang
benar dan isteri pada tempat yang benar, gembala pada tempat yang benar, majelis
pada tempat yang benar, pemain music pada tempat yang benar, zangkoor pada
tempat yang benar. Itu pembangunan yang rapi
Kata ini juga digunakan
oleh para nelayan di Timur Tengah. Ketika mereka melempar jalanya lalu ditarik dan koyak maka ketika sampai di darat mereka
menyusun kembali mata jala itu
pada susunan yang benar.
Jangan kita salah
membangun. Kalau yang berdiri memimpin ibadah di tengah sidang jemaat adalah
perempuan berarti kita sudah salah membangun. Ini bukan karena Tuhan dendam
pada perempuan karena perempuan menjadi
penyebab kejatuhan manusia. Tetapi Tuhan mau mengangkat pada tempat yang benar
sehingga kita seperti dari Adam
dan Hawa sebelum mereka jatuh dalam dosa. Adam adalah orang yang tidak berdosa
kemudian jatuh dalam dosa. Tetapi sekarang kita manusia berdosa yang diangkat
oleh Tuhan lewat pekerjaan Firman pada satu kedudukan sebelum Adam jatuh dalam
dosa. Kita harus melihat dari mana asal kita diangkat.
Yesaya 3:12
3:12
Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan
memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan
yang kamu tempuh mereka kacaukan!
Kalau sudah lain yang
memimpin kita, bukan sistem Sorga lagi, maka jalan yang kita tempuh dibongkar oleh mereka. Ini jangan terjadi
pada diri kita. Kami hamba Tuhan sebagai penggarap ladang dan juga arsitek
bangunan, jangan sampai kami salah.
Kalau saudara membangun rumah
lalu memanggil tukang dan membayarnya dengan mahal namun ketika dia membangun
tidak sesuai dengan selera saudara, kira-kira hati saudara tersayat atau tidak?
Pasti tersayat. Apalagi ini rumah Tuhan kemudian dibangun tidak sesuai gambar,
tidak sesuai sistemnya Tuhan maka Tuhan pasti murka sehingga yang membangun dan
yang dibangun tidak akan ada di dalam Yerusalem Baru.
I Korintus 14:34
14:34
Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus
berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan
untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga
oleh hukum Taurat.
Jadi bukan hanya pada
jemaat di Korintus tetapi pada semua jemaat Tuhan. Yang dimaksud tidak boleh
berbicara di sini, artinya perempuan
tidak boleh mengajar laki-laki. Kalau dia mau mengajar boleh di antara sesama
perempuan. Perempuan tua mengajar perempuan muda supaya yang muda ini tahu
mengatur rumah tangga dan menghargai suami sehingga ajaran Tuhan tidak dihina.
Titus 2:2-5
2:2
Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam
iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
2:3
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai
orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi
cakap mengajarkan hal-hal yang baik
2:4 dan
dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan
anak-anaknya,
2:5
hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat
kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
I Korintus 14:35
14:35
Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada
suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam
pertemuan Jemaat.
Bagaimana kalau perempuan
itu tidak ada suaminya? Dia bisa menanyakan kepada gembala sebab gembala adalah
suami bayangan dari jemaat. Itu sebabnya kalau jemaat membuat sakit hati
gembala yang adalah suami bayangan, maka itu juga yang dirasakan oleh Tuhan
Yesus yang adalah suami yang sebenarnnya. Gembala adalah suami bayangan dari
jemaat yang akan membawa jemaat pada suami mereka yang sesungguhnya.
Jangan membuat sakit hati
gembala sebab nantinya pelayanannya tidak bermanfaat.
Ibrani 13:17
13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka
berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
I Korintus 14:35-38
14:35
Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada
suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam
pertemuan Jemaat.
14:36
Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman
itu telah datang?
14:37
Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani,
ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
14:38
Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.
Tuhan katakan “jangan
kita indahkan” sebab satu saat Tuhan juga tidak akan mengindahkan orang itu.
Sekalipun dia mengetuk pintu Tuhan akan mengatakan “Aku tidak mengenal engkau”.
Matius 7:23
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Lukas 13:27
13:27 Tetapi Ia
akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari
hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
3.
Hamba
Tuhan digambarkan seperti seekor lembu
I Korintus 9:8-10
9:8 Apa
yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat
juga berkata-kata demikian?
9:9
Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut
lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan?
9:10
Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu
pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam
pengharapan untuk memperoleh bagiannya.
Lembu ini harus kuat dan
mampu untuk membajak.
Amsal 14:4
14:4
Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi
banyaklah hasil.
Fungsi lembu adalah supaya ada gandum. Fungsi hamba Tuhan
menyiapkan Firman yang limpah untuk sidang jemaat.
Dalam kejadian pasal 41
ada dua macam lembu.
Ø Lembu yang tambun hasilnya gandum
yang bernas atau berisi.
Ø Lembu yang kurus hasilnya gandum yang
kosong dan kering.
Tetapi yang kurus ini
yang paling banyak goyang dan mau menelan yang gemuk. Kalau kita dilayani oleh
lembu yang kurus maka kita akan masuk dalam kelaparan. Di depan kita ini kita
menghadapi masa yang disebut masa kelaparan. Orang akan mencari Firman dari
utara ke timur dan dari laut ke latu tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Kelaparan
ini karena pekerjaan lembu yang kurus.
Amos 8:11-12
8:11
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12
Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk
mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
Kalau Tuhan yang kirim
maka tidak ada yang bisa menghindar.
Yang ada di utara itu
adalah Meja Roti Sajian, ini menunjuk Firman dalam kelimpahannya dan perjamuan suci. Kalau sudah tidak ada Firman maka
akhirnya akan keluar ke timur berarti ke halaman sehingga bertemu dengan
antikristus. Halaman itu tidak diukur tetapi diserahkan untuk diinjak-injak
oleh antikristus selama 3,5 tahun.
Kalau sekarang ini orang
Kristen mengabaikan ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus maka suatu
saat dia akan kelaparan. Sebab itu kita harus dilayani oleh lembu yang tambun, bukan yang kurus. Artinya
lembu itu bergerak dan bekerja untuk menampilkan gandum atau Firman dalam kelimpahan di dalam gereja. Itu adalah
tugas kami hamba Tuhan, jangan sampai keprihatinan Tuhan tidak terjawab.
Pelayanan kami tujuannya supaya jemaat itu lepas dari kendala-kendala yang
membuat dia tidak bisa masuk dalam rumah Tuhan. Itu sebabnya perlu derasnya
Firman di dalam sidang jemaat.
Tuhan Yesus menanti kita
dengan perasaan rindu, tanganNya sudah siap untuk merangkul Mempelai WanitaNya,
kenapa kita tidak mendambakan untuk ke sana? Umat Tuhan seriuslah datang
beribadah, seriulah melayani Tuhan, tinggalkan segala yang kotor dan najis,
jangan malah kita hambur. Lelehan laki-laki itu menunjuk meluapnya nafsu
dagingnya yang tidak bisa terbendung. Akhir zaman ini kita akan berhadapan
dengan tiga jenis kenajisan yang muncul bagaikan katak.
Orang yang kelaparan akan
terhuyung dari laut ke laut. Laut itu menunjuk sifat fasik. Berarti orang itu
akan dikuasai penuh oleh sifat fasik dan akhirnya bukan keluar dari lumpur
tetapi malah terbenam kembali ke
dalam lumpur.
4.
Hamba
Tuhan diibaratkan seperti petugas medis
Dapat dikatakan seperti
dokter yang mendiagnosa umat Tuhan, penyakit apa yang diderita oleh umat Tuhan.
Yeremia 6:14; 8:11
6:14
Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai
sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
8:11
Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai
sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
Ini petugas medis yang
tidak becus, hanya memberikan obat tipuan-tipuan kepada pasien. Kita ini datang beribadah, ibaratnya kita
ini orang-orang yang mengidap penyakit datang kepada Dokter di atas segala
dokter untuk disembuhkan dari penyakit 4 huruf yaitu DOSA atau penyakit 5 huruf yaitu NAJIS.
Dalam
kitab Yeremia pasal 6
dan pasal 8 mengapit pasal 7. Pada pasal 7 inilah yang harus diobati.
Yeremia 7:3-4,8-10
7:3
Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah
langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
7:4
Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN,
bait TUHAN,
7:8
Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi
faedah.
7:9
Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban
kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10
kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku
diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala
perbuatan yang keji ini!
Inilah dokter yang praktek dusta, sehingga akhirnya umat dibuang oleh
Tuhan.
Yeremia 7:11-14
7:11
Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan
ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12
Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat
nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena
kejahatan umat-Ku Israel!
7:13
Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga,
demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan,
sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab,
sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14
karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu
andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek
moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
Itu sebabnya kami hamba
Tuhan mendiagnosa penyakit-penyakit dalam sidang jemaat, supaya jangan kita dibuang. Tentu kami hamba
Tuhan sebagai petugas medis yang lebih dahulu diobati. Jangan sampai saya mengatakan “pulanglah dengan damai sejahtera”
padahal tidak pernah menunjukkan dosa. Kalau seperti itu saya hanya menjadi
penipu besar di hadapan jemaat dan di hadapan Tuhan.
Yeremia 7:4,10
7:4
Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait
TUHAN, bait TUHAN,
7:10
kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku
diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala
perbuatan yang keji ini!
Jangan sampai saudara kena
kebohongan teologia prestisinasi yang mengatakan sekali percaya Tuhan Yesus pasti selamat dan tetap selamat,
walaupun berbuat dosa tetap selamat. Saya sebagai hamba Tuhan jangan sampai
membohongi jemaat, sudah tahu jemaat dalam keadaan salah tetapi tidak berani
menegur padahal jemaat itu terancam tidak masuk dalam Yerusalem Baru.
Seharusnya hamba Tuhan berupaya supaya jemaat itu terhindar jangan ada dalam
keadaan seperti itu.
5.
Hamba
Tuhan bagaikan awan
Yudas 1:12
1:12
Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu
melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak
berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim
gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya
dan yang mati sama sekali.
Ada awan yang tidak
berair dan ada awan yang membawa air.
Ø Awan yang tidak berair ini kelihatan
putih bersih tetapi kemana angin bertiup dia kesana. Angin yang meniup ini adalah pengajaran permainan palsu manusia.
Efesus 4:14
4:14
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,
Kelihatan
putih tetapi tidak ada hujan yang
turun, tidak membersihkan dosa. Umat yang datang tidak dibasuh sebab tidak ada air.
Ø Awan yang membawa hujan itu kelihatan
gelap tetapi dia membawa air hujan. Karena paham bahayanya kegelapan makanya
dia membawa hujan. Awan yang mengandung air selalu menghimpun yang lain supaya
hujan yang deras dan lebat turun.
Zakharia 10:1
10:1
Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat
awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka
dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Kalau
tampil hamba Tuhan bagaikan awan yang membawa hujan yang lebat dan deras, jangan saudara kaget kalau
pengajaran itu datang bagaikan hujan yang deras turun di tengah-tengah jemaat.
Hujan
ini sangat kita butuh, dalam gereja Tuhan dibutuhkan hujan Firman pengajaran.
Ini tanggung jawab kami hamba-hamba Tuhan. Jangan tampil putih tetapi hanya
kebenaran diri sendiri.
Yang diminta hujan
turun pada akhir musim semi, bukan pada awal. Ini adalah hujan akhir yang turun
di akhir zaman, pengajaran yang membawa pada kesempurnaan. Tidak semua orang suka pada hujan yang deras dan lebat. Tetapi bagi yang punya
minat dia pasti meminta. Kalau menerima hujan Firman pengajaran berarti orang itu berminat. Kalau yang tidak berminat
pasti menolak.
Kalau
kita datang beribadah jangan hanya diukur dari berbahasa Roh tetapi bagaimana prakteknya di
luar. Biarlah kita hamba Tuhan tampil seperti awan yang membawa hujan yang
dibutuhkan oleh jemaat. Baiklah kita seperti awan yang sekalipun ditiup angin
tetapi tidak bisa bergeser karena kita sarat dengan air. Saratlah dengan air
Firman Allah sehingga sekalipun ditiup dengan angin pengajaran permainan palsu
manusia tidak bisa bergoncang.
Kita membutuhkan siraman
Firman. Biarlah kita seperti ladang, kalau ada pembersihan terimalah. Kita
bagaikan bangunan yang mau disusun rapi. Kita rindu dilayani oleh lembu tambun, jangan tunggu dilayani lembu kurus yang
membuat kita kelaparan. Kalau ada petugas medis, kita harus memeriksa apakah
dia memang ahli atau kita hanya dibohongi.
Berat tanggung jawab
hamba Tuhan untuk membawa jemaat bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga. Sebab lawan kita bukan lawan enteng, kita berhadapan dengan iblis yang
memakai daging dan dunia untuk menghadang kita. Kalau mata hamba Tuhan tidak
jeli, dia akan mengobati jemaat dengan salah. Itu sebabnya Tuhan dengan
perihatin berkata pada hambaNya “jauhkan umatKu dari kenajisan”.
6.
Gembala
itu sebagai seorang pengasuh
I Tesalonika 2:7
2:7
Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan
merawati anaknya.
Gembala ini di hadapan jemaat
yang masih bayi rohani, dia tampil sebagai pengasuh. Begitu jemaat ini sudah beranjak
dewasa dia tampil sebagai bapa yang menasihati dan mengajar umat Tuhan agar semakin dewasa penuh.
Yohanes 21:11,15,17
21:11
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan
besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu,
jala itu tidak koyak.
21:15
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk
ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku.
Sesudah penangkapan ikan
153 ekor, selanjutanya dikaitkan dengan pengangkatan gembala. Jadi gembala
dalam pelayanannya tidak boleh lepas dengan angka 153.
153 adalah suasana
kerajaan Sorga atau angka Tabernakel:
Panjangnya 100 hasta
Lebarnya 50 hasta
Ada 3 tingkatan yaitu
halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.
Penggembalaan harus
berorientasi kepada pola Sorga ini. Jangan coba keluar dari pola Sorga ini di
dalam penggembalaan kita. Kalau keluar dari pola sorga maka jemaat tidak akan mencapai sasarannya (kehilangan arah). Tetapi kalau tidak keluar maka
Tuhan akan bekerja bersama dengan gembala.
Lebih dahulu hamba Tuhan
harus mengerti kehendak Allah.
Efesus 5:17
5:17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan.
Orang bodoh mencemooh
korban tebusan.
Amsal 14:9
14:9
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan
kebaikan.
Tujuan korban tebusan untuk menampilkan sidang jemaat yang tanpa
cacat cela dan kerut. Korban ketebusan diawali untuk kepentingan umat Tuhan, ini garis startnya dan garis finish kita mencapai kehidupan yang tanpa
cacat dan cela. Untuk mencapai semua ini ada orang kepercayaan Tuhan. Itu
sebabnya Tuhan katakan “imam-imam perhatikanlah, hindarkan mereka dari
kenajisan”. Kami hamba Tuhan harus mengerti kehendak Tuhan yaitu untuk
menghindarkan sidang jemaat, jangan sampai mereka terjerat dengan roh kenajisan
sehingga akhirnya umat Tuhan itu tidak ada di Yerusalem Baru.
Orang bodoh ini punya
jalan spesial di lorong dan kepada
orang yang ditemui dia berkata “engkau bodoh”.
Pengkhotbah 10:2-3
10:2 Hati orang
berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
10:3 Juga kalau
ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada
setiap orang: "Orang itu bodoh!"
Lorong ini ada jalan yang
ada di antara rumah dengan rumah, untuk meluruskan lorong maka rumah yang harus
lebih dahulu ditata tempatnya.
Berarti nikah yang harus dibenahi. Itu adalah seruan dari nabi besar Yohanes Pembaptis “luruskanlah
lorong-lorong!”. Orang bodoh tidak mengerti kehendak Allah.
Terima
kasih banyak Tuhan, Engkau membuat kami hamba-hamba Tuhan sarat dengan air
Firman pengajaran, kami bisa mengerti bagaimana menyusun dan membangun rumah
Tuhan, kami bisa mengerti bagaimana merawat tanaman Tuhan, kami bisa memahami
bagaimana gembala merawat sidang jemaat. Sidang jemaat, berilah dirimu untuk
terawat dalam hal yang mengarahkan kita menuju pada Yerusalem Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar