Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 6:22-25
6:22 Pada
keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di
situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak
turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa
murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23
Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat
mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
6:24 Ketika orang
banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak,
mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari
Yesus.
6:25 Ketika
orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya:
"Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
Jika
kita kembali menoleh bagaimana perasaan Yesus, tidak terpenuhi apa yang Dia
inginkan. Walaupun berbondong-bondong orang datang kepadaNya, apa yang Dia
rindukan tidak terpenuhi. Jumlah banyak ataupun jumlah sedikit, jika yang
menjadi daya tarik kita ikut Tuhan hanya mujizat jasmani, itu belum memuaskan
hati Tuhan.
Yesaya 55:6
55:6 Carilah
TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Mereka
mencari dan mereka mendapat, tetapi hati Tuhan tidak dipuaskan dengan kehadiran
orang yang banyak ini. Yesus tidak merasa bahwa mereka adalah orang-orang yang
membutuhkan pribadiNya sebagai Kepala atau Mempelai Laki-laki Sorga. Tetapi
mereka hanya membutuhkan Yesus sebagai pemimpin dalam persoalan sosial
kemasyarakatan. Yesus tidak dapat dipuasakan dengan cara ini.
Ini
pelajaran bagi saya dan saudara. Jika pengiringan kita kepada Tuhan hanya untuk
kita jadikan Dia pemimpin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup kita, justru
Tuhan menjauh, Tuhan menghindar. Maksudnya agar mereka merubah cara pandang
mereka tentang kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka.
Di
dalam Yohanes pasal 6 ini juga Tuhan menunjukkan bahwa kalau mau mengikut
Tuhan, mengutamakan perkara yang di atas,
maka Tuhan memberikan jaminan.
Yohanes 6:27-29
6:27 Bekerjalah,
bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang
bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia
kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
6:28 Lalu kata
mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami
mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29 Jawab Yesus
kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah
kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Yesus
diutus oleh Bapa. Di sini diberikan penekanan supaya mereka percaya kepada Dia
yaitu Yesus, yang diutus oleh Bapa. Ternyata dari ayat 1 sampai ayat 26 ini
mereka belum percaya kepada Yesus, yang sesuai ukuran sorga. Coba lihat pada
diri kita, sejauh mana Tuhan mengukur orang yang disebut percaya ini. Apakah
hanya karena mengerumuni Tuhan lalu disebut orang percaya? Apakah karena Yesus
ke mana-mana lalu mereka ikut berbondong-bondong ke sana? Ternyata bukan itu
ukuranannya. Jika kita melihat ayat 29
Yohanes 6:30
6:30 Maka kata
mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami
melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Bukankah
Tuhan Yesus sudah melakukan tanda-tanda itu, tetapi mengapa Yesus masih berkata
“hendaklah kamu percaya kepada dia yang telah diutus Allah”. Di sini Yesus
membongkar hati dan cara mereka berpikir mengiring Tuhan yang di dalam
pandangan Tuhan itu salah. Jadi jangan sampai kita kelihatannya mengerumuni
Tuhan, kelihatannya ada berbondong-bondong ikut Tuhan, ternyata Tuhan justru
mencela. Berarti mereka belum bisa dikatakan orang percaya. Kehadiran siapapun
jika tidak pas dengan apa yang diinginkan oleh Tuhan maka itu belum
dikategorikan bahwa kehadiran kita adalah kehadiran orang percaya. Salah satu
contoh orang percaya:
Yohanes 6:27
6:27 Bekerjalah,
bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang
bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia
kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan
meterai-Nya."
Ciri
orang percaya dia selalu bertindak, berbuat dan apa yang dia produksi menuju
pada makanan yang tidak dapat binasa, berarti mengutamakan yang rohani. Itu
baru disebut orang percaya. Jadi sekalipun orang berbondong-bondong mengerumuni
Tuhan Yesus, tetapi kalau tujuannya yang fana, itu bukan orang Kristen yang
dikategorikan percaya. Kristen yang dikategorikan percaya itu mengutamakan yang
rohani. Orang yang mengutamakan yang rohani itu ada pada ayat 44 dan 45.
Kenyataannya di sini mereka sudah berbondong-bondong. Menurut ukuran manusia
inilah orang percaya, tetapi Yesus mengatakan ayat 29 dan dibuktikan pada ayat
30 bahwa mereka belum dikategorikan orang percaya padahal sudah melihat tanda.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada
seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa
yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada
tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan
setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang
kepada-Ku.
Orang
yang digarap oleh Bapa lewat Firman pengajaran, orang inilah yang akan dibawa
oleh Bapa kepada Yesus. Kemudian 3 kali disebut “dibangkitkan pada akhir
zaman”.
Yohanes 6:39
6:39 Dan Inilah
kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada
akhir zaman.
Kehidupan
yang ikut Tuhan hanya sekedar memenuhi kebutuhan lahiriahnya, tidak dijamin
oleh Tuhan bahwa dia tidak akan hilang. Tetapi yang tidak hilang adalah orang
percaya dan buktinya dia percaya adalah dia mau diajar. Bukan karena dia
mendapat asupan-asupan kebutuhan jasmaninya. Kehidupan yang mau diajar berarti
dia berserah diri di tangan Tuhan. Diajar untuk dibentuk karakteristiknya
sehingga sama dengan Tuhan.
Yohanes 6:40,44
6:40 Sebab
inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya
pada akhir zaman."
6:44 Tidak ada
seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa
yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Jadi
yang dijamin dibangkitkan pada akhir zaman bukan sebatas berbondong-bondong.
Memang yang sebatas berbondong-bondong itu walaupun kuasa
Tuhan nampak di dalam kehidupan mereka karena Tuhan berbuat mujizat, jangan
kita kepincut dengan itu. Bukan berarti Tuhan melakukan mujizat itu sia-sia.
Tetapi kerinduan hati Tuhan agar mereka yang sudah terpikat dengan mujizat itu
jangan berhenti di situ. Sebab banyak kehidupan Kristen imannya jadi kandas
kembali hanya karena sampai pada melihat mujizat. Kalau iman hanya karena
melihat mujizat yang Tuhan lakukan secara jasmani, nanti pengiringannya kandas,
tidak berkelanjutan.
Ini
untuk saya lebih dahulu. Saya jaga jangan sampai pengikutanku hanya termotivasi
karena itu. Orang yang seperti itu bisa berkata “jadi kami salah”. Mereka tidak salah tetapi jalannya hanya
separuh jalan. Jalannya masih panjang namun mereka sudah berhenti. Mereka sudah
ada pada jalan yang tepat tetapi tidak lanjut perjalananya. Padahal Tuhan mau
kita disempurnakan.
Yohanes 6:45
6:45 Ada
tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan
setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang
kepada-Ku.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN
telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar
dan mulia;
Ini
adalah sarana yang Tuhan pakai sehingga kita diajar oleh Bapa lewat ini untuk
keselamatan kita. Sesudah kita dijamah oleh Tuhan seperti Tuhan membentuk Hawa,
sesudah itu baru kita dibawa kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Itulah
ujung perjalanan, itu tujuannya. Jangan sudah ada di jalan benar, tetapi berhenti di tengah jalan.
Kemudian yang berhenti di tengah jalan itu mendengar yang meneruskan
perjalanannya kemudian malah berkata “memangnya kami salah!”. Memang salah
karena mereka berhenti! Di sini letak perbedaan kita umat Tuhan. Padahal tujuan
Tuhan kita dikemas oleh Firman pengajaran, Roh dan Kasih Allah dan setelah
selesai dibawa kepada Yesus “ini tubuhMu, terimalah”. Seperti dulu Tuhan
membawa Hawa kepada Adam “ini isterimu”.
Ini
untuk kita, jangan merasa tersinggung kemudian berkata
“berarti kami tidak betul!”. Mereka betul tetapi baru berapa meter mereka
berjalan, padahal jalan itu harus dijalani terus sampai pada kesempurnaan.
Tuhan
Yesus dalam dialog yang tajam ini, Yesus angkat persoalan roti manna.
Yohanes 6:30
6:30 Maka kata
mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami
melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Ini
bukti mereka berbondong-bondong ikut Yesus tetapi belum sampai pada standar
percaya. Mereka cuma kagum melihat mujizat, tetapi belum
ukuran orang percaya.
Yohanes 6:31
6:31 Nenek
moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka
diberi-Nya makan roti dari sorga."
Yang
pembuka dialog mengangkat soal roti manna justru mereka. Yesus langsung menanggapi
serius persoalan ini. Setelah mereka angkat persoalan roti manna, Yesus
berkata:
Yohanes 6:32
6:32 Maka kata
Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang
memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti
yang benar dari sorga.
Saudara
yang diberkati Tuhan, di sinilah terpeleset mereka, disinilah mereka terpental.
Mengapa? Kalau Tuhan katakan bukan Musa, karena pandangan mereka selama ini
Musalah yang memberi mereka roti manna, sehingga Tuhan pangkas. Roti manna itu
dari mana?\
Mazmur 78:24-25
78:24 menurunkan
kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum
dari langit;
78:25 setiap
orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah.
Pertama
hujan Manna, Bapa di sorga yang memberikan kepada mereka, bukan Musa. Hujan
manna dan gandum dari langit ternyata disimpulkan adalah roti malaikat. Ini
pelajaran bagiku, pertama disebut hujan manna. Sebenarnya bisa saja dikatakan
“Tuhan menurunkan manna” tetapi di sini disebut hujan. Ini perlu mendapat
perhatian serius dari kita. Kalau bicara hujan, berarti dia bisa turun di mana
saja. Bagi orang Israel, ketika hujan manna itu turun, dikatakan itu bagaikan
embun. Pengertiannya bagi kita, jangan biarkan hujan itu turun tanpa saudara
pungut atau saudara tampung. Memang dia akan turun, tetapi apakah saya dan
saudara siap untuk menampung? Kalau Tuhan turunkan hujan manna, semua orang
bisa kena. Tetapi orang yang punya iman, dia akan menampung atau memungut.
Saya
ibaratkan dua tempayan, yang satu mulutnya ke bawah karena
menanti hujan turun, yang satu mulutnya ke bawah. Sama-sama didirus oleh hujan,
sama-sama disiram oleh hujan, sama-sama kena hujan, tetapi yang mulutnya ke
atas penuh air, yang mulutnya ke bawah juga basah tetapi tidak ada air satu
tetespun. Inilah kehidupan Kristen. Yang diibaratkan mulutnya ke bawah itulah
kehidupan yang hanya ikut-ikut tetapi tidak punya dasar percaya serius dengan
Firman, kristen duniawi.
Tetapi yang betul-betul serius dengan Firman itu dia pungut, dia tampung
seperti tempayan mulutnya ke atas.
Di
sini Tuhan bicara gandum, bukan tepung. Berarti masih perlu kita kisar atau masih perlu ada pekerjaan dari
pihak kita kemudian kita tumbuk, kita ayak sampai halus. Ada aktifitas kita
ketika kita mendengar Firman. Bukan seperti tempayan yang mulutnya di bawah,
mana aktifitasnya. Ini yang banyak kali terjadi dalam dunia Kristen. Kemudian
yang mulut dibawa mendengar komentar yang mulut di atas malah berucap
“memangnya saya bukan orang Kristen!”. Dia Kristen, sama-sama kena hujan,
tetapi mana isinya. Kosong gentongnya, hatinya kosong, pikirannya kosong tanpa
Firman. Ini yang seringkali terjadi dalam dunia Kristen sehingga terjadi
perdebatan dan mereka berkata “memangnya kami percaya pada Yesus yang mana?
Yesus yang kakak atau Yesus yang adik?”. Padahal bukan itu persoalannya,
persoalannya ada pada hati, persoalannya panjang perjalanan kita sudah sejauh
mana.
Kemudian
disebutkan roti malaikat. Untuk kita sekarang itulah roti penggembalaan.
Malaikat itu bicara tentang gembala sidang.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia
ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian
emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki
dian itu ialah ketujuh jemaat."
Jadi
sidang jemaat yang diberkati oleh Tuhan mendapatkan pelayanan dari seorang
gembala. Maka kami hamba Tuhan harus memiliki hal ini. Kalau saya sendiri
seperti tempayan mulutnya ke bawah, apa yang saya mau cedok kepada saudara, apa
yang saya mau bagikan kepada sidang jemaat. Setelah berhenti hujan ternyata
tetap kosong. Tetapi jika mulutnya ke atas dia akan penuh, kemudian Tuhan
berkata “cedoklah” seperti dalam Yohanes pasal 2. Hasilnya luar biasa kalau
tempayan itu penuh.
Yohanes 2:7-8
2:7 Yesus
berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh
dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin
pesta." Lalu mereka pun membawanya.
Itu
pekerjaan pelayan yang bekerja sama dengan Tuhan, dalam arti dengar-dengaran
pada perintah, tidak meragukan perintah Tuhan. Itu model gembala yang benar di
hadapan Tuhan yang tidak ragu apa yang Tuhan katakan kepadanya, dia langsung
lakukan. Padahal yang dibutuhkan air anggur, kenapa malah timba air untuk isi
tempayan. Tetapi karena mereka melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, justru
terjadi mujizat.
Yohanes
2:1-11 ini pestanya ada dua suasana. Suasana pertama ayat 1 sampai ayat 6, akan
berujung kepada aib atau malu. Tetapi karena kehadiran Tuhan Gembala Agung dan
pelayan-pelayan itu mewakili gembala kecil yang dengar-dengaran maka pesta
pertama yang mengarah kepada aib, dirubah Tuhan suasananya menjadi pesta yang
luar biasa, suasana sukacita.
Di
dalam penggembalaan itu, ketika kita diberi makan roti malaikat, berarti
mendapat pelayanan penggembalaan, jangan berhenti pada pesta pertama. Bicara
mempelai tetapi kenyataannya berakhir dengan aib, dengan memalukan!
Yohanes 2:9-10
2:9 Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu,
mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata
kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah
orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur
yang baik sampai sekarang."
Ternyata
suasana pesta kedua diisi dengan air anggur yang baru, air anggur yang sangat
baik. Inilah perjalanan kita
gereja Tuhan. Pesta pertama kalau dapat dikatakan itu pesta suasana nikah kita
secara jasmani. Olehnya kalau kita hanya memikirkan bagaimana untuk meresponi,
untuk mengangkat nikah jasmani ini dengan cara kita, maka kita akan gagal. Tetapi
kita harus mengundang Yesus dalam nikah. Kita yang sudah menikah, kita periksa
apakah kita hadirkan Yesus di dalam nikah kita. Bagi yang belum menikah, jika
kelak anda mau menikah, nyatakan kepada Tuhan bahwa nikahmu miliknya Tuhan,
nikahmu Tuhan yang punya.
Apa
yang kita lihat dalam Yohanes pasal 2 ini? Ketika pesta mereka mengundang
Yesus. Jadi waktu persiapan nikah mereka tidak mengundang Yesus. Sejak awal
persiapan kita masuk dalam nikah sudah harus kita mengundang Tuhan Yesus,
jangan nanti pestanya. Bagaimana caranya? Undang hamba Tuhan untuk mendukung
dalam doa. Begitu masuk dalam nikah bawa nikahmu menjadi miliknya Tuhan. Kenapa
banyak kehidupan yang nikahnya tidak dia bawa menjadi miliknya Tuhan? Sebab
setelah menikah maka itu perpuluhan yang dia terima dari berkat yang dia
peroleh! Berarti nikah itu bukan milik Tuhan karena perpuluhan itu milik Tuhan.
Itu sebabnya seringkali diganggu karena tidak menyadari bahwa nikah adalah
milik Tuhan. Senang menerima amplop 1 peti, tetapi mana perpuluhan. Dia lupa
milik Tuhan, berarti nikahnya tidak dia bawa menjadi milik Tuhan. Maka jangan
heran nikahnya menjadi ribet karena tidak dikawal dari sejak awal.
Tuhan ingatkan kepada umatNya bagaimana mereka mendapat ransum dari sorga.
Nehemia 9:15,21
9:15 Telah
Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air
Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau
menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah
telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka.
9:21 Empat puluh
tahun lamanya Engkau memberikan mereka makan di padang gurun. Mereka tidak
berkekurangan, pakaian mereka tidak rusak, dan kaki mereka tidak bengkak.
Tuhan
kembali ingat dan peringatan ini ada dalam doa Nehemia, pengakuan Nehemia di hadapan
Tuhan. Dan dia perdengarkan doa ini kepada khalayak
ramai/ umat Israel. Diingatkan bagaimana sikap
mereka.
Kita lihat bagaimana bentuk fisik dari manna
ini.
Keluaran 16:14
16:14 Ketika
embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang
halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
Disebut
manna ini sesuatu yang halus. Makanya Yesus tidak segan mengatakan “Akulah roti
yang turun dari sorga” dengan kata lain “Akulah roti manna itu” sebab sifatNya
halus. Kehadiran Yesus di atas muka bumi ini dan 3,5 tahun dalam pelayanNya,
kita lihat bagaimana budi perketiNya begitu halus. Ini adalah karakteristik
dari roti manna yang juga menunjuk karakter Yesus. Tetapi bukan berarti Yesus
tidak pernah melakukan yang keras. Kalau selama 3,5 tahun budi pekertinya
halus, apalagi bila menghadapi wanita. Tetapi setelah bangkit dari kubur, Dia
keras menghadapi wanita! Jadi kita lihat, inilah karakter pribadi Yesus. Lihat
dalam Wahyu pasal 3, di dalam jemaat Tiatira apakah Yesus tidak keras menghadapi
Izebel?.
Kita
perhatikan di sini agar kita ini memanfaatkan karakteristiknya Tuhan yang
halus, agar itu dimasukan dalam diri kita sehingga kita juga lemah lembut
seperti Tuhan Yesus berkata:
Matius 11:28-29
11:28 Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
11:29 Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Roti
manna itu juga sesuatu yang seperti sisik. Ikan itu punya sisik yang
berlapis-lapis. Sisik di sini berbicara tentang tameng atau perlindungan. Baju
zirah itu bagaikan sisik. Berarti jika kita mengkonsumsi roti manna, sekaligus
kita akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Baju zirah itu dibuat seperti
sisik dari lempengan-lempengan baja yang diatur sedemikian rupa sehingga
walaupun kena lembing, lembing itu akan terpental. Itu menunjukan perlindungan
Tuhan.
Jadi
kalau kita makan roti manna, kita akan menerima dan merasakan pengaruh sorga sesuatu
yang halus, sehingga karakteristik Yesus Kristus yang halus dan lemah lembut
masuk pada kita. Kemudian kita mendapat perlindungan. Sisik itu juga banyak.
Itu menunjukkan mengkonsumsi roti manna mengarahkan kita pada persekutuan tubuh Kristus. Ketika mereka mengangkat
tentang roti manna, ternyata mereka tidak halus, sifat mereka kasar.
Bahkan mengejar Yesus mau dilempar dengan batu. Manna bukti
sifat
yang halus yang dimakan oleh nenek moyang mereka dahulu, sifat itu tidak turun
pada mereka. Kemudian sisik itu menunjuk perlindungan, kenyataannya zaman Yesus
bersama dengan mereka, mereka ada dibawah penjajahan Romawi. Kemudian mana
kesatuan mereka, tidak ada.
Yang
mereka hina ini adalah sesuatu yang halus. Artinya mereka menghina persoalan
lemah lembut (sifat Yesus). Kemudian mereka menghina
perlindungan dari Tuhan. Yang ketiga mereka menghina persekutuan yang diatur
oleh Tuhan. Bagaimana bentuk penghinaan
mereka?
Bilangan 21:4-5
21:4 Setelah
mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk
mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di
tengah jalan.
21:5 Lalu mereka
berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar
dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti
dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
3
hal tadi ikut mereka hina. Dan ini sangat riskan akhir zaman ini. Puji Tuhan
jika saya dan saudara memahami jika Tuhan mengatakan roti malaikat, gandum dari
langit. Berarti kita tidak terima instan tetapi ada pekerjaan yang harus kita
kerjakan. Jika ini ada, jangan sampai saudara menghina perlindungan Tuhan,
menghina karakteristik Tuhan yang lemah lembut, menghina ajakan persekutuan
Tuhan mulai dari nikah kita sampai persekutuan besar menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar