Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita merindu
semakin dipersekutukan di dalam Tuhan. Kalau kita diizinkan harus masuk di dalam suatu pengalaman
sengsara karena Firman Tuhan, karena ibadah pelayanan, tujuannya supaya kita
bisa masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna. Sebagaimana rasul
Yohanes, ketika dia dibuang di pulau Patmos dia sengsara karena Yesus, karena
Firman Allah, dia berkata aku adalah saudara dan sekutumu dalam kesusahan.
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes,
saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan
menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah
dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Jadi kalau
kita diperhadapkan dengan pengalaman sengsara, seperti kesaksian tadi harus
menempuh jarak yang jauh untuk beribadah dengan keadaan fisik yang terganggu
kesehatannya, tujuannya supaya kita bisa masuk ke dalam persekutuan Tubuh
Kristus.
Segala sesuatu
yang Tuhan lakukan kepada kita adalah baik, untuk kebaikan kita semuanya. Sebab itu mari kita semakin dekat kepada Tuhan,
semakin mempererat persekutuan kita. Kerinduan kita kemarin di Palu bisa
menggelar ibadah persekutuan dan itu akan semakin membesar. Kita tidak mau
melihat kekurangan sana sini karena pasti ada kekurangan sana sini. Kalau kita
diizinkan harus sengsara dan menderita, baik menderita pikiran dan perasaan, itu
bukan untuk membuat kita tercerai berai tetapi membawa kita semakin erat di
dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu 13:8
13:8 Dan semua
orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya
tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba,
yang telah disembelih.
Banyak orang yang menyembah antikristus yaitu
orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan. Dikatakan
semua orang yang diam di atas bumi, sementara kita masih diam di atas bumi ini,
berarti kita bisa beresiko menyembah antikristus. Banyak yang dipanggil,
sedikit yang dipilih. Begitu banyak yang masuk dalam kebinasaan di neraka dari
pada masuk pesta nikah Anak Domba. Sekarang ini kita diam di bumi, memang
bosnya antikristus belum tampil karena yang menahannya yaitu gereja yang
sempurna belum disingkirkan dan gereja juga belum disempurnakan.
Bagaimana caranya supaya kita tidak menyembah
antikristus sementara kita diam di bumi ini, apa yang harus kita lakukan? Harus berjuang supaya nama kita tertulis dalam
kitab kehidupan. Namanya berjuang tentu disertai pengorbanan-pengorbanan.
Proses berjuang supaya nama tertulis di dalam
kitab kehidupan:
1.
Filipi
4:3
4:3
Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah
mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil,
bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang
nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Proses pertama yaitu
memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di bumi ini. Bahkan
rasul Paulus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari nyawanya.
Kisah Para Rasul 20:24
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan
nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan
pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah.
Nyawa saja tidak dihirau, apalagi
cuma perkataan orang, silahkan orang mau ngomong apa. Kita mau berjuang beribadah
melayani Tuhan sampai garis akhir = menyelesaikan pelayanan sampai garis akhir.
Sampai selesai, jangan berhenti di tengah jalan. Apa pelayanan yang ditugaskan
kepada kita, jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang diberikan kepada kita
lewat penumpangan tangan seorang hamba Tuhan, mari kita selesaikan sampai garis
akhir. Karunia yang ada kita kobarkan sampai garis akhir.
II Timotius 1:6
1:6
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang
ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Yang nanti mau ditahbiskan, ingat
ayat ini. Sudah ditumpangi tangan, jabatan sudah diterima dari Tuhan, ada
karunia, kobarkan. Selesaikan pelayanan sampai garis akhir. Berkobar sampai
garis akhir, sampai selesai, jangan berhenti di tengah jalan. Teladan yang
sempurna adalah Yesus.
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka:
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Melakukan kehendak Tuhan itu =
taat. Menyelesaikan pekerjaanNya = setia sampai garis akhir. Jadi
memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di bumi = taat dan
setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Usia boleh bertambah tetapi jangan
berpikir mau melepaskan jabatan pelayanan. Tetap melayani sampai garis akhir.
Kekuatan fisik mungkin menurun, tetap berupaya taat dan setia sampai garis
akhir.
Tadi Tuhan Yesus katakan “makananKu
ialah..” jadi kalau kita taat
dan setia sampai garis akhir, pelayanan kita bagaikan memberi makan Yesus,
pelayanan yang memuaskan Yesus. Ibadah pelayanan itu bagaikan membawa santapan
bagi Tuhan. Itu memuaskan hati Tuhan dan sebagai timbal balik Tuhan juga
memuaskan kita. Sudah bekerja di ladang, menggembalakan ternak, tetapi pulang
di rumah tuannya tidak langsung menyuruh hambanya itu makan. Layani dulu aku
baru engkau boleh makan dan minum. Kalau Tuhan sudah puas, sudah kita beri
makan minum, maka Tuhan juga akan memberi makan dan minum kepada kita.
Lukas 17:7-8
17:7 "Siapa di antara kamu yang
mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan
berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan
berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh
makan dan minum.
Dahulukan dulu Tuhan maka Tuhan
juga akan mendahulukan kita. Utamakan Tuhan maka Tuhan juga akan mengutamakan
kita. Puaskan Tuhan maka Tuhan juga akan memuaskan kita. Tuhan akan pelihara
kita secara jasmani, secara jasmani Firman memelihara kita sampai di zaman
antikristus. Secara rohani kita juga terpelihara, tandanya ada kepuasan di
dalam Tuhan, ada kepuasan dalam ibadah pelayanan, ada kepuasan di dalam Firman,
bisa mengucap syukur senantiasa. Seringkali sudah menerima banyak berkat tetapi
masih tidak puas. Itu berarti rohaninya
belum dipuaskan, pelayanannya
belum memuaskan Tuhan sehingga dia akan mencari kepuasan di dunia, bahkan
mencari kepuasan lewat berbuat dosa.
Manusia selalu tidak puas dalam 2
hal utama yaitu dalam soal makanan dan dalam soal nikah. Makanya ada dosa makan
minum dan dosa kawin mengawinkan. Ada perselingkuhan tetap tidak puas.
Ingat penulisan nama itu tidak langsung
selesai tetapi ada prosesnya. Kalau kita taat setia sampai garis akhir maka
nama kita selesai tertulis dalam kitab kehidupan. Tetapi kalau tidak taat dan tidak
setia, berhenti di tengah jalan, tidak sampai garis akhir, namanya juga tidak
selesai tertulis. Harus sampai garis akhir supaya nama kita juga selesai tertulis. Kalau tidak bukan cuma
tidak tertulis tetapi terhapus dari kitab hidup. Ingat, sampai garis akhir.
Garis akhir manusia itu ada 2:
a)
Meninggal
dunia.
b)
Yesus
datang kembali.
Tuhan Yesus belum datang, terus
taat sampai garis akhir. Juga kalau melayani dalam penderitaan, jangan
minta-minta mati. Sudah capek saya Tuhan, ambil saja nyawa saya, jangan seperti
itu. Kalau memang harus mati itu urusan Tuhan, terserah Tuhan. Urusan kita mau taat
dan setia sampai garis akhir. Tidak menghiraukan apapun, nyawa saja tidak
dihiraukan apalagi cuma omongannya orang.
2.
Wahyu
3:4-5
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang
yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam
pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
3:5 Barangsiapa menang, ia akan
dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari
kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di
hadapan para malaikat-Nya.
Pakaian putih dikaitkan dengan minyak
Pengkhotbah 9:8
9:8
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas
kepalamu.
Yang kedua kita lakukan adalah
mengenakan pakaian putih dan ada minyak urapan di kepala. Ini bukan dalam arti
secara hurufiah. Putih bicara kesucian, minyak itu Roh Kudus. Jadi artinya
hidup dalam kesucian dan selalu dalam urapan Roh Kudus. Urapan itu penting,
kita butuh Roh Kudus, kita tidak mampu tanpa Roh Kudus, kita hanya patung tanah
liat kalau tanpa Roh Kudus.
Sementara kita tinggal di dunia
yang sudah cemar. Lalat mati merusak urapan. Kalau ada kenajisan dan kecemaran
maka urapan tidak ada, rusak!
Pengkhotbah 10:1
10:1 Lalat yang mati menyebabkan urapan
dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih
berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.
Kita ini hidup di dunia yang
sudah cemar, di mana-mana cemar. Nonton televisi ada kecemaran, bergaul
bermasyarakat ada kecemaran. Lalu bagaimana bisa selalu hidup suci, bagaimana
ada urapan dalam hidup kita? Ini jawabannya:
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat
kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena
minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas
kepalanya; Akulah TUHAN.
Jawabannya masuk tempat kudus,
masuk ruangan suci. Di situ ada 3 macam alat, sekarang menunjuk 3 macam ibadah
pokok, tekuni itu. Untuk bisa hidup suci dan selalu dalam urapan Roh Kudus kita
harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok, tergembala dengan benar dan baik.
v Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah
di dalam Firman pengajaran dan KurbanNya.
v Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.
Kita bersekutu dengan Allah Roh kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya.
v Mezbah dupa emas, ketekunan dalam doa
penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Kita terdiri dari 3 unsur yaitu
tubuh, jiwa dan roh. Tubuh, jiwa dan roh kita lewat 3 macam ibadah pokok melekat
pada Allah Tritunggal sehingga terjaga kesucian, ada urapan Roh Kudus di dalam
kita. Setelah kemarin kita bersekutu antara kandang penggembalaan, sesudah itu kembali
masuk dalam kandang penggembalaan. Saya sebagai hamba Tuhan kalau dipercaya
melayani di luar, setelah itu kembali ke kandang penggembalaan, jangan
beredar-edar. Di luar kandang penggembalaan pakaian kita bisa kotor bahkan
telanjang. Yudas tinggalkan jabatan pelayanan, selalu beredar, akhirnya
pakaiannya diambil, dia telanjang dan binasa. Esau tinggalkan kemah untuk
berburu daging, pakaiannya diambil oleh Yakub. Esau menangis sampai menangis
kekal selamanya di neraka, tidak ada kesempatan memperbaiki kesalahannya. Ayo
tekuni kandang penggembalaan.
Banyak orang menyebut dirinya
baik, tetapi yang setia itu langkah. Yang mau setia tekun di dalam kandang
penggembalaan itu masih begitu kurang, dibandingkan mereka yang tidak
tergembala. Banyak orang Kristen sudah setia juga dalam ibadah pelayanan,
tetapi sayang bukan dalam sistem penggembalaan. Ini juga harus diperbaiki. Dia
setia beribadah melayani, setiap minggu khotbah, tetapi ke mana-mana. Tiap
minggu main musik, tiap minggu dia menyanyi, tetapi ke mana-mana, tidak dalam sistem
penggembalaan. Tuhan mau kita melayani di dalam sistem penggembalaan, setia,
taat, tergembala dengan benar dan baik maka nama kita tertulis di dalam kitab
kehidupan. Dalam kandang penggembalaan tubuh, jiwa dan roh kita disucikan terus
menerus dan urapan Roh Kudus semakin meluap-luap, melimpah di dalam kita.
Hasilnya kalau ada dalam kandang
penggembalaan.
Efesus 4:11-12,7
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik
rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing
telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Orang tergembala disucikan maka
hasilnya Tuhan berikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bukan orang pandai, kaya, punya
kedudukan yang mempunya jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, tetapi orang
yang mau disuciikan, mau tergembala. Diberikan jabatan dan karunia = masuk
pilihan Tuhan. Ingat pilihan Tuhan itu ketat. Kita belajar dari Musa dan Harun.
Dari sekian banyak bangsa dipilih 1 bangsa itulah bangsa Israel. Dari 12 suku
Israel dipilih 1 suku itulah suku Lewi. Dari suku Lewi ada 3 kaum, dipilih satu
kaum yaitu kaum Kehat. Kaum Kehat terdiri dari beberapa keluarga, dipilih 1
keluarga yaitu keluarga Amram dan Yokhebed. Anak-anak mereka yang dipilih dan
diutus Tuhan. Jadi pilihan Tuhan itu ketat, dari hasil penyucian kita diberikan
jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus.
Jadi kita yang sudah melayani
ingat, saya ini pilihan Tuhan. Saya melayani, punya jabatan, berarti saya orang
yang dipilih oleh Tuhan. Jangan gampang-gampang tinggalkan jabatan pelayanan,
nanti keluar dari pilihan Tuhan.
Kalau kita tergembala, diberikan
jabatan dan karunia Roh Kudus, berarti kita dipiih oleh Tuhan, itu baik. Ada 1
hal lagi yang Tuhan lakukan, Tuhan menetapkan kita untuk melayani Tuhan.
Markus 3:13-14
3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas
bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun
datang kepada-Nya.
3:14 Ia menetapkan dua belas
orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil
Matius 10:1
10:1
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka
untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala
kelemahan.
Lukas 6:12-13
6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk
berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih
dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Jadi setelah kita dipanggil, dipilih, Tuhan tetapkan kita. Kalau Tuhan
menetapkan jabatan pelayanan kita maka kita tidak akan pernah meninggalkan
pelayanan itu. Sudah Tuhan tetapkan sebagai gembala, jangan tinggalkan itu.
Sudah Tuhan tetapkan kamu penyanyi, jangan tinggalkan itu. Semakin kita
disucikan, semakin diurapi Tuhan, semakin mantap dalam pelayanan, mantap jabatannya.
Dulu doa saya waktu masih pengerja “Tuhan pertajam panggilan dan
pilihanMu, Tuhan tetapkan apa yang mau
Tuhan tetapkan dalam saya”. Kalau mau jadi pengerja sampai Tuhan datang,
terserah Tuhan. Tuhan tetapkan jadi gembala. Saya sempat kecewa dan putus asa
waktu Tuhan sudah percayakan melayani di Tentena karena terlalu banyak
tantangannya, saya tidak mampu. Waktu Pdt. Widjaja datang bulan Januari saya
datang kepada beliau minta didoakan, saya tidak mampu dalam pelayanan. Kemudian
beliau menumpangkan tangan, kuat kembali. Kemudian 1 hamba Tuhan lebih menguatkan
lagi, ada 2 tanda bahwa kamu ditetapkan melayani di Tentena yaitu ibu janda setuju dan mayoritas jemaat setuju.
Saya kuat, berarti Tuhan tetapkan saya melayani di Tentena, terus
melayani Tuhan. Semakin disucikan, semakin diurapi Roh Kudus, semakin mantap di
dalam pelayanan, semakin tetap jabatannya. Tidak ada istilah pensiun,
tinggalkan pelayanan.
Biarlah jabatan pelayanan kita ditetapkan maka tempat kita di dalam
Tubuh Kristus sudah mantap, tidak bisa diambil orang. Tangan kiri tetap di
sebelah kiri, jangan mau pindah di kanan. Kalau dia kuping, kuping kiri tetap
di kiri, kuping kanan tetap di kanan, jangan mau pindah di jidat.
Apapun pelayanan kita yang sudah ditahbiskan oleh Tuhan, biarlah kita
mengejar kesucian, tingkatkan kesucian, urapan meningkat, semakin mantap dalam
pelayanan. Kalau kita mantap dalam pelayanan = kita mengaku nama Tuhan.
Wahyu 3:4-5
3:4
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka
akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk
itu.
3:5
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak
akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya
di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Sebagai timbal balik, kita yang tetap dalam pelayanan, kita mengaku
nama Tuhan, maka Tuhan juga akan mengaku nama kita di hadapan Bapa di sorga dan
dihadapan malaikatNya “ini hambaKu” Tuhan akui karena kita mengaku nama Tuhan.
Kalau Tuhan mengaku kita dan mengakui nama kita, Tuhan pasti sertai. Memang
banyak halangan tantangan kita hadapi tetapi Tuhan pasti sertai mulai saat ini
sampai di zaman antikristus. Tidak mungkin pelayanNya dibiarkan oleh Tuhan. Pelayan
Tuhan yang suci itu biji mata Tuhan, tidak mungkin biji mataNya dibiarkan
dijamah oleh siapapun. Bahkan Tuhan kelak mengakui kita sebagai mempelai wanitaNya.
Sebaliknya kalau meninggalkan jabatan pelayanan = menyangkal nama Tuhan. Dan
Tuhan pun akan menyangkali orang itu di hadapan Allah Bapa dan di hadapan
malaikat-malaikat. Berarti orang itu binasa! Dia tidak akan memiliki pakaian
putih, bahkan telanjang di hadapan Tuhan.
Mari kita periksa pakaian kita selama ini bagaimana? Sempat kotor?
Kotor karena apa? Karena noda jahat dan malas! Ayo masuk kadang penggembalaan
supaya dibersihkan kembali. Firman Tuhan bagaikan sabun tuka penatu, Firman
membersihkan pakaian kita supaya jangan kotor, jangan bernoda. Noda yang paling
sering didapati dalam pelayanan itu adalah jahat dan malas, tidak setia, tidak
sungguh-sungguh beribadah. Mulutnya yang jahat, ngomong macam-macam cerita
orang. Seperti hamba dalam Matius pasal 25 berkata “aku tahu tuan adalah tuan
yang kejam, tuan menuai di mana tuan tidak menabur” jahat mulutnya! Langsung
tuannya gregetan “hai hamba yang jahat dan malas!”. Yang sudah melayani,
mungkin pakaianmu kotor karena noda jahat dan malas, biarlah tekuni kembali
penggembalaan, biar dibersihkan oleh Firman yang bagaikan sabun tukang penatu.
Maleakhi 3:1-2
3:1
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!
Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat
Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN
semesta alam.
3:2
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat
tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni
logam dan seperti sabun tukang penatu.
Dibersihkan semua, jangan sampai tidak punya pakaian. Pakaian putih ini
juga pakaian pesta, mempelai wanita Tuhan harus punya pakaian pesta. Pelayanan
ini penentu kita bisa menjadi mempelai wanita Tuhan atau tidak. Jangan sampai
pesta sudah digelar ternyata kita tidak berpakaian pesta seperti dalam Matius
pasal 22 “hai saudara kenapa engkau masuk di sini tanpa pakaian pesta” sayang
dia diam saja, keras hati, tidak mau mengaku kesalahannya.
Pagi ini diperiksa, kita sudah taat, setia, beribadah melayani, itu
baik. Yang kedua ayo berjuang pakai pakaian putih, ada minyak urapan. Tergembala, disucikan maka urapan
melimpah dalam kita dan kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus. Kalau ada noda dibersihkan dan disucikan lewat
Firman yang bagaikan sabun tukang penatu.
Yudas tidak mau dibersihkan
pakaiannya sampai dia telanjang. Pakaiannya diambil dan dia binasa.
Kisah Para Rasul 1:16-20
1:16
"Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh
Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang
menangkap Yesus itu.
1:17
Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan
ini."
1:18
— Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia
jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah
ke luar.
1:19
Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka
sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah
—.
1:20
"Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi
sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil
orang lain.
Jangan sampai jabatan kita diambil orang, pakaian diambil orang. Masuk
pesta tetapi tidak punya pakaian pesta, tidak akan bisa. Nanti kaki tangan
diikat dan dilempar ke tempat yang paling gelap. Artinya tidak bisa melayani,
kaki tangan sudah diikat dan hanya masuk kegelapan paling gelap, aniaya
antikristus sampai kebinasaan di neraka. Yudas sudah dipanggil, dipilih dan
ditetapkan, dari 12 murid Yudas ini salah satunya. Tetapi sayang pakaiannya
tidak dia jaga, dia sering keluar tinggalkan persekutuan, dia tidak tergembala.
Kesempatan terakhir mau disucikan oleh Firman penggembalaan dia malah mengelak
“orang yang mencelupkan tangannya di dalam pinggan bersama Aku, dialah yang
akan menyerahkan Aku” namun apa yang Yudas bilang? “Bukan aku ya Rabbi”.
penyucian terakhir malah dia tolak, ini jangan terjadi dalam hidup kita.
Mari kita berjuang supaya nama tertulis di dalam kitab kehidupan,
perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya, pakai pakaian putih, ada
minyak urapan di kepala, hidup dalam kesucian, selalu dalam urapan Roh Kudus,
tergembala dengan benar dan baik, biarlah kita diperlengkapi dengan jabatan
pelayanan dan karunia Roh Kudus, kita dipakai oleh Tuhan.
3.
Wahyu
21:27
21:27
Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Tidak ada kenajisan, kekejian dan dusta. Dusta ini penutup segala dosa.
Artinya mengalami pelayanan pendamaian dosa sampai tuntas oleh Yesus Imam Besar,
maka nama kita tertulis di dalam kitab kehidupan. Melayani sampai selesai, dosa
juga diselesaikan sampai tuntas.
Dulu setahun sekali dalam hari raya pendamaian, imam besar yang
terpilih masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan membawa dupa. Darah
dipercik 7 kali di depan tabut dan dipercik 7 kali di atas tutup pendamaian.
Kemudian terjadi Shekina Glory sebagai tanda bahwa dosa-dosa umat Israel sudah
didamaikan secara tuntas. Sebab kalau tidak didamaikan maka orang Israel harus
dibunuh, habis dibinasakan.
Imamat 16:12-16
16:12
Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di
hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling
sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
16:13
Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN,
sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah,
supaya ia jangan mati.
16:14
Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya
dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup
pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh
kali.
16:15
Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa
bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah
diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu
jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan
tutup pendamaian itu.
16:16
Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala
kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa
mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam
di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Biarlah kita mengalami pelayanan Yesus Imam Besar, pelayanan pendamaian
dari dosa-dosa sampai tuntas. Begitu kita mengulang dosa maka nama kita
terhapus dari kitab kehidupan. Ayo selesaikan dosa sampai tuntas, sampai tidak
ada dusta. Kalau tidak ada dusta, tidak salah lagi dalam perkataan itu
sempurna.
Dulu imam besar Harun dan imam besar selanjutnya yang melakukan.
Sekarang kita memiliki Imam Besar Yesus yang melakukan pelayanan pendamaian
bagi kita. Yang Yesus bawa bukan dupa secara jasmani, bukan darah lembu atau
domba. Tetapi yang Yesus bawa adalah doa penyahutan untuk kita dan Yesus
membawa darahNya sendiri!
Ibrani 9:12
9:12
dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus
bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan
membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang
kekal.
Jadi Yesus membawa darahNya sendiri. Bagi kita sekarang, Yesus Imam
Besar mengadakan pelayanan pendamaian bagi kita, Yesus membawa dupa artinya
menjadi Jurusyafaat bagi kita, Dia berdoa syafaat di sebelah kanan Allah Bapa. Untuk
apa Yesus berdoa syafaat? Untuk kita. Untuk apa Yesus berdoa syafaat untuk
kita? Supaya kita sadar akan dosa kita, supaya kita bisa menyesal dan mau
mengakui segala dosa kita dan mau meninggalkan dosa kita sehingga kita
mengalami pengampunan dan tidak mengulangi dosa lagi.
Di sorga Yesus berdoa syafaat, di bumi ada gembala yang berdoa syafaat
untuk jemaat supaya jemaat sadar. Seringkali dalam doa penyahutan biasanya saya
berdoa perkeluarga kadang juga perwilayah, tetapi ada nama-nama khusus dinaikan
supaya sadar. Dari bumi ada gembala yang mendoakan, dari Sorga ada Yesus Imam
Besar berdoa syafaat untuk kita supaya kita sadar, menyesali dosa, mengakui
dosa, meninggalkan dosa, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi.
I Yohanes 2:1-2
2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat
dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada
Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita
saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
I Yohanes 2:1 (Terjemahan Lama)
2:1 Hai anak-anakku, inilah kusuratkan kepadamu
supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka
kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu,
Kalau kita sudah berbuat dosa dan belum dihukum, hidup kita sepertinya
aman-aman saja, semua lancar-lancar saja, semua tenang-tenang saja, itu karena
ada yang berdoa syafaat supaya kita sadar, bukan supaya kita lanjutkan berbuat
dosa! Di sorga ada Yesus yang berdoa syafaat dan di bumi ada gembala yang bedoa
syafaat untuk kita. Biarlah ktia sadar dan menyesali dosa kita. Lain kali
sampai dihukum, dihajar supaya sadar. Itupun dihajar belum sampai mati. Tadi
kesaksian harus patah tangan dan patah kaki, untung tidak patah leher karena
ada yang berdoa syafaat bagi kita. Oleh sebab itu hargai pelayanan Yesus Imam
Besar, bukan malah tambah keras hati, tambah keras kepala, tambah berbuat dosa,
jangan!
Kemudian Yesus juga membawa darah untuk dipercik. Artinya Yesus rela mengalami
percikan darah sampai mati di kayu salib. Ada 7 percikan darah yang dialami
oleh Yesus dari taman
Getsemani sampai mati di kayu salib untuk menyelesaikan dan memperdamaikan dosa
kita. Kalau Yesus yang adalah tutup peti itu mengalami percikan darah maka kita
gereja Tuhan juga harus mengalami percikan darah itulah 7 percikan darah di
depan tabut perjanjian. Percikan darah adalah penyucian
terakhir dari dosa-dosa sampai tuntas. Jadi jangan bersungut dan mengomel kalau
kita diizinkan mengalami percikan darah. Mungkin diizinkan dicaci maki dan lain
sebagainya, terima, itu penyucian dosa sampai tuntas.
Ada 2 tingkatan
percikan darah.
a)
I
Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena
Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai
dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita
penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2 supaya waktu
yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut
kehendak Allah.
Yang pertama
sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Tuhan. Ini
dinamakan dengan bertobat. Berhenti berbuat dosa itu sengsara, apalagi kalau
dosa itu sudah menjadi kesenangan dan sudah mendatangkan keuntungan bagi kita. Waktu
yang sisa kita gunakan untuk membuang dosa. Terutama
ada 8 dosa yang harus dibuang karena dosa-dosa ini yang menenggelamkan langsung
ke neraka.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi
orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak
percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh,
orang-orang 5sundal, 6tukang-tukang
sihir, 7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api
dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Tinggal pilih
mana, kita membuang dosa maka nama tertulis dalam kitab kehidupan. Atau
mengulang-ulang dosa maka nama terhapus dari kitab kehidupan. Tuhan tidak
memaksa, tergantung kita. Sebagai gembala saya penganjur, saya anjurkan kepada
jemaat ayo buang dosa supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan sekalipun
sengsara bagi daging kita.
b)
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13 Sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh
Allah ada padamu.
Yang kedua
ini sengsara daging tanpa dosa, karena Yesus, karena ibadah pelayanan atau karena
Firman pengajaran yang benar. Memang daging ini tidak mampu, makanya ketika
kita sengsara di situ Roh Kemuliaan
yaitu Roh Kudus dicurahkan. Untuk apa Roh Kudus? Untuk mengubahkan kita sama
mulia dengan Tuhan. Jadi jangan tolak percikan darahnya, jangan menghindar. Itu
adalah cara Tuhan memproses kita supaya kita menerima roh kemuliaan, supaya
kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Yesus.
Apa yang mau
diubahkan?
II Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami
tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal
yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami
tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang
kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
1)
Hati mau
diubahkan yaitu tidak tawar hati lagi, tidak kecewa, tidak putus asa, tetap
kuat dan teguh hati. Hanya percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada
Tuhan. Biar kehendak Tuhan yang jadi, bukan kehendakku yang jadi. Kalau
diizinkan menderita sengsara itu supaya kita kuat dan teguh hati, mental kita
ditempa, rohani kita ditempa oleh Tuhan. Bukti kita dewasa rohani, kita kuat
dan teguh hati. Kalau masih cengeng, mengamuk, masih begini begitu itu belum
dewasa, belum bisa jadi mempelai wanita Tuhan. Dikasih makan dulu dalam
penggembalaan, disucikan terus lewat Firman, lalu diizinkan terus menderita
sampai lulus. Sengsara daging itu ujian supaya kita lulus. Kalau belum lulus,
masuk lagi kandang, dengar Firman, makan Firman, diizinkan dengar firman sampai
lulus.
Seperti burung rajawali, anaknya
dalam sarang dikasih makan dulu baru dia goyang sarangnya supaya anaknya
belajar terbang. Kalau belum dia tampung lagi dan dibawa ke sarang. Lalu diberi
makan lagi, kemudian digoyang lagi sarangnya sampai anaknya itu bisa terbang
sendiri. Kalau masih kecewa, masih tawar hati, apalagi kalau sudah pahit hati,
ayo makan Firman dulu, makan
perjamuan suci, diizinkan mengalami sengsara sampai kita kuat teguh hati, tidak
tawar hati lagi.
2)
Pandangan
diubahkan, bukan tertuju pada yang kelihatan, melihat manusia, melihat masalah,
bukan! Pandangan kita tertuju pada yang tidak kelihatan itulah Yesus, hanya
memandang korbanNya. Kalau kita sengsara, lebih sengsara siapa dibandingkan
Yesus? Yesus lebih sengsara dibandingkan kita. Kalau kita bisa memandang Yesus,
kita kuat kembali, ini mata mau diubahkan. Kita mau memandang Yesus saja, Yesus
yang sudah berkorban nyawa bagi kita. Kalau cuma melihat yang kelihatan kita
pasti kecewa dan pasti putus asa.
3)
Mulut
mau dibaharui, bukan bersungut, bukan mempersalahkan orang tetapi untuk
mengucap syukur, seperti Yesus. Dia ambil cawan berkat “ini adalah darahKu”
tetapi Dia mengucap syukur. Mengucap syukur di dalam penderitaan “terima kasih
Tuhan, Engkau menganggap saya layak mengambil bagian sedikit dari penderitaanMu
di kayu salib”. Maka kita bisa mengucap syukur dan menyembah Tuhan. Kalau sudah
bisa menyembah Tuhan pasti bisa bersaksi di mana-mana.
Kalau mulut sudah tidak salah
lagi dalam perkataan berarti kita sudah sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam
banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang
sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Biarlah kita mengalami pelayanan
pendamaian. Apa buktinya kita sudah mengalami pelayanan pendamaian, hati sudah
dibaharui, pandangan sudah dibaharui, mulut sudah dibaharui? Hati sudah damai
sejahtera, sudah tenang, tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging. Daging
rasa kecewa, marah, emosi, tetapi kita sudah tidak rasakan itu lagi. Hati damai
sejahtera, tidak ada lagi yang menuduh di hati kita.
Kalau hati sudah damai maka hasilnya:
Ibrani 2:17-18
2:17
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan
dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat
menolong mereka yang dicobai.
Yesus Imam Besar mengulurkan tanganNya untuk menolong kita dari segala
pencobaan, segala masalah yang kita hadapi, bahkan yang mustahil sekalipun. Jadi
penentunya hati damai. Selalu saya dalam doa menghadapi orang sakit dan masalah
apapun, berikan hati tenang damai sejahtera. Kalau sudah damai dan tenang,
tangan Yesus Imam Besar sudah terulur untuk menolong kita tepat pada waktunya,
selesai semuanya.
Ada cerita nubuatannya dalam Alkitab, Yesus naik ke gunung, kemudian
murid-murid berlayar. Yesus naik gunung menubuatkan Yesus naik gunung Golgota
berdoa syafaat di situ, Dia membawa dupa dan membawa darah. Kemudian Yesus
turun dan berjalan di atas air mendatangi murid-murid yang sedang menghadapi
perahu yang terombang-ambing.
Yesus mengulurkan tangan menolong.
Mari biarlah kita berjuang untuk nama kita
tertulis dalam kitab kehidupan.
Yang pertama kita perjuangkan adalah ibadah pelayanan sampai garis akhir, taat
setia sampai garis akhir. Yang kedua kesucian dan urapan, masuk kandang
penggembalaan biarlah kita disucikan, diurapi, diperlengkapi dengan jabatan dan karunia Roh
Kudus. Yang ketiga terima pelayanan pendamaian sampai dosa-dosa diselesaikan
sampai tuntas. Rela menerima percikan darah, sengsara daging untuk berhenti
berbuat dosa, rela sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus, maka roh kemuliaan
dicurahkan, Roh Kudus dicurahkan untuk mengubahkan kita. Hati diubahkan, tidak
tawar hati lagi, tidak kecewa, tidak putus asa, tetapi kuat teguh hati.
Pandangan diubahkan hanya memandang Yesus, tidak memandang masalahnya, tidak
memandang orang. Mulut dibaharui, hanya mengucap syukur, menyembah Tuhan, bisa
bersaksi, tidak salah dalam perkataan, sempurna. Maka Tangan Yesus diulurkan
menyelesaikan semua masalah bagi kita.
Ibrani 2:18; 4:16
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita
karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Siang ini apapun masalahnya, tangan Yesus
Imam Besar terulur untuk menolong kita tepat pada waktunya. Siapa tahu siang
ini adalah waktu bagi kita untuk ditolong oleh Tuhan. Kalau belum, tetap
berjuang supaya nama tertulis dalam kita kehidupan, yakin satu saat Tuhan pasti
menolong pada waktunya.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar