Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:8-11
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup
kembali:
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau
derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke
dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama
sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.
2:11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan
menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Smirna
itu berasal dari kata mur, artinya pahit. Dalam suasana Smirna berjemaat mereka
merasakan suasana pahit. Tidak dapat disangkal mengiring Tuhan pasti ada
sengsara.
Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid
itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan,
bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Filipi 1:29
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk
percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
II Timotius 3:12
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di
dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Dikatakan
oleh Firman, mengikut Tuhan pasti ada sengsara. Lebih baik sengsara seperti ini
yang wujudnya dalam Wahyu 12:1-2 dari pada sengsara 3,5 tahun aniaya
antikristus.
Jangan
sampai saudara dan saya yang sudah lama di dalam Tuhan akhirnya jadi
terkebelakang. Lebih parah lagi bukan hanya terkebelakang tetapi hilang dari
hadirat Tuhan. Mengapa? Sebab tidak sanggup menerima percikan darah. Percikan
darah itu bukan hanya 1 kali tetapi sampai 7 kali. Artinya percikan darah itu
harus sampai sempurna kita alami. Sempurna dalam arti menghasilkan kehidupan
yang tanpa cacat cela dan kerut. Karena percikan darah itu bermakna menyucikan
kehidupan kita. Persiapan ini harus kita jaga.
Percikan
darah di depan Tabut Perjanjian ini adalah persiapan menghadapi sengsara besar.
Yehezkiel 5:9
5:9 Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan
Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi
akan Kuperbuat.
Daniel 7:25
7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang
Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia
berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam
tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Matius 24:21
24:21 Sebab pada masa itu akan
terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia
sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Markus 13:19
13:19 Sebab pada masa itu akan
terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang
diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Lukas 21:24
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan
dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa
itu."
Tiga
penginjil di dalam Injil menceritakan tentang kesusahan besar dan ini mulai
terasa hari-hari terakhir ini. Mulai tergambar di depan mata saudara bagaimana
kalau kita tidak masuk dalam persiapan untuk membawa diri kita disucikan supaya
terhindar dari kesusahan yang besar ini maka apa boleh buat saudara akan masuk
ke sana. Saya tidak mau masuk ke sana.
Tuhan menghibur jemaat Smirna ini “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu
mahkota kehidupan”
Mereka akan dikaruniakan mahkota kehidupan. Untuk mendapatkan mahkota kehidupan
ini perlu pergumulan. Dalam hal ini peperangan menghadapi iblis, menghadapi
daging dan dunia. Trio ini yang hebat menerjang kehidupan kita dan harus kita
perangi.
Bila kita memperoleh mahkota itu ada
hubungannya dengan pernikahan. Jadi kalau mau masuk dalam pernikahan, pesta
nikah Anak Domba Allah, maka hiasan kemuliaan yang harus ada diibaratkan
seperti mengenakan mahkota. Tentu hasil kemenangan dalam perang.
Mahkota
yang dikenakan ini adalah mahkota karena pergumulan. Ada orang yang special
menggumuli sidang jemaat. Bukan berarti karena sudah ada orang yang menggumuli
kemudian jemaat tinggal pangku kaki, tidak demikian.
Kidung Agung 3:11
3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja
Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari
pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
Jadi
mahkota itu kena mengena dengan pernikahan. Yang menjadi pendoa syafaat
sehingga raja Salomo memakai mahkota, yang memegang peran adalah ibunya. Ini gambaran untuk kita. Untuk masuk dalam
pernikahan, pesta nikah Anak Domba Allah ada yang menjadi pendoa syafaat kita.
Anak Domba Allah telah berjuang dan mendapatkan kemuliaan
Yohanes 17:4-6
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan
jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku
pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
17:6 Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang,
yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah
memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
Salomo
mendapatkan mahkota karena ada yang berjuang untuk itu. Untuk kita sekarang ada
orang-orang tertentu yang berjuang, ibarat Betsyeba menaikan doa syafaat bagi
Salomo. Di dalam penggembalaan, kami gembala harus bergumul untuk menjadi
pendoa syafaat sebab yang kita doakan itu terancam oleh musuh (iblis).
Salomo
saat itu terancam nyawanya tetapi dia tidak tahu sebab umurnya baru 16 tahun.
Nabi Natan yang tahu bahwa nyawa mereka terancam. Kita ini juga kalau tidak
paham dan tidak mengerti, serta tidak menelusuri dan mendalami Firman, kita
bisa berpikir dunia ini aman-aman saja padahal kita sedang terancam. Sebab ada
persepakatan yang lain yang dipimpin oleh Adonia. Di sana menggabung
panglimanya Daud yaitu Yoab, di sana juga ada imam besar Abyatar. Setelah
mereka selesai menggelar pesta perayaan pelantikan Adonia menjadi raja sudah dapat
dipastikan yang akan temui ajal adalah Betsyeba, nabi Natan, Yoyada dan Salomo.
Nabi
Natan sebagai seorang nabi, membaca situasi yang gawat di depan. Ada bencana di
depan sehingga dia datang kepada Betsyeba dan berkata “bukankah tuan baginda
sudah berjanji bahwa anakmu Salomo yang akan duduk di atas takhta?”. Artinya
gembala itu harus ada persekutuan dengan nabi, maksudnya harus mengerti Firman
nubuatan, apa yang akan terjadi ke depan. Kalau gembala tidak mengerti bahwa
umat sedang terancam maka celakan kita yang digembalakan.
Sidang
jemaat Smirna dibukakan matanya oleh Tuhan bahwa ada ancaman dari jemaat iblis.
Dalam konteks peristiwa Salomo ini yang adalah jemaat iblis adalah Adonia. Di
sana ada imam besar Abyatar, ada panglima perang yaitu Yoab. Adonia adalah anak
dari Daud dari isteri yang bernama Hagit. Tetapi tidak pernah dia mendapatkan
pengajaran dari bapanya. Jadi yang akan menjadi musuh yang paling berat bagi
gereja Tuhan yang punya Firman pengajaran bukanlah dunia luar tetapi gereja
yang tanpa Firman pengajaran.
Kalau
kami sebagai hamba Tuhan tidak jeli mata, tidak ada persekutuan dengan Firman
nubuatan, tidak paham hal-hal yang akan terjadi maka bencana bagi gereja. Malaikat
(gembala)
itu harus tahu kondisi
Yerusalem dan mengerti kondisi Babel.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Dia
harus tahu dua hal ini supaya umat Tuhan itu digiring oleh malaikat itu jangan
ke Babel sebab dia sudah tahu akhir nasibnya. Dia harus menggiring umat Tuhan
ke Yerusalem Baru sebab nasibnya itu istimewa, kemuliaan kekal.
Betsyeba
sudah pegang janji dari Daud = ajaran pendahulu
I Raja-raja 1:5
1:5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan
berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan
kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di
depannya.
Ini
gambaran yang disebutkan dalam surat Tesalonika bahwa ada yang mau meninggikan
diri di dalam Bait Allah, itulah antikristus.
II Tesalonika 2:4
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala
yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah
dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
I Raja-raja 1:6
1:6 Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor
dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat
elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.
Adonia
tidak pernah mendapatkan hajaran dari bapa, dia tidak paham bahwa meninggikan
diri itu berlawanan dengan ajaran bapa.
I Raja-raja 1:11,30
1:11 Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba, ibu
Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa Adonia anak Hagit, telah menjadi
raja, sedang tuan kita Daud tidak mengetahuinya?
1:30 pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang
kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo
akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku
menggantikan aku."
Jemaat
Smirna memiliki janji, tetapi janji itu bisa batal kalau ibu (gembala) disitu tidak menjadi pendoa syafaat. Gembala
itu memiliki dua kepribadian dalam sidang jemaat yaitu sebagai ibu dan sebagai
bapa.
Itu
sebabnya begitu bisikan datang lewat nabi Natan, berarti Firman Pengajaran dan Firman
nubuatan diinjeksikan
kepada ibu Salomo sehingga dia jadi paham Firman nubuatan tentang apa yang akan
terjadi maka segera dia masuk dalam istana. Betsyeba datang berlutut di samping
tempat tidur Daud memohon-mohon kepada Daud dan menagih janji. Kemudian nabi
Natan masuk dan singkatnya Daud berkata “ambil anakku Salomo dan ambil bagal
betinaku. Naikkan Salomo ke
atas bagal betinaku. Biarlah nabi Natan, Yoyada, imam Zadok berjalan di depan
bersama orang Kreti dan Pleti. Dan tiuplah nafiri, berserulah daulat raja
Salomo”.
Jadi
Salomo bisa menggunakan mahkota raja dan sekaligus bisa masuk dalam nikah sebab
ada yang pegang peran yaitu ibunya. Jadi ibunya ini memposisikan diri sebagai
pendoa syafaat menuntut janji. Untuk gereja Tuhan, kami para gembala harus
memposisikan diri sebagai seorang ibu dan seorang bapa yang menuntut janji
kepada Tuhan supaya mahkota itu dikaruniakan kepada umat Tuhan.
Sekali-kali
umat Tuhan jangan coba entengkan gembala yang memberi penyahutan di hadapan
Tuhan. Sebab anda bisa menggunakan mahkota dan masuk pesta nikah karena ada
yang berseru siang malam memberikan penyahutan kepada Tuhan. Olehnya itu jangan
dilihat sebelah mata, jangan dientengkan, jangan diremehkan! Sebab posisinya
berat, dia mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk menggiring jemaat supaya masuk
Yerusalem Baru dan jangan sampai masuk ke Babel. Ini tugas seorang hamba Tuhan
dan dia rela bayar harga. Sekalipun kita diberikan Tuhan janji, kalau tidak ada
yang memberikan doa penyahutan setiap saat kepada Tuhan, kita bisa gagal.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah
kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang
harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya
dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa
keuntungan bagimu.
Itu
bagaikan Betsyeba yang bertanggung jawab demi keselamatan anaknya yaitu Salomo.
Seandainya Betsyebab tidak melakukan hal seperti itu, maka setelah mereka makan
dan minum, habislah puteri dan puteri Daud disambar oleh pedang Adonia. Tetapi
karena adanya Betsyeba maka berbalik arah. Yang kena pedang adalah Adonia dan
Yoab lalu Abyatar dipecat.
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah
menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan
contohlah iman mereka.
Tentu
yang dicontohi adalah yang memberikan teladan yang benar sampai akhir hidup
mereka. Contohi dan teladanilah iman mereka. Alangkah ironisnya anda hadir di
sini kemudian saya sebagai hamba Tuhan tidak memberikan keteladanan soal iman.
Kalau seperti itu rugi kita, rugi saudara datang di sini.
Saya
mengatakan “Tuhan itu Yehova Jireh mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada”
kemudian saya memimpin saudara membangun bangunan fisik tetapi dengan cara
dunia (kredit). Itu berarti saya tidak ada
keteladanan iman. Bagaimana saya bisa menjadi pendoa syafaat, bagaimana bisa
kita duduk bersama dengan Kristus mengenakan mahkota dalam kemuliaan kalau kami
suami isteri tidak ada keteladanan iman.
Itupun
tidak ada unsur paksaan. Kalau saudara mau melangkah ke sana sini itu terserah
saudara. Kalau melihat teladan dari gembala yang suka ke kebun bekerja mencari
nafkah maka itu teladan yang bagus untuk menggiring saudara ke Babel! Kalau
melihat teladan dari gembala yang suka kredit dan utang yang tidak
dibayar-bayar, jangan ikuti itu sebab sudah pasti membawa ke Babel!
Saya
bertanggung jawab bagaimana sidang jemaat diberikan mahkota untuk masuk dalam
pesta nikah. Ini bukan tanggung jawab yang enteng. Ini bukan mengkultus invidukan diriku tetapi supaya
memberikan pemahaman agar jangan salah melangkah.
Ada
dua arah yang ditempuh, kalau bukan melangkah ke Yerusalem Baru, pasti ke
Babel. Kondisi kedua kota ini harus dipahami oleh pendoa syafaat yang
memberikan penyahutan yaitu hamba Tuhan.
Ada 5
mahkota yang dijanjikan oleh Tuhan kepada gereja Tuhan. Kelima hal ini, warna
hidupnya harus mewarnai saudara.
1.
Mahkota
kehidupan
Tentu kita dapat dari Firman
kehidupan. Kita tidak akan peroleh mahkota kehidupan tanpa Firman kehidupan. Itu
sebabnya dalam Wahyu 2:10 disebutkan:
Wahyu 2:10
2:10
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan
melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Berarti setia dalam persekutuan
dengan Firman kehidupan maka otomatis mahkota kehidupan kita peroleh. Setia
sampai mati, berarti setia dalam Firman kehidupan.
Yohanes 6:60
6:60
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Mereka ketika mendengar Tuhan Yesus
berbicara tentang kehidupan. Bersekutu dengan dagingNya itu makanan
sesungguhnya dan bersekutu dengan darahNya itu adalah minuman yang
sesungguhnya. Berarti rela masuk dalam persiapan sengsara. Yesus bicara pada
pasal yang keenam ini tentang persiapan masuk dalam sengsara. Walaupun sengsara
itu baru ada pada pasal 18. Untuk kita gereja Tuhan, persiapan sengsara yang
dimaksud adalah menerima Firman pengajaran walaupun itu keras dan tidak dapat
diselami oleh akal manusia, padahal di dalamnya mengandung kehidupan.
Yohanes 6:63
6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Perkataan keras itu
justru di dalamnya terkandung roh dan kehidupan. Inilah persiapan supaya jangan
kita masuk dalam sengsara yang besar.
Yohanes 6:67-68
6:67
Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi
juga?"
6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Ini yang tidak bisa
diterima oleh manusia daging, oleh Kristen daging makanya seperti ini yang terjadi:
Yohanes 6:66
6:66
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.
Bagaimana bisa memakai
mahkota kehidupan kalau undur diri dari perkataan yang di dalamnya ada roh dan
kehidupan. Namun Petrus dan teman-temannya tetap bertahan.
Pasal 6 ayat 66
menceritakan murid-murid yang undur. Jadi orang yang menolak perkataan Kristus
Yesus karena merasa itu keras, berarti mereka sudah siap menerima cap 666 oleh
antikristus, masuk dalam aniaya 3,5 tahun antikristus. Justru dari sinilah
Tuhan berupaya menghindarkan saudara. Makanya kita butuh Firman kehidupan dan
Firman kehidupan ini yang membuat kita memiliki mahkota kehidupan. Sebabnya
mari kita junjung Firman kehidupan ini.
Filipi 2:16
2:16
sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari
Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Filipi 2:16 (Terjemahan Lama)
2:16
sambil menjunjung firman yang memberi hidup itu, supaya aku megah pada
Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang sia-sia dan tiada berusaha dengan
sia-sia.
Menjunjung itu berarti
ditaruh di atas kepala. Bagaimana kita bisa mendapatkan mahkota kehidupan untuk
masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah kalau mulai dari kami hamba Tuhan tidak
menjunjung Firman kehidupan. Firman itu adalah kehidupan kita, masakan Firman yang dikatakan kehidupan kita kemudian
Firman itu gagal mengadakan Rp 1.000 atau Rp 2.000 atau Rp. 100.000. Kalau
menjunjung Firman kehidupan tidak mungkin saudara mati kelaparan. Anakmu pasti berpakaian dan pasti makan. Tetapi yang menjadi
kesalahan karena tidak menjunjung Firman kehidupan, tidak mau berpegang pada
Firman kehidupan. Bagaimana mau menerima mahkota kehidupan. Kehidupan seperti
itu bisa gagal masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Kami sebagai hamba Tuhan
harus bergumul
berdoa syafaat untuk
menggumuli agar umat Tuhan luput dari ancaman Adonia dan bisa duduk di
takhtanya Daud. Takhta Daud itulah takhtanya Tuhan Yesus. Salomo didatangi oleh
ratu negeri Syeba yang mengatakan bahwa Salomo berbahagia karena duduk di
takhta Allah. Dia tidak mengatakan takhta Salomo atau takhta Daud. Kita
berbahagia karena akan duduk setakhta dengan Tuhan Yesus.
II Tawarikh 9:8
9:8
Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia
mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena
Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya,
dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan
kebenaran."
Kalau kita lebih mendalami
isi hati Tuhan, Tuhan mau mendudukan kita ditakhtaNya. Jemaat Laodekia itu
jemaat paling hancur rohaninya tetapi Tuhan tawarkan untuk duduk setakhta
dengan Tuhan. Sehancur apapun kita, kalau masih ada yang mengingatkan, ada yang
menggumuli, ada yang memberi tahu Firman nubuatan dan Firman pengajaran,
sekaligus menjadi pendoa syafaat untuk kita, berarti masih ada harap untuk kita
duduk setakhta dengan Tuhan, tinggal tergantung tanggapan saudara bagaimana.
Berpeganglah pada Firman
kehidupan. Tidak mungkin menerima mahkota kehidupan tanpa Firman kehidupan.
I Yohanes 1:1
1:1 Apa
yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat
dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan
tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Hamba Tuhan ini sudah
mendengar, sudah melihat dan sudah dia praktekkan karena meraba artinya
mempraktekkan. Ini baru benar nilainya 100 kalau dia sudah mendengar, lihat dan
raba. Itulah Firman hidup yang diberitakan.
Olehnya kita gereja Tuhan
mau didorong ke sana berarti ada yang memberi keteladanan. Keteladanan ini yang
dituntut dari pribadi hamba-hamba Tuhan yaitu keteladanan iman. Sidang jemaat
yang meneladani teladan iman hamba Tuhan maka mahkota kehidupan sudah jelas di
tangannya.
2.
Mahkota
kepermaian
Yesaya 28:5
28:5
Pada waktu itu TUHAN semesta alam akan menjadi mahkota kepermaian, dan
perhiasan kepala yang indah-indah bagi sisa umat-Nya,
Tuhan semesta alam
berarti Kehidupan yang memiliki kehidupan, itu yang menjadi mahkota saudara.
Bicara sisa Israel itu
menunjuk akhir zaman, waktu kita sekarang ini. Bagaimana bisa menerima mahkota
kepermaian kalau Tuhan tidak kita tempatkan di atas segala-galanya. Apalagi ini
menyentuh kehidupan kita yang ada pada akhir zaman. Ini membutuhkan pergumulan, membutuhkan
pergulatan, membutuhkan pergulatan melawan keinginan daging yang begitu banyak disodorkan
oleh dunia akhir zaman ini. Manusia tanpa Firman pengajaran pasti hancur dan
tidak bisa lagi memperoleh
mahkota kepermaian di kepalanya. Tuhan adalah mahkota kepermaian dan perhiasan yang indah-indah.
Berarti nabi Yesaya sudah
melihat ada umat Tuhan yang seperti dalam Yesaya 28:5. Semoga kita yang mengisi
hal ini, jangan sampai kita gagal karena tidak menempatkan Tuhan itu sebagai
mahkota kepermaian kita, tidak menempatkan Tuhan sebagai perhiasan yang indah
di atas kepala kita.
Kalau tidak menempatkan
Firman di atas segala-galanya maka orang itu pasti gagal. Tetapi Yesaya dengan
mata rohani sudah melihat 2700 tahun yang akan datang bahwa akan ada yang
mengisi kerinduan hati Tuhan ini. Makanya kita harus bergumul supaya jangan sampai
kita gagal.
Sebelum tidur saya berdoa
kepada Tuhan “bangunankan saya pada waktu yang tepat”. Tuhan bangunkan saya
sembayang karena saya tidak mau lepas dengan mahkota yang permai itulah Tuhan,
saya tidak mau kehilangan perhiasan yang indah-indah.
Tuhan tidak mengatakan
bahwa Dia menyediakan mahkota kepermaian tetapi yang menjadi mahkota adalah
diriNya sendiri. Biarlah Tuhan menjadi segala-galanya bagi kita. Saudara
bertindak, saudara bekerja, saudara bergerak, harus selalu dengan Tuhan. Pada pagi
hari biarlah kita mulai dengan Tuhan. setelah kita sepanjang hari bekerja dan mau
beristirahat, kembalikan puji syukur kepada Tuhan. Saat ada waktu-waktu ibadah
yang telah kita program, isilah itu sebagai bukti saudara menjadikan Tuhan itu
mahkota kemuliaanmu.
Hal ini justru menyentuh
akhir zaman sebab disebut Israel yang sisa. Orang Israel yang sisa yang ada di
luar tanah mereka, sekarang kembali. Tuhan mempersiapkan umatNya yang sisa,
termasuk kita gereja Tuhan di akhir zaman. Itu sebabnya kita harus berdoa, saya
sebagai gembala juga harus menaikan doa syafaat kepada Tuhan untuk sidang
jemaat. Jangan sampai ada yang melangkah keluar, sebab itu bencana besar.
Kalau dulu Yudas Iskariot
mengkhianati Tuhan Yesus karena persoalan perut. Tetapi sekarang ini banyak
orang Kristen meninggalkan Tuhan Yesus bukan karena persoalan perut tetapi hanya
karena daging sepotong, meninggalkan pengajaran yang benar hanya karena kenikmatan
seks! Mereka sangat menghina
Tuhan Yesus!
3.
Mahhkota
Abadi
I Korintus 9:25
9:25 Tiap-tiap
orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam
segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana,
tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Mahkota Abadi ini adalah
mahkota kekal. Semuanya mahkota ini ada hubungannya dengan Firman. Apalagi yang
dikatakan kekal, hanya Firman Tuhan yang kekal.
I Yohanes 2:16
2:16
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata
serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Orang yang ada keinginan
daging, keinginan mata, dia sedang berlayar menuju kebinasaan.
I Yohanes 2:17
2:17 Dan
dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan
kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Jadi selalu dikaitkan
dengan Firman. Zaman sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa itu adalah zaman
kekekalah. Setelah manusia jatuh dalam dosa baru ada perhitungan waktu. Sampai
kerajaan 1000 tahun, ada ruang dan waktu yang membatasi. Tetapi setelah masuk
dalam 1000 tahun damai itu sudah zaman kekal. Sebab setelah 1000 tahun kita
pindah di langit dan bumi yang baru. Berarti kita bersama dengan yang kekal,
itulah Firman Tuhan.
Sekarang yang dituntut
oleh Tuhan bahwa persekutuan kita dengan Firman Tuhan harus intensif, harus
terus menerus. Begitu longgar maka ada iblis untuk masuk dan akan menyikut
masuk sehingga jarak semakin jauh dengan Firman Tuhan sehingga akhirnya tidak
peduli lagi dengan Firman karena sudah keenakan dengan daging dan dunia.
Amsal 14:14
14:14 Orang yang
murtad hatinya menjadi kenyang
dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.
Kita telah dilahirkan
dalam benih Firman yang kekal itu.
I Petrus 1:22-23
1:22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1:23
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari
benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Kita sudah dilahirkan di
dalam Firman. Karena Firman
yang kekal dan abadi itu yang membawa kita pada kelahiran baru, kemudian kita
mencabut diri. Apakah ini tidak mencelakakan kehidupanmu? Ini karena kelicikan
iblis yang menipu hamba Tuhan dan umat Tuhan sehingga mencabut diri dari
kelahiran baru (murtad).
I Petrus 1:24-25
1:24
Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya
seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25
tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang
disampaikan Injil kepada kamu.
Tuhan tolong kita sebagai anak Tuhan. Jangan sampai kita meremehkan Firman yang akan
memahkotai kita dengan
mahkota abadi. Olehnya sidang jemaat upayakan untuk bersekutu dengan Firman.
Tidak sedikit hamba Tuhan yang nanti mau melayani baru baca Firman. Tuhan
tolong saya jangan sampai seperti itu. Saya harus belajar terus menerus
bersekutu dengan Firman sebab itu yang kekal.
4.
Mahkota
kebenaran
II Timotius 4:6-8
4:6
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat
kematianku sudah dekat.
4:7 Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku
telah memelihara iman.
4:8
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan
kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya
kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Kebenaran itu menyucikan,
kebenaran itu memerdekakan, kebenaran itu membuka belenggu. Mengenai mahkota
kebenaran ini, rasul Paulus menyinggung soal iman karena lewat kebenaran Firman
maka iman itu bertumbuh.
Mahkota kebenaran itu
bukan hanya diberikan kepada rasul Paulus tetapi kepada semua orang yang merindu
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Karena orang itu ada kerinduan hati
bertemu dengan Tuhan maka dia selalu tenggelam dalam proses penyucian. Dia
tidak main-main dalam ibadah, bagaimana dia disucikan untuk dipersiapkan bertemu
Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Yohanes mengatakan bahwa
sekarang melihat Tuhan dalam bentuk samar-samar tetapi kelak akan melihat Tuhan dalam wujud
yang sesungguhnya.
1 Korintus 13:12
13:12 Karena
sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi
nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan
tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku
sendiri dikenal.
Orang yang berpengharapan
seperti itu menyucikan dirinya. Mahkota kebenaran yang dijanji oleh Tuhan
mengarahkan kita untuk lebih serius dalam penyucian dan prilaku hidup kita
dibina oleh Firman.
5.
Mahkota
Kemuliaan
I Petrus 5:4
5:4 Maka
kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan
yang tidak dapat layu.
Kemuliaan ini sudah Tuhan
siapkan untuk kita sebelum dunia diciptakan. Biarlah kita mengidam akan
kemuliaan Tuhan. Coba kalau isteri mengidam, dia akan dorong suaminya supaya keinginannya terpenuhi.
Kalau saudara rindu
mendapatkan mahkota kemuliaan Tuhan berarti saudara rindu untuk memandang wajahNya.
I Yohanes 3:2-3
3:2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi
belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci.
Mahkota kemuliaan ini,
mari kita isi dengan kerinduan hati bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus,
Mempelai Laki-laki Sorga, belahan jiwa saudara. Saudara pasti
mencintaiNya kalau saudara merasa Dia adalah belahan jiwa saudara, tunangan
saudara. Pasti saudara rindu bertemu dengan Dia. Bahkan membaca suratNya saja
saudara sudah berbahagia, Alkitab ini surat cintanya Tuhan Yesus. Dalam ibadah
kita mendengarkan Firman Tuhan itu dipaparkan oleh hamba Tuhan dan kita
diarahkan melangkah. Tuhan Yesus tolong kami supaya kami berjuang sampai tetes
darah yang terakhir untuk bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Saya
rindu bertemu dengan Yesus, saya ingin memandang wajahNya.
Tuhan Yesus Memberkati.