Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 14:23-24
14:23 Orang Mesir mengejar dan
menyusul mereka — segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda —
sampai ke tengah-tengah laut.
14:24 Dan pada waktu jaga
pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang
Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.
Menyeberangi
laut terberau menubuatkan pelaksanaan baptisan air yaitu menguburkan hidup yang
lama bersama Yesus (hidup di dalam dosa) untuk bangkit bersama Yesus
mendapatkan hidup yang baru, hidup yang dibenarkan dan disucikan.
Yang masuk di
laut Teberau adalah orang Israel dan disusul orang Mesir yang mengejar. Artinya
baptisan air itu untuk menguburkan hidup lama, hidup yang diperhamba oleh dosa,
itulah orang Mesir. Sehingga kita bisa hidup di dalam kebenaran. Kalau ada dosa
itu tidak benar. Kalau dosa sudah dikuburkan maka kita bisa hidup dalam
kebenaran. Belajar yang benar, sekolah benar, pacaran yang benar, tunangan yang
benar, supaya betul-betul kita bisa masuk di kota Yerusalem Baru.
Di kota
Yerusalem Baru ada lautan kaca bercampur api, ini bicara baptisan air. Bukan
berarti di sorga ada baptisan air. Ini menunjukan sorga bersaksi bahwa baptisan
air itu dasar rohani kita untuk bisa masuk di dalam kerajaan Sorga.
Wahyu 15:2
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan
kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang
telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka
ada kecapi Allah.
Dasarnya
harus kuat, kalau tidak, tidak bisa mencapai kerajaan sorga. Sebab itu untuk
masuk baptisan air jangan didorong oleh manusia tetapi biarlah oleh kegerakan
Firman. Kemudian tidak bisa dihalangi dan tidak mau dihalangi.
Mengapa ada
orang masuk baptisan air yang benar, pelaksanaannya sudah benar tetapi tidak
mengalami kuasa baptisan air, kuasa pembaharuan tidak dialami? Jawabannya:
1.
Seperti
orang Mesir yang mengejar orang Israel masuk laut Teberau. Orang Mesir ini
tidak merayakan Paskah, hanya orang Israel asli yang merayakan Paskah.
Sebelum keluar dari Mesir, orang
Israel merayakan Paskah dan ketika keluar mereka membawa adonannya yang tidak
beragi. Paskah adalah kelepasan bangsa Israel dari Mesir. Sekarang Paskah itu
adalah kelepasan dari dosa atau yang kita sebut dengan bertobat.
Jadi mengapa orang sudah masuk
baptisan air tetapi tidak mengalami kuasa pembaharuan? Sebab masuk baptisan air
hanya ikut-ikutan tetapi tidak bertobat. Bisa juga karena dipaksa, hanya
disuruh, tetapi tidak bertobat.
Akibatnya:
Keluaran 14:24-25
14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN
yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu
dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.
14:25 Ia membuat roda keretanya
berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata:
"Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah yang
berperang untuk mereka melawan Mesir."
a)
Kacau
hidupnya. Sudah masuk baptisan air bukannya terbenahi, tertata baik, malah
tambah kacau hidupnya. Kaum muda periksa, dulu dibaptis ikut-ikutan atau oleh
dorongan Firman. Kalau hanya ikut-ikutan akan kacau hidupnya.
b)
Rodanya
sudah miring = susah diatur. Waktu belum dibaptis masih bisa diatur, setelah
dibaptis malah makin susah diatur. Itu karena ikut-ikutan, jadinya orang tuanya
pusing, gembala pusing.
c)
Maju
dengan berat, artinya rohaninya sulit untuk maju, sulit bertumbuh. Pelayanannya juga sulit maju. Mungkin setelah baptis, isi formulir untuk
melayani tetapi pelayanannya
begitu terus, kering.
Apa tandanya
rohaninya sulit maju dan nanti berdampak jasmaninya sulit maju? Dia berat dalam
mendengar Firman. Yang lain menikmati mendengar Firman, bisa mencatat, fokus
mendengar Firman. Dia malah main-main dengar Firman, tidak fokus, tidak bisa
menikmati Firman.
Bertobat itu mati terhadap dosa.
Coba orang belum mati lalu dikubur, kira-kira bagaimana? Akan mengamuk dan
berontak.
2.
Bilangan
11:4-6
11:4 Orang-orang bajingan yang
ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah
pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang
kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka,
bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering,
tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
Ternyata waktu bangsa Israel
keluar dari Mesir, ada bangsa-bangsa lain yang ikut. Mereka juga ikut
menyeberangi laut Teberau.
Keluaran 12:38
12:38
Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka;
lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.
Jadi jawabannya kenapa ada orang
sudah dibaptis tetapi tidak berubah? Karena seperti orang bajingan atau bangsa
kacauan yang ikut-ikutan orang Israel keluar dari Mesir. Apa artinya ini?
a)
Hanya
mencari sesuatu yang enak bagi daging sehingga menghina manna, menghina Firman
penggembalaan. Dia dibaptis mungkin karena ada pacarnya di situ, ada yang dia
taksir di situ dan lain sebagainya. Tetapi tidak mau menghargai Firman, hanya mencari
yang enak bagi daging.
b)
Karena
mempunyai nafsu yang rakus. Bukan makan 2 3 piring, bukan itu maksudnya.
Artinya hawa nafsu dagingnya itu begitu kuat, itu yang dia ikuti dan turuti.
Kalau sudah nafsu rakus ini arahnya rakus kedudukan, rakus uang. Masa muda masa
kuatnya daging, rakus seks, harus hati-hati! Sampai berbuat dosa dengan rakus,
dengan serakah.
Efesus
4:19
4:19 Perasaan
mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan
dengan serakah segala macam kecemaran.
Tuhan tolong
jangan terjadi pada kaum muda, dosa ini dilakukan, dosa itu dilakukan, semua
dilakukan dengan serakah!
Akibatnya:
Bilangan 11:33-34
11:33 Selagi daging itu ada di mulut
mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan
TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.
11:34 Sebab itu dinamailah tempat itu
Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.
Karena tidak masuk kuburan
baptisan air dengan benar, maka akibatnya dia masuk kuburan Kibrot-Taawa,
kuburan orang-orang bernafsu daging. Dikubur berarti masuk di dalam tanah,
tenggelam, merosot semua hidupnya.
Dia dapat perkara jasmani tetapi tidak bisa dia nikmati. Selagi daging di
mulutnya, belum dikunyah, sudah mati. Kalau dalam Mazmur dikatakan mereka kena
penyakit paru-paru, covid secara rohani.
Jadi
disimpulkan kuasa baptisan air tidak akan dialami jika:
1.
Masuk
baptisan air hanya ikut-ikutan, tidak bertobat.
2.
Tidak
menghargai penggembalaan. Mulai dari tidak mau tekuni 3 macam ibadah sampai
tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.
Kita raba dan
periksa diri kita masing-masing. Kalau ini sempat terjadi dalam diri kita,
sempat kita lakukan padahal kita sudah masuk baptisan air, apa yang harus kita
lakukan supaya mengalami kuasa baptisan air itu?
1.
Minta
ampun kepada Tuhan. Tidak perlu lagi masuk baptisan air di baptis kembali.
Kalau sudah mandi, itu menunjuk baptisan air, tidak perlu mandi lagi, cukup
membasuh kaki, perbaiki yang salah. Minta ampun kepada Tuhan.
Yohanes 13:10
13:10 Kata Yesus kepadanya:
"Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh
kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak
semua."
Bukan mau dibaptis lagi tetapi
perbaiki pertobatannya. Kecuali pelaksanaan baptisannya salah, harus diulangi
supaya benar, pelaksanaannya diperbaiki.
2.
Perbaiki
sikap dalam penggembalaan.
Bilangan 11:7-8
11:7 Adapun manna itu seperti ketumbar
dan kelihatannya seperti damar bedolah.
11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari
untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya
dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti
bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
Bagaimana memperbaiki sikap dalam
penggembalaan? Hargai manna, hargai Firman penggembalaan. Praktek menghargai
Firman penggembalaan: lari kian kemari untuk memungut manna. Kalau lari itu
dengan kecepatan. Artinya gunakan dan manfaatkan waktu dengan semaksimal
mungkin untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Jangan
buang-buang waktu percuma.
Kaum muda kalau banyak waktu
lowong manfaatkan waktu untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman.
Waktu-waktu ibadah gunakan untuk mendengar Firman semaksimal mungkin, maka
semua akan Tuhan perbaiki.
Saya bersukacita dan bahagia,
dulu sudah Tuhan taruh di hati untuk mencatat Firman dengan baik. Jadi ada
banyak cacatan khotbah sebelum sekolah Alkitab dan di situ dapat berkatnya. Dalam
pelayanan baca kembali yang pernah dicatat dulu. Biasa pulang kerja, macet,
tetapi berupaya untuk bisa datang ibadah tidak terlambat. Kadang masuk ibadah
sudah keringatan karena lari-lari untuk datang beribadah melayani Tuhan. Gunakan
waktu dengan maksimal untuk mendengar Firman dan melakukan Firman. Jangan
buang-buang waktu percuma, rugi!
Efesus 5:16
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat.
Begitu tidak mau mendengar dan
melakukan Firman, masuk si jahat mengganggu kita. Mulai dosa berbisik di hati
sehingga dipikirkan, dilihat, dilakukan, dikatakan.
Hasilnya kita
mengalami pemulihan atau pembaharuan. Periksa hidup masing-masing. Kaum muda,
kalian ini generasi akhir, setelah ini tidak ada generasi akhir karena Yesus
sudah mau datang. Kedatangan Yesus sudah di ambang pintu. Kita tidak tahu tahun
2024 nanti bagaimana, yang pasti dunia yang kita tempati ini semakin hancur.
Dengan kecanggihan teknologi sehingga mempermudah manusia mengakses dosa,
berbuat dosa. Waktu-waktu terakhir ini adalah jahat, ayo manfaatkan waktu
semaksimal mungkin untuk mendengar dan melakukan Firman maka kita akan mengalami pemulihan atau pembaharuan.
Pemulihan dan
pembaharuan kita pelajari dari roti manna.
1.
Keluaran
16:16,21-22
16:16 Beginilah perintah TUHAN:
Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh
mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:21 Setiap pagi mereka memungutnya,
tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah
itu.
16:22
Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat
banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah
memberitahukannya kepada Musa.
Dulu bangsa Israel dari hari
pertama sampai hari kelima, mereka memungut manna 1 gomer per orang. Angka 5
menunjuk pancaindera. Jadi hasil pertama kita mengalami pemulihan dan
pembaharuan yaitu pembaharuan panca indera.
Pancaindera ini ibarat pintu.
Kalau tidak disucikan dan tidak dibaharui, menjadi pintu gerbangnya dosa. Ingat
Adam dan Hawa, khususnya Hawa. Kenapa manusia jatuh dalam dosa? Sebab panca
indera Hawa rusak, dirusak oleh setan sehingga dosa masuk. Mulai telinganya
mendengar suara iblis. Kemudian mulutnya dirusak, dia menambah dan mengurangi
Firman.
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan
berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya
mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau telinga dan mulut tidak baik,
semua hancur. Tetapi kalau telinga dan mulut diperbaiki maka semua menjadi
baik. Manusia berdosa itu telinganya tuli, mulutnya bisu. Makanya perlu Firman
pengajaran untuk memperbaiki.
Yang dimaksud telinga tuli, mulut
bisu.
a)
Tuli
artinya sulit mendengar Firman yang keras. Banyak orang Kristen beribadah,
datang ke geraja mendengar Firman, tetapi yang mau menerima Firman hanya
sedikit. Dan juga sulit untuk taat. Dengar saja tidak mau apalagi mau taati
praktek.
Sulit mendengar
Firman maka dalam hidup sehari-haripun sulit untuk ditegur dan dinasihati.
Teguran dan nasihat Firman saja tidak mau didengar apalagi cuma teguran dan
nasihat dari manusia. Orang tua dia lawan, guru di sekolah dia lawan, dalam
penggembalaanpun gembala juga dia lawan. Perintah Tuhan saja dia lawan, mau
perintah manusia. Sulit dia taati.
b)
Bisu
adalah perkataan yang tidak menjadi berkat. Orang bisu kalau ngomong, sulit
dimengerti apa yang dia bilang. Perkataan yang tidak menjadi berkat, hanya
menyandung, hanya menyakiti. Bisu itu sulit mengaku dosa. Dia sudah salah malah
salahkan orang, salahkan Tuhan. Bisu juga sulit untuk menyembah.
Lewat Firman penggembalaan,
diubahkan telinganya. Telinga yang rusak menjadi telinga yang terbuka untuk
mendengar Firman. Mulut yang rusak menjadi mulut yang terbuka untuk mengaku
dosa dan menyembah Tuhan. Maka Tuhan menjadikan semuanya baik.
Telinga yang masih tuli-tuli,
biarlah diperbaiki. Disenter, ditusuk oleh pedang Firman dan disucikan. Mulut
yang bisu disucikan oleh pedang Firman, semua menjadi baik. Yang menentukan
hidup kita baik adalah mulut kita. Orang dunia saja tahu, mulutmu harimaumu. Kalau
mulut tidak baik, tidak baik juga hidupnya. Siapa yang mau melihat hari-hari
yang baik, harus menjaga mulut.
I Petrus 3:10
3:10
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia
harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan
yang menipu.
Kalau mau lihat hari-hari yang
baik, jaga mulut ini. Biar Firman menyucikan hidup kita, pancaindera kita.
2.
Hari
keenam orang Israel memungut 2 gomer per orang. Jadi 2 menjadi 1, ini bahasa
nikah. Jadi hasil kedua mengalami pemulihan dan pembaharuan nikah. Kita semua
adalah bagian nikah rumah tangga. Sebagai anak, kita punya orang tua. Hubungan dalam nikah rumah tangga diperbaiki. Yang rusak,
yang broken, semua diperbaiki.
Bukti hubungan nikah rumah tangga
diperbaiki:
a)
Manna
itu seperti sisik.
Keluaran
16:14
16:14 Ketika embun
itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus,
sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
Manna seperti
sisik atau seperti baju zirah. Artinya kehidupan kita menjadi kehidupan yang
kuat untuk melawan roh-roh di udara yaitu roh jahat dan roh najis serta roh
durhaka yang mau merusak nikah anak-anak Tuhan. Hati-hati masa pacaran dan
tunangan. Kalau tidak ada Firman, bisa rusak. Macam-macam yang dilakukan, roh
najis masuk, terjadi kejatuhan!
Efesus
6:12; 2:2
6:12 karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
2:2 Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka.
Udara ini
sudah tercemar dengan roh jahat dan roh najis. Banyak anak-anak yang durhaka
sama orang tua. Banyak anak muda yang sudah jatuh sebelum menikah. Jalan
keluarnya minta ampun kepada Tuhan dan sesama. Dan kembali memperbaiki sikap
dalam penggembalaan, nikmati Firman supaya jangan terulang lagi. Dosa kawin
mengawinkan itu dosa yang mengikat tubuh. 1 kali dibuat, 2 kali sudah mengikat!
Termasuk dosa makan minum. Setan licik, berbuat dosa dia bilang pesta. Pesta
miras, pesta narkoba, pesta seks.
Mari perbaiki
semuanya, masih ada Firman penggembalaan. Kalau sore ini kita datang dalam
keadaan sudah hancur, sudah rusak, ada Firman yang memperbaiki. Yang penting
tinggal mengaku, diperbaiki. Kalau tidak, sulit diperbaiki. Setelah diperbaiki
ada tindakan nyata, sikap tegas tidak lagi mengulangi dosa itu.
Dulu waktu
pra nikah, ditanya-tanya dan disampaikan Firman oleh gembala. Pertanyaan
terakhir masih suci? Kami berdua menjawa masih. Kalau sudah sempat terjadi
sesuatu, sudah jatuh segera selesaikan kepada Tuhan dan kepada sesama. Sesama
di sini siapa? Orang tua! Akui kepada orang tua dan datang kepada gembala minta
didoakan, dicabut roh najisnya itu, jangan terulang lagi. Ini semua merusak
nikah, kalau dari permulaan nikah sudah rusak lalu tidak diperbaiki, nanti begitu
masuk nikah menjadi hambar nikah itu, jadi pahit. Tadinya cinta padahal cuma
cinta daging. Begitu masuk nikah tidak ada lagi kasih itu, hambar semua.
Yang sudah
punya pacar, roh najis mengganggu dan menggoda, lirik yang lain. Sudah ada
pacar masih whatshap dan telpon-telpon yang lain. Ayo belajar setia di masa
pacaran dan tunangan, apalagi sudah ditahu orang tua dan gembala. Termasuk yang
sudah tahu si A itu punya pacar, jangan mau terima telponnya, jangan mau terima
whatsappnya.
Saya juga
sebagai gembala membatasi komunikasi dengan lawan jenis. Kaum mudi dan ibu-ibu
hubungi isteri saya. Atau kami hadapi berdua. Bahaya roh-roh di udara itu, di
mana-mana ada. Handphone koneksinya tersambung di udara, di situ dia masuk.
b)
Manna
itu halus seperti embun. Artinya kita memiliki sikap atau tabiat halus seperti
Yesus. Apa tabiat Yesus?
Matius
11:28-29
11:28 Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
11:29 Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati
dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sikap Yesus
lemah lembut dan rendah hati. Lemah lembut bukan diukur dari tutur katanya dan
bahasa lemah lembut, bukan! Lemah lembut ini kemampuan untuk mengampuni dan
melupakan dosa. Mau masuk nikah, tabungan utama adalah pengampunan. Sebab nanti
masuk nikah akan banyak sekali masalah. Coba 1 orang saja secara pribadi ada
banyak masalah. Suami ada masalah, isteri ada masalah, masuk nikah, terkumpul
masalahnya. Belum kalau punya anak, jadi 3 masalahnya. Di sinilah dibutuhkan
pengampunan. Lewat Firman kita memiliki karakter yang halus seperti Yesus, bisa
mengampuni.
Kalau masa
pacaran ada masalah, bisa
mengampuni. Tidak gampang-gampang gonta ganti. Ada masalah, jalan keluarnya
ganti yang lain, jangan! Gonta ganti pacar itu bibit kawin cerai.
Rendah hati
itu kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Kalau sudah lemah lembut
dan rendah hati maka semua menjadi enak dan ringan.
Matius
11:30
11:30 Sebab kuk
yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Semua jadi
enak dan ringan, hidup jadi enak dan ringan. Kalau Tuhan izinkan masuk dalam
nikah juga menjadi enak dan ringan. Menghadapi keluarga, mungkin orang tua
sudah terlalu jahat sama anak, kalau punya karakter Yesus lemah lembut dan
rendah hati maka bisa mengampuni, semuanya menjadi enak dan ringan. Banyak kali
hubungan dengan orang tua jadi terganggu dan rusak karena belum punya karakter
rendah hati dan lemah lembut.
Dengan
memiliki karakter yang halus seperti Yesus, maka dalam keluarga kita merasakan
damai sejahtera, kesejukan dan kelegaan. Mungkin kaum muda pulang ke rumah
seperti masuk dalam neraka mini, tidak betah dengan orang tua, adik, kakak,
siapapun dalam rumah. Mohon kepada Tuhan, biarlah Firman Tuhan mengubahkan karakter
saya menjadi karakter yang halus dan rendah hati, lemah lembut.
Sejahat
apapun orang tua, kita hadir di dunia ini karena orang tua. Kalau orang tua
belum bertobat, doakan dan gumuli. Mungkin sampai sekarang ini diperlakukan
seperti sapi, seperti binatang, tetap didoakan. Minta kepada Tuhan roh rendah
hati dan lemah lembut maka akan ada kesejukan, ada damai sejahtera. Anak itu
sumber keindahan dalam rumah tangga. Kalau anak bisa rendah hati dan lemah
lembut, itu yang menjadikan nikah rumah tangga itu indah.
Efesus 6:1
6:1 Hai anak-anak,
taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah
ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata
dari janji ini:
6:3 supaya kamu
berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Kolose
3:20
3:20 Hai anak-anak,
taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam
Tuhan.
Kalau anak
disucikan dan dibaharui, anak itu yang menyelamatkan keluarga.
I Timotius
2:15
2:15 Tetapi
perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman
dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
Orang tua
kita bisa diselamatkan karena melahirkan kita di bumi ini kalau kita
sungguh-sungguh berubah lewat Firman Tuhan.
Ini yang
menentukan nasib hidup kita, indah atau tidak, bahagia atau tidak, panjang umur
atau tidak. Dan juga menentukan keluarga kita selamat atau tidak. Rahab punya
keluarga, dia masih muda, dia seorang anak. Karena dia mau berubah maka selamat
keluarganya. Rahab ini perempuan yang tidak baik, pelacur, tetapi bisa selamat
keluarganya.
Kita pelayan
Tuhan, mari berubah, rendah hati dan lemah lembut, yakin keluarga bisa
diselamatkan. Yang sudah satu dalam pengajaran tetapi belum bertobat, bisa
diselamatkan. Itu tergantung dari kita.
Halus itu
juga seperti dupa pada mezbah dupa emas. Dupa itu dari rempah-rempah yang
dihaluskan kemudian dibakar. Jadi kalau kita mau menerima Firman, kita memiliki
karakter yang halus, rendah hati lemah lembut, pasti bisa menaikan doa
penyembahan.
Jujur om mau
tanya, mana yang lebih banyak dilakukan dalam rumah tangga, menuntut pada orang
tua atau berdoa bagi orang tua. Tidak usah tunggu orang tua, kita yang sudah
dengar Firman, kita yang duluan berbuat. Nuntut orang tua harus penuhi
kebutuhan dan sebagainya. Atau berdoa, Tuhan tolong orang tuaku, tolong papaku,
tolong mamaku. Biarlah kita semua menjadi rumah doa, kita berdoa bagi
keselamatan keluarga kita masing-masing. Keluarga yang hancur dan rusak bisa
ditolong. Saya lahir di dunia karena orang tuaku, saya mau berdoa untuk mereka supaya
mereka selamat. Orang tua om tinggal 1, kalian yang punya orang tua yang
lengkap berbahagia. Doa setiap hari om naikan supaya bisa selamat sekeluarga,
tidak ada yang tertinggal dan binasa.
Segala
pergumulan kita akan dijawab oleh Tuhan pada waktunya asalkan kita punya
karakter rendah hati dan lemah lembut. Puncak pembaharuan kita menjadi mempelai
wanita Tuhan yang sempurna.
Manna seperti
embun, embun ada kaitan dengan mempelai pria.
Kidung
Agung 5:2
5:2 Aku tidur,
tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu,
dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan
rambutku penuh tetesan embun malam!"
Ini Yesus
Mempelai Pria Sorga, Dia membawa embun itulah Firman penggembalaan, untuk membawa
kita menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna. Kita menjadi milik Tuhan untuk
selama-lamanya, tidak mungkin diganggu gugat oleh siapapun. Dia menjaga kita
dengan hati-hati, dengan sungguh-sungguh.
Kidung
Agung 6:3
6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku
kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Sore ini mintalah karakter yang
halus seperti Yesus. Ini yang menentukan kebahagiaan kita, kebahagiaan keluarga
kita dan keselamatan keluarga kita. Minta Tuhan membaharui kita, panca indera
kita biarlah Tuhan baharui, hubungan dalam keluarga dibaharui, maka kita
menjadi rumah doa, Tuhan pasti menjawab segala doa kita. Mungkin ada yang orang
tuanya belum bertobat, ada orang tuanya sudah dalam pengajaran tetapi juga
belum bertobat, kita doakan mereka. Mungkin kita belum bisa membalas dengan
memberikan yang jasmani, kita naikan doa untuk mereka. Kesalahan besar yang
mereka lakukan, lepaskan roh pengampunan, minta kepada Tuhan roh belas kasih.
Itulah roh lemah lembut dan rendah hati, biar ada pada kita sekalian. Tuhan
mampu menolong semua, Tuhan mampu menjadikan semua indah pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar