Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 6:16-21
6:16 Dan ketika
hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu
6:17 dan
menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan
mereka,
6:18
sedang laut bergelora karena angin kencang.
6:19 Sesudah
mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan
di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
6:20 Tetapi Ia
berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
6:21 Mereka mau
menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai
yang mereka tujui.
Jika
kita melihat pemikiran Tuhan yang terjadi dalam pasal 6 ini, langkah awal
adalah menarik jiwa sebanyak mungkin. Walaupun di sini diceritakan dengan
mengadakan mujizat. Mengadakan mujizat atau pelayanan yang ditandai dengan
mujizat-mujizat lahiriah, itu mudah menarik jiwa. Namun dalam pasal ini, jiwa
yang mengikuti Tuhan akhirnya tinggal 12 orang. Sebab orang yang berbondong-bondong
tertarik mengikut Tuhan, ketika Tuhan arahkan kepada koreksi pribadi, karena
sasaran mereka tidak benar, hanya terpukau melihat mujizat, akhirnya pengiringan
mereka kepada Tuhan gagal dan kandas di tengah jalan. Penyebab kedua yang membuat
mereka kandas adalah ketika Tuhan Yesus menyampaikan Firman yang keras dan yang
menyucikan, kemudian pengiringan mereka terlihat
goyah.
Jadi
tidak dapat diharapkan pengiringan seseorang hanya karena tertarik melihat
mujizat. Memang untuk seketika kelihatan banyak berjubel-jubel. Tetapi Tuhan
tidak berhenti sampai di situ, karena Tuhan mau membawa kita ke tujuan akhir
yaitu sampai ke pantai yang mereka tujui.
Mari lihat tahapan-tahapan dalam pasal 6.
1.
Yohanes 6:1-5a jiwa berbondong-bondong
datang kepada Yesus karena tertarik melihat mujizat.
2.
Yohanes 6:5b-13 kegerakan roti atau
kegerakan Firman pengajaran. Jadi sebetulnya Tuhan mau mengalihkan pengikutan
mereka yang hanya tertarik dengan mujizat, supaya diarahkan pada yang lebih dalam yaitu kegerakan Firman pengajaran agar mereka tidak kandas di jalan. Bukan
berarti salah, karena di sini Yesus sendiri yang melakukan pelayanan yang
ditandai dengan mujizat. Kemudian Tuhan berupaya untuk mengarahkan
pengiringan orang yang berbondong-bondong ini pada
kegerakan Firman pengajaran.
3.
Yohanes 6:14-15 tanggapan orang banyak
melihat kegerakan. Upaya
Tuhan untuk mengarahkan mereka pada Firman pengajaran, ternyata
kandas. Tidak mencapai alam pikiran orang yang banyak yang berbondong-bondong
ini. Apakah Yesus salah? Tidak! Karena dasar pemikiran mereka ini yang salah.
Tanggapan mereka ini malah mau menjadikan Yesus sebagai Raja untuk menangani
persoalan kemakmuran jasmani. Hal inilah yang diterapkan di dalam gereja
hari-hari terakhir ini. Justru oleh karena hal ini sehingga Yesus bersembunyi/ Yesus menghilang. Jadi kalau di dalam
gereja Tuhan hanya diberikan asupan-asupan atau Firman pengajaran yang hanya
mengangkat kemakmuran jasmani, maka Yesus menghilang, bersembunyi = tidak ada pembukaan rahasia Firman.
Yohanes 6:14-15
6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah
diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan
datang ke dalam dunia."
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan
hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula
ke gunung, seorang diri.
Bukan berarti salah kalau kita
menyaksikan mujizat jasmani yang dikerjakan oleh Tuhan. Tetapi poin kedua lebih
penting yaitu kegerakan Firman pengajaran yang membuat kita kenyang. Artinya
kita digarap oleh Firman Tuhan sehingga apa yang kita makan itu membentuk tubuh
kita, membentuk perilaku kita, membentuk cara kita berpikir. Itu tujuan dari
kegerakan Firman Tuhan. Tetapi cara berpikir orang yang berbondong-bondong dan
bangga dengan jumlah yang banyak, lihat tanggapannya. Mereka hanya menekankan tentang
kemakmuran jasmani, sehingga hari-hari terakhir ini muncul teologia/injil Kemakmuran. Itu paling cepat
menarik jiwa karena manusia ini cenderung untuk kesenangan daging, untuk
kemakmuran daging. Lihat saja negara di Eropa, makin makmur mereka makin kurang
orang ke gereja, orang makin lupa Tuhan. Itu sebabnya kita butuh Firman
pengajaran.
Karena tanggapan orang banyak ini
mau menjadikan Yesus sebagai Raja kemakmuran jasmani, maka Yesus mau menyeberang
dari Tiberias ke Kapernaum. Dari Tiberias inilah dapat dikatakan tampilnya
injil kemakmuran hari-hari terakhir ini. Siapa yang tidak mau makmur, tetapi kenyataannya
setelah makmur mereka lupa Tuhan. Itu sebabnya Daud mengatakan jangan sampai
aku miskin lalu menista Tuhan dan jangan sampai aku kaya lalu melupakan Tuhan.
4.
Ada perintah berlayar dan menyebarang.
Ini adalah praktek Firman. Tujuan dari praktek Firman yang Yesus ingin temukan
dalam diri kita adalah sampai di pelabuhan yang dirindukan. Ini hanya berlaku bagi kristen tingkat murid.
Matius
14:32-33
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun
redalah.
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah
Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Selama ini murid-murid belum
pernah merendahkan diri dan menyembah Tuhan Yesus. Jadi setelah mereka
mempraktekan Firman menghadapi tantangan yang ada, maka tujuan Tuhan sampai
kepada mereka yakni membawa umat Tuhan menyembah Tuhan. Menyembah itu adalah
penyerahan sepenuh-penuhnya. Ini hanya ditemukan pada segelintir orang/murid.
Hanya segelintir umat yang
berhasil seperti itu. 12 orang ini toh masih disaring dan 1 orang gugur yaitu
Yudas Iskariot. Kenapa Yudas Iskariot jadi gugur atau kandas pengiringannya
kepada Tuhan? Karena dia termotivasi dengan Injil kemakmuran. Itu yang dia
kejar sehingga dia membeli tanah dan sebagainya hanya untuk karena kemakmuran secara
jasmani. Dan tidak tanggung-tanggung, yang dia jual adalah Firman/ Yesus. Yesus
adalah Kepala, Yesus adalah Mempelai Laki-laki sorga. Untuk mencapai kemakmuran
jasmani, dia rela menjual Firman/Yesus!
Dalam II Korintus 2:17 bukankah
dikatakan mereka mencari keuntungan lewat Firman. Disadari atau tidak disadari,
hal ini menyebabkan banyak orang yang kandas untuk mencapai tujuan akhir.
Karena tujuannya dia rasa sudah tercapai ketika hidupnya makmur. Berarti hanya
memenuhi seleranya namun selera Tuhan tidak terpenuhi. Padahal kita beribadah
bukan untuk memenuhi selera kita tetapi untuk memenuhi selera Tuhan.
II
Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain
yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami
berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah
dan di hadapan-Nya.
Berarti rasul Paulus memberikan
garis pemisah dalam ajaran ini. Dia perlihatkan
ini pelayanan yang salah dan ini pelayanan yang benar. Dia mengatakan “banyak
orang lain yang mencari keuntungan lewat firman”. Bukan berarti rasul Paulus
sok-sokan, tetapi dia menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Agar
yang benar kita teladani dan yang salah jangan kita
ikuti.
Dari yang berbondong-bondong tadi
akhirnya tersaring. Bahkan murid-murid yang 12 itu masih tersaring. Karena kena
ragi orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti Yesus tetapi hanya tertarik
dengan mujizat jasmani. Tuhan lebih tahu, itu sebabnya Dia tampilkan dulu Firman pengajaran.
Tujuannya untuk memisahkan pandangan yang salah dengan pandangan yang benar.
Setelah Tuhan tampilkan Firman yang keras, dikatakan banyak yang meninggalkan Tuhan
karena pengajaran yang keras. Ini bagiku dan bagi saudara, jika kita tidak
mampu mendengarkan pengajaran yang keras, maka tidak dapat dibayangkan
kehidupan itu akan kandas pengiringannya di tengah
jalan.
5.
Yohanes 6:22-24 Gairah untuk mencari
Yesus kelihatan menggebu-gebu. Jika tidak didalami dan hanya dilihat dari luar,
bisa diacungkan jempol sebab mereka sangat bergairah. Ketika mereka menemukan
perahu yang lain tidak ada, Yesus tidak ada dan murid-murid sudah berlayar ke
seberang, maka ada perahu muncul tiba-tiba, mereka naik perahu itu dan ada yang
jalan kaki. Hal ini kita ambil positifnya, apakah ada gairah untuk ikut Tuhan?
Karena hari-hari terakhir ini masa penyaringan. Satu saat jangan sampai engkau
menemukan dirimu ditinggal oleh Tuhan.
Gairah cari Tuhan itu harus
benar, jika gairah untuk cari Tuhan dasarnya salah, maka nanti akan kandas
juga. Supaya jangan kandas gairah kita mencari Tuhan maka kita harus mencari
pengajaran. Yesus adalah kepala gereja, kepala itu sekarang dalam bentuk Firman
pengajaran. Di dalam gereja yang menjadi kepala adalah Firman pengajaran,
itulah Yesus. Jadi bicara Yesus berarti bicara kepala, bicara Firman pengajaran.
Itulah yang harus kita cari. Kalau beribadah hanya mencari mujizat, awalnya
memang bagus, tetapi begitu dikoreksi oleh Tuhan, belum tentu berkelanjutan.
Dan kenyataan di dalam Yohanes pasal 6 ini banyak yang kandas dan gugur. Ini
koreksi Tuhan bagiku sebagai hamba Tuhan.
Yohanes
6:22-23
6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih
tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada
yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama
dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang
dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan
syukur atasnya.
Tiberias itu dekat dengan tempat
kegerakan Firman pengajaran.
Yohanes
6:24
6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak
ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu
lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
Mereka bergairah mencari Yesus,
tetapi dasarnya salah. Hanya untuk kemakmuran jasmani, hanya untuk hal-hal yang
sifatnya fana dan yang lahiriah. Tuhan menyatakan ketidaksetujuannya, sehingga
dikatakan bukan yang fana yang utama tetapi yang baka.
6.
Setelah murid-murid yang
berbondong-bondong itu kembali pada kondisi yang sama yaitu berbondong-bondong
di hadapan Tuhan, maka Yesus menyampaikan koreksi. Hasil dari koreksi itu
apakah mereka terima?
Yohanes
6:59
6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika
Ia mengajar di rumah ibadat.
Waktu kegerakan roti, itu terjadi
di gunung. Dalam ayat 59 ini terjadi di rumah ibadat.
Yohanes
6:60,66
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari
murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang
sanggup mendengarkannya?"
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya
mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Kandas pengiringan mereka. Jika
Firman pengajaran ditampilkan untuk memurnikan gereja Tuhan, untuk meluruskan
pengiringan kita kepada Tuhan, apa yang terjadi? Sikap manusia jadi berubah.
Padahal mereka mau dibawa pada penyerahan sepenuh kepada Tuhan, namun mereka jadi kandas.
Yesus mengoreksi cara mereka
mengikut Tuhan, namun malah banyak murid-murid meninggalkan Dia. Ketika Yesus
melihat punggung orang yang meninggalkan Dia, bukannya Yesus gentar dan
berpikir “kasihan Saya ditinggal” tidak! Yesus berpaling lagi kepada
murid-muridnya dan berkata:
Yohanes
6:67-68
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya:
"Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan,
kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang
kekal;
Firman pengajaran itu adalah
perkataan hidup yang kekal. Itu dipahami oleh Petrus.
Yohanes
6:69
6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau
adalah Yang Kudus dari Allah."
Pemahaman yang meningkat sampai
pada kekudusan, itulah yang ditransfer oleh Tuhan. Mereka ini tidak menolak dan
itulah yang ditunggu oleh Tuhan. Kepada kita yang hadir sore ini, kita harus
mengerti dasar pengiringan kita kepada Tuhan. Jika dasar pengiringan kita
kepada Tuhan hanya untuk kemakmuran jasmani, rubahlah paradigma, rubahlah cara
pandang itu, karena bukan itu yang Tuhan cari, bukan itu yang dikehendaki oleh
Tuhan. Tetapi yang Tuhan inginkan adalah kita punya penyerahan sepenuh.
Begitu murid-muridNya menyembah
Dia dan berkata “sungguh Engkau Anak Allah” maka perahu mereka mencapai tujuan
akhir, langsung sampai ke pantai yang mereka tujui. Berarti puncak dari
kerinduan hati Tuhan sudah terpenuhi, karena murid-murid menyerah sepenuh
kepada Tuhan. Hasilnya ada dalam Wahyu 12:1. Itu untuk kita gereja Tuhan, ini
hasil penyerahan sepenuh. Ini tidak mungkin bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Walaupun ada naga merah padam di hadapannya, tidak bisa menyentuh orang yang sudah
berserah penuh kepada Tuhan. Berani menyentuh maka Mempelai Laki-laki Sorga yang
punya Mempelai Wanita akan beraksi membela dan menghajar orang yang mengganggu.
Sebabnya kita harus berlayar
sampai tujuan akhir, sampai pantai yang kita tuju. Pantai yang kita tuju itu kita
isi dengan penyembahan/penyerahan sepenuh.
Matius
14:33
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah
Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Ini terjadi sesudah mereka sampai
di pantai yang mereka tujui. Menyembah ini berarti menyerah sepenuhnya. Mereka
katakan “sesungguhnya Engkaulah Anak Allah” berarti Engkau Mempelai Laki-laki
Sorga. Sebab yang akan menikah bukan Bapa, bukan Roh Kudus tetapi Anak.
Kalau hal ini yang kita
tampilkan, berarti kita memenuhi selera Dia. Kalau kita hanya mengharapkan
kebutuhan-kebutuhan jasmani berarti hanya memenuhi selera kita, bukan
seleraNya. Yang Tuhan cari adalah kita mau memenuhi selera Tuhan, maka Tuhan
pasti memenuhi apa yang kita butuhkan.
Gereja Tuhan sekarang ini dapat
dikatakan sementara berada di dalam kegerakan Firman untuk membungkus kita,
merubah cara pikir kita, merubah cara pandang kita lewat Firman pengajaran. Bicara
Yesus itu bicara Kepala, bicara Kepala berarti bicara Firman. Firman pengajaran
itu adalah Kepala saya dan saudara, itu yang akan mengkomando kita. Dan kalau
Firman menjadi komando kita maka kita akan berlayar sampai kepada pantai yang
kita tujui. Pantai yang kita tujui ini bareng dengan penyembahan, penyerahan
sepenuh. Masih dalam perahu, berarti masih dalam suasana pelayanan tetapi sudah
sampai di pantai. Ini yang Tuhan dambakan dalam kehidupan kita.
Mazmur 107:30
107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan
dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
Sebab itu untuk mempraktekkan
Firman Tuhan, jangan ada keragu-raguan.
Yohanes
6:21
6:21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan
seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
Ketika mereka mau menaikan Yesus
ke dalam perahu, dalam Matius mengatakan Yesus memang sudah ada di dalam perahu
dan orang-orang yang ada di dalam perahu mengatakan “sungguh Dia ini Anak
Allah” tetapi dalam suasana penyembahan,
berarti dalam penyerahan sepenuhnya.
Bahasa asli penyembahan adalah prokoneho yang artinya:
1)
Seperti anjing menjilat kaki tuannya
2)
Seperti isteri yang menyerah sepenuhnya
kepada suaminya.
Wujudnya adalah Wahyu 12:1,
itulah pantai yang kita tujui. Kita disuruh menyeberang mencapai pantai itu.
Kalau sekarang ini kita tidak mau
mempraktekkan Firman, mana mungkin bisa sampai di pantai yang kita tujui. Dan
bila satu waktu baru mau berlajar sudah terlambat,
sebab di tepi pantai sudah ada piket
kejam menunggu di situ.
Inilah kehidupan anak Tuhan yang
mencapai pantai yang dia tuju.
Wahyu
12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Sekarang kita lihat anak Tuhan
yang tidak sampai di pantai yang dia tujui.
Wahyu
12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu,
lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah
dan memiliki kesaksian Yesus.
Ada Firman, ada kesaksian, tetapi
mana doa penyembahan! Mana praktek seperti anjing menjilat kaki tuannya, mana
praktek seperti isteri menyerah sepenuh kepada suaminya, tidak ada! Meja roti
ada, kaki dian emas ada, tetapi mezbah dupa emas tidak ada. Itu sebabnya ketika
baru mau menyeberang sudah ada piket kejam di sana, tidak bisa lagi dia
menyeberang.
Wahyu
12:18
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Olehnya itu, menjelang saat mencapai pantai yang mereka
tuju, langsung diikuti dengan menyembah “sungguh Orang ini Anak Allah”. Jangan
sampai kita baru mengaku tetapi sudah terlambat. Ibarat baru mau berlayar
tetapi sudah tidak bisa lagi sebab piket kejam sudah ada di pantai. Piket kejam
itulah antikristus dengan parah pengikutnya. Kalau sekarang ini ada desakan-desakan
Tuhan kepada kita, ada arahan-arahan Tuhan kepada saya dan saudara, lakukan!
Jangan tunggu kita terlambat. Jangan berpikir Tuhan itu gombal dengan kita.
Secara pribadi saya sangat prihatin,
saya kuatir soal itu. Jangan sampai saya baru mau menyeberang sudah tidak bisa,
baru mau praktekan Firman sudah tidak bisa. Sementara yang serius sudah sampai
di pantai yang mereka tujui dan ada penyembahan, ada roh penyerahan sepenuh.
Saya baru mau menyeberang, tahu-tahu piket kejam sudah datang “mau kemana!
Tidak bisa lagi menyeberang!”. Mau diapa lagi kalau sudah terlambat.
Makanya manfaatkanlah dengan serius waktu-waktu terakhir ini, jangan
sampai kita terlambat. Tuhan selalu memberikan peringatan kepada kita. Lihat
saja 10 anak dara itu. Yang 5 kenapa bisa bodoh! Tuhan sudah terang-terangan memperlihatkan
kepada kita supaya kita seperti 5 anak dara yang bijak, supaya menjadi murid. Tetapi
acap kali kita anggap biasa saja. Nanti sudah terjadi baru kalang kabut.
Wahyu 12:17 itu mereka dianiaya,
otomatis mereka berupaya mau lari. Baru mereka mau lari dari aniaya tetapi
sudah tidak ada jalan karena sudah dihadang. Kalau ini masih sifatnya dibahasakan,
kadang tidak berdiri bulu kuduk. Tetapi bagiku, kalau saya membayangkan apa
yang akan terjadi di depan saya ketakutan, berdiri bulu kudukku.
Maka perbaiki pengiringanmu
sekarang, dasarnya apa. Bukan berarti tidak punya nilai itu mujizat jasmani,
sebab Yesus yang melakukan. Dia membawa orang
berbondong-bondong dan Yesus mengupayakan orang yang berbondong-bondong itu
untuk dikuasai Firman pengajaran karena
terjadi kegerakan. Tetapi tanggapan orang banyak itu justru salah. Masih juga
tidak berubah. Ayat 14 dan 15 suasananya tidak berubah, tetapi seperti ayat 1
dan 2.
Hari-hari terakhir ini kita lihat
saja, di mana berjubel-jubel manusia? Yang seperti ini. Tetapi nanti ketika
Tuhan koreksi dengan perkataan keras, mereka menolak.
Calon Mempelai Wanita Tuhan sudah sampai di pantai yang mereka tuju dan dikunci
dengan penyerahan sepenuh. Ini yang Tuhan cari dalam diriku yaitu penyerahan
sepenuh. Ayo kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini jangan sampai gugur di tengah jalan.
7.
Yohanes
6:67-70
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya:
"Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan,
kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang
kekal;
6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau
adalah Yang Kudus dari Allah."
6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku
sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu
adalah Iblis."
Bukankah Yesus sudah berdoa untuk
memilih 12 murid, kenapa Dia pilih Yudas Iskariot!
Bukan berarti Yesus berdoa lalu Bapa menjawab salah. Tetapi itu untuk
menggenapi nubuatan dalam Yesaya pasal 53, dalam Mazmur pasal 22 dan
seterusnya.
Yohanes
6:71
6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon
Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua
belas murid itu.
Kalau murid-murid lain menyerahkan
diri kepada Yesus. Tetapi Yudas
malah menyerahkan Yesus kepada lawan-lawanNya. Keduanya sama-sama menyerah,
tetapi mana penyerahan yang benar. Yang sekarang ini lebih banyak seperti Yudas
yang menyerahkan Yesus. Berarti Firman pengajaran ditolak, Firman pengajaran
tidak diterima.
Akhirnya tinggal 11. Jadi yang
tadi berbondong-bondong itu berakhir tinggal 11 orang. Jadi bukan banyaknya
atau sedikitnya yang bisa memenuhi selera Tuhan. Tetapi menyerahkan diri kepada
Tuhan, itulah yang memenuhi selera Tuhan.
Yesaya
62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Di sini Tuhan girang, karena apa?
Terpenuhi kerinduan hatiNya, terpenuhi seleraNya. Orang yang terpenuhi apa yang
dia rindukan, pasti hatinya girang dan gembira. Ada Mempelai Wanita di
sampingNya, inilah selera Tuhan. Ini yang disebut dalam Matius 14:33 dan Wahyu
12:1. Jangan sampai ada dalam Wahyu 12:17-18, baru mau menyeberang dari
Tiberias menuju Kapernaum tetapi sudah dihadang oleh piket kejam. Ada waktu
tetapi kesempatan tidak ada lagi. Ada kesempatan tetapi waktu tidak ada lagi
sebab piket kejam sudah berdiri di situ. Jangan tunggu hal ini terjadi. Mari
kita manfaatkan waktu-waktu akhir ini untuk benar-benar menyerah kepada Tuhan,
menyembah Tuhan sepenuh hati.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar