Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:20-27,39-40
11:20 Ketika
Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria
tinggal di rumah.
11:21 Maka kata
Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati.
11:22 Tetapi
sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu
yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23 Kata Yesus
kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24 Kata Marta
kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit
pada akhir zaman."
11:25 Jawab Yesus:
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati,
11:26 dan setiap
orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27 Jawab
Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia
yang akan datang ke dalam dunia."
11:39 Kata
Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu,
berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia
mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Di sini
Yesus tampil sebagai kebangkitan dan hidup untuk menolong manusia yang sudah
mati rohaninya bahkan busuk dalam hal yang rohani. Dalam pengikutan kita kepada Tuhan, banyak kali kehidupan
kerohanian kita ditandai dengan kebusukan.
Ada
macam-macam kebusukan:
1. Kebusukan
secara rohani, dibagi 3:
a) Kebusukan
moral.
Banyak orang Kristen mengaku orang percaya tetapi
moralnya busuk, perbuatannya busuk, mengulang-ulang dosa sampai puncaknya dosa.
Pikirannya busuk, pikiran yang tidak baik. Perkataannya juga perkataan yang busuk
yang hanya melemahkan bahkan mematikan rohani orang lain. Kita periksa kalau
ada pada kita, ada Yesus sebagai kebangkitan dan hidup, Dia mampu untuk memulihkan
kita asalkan kita mau percaya, Tuhan mampu memulihkan segala yang busuk. Kita
ini bangsa kafir yang berbau busuk, tetapi ada api Roh Kudus membakar dan
menyucikan kehidupan kita yang busuk.
b) Kebusukan
nikah, dimulai dari permulaan nikah, masa pacaran, masa tunangan, sudah terjadi
kejatuhan-kejatuhan di situ, belum suami isteri tetapi sudah melakukan hubungan
suami isteri. Memaksakan hubungan yang tidak satu iman, tidak satu pengajaran
yang benar, itu kebusukan! Lain kali yang memaksa ini orang tua, karena melihat
ini orang kaya, orang berada, orang penting. Supaya mengangkat derajat keluarga
maka memaksa anak untuk menjalani hubungan yang tidak satu iman, tidak satu
pengajaran. Lain kali anak yang memaksa, tidak direstui orang tua, tidak
direstui gembala, pokoknya dia paksakan. Itu semua kebusukan dalam permulaan
nikah.
Kita yang sudah menikah dijaga perjalanan nikah yang
seringkali diisi dengan kebusukan juga yaitu ada kekerasan di dalam nikah, baik
secara fisik dan juga dengan kata-kata. Kalau sudah kasar dalam nikah, sudah
pahit, maka terjadi perselingkuhan, mulai lirik yang lain, oh dia lebih baik
dari suamiku, dia lebih baik dari isteriku. Kalau sudah berselingkuh mulai
kawin cerai sampai kawin mengawinkan. Termasuk nikah yang tidak wajar yaitu
sesama jenis. Mohon maaf kalau saya harus utarakan secara gamblang. Seks dengan
binatang, seks dengan benda mati, poligami, poliandri. Dan yang sekarang ini
ada poliamori, bukan suami isteri tetapi beberapa pasangan menjalani hubungan
yang bebas. Ngeri sekarang ini! Manusia tidak pernah puas. Katanya dengan
begitu mereka puas, ada kebebasan, tidak ada rasa cemburu dan lain sebagainya.
c) Kebusukan
di dalam pelayanan. Kita sudah dipanggil, dibenarkan, diselamatkan, diberkati, harus
disucikan untuk dipakai. Dari sekian banyak dipilih satu untuk disucikan dan dipakai oleh Tuhan.
Seringkali sudah dipakai namun ada kebusukan di dalamnya. Apa itu kebusukan
dalam pelayanan?
v Menganut
ajaran campur
v Motivasi
yang salah dalam pelayanan, hanya yang jasmani.
v Tidak
setia, sampai meninggalkan jabatan pelayanan. Contohnya Sebna tinggalkan istana
untuk menggali kuburan. Yudas tinggalkan jabatan untuk mendapatkan 30 keping
perak tetapi untuk membeli tanah kuburan.
v Tersandung
dan menjadi sandungan.
v Menggampangkan
pelayanan, itu juga kebusukan. Yang gampang-gampang yang diikuti, kalau
susah-susah tidak mau dilakukan. Akhirnya semua pelayanan digampangkan.
2. Kebusukan
secara jasmani. Menyangkut ekonomi, penyakit, masa depan. Mungkin kaum muda
sudah tidak tahu kelanjutan masa depannya, itu kebusukan-kebusukan.
Tuhan mau memulihkan kita, oleh sebab itu Dia tampil
sebagai kebangkitan dan hidup.
Ada 3 sikap kita
supaya ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan:
1. Percaya
kepada Yesus (ayat 25-27,40)
2. Harus
sehati (ayat 21,32)
3. Tersungkur
di bawah kaki Yesus (ayat 32)
Sore ini
kita bahas sikap pertama.
Yohanes
10:25-27,40
11:25 Jawab
Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati,
11:26 dan setiap
orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27 Jawab
Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia
yang akan datang ke dalam dunia."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Tidak
percaya Yesus adalah dosa yang tidak terampuni. Berarti kekallah kebusukannya
bahkan berulat di neraka. Banyak orang Kristen percayanya seperti Marta, hanya
di mulut tetapi tidak di hati. Buktinya ayat 39 dan 40, waktu Tuhan suruh dia
angkat batu kubur dia tidak percaya.
Yohanes
11:39-40
11:39 Kata
Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu,
berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia
mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Kalau
percaya di mulut itu iman yang rapuh. Percaya kepada Yesus tetapi
mempertahankan kebusukan-kebusukan. Ini percaya kebanyakan orang Kristen. Kamu
percaya Yesus? Iya saya percaya. Tetapi kebusukan dalam hidupnya dipertahankan
terus sampai yang di dalam hati dan pikiran, tidak mau diakui.
Tuhan
mau kita percaya Yesus di hati, kalau kita percaya Yesus di hati maka kita
pasti memiliki ketekunan iman, yaitu ada upaya sungguh-sungguh untuk bangkit
dari kematian, untuk pulih dari kebusukan. Mari kita periksa, sore ini percaya
kita apakah hanya sampai di mulut atau percaya di hati. Kita belajar contoh
kehidupan yang percayanya di hati sehingga ada ketekunan iman. Yairus kepala
rumah ibadah menghadapi anaknya yang sakit bahkan mati. Tetapi dia punya
ketekunan iman, dia percaya bukan hanya di mulut tetapi sampai dalam hati.
Kita
belajar praktek ketekunan iman seperti Yairus.
1. Iman
disertai pengorbanan
Markus 5:21-24
5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi
dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia.
Sedang Ia berada di tepi danau,
5:22 datanglah seorang kepala rumah
ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan
kaki-Nya
5:23 dan memohon dengan sangat
kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya
dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang
itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di
dekat-Nya.
Yairus
bisa datang kepada Yesus, tentu karena dia sudah mendengar tentang Yesus. Ini
merupakan iman yang benar, iman yang timbul dari mendengarkan Firman dalam
urapan Roh Kudus. Sudah mendengar Firman harus disertai pengorbanan. Apa
pengorbanan Yairus?
a) Mengorbankan kedudukannya sebagai kepala
rumah ibadah. Itu termasuk golongan ahli-ahli Taurat, mereka itu tidak punya
hubungan yang baik dengan Yesus, mereka tidak bergaul dengan Yesus, bahkan
mereka membenci Yesus. Yairus yang datang kepada Yesus bisa dipecat, bisa dikucilkan
bahkan bisa dibunuh. Ingat tentang orang buta sejak lahir yang disembuhkan,
sudah dikatakan di situ siapa yang percaya kepada Yesus akan dikucilkan. Sampai
orang tua dari orang buta itu tidak berani mengakui bahwa itu anaknya karena
takut dikucilkan. Apalagi Yairus ini kepala rumah ibadah yang punya kedudukan.
Bagi kita sekarang, iman kita harus disertai
pengorbanan. Kita korbankan kedudukan, berkorban waktu, korban tenaga, korban
harta, korban pikiran dan perasaan untuk datang kepada Yesus, untuk beribadah
melayani Tuhan dan untuk mendengarkan Firman pengajaran yang benar.
b) Pengorbanan
harga diri. Seorang kepala rumah ibadat mau tersungkur di kaki Yesus, yang
menurut ahli Taurat, Yesus ini bukan siapa-siapa, hanya anak tukang kayu. Ini
korban harga diri. Ini korban paling berat, tetapi harus kita lakukan supaya
kita pulih dari kebusukan dan bangkit dari kematian, sampai kita menyerahkan
seluruh hidup kita kepada Tuhan.
2. Iman
disertai kesabaran
Yairus
ini menghadapi anak yang sakit hampir mati, istilah sudah sekarat. Dia datang
pada Yesus memohon supaya ditolong anaknya yang hampir mati. Kalau kita maunya
cepat-cepat. Ini Yesus dihalangi oleh manusia yang berdesak-desakan. Di tengah
jalan masih sempat-sempatnya Yesus menyembuhkan perempuan pendarahan 12 tahun.
Kalau Yairus tidak sabar bisa dia berkata “anakku sudah mau mati, Yesus tidak
usah urus itu perempuan pendarahan, saya yang duluan minta tolong!”. Ini iman
yang disertai dengan kesabaran. Kalau Tuhan belum tolong, tetap sabar! Kita punya iman, percaya Yesus
tolong. Iman yang disertai kesabaran menimbulkan
pengharapan.
Yakobus
5:8-11
5:8
Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan
sudah dekat!
5:9
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan,
supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
5:10
Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang
telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun;
kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada
akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas
kasihan.
Waktu
Tuhan bukan waktunya kita. Kita kadangkala mau yang instan. Berdoa saat ini
maunya saat itu juga harus ditolong. Tetapi Tuhan latih kita untuk percaya dan
sabar. Anaknya sudah hampir mati tetapi Yesus
terkesan berlambat-lambatan dengan menolong yang lain. Sama seperti ketika Maria dan Marta mengirim
pesan bahwa Lazarus sakit, Yesus bertahan 2 hari lagi di tempat itu, tidak
langsung pergi. Yesus mau supaya kita punya iman. Sehingga menimbulkan pengharapan kepada
Tuhan.
Pengharapan
= kesucian.
I
Yohanes 3:3
3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci.
Semua
kita memiliki pergumulan, memiliki masalah, bahkan seringkali masalah itu kian
berat. Saat kita menghadapi masalah kita harus punya iman disertai kesabaran
sehingga ada kesucian. Terutama kesucian lidah! Tidak bersungut-sungut, tidak
saling mempersalahkan, tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan, itu kesucian
lidah.
3. Iman
disertai keberanian percaya
Markus
5:35-37
5:35
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat
itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau
menyusah-nyusahkan Guru?"
5:36
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala
rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
5:37
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus
dan Yohanes, saudara Yakobus.
Iman
disertai keberanian percaya ini menghasilkan kasih.
I
Yohanes 4:17-18
4:17
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai
keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga
ada di dalam dunia ini.
4:18
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;
sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di
dalam kasih.
Waktu
datang orang berkata “tidak usah susah-susahkan guru
lagi, anakmu sudah mati!” di situ Yairus diuji kasihnya. Kalau Yairus tidak
punya kasih tentu dia sudah marah kepada Yesus karena berlambat-lambat. Marah
juga kepada orang yang berdesak-desakan. Bisa juga dia marah kepada perempuan
yang pendarahan 12 tahun. Tetapi Yesus katakan jangan takut. Ketika anaknya
sudah mati, Yairus tidak menyalahkan Yesus, dia tidak menyalahkan orang banyak,
dia juga tidak menyalahkan perempuan pendarahan itu. Ada kasih kepada Yesus.
Tuhan mau dalam menghadapi masalah sampai yang
mustahil, mungkin diperhadapkan kematian dan kebusukan secara rohani, kita
harus memiliki iman, ditambah pengharapan, ditambah kasih. Makanya yang diajak
oleh Yesus untuk membangkitkan anak Yairus hanya 3 orang yaitu Yakobus, Petrus
dan Yohanes. Yakobus simbolnya iman, Petrus simbolnya pengharapan dan Yohanes simbolnya kasih.
Yakobus adalah rasul yang
pertama mati karena iman kepada Yesus (Kisah Para Rasul pasal 12). Petrus dalam
surat-suratnya menekankan soal pengharapan. Yohanes dalam surat-suratnya
menekankan soal kasih.
Apa buktinya bahwa pada kita ada iman, pengharapan dan
kasih?
Ibrani 10:22-25
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia,
yang menjanjikannya, setia.
10:24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih
dan dalam pekerjaan baik.
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Bukti punya iman, pengharapan dan kasih adalah setia
serta tekun dalam ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan.
v Ayat 22
itu ibadah pendalaman Alkitab, buli-buli emas berisi manna bicara iman.
v Ayat 23
itu ibadah raya, pengharapan, hubungannya dengan Roh Kudus,
v Ayat 24
itu ibadah doa penyembahan persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihnya.
Kita tekuni 3 macam ibadah penggembalaan yang
memuncak pada doa penyembahan. Ayo kita semakin giat melakukannya. Nasihat yang
terbaik adalah nasihat untuk tekun tergembala. Boleh orang tua menasihati anak
untuk sekolah dengan baik dan bekerja
dengan giat. Tetapi nasihat yang utama untuk giat beribadah, tekun dalam 3
macam ibadah pokok yang memuncak pada doa penyembahan.
Kalau kita punya ketekunan iman, itu bagaikan kita
mengulurkan 2 tangan kepada Tuhan maka ada hasil yang kita peroleh.
1. Markus
5:41-42
5:41
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang
berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah
dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Tangan
Yesus Imam Besar kepala ibadah, memegang tangan anak yang sudah mati dan
membangunkannya. Bukan dikatakan bangkit tetapi bangun. Ini artinya bagi Yesus
membangkitkan orang mati itu seperti membangunkan orang tidur. Jadi hasil
pertama tangan Yesus Imam Besar memegang kita dan menyelesaikan segala masalah
sampai yang mustahil. Yesus sanggup untuk menolong pada waktunya.
Apa
yang sudah mati? Ekonomi mati, masa depan busuk? Milikilah ketekunan iman
seperti Yairus, iman disertai pengorbanan, iman disertai kesabaran, iman
disertai keberanian percaya, tangan Yesus terulur untuk membangkitkan, membangunkan
apa yang sudah mati, sudah busuk, menyelesaikan semuanya sampai yang mustahil
sekalipun.
Markus
5:36,39
5:36
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala
rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
5:39
Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut
dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
Tidak
usah ribut, menghadapi masalah sampai yang sudah mustahil. Ribut itu cari pertolongan sana sini,
teriak sana sini, teriak di media sosial dan lain sebagainya. Jangan ribut,
tenang, masalah yang kita hadapi itu bagaikan orang tidur yang perlu
dibangunkan. Bagi kita hanya ketekunan iman, hanya menyembah Tuhan saja dan
tanganNya diulurkan.
Tetapi
seringkali ini yang terjadi,
Markus
5:40
5:40
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu
dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk
ke kamar anak itu.
Dengar
Firman malah ditertawakan,
akibatnya tidak ada jamahan tangan Tuhan, malah
diusir, tambah jauh dari Tuhan.
Yang
Tuhan mau ketekunan iman sampai kita hanya tersungkur di kaki Tuhan, hanya
menyembah Tuhan. Masalah yang berat bagi Tuhan hanya bagaikan membangunkan
orang yang tidur.
2. I
Korintus 13:12-13
13:12
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal
dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti
aku sendiri dikenal.
13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang
paling besar di antaranya ialah kasih.
Kalau
kita punya iman, pengharapan dan kasih kita bisa bertemu Yesus di awan-awan
yang permai, memandang Dia muka dengan muka. Jadi hasil kedua tangan Yesus
Mempelai Pria Sorga menyucikan, mengubahkan dan menyempurnakan kita, supaya
kita layak menyambut kedatangan Yesus di awan-awan permai, memandang Dia muka
dengan muka, masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah, masuk Firdaus Kerajaan
1000 tahun damai, dan masuk kerajaan sorga Yerusalem yang baru. Di sana kita
memandang wajah Yesus selama-lamanya.
Wahyu
22:3-4
22:3
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di
dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Kegiatan
kita di sorga beribadah melayani Tuhan. Sebab itu mulai di bumi ini giatlah
beribadah melayani Tuhan. Kita akan memandang Yesus muka dengan muka.
Ini hasil yang kita peroleh. Milikilah percaya yang
di hati, bukan cuma percaya di mulut. Sehingga kita punya praktek ketekunan
iman, iman disertai pengorbanan, iman disertai kesabaran, iman disertai keberanian percaya.
Maka tangan Tuhan diulurkan menyelesaikan semuanya, tangan Tuhan menyucikan menyempurnakan
kita menjadikan kita mempelai wanitaNya.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar