Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:20-27
11:20 Ketika
Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria
tinggal di rumah.
11:21 Maka kata
Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati.
11:22 Tetapi
sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu
yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23 Kata Yesus
kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24 Kata Marta
kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit
pada akhir zaman."
11:25 Jawab Yesus:
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati,
11:26 dan setiap
orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27 Jawab
Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia
yang akan datang ke dalam dunia."
Yesus
tampil sebagai kebangkitan dan hidup untuk menolong manusia yang sudah mati dan
busuk. Minggu lalu kita sudah mendengar macam-macam kebusukan itu apa saja. Sikap
kita supaya ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan ada 3:
1. Percaya
kepada Yesus, bukan hanya di mulut tetapi sampai di hati (ayat 25-27,40).
2. Harus
sehati (ayat 21 & 32)
3. Tersungkur
di bawah kaki Yesus (ayat 32)
Kita
lanjutkan poin pertama yaitu percaya kepada Yesus. Percaya kepada Yesus
dibuktikan dengan membuka pintu kubur.
Yohanes
11:40
11:40 Jawab
Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan
melihat kemuliaan Allah?"
Percaya
kepada Yesus dibuktikan dengan mengangkat batu kubur. Artinya kita mengakui
segala kebusukan kita kepada Tuhan, jangan ditutup-tutupi supaya Tuhan tolong.
Sama seperti waktu Tuhan Yesus menolong orang buta. Yesus bertanya “apa yang
kau kehendaki supaya
Aku perbuat bagimu” dia menjawab “aku mau supaya bisa melihat”. Jadi kita
tunjukanlah keadaaan kita, tunjukan segala kebusukan kita, jangan
ditutup-tutupi.
Memang
Tuhan Maha Tahu tetapi Dia menunggu pengakuan kita. Pengakuan dosa dan pengakuan
segala kebusukan kita bagaikan persembahan yang harum bagi Tuhan yang
menggerakan hati Tuhan berbelas kasihan untuk menolong kita.
Hosea
14:2-3
14:2
Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir
karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah
sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah
kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik,
maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Inilah
iman yang disertai perbuatan iman. Kita percaya Yesus mampu memulihkan
kebusukan kita, perbuatan iman kita mengaku dosa, kita akui dosa kita kepada
Tuhan. Iman disertai perbuatan iman itu adalah ketekunan iman seperti yang
dimiliki oleh Yairus. Di saat Yesus mau menolong dan memulihkan manusia yang
sudah mati dan busuk, ada yang bersikap negatif yaitu:
1. Seperti
Marta, percaya hanya dimulut. Di ayat 20 sampai 27 imannya Martha luar biasa
“aku percaya Engkau mampu membangkitkan orang mati” tetapi percayanya hanya
sampai di mulut. Begitu Yesus suruh angkat batu kubur, dia katakan jangan Tuhan,
dia sudah berbau.
2. Markus
5:39-40
5:39
Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut
dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
5:40
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu
dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk
ke kamar anak itu.
Sikap
kedua menertawakan Yesus. Sekarang ini menertawakan Firman yang mengandung
kuasa kebangkitan. Firman yang yang mengandung kuasa kebangkitan itulah
perkataan Yesus, itulah Firman pengajaran yang benar, Firman yang dibuka
rahasianya oleh Tuhan.
Yohanes
5:24; 15:3
5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia
mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari
dalam maut ke dalam hidup.
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Yang
kedua ini sikap tidak percaya pada kuasa Firman pengajaran yang benar. Dia
memang sudah dengar Firman, tetapi tidak percaya kuasa Firman pengajaran yang
benar. Prakteknya:
a) Tertawa
setelah menangis = munafik. Ini roh ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dalam
Matius pasal 23, ada 7 kali Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi.
Matius 23:27-28
23:27
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah
luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang
belulang dan pelbagai jenis kotoran.
23:28
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang,
tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Orang munafik ini digambarkan seperti kuburan yang dilabur
putih, bagus di luar tetapi di dalamnya penuh kotoran. Kelihatan bersih di
luar, kelihatan suci, tetapi sebenarnya itu suatu kepura-puraan. Orang munafik
itu menutupi dosa dengan jalan:
1) Pura-pura
berbuat baik. Termasuk pura-pura dengar Firman, pura-pura dengar nasihat hamba
Tuhan. Di gereja kelihatan mendengar Firman, terlihat mencatat juga, tetapi
sebenarnya hanya kelihatannya saja. Kelihatan bersih suci tetapi untuk menutupi
kesalahannya.
2) Suka
menyalahkan orang lain. Itu orang yang tidak percaya kuasa Firman pengajaran.
Firman pengajaran untuk memulihkan kita dari kebusukan. Dia ini tidak mau
kebusukannya ditolong dan dipulihkan, malah dia salahkan orang lain, lihat
kesalahan orang lain, dia cium kebusukan orang padahal dia sendiri busuk.
3) Menutupi
dosa dengan memakai ayat-ayat Firman. Seperti Adam dan Hawa menutupi
ketelanjangannya dengan bersembunyi di balik pohon buah-buahan. Sekarang itu
menunjuk menyembunyikan dosa dengan memakai ayat-ayat Firman. Buah-buah di
taman Eden yang dimakan dengan bebas, menunjuk Firman dalam urapan Roh Kudus,
kebebasan Roh Kudus. Dalam hati mereka penuh dengan kotoran, kejahatan dan
kenajisan.
Akibatnya celaka = hidup dalam suasana kutukan dan siap
menerima celaka dari Tuhan, 3x7 penghukuman dari Allah Tritunggal.
b) Tertawa
tetapi takut.
Kejadian 18:14-15
18:14
Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah
ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu
itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
18:15
Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut;
tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Tertawa tetapi takut artinya hidup penuh ketakutan,
kekuatiran, putus asa. Sudah dengar Firman tetapi tidak percaya kuasa Firman.
“Akukan sudah tua, sementara suamiku juga sudah tua, sudah lanjut usianya, akan
berahikah aku” katanya Sara. Kuatir itu tabiat bangsa kafir, yang paling
menonjol dari bangsa kafir itulah kekuatiran.
Matius 6:31-34
6:31
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
6:34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Tanda orang kuatir:
v Tidak
bisa mencari kerajaan sorga = tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan, tidak
setia, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan
v Tidak
bisa mencari kebenarannya = tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar.
Kekuatiran dikaitkan dengan burung yang tidak
menabur dan tidak menuai tetapi dipelihara oleh Tuhan.
Matius 6:26
6:26
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan
tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di
sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Kalau burung-burung dipelihara oleh Tuhan maka
manusia ciptaan Tuhan yang paling mulia pasti dipelihara oleh Tuhan. Supaya
kita tidak kuatir akan kebutuhan sehari-hari, akan pakaian, akan hari esok dan
sebagainya, maka kita harus masuk kegiatan menabur dan menuai di ladang Tuhan.
Artinya:
1) Menabur
artinya masuk kegerakan Firman penginjilan untuk membawa orang-orang di luar
Yesus untuk percaya kepada Yesus dan diselamatkan. Bagaimana prakteknya masuk
dalam kegerakan Firman penginjilan?
v Bersaksi
tentang Firman penginjilan, bersaksi tentang Yesus yang telah datang pertama
kali ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Masih banyak orang di luar
Yesus yang tidak percaya Yesus. Media sosial yang kita miliki dipakai untuk
bagikan kesaksian tentang Yesus, banyak yang merindu.
v Hidup
di dalam kebenaran atau hidup dalam pertobatan. Tunjukan warna orang Kristen.
Itu kesaksian lewat perbuatan.
2) Menuai
artinya masuk kegerakan Firman pengajaran untuk menyucikan dan menyempurnakan
orang-orang yang sudah selamat. Menuai itu memakai sabit, sesuatu yang tajam. Firman
pengajaran lebih tajam dari pedang bermata 2. Jadi ini kegerakan Firman
pengajaran. Prakteknya:
v Bersaksi
kepada orang-orang yang sudah selamat. Kalau kita memang mau menuai ayo kita
berdoa dulu, jangan dengan kehendak daging kita.
v Hidup di
dalam kesucian.
Jika kita bisa menabur dan menuai berarti kita
mengutamakan Tuhan lebih dari segalanya. Kalau bisa mengutamakan Tuhan lebih
dari segalanya maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Tambah = Salib. Semua
kebutuhan hidup kita Tuhan tambahkan lewat kayu salib. NyawaNya saja Dia
berikan, masakan yang jasmani tidak mampu Tuhan berikan kepada kita.
Roma 8:32
8:32
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi
kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada
kita bersama-sama dengan Dia?
Ayo kita serahkan segala kekuatiran kita kepada
Tuhan, masuk dalam kegerakan menabur dan menuai, utamakan Tuhan lebih dari
segalanya, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Nanti ikut persekutuan
ke Malang biaya pergi pulang berapa. Kemudian sudah sewa gedung di Palu, tentu
butuh lcd, speaker dan sebagainya untuk menunjang mereka bisa beribadah di
sana. Belum ibadah syukuran di sana. Belum lagi kalau kehendak Tuhan kita
menjadi tuan rumah ibadah bulan 11. Kemudian bulan 12 natal. Padat sekali
memang kegiatan kita. Memang kalau berpikir biaya, tidak akan jadi. Tetapi
kalau berpikir, saya mau menabur saya mau menuai maka segala sesuatu Tuhan
tambahkan, tidak akan mungkin minus. Kita sudah berkali-kali menggelar event
tidak pernah minus, selalu surplus. Segala sesuatu Tuhan tambahkan kepada kita.
c) Tertawa
karena kemustahilan.
Kejadian 17:15-17; 18:10-13
17:15
Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai,
janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
17:16
Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu
seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu
bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17:17
Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya:
"Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang
anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu
melahirkan seorang anak?"
18:10
Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan
engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak
laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
18:11
Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
18:12
Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah
aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
18:13
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan
berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
Kemustahilan di sini menyangkut kelahiran. Kelahiran
menunjuk kelahiran baru atau keubahan hidup. Seringkali kita sudah berada di
kemah, berada dalam penggembalaan, sudah mendengar Firman pengajaran yang
benar, tetapi tidak percaya kuasa keubahan hidup. Malah selalu klaim diri
memang saya sudah seperti ini. Kenapa kita mau klaim diri tidak bisa berubah!
Saya ini memang emosional, saya ini dari keluarga orang papandusta, sudah
begini saya punya model. Berarti tidak ada gunanya masuk penggembalaan, tidak
ada gunanya dengar Firman. Seharusnya sudah dalam penggembalaan Firman
pengajaran kita percaya, saya ini orang rusak, tetapi kalau mendengar Firman
pengajaran dan tergembala pasti diubahkan. Seperti itu seharusnya sikap kita,
jangan pertahankan kekurangan kita. Kekurangan ditunjukan oleh Firman untuk
kita dilepaskan. Mohon kekuatan dari Tuhan supaya Firman itu mengubahkan kita. Firman
menunjuk kesalahan kita malah dikatakan “Firman itu keras, memang sudah begini
hidup saya” jangan klaim diri seperti itu! Lebih baik “terima kasih Tuhan buat
Firmanmu, saya memang orang seperti ini tetapi saya yakin FirmanMu mengubahkan
saya”. Makanya puluhan tahun tergembala tetapi tidak berubah-berubah karena
klaim diri seperti itu. Sama saja orang itu beribadah tetapi menolak kekuatan
ibadah.
II Timotius 3:1-5
3:1
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
3:3
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4
suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa
nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Beribadah
tetapi kekuatan ibadah yaitu Firman pengajaran tidak dipercayai, tidak yakin
bisa berubah. Kita memang ada kekurangan, tetapi dalam penggembalaan ada Firman yang dibukakan rahasianya, pasti
ditolong, pasti kelakuannya diperbaiki.
II Timotius 3:16
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.
Firman yang diilhamkan Tuhan = dibukakan rahasianya
oleh Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan dan memperbaiki
kelakuan. Saya juga orang yang rusak, tetapi dalam penggembalaan bisa
diperbaiki. Setelah diperbaiki kita dididik dalam kebenaran.
Di sini yang tertawa adalah Abraham dan Sara,
sepasang suami isteri, ini menunjuk nikah yang tidak berubah. Kita periksa
nikah kita, apakah tidak berubah sekalipun sudah digembalakan dalam Firman
pengajaran yang benar? Saya digembalakan dalam pengajaran sekian tahun, apakah
ada keubahan atau tidak. Kalau kita percaya Firman, pasti diubahkan, nikah
pasti ditolong, nikah yang busuk sekalipun pasti dipulihkan. Tetapi kalau tidak
percaya, nikahnya begitu terus.
Kalau
3 praktek ini ada, tertawa karena takut, tertawa karena kemustahilan, tertawa
setelah menangis, nanti akan berakhir menangis selamanya di neraka.
Lukas
6:25
6:25
Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah
kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
Mulai
di dunia ini hidup sudah penuh dengan dukacita dan tangisan, sampai nanti
menangis selamanya di neraka. Ayo kita sudah dengar Firman, belajarlah percaya.
Ada yang pernah bilang, tidak mungkin
suami saya berubah. biarlah suaminya jadi alas neraka. Jangan seperti itu! Kita
percaya Firman itu mampu mengubahkan. Kalau suami belum berubah tunjukkan isteri berubah. Isteri belum berubah,
tunjukan sebagai suami saya sudah mengalami keubahan hidup. Pasti Tuhan
menolong semuanya. Kita terima Firman pengajaran, kita percaya kuasanya
sekalipun Firman itu mendatangkan dukacita bagi daging, sakit bagi daging,
tetapi nanti kita tertawa bahagia di sorga.
Lukas
6:21b
6:21b
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Ada
dukacita bagi daging menerima Firman pengajaran, tetapi mendatangkan
kebahagiaan di sorga, tertawa bahagia. Tanda tertawa bahagia di sorga.
a) II
Korintus 7:8
7:8
Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu, namun aku tidak
menyesalkannya. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, bahwa surat
itu menyedihkan hatimu — kendatipun untuk seketika saja lamanya —,
Surat Paulus berisi Firman dan Firman itu memang
sakit bagi daging.
II Korintus 7:9-10
7:9
namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan
karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut
kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami.
7:10
Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa
keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini
menghasilkan kematian.
Tanda pertama dukacita daging menerima Firman pengajaran
yang benar tetapi menghasilkan pertobatan. Dengar Firman sakit, telinga sakit,
hati tertusuk. Kita mau praktekan Firman itu sakit, tetapi menghasilkan
pertobatan. Lebih baik begitu, dari pada sekarang sukacita daging, tetapi nanti
menangis selamanya di neraka. Lebih baik sekarang dukacita bagi daging, nanti
bahagia sukacita kekal bersama Yesus di sorga.
b) Yohanes
16:20-21
16:20
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia
akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
16:21
Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia
melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan
bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
Yang kedua adalah dukacita melahirkan, artinya
dukacita untuk mengalami keubahan hidup, sengsara untuk mengalami keubahan
hidup.
II Korintus 4:16-18
4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena
yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Untuk mengalami keubahan hidup, manusia lahiriah ini
semakin merosot. Seorang ibu yang mau melahirkan itu sengsara, tetapi begitu
lahir anaknya dia bersukacita. Hilang sakitnya selama 9 bulan 10 hari karena
sukacita seorang bayi telah lahir. Begitu juga kita, mau berubah itu menderita,
sengsara bagi daging, tetapi menghasilkan sukacita sorga.
Salah satu tanda
keubahan hidup, salah satu tanda mengalami kelahiran baru seperti bayi: Mulut ini hanya untuk memuji dan
menyembah Tuhan.
Matius 21:16
21:16
lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan
anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum
pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah
menyediakan puji-pujian?"
Bukan untuk bicara macam-macam, apalagi perkataan
sia-sia. Semakin banyak kita memuji dan menyembah Tuhan, penderitaan kita
semakin disedot oleh Tuhan dan kita semakin sukacita, semakin tenang, semakin
damai sejahtera. Sekalipun belum
selesai masalahnya, tetapi sudah tenang, damai sejahtera.
Dalam pelayanan banyak penderitaan, menyembah. Itu
kunci kami hamba Tuhan bisa bertahan dalam pelayanan yaitu penyembahan. Kalau
tidak ada penyembahan sudah lama stres. Kalau dipikir-pikir masalah pelayanan
nanti stress, pikir-pikir masalah ekonomi nanti stress, pikir-pikir soal sakit,
dipikir-pikir malah stres. Lebih baik menyembah haleluya, mulut hanya memuji
menyembah Tuhan. Semakin tenang, semakin bahagia, semakin sukacita. Puncak kebahagiaan
kita menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai dengan satu
seruan haleluya, kita menjadi mempelai wanitaNya.
Wahyu 19:6-7
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Orang fitnah, haleluya. Waktu diizinkan sakit,
haleluya. Tuhan sedot semua penderitaan kita dan Tuhan ganti dengan sukacita
dan damai sejahtera.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar