Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Biarlah
kita bisa bercermin pada Firman Tuhan melihat segala keadaan kita. Kalau kita
temukan kekurangan bukan untuk dipertahankan tetapi kita serahkan kepada Tuhan.
Biarlah FirmanNya menyucikan dan mengubahkan kita.
Yohanes
11:21,32
11:21 Maka kata
Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan
melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya:
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Kita
sudah mendengar, Yesus tampil sebagai kebangkitan dan hidup untuk menolong
manusia yang sudah mati dan busuk. Mati itu hidup di dalam dosa dan busuk,
banyak kebusukan-kebusukan yang ada. Baik kebusukan secara pribadi, kebusukan
di dalam nikah, masalah-masalah yang tidak selesai. Juga kebusukan di dalam
pelayanan, pelayanan yang tidak berkenan kepada Tuhan, pelayanan yang hancur. Kalau diteruskan itu akan
menuju kebinasaan kekal di neraka, akan berulat.
Tetapi
syukur kepada Tuhan, Yesus tampil sebagai kebangkitan dan hidup untuk menolong
manusia yang sudah mati dan busuk, yang digambarkan dengan Lazarus yang sudah
mati 4 hari dan busuk. Dari pihak Tuhan, Dia tampil sebagai kebangkitan dan
hidup. Dari pihak kita supaya ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan ada 3 sikap:
1. Percaya
kepada Yesus bukan hanya di mulut tetapi sampai di dalam hati.
2. Harus
sehati.
3. Tersungkur
di bawah kaki Yesus.
Kita
pelajari poin kedua, harus sehati. Marta berkata “sekiranya Engkau ada di sini
saudaraku pasti tidak mati”. Mariapun mengucapkan kalimat yang sama. Ini
menunjuk kesehatian. Sehati artinya mau diisi dengan satu Firman pengajaran yang benar.
Pengajaran yang benar itu tertulis di Alkitab, yang dibuka rahasianya oleh
Tuhan, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, tajam menyucikan, mengoreksi nikah
yang salah dan dipraktekan oleh si pembicara.
Jangan
mendengar ajaran yang lain. Kalau sudah membuka diri mendengar ajaran yang
lain, itu seperti Musa yang menoleh ke sana sini. Melihat kanan pengajaran ini
bagus juga, lihat kiri pengajaran ini
bagus juga. Apa yang terjadi waktu dia menoleh kanan kiri? Musa membunuh orang
Mesir dan menyembunyikan mayatnya di dalam pasir. Jadi kalau kita membuka diri
mendengar ajaran lain hanya menimbulkan kebusukan dalam hidup kita, dalam
pelayanan, dalam nikah rumah tangga kita.
Keluaran
2:11-12
2:11 Pada waktu
itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk
melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang
Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
2:12 Ia
menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya
orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Ini
artinya masih mau mendengar ajaran lain. Mayat itu busuk, kalau disembunyikan
hanya menimbulkan kebusukan. Makanya kami hamba Tuhan harus tegas menyerukan
kepada sidang jemaat, ayo hanya mendengar satu suara saja, jangan mendengar
suara-suara lain, ajaran-ajaran lain. Sebab kalau mendengar ajaran lain hanya
menimbulkan kebusukan, dalam nikah dan
pelayanannya.
Mungkin
sore ini kita datang dalam kebusukan, baik kebusukan secara pribadi, dosa-dosa,
kebusukan di dalam pelayanan, pelayanannya
sudah hancur-hancuran, kebusukan dalam nikah, nikahnya sudah hancur-hancuran juga.
Saat menghadapi kebusukan yang harus kita lakukan adalah hanya mendengar dan
dengar-dengaran pada satu Firman pengajaran yang benar! Salah satu kebusukan
dalam pelayanan menganut ajaran campur. Kalau dalam kitab Yehezkiel pasal 4,
digambarkan dengan nabi Yehezkiel disuruh makan makanan campur yang dimasak di atas
kotoran manusia. Itu kebusukan!
Kalau
sudah sehati, sudah satu Firman
pengajaran, itu sudah baik. Dilanjutkan lagi harus satu roh. Kita dalam penggembalaan ini sudah
satu pengajaran, tidak campur-campur
ajarannya. Kita menganut Firman pengajaran yang benar yang tertulis di dalam
Alkitab, pengajaran yang dulu Tuhan ilhamkan kepada Pdt. Van Gessel 1935.
Sampai sekarang pengajaran mempelai dalam Terang Tabernakel tetap eksis. Sudah satu pengajaran tetapi dipertanyakan,
apakah sudah satu
roh?
Hamba Tuhan A, B, C, D memberitakan pengajaran, pertanyaannya sudah satu roh? Banyak yang sudah satu pengajaran tetapi belum satu roh. Jadi supaya kita ditolong
dan dipulihkan dari segala kebusukan harus sehati, artinya satu pengajaran dan satu roh. Kenapa sudah satu pengajaran tetapi saling
membelakangi. Dalam penggembalaan ada pengelompokan. Kenapa? Karena belum satu roh. Kumpul-kumpul memang satu pengajaran tetapi tidak satu roh. Tuhan tolong jangan sampai
dalam penggembalaan di sini kita saling membelakangi, tidak satu roh.
Firman
penggembalaan itu digambarkan dengan 7 roti untuk 4 ribu orang. Roti bicara
Firman, 7 kesempurnaan. Jadi ini Firman yang membawa pada kesempurnaan, Firman
pengajaran yang benar. Kemudian Roh Kudus ada 7 perwujudannya. 7 Roh Allah
kelihatan ada di sekeliling takhta. Jadi sama-sama 7, Firman Allah 7 roti, Roh
Allah 7 wujudnya, harus bisa satu
pengajaran
dan satu roh. Kalau hal ini ada pada kita yaitu 7 roti pengajaran yang benar
kemudian ada Roh kudus dengan 7 wujudNya, 7 pekerjaanNya, maka kita pasti mampu
menerima 7 percikan darah di depan tabut, sengsara daging bersama Yesus untuk
membawa kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, satu tubuh Kristus.
Jadi
sehati itu berarti menerima 7 roti, 7 roh Allah dan 7 percikan darah di depan Tabut
Perjanjian sehingga bisa dibentuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna,
Mempelai Wanita Tuhan.
Di atas
tutup pendamaian juga ada 7 percikan darah yaitu sengsara Yesus mulai dari
taman Getsemani sampai di kayu salib.
Kita
pelajari satu persatu:
1. Markus 8:5-8
8:5
Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka:
"Tujuh."
8:6
Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil
ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang
banyak.
8:7
Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia
menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
8:8
Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan
roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.
Roti
menunjuk Firman, angka 7 menunjuk kesempurnaan. Jadi 7 roti = Firman yang
membawa kepada kesempurnaan. Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, itulah
Firman pengajaran yang benar, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, makanan keras, Kabar Mempelai, itu sama semua.
Ini yang harus ada pada kita, satu
pengajaran.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2 ini menyucikan mulai dari hati
kita. Di hati itu ada 7 keinginan jahat dan najis. Kalau tidak disucikan nanti
akan mencapai kesempurnaan di dalam dosa.
Matius
15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran
jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan,
4percabulan, 5pencurian, 6sumpah
palsu dan 7hujat.
7
keinginan jahat dan najis ini perlu disucikan oleh pedang Firman pengajaran
yang benar, ditusuk sampai ke dalam hati. Kalau bagian dalam sudah disucikan,
maka bagian luar juga pasti disucikan. Perkataan disucikan, perbuatan juga
disucikan. Jadi Firman pengajaran itu menyucikan seluruh hidup kita sampai
sempurna.
Kalau
diibaratkan dengan pohon anggur, kehidupan yang disucikan itu bagaikan pohon
yang berbuah-buah. Buah itu dimulai dari buah mulut, buah bibir yang baik.
Ibrani
13:15
13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa
mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Ibrani
13:15 (Terjemahan Lama)
13:15 Sebab itu dengan jalan Yesus itu hendaklah
kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan
bibir mulut yang mengaku nama-Nya.
Kenapa
tidak satu roh?
Karena terlalu banyak kata-kata yang tidak baik muncul dari mulut kita! Sudah satu pengajaran tetapi masih cerita si
A, si A cerita si B, nanti si B cerita si C. Ini ucapan bibirnya belum baik.
Stoplah, tidak usah kita ngomongin
siapa-siapa. Kalau kita lihat dia ada kekurangannya dan kita merasa terganggu,
tegurlah dia. Kalau kita kasihi dia tegur, ingatkan. Yang ditegur jangan
ngamuk, terima.
Perkataan yang sia-sia membuat bibir
kering, lebih baik menghasilkan ucapan bibir yang memuliakan Tuhan dari pada
bibir kering, cerita orang sana sini. Apalagi kalau kami hamba Tuhan.
Kalau
sudah ada buah bibir nanti kelanjutannya buah perbuatan baik!
Ibrani
13:16
13:16
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban
yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
Ini
buah perbuatan baik, tidak merugikan orang, tidak menjadi sandungan bagi orang.
Baru nanti buah terakhir buah ketaatan, buah kesempurnaan.
Ibrani
13:17
13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka
berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Jadi
pengajaran menyucikan sehingga kita bisa menghasilkan buah, dimulai dari buah
perkataaan baik, buah perbuatan baik sampai buah ketaatan. Kalau sudah
disucikan, mulut tidak salah lagi dengan perkataan. Hanya menyeru haleluya,
hanya menyembah Tuhan.
2. 7 Roh
Allah
Wahyu
4:5
4:5
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor
menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Apa
tanda satu roh?
Sama-sama takut akan Tuhan. Ada orang dalam pengajaran tetapi tidak takut akan
Tuhan, makanya tidak satu
hati,
tidak bisa sehati. Sudah sama-sama dalam pengajaran kita disucikan supaya satu roh, sama-sama takut akan Tuhan.
Dalam Yesaya pasal 11, 7 roh itu dikunci dengan takut akan Tuhan, bernafas
dengan takut akan Tuhan.
Yesaya
11:1-3
11:1
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari
pangkalnya akan berbuah.
11:2
Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan
keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan
sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Yesaya
11:3 (Terjemahan Lama)
11:3
Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan
menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan
hukum seturut pendengaran telinganya.
Kalau
semua satu pengajaran
dan disucikan, kemudian sama-sama takut akan Tuhan, semua sudah sehati. Tidak
akan ada saling membelakangi, tidak akan ada kelompok-kelompok. Lewat Firman
pengajaran sama-sama disucikan, sama-sama takut akan Tuhan.
Jadi
pekerjaan Roh Kudus ini membuat kita berkarakter sama-sama takut akan Tuhan.
Sampai kita bisa bernafas dengan takut akan Tuhan. Udara yang ada ini semua
dikuasai oleh setan, dia disebut penguasa angkasa. Di mana ada udara di situ
ada setan. Di gereja ada udara di situ ada setan. Di mana ada setan di situ ada
dosa. Tetapi bila kita bernafas dengan takut akan Tuhan, kita tidak akan
berbuat dosa.
Inilah
sehati, satu pengajaran, satu roh. Sama-sama takut akan Tuhan sehingga tidak
akan berani untuk berkata dosa, berpikir dosa, berbuat dosa. Mulai memikirkan
yang tidak baik tentang orang lain saja itu sudah dosa! Tetapi kalau satu roh
tidak akan berani berpikir yang jahat tentang seseorang.
Ayub
28:28
28:28
tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah
hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
Kalau
sudah takut akan Tuhan, kita menerima hikmat Tuhan maka akan dipakai dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
digambarkan dalam kitab Amsal seperti membangun rumah dengan menegakkan 7
tiang.
Amsal
9:1
9:1
Bahwa Hikmat itu telah membangunkan rumahnya, dan dihiasinya dengan tujuh
batang tiang yang terpahat.
Ayo
kita mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tubuh Kristus itu
hanya satu. Ayo kita berjuang supaya satu
pengajaran,
satu roh. Memang ada perbedaan, hamba
Tuhan yang satu dengan yang lain pasti ada perbedaan, yang penting
pengajarannya satu. Perbedaan dalam menangani jemaat itu masing-masing.
Tetapi harus satu
pengajaran,
satu roh, sama-sama takut akan Tuhan.
Nanti dipakai dalam pembangunan satu Tubuh Kristus, bagaikan satu rumah dengan 7 tiangnya. Kita
akan belajar 7 tiang hikmat, biar ini ada pada kita.
Yakobus
3:17
3:17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama 1murni,
selanjutnya 2pendamai, 3peramah,
4penurut, 5penuh belas kasihan
dan buah-buah yang baik, 6tidak memihak dan 7tidak
munafik.
Kita
periksa, kalau 7 tiang ini ada maka sudah sehati, sudah satu pengajaran, sudah satu roh.
a) Murni,
itu suci sampai ke dalam hati. Bukan cuma tampak luar kelihatan suci.
b) Pendamai,
bukan pengacau. Kalau ada perasaan tidak enak pada seseorang, berdamai! jangan disimpan-simpan, selesaikan.
c) Peramah,
bukan pemarah.
d) Penurut,
bukan pemberontak.
e) Penuh
belas kasihan dan buah-buah yang baik. Ada perbuatan yang baik yang menjadi
berkat bagi sesama.
f) Tidak
memihak, hanya memihak Tuhan, hanya memihak Firman pengajaran yang benar. Artinya
kalau menghadapi suatu persoalan antara si A dan si B, menyelesaikannya dengan
Firman. Jangan pro A atau pro si B. Sebagai hamba Tuhan juga saya begitu,
menghadapi jemaat, selesaikan dengan Firman Tuhan.
Kita ini berapa kepala di sini, tidak mudah
mencocokan satu dengan
yang lain. Pasti akan ada perbedaan pendapat. Tetapi ayo semua kembali pada
Firman. Jangan perbedaan-perbedaan itu membuat kita saling terpecah.
Kita tidak mau kompromi dengan daging, itu memihak
Tuhan! Ingat suku Lewi waktu bangsa Israel menyembah anak lembu emas, Musa
berkata “siapa memihak Tuhan!”. Musa tidak berkata “siapa memihak aku”. Siapa memihak Tuhan datang di sini, suku Lewi
langsung maju. Sandang pedang bunuh saudaramu, bunuh temanmu, bunuh tetanggamu.
Orang Lewi langsung lakukan, bunuh saudara, teman dan tetangga, maka matilah
3.000 orang. Itu memihak Tuhan, tidak kompromi dengan daging, hanya memihak
Tuhan, memihak Firman pengajaran yang benar.
g) Dikunci
dengan tidak munafik, apa yang di dalam dan di luar sama. Banyak kali orang
kelihatan sehati padahal munafik! Di dalamnya lain, di luar lain. Kalau di luar
kelihatan luar biasa, mereka kalau bekerja luar biasa, bisa bekerja sama,
tetapi kalau di dalam bagaimana. Kalau diluar waktu ketemu sesama hamba Tuhan
kelihatannya ramah, kelihatan saling sapa, tetapi di dalam bagaimana. Ayo
jangan munafik! Kalau ada kemunafikan nanti 7 celaka yang datang pada orang itu
seperti dalam Matius pasal 23. Orang Farisi dan ahli Taurat disebut orang-orang
munafik.
3. Kalau
sudah satu pengajaran,
sudah satu roh,
bisa menerima 7 percikan darah, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus karena
ibadah, karena Firman pengajaran. Jangan dulu dalam penggembalaan, dalam rumah
tangga dulu. Suami isteri satu
pengajaran,
satu roh, pasti bisa menerima percikan
darah. Ayub dan isterinya sudah sama-sama satu pengajaran tetapi tidak satu roh. Sehingga ketika Ayub
menderita, isterinya menyuruh “kutukilah Allahmu!” itu tidak satu roh, tidak bisa menerima percikan
darah. Isterinya bilang “masih bertekunkah engkau pada Tuhan Allahmu, kutukilah
Allahmu dan matilah! dia tidak mau repot urus suaminya yang sakit-sakitan. Sampai
Ayub katakan, perkataanmu seperti perempuan gila!
Dalam
Ayub 1:1 mereka ini beribadah, mereka saleh, sama-sama dengan anak-anaknya
beribadah. Tentu dengan isterinya juga beribadah. Tetapi begitu datang sengsara
isterinya malah bilang kutukilah Allahmu.
Jadi
penentunya bila sehati maka bisa menerima sengsara daging tanpa dosa bersama
Yesus. Tujuan percikan darah atau sengsara
daging untuk menghasilkan shekina Glori, menghasilkan kemuliaan, itulah
keubahan hidup. Tujuannya supaya kita berubah, dari manusia daging menjadi manusia
rohani, sampai sama mulia seperti Yesus. Jadi ibaratnya kalau bangunan,
percikan darah ini finishingnya. Kita sudah bangun rumah dengan 7 tiang, kalau
tidak diplester tiangnya tidak akan bagus. Bangunan sudah berdiri dengan 7 tiang, ada atapnya, tinggal finishing,
diplester, di plafon, dikasih lantai yang baik, itu percikan darah. Kalau sudah
finishing, orang berdecak kagum “luar biasa rumah ini unik, 7 tiangnya”. Begitu
juga kita, harus ada 7 percikan darah, mau tidak mau harus menerimanya. Sudah
satu hati, harus menerima percikan darah untuk bisa satu dengan Yesus. Yesus sebagai tutup
pendamaian sudah mengalami percikan darah. Kita sebagai petinya juga harus
menerima percikan darah supaya satu dengan Yesus. Jadi jangan bertanya-tanya
“kenapa saya begini?” itu sudah betul berarti sudah dalam proses finishing,
penyucian terakhir. Tinggal kita nikmati saja untuk mengalami keubahan hidup.
Ada
7 tanda manusia baru.
Kolose
3:10,12-14
3:10
dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk
memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:12
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,
kenakanlah 1belas kasihan, 2kemurahan,
3kerendahan hati, 4kelemahlembutan
dan 5kesabaran.
3:13
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan 6ampunilah
seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain,
sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah 7kasih, sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kalau
sudah ada kasih bisa mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kita. Jadi mau
tidak mau harus mengalami percikan darah sehingga kita tampil sebagai manusia
baru, manusia rohani dengan 7 tanda. Mulai dari belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemah lembutan.
Periksa 7 tanda manusia baru ini sudah ada pada kita atau belum. Kalau sudah
ada, tingkatkan. Kemudian mengampuni, sampai dikunci kasih kepada Tuhan dan kasih
kepada sesama. Kasih kepada Tuhan diwujudkan dengan taat pada Firman apapun
resikonya. Kasih kepada sesama diwujudkan dengan apa yang kita inginkan sesama perbuat
kepada kita, itu yang kita lakukan kepada sesama.
Matius
7:12
7:12
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi.
Markus
12:29-31
12:29
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Hukum
yang utama itu hukum kasih. Sampai bisa mengasihi sesama. Apa yang kita
inginkan sesama perbuat kepada kita, itu yang kita perbuat untuk sesama, itu kasih!
Kita tidak mau dicerita dan dikata-katai orang lain, yah jangan cerita orang!
Kita tidak mau orang berpikiran buruk tentang kita, yah jangan berpikiran buruk
tentang orang lain! Kita tidak mau disakiti orang, yah jangan sakiti orang lain.
Misalkan kita kumpul dan mulai cerita orang lain, coba periksa di hati, kamu
mau dibikin begitu? Orang lain kumpul kemudian cerita tentang kamu? Oh saya
juga tidak suka kalau orang kumpul-kumpul cerita tentang saya. Yah jangan
cerita orang! Itu kasih. Tetapi saya terganggu, yah datang dan bereskan dengan
orang itu. Saya terganggu dengan sikapmu ini, kenapa kamu begini? Yang
didatangi terima dengan hati yang lemah lembut juga “oh iya saya minta maaf,
saya tidak mau ulangi”. Selesai!
Tuhan
rindu supaya kita satu
pengajaran,
satu roh, maka bisa menerima percikan
darah, terjadi pembaharuan, keubahan hidup. Saya juga masih banyak kekurangan,
masih berupaya untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Belum mulus, masih dalam
masa berlajar sampai nanti lulus.
Kalau
sudah bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, bisa mengasihi sesama
seperti diri sendiri, sampai bisa mengasihi orang yang membenci kita, maka ada
hasilnya:
Markus
12:29-32
12:29
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
12:32
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu
itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
12:33
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan
dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri
adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban
sembelihan."
12:34
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun
tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
a) Hasil
pertama “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah” artinya kita mengalami
kebahagiaan sorga. Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan di situ. Puncaknya
berbahagia yang masuk pesta kawin Anak Domba Allah. Kita masih tinggal di bumi
ini tetapi kebahagiaan sorga mulai kita alami. Sekalipun banyak pergumulan dan
ada tantangan kita hadapi tetapi kita tenang, damai karena kita tidak jauh dari
sorga, dekat dengan sorga, ada kebahagiaan sorga. Semoga kita bisa
mengalaminya, menjadi pengalaman hidup kita masing-masing.
b) Kita memiliki
kebijaksanaan sorga atau hikmat sorga, sehingga pasti luput dari aniaya
antikristus.
Wahyu
13:18
13:18 Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Jadi orang yang berhikmat luput dari aniaya
antikristus. Kita lihat keadaan dunia semakin tidak menentu, sumber-sumber
dunia semakin kering. Krisis di berbagai bidang tidak terelakan. Sampai negara
maju sekalipun dihantam oleh badai ekonomi. Nanti keadaan ini semakin hebat,
menimbulkan peperangan, menimbulkan kelaparan, sampai tampillah seorang yang
muncul sebagai juru selamat dunia, menyelamatkan ekonomi dunia, itulah
antikristus. Negera-negara Eropa sudah punya satu mata uang. Nanti negara-negara seluruh dunia akan mengarah pada satu mata uang itulah cap 666. Di
dunia ini begitu banyak agama, sehingga muncul wacana membawa manusia satu agama saja. Akan mengarah ke sana
semuanya. Tetapi kalau kita punya satu
pengajaran,
satu roh, sehati, bisa menerima
percikan darah, kita dibaharui sampai memiliki kasih Allah, kasih yang sempurna
maka kita luput dari aniaya antikristus.
c) Tidak
ada lagi pertanyaan. Artinya tidak ada lagi masalah, semuanya diselesaikan oleh
Tuhan, masalah apapun diselesaikan oleh Tuhan! Masalah identik dengan air mata,
tidak ada lagi air mata, semua dihapus oleh Tuhan. Sampai kita masuk Yerusalem
Baru, tidak ada lagi air mata di sana, kita sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu
21:4
21:4
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada
lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab
segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Mohon kepada Tuhan, jadikanlah kami satu tubuh
Kristus. Mulai dari nikah sehati,
dalam penggembalaan sehati untuk mencapai
satu tujuan, satu Tubuh Kristus. Antara
penggembalaan kita juga berdoa supaya sehati, sudah punya satu pengajaran, satu roh, sama-sama bisa menikmati percikan
darah. Kita minta kepada Tuhan kita menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Menjelang kedatangan Yesus sudah harus semakin
erat persekutuan kita.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar