Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:14-17 (Perikop: Kutuk)
26:14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan
Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,
26:15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu
muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku
dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,
26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni
Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat
mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya
akan habis dimakan musuhmu.
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu
akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai
kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
Ini adalah ancaman
kutukan Tuhan bagi orang yang keras hati yang tidak mau taat terhadap Firman
Tuhan. Jadi kita diperhadapkan 2
pilihan:
1.
Ayat 1 – 13 adalah berkat Tuhan jika kita mau taat
dengar-dengaran pada Firman Tuhan.
2.
Ayat 14 – 26 adalah kutuk kalau tidak mau taat
dengar-dengaran pada Firman Tuhan.
Ada 5 kutukan bagi
orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat
26:16, 25 Penyakit
2. Imamat
26:17, 25, 33, 36-39 Pedang atau perang
3. Imamat 26:19-20, 26, 29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau
buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya
dihancurkan.
Kita pelajari poin
pertama.
Imamat 26:16, 25
26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni
Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat
mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya
akan habis dimakan musuhmu.
26:25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu
pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu
berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu
dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.
Yang disebut di sini
adalah batuk kering dan demam. Kita belajar tentang batuk kering. Batuk kering
= radang paru-paru, ini menyangkut pernafasan. Pernafasan itu bicara
penyembahan.
Kutukan ini pernah
menimpa bangsa Israel.
Mazmur 106:13-15
106:13 Tetapi segera mereka melupakan
perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya;
106:14 mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai
Allah di padang belantara.
106:15 Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka minta,
dan didatangkan-Nya penyakit paru-paru di antara mereka.
Mazmur 106:15
(Terjemahan Lama)
106:15 Maka diberikan-Nya kepada mereka itu barang yang
diinginkannya, tetapi disuruhkan-Nya bala samparpun di antaranya.
Mengapa ini terjadi?
Ayat ini dikutip dari peristiwa
yang terjadi dalam Bilangan 11
Bilangan 11:4-6,33
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka
kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata:
"Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di
Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei,
bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada
sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
11:33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum
dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul
bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.
Tulah yang besar
itulah yang disebut dalam Mazmur penyakit paru-paru. Mengapa tulah atau kutukan
ini menimpa bangsa
Israel? Karena mereka kemasukan
nafsu rakus yaitu bosan terhadap manna dan ingin daging. Tiap hari mereka
mengumpulkan manna segomer untuk setiap orang dari hari pertama sampai kelima,
nanti hari keenam mereka mengumpulkan 2 gomer seorang untuk hari keenam dan
ketujuh.
Apa itu manna?
Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas,
membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk
dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia
mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna itu adalah roti
malaikat. Apa wujudnya bagi kita sekarang? Roti itu bicara Firman. Malaikat
menunjuk gembala. Boleh dicek dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3, tuliskanlah kepada malaikat jemaat Efesus, Smirna,
Tiatira, Pergamus, Filadelfia, Sardis dan Laodekia. Malaikat yang dimaksud di situ bukan malaikat makhluk sorga tetapi gembala sidang. Jadi
kalau digabung, roti malaikat adalah Firman penggembalaan.
Mengapa kutukan
menimpa bangsa Israel, sekarang
mengapa menimpa gereja? Karena bosan terhadap Firman penggembalaan. Apa
itu Firman penggembalaan? Firman penggembalaan adalah Firman pengajaran yang
benar yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala untuk diberitakan dengan
setia, dengan sederhana, dengan berkesinambungan, diulang-ulang sehingga
menjadi makanan bagi sidang jemaat. Seperti orang Israel itu makan manna sampai di tapal batas
Kanaan baru mereka makan jagung bakar. Selama di padang gurun mereka
makan roti manna tetapi bosan. Banyak kali
orang Kristen bosan mendengar Firman, apalagi kalau sudah diulang-ulang. Bahkan yang seringkali
bosan mengulang Firman malah
gembala. Gembala gengsi kalau Firman diulang, pikirnya nanti jemaat anggap
tidak ada bahan. Sementara
Firman itu harus diulang-ulang.
Murid-murid Yesus 4 kali mendengarkan Firman
yang diulang-ulang tentang penderitaan dan kematian Yesus. Tetapi waktu Yesus bangkit, Yesus mencela mereka
sebab mereka tidak percaya dan degil. Padahal sampai 4 kali diulang-ulang Aku akan mati, bangkit dan mendahului
kamu ke Galilea tetapi murid-murid tetap tidak mengerti. Apalagi
kalau tidak diulang, tidak akan mengerti. Jangankan praktek, mengerti saja
tidak.
Banyak yang mulai
bosan terhadap Firman
penggembalaan. Bosan
mendengar Firman, acuh tak acuh terhadap Firman, main-main saat mendengar
Firman. bahkan yang paling ekstrim marah ketika Firman menunjuk salahnya, jangan terjadi dalam kehidupan kita. Sampai gembalapun sudah bosan khotbah. Lain
cerita kalau sakit. Ini masih sehat walafiat tetapi sudah tidak mau melayani. Ini sudah bahaya!
Orang yang bosan
terhadap Firman dihadapan Tuhan disebut orang bajingan, terjemahan lama bangsa
kacauan. Kalau sudah bosan terhadap Firman penggembalaan nanti jadi pengacau
dalam penggembalaan. Jemaat
bosan dengar Firman dan gembala bosan khotbah, jadi pengacau dalam
penggembalaan.
Sistem dalam penggembalaan dikacaukan. Kalau sudah
jadi pengacau dalam penggembalaan, seluruh hidupnya nanti jadi kacau. Tuhan
tidak akan biarkan, Tuhan sangat memperhatikan penggembalaan. Kedatangan Yesus
pertama kali kaitannya dengan penggembalaan. Berita tentang kelahiran Yesus
pertama kali itu kepada gembala-gembala baru kepada orang Majus. Gembala-gembala yang lebih dahulu dilawat di
padang Efrata, berarti Yesus sangat memperhatikan penggembalaan. Yesus
lahir di palungan, di kandang domba, bukan berarti untuk mengentaskan
kemiskinan. Kalau cuma untuk
mengentaskan kemiskinan tidak perlu Yesus datang ke dunia. Yesus lahir di
palungan, palungan itu tempat makan. Yesus adalah Firman, supaya kita menjadi
kehidupan yang tergembala, mau makan
Firman. Jangan sampai hidup kita
menjadi kacau karena jadi pengacau dalam penggembalaan.
Jadi sikap terhadap
Firman penggembalaan menentukan nasib hidup kita, tertata rapi atau tidak.
Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi
tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Kalau sikap kita
positif yaitu mau mendengar Firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh sampai
mempraktekan Firman penggembalaan, maka hidup kita ditata rapi oleh Tuhan.
Sebaliknya kalau tidak mau dengar Firman, bosan terhadap Firman, hidupnya kacau. Jadi ketika melihat hidup kacau,
semberawut, tidak tertata rapi, periksa dulu sikap kita terhadap Firman. Jangan dulu menyalahkan siapa-siapa, apalagi sampai menyalahkan Tuhan,
kenapa saya dilahirkan dalam keluarga yang miskin. Periksa sikap terhadap
Firman, oh ternyata selama ini kurang menghargai. Kalau kita menghargai
Firman betul-betul hidup kita ditata rapi oleh Tuhan pada waktunya Tuhan.
Pengalaman saya, hidup saya betul-betul kacau
karena tidak menghargai Firman, karena menganggap Firman yang disampaikan itu
hanya suara orang tua saya.
Jadi kalau ada Firman menunjuk dosa saya pikir paling ada jemaat
lagi yang lapor sama papa. Hidup saya menjadi kacau, tidak tertata. Mau kuliah
gagal, kerja juga kacau semuanya, tidak beraturan. Nanti begitu mulai menikmati Firman
pengembalaan, menghargai Firman penggembalaan, mulai Tuhan menyusun rapi hidup
saya.
Di sini Firman
penggembalaan digambarkan dengan dasar nabi dan dasar rasul yang membangun kita
menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Nabi itu Firman nubuatan.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Rasul itu Firman
pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan
dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Tugas gembala
menyediakan makanan rohani yang
sehat bagi domba-domba, keduanya
ini harus ada. Firman nubuatan adalah Firman yang mengungkap apa yang akan terjadi dan pasti terjadi,
terutama 2 perkara besar:
1. Gereja
Tuhan akan disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan Yesus Mempelai Pria
Sorga akan datang menjemput gerejaNya. Hal ini pasti terjadi, kita tidak tahu kapan waktunya, sebab itu harus
selalu berjaga-jaga.
Wahyu 22:20-21
22:20 Ia yang memberi
kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!"
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia
Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
2. Akan
terjadi aniaya antikristus selama
3,5 tahun dan akan ada 21 penghukuman dari Allah Tritunggal terhadap dunia ini. 7 meterai dari
Allah Roh Kudus, 7 sangkakala dari Anak Allah dan 7 bokor dari Allah Bapa. Dan
hukuman ini akan dijatuhkan secara
beratur-aturan. Sampai
terjadi kiamat, langit dan bumi lenyap semuanya.
Firman pengajaran
adalah Firman yang mengajar dan menuntun kita mencapai kegenapan nubuatan yaitu
menjadi Mempelai Wanita Tuhan
yang luput dari aniaya antikristus dan luput dari penghukuman Tuhan atas dunia ini.
Karena keduanya
bicara tentang mempelai, baik
Firman nubuatan maupun Firman pengajaran, maka disebut Kabar
Mempelai.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Ini kabar di tengah
malam. Sekarang kita ada di dalam suasana dunia yang seperti tengah malam, gelap semua, krisis diberbagai bidang, dosa
semakin luar biasa. Namun di tengah-tengah kegelapan itu ada suara
“mempelai datang, songsonglah Dia” ini adalah Kabar Mempelai. Ini Firman
pengajaran yang telah diterima
wahyunya oleh Pdt. Van Gessel tahun 1935.
Ini yang harus
diberitakan oleh kami sebagai gembala, pemuncakan segala kabar, Kabar Mempelai.
Beritakan dengan setia, teratur, berkesinambungan, diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat.
Biarlah kita hargai supaya
hidup kita tertata rapi. Tugas
kami sebagai hamba Tuhan harus beritakan, ayo serukan dengan
keras. Suatu waktu nanti bangsa-bangsa akan berduyun-duyun naik ke gunung Sion mencari pengajaran. Kita
yang sudah dalam pengajaran ayo pertahankan Kabar Mempelai yang sudah membenahi
dan memberkati hidup kita, terutama membenahi nikah rumah tangga kita.
Bangsa kacauan ini
melawan Tuhan dan juga melawan Musa.
Musa adalah gembala
yang ditetapkan Tuhan untuk menggembalakan bangsa Israel. Dari kisah ini
ditarik pelajaran, di dalam penggembalaan tidak semua jemaat menyukai
gembala, ada yang menjadi bangsa kacauan. Sebagai gembala bagaimana sikap
menghadapi jemaat seperti ini? Tidak boleh membenci, tidak boleh mengutuk
tetapi terus mendoakan, setia berdoa syafaat bagi sidang jemaat. Kerinduan
saya 100% kita bisa menyambut kedatangan Yesus di awan-awan. Itulah mahkota kemegahan gembala kalau
jemaat bisa berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Mengapa ada nafsu
rakus sampai tidak menghargai penggembalaan lagi?
1. Karena
ingin makan daging! Artinya ada keinginan daging dan hawa nafsu daging. Itu
yang membuat sulit makan Firman.
I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru
lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Kalau sudah timbul keinginan daging maka
keinginan untuk mendengar Firman jadi pudar sampai tidak ada sama sekali. Entah sudah berapa lama
waktu itu bangsa Israel makan manna koq bisa ingin daging sampai nangis-nangis. Sudah berapa tahun tergembala, sudah berapa
tahun menikmati Firman penggembalaan, hidupnya sudah tertolong, sudah ditata
rapi. Koq tiba-tiba ingin ini, ingin itu sampai sudah tidak menghargai
penggembalaan. Kalau kaum muda timbul keinginan daging itu soal jodoh.
Akhirnya sudah tidak menghargai
Firman penggembalaan, nasihat gembalapun sudah tidak dihargai. Saya hadapi seperti
itu, begitu sudah menikah, terjadi sesuatu, berbalik salahkan saya. Nanti kalau terjadi apa-apa yang salah
gembala. Tetapi tidak boleh dibenci, doakan saja.
Keinginan daging dibagi 3:
a) Keinginan
jahat, cinta uang sampai menyimpang dari iman.
I Timotius
6:9-10
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke
dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa
dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan
kebinasaan.
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta
uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
b) Keinginan
najis! Itu mengarah pada dosa
makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Sudah punya isteri, punya suami, punya
calon masih ingin yang lain itu keinginan najis!
c) Keinginan
pahit. Karena dia pahit hati
terhadap orang itu sehingga dia mau hancurkan. Pokoknya ada kesempatan untuk masuk, dia mau
masuk menghancurkan orang itu. Ini
keinginan pahit.
Kalau keinginan daging ini sudah ada, tidak bisa makan Firman. Kalau
gembala sudah ada keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan hati, Tuhan tidak akan percayakan rahasia
Firman lagi. Kalau
jemaat tidak akan pernah
menikmati Firman lagi, dia sudah bosan dengar Firman, sampai bosan terhadap
Firman penggembalaan karena ada keinginan jahat, najis, pahit.
Seperti
Yudas, keinginan jahat ada padanya, dia jual Yesus dengan 30 keping perak. Kesempatan terakhir untuk Yudas ditolong dia abaikan.
Waktu perjamuan terakhir Yesus
dengan murid-muridNya, Yesus berkata “siapa yang mencelupkan tangannya ke dalam
pinggan bersama Aku, dialah yang menyerahkan Aku”. Yudas berkata bukan
aku ya rabi. Karena ada jahat,
keinginan akan Firman dia tepis. Tidak ada keinginan akan Firman, keinginan
untuk disucikan dan dipulihkan tidak ada lagi, yang penting dapat duit. Akhirnya
dia tidak bisa menikmati 30 keping perak itu, hanya digunakan membeli tanah
kuburan bagi dia.
2. Asal usul bangsa kacauan
Keluaran 12:38
12:38 Juga banyak orang dari berbagai-bagai
bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu
sapi.
Jadi bangsa kacauan ini adalah orang yang ikut bangsa Israel keluar dari Mesir melewati laut Teberau, tetapi mereka tidak
merayakan Paskah. Kalau bangsa Israel waktu itu merayakan Paskah, mereka
menyembelih Anak Domba Paskah dan adonan roti tidak beragi itu mereka bungkus dan
pikul. Bangsa kacauan tidak! Apa artinya ini? Melewati
laut teberau pengertian
rohaninya adalah masuk baptisan air.
I Korintus 10:1-2
10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui,
saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan
awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua
telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Jadi bangsa kacauan ini adalah orang yang hanya
ikut-ikutan masuk baptisan air.
Apa buktinya ikut-ikutan masuk baptisan air? Tidak bertobat! Tidak merayakan Paskah = tidak bertobat. Paskah itu
kelepasan. Dulu kelepasan Israel dari Mesir, sekarang kelepasan kita dari dosa,
itu pertobatan. Mereka masuk dalam baptisan air tetapi tidak bertobat, tidak mati
terhadap dosa. Orang yang sudah mati terhadap dosa itu harus dikubur di dalam
air. Syarat masuk baptisan air itu mati terhadap dosa.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali
tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup
di dalamnya?
6:4 Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Orang mati harus dikubur. Kesalahan yang banyak
terjadi dalam gereja:
a) Orang yang sudah mati terhadap dosa tidak dikubur. Orang yang sudah bertobat tidak diarahkan
masuk dalam baptisan air yang benar. Coba orang mati tidak dikubur, berbau
busuk. Tadinya dia sudah bertobat, tetapi karena tidak dibaptis dengan baptisan
yang benar jadi bau busuk dalam penggembalaan, dalam nikah, di mana-mana dia
berbau busuk.
b) Kesalahan
kedua orang belum mati sudah mau
dikubur. Coba orang belum mati lalu digotong rame-rame mau dikubur, pasti dia
berontak. Belum bertobat sudah dikubur, sudah dibaptis, makanya jadi pengacau dalam penggembalaan.
Ini
kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki. Kita punya pengajaran yang mampu
memperbaiki. Pengajaran itu memperbaiki apa yang salah. Dulu yang masuk
baptisan hanya ikut-ikutan, tidak bertobat, sekarang diperbaiki. Lalu
bagaimana memperbaikinya? Pelaksanaan baptisan
airnya sudah benar tetapi dia belum bertobat, belum terpenuhi syaratnya, apakah
mesti dibaptis ulang? Ingat perkataan Yesus waktu perjamuan Paskah, kalau kamu
sudah mandi, tinggal membasuh kaki.
Jadi perbaiki pertobatannya, bukan mau dibaptis lagi. Kecuali pelaksanaannya tidak benar, itu namanya belum dikubur. Makanya banyak yang
menjadi pengacau dalam penggembalaan karena belum bertobat sudah langsung
dibaptis.
Bilangan 11:32-34
11:32 Lalu sepanjang
hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu
mengumpulkan burung-burung puyuh itu — setiap orang sedikit-dikitnya
mengumpulkan sepuluh homer —, kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar
sekeliling tempat perkemahan.
11:33 Selagi daging
itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap
bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.
11:34 Sebab itu
dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang
yang bernafsu rakus.
Kalau kuburan baptisan airnya tidak benar maka kehidupan itu akan masuk kuburan kibrot taawa. Artinya mendapatkan perkara-perkara daging yang dia
inginkan tetapi tidak bisa menikmatinya. Mungkin
dapat pasangan hidup, atau apalah perkara daging yang dia ingini. Tetapi tidak
bisa dinikmati, malah dihukum dan binasa. Sama seperti Yudas, dapat 30 keping perak tetapi tidak bisa dia nikmati, hanya untuk membeli
tanah kuburan.
3. Bilangan
11:5
11:5
Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar
apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang
putih.
Karena mengingat Mesir. Mengingat itu dengan pikiran, artinya pikirannya belum disucikan, masih
berpikiran duniawi berpikiran daging. Rasul yang hebat, murid senior sempat
berpikiran daging dan menjadi pengacau. Waktu Yesus katakan Aku akan ditangkap
dan dihukum mati, Petrus langsung menarik Yesus ke samping dan dia menegur
Yesus. Yesus katakan enyahlah iblis, engkau memikirkan apa yang dipikirkan
manusia!
Markus 8:31-33
8:31 Kemudian
mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung
banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini
dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan
menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang
murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab
engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang
dipikirkan manusia."
Pikiran Petrus pikiran daging yaitu menolak salib. Kalau Yesus ditangkap lalu
disalibkan, otomatis murid-muridNya juga akan ditangkap, akan dihukum bersama
dengan gurunya. Petrus jadi takut. Tetapi seringkali orang yang berpikiran
daging kelihatan seperti benar. Apa yang dibuat Petrus seakan-akan benar, dia membela Yesus. Kelihatan
logis, benar, tetapi menjadi pengacau.
Apa praktek pikiran daging menolak salib? Mengikut Yesus hanya mau yang enak bagi daging. Banyak
orang tidak mau salib, maunya yang enak-enak saja bagi daging. Waktu saya dipanggil Tuhan menjadi hamba
Tuhan, ini ayat yang membuat saya jadi takut sehingga menyerahkan diri menjadi
hamba Tuhan:
I Korintus 1:18
1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang
adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Waktu
saya tidur, tengah malam seperti ada orang yang membangunkan. Saya terbangun
dan seperti ada suara yang mengatakan baca I Korintus 1:18. Saya bangun dan
saya baca, jadi gelisah apa maksudnya ini. Paginya saya tanya kepada Pdt.
Widjaja, om jawab sambil ketawa-ketawa “kamu itu menolak salib menjadi hamba
Tuhan”. Saya pikir beliau hanya
bergurau. Tetap hati saya gelisah, saya telpon papa dan jawabannya
sama persis, cuma beda
di logat “ngana itu menolak
salib menjadi hamba Tuhan”. Langsung Tuhan ingatkan 2 saksi mensahkan 1
perkara. Waktu sudah menjelang
penamatan angkatan 29, saya masih mau lari dari panggilan Tuhan, Tuhan hajar.
Saya naik motor pegang tabung gas, tiba-tiba jatuh guling-guling dengan tabung
gas sampai luka tangan kanan. Waktu papa datang untuk ikut KKR saya tunjukan
tangan saya luka habis celaka. Langsung
dibilang itu tangan pelayanan, ngana tidak mau melayani. Langsung saya takut,
minta formulir masuk sekolah Alkitab.
Banyak
kali kita ikut Tuhan maunya yang enak-enak. Waktu itu saya
merenung masa kecil saya hidup begitu
susah. Mau jadi hamba Tuhan, susah! Jangan menolak salib, jangan mau yang enak bagi daging. Ikut Yesus
itu pikul salib tiap hari.
Hampir saja Petrus mengacaukan rencana Allah,
hampir saja Petrus membuat semua
manusia tidak selamat! Coba kalau Yesus tidak disalibkan, Yesus tidak mati di
kayu salib, tidak ada manusia yang selamat.
Kalau sudah ada
pikiran duniawi, pikiran daging, mau yang enak bagi daging, ikut Tuhan
maunya yang enak bagi daging, pikiran daging yang ada, pikiran duniawi, bukan
pikiran rohani, bukan memikirkan perkara yang di atas, akan timbul pikiran
najis!
Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu dirus hujan
tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi
perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
Sampai tidak malu,
yang dipikirkan yang jahat dan najis. Sampai diwujudkan dengan perkataan dan
perbuatan yang najis.
Jadi kalau
disimpulkan mengapa ada nafus rakus, menolak Firman penggembalaan? Karena hati
dan pikirannya daging. Kalau hati dan pkiran sudah daging itu menjadi sasaran antikristus
untuk dicap 666. Banyak orang beribadah melayani Tuhan tetapi sudah dimeterai
oleh antikris secara rohani,
tinggal nanti wujudnya secara jasmani.
II Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan 1mencintai
dirinya sendiri dan menjadi 2hamba uang. Mereka
akan 3membual dan 4menyombongkan
diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak
terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih,
8tidak mempedulikan agama,
3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak
mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak
dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak
suka yang baik,
3:4 suka 15mengkhianat, 16tidak
berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka,
tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Kekuatan ibadah itu
Firman dan juga kuasa salib. Itu sudah dipungkiri, menolak kekuatan ibadah. Dia
beribadah tetapi sudah dicap oleh antikristus. 18 kalau dipecah menjadi 666.
Tubuhnya daging (perbuatannya daging), jiwanya daging, rohnya daging (hati
pikirannya daging). Banyak yang beribadah tetapi ternyata di cap oleh antikristus,
tidak berubah! Dari natal ke natal tidak berubah, yang tidur di got, dia-dia
terus yang seperti itu. Berarti dia sudah dimeterai antikristus, menjadi milik
antikristus, tinggal menunggu nanti dia dihukum dan dibinasakan bersama
antikristus!
Tuhan tidak mau
manusia yang Dia ciptakan dimiliki antikristus dan binasa. Sebab itu Tuhan mau
memiliki kita, Dia mau memetaraikan hati dan pikiran kita dengan meteraiNya.
Ada 3 meterainya
Tuhan.
1. Keluaran
13:13,16
13:13
Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor
domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang
lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu
lelaki, haruslah kautebus.
13:16
Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab
dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."
Meterai pertama adalah meterai darah penebusan
atau meterai kasih Allah. Bangsa kafir itu hanya sama seperti keledai. Ingat
Simson waktu mengalahkan bangsa Filistin dia berkata dengan rahang keledai,
bangsa keledaiku hajar. Jadi kita bangsa kafir hanya seperti keledai. Bagaimana
nasibnya keledai? Lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya, kecuali ada
anak domba yang disembelih baru anak domba itu hidup. Sehebat apapun dia, kaya,
pandai, punya kedudukan, tetapi keadaan bangsa kafir lahir hanya untuk dipatahkan
batang lehernya. Artinya tidak ada hubungan dengan Yesus sebagai kepala, tidak
bisa hidup kekal bersama Yesus. Biarpun dia kaya, pandai, punya kedudukan,
kalau tidak bisa hidup kekal bersama Yesus buat apa semua itu! Sebab itu perlu
ada anak domba yang disembelih, perlu ada meterai darah penebusan.
Kita harus dimeterai dengan darah penebusan,
darah Yesus. Bagaimana prosesnya? Menebus itu melepaskan, penebusan itu
kelepasan. Proses menerima darah penebusan adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan
kepada sesama, sesudah diampuni jangan diperbuat lagi. Mulai dari dosa di dahi,
pikiran dosa yang jahat dan najis, akui kepada Tuhan! Juga perbuatan dosa akui
kepada sesama. Termasuk perkaan dosa harus kita selesaikan. Kalau sudah
terlanjur perkataan dosa ini, apalagi kalau sudah memfitnah dan mengosipkan
orang, mau mencabutnya itu memang berat, tetapi harus diselesaikan. Kalau guru
kami katakan menggosipkan orang itu bagaikan membawa bantal kapuk ke lantai 3
lalu dirobek dan dihambur kapuknya. Mau mencabut perkataan itu bagaikan
mengumpulkan kapuknya itu. Banyak kali ketika sudah ketahuan perkataannya tidak
benar cuma ketawa. Orang lain sudah dibunuh karakternya tetapi tidak dia cabut
perkataannya.
Kalau sudah diampuni maka darah Yesus
melepaskan kita dari dosa sehingga kita bisa hidup benar. Ini bukti ada meterai
darah Yesus pada kita. Mulai dari berpikir apa yang benar, berkata yang benar,
berbuat yang benar.
II Korintus 13:8
13:8
Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami
perbuat ialah untuk kebenaran.
Sepanjang tahun ini, dosa kepada Tuhan dan
kepada sesama, akui, selesaikan. Kita juga mau menyelesaikan tahun 2023, ayo
selesaikan dosa, bukan malah ditambah dosanya. Biarlah kita bisa hidup dalam
kebenaran, menjadi orang benar. Benar sesuai Firman, bukan benar seperti maunya
manusia.
Kalau sudah benar tidak usah dipaksa, orang
benar itu pasti tergembala, pasti bisa makan Firman penggembalaan.
Amsal 12:26
12:26
Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik
menyesatkan mereka sendiri.
Jadi bisa kita raba, kenapa orang ini sulit
tergembala? Masih ada sesuatu yang tidak benar, entah pribadinya atau mungkin nikahnya.
Begitu ada ketidakbenaran dalam dirinya maka mulai bosan dengan penggembalaan,
penggembalaan menjadi tempat yang menyiksa kalau ada yang tidak benar. Gembala
kalau tidak benar mulai bosan menggembalakan, bosan khotbah, bosan melayani.
Pelayanan Tuhan kalau ada yang tidak benar mulai bosan melayani dalam
penggembalaan, maunya melayani di luar sana. Pelayanan itu di dalam
penggembalaan dulu baru antara penggembalaan.
Kita keledai tadinya harus mati, tetapi oleh
darah Yesus kita bisa hidup. Keledai harus mengenal palungan, harus tergembala.
Yesaya 1:3
1:3
Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang
disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."
Kita bangsa kafir sudah ditebus oleh darah
Yesus lalu kenapa tidak mau tergembala! Ayo tergembalalah. Sekarang sudah mau
akhir tahun, mungkin sepanjang tahun ini kita menjadi keledai liar, Ayub
katakan keledai jalang, ayo kembali menjadi keledai yang tertambat, keledai
yang kenal palungan. Yang tidak benar diperbaiki, yang sudah benar
dipertahankan dan dimantapkan dalam penggembalaan. Nikah tidak benar, tahbisan
tidak benar, bekerja tidak benar, sekolah tidak benar, ayo diperbaiki semua supaya
kita bisa tergembala dengan benar dan baik.
Dan ada hasilnya, orang benar itu dipagari
Tuhan dengan berkat dan anugerah.
Mazmur 5:13
5:13
Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia
dengan anugerah-Mu seperti perisai.
2. Ulangan
6:6-8
6:6
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah
itu menjadi lambang di dahimu,
Meterai kedua adalah meterai pengajaran yang
benar. Sesudah hidup benar, kita harus tergembala pada Yesus. Yesus katakan
Akulah pokok anggur yang benar, ranting-ranting melekat pada pokok anggur. Jadi
kita harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar, logos Firman yang
lahir menjadi manusia, Firman yang kita lihat kemuliaannya, itulah cahaya Injil
Kemuliaan Kristus, Firman pengajaran. Sebagai hamba Tuhan jangan bosan
memberitakan Firman secara berulang-ulang. Sebagai sidang jemaat jangan bosan mendengarkan
Firman pengajaran yang diulang-ulang. Pengajaran itu harus diulang-ulang untuk memberikan
kesempatan kepada kita untuk dimeteraikan Firman.
a) Dimeteraikan
di dahi, Firman dimeterai di pikiran artinya kita bisa mengerti Firman. Coba di
sekolah kalau diterangkan satu kali saja, mana bisa mengerti, makanya diulang.
b) Diulang
lagi supaya bisa ditulis di tiang pintu rumah.
Ulangan
6:9
6:9 dan haruslah
engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Sekarang Firman
diulang supaya ditulis pada tiang pintu hati kita, artinya kita bisa percaya,
yakin pada Firman menjadi iman di hati.
c) Firman
ditulis di tangan artinya Firman diulang lagi supaya kita bisa mempraktekan
Firman.
Mungkin pertama kali disampaikan kita baru
tahap mengerti. Diulang lagi beberapa waktu kemudian, kita mulai percaya dan
yakin, tetapi belum praktek. Diulang lagi sampai kita bisa praktek Firman, Firman
dimeterai pada seluruh hidup kita. Kalau Firman sudah dimeterai pada seluruh
hidup kita maka terjadilah penyucian. Kenapa tidak mengalami penyucian,
hidupnya begitu-begitu terus?
a) Yang
pertama diperiksa hamba Tuhan tidak menyampaikan pengajaran yang benar, hamba
Tuhannya bosan mengulangi Firman.
b) Yang kedua
diperiksa jemaat tidak mau mendengar Firman, tidak mau menghargai pemberitaan
Firman.
Makanya perlu diulang-ulang sampai kita bisa
mengerti, percaya dan lakukan Firman, seluruh hidup kita dimeterai oleh Firman
sehingga terjadi penyucian. Penyucian itu dimulai dari pikiran, pikiran itu
satu dengan hati.
Filipi 3:12-14
3:12 Bukan
seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku
mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap
oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara,
aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang
kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri
kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari
kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam
Kristus Yesus.
Pikiran disucikan, kita lupakan apa yang di
belakang. Artinya kita selesaikan dosa-dosa masa lalu apa yang sudah kita
pikirkan, katakan, perbuatan dan kita lihat. Kita selesaikan, dosa-dosanya kita
lupakan, buang semua, jangan menoleh ke belakang lagi. Ingat isteri Lot yang
menoleh ke belakang dan menjadi tiang garam. Lupakan apa yang di belakang,
dosa-dosa masa lalu, lupakan kebanggaan-kebanggaan, termasuk segala sesuatu
yang kita andalkan lebih dari Tuhan. Bangga-banggakan yang jasmani sampai tidak
mengandalkan Tuhan lagi. Ini yang perlu disucikan.
Kalau pikiran dan hati sudah disucikan, bisa
berlari mencapai kesempurnaan, berarti setiap langkah hidupnya disucikan sampai
sempurna.
3. Keluaran 28:36,38
28:36 Juga haruslah
engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah,
diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
28:38 Patam itu
haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan
terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala
persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga
TUHAN berkenan akan mereka.
Yang ketiga meterai nama Tuhan yang kudus. Kalau
sudah ada meterai nama Tuhan itu berarti kita sudah menjadi miliknya Tuhan,
isterinya Tuhan. Saya menikah dengan isteri saya yang namanya Riski Nilasari,
tetapi orang tidak tahu lagi namanya, yang orang tahu nyonya Handri atau ibu
Legontu. Jarang lagi namanya ditahu. Nama saya dimeteraikan pada namanya.
Demikian juga Tuhan, Nama Tuhan dimeterai pada kita menandakan kita mempelai
wanita Tuhan yang sempurna, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Kalau kita
mau menerima meterai penebusan, meterai Firman pengajaran yang benar, seluruh
hidup kita disucikan, maka meterai nama Tuhan pasti diberikan pada kita.
Wahyu 7:3;14:1
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi
atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami
pada dahi mereka!"
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba
berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat
ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Nama Yesus, nama Bapa di tulis di dahi 144.000
orang. Ini inti mempelai wanita Tuhan dari bangsa Israel asli. Tiap suku hanya
diambil 12.000 dari sekian banyak orang Israel hanya diambil 144.000,
selebihnya dari kita bangsa kafir.
Apa bukti bahwa pada diri kita sudah ada
meterai nama Tuhan menandakan kita calon mempelai wanita Tuhan? Tadi meterai
itu ditaruh di dahi, di dahi itu menunjuk pikiran. Buktinya selalu ingat Tuhan.
Ingat Tuhan itu ingat ibadah, ingat Firman Tuhan! Ingat Tuhan dulu, jangan
ingat-ingat yang lain. Selalu ingat Tuhan, selalu setia kepada Tuhan, bisa
mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, itu berarti ada meterai Tuhan di pikiran
kita. Selalu setia kepada Tuhan, selalu mengasihi Tuhan lebih dari segala
sesuatu, selalu rindu Tuhan. Apalagi calon mempelai yang tahun depan mau menikah,
pasti selalu ingat, selalu rindu. Kalau istilah dalam Kidung Agung, sakit
asmara kepada Tuhan.
Kidung Agung 2:4-5
2:4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan
panjinya di atasku adalah cinta.
2:5 Kuatkanlah aku dengan penganan kismis,
segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.
Begitulah hubungan kita dengan Yesus, menjelang
Yesus mau datang harus semakin rindu, semakin berkobar-kobar, semakin mau bertemu
dengan Yesus. Bagaimana dengan kita, rindukah kita akan Yesus? Bagaimana sikap
hati kita kepada Yesus. Dibuktikan kita rindu kepada Yesus, ingat ibadah, ingat
pelayanan, ingat Firman Tuhan. Saat mau berbuat dosa ingat Firman Tuhan, jangan
lakukan! Itu berarti ada meterai nama Tuhan di dahi kita.
Kalau hidup kita dimeteraikan nama Tuhan maka
posisi kita seperti bayi dalam gendongan tangan ibunya.
Kidung Agung 8:6
8:6 — Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,
seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih
seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Meterai di hati, meterai di lengan itu posisi
digendong, bayi digendong oleh ibu. Kita seperti bayi dalam gendongan tangan
Tuhan. Memang kita tidak berdaya menghadapi situasi akhir zaman ini, menghadapi
dosa yang luar biasa, menghadapi kebencian dari dunia, kita tidak berdaya. Kita
hanya seperti bayi, tetapi kita ada dalam gendongan tangan Tuhan, tidak pernah
dilupakan oleh Tuhan. Ada di pikiran Tuhan, ada di hati Tuhan, ada di ruang
mata Tuhan, ada di rencana Tuhan.
Yesaya 49:14-15
49:14 Sion berkata: "TUHAN telah
meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan
bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia
melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di
telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Kita ada di tangan Tuhan, ada di mata Tuhan,
menjadi perhatian Tuhan. Tuhan memperhatikan kita, Tuhan mempedulikan kita,
Tuhan tidak pernah melupakan kita, apa
yang tidak mampu kita lakukan itu Tuhan kerjakan bagi kita. Itulah bayi, dia
lapar tidak bisa bikin susu sendiri. Jangankan lapar, gatal saja tidak bisa menggaruk
badannya sendiri. Tinggal menangis dan tangan ibunya yang melakukan. Buang
kotoran, tidak bisa dia bersihkan dirinya sendiri, tangan ibunya yang
membersihkan.
Apa yang tidak mampu kita lakukan Tuhan yang
lakukan untuk kita. Tinggal angkat tangan “saya tidak mampu Tuhan”. Menghadapi
masalah nikah, masalah buah nikah atau masalah kesehatan sudah divonis dokter
penyakit ini itu, kita tidak mampu melakukan apa-apa. Tetapi kalau seperti
bayi, tangan Tuhan yang melakukan untuk kita. Yang penting ada meterai darah
penebusan, hidup benar tergembala. Ada meterai Firman pengajaran, mau disucikan
oleh Firman pengajaran. Ada meterai nama Tuhan kita selalu ingat Tuhan dan kita
juga selalu diingat oleh Tuhan. Bahkan waktu Yesus datang, tangan kasih Tuhan
mengangkat kita ke awan-awan yang permai, kita bisa memandang Dia muka dengan
muka, masuk kerajaan sorga yang kekal, masuk Yerusalem yang Baru.
Di depan kita ada perjamuan suci, untuk menggendong
kita tanganNya rela dipaku. tanganNya berlubang paku untuk memeteraikan kita
dengan darah penebusan, dengan Firman, dengan namanya.
Biarlah kita selalu ingat Tuhan hari-hari
terakhir ini. Tuhan tidak pernah melupakan kita, Tuhan selalu melihat kita,
Tuhan selalu mempedulikan, Tuhan melakukan apa saja yang tidak bisa kita
lakukan.