Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:9
26:9 Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat
kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku
dengan kamu.
Ini berkat ketiga yang kita terima jika taat
pada Firman Tuhan yaitu berkat nikah dan buah nikah.
Ulangan 7:14
7:14 Engkau akan diberkati lebih dari pada segala
bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu,
ataupun di antara hewanmu.
Sekarang kita bicara yang rohani, bukan yang
jasmani. Ini menunjukan nikah yang menghasilkan buah-buah rohani bagi Tuhan,
bisa menyenangkan dan memuaskan hati Tuhan. Contohnya nikah Zakharia dan
Elizabet, dulu wujudnya Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan umat yang layak
bagi Tuhan
Lukas 1:5-7, 10-13
1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang
imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari
keturunan Harun, namanya Elisabet.
1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup
menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet
mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan
sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
1:11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat
Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:
"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet,
isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau
menamai dia Yohanes.
Di sini Zakharia mendengar berita dari sorga
tentang kelahiran yang ajaib yang dibawa oleh malaikat Gabriel dan berita ini
menjadi kenyataan. Bagi kita sekarang, menghasilkan buah-buah rohani.
Apa wujud malaikat Gabriel bagi kita?
Malaikat menunjuk gembala sidang. Dalam Wahyu pasal 2 dan 3 dikatakan
tuliskanlah surat kepada malaikat jemaat Efesus, jemaat Smirna, dan seterusnya
sampai Laodekia. Malaikat ini menunjuk gembala sidang.
Malaikat juga menunjuk urapan Roh Kudus. Waktu
Yesus berdoa di taman Getsemani menghadapi penyaliban yang akan Dia alami,
Yesus berdoa. Ketika berdoa, Yesus takut dan ada malaikat yang memberikan kekuatan.
Itu bicara Roh Kudus, Roh penghibur yang memberikan kekuatan kepada kita.
Lukas 22:41-43
22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka
kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah
cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah
yang terjadi."
22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan
diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Jadi kalau digabungkan malaikat di sini
adalah gembala sidang dalam urapan Roh Kudus. Tugasnya adalah menyampaikan
berita sorga kepada sidang jemaat = berita Firman Allah yang benar dan murni.
Apa artinya benar dan murni? Firman yang tertulis di dalam Alkitab, yang dibuka
rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Dan diberitakan dengan maksud-maksud murni, tidak ada tujuan lain. Betul-betul
hanya maksud murni yaitu menghentar jemaat menjadi gereja yang sempurna,
mempelai wanita Tuhan.
Kalau Firman itu berita Firman Allah yang
benar dan murni, disampaikan oleh gembala sidang dalam urapan Roh Kudus, maka
berita itu akan menjadi kenyataan dalam hidup kita, dalam nikah dan buah nikah
kita, bukan omongan kosong. Akan menghasilkan buah-buah rohani. Jadi peranan
gembala sangat penting dalam kehidupan nikah dan buah nikah supaya diberkati
oleh Tuhan. Oleh sebab itu tergembalalah dengan baik, jangan asal tergembala.
Kita bawa diri kita untuk tergembala, kita lihat siapa yang menangani kita,
apakah gembala dalam urapan, dalam tahbisan yang benar, dalam kesucian. Beritanya
bagaimana? Tertulis dalam Alkitab, dibuka rahasianya oleh Tuhan. Kalau itu
sudah kita temukan, mantapkan diri tergembala dengan benar dan baik.
Kita akan belajar proses nikah menghasilkan
buah-buah yang rohani bagi Tuhan. Kita pelajari dari kehidupan Zakharia dan
Elizabet. Kalau yang rohani ada, yakin yang jasmani juga Tuhan bisa menolong,
bisa menghasilkan buah-buah secara jasmani.
1.
Arti
nama Zakharia adalah Allah mengingat atau Allah tidak melupakan. Jadi proses
pertama adalah menjadi kehidupan yang diingat oleh Tuhan. Bagaimana supaya
menjadi kehidupan yang diingat oleh Tuhan?
a) Mengakui kita hanya tanah liat.
Mazmur 119:9-12
119:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya
Ia mendendam.
119:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan
dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
119:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian
besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
119:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya
dari pada kita pelanggaran kita.
Kalau dihubungkan, setinggi langit dari bumi
itu vertikal, sejauh timur dari barat itu horisontal, kedua garis ini kalau
dihubungkan menjadi salib Kristus.
Mazmur 119:13-14
119:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
119:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat,
bahwa kita ini debu.
Jadi Tuhan selalu mengingat bahwa kita ini
hanya debu tanah, yang kotor, banyak kesalahan, banyak kekurangan. Berarti untuk
menjadi kehidupan yang diingat oleh Tuhan, maka kita juga harus selalu ingat
bahwa kita ini hanya debu tanah liat. Apa buktinya kita ingat kita ini hanya
debu tanah liat?
1)
Bisa
mengakui dosa kita kepada Tuhan dan sesama dengan kerendahan hati. Setelah
diakui jangan berbuat lagi. Tetapi seringkali kita lupa bahwa kita ini debu
tanah sehingga cenderung mempersalahkan orang lain. Tidak pernah mengakui salah
malah mempersalahkan orang lain.
2)
Bisa
mengakui segala keterbatasan kita. Debu tanah sangat terbatas, dia tidak bisa
berbuat apa-apa untuk dirinya. Kalau bukan orang yang membentuk dirinya, dia
tidak bisa menjadi apa-apa. Kalau bukan peristiwa alam, bukan karena gempa, dia
tidak bisa bergeser. Mengakui segala ketidakmampuan sehingga kita hanya
bergantung dan bersandar kepada Tuhan. Sekalipun mungkin punya kekayaan,
dipercaya Tuhan kedudukan di dunia, ada ijazah dan kepandaian, tetapi semuanya
itu terbatas.
Maka hasilnya kita mengalami keajaiban
Firman, yaitu berada dalam tangan Yesus, Sang Penjunan yang sanggup membentuk
kita menjadi bejana kemuliaan. Yaitu kehidupan yang disucikan, kehidupan yang
dipakai untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Dari tanah liat, yang banyak
kekurangan, kelemahan, keterbatasan, ketidakmampuan, ketidaklayakan, diambil
oleh Tuhan, dibentuk menjadi bejana kemuliaan, disucikan untuk dipakai melayani
Tuhan, memuliakan Tuhan.
Roma 9:20-23
9:20 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah
Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya:
"Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas
tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai
guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang
biasa?
9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan
menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda
kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan –
9:23 justru
untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang
telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
Kita berdoa supaya nikah kita dan buah nikah
kita, sama-sama mengalami penyucian dan dipakai oleh Tuhan. Alangkah indah
kalau 1 keluarga, suami, isteri, anak-anak, bisa disucikan, bisa melayani Tuhan
dan dipakai oleh Tuhan, itu nikah yang berbuah-buah rohani. Mungkin baru
sendiri, ayo berdoa dan bergumul sampai satu saat semua bisa dipakai untuk memuliakan
Tuhan.
Sudah menjadi bejana kemuliaan, sebagai
manusia daging kadang bejana itu rusak lagi oleh dosa. Tetapi kalau kita ada di
tangan Yesus Sang Penjunan,
kalau bejana itu rusak, akan dibentuk kembali menjadi bejana yang lain, bejana
yang mulia.
Yeremia 18:1-4
18:1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia,
bunyinya:
18:2 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang
periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu."
18:3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan
kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.
18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah
liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali
menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Kalau dalam rumah tangga, suami isteri
sama-sama sudah melayani, lalu mungkin suami jatuh dalam dosa, atau isteri atau
anak, jangan sangking jengkelnya lalu berkata “tidak ada guna beribadah, tidak
ada guna dengar Firman!” itu perkataan sia-sia, perkataan yang melemahkan. Kalau
rusak lalu posisi kita masih ada dalam tangan Tuhan, masih ada harapan
diperbaiki dan dibentuk kembali oleh Tuhan. Asalkan dengan rendah hati kita
mengakui kesalahan kita. Sebab itu, supaya kita selalu berada di dalam tangan
Tuhan, tidak terlepas dari tangan Tuhan, maka kita harus menyerahkan diri kita
untuk digembalakan, tergembala dengan benar dan baik. Kalau kita tergembala,
kita ada di tangan Yesus. Selagi dia masih ada dalam penggembalaan, meskipun
sempat rusak, yakinlah masih ada tangan Tuhan untuk memperbaiki dia. Kecuali
dia sudah ada di luar penggembalaan, siapa yang mau memperbaiki. Jadi jangan
putus asa, jangan pesimis.
Yohenas 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal
mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada
mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun
tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Sebabnya pergumulan kita supaya nikah dan buah nikah kita tergembala dengan benar dan
baik sehingga kita selalu ada dalam tangan Tuhan, mengalami keajaiban Tuhan,
saat rusak diperbaiki. Juga keajaiban Firman yang akan kita alami, Firman itu
sanggup memelihara kehidupan kita sekarang, masa depan sampai memberi hidup
yang kekal. Kalau hidup kekal saja diberikan, hidup yang jasmani pasti
diberikan.
b) Menjadi seperti bayi.
Yesaya 49:14-16
49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku
dan Tuhanku telah melupakan aku."
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya,
sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia
melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak
tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Tanda-tanda bayi rohani:
1)
I
Petrus 2:1
2:1
Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam
kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Tanda
pertama membuang dosa. Bukan malah dosa dipungut, dilakukan. Waktu yang sisa ini kita gunakan untuk
membuang dosa sampai tidak dapat berbuat dosa. Orang yang benar seperti Yesus
benar itu tidak berbuat dosa sampai tidak dapat berbuat dosa. Bayi itu tidak
tahu berbuat dosa, tidak tahu berbuat jahat, tidak tahu tipu muslihat, bayi
tidak munafik, tidak mendengki, tidak memfitnah.
I
Yohanes 3:9
3:9
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi
tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari
Allah.
Semoga
kita bisa memposisikan diri menjadi seperti bayi. Di sini dibutuhkan kerendahan
hati. Mengecilkan diri menjadi seperti bayi, itu suatu proses kerendahan hati.
2)
I
Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru
lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Keinginannya
adalah air susu yang murni dan rohani, itu berarti selalu ingin Firman
pengajaran, Firman penggembalaan = menjadikan Firman sebagai kebutuhan utama
yang tidak mau ditukar oleh apapun. Bayi kalau sudah lapar, sudah haus lalu
minta asi, biar tukar dengan apapun dia tidak mau, tetap menangis. Banyak
kebutuhan kita tetapi biarlah Firman itu kita jadikan kebutuhan utama yang
tidak bisa ditukar oleh apapun. Kita mendengar Firman di dalam ibadah, berarti
ibadah kita jadikan kebutuhan utama kita. Penggembalaan kita jadikan kebutuhan
utama kita, semua sudah terkandung di dalamnya. Bayi kalau sudah menikmati asi,
semua kebutuhannya ada di situ, sudah dia dapatkan semuanya.
3)
Matius
21:16
21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau
dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka:
"Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak
yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Mulut
hanya untuk memuji dan menyembah Tuhan. Bayi tidak bisa ngerasani orang, tidak
tahu cerita-cerita orang.
Ayo kita belajar menjadi seperti bayi secara
rohani, buang dosa sampai tidak dapat berbuat dosa, jadikan penggembalaan sebagai kebutuhan utama yang
tidak bisa ditukar oleh apapun dan mulut ini hanya untuk memuji memuliakan
Tuhan. Maka kita akan mengalami keajaiban Firman. kalau sudah menjadi seperti
bayi, kita mengalami keajaiban Firman. Hidup kita, nikah kita, buah nikah kita,
selalu ada di pikiran Tuhan, ada di tangan Tuhan, ada di mata Tuhan, ada di rencana Tuhan.
Hanya bayi yang ada di tangan Tuhan, kita
digendong oleh Tuhan. Bahkan sampai masa tua, Tuhan menggendong kita. Dan Tuhan
mampu melakukan apa saja yang tidak bisa kita lakukan untuk kita. Bayi kalau
buang kotoran, dia tidak bisa membersihkan dirinya sendiri, tangan ibunya yang
membersihkan. Bayi gatal, tangan ibunya yang garuk. Bayi lapar, tangan ibunya
yang menyediakan semuanya yang dia butuhkan. Kita tidak bisa berbuat apa-apa,
tangan Tuhan yang melakukan untuk kita, bagi nikah kita dan bagi buah nikah
kita.
2.
Arti
nama Elizabet adalah Allah sumpahku, Allah janjiku. Elizabet dari suku Lewi,
suku Lewi adalah suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan. Sejak peristiwa
anak lembu emas, Tuhan bilang kepada Musa “khususkan suku Lewi untuk melayani Tuhan”. Elizabet ini suku Lewi dari
keturunan Harun. Jadi dia adalah kehidupan yang khusus dari yang dikhususkan.
Sebab mereka ditahbiskan untuk melayani di Tabernakel. Dalam pentahbisan imam
besar dan imam-imam dari suku Lewi, ada penyembelihan dan penumpahan darah
hewan kurban. Mereka harus mempersembahkan lembu jantan, domba jantan pertama
dan domba jantan kedua. Lembu jantan itu korban pendamaian, domba jantan pertama
itu korban penyerahan, domba jantan kedua korban tahbisan. Itu semua disembelih
dan darahnya ditumpahkan.
Jadi
proses nikah menghasilkan buah-buah rohani bagi Tuhan, ada memegang janji kita
kepada Tuhan untuk melayani Tuhan sampai garis akhir. Waktu kita melayani dulu,
kita ditumpangkan tangan. Itu komitmen kita, janji mau melayani Tuhan. Kita
harus melayani sampai garis akhir, jangan berhenti di tengah jalan. Kami hamba
Tuhan sudah berapa kali kami ditumpangkan tangan. Mau masuk sekolah Alkitab
ditumpangkan tangan, begitu lulus ditumpangkan tangan, dilantik jadi pendeta
muda ditumpangkan tangan, dilantik jadi pendeta penuh ditumpangkan tangan,
ditahbiskan jadi gembala ditumpangkan tangan. Itu janji kepada Tuhan, pegang
janji kepada Tuhan untuk melayani Tuhan sampai garis akhir. Jangan
gampang-gampangan berhenti dari pelayanan, lepas jabatan pelayanan.
Kita
lihat Zakharia dan Elizabet terus melayani sampai di masa tua. Jadi para orang
tua jangan stop melayani. Terus melayani sampai garis akhir. Usia boleh bertambah
tetapi pelayanan jangan dilepaskan. Biar kita tetap taat dan setia melayani
Tuhan sampai garis akhir. Apalagi yang masih muda, kita lihat teladan dari yang
tua melayani, ayo kita lebih semangat lagi melayani Tuhan. Seringkali yang
muda-muda ini yang berhenti melayani. Yang tua masih melayani, yang muda sudah
stop, jangan seperti itu! Tetap melayani Tuhan sampai garis akhir.
Daging
ini tidak mampu mau melayani sampai garis akhir, seringkali banyak keluhannya.
Maka kita harus memiliki perlengkapan darah Yesus. Kita pelajari dari proses
pentahbisan imam besar dan imam-imam.
Keluaran
29:19-21 (Mengenai pentahbisan Harun dan anak-anaknya)
29:19
Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan
anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
29:20
Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan
kaububuh pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan
anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka,
dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.
29:21
Haruslah kauambil sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan dari minyak
urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga
kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus, ia dan
pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
Bagaimana
memiliki perlengkapan darah Yesus?
a) Darah dibubuhkan pada cuping telinga kanan. Telinga
ini menunjukan mendengar dan dengar-dengaran. Jadi taat pada kehendak Tuhan,
pada Firman Tuhan, seperti Yesus taat pada Allah Bapa sampai mati di kayu
salib. Untuk bisa melayani sampai garis akhir, dibutuhkan ketaatan.
Melayani sesuai kehendak Tuhan sesuai maunya
Tuhan, bukan maunya saya, bukan kehendak sendiri. Belajar untuk taat pada
kehendak Tuhan, pada Firman Tuhan. Seperti Yesus taat pada Bapa sampai mati di
kayu salib.
b) Darah itu dibubuhkan pada ibu jari tangan
kanan. Tangan kanan itu untuk bekerja. Artinya:
1)
Giat
bekerja untuk Tuhan, rajin dan setia di dalam pelayanan. Kadang ada orang rajin
karena disuruh. Yang Tuhan mau rajin karena inisiatif sendiri, jangan tunggu
disuruh. Tetapi rajin tanpa pengetahuan juga tidak baik.
Amsal
19:2
19:2
Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah
langkah.
Tanpa
pengetahuan di sini bukan nanti kalau tidak tamat sekolah berarti rajinnya tidak baik. Berpengetahuan yang dimaksud di
sini ada isi Firman. Apa tanda orang rajin, berpengetahuan, ada isi Firman
adalah bisa menahan perkataannya. Dalam melayani bisa mengontrol perkataannya. Kalau
kerja sambil bersungut, itu rajin tetapi
tidak bisa menahan kata, tidak berpengetahuan!
Amsal
17:27
17:27
Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian
berkepala dingin.
Mungkin
sama-sama melayani di satu bidang tetapi yang lain tidak mau kerja, yah sudah
kerjakan saja dengan giat sambil menahan kata, nanti karunia mereka kita ambil.
Lebih baik banyak bekerja melayani Tuhan, diam, menahan kata, dari pada banyak
mulut.
2)
Ibu jari
tangan kanan kalau diangkat menunjuk kebanggaan. Mantap, mantul, bangga.
Artinya disucikan dari kebanggaan-kebanggaan. Kalau kita bisa dipakai Tuhan
melayani, itu hanya kemurahan dan anugerah Tuhan, bukan untuk menjadi
kebanggaan dan kesombongan. Mau bangga apa? Jemaat banyak, penonton sepak bola
lebih banyak. Gereja besar, stadiun sepak bola lebih besar. Hebat main musik, di
dunia sana banyak yang lebih hebat.
Juga
termasuk disucikan dari kekecewaan. Kalau jempol dibalik, bisa kecewa. Disucikan
dari kekecewaan dan keputusasaan dalam melayani Tuhan. Banyak kali kita
diperhadapkan dengan tantangan dan pergumulan yang membuat kita kecewa, membuat
putus asa. ini perlu disucikan,
Taruh
darah pada ibu jari tangan kanan.
Bukan bangga, bukan kecewa, bukan putus asa tetapi hanya mengucap syukur kepada
Tuhan. Saya bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan. Siapa saya, saya orang
yang tidak layak. Kalau bisa dipanggil dan dipilih melayani Tuhan, kita harus
bisa mengucap syukur.
c) Darah dibubuhkan pada ibu jari kaki kanan. Kaki
bicara pendirian, artinya:
1)
Punya
pendirian teguh atas Firman pengajaran yang benar. Sebab itu yang menjadi
pengontrol dalam pelayanan kita. Firman pengajaran menjadi kepala, menjadi
komando dalam
pelayanan kita. Kalau komandonya salah, pelayanan juga akan salah. Juga berdiri
teguh atas Korban Kristus sehingga tidak mudah jatuh dalam dosa.
Kalau
pendirian kita teguh maka pelayanan kita bisa tembus sampai garis akhir.
Berdiri saja tidak teguh, mau melayani bagaimana? Tidak akan bisa dipakai
Tuhan, tidak akan bisa melayani sampai garis akhir.
Efesus
2:20-21
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
2:21
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang
kudus, di dalam Tuhan.
Rasul
itu Firman pengajaran dan nabi itu Firman nubuatan. Kalau digabung itu adalah
Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Yesus menjadi batu penjuru menunjukan
Yesus yang dibuang oleh tukang bangunan menjadi batu penjuru, itu menunjuk
korban Kristus.
Ayo
punya pendirian teguh. Mulai dari kami hamba Tuhan, punya pendirian teguh atas pengajaran yang benar yang telah
kami terima dari para pendahulu, sudah menjadi pengalaman hidup. Kami alumni
Lempinel 9 bulan dididik dengan pengajaran ini. Setelah tamat menjadi pendeta
pembantu, berapa tahun kemudian ditahbiskan menjadi pendeta muda, berapa tahun
kemudian ditahbiskan lagi menjadi pendeta penuh. Lewat pengajaran Tuhan berkati
ada jemaat, Tuhan berkati ada gereja. Harus punya pendirian atas Firman
pengajaran yang benar, berdiri teguh atas Korban Kristus. Jangan gampang
digoda, gampang jatuh dalam dosa.
2)
Perjalanan
hidup rohani kita harus punya tujuan yang pasti.
Ibrani
10:14
10:14
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka
yang Ia kuduskan.
Dari
bertobat, sampai sempurna seperti Yesus, sampai masuk Yerusalem Baru menjadi
Mempelai Wanita Tuhan. Jangan cuma dinyanyikan, inilah harapanku, tujuan di
hidupku, tetapi harus betul-betul itu menjadi tujuan yang pasti dalam hidup
kita. Kalau sekarang belum sempurna, terus berjuang. Rasul Paulus katakan aku
mengejar kesempurnaan itu. Memang belum didapatkan tetapi terus dikejar sampai
kita meraih kesempurnaan itu. Ada usaha untuk rohani kita bisa sempurna.
d) Darah dan minyak dipercikan kepada Harun dan
anak-anaknya, juga kepada pakaian mereka. Darah menunjukan darah Yesus dan
minyak itu urapan Roh Kudus. Jadi darah Yesus dan urapan Roh Kudus merupakan
jaminan perlindungan bagi kita untuk tetap hidup kudus di tengah-tengah
kecemaran dunia ini. Juga merupakan jaminan kekekalan.
Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Minyak bicara Roh Kudus, anggur menunjuk
darah Yesus. Sekalipun semua sudah hancur, tetapi kalau kita punya minyak
urapan dan darah Yesus maka kita dilindungi oleh Tuhan. Jadi apa yang dimaksud
dengan jaminan kekekalan? Artinya pelayanan kita tidak bisa dihalangi oleh
apapun, oleh siapapun, bahkan oleh maut. Sudah banyak pendahulu kita yang dipanggil
oleh Tuhan, mereka meninggal dalam pelayanan. Tetapi ketika Yesus datang
kembali, orang-orang yang sudah mendahului kita, pelayan Tuhan dan hamba-hamba
Tuhan yang melayani sampai garis akhir, sampai dipanggil Tuhan, akan
dibangkitkan untuk masuk kerajaan 1.000 tahun damai. Di sana mereka melayani, statusnya
imam dan raja. Dan masuk kerajaan sorga, melayani selama-lamanya.
Wahyu 20:6
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian
dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas
mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Sementara waktu itu maut dan kerajaan maut
dilempar ke neraka.
Wahyu 22:3-5
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan
takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya
akan tertulis di dahi mereka.
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka
tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan
menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
Di bumi ini status kita imam dan raja, kalau
diizinkan meninggal, waktu Yesus datang akan dibangkitkan, masuk kerajaan 1000
tahun dan status kita tetap imam dan raja. Masuk kerajaan sorga, tetap imam dan
raja. Jadi kalau ada darah Yesus kita akan setia melayani Tuhan sampai garis
akhir. Tidak akan berhenti di tengah jalan, tidak ada istilah pensiun di dalam pelayanan. Kalau di dunia
memang harus pensiun, tetapi di ladang Tuhan tidak boleh pensiun. Kekuatan kita
adalah darah Yesus dan urapan Roh Kudus.
Mereka yang sudah mendahului kita sudah
menyelesaikan perjuangan sampai garis akhir, mereka sudah beristirahat. Kita
sekarang masih berjuang, Ayub katakan berpuas-puas dengan penderitaan. Hari-hari
kita di dunia ini seperti orang perang, hari orang upahan, berpuas-puas dengan
penderitaan. Hari ini masuk angin, besok sakit gigi, lusa sakit kepala. Tetapi
kita mendapat upah yang kekal, kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang
sempurna.
Jangan berhenti melayani Tuhan, tetap pegang
janji kita untuk melayani Tuhan sampai garis akhir. Tuhan tidak pernah
mengingkari janjiNya. Kalau malam dan siang datang pada waktu yang terbalik,
malam jadi siang, siang jadi malam, perjanjian dengan suku Lewi bisa diingkari.
Tetapi karena malam selalu datang tepat waktunya, siang datang tepat waktunya, maka
perjanjian dengan suku Lewi tidak bisa dibongkar, tidak bisa diingkiari. Jangan
bongkar perjanjian dengan Tuhan, layani Tuhan sampai garis akhir.
Maleakhi 2:8
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu
membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan
perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
Kalau mengingkari perjanjian dengan Tuhan ini
akibatnya:
Maleakhi 2:2-3
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak
memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka
Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi
kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak
memperhatikan.
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan
akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu,
dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.
Sudah janji mau melayani Tuhan sampai garis
akhir tetapi diingkari, akibatnya:
1)
Berkat
menjadi kutuk.
2)
Lengan
dipatahkan, artinya tidak bisa utuh, tidak bisa sempurna.
3)
Muka
dilempar dengan kotoran dan diseret lagi ke kotoran, artinya dipermalukan oleh
Tuhan.
Tuhan sendiri tidak pernah mengingkari
perjanjiannya dengan suku Lewi, dengan imam-imam dan pelayan Tuhan serta hamba
Tuhan, jangan kita ingkari perjanjian dengan Tuhan!
Yeremia 33:20-21
33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat
mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga
siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,
33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud
dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas
takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam
yang menjadi pelayan-Ku.
Kalau kita bisa rubah malam jadi siang, siang
jadi malam maka bisa mengingkari perjanjian dengan Tuhan, tetapi tidak mungkin.
Jadi jangan ingkari perjanjian dengan Tuhan, tetap melayani sampai garis akhir.
Sebab itu miliki perlengkapan darah Yesus, itu kekuatan kita, bukan ijazah,
bukan kekayaan, bukan kedudukan dan kepandaian kita. Taruh darah Yesus di
cuping telinga kanan, di ibu jari tangan kanan dan di ibu jari kaki kanan,
percikan ke pakaian kita. Terus melayani sampai garis akhir.
3.
Zakharia
dan Elizabet sama-sama keturunan Lewi. Berarti Lewi kawin dengan Lewi, tidak
campur-campur. Artinya:
a) Kehidupan yang memiliki hati yang murni,
tidak campur-campur, yaitu tidak ada kepura-puraan, tidak ada yang
disembunyikan, betul-betul murni di hadapan Tuhan, hati yang jujur. Soal nikah
itu harus hati yang murni, hati yang jujur. Jujur soal tempat tidur, hormati
itu maka pasti akan ada buah-buah rohani.
Ibrani 13:4
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang
sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Kaum muda kalau mau masuk nikah harus dengan hati
yang murni, hati yang jujur. Bukan karena sesuatu!
b) Menjaga kesatuan nikah. Suami isteri jaga
kesatuan nikah, anak-anak juga jaga kesatuan nikah, jangan dibongkar! Yang suka
membongkar itu pencuri. Tujuan menikah itu untuk menjadi satu. Sebab itu supaya
nikah itu menjadi satu, dasarnya harus benar yaitu berdasarkan kasih dari kayu
salib.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,
sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Yang belum menikah, rencana mau menikah,
perhatikan dasarnya dari kayu salib. Sebab rumus nikah itu 1 suami + 1 isteri =
1. + itu salib . Di antara suami isteri hanya boleh ada
salib supaya nikah itu satu, tidak boleh ada yang
lain.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan
ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Praktek punya dasar kasih dari kayu salib.
1)
Kolose
3:18-19
3:18
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam
Tuhan.
3:19
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Jadi
praktek dasar kasih dari kayu salib adalah isteri tunduk kepada suami dalam
segala hal dan suami mengasihi isteri serta jangan berlaku kasar terhadap
isteri.
Efesus
5:22-33 (Kasih Kristus adalah dasar hidup suami dan isteri)
5:22
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat.
Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Saya
suami orang yang tempramen, berusaha jangan sampai turun tangan memukul isteri.
Pemudi kalau sekarang belum bisa taat sama orang tua, jangan paksa menikah,
nanti menikah malah menanduk. Pemuda kalau masih kasar, tidak bisa mengasihi
sesama, jangan paksa menikah.
Masih
banyak kekurangan kita dalam hal ini. Kita belajar untuk terus mempraktekan
kasih dari kayu salib.
2)
Salib
itu tempat mengaku dosa dan mengampuni. Jadi praktek kedua saling mengaku dan
mengampuni serta melupakan dosa.
Ada
yang bertanya, bagaimana ini om, ini isterinya sudah bolak balik menyakiti hati
suaminya. Apakah bisa diterima atau bagaimana? Jawabannya ini:
I
Korintus 7:15
7:15
Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai;
dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah
memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
Dalam
Perjanjian Lama, hukum Taurat, kalau perempuan itu sudah dicemari laki-laki
lain tidak boleh kembali lagi kepada suaminya, tetapi Yesus menggenapi hukum
Taurat. Yang Tuhan kehendaki adalah hidup dalam damai sejahtera. Dalam damai
itu saling mengaku, saling mengampuni serta melupakan dosa. Coba renungkan
berapa kali kita menyakiti hati Tuhan? 10 kali? Lebih! Kalau isteri 3 kali
tinggalkan suaminya. Kalau kita dengan
Tuhan berapa kali kita sakiti Tuhan tetapi Tuhan ampuni dan mau menerima kita. Itulah
yang Tuhan kehendaki. Memang ada ayat mengatakan boleh bercerai kalau karena
zinah, tetapi tidak boleh menikah lagi. Harus tahan hidup sendiri.
Kalau 2 praktek ini ada maka nikah bisa menjadi
satu sampai masuk nikah yang rohani. Jika hati kita adalah hati yang murni,
pasti bisa menjaga kesatuan nikah. Dan nikah itu akan diisi dengan 1 Firman
pengajaran yang benar.
Seperti Zakharia dan Elizabet menerima berita
dari sorga. Hasilnya kita mengalami keajaiban Firman, yaitu:
1)
Efesus
6:16
6:16
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu
akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
Nikah
itu memiliki perisai iman untuk menangkal panah api iblis. Apa panah api iblis?
Dosa, api hawa nafsu daging, api emosi, semua ini bisa ditangkal. Suami mau
meledak emosinya, ingat Firman, hati harus hati yang murni maka dia bisa
menangkis panah api si iblis.
Ada
perisai iman menangkal api dosa, api emosi daging, api pencobaan dan termasuk
api ajaran palsu. Suami punya perisai, isteri punya perisai maka aman nikah
itu. Serangan setan itu bertubi-tubi. Begitu dia lihat kita lengah, dia tembak
dengan panah api.
2)
Firman
menyucikan nikah sehingga nikah itu menjadi benar dan murni sehingga mengalami
pesta rohani, mengalami kebahagiaan sorga.
I
Korintus 5:8
5:8
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran.
Nikah
menjadi benar dan murni, nikah bersuasana pesta rohani, mengalami kebahagiaan
sorga. Nikah yang bahagia, nikah yang berpesta, buah nikah yang berpesta, ada
kebahagiaan sorga.
Jadi
hati ini menentukan nikah kita bersuasana pesta atau tidak. Kalau hati murni,
hati suci maka nikah itu bersuasana pesta. Sebaliknya, jika hatinya kotor maka
neraka mini dalam nikah rumah tangga.
Hati
dan nikah juga ada kaitannya dengan ibadah pelayanan. Kalau hati murni, nikah
terjaga kesatuannya maka ibadah juga pasti murni, hanya untuk menyenangkan
Tuhan, bukan untuk mencari berkat-berkat yang jasmani. Dalam kitab Keluaran,
Harun dan anak-anaknya diberikan jabatan pelayanan murni hanya untuk melayani
Tuhan, bukan untuk mencari nafkah dan lain-lain.
Nikah
dan ibadah, kalau salah satu bermasalah, maka yang lain pasti bermasalah.
Maleakhi
2:13
2:13
Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air
mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada
persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.
Ini
ibadah kering, ibadah bermasalah, karena apa? Karena nikahnya bermasalah.
Maleakhi
2:14
2:14
Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi
saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak
setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
Jadi
Tuhan mau membentuk hati kita lebih dahulu. Supaya nikah kita berbuah-buah yang
rohani maka hati ini harus murni, hati yang yang disucikan. Tidak
campur-campur, tidak ada kepura-puraan, tidak ada kemunafikan, tidak ada dosa
yang disembunyikan. Semua itu disucikan, ibadahnya murni hanya untuk
menyenangkan hati Tuhan. Jadi kemurnian hati menentukan nasib nikah kita,
menentukan nasib ibadah pelayanan kita, sampai nasib anak cucu kita. Orang tua
yang dikaruniai buah nikah, kalau hati kita tidak murni, hati kotor, hati tidak
disucikan, itu menentukan nasib anak cucu kita nanti.
Dulu
Amram dan Yokhebed sama-sama suku Lewi, itu menunjukan hati yang murni. Menurunkan Musa, orang
yang dipakai oleh Tuhan. Jadi itu menentukan nasib anaknya. Kemudian Zakharia
dan Elizabet sama-sama suku Lewi, hati yang murni, menurunkan Yohanes
Pembaptis, orang yang dipakai Tuhan, ini menentukan nasib anak cucu kita. Mungkin
kita tidak bisa mewariskan kekayaan pada anak cucu kita, wariskanlah teladan hati
yang murni kepada anak cucu kita.
Amram
dan Yokhebed anaknya dipakai Tuhan, Zakharia dan Elizabet anaknya dipakai
Tuhan. Kitapun begitu, kalau hati kita murni maka kita dipakai Tuhan dan anak
cucu kita dipakai Tuhan sampai garis akhir. Banyak orang tua dipakai tetapi
anaknya tidak. Kalau belajar sejarah raja-raja Israel, raja-raja Yehuda, bapanya dipakai Tuhan, penerusnya merusak. Ayo
kita mohon kepada Tuhan, kita jaga hati tetap murni maka kita dipakai bersama
anak cucu sampai garis akhir. Dipakai = berguna bagi Tuhan = berbuah, ada
buah-buah rohani bagi Tuhan.
Kalau
ada yang gugur dari keluarga kita, bagaimana? Jangan lemah, itu berarti
penyaringan sedang terjadi dan memang harus terjadi. Tetap jaga kemurnian hati.
Kalau ada salah satu gugur, jangan kita ikut-ikutan gugur, rugi kita! Mungkin
orang tua yang gugur, anak tetap hati murni, tetap melayani sampai garis akhir.
Atau mungkin anaknya yang gugur, orang tua tetap kuat, jangan ikut lemah,
jangan loyo, tetap jaga kemurnian hati. Kemurnian hati menurunkan anak cucu
yang berguna bagi Tuhan.
Sebaliknya
kalau hati tidak murni, tidak satu, anak-anak Allah menikah dengan anak-anak
manusia, menurunkan raksasa yaitu orang-orang yang hidup dalam hawa nafsu
daging yang besar. Seperti manusia di zaman Nuh, anak-anak Allah melihat anak
manusia cantik-cantik lalu mengambil siapa saja yang disukai hatinya. Nikahnya
salah menghasilkan rakasasa.
Malam
ini ada Firman menusuk sampai ke hati, ada perjamuan suci kita terima. Biarlah
hati kita terjaga kemurniannya, tidak mau campur-campur, tidak ada kepura-puraan,
tidak ada kemunafikan, tidak ada sesuatu yang disembunyikan, mau disucikan, hati
yang jujur. Itu menentukan nasib nikah kita, nasib ibadah pelayanan kita,
sampai nasib anak cucu kita.
4.
Lukas
1:6
1:6
Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan
ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Hidup
dalam kebenaran dan menuruti segala perintah Tuhan. Buang segala yang tidak
benar sekalipun sakit bagi daging, dari pada kita yang terbuang dari hadapan Tuhan.
Kalau kita buang yang tidak benar maka kita terpilih seperti Zakharia dan
Elizabet yang dipilih Tuhan.
Ini 4 proses untuk menghasilkan buah-buah
rohani. Dengan 4 proses ini kita akan mengalami keajaiban Firman. Terutama
keajaiban Firman secara rohani, kita diubahkan dari manusia daging menjadi
manusia yang rohani sampai sempurna sama seperti Yesus.
Dulu Zakharia dan Elizabet menurunkan Yohanes
Pembaptis yang dipakai Tuhan mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan.
Lukas 1:6,17
1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup
menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Sekarang bagi kita, kalau 4 proses tadi ada
pada kita maka nikah kita menghasilkan buah-buah yang rohani bagi Tuhan yaitu
setiap anggota dalam rumah tangga mengalami keubahan hidup sampai sempurna,
menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Ini doa kita, supaya mengalami keubahan
hidup, nikah kita menjadi satu, nikah yang sehati, yang sepikir, nikah yang
mencapai satu tujuan yaitu menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, umat yang layak
bagi Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan. Doa saya selalu ingat kami kalau Engkau datang
kembali, jangan ada satupun yang tertinggal dan binasa, biarlah bersama
keluarga kami bisa menyongsong Engkau di awan-awan. Doa pagi, doa siang, doa
malam, itu yang selalu diucapkan.
Keajaiban Firman secara jasmani juga akan
kita alami. Dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Zakharia sudah tua,
Elizabet mandul tetapi bisa memiliki anak. Semua menjadi indah pada waktunya.
Bagi keluarga yang merindukan buah nikah, yakin kalau nikah menghasilkan
buah-buah yang rohani maka yang jasmani juga kita mengalami keajaiban Firman
itu. Tuhan sanggup menghapus kemustahilan.
Biar kita mohon kepada Tuhan malam ini supaya
Tuhan berikan hati yang murni, hati yang suci, hati yang jujur sebab itu
menentukan nasib nikahku, nasib buah nikahku, nasib pelayananku dan menentukan
kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan atau tidak. Hati yang murni itu kualitas
mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
Firman sudah kita terima, biarlah Firman
menyucikan sampai dalam hati kita. Perjamuan suci kita terima mempermanentkan
Firman di dalam kita. Kita kembali memiliki hati yang murni dan kita mengalami
keajaiban-keajaiban dari Firman itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar