Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:9-10
13:9 Barangsiapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!
13:10 Barangsiapa
ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh
dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan
dan iman orang-orang kudus.
Pasal ini
bicara tentang antikristus dan penganiayaan yang dilakukannya. Ayat 9 dan 10
ini adalah jalan keluar menghadapi antikristus yaitu dengan ketabahan dan iman
= berjuang untuk mempertahankan iman.
Yudas 1:3
1:3
Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha
menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong
untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang
untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Hari-hari
terakhir ini sudah begitu banyak orang Kristen yang gugur dari imannya.
Contohnya negara-negara Eropa, yang dulunya di sana banyak yang Kristen,
sekarang mulai berkurang. Sudah lebih banyak yang atheis, bukan pindah
keyakinan, tapi lebih banyak tidak
percaya Tuhan.
Ini yang
harus kita perjuangkan, berjuang untuk mempertahankan iman, iman yang benar
timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Langkah-langkah
mempertahankan iman:
1.
Mendengar
Firman sampai mempraktekan Firman, ada iman dan perbuatan iman.
2.
Bertahan
menghadapi ujian iman. Kita membahas poin kedua.
Jadi iman
kita diuji, apakah murni seperti emas murni.
I Petrus
1:5-7
1:5 Yaitu kamu,
yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah
akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh
berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya
itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya
dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu
memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.
Kita
berjuang, bertahan menghadapi ujian iman. Ujian itu digambarkan seperti api
pemurni logam, merupakan penyucian dari karat-karat dosa yaitu dosa yang
tersembunyi, dosa yang tidak disadari. Sebagai contoh, Ayub menghadapi ujian
iman.
Ayub 23:10
23:10 Karena Ia
tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Jadi tidak
usah bertanya-tanya, saya sudah mendengar dan melakukan Firman, kenapa ini
terjadi. Ini penyucian iman, penyucian dari dosa-dosa yang tersembunyi yang
tidak disadari.
Ayub disebut
orang yang saleh, jujur, takut akan Tuhan, orang yang menjauhi kejahatan.
Berarti Ayub ini sudah punya iman dan perbuatan iman. Tetapi Tuhan izinkan Ayub
mengalami ujian habis-habisan. Anaknya habis, ternaknya habis, kulitnya juga
hancur, kesehatannya hancur. Dia mengalami ujian habis-habisan bagaikan dimasukkan ke dalam api pemurni logam. Mengapa? Sebab
dalam diri Ayub ada dosa yang tersembunyi yang tidak disadarinya.
Ayub
10:1-3; 32:1-2
10:1 "Aku
telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara
dalam kepahitan jiwaku.
10:2 Aku akan
berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa
Engkau beperkara dengan aku.
10:3 Apakah
untungnya bagi-Mu mengadakan penindasan, membuang hasil jerih payah tangan-Mu,
sedangkan Engkau mendukung rancangan orang fasik?
32:1 Maka ketiga
orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap
dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah
Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena
ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ini dosa yang
tidak disadari oleh Ayub yaitu dosa kebenaran diri sendiri. Ini seringkali juga
ada pada kita. Kita merasa kita sudah beriman, sudah mendengar Firman, sudah
melakukan Firman. Begitu datang ujian muncul kebenaran diri sendiri.
Pengertian dosa kebenaran diri sendiri:
1.
Ayub
13:4-8
13:4 Sebaliknya kamulah orang yang
menutupi dusta, tabib palsulah kamu sekalian.
13:5 Sekiranya kamu menutup mulut, itu
akan dianggap kebijaksanaan dari padamu.
13:6 Dengarkanlah pembelaanku, dan
perhatikanlah bantahan bibirku.
13:7 Sudikah kamu berbohong untuk
Allah, sudikah kamu mengucapkan dusta untuk Dia?
13:8 Apakah kamu mau memihak Allah,
berbantah untuk membela Dia?
Membenarkan diri dengan
menyalahkan orang lain. Suami yang salah, isteri salah, anak salah, gembala
salah, gembala balik tuduh jemaat salah. Menyalahkan orang lain, tidak pernah
mengakui dia yang salah.
2.
Ayub
40:3
40:3 Apakah engkau hendak meniadakan
pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?
Membenarkan diri dengan
menyalahkan Tuhan, menyalahkan Firman. Katanya Firman Tuhan begini, sudah saya
buat kenapa saya menderita. Katanya diberkati, katanya dibela, tetapi kenapa
saya difitnah, saya dikucilkan dan lain sebagainya. Tanda orang yang
membenarkan diri dengan cara mempersalahkan Tuhan adalah banyak mengeluh!
Banyak berkeluh kesah, melampiaskan keluhannya, kepahitan hati, kecewa. “Mana
ada Tuhan, kalau Tuhan ada masa Tuhan izinkan saya menderita”. Itu sudah kecewa
pahit hati.
Kenapa bisa berkeluh kesah,
merasa kecewa dan pahit hati? Karena merasa hebat, merasa berjasa kepada Tuhan.
Saya sudah beribadah, sudah berkorban, sudah sumbang sekian untuk pembangunan
gereja, sudah sumbang
tenaga dan sebagainya. Semakin merasa hebat, semakin merasa berjasa, ujiannya
bertambah hebat. Biarlah kita mau menyerahkan diri kepada Tuhan dan mengakui
semua hanya karena kemurahan Tuhan. Kalau saya bisa beribadah melayani itu
semua karena kemurahan Tuhan. Bangun gereja besar, semua karena kemurahan
Tuhan, apa yang mau dibanggakan. Dibandingkan stadium sepak bola kalah jauh.
Jemaat banyak apa yang mau dibanggakan, orang nonton konser di dunia ribuan.
Kita ini ada hanya karena
kemurahan Tuhan, diberkati karena kemurahan Tuhan, dipakai karena kemurahan
Tuhan. Jangan merasa hebat, jangan merasa berjasa dengan Tuhan.
3.
Kejadian
3:13
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah
kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab
perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Membenarkan diri dengan
mempersalahkan iblis. Seperti Hawa mempersalahkan ular “ular ini yang menghasut
dan menggoda”.
4.
Menutupi
dosa dengan berpura-pura berbuat baik. Gembala tutupi kemalasannya mencari
pembukaan rahasia Firman, dia banyak besuk jemaat.
Adam dan Hawa
terusir dari taman Eden karena dosa kebenaran diri sendiri. Tuhan tidak ingin hal
ini terulang kembali.
Dalam Matius
7:22-23 ada orang yang diusir dari hadapan Tuhan karena merasa hebat, merasa
berjasa, kebenaran diri sendiri. Dulu Adam dan Hawa diusir dari taman Eden ke
dunia. Di penghujung akhir zaman akan terjadi lebih dahsyat. Manusia yang
berdosa, mempertahankan kebenaran
diri sendiri, terusir dari hadapan Tuhan, dari dunia ke neraka. Kalau Adam dan
Hawa diusir ke dunia masih bisa diperbaiki, kalau diusir ke neraka bagaimana
bisa diperbaiki lagi.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ayat 22 itu
mereka merasa berjasa. Kamu sekalian pembuat kejahatan, berarti yang ada pada
mereka hanya kebenaran diri sendiri, kebenaran Tuhan tidak ada.
Karena dosa
kebenaran diri sendiri tidak disadari, maka Tuhan izinkan kita mengalami ujian
iman, Tuhan izinkan kita masuk dalam api permurni logam. Tujuannya supaya kita disucikan dan kita tampil sebagai
kehidupan yang memiliki iman yang murni, iman yang teguh, iman yang murni seperti
emas murni. Jadi ujian iman ini bukan untuk menghancurkan kita.
Kita belajar
dari Ayub, bukti bahwa Ayub sudah
memiliki iman yang murni seperti emas murni.
1.
Yakobus
5:10-11
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan
penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka
berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang
ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan
baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Bukti pertama tekun. Saat
diperhadapkan dengan ujian, tekun. Tekun apa? Tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Ujiannya tambah berat, tetap bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Dulu Musa
diperintahkan membangun Tabernakel atau kemah suci. Pelayanan yang dikerjakan
di kemah suci itu adalah bayangan dari apa yang sebenarnya di sorga. Jadi
Tabernakel itu miniatur kerajaan sorga.
Ibrani 8:5
8:5
Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di
sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak
mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau
membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas
gunung itu."
Tekun itu kena pada ruangan suci,
di dalamnya ada 3 macam alat yang menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah
pokok.
a)
Meja
roti sajian, itu adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan
Suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan
korbanNya. Perjamuan suci ini adalah makanan yang sejati. Kita makan nasi,
makan makanan di dunia ini, tetapi kalau belum makan perjamuan suci, belum
menikmati makanan yang sesungguhnya.
Yohanes
6:55-56
6:55 Sebab
daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia.
Dengan kita
makan Firman Tuhan dan perjamuan suci, Yesus tinggal di dalam kita dan kita
tinggal di dalam Yesus. Jangan malah dikurangi, ujian datang malah ketekunannya
dalam ibadah dikurangi, kurangi 1, kurangi 2, kurangi 3, jangan! Justru harus
makin bertekun. Tekun artinya tidak bisa dihalangi oleh apapun, oleh siapapun. Mungkin dihalangi oleh keluarga, tetap bertekun.
Jaringannya kurang bagus, tetap tekuni! Minta hikmat dari Tuhan, mungkin tidak
bisa siaran langsung yah siaran tunda, cari tempat yang
sinyalnya bagus, download disitu baru ikuti siaran tunda. Banyak cara yang bisa
kita gunakan.
Dalam ibadah
pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci kita lebih mendalam mengenal Yesus, lebih
mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh dan Yesus juga lebih dalam mengenal kita,
bahasa air mata saja Tuhan kenal.
Hosea 6:3
6:3 Marilah kita
mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti
fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim
yang mengairi bumi."
Dia tahu apa
yang menjadi pergumulan kita, Dia tahu kebutuhan kita dan Dia tahu batas
kekuatan kita. Ujian yang Tuhan berikan tidak akan melampaui kekuatan kita.
Ujian yang dihadapi si A belum tentu bisa diterima si B, Tuhan tahu batas
kemampuannya bagaimana. Tuhan lebih tahu kapan waktunya untuk ditolong, tunggu
saja waktunya Tuhan.
b)
Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Roh Kudus dalam urapan
dan karunia-karuniaNya sehingga kita menjadi surat Kristus yang bisa dibaca
oleh semua orang= menjadi kesaksian yang
hidup dan yang benar bagi sesama kita.
II
Korintus 3:1-3
3:1 Adakah kami
mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain
menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
3:2 Kamu adalah
surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat
dibaca oleh semua orang.
3:3 Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami,
ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada
loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
Yohanes
12:26-27
12:26 Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun
pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
12:27 Sekarang
jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari
saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Jadi surat
Kristus, jadi kesaksian. Dari penampilan saja sudah jadi kesaksian. Tutur
katanya, perbuatannya, solah tingkah setiap hari, jadi kesaksian. Itulah hasil
ketekunan dalam ibadah raya, Roh Kudus menguasai kehidupan kita sehingga kita menjadi
surat Kristus yang bisa dibaca oleh semua orang.
Dalam rumah
tangga mungkin ada keluarga yang belum bersama-sama dengan kita, buktikan kita tekuni
ibadah raya nanti pulang menjadi surat Kristus, menjadi kesaksian. Dalam
bergaul di sekolah, di tempat kerja, di mana-mana jadi kesaksian hidup.
c)
Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah
Bapa di dalam kasihNya. Kasih Allah ini yang menjadi motor penggerak untuk
melayani Tuhan. Kasih itu kekal, sehingga kita melayani tidak akan berhenti di
tengah jalan, tidak ada pensiun dalam melayani Tuhan. Tidak ada hamba Tuhan
yang emeritus, tidak ada pelayan Tuhan yang hiatus. Mari layani Tuhan sampai
garis akhir, tidak ada istilah berhenti. Melayani Tuhan sampai dalam kerajaan Sorga.
Wahyu
22:3; 20:3
22:3 Maka tidak
akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya
dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
20:6 Berbahagia dan
kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang
kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam
Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan
Dia, seribu tahun lamanya.
Orang yang melayani
sampai garis akhir, diizinkan meninggal dunia, waktu kerajaan 1.000 tahun damai
dia dibangkitkan untuk melayani di situ. Lalu masuk kerajaan sorga dia melayani
selama-lamanya. Sampai mautpun tidak bisa menghalangi dalam kita melayani
Tuhan. Itulah kekuatan kasih.
Banyak
tantangan dalam pelayanan, tetapi kasih Tuhan menjadikan kita lebih dari
pemenang.
Roma
8:35-37
8:35 Siapakah yang
akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada
tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari,
kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam
semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah
mengasihi kita.
Tantangannya
luar biasa, pergumulannya hebat, tetapi kita bisa menang karena kasih Tuhan. Inilah
pentingnya tekun dalam ibadah doa penyembahan.
Jadi lewat ketekunan dalam 3
macam ibadah pokok, kita mendapatkan kekuatan dari Firman dan perjamuan suci
untuk mengenal Yesus lebih dalam, kita juga mendapatkan urapan dan karunia Roh
Kudus supaya menjadi surat Kristus, terang kesaksian. Dan kita mendapatkan
kasih Allah yang menjadi motor penggerak kita dalam melayani sampai garis
akhir, sampai dalam kerajaan 1000 tahun damai, sampai dalam kerajaan sorga. Tantangan
apapun tidak bisa menghalangi kita untuk melayani Tuhan, tetap kuat sampai
garis akhir.
2.
Sabar
Yakobus 5:7-10
5:7 Karena itu, saudara-saudara,
bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan
hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim
gugur dan hujan musim semi.
5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus
meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu
bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum.
Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan
penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Sabar menunggu waktu Tuhan. Waktu
Tuhan tidak terlalu cepat dan tidak terlambat, tepat pada waktunya. Kalau Tuhan
belum menolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi kita. Masih banyak
kekurangan kita yang harus diperbaiki.
Juga sabar menderita, jangan bersungut-sungut.
Sabar dalam penderitaan, tidak bersungut, tidak saling mempersalahkan, tidak
mempersalahkan Tuhan tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan. Biarlah ini
menjadi praktek, kalau diterangkan dengan kata-kata terbatas. Pengajaran itu
praktis, nanti pulang ini langsung diperhadapkan dengan praktek. Kalau guru
kami mengajarkan sampai kita menikmati. Sampai kita bisa berbahagia di dalam
penderitaan. Logika tidak bisa menerima, orang menderita koq bahagia.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih,
janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai
dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh
bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu
dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada
padamu.
Sabar menunggu waktu Tuhan, tetap
menuruti Firman, tidak mau menyimpang dari Firman.
Ayub 23:10-11
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku;
seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
23:11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya,
aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
Nanti Firman yang berikan jalan
keluar. Jangan ambil jalan keluar sendiri di luar Firman. Kaum muda soal jodoh
tunggu waktu Tuhan. Kalau ada hubungan dengan orang di luar pengajaran, di luar
keyakinan, bawa dulu dengar Firman. Biar Firman yang memberikan jalan keluar,
Firman yang menunjukan bahwa itu memang jodohmu. Jangan paksakan. Kalau
dipaksakan itu sudah di luar Firman. Jadi penderitaan kalau menikah dengan yang
lain pengajaran, apalagi lain keyakinan. Terang dan gelap tidak bisa bersatu.
Makanya jangan paksakan, tunggulah waktu Tuhan, jangan menyimpang dari Firman.
Jalan keluar sendiri di luar
Firman itu jalan buntu dan jalan menuju kebinasaan. Bangsa Israel diingatkan
dalam diam, tenang terletak
kekuatanmu. Tetapi mereka tidak mau.
Yesaya 30:15-16
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH,
Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Tetapi kamu enggan,
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami
mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu
pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan
lebih tangkas lagi.
Jalan keluar di luar Firman, itu
jalan menuju kebinasaan, itu jalan buntu. Hanya sebentar saja dia kelihatan
tertolong tetapi sebenarnya buntu dan binasa. Masalah nikah jangan gunakan
jalan keluar di luar Firman, harus sesuai Firman. Contohnya cari jalan keluar
sendiri, suami kasar, isteri tinggalkan dulu dia 2 – 4 bulan. Kalau masih kasar tambah lagi 5
bulan. Di sana dia sudah kawin ulang. Itu jalan buntu! Harus sesuai Firman,
kalau sesuai Firman harus sabar. Ditempeleng terus, yah sabar menunggu waktu
Tuhan, nikmati sampai bisa berbahagia. Kalau sudah bisa sabar, kalau sudah
ikuti Firman, Tuhan tolong.
I Petrus 3:1
3:1 Demikian juga kamu, hai
isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang
tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan
isterinya,
Tanpa perkataan, suami bisa
dimenangkan lewat kelakuan isteri. Begitu juga untuk suami-suami, menghadapi
isteri seperti itu sabar menunggu waktu Tuhan, sabar di dalam penderitaan.
Begitu kita bisa sabar menunggu
waktu Tuhan, sabar dalam penderitaan, kita punya pengalaman pribadi dengan
Tuhan. Bukan cuma dengar kesaksian orang tetapi ada pengalaman pribadi sehingga
kita bisa menguatkan orang yang punya pengalaman seperti kita.
Ayub 42:6
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut
perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Ternyata selama ini Ayub yang
dikenal saleh, dikenal jujur, takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan, dia belum
punya pengalaman dengan Tuhan secara pribadi. Dia hanya mendengar dari kata
orang saja. Makanya Tuhan izinkan ujian datang, kalau kita bisa sabar maka kita
punya pengalaman dengan Tuhan. Punya kesaksian pribadi dengan Tuhan, bagaimana
Tuhan kuatkan, bagaimana Tuhan hiburkan, bagaimana Tuhan berikan jalan keluar
tepat pada waktunya. Sehingga kita bisa bersaksi kepada sesama kita, ada
kesaksian yang hidup dalam diri kita. Mulai dari kami hamba Tuhan sebagai
gembala, tunjukkan
teladan iman bagi jemaat, sabar menunggu waktu Tuhan, sabar di dalam
penderitaan baru bisa saksikan. Sampaikan Firman, Firman yang disampaikan itu
ada tanda darah, punya kuasa untuk menyucikan jemaat.
3.
Tabah
II Korintus 5:6-8
5:6 Maka oleh karena itu hati kami
senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini,
kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup
karena percaya, bukan karena melihat —
5:8 tetapi hati kami tabah, dan
terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Tabah = kuat dan teguh hati.
Bagaimana prakteknya? Belajar lagi dari Ayub:
Ayub 42:6
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut
perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Bisa duduk dalam debu dan abu.
Bukan secara hurufiah. Artinya secara rohani:
a)
Mengaku bahwa
kita memang tidak layak, tidak berharga apa-apa, banyak kekurangan dan kelemahan, hanya pantas diinjak-injak. Tanah itu
untuk diinjak-injak, kalau jadi genteng, begitu rusak diinjak-injak juga. Kita
akui kita hanya tanah liat, tidak layak saya Tuhan, terlalu banyak kelemahanku dan kekuranganku, terlalu banyak menuntut Tuhan,
sehingga mendorong kita untuk mengakui semua dosa kita kepada Tuhan dan juga
bisa mengaku kepada sesama.
Jangan merasa
hebat, kenapa saya diperlakukan begini, tidak adil! Saya gembala, saya dihargai jemaat.
Ini dalam persekutuan saya tidak dihargai. Saya jemaat tempat persekutuan, ini
dalam persekutuan saya tidak dihargai. Diizinkan Tuhan, selama ini waktu masih
ada almarhum bapak gembala, orang hormat, orang hargai. Setelah beliau
dipanggil Tuhan, dilirikpun tidak, dipandang enteng, direndahkan, yah sudah
terima saja, memang kita tanah liat. Justru kita bersyukur Tuhan izinkan ini
terjadi supaya kita bisa merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki
Tuhan. Jangan merasa hebat, dulu jadi tempat fellowship sekarang juga harus
jadi tempat fellowship. Kalau
kita bisa merendahkan diri secepat itu kita akan diangkat oleh Tuhan, Tuhan
akan pakai, Tuhan akan orbitkan kita. Debu tanah liat itu ada di tangan Tuhan, nanti Tuhan
angkat.
Selama ini
sudah terlalu banyak di atas, dihargai dan lain-lain, sekarang Tuhan izinkan
direndahkan supaya kita mengaku hanya tanah liat, supaya kita bisa mengaku dosa
kita kepada Tuhan dan mengaku kesalahan kita kepada sesama. Tidak ada rasa mau membanggakan
diri, menonjolkan diri.
b)
Mengaku
tidak mampu, tidak berdaya apa-apa. Tanah tidak bisa membentuk dirinya menjadi
vas, tidak bisa membentuk dirinya menjadi suatu bejana, hanya bergantung pada
tangan Penjunan. Mengaku tidak mampu, tidak berdaya apa-apa, sehingga mendorong
kita untuk menyerah sepenuh kepada Tuhan. Tinggal menyerah, Tuhan saya hanya
debu tanah liat, saya tidak bisa apa-apa.
Kalau bisa mengaku hanya debu
tanah liat, mata kita hanya memandang Tuhan, tidak usah lihat yang lain lagi,
tidak mau melihat kekurangan orang lain. Tangan diangkat kepada Tuhan dan mulut
menyeru nama Tuhan.
Ayub 42:5
42:5 Hanya dari kata orang saja aku
mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Hanya memandang Yesus, mengangkat tangan kepada Tuhan dan mulut menyeru
haleluya. Ini sikap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan! Hanya
berseru dan berserah kepada Tuhan, hanya bergantung pada kasih setia Tuhan.
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah
aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih
setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Mata kita hanya tertuju pada
kasih setia Tuhan, kita hanya bergantung pada kasih setia Tuhan, kita tidak
mampu berbuat apa-apa. Inilah yang dimaksud kuat dan teguh hati. Kalau mata
hanya memandang Tuhan, tidak lagi memandang siapa-siapa maka ada hasil yang
kita peroleh.
Ayub 42:10
42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan
Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan
kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Ayub mendapat pemulihan 2 kali lipat. Artinya tangan belas
kasihan Tuhan diulurkan untuk memulihkan kita 2 kali lipat. Apa ini pemulihaan
2 kali lipat? Pemulihan secara jasmani dan juga secara rohani.
a)
Pemulihan
secara jasmani.
Yesaya
64:8
64:8 Tetapi
sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang
membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Secara
jasmani tangan Tuhan Sang Penjunan, Sang Pencipta, mampu menciptakan dari tidak
ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Ayub yang tadinya
hancur-hancuran, habis semuanya, Tuhan pulihkan secara jasmani. Dia kembali
memperoleh ternak, fisiknya, kesehatannya dipulihkan. Dan dia memiliki
keturunan lagi, bahkan anak-anaknya adalah anak-anak yang tercantik.
Tuhan mencurahkan
berkat-berkatnya kepada kita. Berkat yang diterima oleh Ayub.
1) Ayub 42:8
42:8
Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba
jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu
sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa
untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak
melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku
seperti hamba-Ku Ayub."
Ini berkat pendamaian damai
sejahtera, ketenangan Tuhan berikan kepada kita.
2)
Ayub 42:11
42:11 Kemudian datanglah kepadanya
semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan
makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita
dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN
kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah
cincin emas.
Ini berkat persekutuan. Tadinya
orang meninggalkan kita dan menjauhi kita. Kalau kita merendahkan diri mengaku
hanya debu tanah liat maka tangan Tuhan diulurkan, dan orang-orang yang
menjauhi kita datang kembali, tidak usah takut! Mungkin keluarga menjauhi kita,
keluarga tidak ingat kita, Tuhan akan tolong. Kita akan dicari kembali. Sudah banyak
kesaksian. Jangan takut, sekarang
orang hindari kita, nanti orang cari, mereka akan datang kembali. Dan tentu
bukan kumpul-kumpul biasa, kita rindu supaya kita semua masuk dalam persekutuan
Tubuh Kristus yang sempurna.
3)
Ayub
42:12
42:12 Baiklah mereka memberi
penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di
pulau-pulau.
Tuhan mengubah kutuk menjadi
berkat.
4)
Ayub
42:13-14
42:13 TUHAN keluar berperang seperti
pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur;
Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan
kepahlawanan-Nya.
42:14 Aku membisu dari sejak dahulu
kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti
perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap.
Berkat nikah dan buah nikah.
Nikah Ayub menjadi kesaksian, buah nikahnya juga menjadi kesaksian. 3 anak
perempuannya adalah anak-anak yang tercantik.
Tunggu waktu
Tuhan, sabar. Tetap bertekun dalam 3 macam ibadah, jangan putus asa, Tuhan
tidak pernah menipu kehidupan kita sekalian. Tetap tabah, kuat teguh hati,
mengaku hanya tanah liat, tangan Tuhan diulurkan saat ini, Tuhan mampu
memulihkan secara jasmani dan juga secara rohani.
b)
Tuhan
pulihkan secara rohani. Tanah liat diambil oleh tangan Tuhan Sang Pencipta dan
dibentuk menjadi bejana kemuliaan.
Roma 9:20-21,23
9:20 Siapakah kamu,
hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada
yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
9:21 Apakah tukang
periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang
sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain
untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
9:23 justru untuk
menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah
dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
Kita dibentuk
menjadi bejana kemuliaan Tuhan. Artinya tangan Tuhan sanggup menyucikan, tangan
Tuhan sanggup mengubahkan kita untuk dipakai bagi kemuliaan Tuhan dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakannya akan semakin besar. Biarlah kita berdoa
supaya semakin disucikan, semakin diubahkan, semakin dipakai. Sampai suatu saat
nanti kita diubahkan menjadi sama mulia seperti Yesus Mempelai Pria Sorga, kita
menjadi mempelai wanitaNya.
Dulu Hawa
dibentuk dari tanah liat dan dibawa kepada Adam. Sekarang kita gereja Tuhan mau
Tuhan bentuk dari tanah liat yang hina, kotor, tidak layak, tidak mampu, tidak
berharga apa-apa, dibentuk menjadi Hawa yang terakhir, menjadi mempelai wanita
Tuhan dibawa kepada Yesus Adam yang terakhir Mempelai Pria Sorga. Ketika Tuhan
menciptakan manusia itu dari debu tanah liat, Tuhan mengatakan sungguh amat
baik. Jadi tangan belas kasih setia Tuhan sanggup menjadikan semua baik pada
waktunya sampai sungguh amat baik, sempurna pada waktunya. Kita layak menjadi
mempelai wanita Tuhan, kita bisa masuk di dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Kejadian
1:31
1:31 Maka Allah
melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari keenam.
Belajar
seperti Ayub. Kalau Tuhan izinkan kita masuk dalam ujian iman, berarti dalam
diri kita masih ada kebenaran diri sendiri yang harus diperbaiki, disucikan.
Supaya kita bisa tampil sebagai kehidupan seperti emas murni, memiliki iman
yang murni. Buktinya apa? Kita bisa tekun, sabar, tabah, kuat teguh hati.
Tangan Tuhan diulurkan bagi kita sekalian, tanah liat dibentuk dan diciptakan
untuk menjadi Mempelai WanitaNya.
Jangan ambil
jalan keluar sendiri, tetap berserah kepada Tuhan, duduk di kaki Tuhan dalam
menghadapi persoalan apapun. Direndahkan, dikecilkan, dikucilkan, rendahkan
diri di bawah kaki Tuhan, diam disitu. Kita hanya tanah liat, Tuhan yang akan
membentuk kita, Tuhan yang akan mengangkat kita. Kalau waktunya kita diangkat
Tuhan, tidak ada yang bisa merendahkan. Kalau waktunya kita diberkati Tuhan
tidak ada yang bisa menghalangi. Kalau waktunya kita dipakai oleh Tuhan tidak
ada yang bisa menghalangi, sampai nanti kita disempurnakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar