Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 7:16-20
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk
bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan
janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan
mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa
menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan
persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada
allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
7:19 Hati-Kukah sebenarnya yang mereka sakiti,
demikianlah firman TUHAN, bukankah hati mereka sendiri, sehingga mereka menjadi
malu?
7:20 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH:
Sesungguhnya, murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan tercurah ke tempat ini, ke
atas manusia, ke atas hewan, ke atas pohon-pohonan di padang dan ke atas hasil
tanah; amarah itu akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam."
Firman Tuhan ini menyatakan kepada
kita bahwa Tuhan dengan hambaNya ada satu jalinan pekerjaan yang kuat. Jadi hambaNya dihargai oleh Tuhan
dan hamba Tuhan sangat menghargai
Tuhan. Itu adalah satu jalinan kerja sama yang indah, sehingga pada ayat 16
kita baca bagaimana Tuhan mengatur hamba Tuhan. Hadirnya hamba Tuhan di dalam
sidang jemaat itu sangat dibutuhkan oleh gereja sebab dia akan menjadi pendoa
syafaat, menjadi penyalur berkat perdamaian bagi umat dari
Tuhan. Tetapi kami hamba Tuhan ada di dalam kendali sorga. Buktinya di sini:
Yeremia
7:16
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk
bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan
janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
Ini adalah kerja sama antara Tuhan
dengan hamba Tuhan. Jadi kami hamba Tuhan tidak boleh sembarang dalam pelayanan, tetapi ada di bawah kendali
sorga.
Yeremia
5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan
kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Jadi kehadiran kami di tengah-tengah
sidang jemaat bertugas antara lain sebagai pendoa syafaat, penyalur berkat pendamaian dari sorga kepada umat Tuhan.
Olehnya, kalau kita perhatikan di sini bagaimana Tuhan mengatur gerakan dari
hamba Tuhan, dalam hal ini
yang diatur adalah Yeremia. Tuhan cegah Yeremia “jangan lagi kau naikan doa
syafaat, Aku tidak mau dengar”. Berarti kebalikannya kalau hamba Tuhan berdoa
itu didengar oleh Tuhan. Dan kali ini Tuhan stel “jangan kau berdoa, Aku tidak
mau dengar” sebab ada masalah. Kita sudah baca di 3 tempat di kitab nabi
Yeremia ini Tuhan larang Yeremia supaya jangan berdoa. “Aku tidak mau dengar,
biarpun mereka puasa Aku tidak mau dengar”.
Kita temukan banyak masalah tetapi
disimpulkan ada 3 masalah yang membuat hati Tuhan tidak sejahtera lagi, hati
Tuhan sakit disebabkan oleh mereka.
Yeremia
7:16; 11:14
7:16 "Tetapi engkau,1janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah
sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku,
sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
11:14 Adapun engkau, 2janganlah engkau berdoa untuk bangsa ini dan
janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku tidak akan
mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka mereka.
Ini parah, ada hamba Tuhan hadir di
situ tetapi ditutup/diblokir
Tuhan “jangan kau berdoa”. Jadi tidak ada pelayanan syafaat dan itu perintah
dari atas. Jadi ini koreksi bagi seluruh umat kalau sampai Tuhan perintah
“jangan kau berdoa!”.
Yeremia
14:11
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau
berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
Ini bencana bagi sidang jemaat kalau
sampai hamba Tuhan distop oleh Tuhan. Padahal kehadiran hamba Tuhan dibutuhkan
oleh sidang jemaat untuk memberikan syafaat kepada jemaat. Jemaat perhatikan,
jika ada koreksi Firman Tuhan, jangan sampai saudara menolak. Sebab kalau
saudara menolak maka nanti satu saat Tuhan tutup dan bungkemkan hamba Tuhan
tidak mau berbicara dan tidak diizinkan untuk berbicara. Padahal tugas hamba
Tuhan adalah berdoa bagi sidang jemaat kemudian memberi pelayanan Firman kepada
jemaat.
Kisah
Para Rasul 6:4
Kalau hamba Tuhan sudah tidak diizinkan mendoakan jemaat, maka harus
dikoreksi. Ada 3 masalah yang disimpulkan dalam kitab Yeremia ini.
1. Dalam Yeremia 7:1-15 yaitu ayat 4 dan 8, umat Tuhan senang atau percaya
yang dusta. Yang benar mereka tidak mau peduli, yang dusta yang mereka percaya.
Kalau seperti itu berarti mereka sudah ada pada keberpihakan kepada iblis sebab
iblis adalah bapa pendusta. Maka Tuhan tidak mau peduli lagi kepada mereka.
Padahal mereka umat tebusan Tuhan tetapi membelot dan percaya kepada dusta. Ini
yang mejadi keprihatinan kami hamba Tuhan. Jadi kalau ibu bapa sidang jemaat
lebih percaya yang bohong, maka itu bahaya.
Yeremia 7:4,8
7:4
Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait
TUHAN, bait TUHAN,
7:8
Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi
faedah.
Jadi hati dan pikiran umat Tuhan sudah tidak tertuju kepada
Tuhan. Ibadah pelayanan bukan lagi kepada Tuhan. Ini yang membuat Tuhan
melarang Yeremia mendoakan mereka sebab sudah keterlaluan. Berulang kali Tuhan mengoreksi mereka. Dalam Yeremia
7:1-15 Tuhan sudah transparan sampai Tuhan tunjuk itu Silo. Silo artinya
perhentian dan itu ada di negeri Dan. Jadi Dan ini yang lebih dahulu menikmati Silo
karena di Silo itulah didirikan Tabernakel. Tetapi karena suku Dan sandingkan
dengan terafim dan berhala, itu sebabnya Tuhan buang itu Silo. Sekarang
terulang lebih parah di tengah-tengah Israel. Kalau Tuhan tunjukan contoh Silo,
pasti Tuhan akan buang apalagi ini sudah tambah parah.
Sebabnya kita umat Tuhan membutuhkan kehadiran hamba Tuhan.
Dan hamba Tuhan itu akan berupaya seperti Musa. Tuhan katakan kepada Musa
“undur engkau Musa, Aku akan binasakan mereka. Dan Aku akan lahirkan bangsa
dari engkau”. Tetapi Musa tetap tampil dan berseru “jangan Tuhan”. Itulah guna
hamba Tuhan di tengah-tengah sidang jemaat. Tetapi kalau ini sudah distop oleh
Tuhan, kasihan jemaat. Ini yang jangan terjadi di dalam kehidupan kita sebab
sangat berat akibatnya. Kita sudah ikuti juga bagaimana Tuhan bicara bahwa ada
pedang, ada kelaparan dan ada bela sampar. Itu yang akan Tuhan nyatakan dan
turunkan dalam sidang jemaat.
Jadi solusi dari masalah yang pertama ini adalah buang yang
dusta dan terima yang benar. Kalau ini maka hamba Tuhan ini akan menjadi pendoa
syafaat yang doanya akan diterima. Padahal Tuhan cari hamba Tuhan yang mau
menjadi pendoa syafaat.
Yehezkiel 22:30
22:30
Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau
yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi
Aku tidak menemuinya.
Di sisi lain Tuhan sudah bangkit murkaNya tidak bisa lagi di
tahan. Tetapi di sisi lain Tuhan masih mencari siapa yang menjadi pendoa
syafaat. Untuk mendirikan tembok, berarti menjadi pendoa syafaat untuk negeri,
tetapi Tuhan tidak temukan lagi. Sehingga umat Israel ketika mereka mengatakan
“ini sudah bencana bagi kami”. Tetapi masih ada secuil kalimat yang membuat
hati Tuhan luruh sehingga Tuhan mengatakan “Aku tidak menghendaki seorangpun
binasa”. Ini kemurahan Tuhan, makanya jangan kita bangkitkan murka Tuhan, tetapi
mari kita dambakan
kemurahan Tuhan.
Roma 2:4-5
2:4
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan
kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah
menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka
atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan
dinyatakan.
Yehezkiel 33:10
33:10
Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini:
Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami
hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup?
Mereka tahu mereka sudah hancur. Tetapi Tuhan katakan:
Yehezkiel 33:11
33:11
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH,
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah,
bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum
Israel?
Kepada orang fasik ini masih diberikan peluang. Jadi benar-benar
Israel ini sudah dicap oleh Tuhan bahwa mereka fasik.
Mazmur 36:2
36:2
Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada
orang itu,
Tuhan tidak menghendaki orang fasik mati yang penting mereka
bertobat dari kelakuannya. Di sini Tuhan masih berkenan walaupun sudah dicap
oleh Tuhan fasik.
Kita akan melihat bagaimana karakter kami hamba Tuhan sebagai
pendoa syafaat. Itulah hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan dalam sidang jemaat.
Salah satunya dia percaya akan janji-janji Tuhan dan dia menolak roh kefasikan.
Itulah pendoa syafaat.
II Korintus 7:1
7:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu,
marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan
dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Ada banyak janji Tuhan, bahkan pakar Alkitab mengatakan ada
32.500 janji Tuhan namun ada 1 janji Tuhan yang besar. Hamba Tuhan ini percaya
akan janji Tuhan. Utamanya dia akan letakkan kepercayaannya di atas II Petrus
1:4.
II Petrus 1:4
1:4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga
dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat
ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Dalam pelayanan kami hamba Tuhan untuk mendorong sidang
jemaat menerima kodrat Ilahi, disaluti
sifat Ilahi. Sifat Ilahi itu salah satunya adalah kekudusan, tidak ada dusta
kita temukan di dalam dirinya. Karena kalau orang fasik, korban dan bahkan doanyapun
menjadi kekejian bagi Tuhan. Bagaimana kalau saya sebagai hamba Tuhan ada roh
kefasikan, maka doaku menjadi kekejian pada Tuhan. Ini jangan terjadi dalam
diriku sebagai hamba Tuhan. Sebab nanti sidang jemaat akan ikut-ikutan dan
sama-sama terjerumus dalam murka Tuhan. Ini jangan sampai terjadi.
Coba kita baca dulu karakter pendoa syafaat ini. Contohnya:
II Samuel 7:28
7:28
Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah
kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.
Daud percaya janji Tuhan akan dirinya. Kalau dia fasik tidak
mungkin Tuhan terima. Sebab korban orang fasik dan doa orang fasik adalah
kekejian.
Amsal 28:9
28:9
Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah
kekejian.
Jadi memalingkan telinga untuk tidak mendengarkan hukum, juga
doanya adalah kekejian. Yeremia tidak melakukan kekejian tetapi Tuhan tutup
mulutnya jangan berdoa. Bukan Yeremia yang salah, tetapi letak kesalahannya ada
pada umat Tuhan. Mengapa? Umat Tuhan percaya yang mayoritas yang pembohong itu.
Mereka mendustai umat Tuhan “ini Bait Allah, kita selamat, kita selamat”.
Walaupun berkelepotan dengan dosa, melakukan pelanggaran yang tidak terpuji.
Sehingga Alkitab mengatakan seluruh jalan-jalan di Yerusalem penuh dengan
kejahatan dan kenajisan. Jalan itu adalah tempat di mana orang lalu lalang,
jalan itu tempat kesibukan yang kita lihat. Berarti semua aktifitas di
Yerusalem menghadirkan kejahatan dan kenajisan. Itu sebabnya Tuhan katakan “Yeremia
jangan berdoa lagi bagi mereka!”.
Coba kita perhatikan bagaimana Yerusalem ini sehingga kota
ini benar-benar penuh dengan kejahatan.
Yeremia 11:13
11:13
Sebab seperti banyaknya kotamu demikian banyaknya para allahmu, hai Yehuda, dan
seperti banyaknya jalan di Yerusalem demikian banyaknya mezbah yang kamu
dirikan untuk membakar korban kepada Baal.
Semua hanya kejahatan dan kenajisan sebab perzinahan rohani
yang muncul di situ. Ini jangan terjadi pada diri kita jemaat Tuhan. Walaupun
hamba Tuhan paksakan berdoa tetapi hanya sundul loteng, tidak bisa tembus ke
sorga sebab Tuhan tidak mau mendengar. Biarpun dia asah lututnya tetapi kalau
Tuhan sudah tidak mau mendengar maka itu bencana. Kita perhatikan di sini agar
kesibukan-kesibukan kita, lalu lalang kita, aktifitas kita, warnailah dengan
tanda kekudusan di hadapan Tuhan.
Tuhan sudah tidak sanggup melihat lagi hal ini sehingga Tuhan
katakan “Yeremia jangan
berdoa!”.
2. Yeremia 11:14-15
11:14
Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk bangsa ini dan janganlah naikkan
permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku tidak akan mendengarkan pada waktu
mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka mereka.
11:15
Apakah lagi urusan kekasih-Ku di dalam rumah-Ku, bukankah ia sudah melaksanakan
rancangan-rancangan yang jahat? Dapatkah nazar-nazar dan daging yang suci
melewatkan malapetaka dari padamu, sehingga kemudian engkau dapat beria-ria?
Mereka ini disebut oleh Tuhan kekasihNya. Bukankah Israel itu
disebut isterinya Tuhan.
Yeremia 3:6-9; 2:2
3:6
TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat
apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas
setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk
bersundal di sana?
3:7
Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia
tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang
tidak setia.
3:8
Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan
murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya
perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi
bersundal.
3:9
Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah
dengan menyembah batu dan kayu.
2:2
"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan:
Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada
cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di
padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
Mereka disebut pengantinnya Tuhan, kekasihnya Tuhan, tetapi
sekarang putus. Mereka tidak lagi mengikuti rancangan suaminya, tetapi mereka
membentuk pola yang baru rancangan-rancangannya sendiri. Ternyata di hadapan
Tuhan itu jahat.
Yeremia 11:16
11:16
Pohon zaitun yang rimbun, elok dipandang mata, pernah TUHAN menamai engkau.
Tetapi dengan bunyi keributan yang hebat Ia menyalakan api pada daun-daunnya,
sehingga ranting-rantingnya terbakar.
Ranting pohon zaitun ini tahan lama tidak mudah kering, tetapi
mudah terbakar. Seorang hamba Tuhan di Amerika yaitu W.W Peterson mendapat
penglihatan melihat satu pohon zaitun yang rimbun dan buahnya begitu banyak.
Tiba-tiba buahnya berjatuhan, lama kelamaan daunnya berjatuhan, kemudian
rantingnya kering dan patah sehingga tinggal tunggul. Melihat itu dia
tercengang-cengang. Mendadak dia lihat dari tunggul itu tumbuh lagi dan
bersemi, bertunas, keluar daun, keluar bunga dan lebat kembali buahnya. Dia
tanya “Tuhan, apa itu?” Tuhan jawab itulah gereja, mula-mula gereja tumbuh
subur, buahnya luar biasa, itulah zaman Petrus dan zaman rasul Paulus. Tetapi
kemudian gereja masuk dalam kegelapan, bagaikan zaitun yang merangas tinggal
tunggul. Tetapi akhir zaman akan tumbuh kembali. Itu pengharapan yang harus ada
pada kita.
Hal ini kita dambakan hari-hari terakhir ini, tetapi jangan
saudara abaikan hadirnya hamba Tuhan di tengah-tengah sidang jemaat. Kalau
Tuhan sangat butuh hamba Tuhan di tengah-tengah jemaat, masakan jemaat tidak
butuh. Kalau Tuhan sangat-sangat memperhatikan hamba Tuhan supaya hadir di
tengah-tengah sidang jemaat, masakan umat menolak.
1) Karakter hamba Tuhan yang pertama adalah berpegang pada janji Tuhan, tidak
ada roh fasik dalam dirinya, dia takut akan Tuhan dan dosa tidak lagi menguasai
dirinya. Itulah yang dicari oleh Tuhan.
2) Gembala itu harus seorang suami. Bagaimana karakternya sebagai pendoa
syafaat?
I Petrus 3:7
3:7
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari
kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Mengapa menjadi bijaksana?
Ulangan 4:5-6
4:5
Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang
diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian
di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
4:6
Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan
akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan
ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan
berakal budi.
Kalau dia ada Firman dan penuh
Firman maka pasti dia adalah suami atau hamba Tuhan yang bijaksana yang duduk di samping isterinya. Suami
duduklah bersama dengan isterimu.
I Petrus 3:7
3:7
Demikian juga kamu, hai suami-suami, (duduklah bersama isterimu) hiduplah
bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka
sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan
terhalang.
Utamanya saya sebagai suami dan sebagai gembala, saya belajar dan diajar
oleh Tuhan. Bukan berarti dari awal langsung mulus-mulus. Itu sebabnya
suami-suami perhatikan bagaimana kalau duduk dengan isterimu, jangan sampai
doamu terkendala. Apalagi kalau yang doanya terkendala itu adalah saya sebagai
gembala. Kalau seperti itu berarti penyebabnya bukan karena Tuhan stop tetapi
saya yang stop diri saya sendiri, itu bodoh namanya! Yang kena imbasnya adalah
jemaat padahal jemaat tidak salah.
Itu sebabnya kita perhatikan di sini jangan sampai mengikuti
rancangan-rancangannya sendiri sehingga rancangan Tuhan dibuang. Padahal
biarpun rancangan
Tuhan itu dia buang, tetapi
rencana Tuhan tidak bisa digagalkan oleh siapapun.
Mazmur 33:10-11
33:10
TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku
bangsa;
33:11
tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Rancangan Tuhan adalah untuk
menciptakan gerejaNya menjadi Mempelai Wanita. Itu pasti berhasil sebab dibuktikan
ada Wahyu 12:1, berarti akan ada. Semoga saudara dan saya ada di situ. Ini
keriduan hatiku agar saya bersama, isteri, anak dan cucu beserta jemaat ada di
situ.
Dalam Yehezkiel 33:10 orang Israel mengatakan dosa mereka
sudah keterlaluan tetapi Tuhan masih sisipkan ayat 11.
Yehezkiel 33:10-11
33:10
Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini:
Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami
hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup?
33:11
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH,
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah,
bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum
Israel?
Tuhan tidak menghendaki matinya seorang fasik. Sudah fasik
tetapi Tuhan masih berupaya. Siapa yang disuruh Tuhan menolong orang itu?
Itulah hamba Tuhan.
Jadi Yeremia 11:14-15 maksudnya jangan membangun rancangan
pemikiran kita sendiri. Tetapi taklukanlah pikiran kita kepada Kristus. Dan ini
adalah wejangan Tuhan untuk saya lebih dahulu.
Yeremia 21:10
21:10
Sebab Aku telah menentang kota ini untuk mendatangkan kecelakaan dan bukan
untuk mendatangkan keberuntungannya, demikianlah firman TUHAN. Kota ini akan
diserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan membakarnya habis dengan
api."
Padahal Tuhan merancang masa depan yang penuh harapan, tetapi
di sini malah dibalik oleh Tuhan. Apa sebabnya? Karena umat Tuhan sudah membuat
rancangan tersendiri dan menyisihkan rancangan Tuhan. Artinya perjalanan mereka
tidak lagi mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus tetapi mengarah pada
persoalan-persoalan yang lain. Padahal arah perjalanan kita adalah untuk masuk
dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Begitu rupa cetusan hati Tuhan mengungkapkan amarah dan
murkaNya kepada mereka. Oleh karena mereka sudah membuang rancangan Tuhan dan
mereka berjalan dengan rancangan-rancangannya sendiri. Padahal ada rancangan
Tuhan yang penuh pengharapan. Dan pengharapan itu bagaikan sauh yang kuat yang
dilabuhkan dibelakang pintu tirai. Berarti rancangan Tuhan mau membawa kita
menjadi peti untuk menerima tutup peti. Peti itu tidak kosong tetapi ada
isinya. Itu rancangan Tuhan untuk menjadikan gereja sebagai peti yang menerima
tutup peti. Tetapi bukan peti kosong namun peti yang ada isi.
Itulah rancangan Tuhan, tetapi rancangan mereka tidak sama
dengan itu, mereka sudah punya rancangan yang lain. Ini yang jangan terjadi
pada diriku. Ayo sidang jemaat, dalam apapun yang kita kerjakan, apakah
membangun rumah, buka kebun atau mencari pekerjaan, dahulukan rancangan Tuhan.
Bawa dirimu dalam rancangan Tuhan sehingga apa yang saudara kerjakan akan
ditolong oleh Tuhan.
Jangan saudara bekerja apa saja tanpa memohonkan doa. Kita
harus dipantau oleh doa hamba Tuhan. Kalau saudara yakini ada hamba Tuhan di
tengah-tengah penggembalaan, dia adalah utusan Tuhan, itu perhatian Tuhan atas jemaat Tuhan yang ada di
sini. Kalau Tuhan menghargai, apa urusan jemaat
tidak menghargai hamba Tuhan. Kita harus menghargai karena
dia selalu vertikal, mengunjuk-unjuk dan menimang-nimang jemaat di hadapan
Tuhan. Itulah pesta ketiga dari tujuh pesta yang Tuhan ajar untuk kita lakukan.
Dulu Israel secara fisik, sekarang kita secara rohani. Itulah gembala yang
menimang-nimang jemaat supaya jemaat jangan tidur tetapi jemaat itu siuman,
selalu jemaat dijagakan, selalu jemaat digerakan supaya siap menanti kedatangan
Tuhan.
Kalau kita meninggalkan rumah Tuhan maka yang rugi adalah
kita. Kalau Tuhan meninggalkan kita bukan Tuhan yang rugi tetapi kita juga yang
rugi. Makanya ayo kita perhatikan.
3. Yeremia 11:11-12
14:11
TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa
ini!
14:12
Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun
mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan
berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang,
dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."
Mereka ada aktivitas ibadah, mereka berpuasa, tetapi Tuhan tidak mendengar. Tuhan melihat
hati, bukan yang luar. Perang itu kuda merah, kelaparan kuda hitam dan penyakit
sampar itu kuda hijau kuning.
Yeremia 14:13-14
14:13
Lalu aku berkata: "Aduh, Tuhan ALLAH! Bukankah para nabi telah berkata
kepada mereka: Kamu tidak akan mengalami perang, dan kelaparan tidak akan
menimpa kamu, tetapi Aku akan memberikan kepada kamu damai sejahtera yang
mantap di tempat ini!"
Inipun muncul hari-hari terakhir ini bahasa yang mengatakan “tidak
akan ada itu,
hal itu tidak akan terjadi. Kalau kita sudah mati berarti Tuhan sudah datang
pada kita. Tidak ada itu angka 666”. Itu muncul dan menjadi lebih parah
sekarang yang justru disuarakan dari mimbar-mimbar gereja oleh pelayan Tuhan.
Yeremia 14:14
14:14
Jawab TUHAN kepadaku: "Para nabi itu bernubuat palsu demi nama-Ku! Aku
tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan mereka dan tidak berfirman kepada
mereka. Mereka menubuatkan kepadamu penglihatan bohong, ramalan kosong dan tipu
rekaan hatinya sendiri.
Masalah ketiga adalah mempercayai ramalan-ramalan kosong dan
bohong. Ini yang perlu diselesaikan yaitu kepercayaan kita terhadap Firman
bagaimana. Itu yang harus diperbaiki. Padahal dalam Wahyu pasal 6 ketiga kuda
itu sudah disediakan. Berarti mereka menuduh Tuhan itu pendusta. Kalau dalam
Yeremia 7:4,8 yang mendustai mereka adalah nabi-nabi.
Yeremia 7:4,8
7:4
Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait
TUHAN, bait TUHAN,
7:8
Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi
faedah.
Sekarang orang seperti ini berbalik menuduh Tuhan yang
berdusta. Inikan aneh, masakan Tuhan pendusta. Itu karena mereka tidak percaya
akan adanya ancaman
kuda hitam, kuda merah dan bela sampar.
3 poin ini yang dirangkum oleh Firman
Tuhan sehingga Tuhn stop hamba Tuhan tidak usah berdoa lagi. Dalam Yehezkiel pasal 3 kita perhatikan bagaimana Tuhan atur Yehezkiel kapan dia berbicara atau diam.
Yehezkiel
3:22-27
3:22 Maka di sana kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia
berfirman kepadaku: "Bangunlah dan pergilah ke lembah, di sana Aku akan
berbicara dengan engkau."
3:23 Aku bangun dan pergi ke lembah; sesungguhnya di
sana kelihatan kemuliaan TUHAN seperti kemuliaan yang telah kulihat di tepi
sungai Kebar, dan aku sujud.
3:24 Tetapi masuklah Roh ke dalam aku dan
ditegakkannya aku, lalu Ia berbicara dengan aku, kata-Nya: "Pergilah
pulang, kurunglah dirimu di dalam rumahmu.
3:25 Dan engkau, anak manusia, sesungguhnya, engkau
akan diikat dengan tali dan akan dibelenggu, sehingga engkau tidak bisa keluar
masuk di tengah-tengah mereka.
Yehezkiel tidak bisu tetapi dibuat
Tuhan bisu, tidak bisa bicara. Ini berarti dikendalikan oleh Tuhan, diikat oleh
Tuhan, dibelengu oleh Tuhan tidak leluasa lagi keluar di tengah-tengah umat.
Bukan pemerintah atau orang lain yang mengikat, tetapi Tuhan yang kerjakan.
Yehezkiel
3:26
3:26 Dan Aku akan membuat lidahmu melekat pada
langit-langitmu, sehingga engkau menjadi bisu dan tidak akan menempelak mereka,
sebab mereka adalah kaum pemberontak.
Ternyata perlu templakan dalam sidang
jemaat. Jika tidak butuh penemplakan maka kita dicap oleh Tuhan sebagai kaum
pemberontak. Jadi ketika kita menerima Firman seperti ditemplak, itu berarti
hamba Tuhan itu tidak bisu dan Tuhan pakai mulutnya untuk berbiara kepada kita.
Kalau dia tidak menemplak lagi berarti umat adalah
kaum pemberontak. Pemberontak itu dalam Yehezkiel 2:5 disejajarkan dengan duri
dan onak serta kalajengking. Duri dan onak itu tumbuh setelah manusia jatuh
dalam dosa. Itu adalah akibat kutuk. Kalajengking itu juga akibat kutuk dan akan muncul dalam Wahyu pasal 9. Ini
diperuntukkan kepada kaum pemberontak.
Bilangan
15:31
15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman
TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya
akan tertimpa atasnya."
Mazmur
119:126
119:126 Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN;
mereka telah merombak Taurat-Mu.
Berarti rancangan Tuhan mereka tepis
dan mereka bangun rancangan mereka sendiri. Ini templakan Tuhan bagiku. Jadi
jika di dalam gereja Tuhan ada kedengaran templakan-templakan Tuhan, bukan
Tuhan marah. Itu berarti ada utusan Tuhan yang hadir untuk membenahi kita. Ini
yang kita sangat butuhkan di dalam gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini. Jangan marah jika ditemplak oleh Firman.
Jadi ada 3 masalah yang perlu
diselesaikan supaya hamba Tuhan itu kembali bertugas sesuai dengan anjuran
Tuhan. Berarti dia menjadi pendoa syafaat. Kalau ada hamba Tuhan di
tengah-tengah sidang jemaat berarti perhatian Tuhan kepada sidang jemaat itu.
Kalau ada hamba Tuhan di satu wilayah itu berarti perhatian Tuhan untuk masyarakat di wilayah itu. Kita patut
menghargai sebagaimana Tuhan menghargai hambaNya.
Pendoa syafaat ini kita ambil contoh
dalam Kejadian pasal 18.
Kejadian
18:23-24
18:23 Abraham datang mendekat dan berkata:
"Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang
fasik?
18:24 Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar
dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau
mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
50 adalah angka Pantekosta.
Kejadian
18:25-26
18:25 Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat
demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar
itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari
pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"
18:26 TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh
orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena
mereka."
Walaupun ribuan penduduk Sodom tetapi
kalau masih ada 50 di situ maka Tuhan masih tangguhkan hukuman.
Kejadian
18:27-28
18:27 Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah
memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
18:28 Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh
orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang
lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat
puluh lima di sana."
18:29 Lagi Abraham melanjutkan perkataannya
kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya:
"Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu."
18:30 Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka,
kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?"
Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di
sana."
Pendoa
syafaat ini tidak malu-malu, terus dia naikkan doa syafaat karena dia ingat ada keponakannya yaitu Lot.
Kejadian
18:31-33
18:31 Katanya: "Sesungguhnya aku telah
memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di
sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua
puluh itu."
18:32 Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka,
kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di
sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh
itu."
18:33 Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai
berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Wilayah doa syafaat dari Abraham
mencakup 10 sampai 50. Itu yang di dengar oleh Tuhan dan jamin keselamatannya.
50 angka Pantekosta dan 10 angka Firman sepenuh. Jadi doa syafaat yang
mengandung nilai keselamatan jika mengandung nilai Firman dan Roh Kudus. Ini
sekali lagi diulangi untuk kita semua supaya kita jangan sampai meninggalkan
angka 10 yaitu angka Firman, jangan sepelehkan angka 50 angka Roh Kudus. Tetapi
apa yang terjadi bagi Israel? Bukannya seorang menjadi pendoa syafaat tetapi
ulang berulang Tuhan utus, sampai makan waktu 23 tahun Tuhan mengutus hambaNya
beruntun datang, apa boleh buat mereka Tuhan murkai karena tidak peduli/ mereka melecehkan rancangan Tuhan.
Yeremia
25:1-4
25:1 Firman yang datang kepada Yeremia tentang segenap
kaum Yehuda dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda,
yaitu dalam tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel.
25:2 Firman itu telah disampaikan oleh nabi Yeremia
kepada segenap kaum Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem, katanya:
25:3 "Sejak dari tahun yang ketiga belas
pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua puluh
tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku
mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkannya.
25:4 Juga TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua
hamba-Nya, yakni nabi-nabi, tetapi kamu tidak mau mendengarkan dan
memperhatikannya.
Jadi angka 23 adalah angka seruan
Firman terus menerus tetapi mereka tidak peduli. Yeremia mengatakan ini sendiri, tetapi dalam II Tawarikh 36:15-16 bukan
hanya Yeremia, namun utusan itu banyak diutus terus menerus.
II
Tawarikh 36:15-16
36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka,
berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang
kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah
itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu
murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Jadi tidak ada lagi angka 50, tidak
ada lagi angka 10 di situ yang bisa dipertahankan. Yang ada adalah angka 23
yang mana suara Firman terus menerus diperdengarkan tetapi mereka tetap keras
hati sehingga tidak terjadi lagi pemulihan. Ini yang jangan terjadi pada diri
kita. Jangan ada yang keras hati. Jika masih Tuhan utus terus menerus, itu
berarti kehadiran hamba Tuhan di tengah jemaat masih merupakan rancangan Tuhan mempedulikan sidang
jemaatNya. Tetapi sidang jemaat tidak mau peduli, tidak mau tahu. Jadi kalau
dapat murka bukan salah gembala lagi tetapi salah dari umat itu sendiri.
Yeremia
25:5-6
25:5 Kata mereka: Bertobatlah masing-masing kamu dari
tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka
kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek
moyangmu, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.
25:6 Juga janganlah kamu mengikuti allah lain untuk
beribadah dan sujud menyembah kepadanya; janganlah kamu menimbulkan sakit
hati-Ku dengan buatan tanganmu, supaya jangan Aku mendatangkan malapetaka
kepadamu.
Ini isi seruan itu, ini isi Firman
yang disampaikan terus menerus. Ini yang bsia menimbulkan masalah bagi diriku
sebagai hamba Tuhan. Kalau kelak nanti pelayanan menimbulkan sakit hati,
kasihan umat Tuhan. Kalau umat Tuhan tidak menghargai kehadiran hamba Tuhan di
tengah sidang jemaat, kasihan umat Tuhan. Tuhan sangat menghargai kehadiran
hamba Tuhan di tengah sidang jemaat dan sidang jemaat
sangat membutuhkan kehadirannya.
Gembala itu diangkat oleh Roh Kudus
di tengah-tengah sidang jemaat. Berarti gembala itu harus lebih dahulu memiliki
angka 50 karena dia diangkat oleh Roh Kudus.
Kisah
Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Makanya saya sebagai hamba Tuhan
tidak boleh tidak, harus menikmati urapan Roh Kudus, harus dipenuhkan Roh
Kudus. Bagaimana saya mau berdoa bagi sidang jemaat kalau saya tidak dipenuhkan
Roh Kudus.
Harga jemaat itu seharga Korban
Kristus. Kalau jemaat sudah tidak menghargai Korban Kristus, itu sebabnya hamba
Tuhan itu disuruh stop, jangan mendoakan lagi. Karena jemaat itu harus
menyadari bahwa dirinya adalah hasil pengorbanan Kristus Yesus. Jemaat seharga
korban Kristus, gembala juga seharga korban Kristus karena sama-sama kita
dibeli oleh Korban Kristus. Kelebihan gembala adalah jabatan, itu seharga
korban Kristus, jadi dia double. Karena gembala dilantik setelah Yesus
mengalami pengalaman mati dan bangkit. Maka kehadiran gembala di tengah-tengah
sidang jemaat jelas membawa dua suasana. Selain dia merasa bahwa dia anak
tebusan Tuhan dan melayani anak tebusan Tuhan, dia juga harus paham bahwa
jabatan yang dia miliki adalah hasil kematian dan kebangkitan Kristus, Korban Kristus.
Kalau ini ada maka jemaat akan nyaman, adem ayem, karena benar-benar ditangani Tuhan. Ini untuk saya, jangan sampai saya
keluar dari rel ini.
Yesus itu adalah Firman yang menjadi
manusia. Itulah yang kita nikmati di akhir zaman ini. Kitalah orang yang paling
beruntung, kita tidak masuk pada zaman kegelapan. Dulu antara Perjanjian Lama
sampai Perjanjian Baru ada kurang lebih 400 tahun masa kegelapan. Sekitar 400
tahun lebih Tuhan tidak berbicara kepada manusia. Sekarang Tuhan berbicara
kepada kita lewat pembukaan rahasia Firman supaya kita menjadi pohon Zaitun
yang berbuah lebat.
Untuk mengerti hal ini maka ada 5
poin yang perlu kita perhatikan.
1. II Timotius 2:20-21
2:20
Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak,
melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang
mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi
perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk
dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Pekerjaan yang mulia adalah menangani Tubuh Kristus untuk
menjadi Mempelai Wanita. Di sini pekerjaan kamilah yang mulia. Itu sebabnya
kehadiran kami di tengah sidang jemaat jika kami berbicara tentang kemuliaan
Mempelai Laki-laki Sorga dan Mempelai WanitaNya, sambutlah dengan serius. Di
dalamnya pasti ada templakan-templakan, tidak bisa dielakkan. Itu berarti kita
akan dipakai pada perkara yang mulia.
Siapa yang lebih mulia, undangan atau yang duduk bersanding
di pelaminan? Kalau ibu yang datang sebagai undangan itu sepatunya dari Italia,
kemejanya dari Hongkong, minyak wanginya dari Paris, tetap yang paling mulia
adalah yang duduk bersanding di pelaminan. Itulah tugas kami, tugas gembala
adalah untuk membawa saudara ke tempat yang mulia. Ini masalah yang perlu
diselesaikan yaitu yang 3 tadi, yang harus ditangani oleh kami hamba Tuhan
untuk membawa saudara ke tempat yang mulia. Otomatis saya duluan mengalami
proses penyucian.
2. Kalau ada proses penyucian maka saya bisa memandang Tuhan.
Matius 5:8
Bagaimana saudara mau dibawa bersanding dengan Kristus, tetapi saudara dibungkus
seperti Lea sehingga Yakub tidak tahu ini Lea atau Rahel. Saya tidak
mengupayakan membungkus mata saudara kemudian saya berdiri di depan dan berkata
“kalau saudara datang beribadah jangan lihat saya, lihat saja Firman”. Itu
berarti saya membohongi dan mendustai saudara. Dalam Kisah Para Rasul pasal 3
rasul Petrus berkata “lihat kami!”. Harus dilihat, apa tujuannya? Supaya kami
tidak berkamuflase. Sebab kegelapan itu selalu menyembunyikan dosa. Terang itu
selalu menelanjangi dosa.
Mata ini harus melihat Tuhan. Bagaimana caranya?
Mazmur 119:135
119:135
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu
kepadaku.
Jadi untuk membuka mata untuk dapat melihat wajah Tuhan
adalah lewat ajaranNya. ajaranNya ini yang kita butuh untuk menyingkapkan mata
kita sehingga kita melihat Tuhan. Lea cuma mendengar gerakan-gerakan. Yakub karena di dalam gelap
tidak tahu bahwa ini Lea. Pagi harinya baru dia sadar ternyata itu Lea. Jangan
kita kaget ketika
Tuhan datang fajar menyingsing, itu sudah terlambat. Akhirnya Lea ini tidak dikasihi.
3. Yohanes 15:3
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Jadi jangan menolak Firman karena Firman itu membersihkan.
Jangan seperti Israel, seruan Firman terus menerus sampai 23 tahun nabi-nabi
diutus tetapi mereka tidak mau mendengar.
Yohanes 15:16
15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Ternyata buah itu tetap dan apa yang kita minta? Ada 3 hal
yang harus kita minta.
1. Minta roti tidak mungkin Tuhan kasih batu.
2. Kita minta telur tidak mungkin Tuhan kasih kalajengking.
3. Kita minta ikan tidak mungkin Tuhan kasih ular.
Lukas 11:11
11:11
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
Mintalah ikan dan ikan ini yang dimakan oleh Tuhan ketika dia
bangkit dari kubur. Tetapi bukan ikan mentah tetapi ikan goreng. Jika Tuhan
menikmati ikan goreng yang disodorkan oleh murid-murid, masakan Tuhan mau
memberikan kita ikan mentah! Pasti ikan goreng juga.
Lukas 11:12-13
11:12
Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya."
Yohanes 15:16
15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Jangan kita minta sembarang atau asal saja kita meminta. “Tuhan saya minta supaya bebek saya bertelur
banyak” aduh itu egois sekali. Kalau 3 hal ini kita minta dan Tuhan kasih
masakan jodoh tidak Tuhan kasih. Pasti Tuhan kasih tetapi 3 faktor ini harus
ada pada kita.
4. Hasil dari pelayanan ini menghadirkan:
Efesus 5:27
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Suami di sini adalah Yesus, tetapi gembala itu adalah suami
bayangan bagi sidang jemaat. Kami ini berada di tengah jemaat dan jemaat ini
diibaratkan seperti wanita/ calon
mempelai untuk Kristus. Kami ini penyambung lidahnya Tuhan,
kami ini adalah suami bayangan dari sidang jemaat. Jadi yang merasakan langsung
sifat tabiat sidang jemaat adalah kami. Makanya begitu ada hal-hal yang kurang
pas maka kami harus berupaya memandikan saudara lewat penampilan Firman
pengajaran dan kami kelak perhadapkan
kepada suami sesungguhnya itulah Yesus.
Itu bahasa rahasia Allah. Hadirnya gembala di dalam sidang
jemaat adalah sebagai suami bayangan. Tugasnya memandikan umat lewat air Firman Allah, lewat curahan
hujan yang deras dan lebat dalam sidang jemaat. Tentu berawal dari diri kami
sebab kami suami bayangan dalam sidang jemaat dan jemaat itu diibaratkan
perempuan yang bertunangan dengan Yesus. Walaupun saya juga diselipkan dalam
jemaat, tetapi dalam tugas tanggung jawab saya adalah suami bayangan dalam
jemaat untuk mengerjakan penyucian ini
bersama imam besar.
Kehadiran seorang hamba Tuhan di tengah-tengah jemaat itu
dihargai oleh Tuhan. Tetapi awas jangan sampai hamba Tuhan itu mengeluh.
Ibrani 13:17
Tidak akan bermanfaat bagi jemaat bila suami bayangan itu
mengeluh. Coba kalau suami dalam rumah tangga selalu mengeluh terus, kasihan
isterinya. Kalau suami mengeluh terus maka tidak ada semangat untuk bekerja.
Sekali lagi saya tekankan, gembala itu bagaikan suami
bayangan yang diperintah oleh Tuhan. Terdengar di sini adalah Yesus sendiri, tetapi sebenarnya itu
kami punya tugas. Jadi jemaat bersyukur kalau kami gembala-gembala diberi
pemahaman seperti itu, saudara berbahagia. Sudah jelas pasti kita meraih janji
Tuhan.
5. Lukas 21:34
21:34
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan
serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan
tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Jangan sampai hal ini terjadi karena tidak ada kesiapan oleh
karena kepentingan duniawi. Ini yang selalu didahulukan oleh umat sehingga
kepentingan rohani dikesampingkan, ini jangan sampai terjadi.
Lukas 21:35
21:35
Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
Tidak ada satu bagian di bumi ini yang tidak akan kena terjangan dari pesta pora, dsb.
Lukas 21:36
21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk
luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan
Anak Manusia."
Ini lebih utama bagi kami. Ada dua hal yang diperhatikan pada
ayat 36 ini:
1) Supaya ada kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi di dunia.
2) Yang kedua supaya tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Tidak mungkin
jika kita disucikan kita tidak tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Yang
tidak bisa tahan adalah yang tidak disucikan, dia tidak bisa disucikan pada saat itu lagi (terlambat).
Doa ini harus dilanjutkan dengan doa penyembahan karena doa
penyembahan itu mencapai ruangan maha suci. Jangan cuma berhenti pada doa
meminta 3 macam tadi, tetapi harus dilanjutkan dengan doa penyembahan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar