Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:4-8
12:4 Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata:
12:5
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan
kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan
karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam
kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata
Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena
orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada
kamu."
Meminyaki
tubuh Yesus menunjukan pelayanan Tubuh Kristus yang sempurna. Minyak di sini
menunjukan minyak Roh Kudus, urapan Roh Kudus. Jadi kehidupan yang diurapi dan
dipenuhkan Roh Kudus pasti bisa terlibat dan aktif dalam pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna. Banyak orang katanya terlibat dalam pelayanan,
namanya terdaftar di daftar imam-imam tetapi tidak aktif. Tuhan mau kita aktif
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Di
sinilah peran Roh Kudus, kita butuh Roh Kudus. Kita manusia daging, banyak
kelemahan, banyak kekurangan. Pekerjaan yang kita kerjakan ini bukan pekerjaan
jasmani tetapi pekerjaan rohani. Kalau melayani dengan kekuatan daging, mungkin
bisa tetapi tidak akan bertahan. Di awal kelihatan giat tetapi akan merosot,
kering, sampai tinggalkan pelayanan. Tetapi kalau dalam urapan Roh Kudus, terus
meningkat pelayanannya sampai masuk kerajaan sorga.
Apa tujuan
akhir pelayanan Tubuh Kristus?
Markus
14:8-9
14:8 Ia telah
melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai
persiapan untuk penguburan-Ku.
14:9 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa
yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."
Injil =
Firman, Firman itu adalah Yesus sendiri.
Yohanes
1:1,14
1:1 Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.
1:14 Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Pada
mulanya adalah Firman itu menunjuk Yesus sebagai kepala. Di mana saja Injil
diberitakan menunjukan di mana Yesus berada. Dilanjutkan lagi, apa yang
dilakukan Maria akan disebut juga untuk mengingat dia. Maria ini pelayan Tuhan.
Jadi di mana Yesus berada, di situ pelayanNya berada.
Yohanes
12:26
12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ
pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Jadi
tujuan akhir pelayanan adalah sampai di mana Yesus sebagai kepala berada di
situ kita sebagai tubuhNya berada = menjadi tubuh Kristus yang sempurna yang
menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Tidak mungkin kepala pergi sendiri lalu
tubuh ditinggal, atau tubuh pergi sendiri tanpa kepala. Kepala dan tubuh tidak
bisa berpisah 1 detikpun, kalau berpisah berarti mati.
Kepala
dan tubuh dihubungkan dengan leher, secara rohani leher itu menunjuk doa
penyembahan. Doa penyembahan adalah puncak pelayanan sehingga Roh Kudus
dicurahkan dengan melimpah ke atas kita. Hari-hari terakhir ini kita menanti
ketuangan Roh Kudus, kita butuh Roh Kudus. Penyembahan adalah puncak pelayanan.
Dalam
Lukas pasal 17 ada pekerja yang bekerja di ladang. Dia sudah bekerja di ladang
tuannya, tetapi begitu pulang dia harus melayani tuannya lagi.
Lukas
17:7-8
17:7 "Siapa
di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan
ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang:
Mari segera makan!
17:8 Bukankah
sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah
pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah
itu engkau boleh makan dan minum.
Kita
adalah hamba yang dimaksud di sini. Kita sudah mengerjakan pelayanan pekerjaan
Tuhan, menyanyi, pimpin pujian, khotbah dan sebagainya. Tetapi jangan lupa
layani pribadi Tuhan lewat doa penyembahan. Jadi penyembahan adalah puncak
pelayanan. Kita butuh Roh Kudus, dengan menyembah, Roh Kudus dilimpahkan kepada kita.
Dalam
Matius pasal 6, doa penyembahan itu disamakan dengan masuk kamar tutup pintu.
Matius
6:6
6:6 Tetapi jika
engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada
Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Secara
hurufiah boleh menyembah di kamar. Jangan juga menyembah di ruang tamu, tamu
datang nanti terganggu. Lebih baik menyembah di kamar. Pengertiannya berdoa
masuk kamar dan tutup pintu:
1. Doa
penyembahan adalah hubungan kita secara pribadi dengan Tuhan. Kita mencurahkan
isi hati kita kepada Tuhan. Di mulut mungkin tidak kita ucapkan tetapi dengan
kita menyebut haleluya Tuhan sudah tahu. Bahkan dengan bahasa air matapun Tuhan
sudah tahu apa yang menjadi kebutuhan kita. Ada doa penyembahan dan ada juga
doa permohonan di situ. Tetapi porsi penyembahan harus lebih banyak, jangan hanya memohon terus. Kalau hanya memohon terus nanti
seperti Bartimeus yang hanya meminta-minta seperti pengemis, buta, tidak tahu arah ke
Yerusalem Baru. Harus ditingkatkan pada doa penyembahan, memberi pujian hormat
kemuliaan kepada Tuhan.
Kesempatan
kita curhat kepada Tuhan. Kalau kita curhat kepada manusia, adakalanya dia bisa
menanggapi dan memberikan nasihat-nasihat. Tetapi lain kali dia cuek bahkan
currhatan kita dia
umbar ke mana-mana.
Lebih baik curhat kepada Tuhan.
2. Doa
penyembahan tidak ada hubungan dengan perkara luar, yaitu:
a) Dunia
Jadi orang yang menyembah Tuhan, dia tidak berharap
sesuatu kepada dunia ini, hanya berharap kepada Tuhan. Sekalipun kita punya,
punya kekayaan, kedudukan, punya ijasah yang bisa diandalkan tetapi kita tidak
mengandalkan itu, kita berharap kepada Tuhan. Penyembahan itu mengosongkan
diri, kita punya tetapi kita kosongkan, hanya berharap kepada Tuhan. Yang
memang sudah tidak punya, kesempatan hanya berharap Tuhan.
b) Dosa
Doa penyembahan dinaikan dengan kekudusan, tidak ada
hubungan dengan dosa!
Mazmur 24:3-4
24:3
"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh
berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan
dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Semakin suci semakin meningkat penyembahannya. Begitu
merosot kesuciannya, merosot penyembahannya. Merosot penyembahan, merosot juga
kesuciannya.
Di dalam Amsal, kamar itu tempat kita menyembah,
diisi dengan harta berharga dan menarik.
Amsal 24:3-4
24:3 Dengan hikmat rumah didirikan, dengan
kepandaian itu ditegakkan,
24:4 dan dengan
pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga
dan menarik.
Kamar
itu bukan kamar yang kosong, kamar itu harus diisi dengan harta benda yang
berharga dan harta benda yang menarik. Apa itu harta benda yang berharga?
Mazmur
5:17
5:17 Korban
sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak
akan Kaupandang hina, ya Allah.
Di sini
kita belajar, menyembah itu bukan kering-kering tetapi dengan hancur hati.
Bukan sekedar kita berlutut tetapi kering, malah mengantuk dan tertidur.
Menyembah itu dengan hancur hati yaitu kita menyadari betapa banyaknya dosa
kita tetapi diampuni oleh Tuhan. Coba kita renungkan dosa kita, seandainya
ditimbang sudah berapa ton itu! Tetapi semua diampuni oleh Tuhan saat kita mau
mengaku menyelesaikan dosa. sehingga kita bisa mengucap syukur berterima kasih
kepada Tuhan, dosa kita sudah dihapus di kayu salib. Kita bisa menaikan
penyembahan dengan hancur hati, tanpa terasa air mata menetes karena
merenungkan betapa besarnya kasih Tuhan, betapa mahalnya darah Yesus yang telah
menghapus dosa kita. Tadinya kita orang yang hina karena dosa tetapi menjadi
berharga oleh darah Yesus.
Kaum
muda menyembah Tuhan sungguh-sungguh, apalagi kami hamba Tuhan, saya sebagai
gembala, harus menyembah dengan hancur hati.
Kalau
tidak sungguh-sungguh menyembah Tuhan itu tandanya kita merasa tidak punya dosa,
makanya tidak ada ucapan syukur, tidak ada rasa terima kasih kepada Tuhan. Atau
dosa kita pertahankan, sembunyikan dan dianggap tidak apa-apa, makanya
menyembahnya biasa-biasa. Ayo tingkatkan doa penyembahan. Tahun ini tahun
penyembahan, banyak masuk kamar tutup pintu, kamarnya diisi dengan harta yang
berharga itulah hati yang hancur merenungkan kasih Tuhan yang besar, yang
diwujudkan dengan darah Yesus yang mahal yang sudah menghapus segala dosa, yang
tadinya kita hina, sekarang menjadi berharga di mata Tuhan.
Apa itu
harta yang menarik?
Yesaya
57:15
57:15 Sebab
beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk
selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi
dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati,
untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan
hati orang-orang yang remuk.
Harta
benda yang menarik itulah hati yang remuk dan rendah hati. Tuhan bertahkta di
sorga, tetapi Tuhan mau juga bertakhta di hati orang yang remuk dan rendah
hati. Jadi hati yang remuk dan rendah hati menarik hadirat Tuhan atas dia. Jadi
harta yang menarik adalah hati yang remuk dan rendah hati, yaitu mengaku tidak layak, mengaku
tidak bisa berbuat apa-apa. Sekalipun kita punya sesuatu, tetapi mengaku tidak
bisa berbuat apa-apa. Kekayaan, kedudukan, kepandaian yang kita miliki, untuk
sekarang bisa diandalkan. Tetapi waktu antikristus berkuasa itu diambil semua,
tidak bisa kita andalkan lagi. Jadi sebenarnya kita ini tidak mampu apa-apa.
Apalagi memang kita tidak punya harta, tidak punya kekayaan, tidak punya
kedudukan, kesempatan kita mengaku ‘Tuhan saya memang tidak mampu apa-apa, saya
tidak layak’. Maka akan menarik hadirat Tuhan atas kita. Tuhan akan bertakhta
di dalam hidup kita = Tuhan menjadi kepala yang bertanggung jawab atas hidup kita.
Ketika
saya dipanggil menjadi hamba Tuhan sepenuh saya tidak mau. Salah satu alasannya
karena saya tidak tahu berdoa. Tetapi kalau Tuhan panggil serahkan hidup kepada
Tuhan, menyerah kepada Tuhan, merasa tidak mampu apa-apa, maka Tuhan berikan
kemampuan. Kita merasa tidak layak, Tuhan akan layakan kita untuk melayani
Tuhan. Dan Tuhan akan semakin memakai kita. Kemampuan Tuhan berikan, kelayakan
Tuhan berikan dan pelayanan kita semakin
menigkat.
Kelihatan
sesama hamba Tuhan, sesama pelayan Tuhan yang banyak menyembah Tuhan dan yang
kurang menyembah Tuhan, yang ada penyerahan dan yang kurang penyerahan. Yang
ada penyembahan dia semakin melejit. Dia tidak menonjolkan diri ‘puji Tuhan,
saya dipercaya ini, dipercaya itu’. Tetapi dia hanya menyembah Tuhan dan
mengaku sebenarnya tidak mampu, semakin
dipakai, semakin diorbitkan Tuhan. Yang kurang penyerahan malah banyak merasa
saya mampu, saya bisa, tetapi dia semakin turun sampai hilang. Ayo kita
tingkatkan penyembahan sehingga semakin dipakai Tuhan. Hubungan kita dengan
Yesus sebagai Kepala, Dia suami kita, semakin harmonis, semakin erat.
Berarti
kalau malas menyembah maka hubungan dengan Yesus sebagai kepala, sebagai suami
Sorgawi, bisa renggang, terganggu, bahkan sampai terputus. Kehidupan itu
menjadi janda secara rohani dalam arti yang negatif. Bagaimana keadaan orang
yang malas menyembah, yang penyembahannya kering-kering, yang hubungannya
dengan Tuhan terganggu bahkan terputus, dia seperti janda rohani?
II
Raja-raja 4:1-7
4:1 Salah
seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil
berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu
itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk
mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
4:2 Jawab Elisa
kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku
apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu
ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi
minyak."
4:3 Lalu
berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada
segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
4:4 Kemudian
masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah
minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"
4:5 Pergilah
perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya
masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus
menuang.
4:6 Ketika
bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya:
"Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada
ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
4:7 Kemudian
pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini
berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah
dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."
1. Nikah
dan buah nikah tergoncang, suaminya mati, anak-anaknya mau dijadikan budak. Kita
raba dan periksa, kalau nikah kita sedang tergoncang, buah nikah kita
tergoncang, periksa bagaimana hubungan kita dengan Tuhan. Jangan langsung
salahkan isteri, salahkan suami, salahkan anak, salahkan siapa-siapa, cari
kambing hitam ‘gara-gara kau!’. Periksa diri ‘penyembahanku kurang hancur hati,
kering-kering. Penyembahanku masih bisa dihitung dengan jari, terlalu
sedikit!’. Tingkatkan penyembahan, perbaiki hubungan dengan Tuhan lewat doa
penyembahan, maka masalah nikah dan buah nikah teratasi.
2. Menderita,
susah dan penuh air mata. Masih dalam masa perkabungan, anaknya mau diambil
sebagai budak. Itu bukan hanya penderitaan secara lahir, tetapi penderitaan
lahir batin. Penuh dengan air mata. Kalau melihat hidup kita penuh penderitaan,
susah payah, air mata, perhatikan penyembahan! Kami hamba Tuhan dalam pelayanan
rasanya susah payah, sulit maju, perhatikan penyembahannya.
3. Janda
ini banyak utang. Artinya:
a) Banyak
yang tidak beres secara jasmani. Pekerjaan tidak beres, study tidak beres.
b) Ada
hutang dosa yang tidak diselesaikan. Mungkin dosanya tidak diakui kepada Tuhan
dan sesama. Atau dosa orang dia simpan, tidak dia ampuni dan lupakan.
Syukur
perempuan ini masih mau bertanya kepada nabi Elisa. Ini menunjukan kehidupan
yang masih mau tergembala. Keadaannya sudah janda rohani, tetapi syukur masih
mau datang beribadah, masih mau dengar Firman dan masih mau menerima nasihat
Firman. Kalau ibu ini tidak mau datang pada Elisa, habis hidupnya, kasihan,
tidak tertlolong dia. Syukur masih mau datang beribadah dan mendengar Firman.
Jadi kalau ada sesama kita yang hidupnya terputus dengan Tuhan dengan 3 hal
tadi, lalu dia masih mau datang beribadah, doakan, semangati supaya dia
tertolong. Jangan malah kita hakimi. Selama dia masih bisa beribadah, masih mau
mendengar Firman, masih ada harapan tertolong. Kecuali kalau dia sudah tidak
mau mendengar Firman, sudah habis hidupnya.
Elisa
memberikan nasihat, masuk kamar, tutup pintu. Artinya segera bergairah dan
bersemangat kembali dalam doa penyembahan. Kita perbaiki hubungan kita dengan
Yesus. Jadi cara Tuhan langsung membereskan di pusat masalahnya. Bisa saya
Elisa berikan uang, ini bayar uatangmu, tetapi ibu janda ini tidak tertolong.
Cara Tuhan lain, minta bejana kepada orang lain, bawa masuk kamar lalu tutup
pintu. Kalau dipikir sama ibu janda ini apa-apaan ini, seharusnya pinjam uang
bayar hutang, ini malah disuruh pinjam bejana bawa masuk kamar lalu tutup
pintu.
Ini
solusi yang jitu dari Tuhan. Saat kita menghadapi masalah karena hubungan kita
dengan Tuhan terganggu, putus hubungan dengan Tuhan, bawa bejana hati kita, menyembah
Tuhan, segera perbaiki hubungan dengan Yesus. Maka lewat doa penyembahan Tuhan akan
mencurahkan minyak Roh Kudus kepada kita.
Kegunaan
minyak Roh Kudus:
1. Roh
Kudus mengubahkan kita dari janda secara rohani menjadi gadis yang bijaksana. Yang
membawa pelita yang menyala, dengan minyak persediaan.
Matius
25:4
25:4
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak
dalam buli-buli mereka.
Artinya:
a)
Lukas 12:35
12:35
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Jadi artinya menjadi gadis yang bijaksana dengan
pelita dan minyak persediaan adalah setia dan berkobar-kobar beribadah melayani
Tuhan. Apapun yang dihadapi kita harus setia berkobar-kobar. Kesetiaan ini yang
menutupi segala kelemahan kita. Mungkin nyanyinya pas-pasan, main musiknya
biasa-biasa, pimpin pujian tidak tahu not, khotbah tidak tahu susun kalimat,
tetapi kalau setia menutupi kelemahannya dan Tuhan akan semakin memakai.
b) Matius
25:6-10
25:6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!
Songsonglah dia!
25:7
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah
kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk
kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di
situ.
25:10
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu
dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang
perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Mempelai datang pada waktu tengah malam. Jadi arti
kedua selalu siap sedia dalam pelayanan tengah malam = selalu siap sedia dalam
pelayanan pembanguann Tubuh Kristus kapanpun dibutuhkan. Lain kali kita
beralasan ada ini ada itu. Alasannya mungkin memang logis, alasannya tepat,
tetapi kalau selalu beralasan tidak bisa, nanti pintu ditutup! Kita tidak bisa
masuk pesta. Makanya kapanpun dibutuhkan harus siap. Apalagi kami hamba Tuhan
fulltimer!
Begitu juga pelayan Tuhan, sudah harus siap sedia
dalam pelayan kapanpun dibutuhkan. Maka pintu pesta nikah dibuka. Kalau selalu
beralasan tidak bisa, nanti dalam pelayanan diisi dengan roh jual beli, hanya
mencari yang jasmani. Seperti 5 gadis bodoh pergi mencari minyak, pelayanan
diukur dengan uang, dengan hal-hal yang jasmani.
2. Bayarlah
utangmu. Roh Kudus membereskan segala hutang. Artinya membereskan segala
masalah secara jasmani, masalah nikah dan masalah buah nikah, terutama
membereskan hutang-hutang dosa.
Yohanes
16:8
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan
dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Roh
Kudus menginsafkan kita akan dosa, sehingga kita bisa mengakui dosa kepada
Tuhan dan sesama. Roh Kudus menyadarkan kita, di hati berdebar-debar ‘kamu
salah’ sehingga kita bisa mengaku kepada Tuhan dan sesama. Roh Kudus menyucikan
kita dari segala dosa sampai tidak bercacat cela, sempurna menjadi Mempelai
Wanita Tuhan. Gadis bijaksana masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Roma
15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Roh
Kudus menyucikan kita sampai bisa diterima oleh Allah, berarti sudah sempurna
tanpa cacat dan cela.
3. Jual
minyak itu, bayar hutangmu lalu hidup dari lebihnya. Jadi Roh Kudus memelihara
hidup kita, sekarang, masa depan sampai di zaman antikristus. Ditambah dengan
perlindungan. Kalau Tuhan memelihara tidak separuh jalan, pemeliharaan Tuhan berikan,
perlindungan juga Tuhan berikan.
Kalau
kita merasa hubungan dengan Tuhan sudah mulai tidak beres, mulai terganggu,
nikah dan buah nikah mulai tergoncang, penderitaan, kesusahan, Air mata yang
tidak kunjung selesai. Kemudian banyak yang tidak beres secara jasmani, banyak
hutang, baik hutang dalam arti sesungguhya, juga hutang dosa yang tidak pernah
diselesaikan, ayo masuk kamar. Hubungan dengan Tuhan diperbaiki, banyak
menyembah Tuhan. Roh Kudus dicurahkan, maka janda menjadi gadis secara rohani,
setia menyala-nyala melayani Tuhan, siap sedia melayani Tuhan kapanpun
dibutuhkan. Roh Kudus membereskan segala masalah kita sampai selesai semuanya,
sampai hutang dosa juga diselesaikan. Roh Kudus memelihara dan melindungi kita
sekarang sampai di zaman antikristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar