Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Hari ini kita
memperingati hari kenaikan Yesus Kristus. Dia akan segera datang kembali untuk
menjemput kita yang sudah siap sedia. Biarlah kita mempunyai kesiapan yang
matang untuk menyambut kedatangan Yesus.
Kita masih
mempelajari Imamat pasal 26 tentang kutukan kedua akibat tidak mau taat kepada
Firman yaitu pedang atau perang. Ada 5 dampak yang ditimbulkan dari pedang
penghukuman Tuhan:
1. Berserak-serak
atau pecah belah (ayat 33)
2. Kota-kota
menjadi reruntuhan (ayat 33)
3. Tanah
menjadi tandus (ayat 33)
4. Kecemasan
atau ketakutan (ayat 36-39)
5. Hancur
lebur (ayat 39)
Kita membahas dampak
yang keempat yaitu kecemasan atau ketakutan.
Imamat 26:36-39
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup
dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam
negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan
mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan
mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada
seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada,
dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.
26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa
lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.
26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari
antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh
mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur
sama seperti nenek moyangnya.
Ini kecemasan atau ketakutan. Hanya karena
bunyi daun yang ditiupkan oleh angin sudah menimbulkan ketakutan. Daun itu ada
kaitannya dengan aktivitas pelayanan. Sedangkan angin ada kaitannya dengan
pelayan Tuhan.
Mazmur 104:4
104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu,
dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Artinya jika kita tidak mau melayani Tuhan
atau sudah menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan tetapi tidak aktif, tidak setia
berkobar-kobar, tanpa kesucian, tanpa tahbisan yang benar, bahkan meninggalkan
ibadah pelaynan maka kita akan dilanda ketakutan menghadapi kegoncangan-kegoncangan
di akhir zaman ini. Sampai bisa mati, mati secara jasmani dan mati secara
rohani.
Lukas 21:25-26
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan
bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung
menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan
berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit
akan goncang.
Hari ini kita memperingati kenaikan Yesus.
Untuk apa Yesus naik ke sorga?
1.
Menyiapkan
tempat bagi kita. Setelah tempat itu siap, Yesus datang kembali menjemput kita
untuk membawa kita ke tempat yang telah Dia siapkan.
Yohanes
14:2-3
14:2
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu.
14:3
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku
akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamu pun berada.
2.
Ibrani
8:1
8:1
Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang
demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
Untuk
menjadi Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Sebagai Imam Besar
Yesus mengerjakan pelayanan pendamaian dan penyucian, supaya kita bisa dipakai
Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Ibrani
2:17
2:17
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan
dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Di bumi kita harus mempersiapkan diri untuk
menyambut kedatangan Yesus. Apa persiapan kita? Menyiapkan tempat bagi Yesus.
Yesus adalah Kepala, tempatnya kepala adalah tubuh. Jadi persiapan kita adalah
masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = menjadi hamba
Tuhan dan pelayan Tuhan yang aktif. Sudah ditahbiskan untuk melayani Tuhan ayo
aktif, jangan pasif, jangan bolong-bolong. Aktif = menjadi hamba Tuhan dan
pelayan Tuhan yang suci! Kenapa dia pasif dan bolong-bolong? Karena kesuciannya
merosot! Sehingga mulai tidak takut akan Tuhan. Kita melayani Tuhan itu
tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Kita disucikan untuk
melayani Tuhan.
Keluaran 29:1
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka,
untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku:
Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Imam itu seorang yang suci. Jadi kalau kita
jaga kesucian pasti aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan pasti
memiliki tahbisan yang benar. Segala dosa harus diperdamaikan dengan Tuhan dan
sesama. Dosanya harus dibuang supaya kita bisa dipakai oleh Tuhan. Dalam
melayani Tuhan harus dengan roh perdamaian. Buang segala pahit hati, iri hati,
perselisihan. Itu sebabnya pelayanan pembangunan Tubuh Kristus disebut
pelayanan pendamaian. Yesus Imam Besar mengerjakan pelayanan pendamaian dan
kita meneladani pelayanan Yesus. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu
disebut pelayanan pendamaian. Menyanyi itu pelayanan pendamaian, main musik
pelayanan pendamaian, khotbah pelayanan pendamaian, apapun pelayanan yang kita
kerjakan itu pelayanan pendamaian. Artinya buang dosa, pahit hati, iri hati dan
perselisihan, baru kita dipakai Tuhan.
II Korintus 5:18
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan
perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Pertanyaannya kita dapat dipercaya atau
tidak?
II Korintus 5:19-20
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Yesus sudah mau datang, Dia naik ke sorga dan
dia akan datang kembali untuk menjemput kita yang siap sedia. Siapa yang siap
sedia? Yang masuk pelayanan pendamaian, yang masuk pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yaitu hamba Tuhan pelayan Tuhan yang aktif.
Dulu pelayanan pendamaian digambarkan dengan
pembangunan Bait Allah Salomo. Raja Daud sangat merindu untuk membangun Bait
Allah tetapi tidak diizinkan oleh Tuhan. Mengapa? Karena pemerintahan Daud
ditandai dengan banyak peperangan dan Daud sudah banyak menumpahkan darah dalam
peperangan.
I Raja-raja 5:3-5
5:3 "Engkau tahu bahwa Daud, ayahku, tidak dapat
mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahnya, oleh karena musuh-musuhnya
memerangi dia dari segala jurusan, sampai TUHAN menyerahkan mereka ke bawah
telapak kakinya.
5:4 Tetapi sekarang, TUHAN, Allahku, telah
mengaruniakan keamanan kepadaku di mana-mana, tidak ada lagi lawan dan tidak
ada lagi malapetaka menimpa.
5:5 Dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak
mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahku, seperti yang dijanjikan TUHAN
kepada Daud, ayahku, demikian: Anakmu yang hendak Kududukkan nanti di atas
takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu bagi
nama-Ku.
Daud punya kerinduan membangun, tetapi dia
hanya dipercayakan Ilham dari Tuhan bagaimana bentuk bangunan Bait Allah itu.
Dan Daud yang menyediakan bahan, tetapi dia tidak bisa membangun karena zaman
pemerintahannya adalah zaman perang. Salomo boleh membangun karena zaman
pemerintahannya aman dan damai.
Kita belajar hamba Tuhan pelayanan Tuhan yang
aktif atau praktek pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
1.
Ada
dasar pembangunan Tubuh Kristus. Apa dasarnya?
I
Tawarikh 29:9,14,16-19
29:9
Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus
hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat
bersukacita.
29:14
Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan
persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari
tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
29:16
Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini
untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu
sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.
29:17
Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada
keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus
ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan
persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
29:18
Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk
selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah
tujukan hati mereka kepada-Mu.
29:19
Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang
pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan
segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."
Jadi
dasar pembangunan adalah kecenderungan hati untuk sukarela dan tulus memberi. Apa
saja kalau digerakan Tuhan, berikan untuk Tuhan. Ini doa Daud supaya orang
Israel memiliki kecenderungan hati yang suka memberi untuk selama-lamanya.
Orang-orang di zaman Daud sudah lama mati, sudah tidak ada, tetapi doanya untuk
selama-lamanya. Berarti kena mengena juga dengan kita.
Dulu
orang Israel punya kecenderungan hati suka rela dan tulus untuk memberi untuk
Bait Allah jasmani. Sekarang kita membangun Bait Allah secara rohani, itulah
Tubuh Kristus yang sempurna, nilainya lebih tinggi dari Bait Allah secara
jasmani. Kalau bangsa Israel begitu sukarela dan tulus memberi untuk
pembangunan Bait Allah secara jasmani maka kita harus lebih dari mereka, karena
kita membangun yang rohani.
Harus
lebih sukarela dan tulus untuk memberi kepada Tuhan. Ituilah hamba Tuhan yang
aktif, tidak hitung-hitungan dengan Tuhan, sukarela dan tulus memberi. Tuhan
minta apapun kita beri, sampai seluruh hidup kita beri untuk Tuhan.
Kenyataannya
kecenderungan hati manusia itu jahat.
Kejadian
6:5-6
6:5
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6
maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu
memilukan hati-Nya.
Bagaimana
cara mendapatkan hati nurani yang baik, kecenderungan hati yang baik.
I
Petrus 3:20-21
3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh
air bah itu.
3:21 Juga
kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan
untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani
yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Caranya
lewat baptisan air yang benar. Masuk baptisan air yang benar, seperti Yesus
dibaptis begitu juga kita dibaptis. Tidak usah repot, teladani saja Yesus, baca
saja Alkitab, baptisannya nanti sama modelnya.
Banyak
yang mengatakan baptisan air tidak penting, tidak menyelamatkan. Padahal sudah
jelas dikatakan ‘juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya yaitu
baptisan’. Kalau baptisannya tidak benar hatinya pasti jahat dan tidak mungkin
selamat. Jadi baptisan air itu penentu keselamatan kita. Hati kita baik maka
bisa memberi untuk Tuhan, bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristuus.
Setelah
dibaptis jangan nganggur, harus melayani Tuhan, kalau tidak hati itu nanti
kembali pada kecenderungan hati nurani yang jahat. Kepada kita diperhadapkan 2
proyek rohani yang besar:
a) Pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, Bait
Allah secara rohani, Mempelai Wanita Tuhan, ayo kita masuk di situ. Ini
proyeknya Tuhan.
b) Pembangunan Tubuh babel, gereja palsu,
mempelai wanita setan. Ini proyeknya setan.
Kalau
tidak aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus, pasti aktif dalam pembanguunan
Tubuh Babel.
Roma
6:16-18
6:16
Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang
sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu
taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam
ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17
Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang
kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan
kepadamu.
6:18
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Sekarang
kita hamba kebenaran, kalau tidak aktif melayani nanti kembali menjadi hamba
dosa. Ayo aktif melayani Tuhan, masuk proyek Allah yang besar, pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.
Jadi
kalau disimpulkan dasar pembangunan Tubuh Kristus adalah hati yang sukarela dan
tulus memberi sebagai hasil baptisan air yang benar. Kalau baptisannya belum
seperti Yesus berarti belum benar. Yang benar itu baptisan seperti Yesus.
Apa
yang harus kita beri untuk Tuhan? Uang, harta, waktu, tenaga? Bukan hanya
sebatas itu. Kembali kita lihat persiapan raja Daud, bahan-bahan apa yang dia
siapkan.
I
Tawarikh 29:2
29:2
Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku,
yakni emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga
untuk barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk
barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan
batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat
banyak pualam.
a) Kayu kita beri kepada Tuhan. Kita tidak
bicara kayu yang jasmani. Dulu
Daud menyiapkan bahan untuk pembangunan Bait Allah secara jasmani, sekarang
kita menyiapkan bahan untuk pembangunan Bait Allah secara rohani, jadi kayunya
di sini kayu secara rohani.
Lukas 23:31
23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu
hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"
Waktu itu Yesus sedang memikul salib menuju
bukit Golgota, lalu para perempuan menangisi Yesus. Yesus katakan jika orang
berbuat demikian dengan kayu hidup (maksudnya adalah Yesus), apa yang akan
terjadi dengan kayu kering (manusia daging). Jadi kayu ini adalah kedagingan
kita yang penuh dengan hawa nafsu, emosi, ambisi, dengan keinginannya,
tabiatnya, perbuatannya, harus rela dirobek, rela dimatikan! Juga kedagingan
dalam pelayanan harus dimatikan, jangan ada ambisi.
b) Tembaga dan besi. Itu merupakan kutukan
akibat dosa.
Imamat 26:18-19
26:18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun
tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh
kali lipat karena dosamu,
26:19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang
kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai
tembaga.
Jadi memberi tembaga dan besi artinya
dosa-dosa yang mendatangkan kutuk kita akui dan selesaikan, akui kepada Tuhan
dan akui kepada sesama. Segala pemberian kita untuk pekerjaan Tuhan, tenaga,
waktu dan harta kalau masih pertahankan dosa tidak ada gunanya, hanya sia-sia!
Mengaku dosa = mempersembahkan korban kepada
Tuhan!
Hosea 14:2-3
14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu,
sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan
bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala
kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan
pengakuan kami.
Ayo persembahkan pengakuan dosa, selesaikan
dosa kepada Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus mau selesaikan, mau Dia teguk dan
hapus semuanya. Di kayu salib waktu Yesus sudah mau menyerahkan nyawa, Dia
berseru ‘Aku haus’. Lalu disodorkan anggur asam bercampur empedu, itulah
dosa-dosa manusia, Dia teguk dikayu salib. Setelah itu Yesus berseru ‘sudah
selesai!’. Yesus mampu menyelesaikan segala dosa, yang penting kita akui, kita
bawa persembahan pengakuan dosa kita kepada Tuhan. Segala dosa, sebesar apapun,
semerah apapun, kalau kita akui pasti Tuhan ampuni. Tuhan mau memakai kita,
jangan melayani dengan menambah dosa, melayani harus dengan tanda pertobatan,
dosanya harus dibuang. Lain kali orang Kristen karena sudah berbuat dosa dia
malu, pelayanannya
dia buang, dosanya malah yang dipertahankan, itu salah!
c) Batu permata. Ada 2 pengertiannya:
1)
Segala
kebanggaan dan harga diri yang membuat hati menjadi keras, harus ditanggalkan. Kedudukan
dan kekayaan kadangkala membuat sulit untuk melembutkan hati menerima teguran
Firman. Contohnya raja Saul, sudah mengalami keadaan terjepit karena menghadapi
musuh, Samuel belum datang. Sementara Samuel harus mempersembahkan korban
keselamatan bagi bangsa Israel supaya mereka waktu perang diselamatkan oleh
Tuhan. Raja Saul menunggu hari pertama, hari kedua, hari ketiga, bangsa Israel
yang lain sudah cemas dan takut, mulai pulang dan berserak-serak. Ada yang
sampai menerobos sungai Yordan yang sementara banjir. Saul mulai terdesak, lalu
dia memberanikan diri mempersembahkan korban keselamatan. Baru selesai
mempersembahkan korban, Samuel datang, ditegurlah oleh Samuel ‘perbuatanmu ini
bodoh! Mengapa kamu berbuat demikian’ . “Bagaimana bapak tidak datang-datang, rakyat
mulai berserak, orang sudah meninggalkan saya” di sini harga dirinya dia
pertahankan, kebanggaannya, kedudukannya, jabatannya.
I
Samuel 13:8,13-14
13:8 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang
ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat
itu berserak-serak meninggalkan dia.
13:13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu
bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya
kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk
selama-lamanya.
13:14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap.
TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk
dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan
TUHAN kepadamu."
Samuel
mau meninggalkan Saul tetapi Saul berkata hargai juga aku ini sebagai raja, ayo
ikut bersama-sama dengan saya. Samuel ikut dengan hati yang luka, tetapi saat
itu Roh Allah meninggalkan Saul. Harga diri, kebanggaan-kebanggaan seringkali
membuat kita menjadi keras hati, sulit menerima teguran Firman.
I
Samuel 15:27-31,35
15:27
Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel,
tetapi terkoyak.
15:28
Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu
jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang
lain yang lebih baik dari padamu.
15:29
Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia
bukan manusia yang harus menyesal."
15:30
Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu
kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel.
Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN,
Allahmu."
15:31
Sesudah itu kembalilah Samuel mengikuti Saul. Dan Saul sujud menyembah kepada
TUHAN.
15:35
Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita
karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.
Jangan
terjadi pada kita. Karena harga diri, kebanggaan, gengsi, yang sulit kita tanggalkan
sehingga kita menolak teguran Firman dan masih minta dihormati lagi!
2)
Batu
permata itu kecakapan atau kemampuan kita, ayo berikan kepada Tuhan.
Amsal
31:10
31:10
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada
permata.
Talenta
kita pakai untuk kemuliaan Tuhan. Tetapi jangan hitung-hitungan dengan Tuhan. kecakapan
kemampuan kita ayo berikan untuk pekerjaan Tuhan.
d) Perak, itu lidah atau mulut hanya untuk
memuliakan Tuhan.
Amsal 10:20
10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi
pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Sebagai hamba Tuhan jangan jadi hamba Tuhan
pelayanan, Tuhan tukang gosip, tukang fitnah, tukang omongi orang, jangan! Biarlah
dipakai untuk memuliakan Tuhan.
e) Emas, itulah telinga yang dengar-dengaran.
Telinga hanya untuk mendengar dan dengar-dengaran kepada Tuhan. Yang dituntut
dari seorang hamba adalah ketaatannya. Coba kita bayar seseorang untuk bekerja
di kebun kita, kita suruh buat begini malah dia buat begitu. Kira-kira besok
masih mau kita bayar lagi dia? Pasti tidak mau, lebih baik cari yang lain. Jadi
yang dibutuhkan dari seorang hamba adalah ketaatannya.
Amsal 25:12
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin
emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)
25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan
kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka
mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.
Dulu kami di Lempinel dididik, kalau mau
berhasil harus taat! Bukan hanya waktu enak-enak, waktu menderita juga kita
harus taat.
Ibrani 5:8
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar
menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Kalau pengerja itu diuji ketaatannya waktu
sudah capek, masih disuruh lagi.
Kalau
disimpulkan apa yang bisa kita beri untuk Tuhan? Seluruh hidup kita! Daging
kita, dosa, kebanggaan, kecakapan dan kemampuan, lidah, telinga atau ketaatn,
seluruh hidup kita beri kepada Tuhan. Mungkin ada yang digerakan menjadi hamba
Tuhan sepenuh, berikan kepada Tuhan.
II
Korintus 9:7-8
9:7
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan
sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita.
9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan.
Ayo
kita memberi dengan sukacita. Latihan Zangkoor bersukacita, main musik
bersukacita, semuanya bersukacita, semua kita kerjakan untuk Tuhan. Ini hasil
yang kita nikmati kalau kita bisa memberi seluruh hidup kita dengan sukarela
dan dengan tulus hati, maka Tuhan akan melimpahkan kasih karuniaNya kepada
kita. Ini lebih dari uang bermilliar-milliar, lebih dari apapun yang ada di
dunia ini. Rasul Paulus berkata di saat aku lemah, di situ aku kuat, cukuplah
kasih karuniaMu bagiku.
Untuk
apa kasih karunia Tuhan?
a) Memelihara kita dengan berkecukupan. Tuhan
tidak pernah menipu, kita memberi untuk Tuhan bukan untuk kita dimiskinkan oleh
Tuhan. Tidak mungkin Tuhan berbuat seperti itu! Malah Tuhan memelihara kita
secara berkecukupan. Artinya di saat kita butuh, Tuhan sediakan.
Seperti itulah waktu kami baru merintis
pelayanan di Tonusu, secara ekonomi tidak mungkin hidup. Tetapi beri seluruh
hidup kepada Tuhan, melayani Tuhan, Tuhan pelihara secara berkecukupan. Tidak
pernah hutang, disaat butuh Tuhan sediakan. Mau ikut KKR Tuhan sediakan,
ada-ada saja berkat. Tidak pernah kami alpa Surabaya Malang karena itu memang
priortias untuk kami ikut. Tuhan sediakan semua, Tuhan cukupkan apa yang
menjadi kebutuhan kami. Dalam membangun gereja, waktu tukang tidak butuh bahan
yang tidak ada juga. Begitu tukang bilang ‘om mau beli ini’ ada saja berkat
dari Tuhan, Tuhan cukupkan semuanya. Tuhan kasih buah nikah, untuk keperluan
bayi banyak sekali, saat butuh Tuhan sediakan. Saat isteri saya butuh
perawatan, harus operasi dengan biaya yang lumayan besar, Tuhan cukupkan, Tuhan
sediakan. Bahkan Tuhan jamah hati yang mengurus bagian keuangan, biaya kami dikorting, malah diarahkan bpjs saja.
Kami juga belajar dari orang tua kami, waktu
kami kecil, saat butuh Tuhan cukupkan, selalu ada. Saya tahu bagaimana sulitnya
orang tua kami dahulu, tetapi Tuhan sediakan.
b) Berkelebihan dalam segala kebajikan.
Wahyu 19:9
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Wahyu 19:9 (Terjemahan Lama)
19:9 Lalu katanya kepadaku, "Suratkanlah demikian
ini: Berbahagialah segala orang yang dijemput kepada perjamuan kawin Anak domba
itu." Maka katanya kepadaku, "Inilah yang sebenar-benar perkataan
Allah."
Kasih karunia Tuhan membuat kita berkelebihan
dalam pelbagai kebajikan artinya memberikan pakaian mempelai kepada kita, untuk
masuk pesta nikah Anak Domba. Kebajikan
itu adalah perbuatan benar dan baik sesuai Firman.
2.
Membangun
di atas dasar. Dasarnya sudah bagus, sudah kuat yaitu sukarela, tulus, memberi,
lalu kita membangun di atasnya.
I
Raja-raja 6:7
6:7
Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di
penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas
besi pun selama pembangunan rumah itu.
Waktu
pembangunan Bait Allah tidak ada bunyi perkakas besi, tidak ada bunyi palu
terdengar. Artinya membangun Tubuh Kristus harus dengan hati damai sejahtera.
Kita mau menggelar ibadah persekutuan, kalau hati tidak damai kita mau
membangun apa. Membangun bangunan secara fisik tetapi hati tidak damai, bangunan
fisik terselesaikan tetapi rohani amburk, buat apa! Menyanyi paduan suara
tetapi hati tidak damai, membangun apa itu! Main musik hati tidak damai,
khotbah hati tidak damai, apa yang dibangun! Pembangunan Tubuh Kristus hati
harus damai sejahtera, tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging. Disakiti,
dibenci, difitnah, digosipkan, diam saja, tenang saja. Damai itu erat kaitannya
dengan kesucian, semakin suci semakin damai.
Ibrani
12:14
12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa
kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Ayo
upayakan hidup damai, upayakan kekudusan. Secara jasmani kita punya banyak
upaya untuk ini untuk itu, untuk sekolah, untuk masa depan anak. Untuk segala
macam yang diurus di dunia ini kita berusaha, berupaya mengejar semuanya. Tetapi
bagaimana yang rohani? Kaum muda silahkan kejar cita-cita, upayakan sekolah
setinggi-tingginya, kerja segiat-giatnya, tetapi jangan lupa usaha yang utama
mengejar hati damai, kejar kekudusan. Kalau sudah damai dan suci maka mata bisa
memandang Tuhan. Artinya dalam pelayanan meneladani Yesus, bukan melayani
sesuka hati, seenaknya sendiri. Apa teladan dari Yesus?
Yohanes
4:34
4:24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Taat
dan setia. Orang kalau sudah kesuciannya menurun, kesetiaannya pasti merosot.
Bolong-bolong itu karena tidak suci! Kalau sudah hati damai dan suci maka bisa
memandang Tuhan, melayani meneladani Yesus yaitu bisa taat pada Firman Tuhan
dan setia sampai garis akhir, sampai selesai, sampai Tubuh Kristus terbentuk. Sampai
kapan saya menjadi paduan suara? Sampai Tubuh Kristus terbentuk. Sampai kapan
saya jadi pemain musik? Sampai Tubuh Kristus terbentuk. Sampai kapan saya jadi
gembala? Sampai Tubuh Kristus terbentuk. Tidak ada istilah pensiun. Layani
Tuhan sampai Tubuh Kristus terbentuk, kita masuk Yerusalam Baru selama-lamanya bersama
dengan Tuhan, selama-lamanya melayani Tuhan.
Taat
dan setia sampai garis akhir, pasti tidak akan melihat kekurangan orang, dia
tidak akan gampang tersandung. Karena matanya hanya melihat Tuhan. Ngapain mau
lihat kekurangan orang, itu urusannya dengan Tuhan. Entah dia duduk, entah dia
berdiri, itu urusannya dengan Tuhan. Tidak usah kita pusing. Kenapa dia
dipakai, padahal dia begini begitu. Itu urusannya dia! Yang penting saya
mengejar kekudusan, kejar damai sejahtera, saya disucikan, saya dipakai Tuhan.
Kalau
terlalu banyak lihat orang pasti tersandung. Paduan suara koq bajunya begini,
koq rambutnya warna begitu. Firman Tuhan sudah sampai sama dia tetapi dia tetap
berbuat seperti itu, itu urusannya dia dengan Tuhan. Urusan saya melayani Tuhan
dengan sungguh-sungguh.
Lain
kali manusia suka lihat yang kurang-kurang setelah itu diikuti. Itu bisa singer
pirang, saya juga mau pirang. Tidak usah urus itu! Lihat Tuhan! Suci, damai,
kita melihat Tuhan, bukan lihat manusia. Pelayanan kita tidak akan pernah
tersandung dan kita melayani sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.
Di
mana tempat kita dibangun menjadi Tubuh Kristus? Batu itu diambil di tempat
penggalian.
Kejadian
49:24
49:24
namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan
Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
Batu
ini ada kaitannya dengan gembala, tempat penggalian = tempat penggembalaan. Jadi
kita dibangun di dalam penggembalaan. Tekuni penggembalaan, di situ kita
bagaikan batu keras yang digali dan dibentuk oleh Tuhan. Kita ini bangsa kafir,
bangsa kafir digambarkan seperti batu keras dan tidak beraturan bentuknya. Dalam
tempat penggalian itulah dibentuk.
Setelah terbentuk dengan bagus, dibawalah ke Yerusalem dan disusun menjadi
bangunan Bait Allah. Ayo masuk dalam penggembalaan, disitu kita dibentuk.
Kita
dibentuk dengan apa?
a)
Yeremia
23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah
firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Kita dibentuk dengan Firman yang keras
seperti Palu, ini menunjukan Firman pengajaran yang benar yang keras
menyucikan. Bentuk-bentuk yang tidak baik dipukul, dikeluarkan. Sampai yang ada
tinggal hanya bentuk kebenaran, kesucian dan kemuliaan. Bentuk-bentuk yang
tidak baik, kenajisan dan kejahatan buang semuanya! Biarlah yang ada pada kita
hanya bentuk kebenaran, bentuk kesucian.
b) Kalau sama-sama sama benar, sama suci pasti
bisa terbangun, bisa bekerja sama dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Batu
dengan batu yang sudah sama-sama ada bentuknya disusun. Tetapi kadangkala
ketika batu itu disusun masih ada tonjolannya sedikit maka digesek. Jadi yang
kedua kita dibentuk dengan cara digesek dengan sesama. Jangan heran kalau ada
pergesekan dengan sesama. Suami dan isteri dikasih baku gesek supaya pas.
Amsal 27:17
27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan
sesamanya.
Siapa yang pecah tidak dibawa ke Yerusalem.
Kalau tersinggung, tersandung, tinggal di penggalian, tidak dipakai, dia
terbuang! Begitu kita diizinkan digesek lewat perkataan atau perilaku
seseorang, kita harus bersyukur, berarti saya mau dikasih pas, mau disusun
dengan sesama, bisa menjadi Tubuh Kristus. Bait Allah itu bukan cuma 1 batu
tetapi tersusun dari beberapa batu. Bangunan gereja ini kalau cuma 1 batu belum
bisa disebut bangunan. Bangunan itu terdiri dari ribuan bahkan jutaan batu yang
disusun. Coba kalau saya tersinggung lalu tidak mau ibadah, nanti kalau ibadah
saya lihat dia lagi, saya di rumah saja online, itu berarti tidak mau digesek.
Saya merasa terganggu dengan sikapnya, saya mau datang baik-baik bicara dengan
dia ‘minta maaf yah, kamu itu begini begitu, terganggu hati saya!’. Yang satu
juga minta maaf ’minta maaf perilaku saya tidak baik’. Sudah selesai, batunya
sudah pas. Tetapi kalau dibilangi seperti itu malah berkata ‘cuma begitu leh’
itu bicaranya orang yang pecah seperti itu!
Dalam rumah tangga juga digesek. Saya dengan
isteri saya banyak kali digesek. Sampai pernah saya keras. Saya kira kalau saya
keras dia mau lunak, eh sama saja, keras dengan keras. Saya duduk di tempat
belajar saya, dia di kamar menangis. Akhirnya sadar sendiri, saya datang minta
ampun, dia juga minta ampun. Sudah selesai. Tidak ada rumah tangga yang
mulus-mulus.
Dalam penggembalaan juga kita dengan sesama
dikasih baku gesek. Syukur kita punya Firman. Waktu dikasih baku gesek ada
Firman yang membuat kita bisa saling berdamai satu dengan yang lain.
Untuk membentuk kita, Firman itu harus
diulang-ulang. Seperti orang memalu dan memahat harus diulang-ulang. Begitu
juga waktu kita dikasih baku gesek, kadang diulang-ulang supaya terbentuk betul.
Kadang sudah digesek, dilihat lagi masih tidak bagus ini, digesek lagi. Jangan mundur, bertahan dalam Firman
pengajaran, disucikan oleh palu Firman pengajaran.
Yang
terutama harus dihancurkan palu yang keras adalah hati yang keras.
Markus
16:14,19
16:14
Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang
makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena
mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah
kebangkitan-Nya.
16:19
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga,
lalu duduk di sebelah kanan Allah.
Sebelum
Yesus terangkat ke sorga, Dia membentuk dulu hati murid-muridNya. Hati yang
keras, hati yang tidak percaya ini harus disucikan lebih dahulu baru Yesus
terangkat ke sorga. Sekarang kita menanti kedatangan Yesus kedua kali, hati
kita yang keras dan tidak percaya ini harus disucikan.
Katanya
pengajaran tetapi pendeta itu dengan pendeta sana baku gesek, ini bukan
pengajaran yang benar, saya tinggalkan saja. Jangan! Kalau ada yang lihat
seperti itu berarti sedang dikasih baku gesek supaya ketemu. Yang suci hatinya
bertahan, yang tidak suci dia pecah. Pembangunan Bait Allah terjadi saat
kegoncangan, jadi jangan heran kalau ada kegoncangan-kegoncangan terjadi.
Hati
yang keras disucikan, hati yang tidak percaya disucikan. Menjadi hati yang
lembut dan hati yang percaya.
Jika
kita tidak mau tergembala, tidak mau disucikan, kita tetap batu keras, batu
yang tidak ada bentuk yang hanya terbuang dalam lumpur dosa. Sampai nanti masuk
dalam kesempurnaan kejahatan, kenajisan. Itulah Babel, bagaikan batu kilangan
yang dilempar ke dalam laut dan tidak akan pernah ditemukan lagi. Ini orang
yang tidak tergembala, tidak mau disucikan, tidak mau masuk dalam proses
pergesekan, dia tetap batu kilangan yang dilempar ke laut dan tidak akan ditemukan lagi.
Wahyu
18:21
18:21
Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan,
lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar
itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Tamatlah
riwayat rohaninya, tidak ditemukan lagi. Mana hamba Tuhan itu? Tidak ditemukan
lagi di mana rimbanya. Masih ada orangnya tetapi sudah bukan hamba Tuhan.
Jangan terjadi, jangan ada yang hilang dari antara kita. Terus bertahan hamba
Tuhan dan pelayan Tuhan. Miliki hati suci dan hati damai, pandang Tuhan saja. Kalau
kita digodok oleh Tuhan, diam, tetap berserah kepada Tuhan, terima penyucian sekeras
apapun sampai daging ini betul-betul tidak bersuara lagi.
Biarlah
kita mau digembalakan, mau disucikan. Kita adalah batu hidup. Kehidupan yang
mau tergembala, disucikan, dipakai Tuhan, dia disebut batu hidup. Artinya
dipercaya oleh Tuhan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
I
Petrus 2:5
2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kalau
namanya batu hidup, yakinlah, di mana saja, dalam situasi kondisi apa saja,
kapan saja, kita hidup dari kemurahan Tuhan yang besar. Bukan hanya hidup, bahkan
hidup kita ditata rapi dan indah oleh Tuhan.
Efesus
2:20-22
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
2:21
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang
kudus, di dalam Tuhan.
2:22
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di
dalam Roh.
Ketika
dikasih baku gesek dengan sesama jangan tinggalkan pelayanan. Kalau tinggalkan
pelayanan berarti hidupnya tidak jadi rapi, terbongkar! Tidak ada indahnya sama
sekali, sampai bernasib seperti Yudas, tidak ada keindahan sama sekali dalam hidupnya, malah perutnya koyak, isi perutnya terbongkar.
3.
Penyelesaian
atau finishing yaitu menjadi kehidupan yang kuat teguh hati. Jadi kita bicara
soal hati semuanya.
I
Tawarikh 28:20
28:20 Lalu
berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,
dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN
Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan
engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Apapun
yang dihadapi, tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar, tetap hidup
benar dan suci, tetap setia berkobar melayani Tuhan dan tetap menyembah Tuhan.
Lain kali waktu menghadapi sukacita, bahagia, berkat-berkat, malah tumbang!
Karena tidak kuat teguh hati. Waktu hamba Tuhan baru merintis, dia
sungguh-sungguh melayani. Waktu sudah diberkati sudah jarang khotbah sampai
tinggalkan pelayanan. Begitu juga kaum muda, belum dapat apa-apa di dunia ini,
masih sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan. Begitu sudah dapat ijazah,
dapat pekerjaan yang mapan, tidak kuat teguh hati, ambruk, hilang. Atau ketika
kita dihimpit dalam kesulitan dan kesusahan, kalau tidak kuat teguh hati, bisa
ambruk, tidak selesai bangunannya.
Ayo
jadilah kehidupan yang kuat teguh hati, apapun yang dihadapi, baik suasana
berkat, kesusahan, penderitaan tetap pegang teguh pengajaran, tetap hidup benar
dan suci, tetap setia berkobar-kobar melayani Tuhan, tetap menyembah Tuhan.
Tantangan
yang kita hadapi menjelang Tubuh Kristus selesai terbentuk akan semakin hebat. Kegoncangan
yang kita hadapi akan semakin hebat. Dan kegoncangan ini bukan hanya di bumi
tetapi juga di langit.
Hagai
2:7-10
2:7
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
2:8 Aku
akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan
segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan
kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:9
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN
semesta alam.
2:10
Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang
semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai
sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Kegoncangan
akan semakin hebat, baik kegoncangan di bumi dan juga di langit. Kegoncangan di
bumi adalah kegoncangan secara jasmani, di mana-mana goncang, baik gempa,
bencana alam, kegoncangan ekonomi, masalah pencobaan, ujian yang semakin hebat hari-hari
terakhir ini kita hadapi. Juga kegoncangan di langit, kegoncangan secara
rohani, makin banyak muncul ibadah-ibadah palsu, ajaran-ajaran palsu yang
membingungkan, akibatnya jadi goncang. Makanya kuat teguh hati, biar orang mau
ibadah bagaimana, mau jungkir balik, ajarannya macam-macam, tetap pegang teguh
pengajaran yang benar. Saya ingat penglihatan bapak gembala dulu, Tuhan berkata
umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar untuk terhindar dari kekacauan ibadah di akhir zaman. Kita sudah punya polanya, pengajaran Tabernakel,
ini kita pegang teguh, jangan mau tergoncang.
Sudah
Tuhan jamin, kalau kita kuat teguh hati Tuhan menyelesaikan semuanya. Kita
terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, segala masalah pergumulan kita
juga selesai. Tetap kuat teguh hati, Tuhan Yesus sudah mau datang. Dia naik ke Sorga
dan Dia akan datang kembali. Kenaikan Yesus dan kedatanganNya dengan cara yang sama di awan-awan yang
permai, untuk menjemput gereja Tuhan yang sempurna, kehidupan yang kuat dan
teguh hati, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun
damai, masuk kerajaan sorga yang kekal. Saat mulai lemah dan loyo pandang
korban Kristus. Terima perjamuan suci supaya kita kembali kuat dan teguh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar