Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:9-10
13:9 Barangsiapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!
13:10 Barangsiapa
ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh
dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan
dan iman orang-orang kudus.
Jadi sikap
dalam menghadapi antikristus adalah dengan ketabahan dan iman = berjuang untuk
mempertahankan iman. Memang nanti akan muncul pemimpin antikristus, tetapi
sekarang antikristus-antikristus sudah ada, tinggal menunggu pemimpinnya. Kita
menghadapi antikristus ini dengan ketabahan dan iman, berjuang mempertahankan
iman.
Yudas 1:3
1:3
Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha
menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong
untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang
untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Langkah-langkah
mempertahankan iman.
1.
Mendengar
Firman sampai mempraktekannya = ada iman dan perbuatan iman.
2.
Bertahan
menghadapi ujian iman, ini yang akan kita pelajari hari ini.
I Petrus
1:5-7
1:5 Yaitu kamu,
yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah
akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh
berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya
itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya
dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu
memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.
Ujian yang
harus dihadapi untuk membuktikan bahwa iman kita murni, kuat, sampai iman yang
permanent. Bentuk ujian iman itu macam-macam, salah satunya kebencian. Jangan
heran bila kita diperhadapkan dengan kebencian dari luar dan dari dalam. Dari
luar itu dari dunia, kebencian sampai kebencian tanpa alasan, orang Kristen
dibenci. Dari dalam itu dari sesama orang Kristen, dari sesama hamba Tuhan, sesama
pelayan Tuhan yang tidak mau disucikan oleh Firman. Kalau kita mau disucikan
kita bisa mengamalkan kasih persaudaraan.
I Petrus
1:22
1:22 Karena kamu
telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat
mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kalau mau
disucikan maka ada kasih. Tetapi karena tidak mau disucikan maka yang ada
kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Betapa dahsyatnya kebencian ini
sehingga membuat banyak orang Kristen yang akan murtad. Jadi jangan heran kalau
ada yang mundur bahkan hilang, itu kegenapan Firman Tuhan.
Matius
24:9-14
24:9 Pada waktu itu
kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci
semua bangsa oleh karena nama-Ku,
24:10 dan banyak
orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
24:11 Banyak nabi
palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
24:12 Dan karena
makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi
dingin.
24:13 Tetapi orang
yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
24:14 Dan Injil
Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua
bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Murtad
artinya meninggalkan Firman pengajaran yang benar sampai meninggalkan Yesus.
Jadi jangan heran kalau kita mau menekuni pengajaran ini, kebencian akan kita
hadapi semakin luar biasa, semakin hebat tekanan demi tekanan.
Siapa yang
murtad?
1.
Yang
menjadi sasaran kebencian. Tidak tahan dibenci oleh dunia, dibenci oleh sesama
pelayan, hamba Tuhan dan sesama orang Kristen sehingga dia meninggalkan Firman
pengajaran yang benar bahkan meninggalkan Yesus.
2.
Orang
yang melihat, hamba Tuhan ini membenci si ini, pelayan Tuhan ini membenci pelayan
Tuhan yang itu lalu berpikir “ah tidak betul ini pengajaran” akhirnya dia
tinggalkan pengajaran. Itu karena dia tidak mantap di situ, cuma mau
melihat-lihat. Apalagi dengan masalah organisasi sekarang ini, akhirnya banyak
yang mundur. Bukan dia yang menjadi sasaran kebencian tetapi dia yang murtad.
Tersandung karena melihat hamba Tuhan yang satu membenci hamba Tuhan yang lain.
Tidak bacakah di dalam Alkitab,
memang sudah begitu keadaannya.
Yeremia dibenci sesama imam yaitu imam Hananya dan Pasyhur, sampai Yeremia
dipukul. Kalau dia ada di zaman Yeremia bisa dia komentar “oh ada hamba Tuhan
memukul hamba Tuhan!” bisa dia mundur. Di dalam Perjanjian Baru juga begitu,
hamba Tuhan membenci hamba Tuhan yang lain, imam-imam kepala benci kepada Yesus.
Setelah Yesus dibenci, penerusnya yaitu murid-murid Yesus juga dibenci. Kalau
dia ada di zaman itu bisa
berpikir “ah ini imam-imam saling membenci, pindah agama saja”. Dia tidak baca
Alkitab bahwa memang akan terjadi seperti itu.
Kita sekarang
diuji oleh Tuhan dengan ujian iman. Ujian itu akan semakin hebat.
Yohanes
15:18-19,23-25
15:18 "Jikalau
dunia 1membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih
dahulu 2membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya
kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena
kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab
itulah dunia 3membenci kamu.
15:23 Barangsiapa 4membenci
Aku, ia 5membenci juga Bapa-Ku.
15:24 Sekiranya Aku
tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah
dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun
mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka 6membenci
baik Aku maupun Bapa-Ku.
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab
Taurat mereka harus digenapi: Mereka 7membenci Aku tanpa
alasan.
7 kali
dituliskan membenci, sampai membenci tanpa alasan. Angka 7 menunjuk
kesempurnaan, ini kebencian yang sempurna dari dunia. Celakanya kita yang sudah
dalam Firman pengajaran lalu masih menyimpan kebencian kepada orang lain. Berarti
sudah sama dengan orang dunia, sudah jadi alatnya setan. Kita yang sudah menerima
pengajaran seharusnya memancarkan cahaya kemuliaan, cahaya kasih Tuhan kita
pancarkan ke dunia yang gelap. Kita hadapi kebencian dengan kasih. Bukan malah
kebencian dalam dunia dibawa masuk dalam diri kita, padahal kita sudah ada
dalam Firman pengajaran. Jangan menjadi alatnya setan! Biarlah kita menjadi
alatnya Tuhan.
Supaya tidak
murtad, tidak meninggalkan Firman pengajaran yang benar, tidak meninggalkan
Yesus maka jalan keluarnya:
Yohanes
15:26
15:26 Jikalau
Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
Kita hadapi
kebencian dari dunia dengan serangan balik, tetapi bukan membenci. Jalan
keluarnya adalah bersaksi. Bersaksi yang benar didorong oleh kekuatan kuasa Roh
Kudus. Kita lihat dalam pembentukan gereja mula-mula bagaimana gereja diperhadapkan
dengan kebencian yang luar biasa dahsyat. Tokoh-tokoh gereja ada yang ditangkap
sampai dipancung. Yohanes dan Petrus ditangkap, dibawa ke sidang mahkama agama.
Menghadapi kebencian mereka tidak mundur. Waktu dilarang “jangan mengajarkan
tentang nama Yesus” mereka katakan “mana yang lebih baik berkenan kepada manusia
atau berkenan kepada Tuhan?”. Mereka pilih berkenan kepada Tuhan. Apa yang
memampukan mereka bisa menghadapi kebencian? Roh Kudus! Dalam Kisah Para Rasul
pasal 2 Roh Kudus dicurahkan, setelah itu terjadilah kebencian-kebencian dan tekanan terhadap gereja.
Tetapi oleh kekuatan Roh Kudus mereka bisa bertahan.
Kisah Para
Rasul 5:32 (Rasul-rasul di hadapan Mahkama Agama – nasihat Gamaliel)
5:32 Dan kami
adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan
Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
Sebelum
dipenuhkan Roh Kudus, menghadapi salib mereka semua lari. Waktu makan perjamuan
Paskah terakhir Petrus berapi-api “biarpun mereka tergoncang imannya, aku
tidak!”. Waktu dikatakan kamu akan menyangkal, Petrus berkata “oh aku rela mati
untukMu!”. Waktu itu belum ada
Roh Kudus, diperhadapkan dengan salib dia malah lari, potong telinga orang,
menyangkal. Yohanes ikut Yesus dari jauh memakai kain tipis, begitu mau
ditangkap, dia lari dengan telanjang. Ini Petrus dan Yohanes, menghadapi salib
tidak mampu, mereka lari. Sesudah dipenuhkan Roh Kudus mereka bisa bersaksi sekalipun ada resikonya.
Menghadapi
kebencian yang hebat dari roh antikristus ini, kita hadapi dengan bersaksi.
Jangan mundur! Ada media sosial, pakai untuk bersaksi. Bukan untuk keluarkan
uneg-uneg kita lalu curhat di media sosial. Pakai media sosial untuk bersaksi.
Sampaikan kesaksian-kesaksian tentang Firman pengajaran yang benar.
Yohanes
15:26-27
15:26 Jikalau
Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu
juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Kesaksian itu
suatu keharusan, suatu kewajiban. Jangan malu untuk bersaksi, saksikan tentang Firman
yang sudah mengerjakan hidup kita, sehingga hari minggu tidak akan pernah kosong
mimbar kesaksian. Karena bersaksi itu suatu keharusan, maka kita mutlak diurapi
Roh Kudus, dipenuhkan Roh Kudus. Yang belum pernah bersaksi ayo ditulis. Masa
sekian tahun dalam Firman pengajaran tidak ada kesaksian.
Mungkin mau
bersaksi di depan umum tidak berani, ayo bersaksi perorangan. Kita saksikan
Firman Tuhan, sebab itu kita butuh Roh Kudus. Bersaksi bisa lewat perkataan dan
juga lewat perbuatan atau perilaku yang sudah disucikan dan diubahkan oleh
Firman pengajaran yang benar.
Orang yang
tidak mau bersaksi berarti dia tanpa Roh Kudus, rohaninya kering, tidak pernah
puas. Tinggal pilih, kalau ada Roh Kudus maka ada kesaksian, kalau tidak mau
bersaksi jadi kering bagaikan tanah kering, hatinya kering, rohaninya kering.
Sebagai contoh orang yang tidak mau bersaksi, dia tanpa Roh Kudus, dia tanah
kering, rohaninya kering adalah perempuan Samaria yang berdosa. 5 kali kawin
cerai, yang keenam bukan suaminya
yang sah. Inilah kekeringan dari perempuan ini.
Yohanes
4:13-15
4:13 Jawab Yesus
kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal."
4:15 Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan
tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Perempuan ini
mengakui bahwa dia selalu haus, artinya dia tidak pernah puas, kering
rohaninya. Sekali lagi boleh bersaksi di depan jemaat, bisa secara perorangan
ketika bertemu teman. Juga bersaksi lewat perbuatan dan perilaku yang sudah
disucikan. Yang penting perilaku perbuatan kita menjadi kesaksian bagi sesama.
Praktek
kekeringan rohani dari perempuan Samaria ini:
1.
Yohanes
4:9
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu
kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang
Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.
Praktek pertama ada kepahitan
hati, ada kebencian. Mungkin ada dendam juga. Sehingga perkataannya mengandung
kebencian, hanya menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain. Kalau ada
kebencian, kebencian itu menyebabkan murtad. Jadi kalau di dalam hati kita ada
kepahitan, kebencian, dendam, perasaan tidak suka, kalau itu tidak diselesaikan
bisa membawa pada murtad, tinggalkan pengajaran yang benar, meninggalkan Yesus.
Kalau ada kepahitan diselesaikan, jangan simpan kepahitan. Akhirnya kalau tidak
diselesaikan nanti
mempengaruhi yang lain.
2.
Yohanes
4:16-18
4:16 Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku
tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa
engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima
suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau
berkata benar."
Jatuh dalam dosa sampai puncaknya
dosa. Di sini perempuan ini jatuh dalam dosa kawin mengawinkan, 5 kali kawin
cerai, yang keenam bukan suami yang sah. Ini tanda ketidakpuasan. Hati-hati,
kalau sudah tidak puas dalam ibadah pasti mengarah tidak puas di dalam nikah.
Siapa
perempuan Samaria ini? Perempuan ini datang menimba air di sumur penggembalaan.
Yohanes 4:5-7
4:5 Maka sampailah
Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan
Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
4:6 Di situ
terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk
di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
4:7 Maka datanglah
seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya:
"Berilah Aku minum."
Perempuan
Samaria ini datang menimba air di sumur penggembalaan. Jadi perempuan Samaria
ini menunjuk orang yang sudah tergembala.
Kalau berada di luar penggembalaan lalu kering, memang sudah sewajarnya seperti
itu. Ini dia sudah ada dalam penggembalaan tetapi masih bisa kering rohani,
ibaratnya tikus sudah ada dalam lumbung tetapi mati kelaparan. Sudah ikut dalam
persekutuan, sudah dipakai dalam persekutuan, bisa kering rohaninya. Mengapa
bisa kering padahal sudah ada dalam penggembalaan?
1.
Yohanes
6:11-12
6:11 Kata perempuan itu kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah
Engkau memperoleh air hidup itu?
6:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
Sebab tergembala hanya melihat
figur manusia. Misalnya karena sungkan diajak jadi ikut. Melihat hamba Tuhan
senior, hamba Tuhan yunior, yang senior yang diikuti karena berpikir yang
yunior belum dipakai Tuhan. Sudah lama di ladang Tuhan dengan yang baru di
ladang Tuhan belum tentu yang baru tidak dipakai dan yang lama sudah hebat
dipakai, Tergantung penyerahannya. Yang bersama-sama Elia ada berapa ratus
nabi-nabi. Tetapi yang meneruskan pelayanan Elia adalah Elisa yang baru saja
dia panggil. Jadi belum tentu yang lama di ladang Tuhan lebih dipakai dari pada
yang baru. Jadi jangan hanya melihat figurnya, ini senior ini yunior, ini anak
kemarin, ini anak ingusan.
Juga tergembala karena gembala itu orang tuanya. Seperti saya anak
hamba Tuhan di sini, otomatis tergembala di Tentena. Setelah jadi hamba Tuhan
bersekutu juga di Tentena. Kalau melihat seperti itu, tidak akan pernah
mengalami kepuasan rohani, pasti kering! Saya dan isteri saya diakui anak oleh
guru kami, tetapi kami dididik keras! Kalau mau ikuti daging saya tidak mau
lagi fellowship. Tetapi bukan karena melihat itu, namun karena melihat
pengajarannya, lihat keteguhan dalam pengajaran. Saya fellowship karena melihat Firman pengajaran.
Ini yang membuat kering,
tergembala karena melihat figur manusia, sehingga tergembala hanya mencari perkara-perkara
yang jasmani. Itu jadi penjilat, dalam persekutuan jadi penjilat karena yang
jasmani yang dia cari!
Ada lagi karena 1 suku. Kalau
kaum muda karena pacar, begitu putus dia keluar dari pengajaran.
Lihat dulu pengajaran baru lihat yang
memberitakan itu apakah cocok dengan Firman pengajaran atau tidak. Itu yang
betul! Kalau hanya melihat yang jasmani nanti kering.
2.
Karena tidak
menghargai Firman, dia sudah ada dalam Firman penggembalaan tetapi tidak
dihargai. Cuma tubuhnya ada, hatinya mengembara, dia tidak menghargai Firman
penggembalaan. Seperti perempuan ini, keadaannya begitu kotor, begitu najis. Syukur
waktu Yesus datang bertemu dengan dia, dia bisa menikmati perkataan Yesus sehingga dia dipulihkan. Sekarang
masih ada perkataan Yesus di tengah-tengah kita, masih ada Firman pengajaran di
sampaikan di tengah-tengah kita. Hargai itu, maka kekeringan rohani kita pasti
dipulihkan.
Kalau tidak
ditolong maka orang yang kering rohaninya itu akan berakhir pada pembakaran api
neraka.
Amsal
30:15-16
30:15 Si lintah
mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada
tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata:
"Cukup!"
30:16 Dunia orang
mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api
yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
Jadi kalau
sekarang tidak pernah puas, kering, maka orang itu akan berakhir pada
pembakaran api neraka, sebab api tidak pernah berkata cukup, tidak pernah
berkata puas.
Tuhan tidak
ingin keadaan kita manusia ciptaannya kering dan berakhir pada kebinasaan.
Makanya Tuhan mau mencurahkan Roh Kudus di tanah yang kering.
Yesaya
44:3
44:3 Sebab Aku akan
mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang
kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas
anak cucumu.
Siang ini
kita periksa diri kita, kalau kering minta “Tuhan curahkan Roh KudusMu” supaya
kita kembali menjadi kehidupan yang puas, tidak lagi kering. Kalau kekeringan
ini dipertahankan, nanti akan berakhir pada kebinasaan, pada api neraka, pada
dunia orang mati yang tidak pernah berkata cukup, tidak pernah berkata puas.
Proses
pencurahan Roh Kudus.
1.
Dari
pihak Tuhan.
Yohanes 4:7
4:7 Maka datanglah seorang perempuan
Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
Yesus haus = pengalaman sengsara
Yesus di kayu salib. Menjelang menyerahkan nyawaNya, Yesus berseru “Aku haus”.
Yohanes 19:28-29
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu,
bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada
tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh
anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam
anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Ini pengalaman Yesus di kayu
salib. Jadi proses pencurahan Roh Kudus dari pihak Tuhan adalah Yesus rela mati
di kayu salib, pencurahan Roh Kudus seharga korban Kristus. Kemudian Yesus
bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Makanya Yesus
katakan adalah lebih berguna
bagimu kalau Aku pergi supaya Roh Penghibur itu
datang kepadamu. Yesus harus pergi baru Roh Kudus datang kepada kita. Roh Kudus
mampu menolong kekeringan-kekeringan bahkan kematian rohani yang dialami oleh
gereja Tuhan. Waktu Yesus mau menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum,
perwira itu datang kepada Yesus dan berkata “aku ini seorang prajurit,
dibawahku ada bawahan. Kalau aku perintahkan datang dia datang, kalau aku
perintahkan pergi dia pergi”. Itu menunjukan Yesus yang mati dan naik ke sorga (pergi) untuk mencurahkan
Roh Kudus kepada kita (datang). Maka terjadi kesembuhan di situ. Yang kering
dan mati dipulihkan.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini
kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku
pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
2.
Dari
pihak kita bagaimana?
Yohanes 4:15
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya:
"Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah
datang lagi ke sini untuk menimba air."
Dari pihak kita mengaku haus
secara positif. Artinya ada kerinduan mendalam untuk menerima pencurahan Roh
Kudus, untuk dipenuhkan Roh Kudus. Jadi Roh Kudus dicurahkan kalau kita punya
kerinduan mendalam, kalau tidak yah tidak dicurahkan! Murid-murid punya
kerinduan mendalam makanya mereka berkumpul di Yerusalem seperti perintah
Yesus, maka Roh Kudus dicurahkan. Kita raba di hati kita, ada kerinduan atau
tidak. Jangan pertahankan yang kering, biar kita nyatakan kerinduan kita kepada
Tuhan. Saya rindu, saya butuh air Roh Kudus, minta kepada Tuhan.
Bukti ada kerinduan mendalam
untuk dipenuhi Roh Kudus
a) Yohanes 4:16
4:16 Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
Ini teguran
nyata dari Yesus. Buktinya kita punya kerinduan mendalam untuk dipenuhkan Roh
Kudus, kita mau menerima teguran Firman pengajaran yang benar yang menyingkap
segala dosa kita sampai yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Yesus
jelas-jelas menunjuk, keadaaanmu seperti ini dan dia mau menerima.
Yudas tetap
kering sampai binasa karena dia tidak mau menerima teguran Firman, teguran yang nyata. Petrus sempat kering juga
karena tidak mau menerima teguran Firman. 2 murid ini salah satunya murid
senior yaitu Petrus. Kalau Yudas itu murid yang dipercaya. Keduanya bisa kering
karena tidak mau menerima teguran Firman!
Ayo kita
periksa, saya sudah lama dalam penggembalaan, kalau tidak bisa menerima teguran Firman,
bisa kering seperti Petrus. Saya dipercaya, saya tangan
kanan gembala, kalau tidak bisa menerima teguran Firman bisa kering! Dulunya
dipercaya tetapi sekarang jadi penentang Firman!
Kita lihat
Petrus yang ditegur tetapi tidak mau menerima teguran Firman, malah merasa
lebih hebat dari murid-murid yang lain.
Markus
14:27-28
14:27 Lalu Yesus
berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada
tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.
14:28 Akan tetapi
sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
Ini teguran
Firman, kamu akan tergoncang iman. Tetapi Petrus sombong, orang sombong itu
kering!
Markus
14:29-31
14:29 Kata Petrus
kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."
14:30 Lalu kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam
ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali."
14:31 Tetapi dengan
lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati
bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun
berkata demikian juga.
Memang orang
kering itu kelihatan dia berapi-api sekali, semangat sekali, hebat dia! Selalu
bilang aku, artinya dia mengedepankan dirinya, aku bisa, aku ini, aku itu. Begitu
diperhadapkan pencobaan dan tantangan, cepat sekali mundur.
Seharusnya
ketika Petrus ditegur dia berkata
“Yesus doakan saya, berikan iman yang kuat, saya tidak mau menyangkal Tuhan.
Tetapi ini malah berkata “sekalipun mati, aku tidak akan menyangkal Engkau!”. Belum
lama berselang sudah terjadi, Yesus ditangkap dan dia langsung menyangkal.
Seorang pelayan bertanya “kamu salah satu dari mereka” Petrus menjawab “oh
tidak, aku tidak kenal Dia”. Datang lagi yang lain “logatmu sama, kamu orang
Galilea!” Petrus menyangkal lagi. Yang ketiga Petrus sampai bersumpah dan
mengutuk. Ini orang yang kering, waktu pertama mendengar Firman dia semangat
sekali. Waktu kena tantangannya bagaimana.
Yudas, orang
yang dipercaya oleh Tuhan.
Matius
26:21-25
26:21 Dan ketika
mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
26:22 Dan dengan
hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya:
"Bukan aku, ya Tuhan?"
26:23 Ia menjawab:
"Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan
ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia
memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik
bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang
hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?"
Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Teguran
Firman ini jelas dan keras di sini. Adalah lebih baik bagi orang itu kalau dia
tidak dilahirkan! seharusnya Yudas tersentak dan minta ampun. Tetapi malah dia
berkata “bukan aku ya rabi”. Perkataan bukan aku yah rabi, berarti dia menunjuk
murid-murid yang lain yang salah. Itu orang kering, selalu salahkan orang lain!
Kalau tidak mau terima teguran Firman, pasti salah-salahkan orang, tidak pernah
melihat dirinya. Juga berarti dia menunjuk Yesus salah, Firman pengajaran yang
salah. Ini orang yang kering, tidak bisa menerima teguran Firman. Awalnya
seperti api, begitu diperhadapkan dengan tantangan dia loyo.
Biar kita
terima Firman dan kita buktikan dengan praktek! Tidak usah cuma di mulut “oh
hebat, luar biasa, puji Tuhan, dahsyat!” bagaimana waktu diperhadapkan dengan
tantangan. Buktikan kalau bilang dahsyat lakukan Firman Tuhan.
Perempuan
Samaria ini mau menerima teguran dari Firman padahal resikonya besar. Dia ini
masih termasuk keturunan Israel sekalipun campuran dan mereka juga
mempertahankan hukum Taurat. Menurut hukum Taurat kalau orang sudah berlaku
seperti perempuan ini harus dilempar batu, mati dirajam batu. Dia mau mengakui
dosanya kepada Tuhan dan sesama apapun resikonya.
Yohanes 4:29
4:29 "Mari,
lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
Beresiko
tetapi mau dia lakukan. Dia tidak malu untuk mengakui segala dosa dan
kekurangannya kepada Tuhan dan sesama. Maka saat itu darah Yesus aktif
menghapus segala dosa kita dan mencabut sampai ke akar-akarnya supaya tidak
terulang kembali.
Ini bukti
kita punya kerinduan mendalam untuk dipenuhkan Roh Kudus, terima teguran
Firman, jangan marah, jangan mengelak, jangan tunjukan saya hebat, saya tidak
begitu. Kalau Firman datang, Tuhan tahu keadaan kita. Akui saja “iya Tuhan saya
seperti itu, ampuni saya. Maka darah Yesus mengampuni segala dosa kita dan
mencabut akar dosa supaya kita tidak berbuat lagi. Kalau kita sudah mengalami
pengampunan dosa, ayo praktekan juga mengampuni sesama. Ada orang yang salah
kepada kita lalu dia datang mengaku kepada kita, ayo ampuni dan lupakan dosanya
karena kita sudah diampuni dosanya.
Matius 6:12,14-15
6:12 dan ampunilah
kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah
kepada kami;
6:14 Karena jikalau
kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu
juga.
6:15 Tetapi jikalau
kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu."
Jadi bukti
pertama bahwa kita punya kerinduan mendalam untuk dipenuhkan Roh Kudus,
selesaikan dosa! Baik dosa kita sendiri, maupun dosa orang lain yang diakui
kepada kita. Selesaikan sehingga hati kita damai sejahtera. Kalau hati sudah
damai, Roh Kudus turun. Jangan sampai hati ini tetap kotor, pahit, benci.
Apalagi kita 1 penggembalaan lalu mau benci-benci. Kalau 1 persekutuan lalu benci-benci orang,
pulang kering. Bagaimana nasib jemaat kalau saya gembala kering! Jemaat sudah
berkorban supaya gembala bisa ikut persekutuan lalu sampai di sana cuma mau
benci-benci orang, mau iri, dengki! Pulangnya kering, jemaat ikut kering.
b)
Yohanes
4:23-26
4:23 Tetapi saatnya
akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh
dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
4:25 Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami."
4:26 Kata Yesus
kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Melihat Yesus
dan berkata-kata dengan Yesus = bertekun dalam doa penyembahan kepada Tuhan.
Baik secara berjemaah, maupun secara pribadi harus tekuni itu. Ditambah doa
puasa dan doa semalaman. Sebagai gembala saya hanya bisa mengarahkan supaya
kita doa puasa dan doa semalaman bersama. Mungkin kalau di rumah bisa doa
semalaman tetapi lebih banyak tidur semalaman. Di rumah mau doa puasa, banyak
gangguan, maka diajak doa puasa bersama di gereja.
2 poin ini adalah sikap
merendahkan diri serendah-rendahnya di bawa kaki Tuhan bagaikan permukaan air
atau titik nol. Kalau ada kedudukan lalu mau mengaku kepada orang dibawahnya,
itu merendahkan diri. Kalau sudah tidak punya kedudukan berarti sudah titik
nol. Mengaku itu sudah menjadi hal yang bisa dilakukan, tidak sulit kalau kita
sudah tidak memiliki apa-apa. Yang membuat sulit kalau punya sesuatu yang dia
banggakan, punya kedudukan, kekayaan, kepandaian, mau mengaku pada yang dibawah
itu berat. Tetapi kalau memang sudah di bawah, tidak punya semua itu, tinggal
selesaikan dosa.
Kadang kita suami-suami karena
merasa kepala rumah tangga, mau mengaku sama isteri itu berat “isteri yang
harus mengaku pada saya, bukan saya kepada isteri!”. Kalau isteri dipaksa-paksa
untuk mengaku, kalau dia mau mengaku berat sekali. Isteri dipaksa-paksa untuk
mengampuni, suami mau mengampuni isteri berat sekali. Juga gembala kepada
jemaat, kalau jemaat dipaksa-paksa harus mengaku. Tetapi kalau gembala mau
mengaku kepada jemaat “salah apa saya?”. Jemaat dipaksa-paksa mengampuni, dia
mau mengampuni jemaat “tidak bisa!”.
Mohon kemurahan Tuhan supaya bisa
merendahkan diri. Yesus mengosongkan semuanya untuk mengadakan pelayanan
pendamaian bagi kita. Yesus Imam Besar, Dia Raja segala raja, Dia Tuhan, Dia
memiliki sorga, memiliki bumi ini, Dia ciptakan semuanya. Tetapi Dia kosongkan
semuanya, Yesus menolkan dirinya untuk mengadakan pelayanan pendamaian bagi
kita.
Filipi 2:5-7
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu
bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia.
Yesus kosongkan dirinya untuk
mati di kayu salib. Untuk apa Dia mati di kayu salib?
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala
hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar
yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa
seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah
menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Yesus teladannya, Dia Tuhan namun
Dia mau mengosongkan diriNya. Kita manusia biasa yang masih banyak kekurangan
tetapi sulit sekali untuk mengosongkan diri. Merasa saya punya title saya punya kedudukan, sehingga untuk
mengakui dosa dan mengampuni serta melupakan dosa itu berat sekali. Simpan
terus pahit di hati, kebencian, akhirnya jadi penyakit. Ayo merendahkan diri
serendah-rendahhnya sampai pada titik nol, seperti permukaan air. Maka Roh
Kudus dicurahkan di situ.
Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air.
Kalau Roh Kudus sudah dicurahkan
di tanah yang kering, kita bisa melihat kegunaannya. Kegunaan Roh Kudus:
a)
Roma
5:3-5
5:3 Dan bukan hanya
itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan
tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh
Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roh Kudus
mencurahkan kasih Allah di dalam hati kita sehingga kita tidak pernah kecewa
dan putus asa menghadapi kesengsaraan karena Yesus, kebencian karena Yesus,
tantangan-tantangan karena Yesus. Menjadi kehidupan yang tahan uji, yang kuat
teguh hati, kehidupan yang punya pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita
Tuhan. Kebencian memang akan kita hadapi, tetapi kalau ada Roh Kudus di hati
kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan Tuhan, punya pengharapan
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dalam nikah rumah tangga memang banyak
persoalan kita hadapi, tetapi kalau ada Roh Kudus tidak akan kecewa.
b)
Yohanes
15:26-27
15:26 Sebab
Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu
kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.
15:27 Keputusan itu
memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika
bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka
wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi
mereka.
Roh Kudus
memampukan kita untuk bersaksi. Boleh bersaksi sakit sembuh, boleh bersaksi tidak
punya apa-apa lalu menerima berkat luar biasa. Tetapi kesaksian yang utama
adalah keubahan hidup.
Yohanes 4:26-26,29,39
4:25 Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami."
4:26 Kata Yesus
kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
4:29 "Mari,
lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
4:39 Dan banyak
orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang
telah kuperbuat."
Kita saksikan
apa yang sudah dikerjakan oleh Firman pengajaran dalam kita. Dulu saya begini,
oleh Firman pengajaran saya sudah diubahkan. Saya dulu anak yang tidak
dengar-dengaran pda orang tua, sekarang ditolong Tuhan menjadi kehidupan yang
dengar-dengaran. Itu yang disaksikan. Yang sederhana tetapi kalau itu pekerjaan
Firman, itu suatu kesaksian hidup yang bisa memenangkan jiwa-jiwa. Anak-anak
Yitro pulang lebih awal sudah jadi kesaksian. Kaum muda kalau pulang tepat
waktu itu sudah suatu kesaksian, jangan keluyuran.
c)
Titus
3:5
3:5 pada waktu itu
Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus
mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna
seperti Yesus.
Pagi ini kita
nyatakan kerinduan kita kepada Tuhan, saya kering, saya haus, saya butuh Roh
Kudus. Buktikan kita mau berdamai menyelesaikan dosa, buktikan dengan kita mau
bertekun dalam doa penyembahan kepada Tuhan, maka Roh Kudus dicurahkan di
tengah-tengah kita. Roh Kudus yang memberikan kekuatan kepada kita untuk tidak
kecewa menghadapi segala tantangan, tetap kuat dan teguh hati, punya
pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Roh Kudus yang memampukan kita untuk
bersaksi tentang apa yang sudah Firman pengajaran kerjakan dalam hidup kita.
Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai
kita sama mulia dengan Tuhan.
Secara
jasmani Roh Kudus juga mampu mengerjakan mujizat dari yang mustahil menjadi
tidak mustahil.
Zakharia
4:6-7
4:6 Maka
berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya:
Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,
firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah
engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia
akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu
itu!"
Roh Kudus
mengadakan mujizat, gunung yang besar menjadi rata. Masalah yang besar menjadi
kecil, masalah kecil menjadi tidak ada. Semua selesai! Kalau gunung sudah rata
ada jalan ke depan, ada masa depan yang indah dan berhasil. Roh Kudus mampu
memberikan kepada kita semuanya asalkan kita mau mengosongkan diri, teladani
Yesus, nolkan diri kita. Selesaikan dosa, rendahkan diri di bawah kaki Tuhan
mau menyembah Tuhan, mau menyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan, Roh Kudus
dicurahkan di tengah-tengah kita. Kita akui saya tanah kering, rindu air Roh
Kudus. Biarlah Roh Kudus membasahi apa yang sudah kering dalam hidup kita.
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah
Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar