20240509

Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis 9 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus Kristus. Dia akan segera datang kembali untuk menjemput kita yang sudah siap sedia. Biarlah kita mempunyai kesiapan yang matang untuk menyambut kedatangan Yesus.

 

Kita masih mempelajari Imamat pasal 26 tentang kutukan kedua akibat tidak mau taat kepada Firman yaitu pedang atau perang. Ada 5 dampak yang ditimbulkan dari pedang penghukuman Tuhan:

1.      Berserak-serak atau pecah belah (ayat 33)

2.      Kota-kota menjadi reruntuhan (ayat 33)

3.      Tanah menjadi tandus (ayat 33)

4.      Kecemasan atau ketakutan (ayat 36-39)

5.      Hancur lebur (ayat 39)

 

Kita membahas dampak yang keempat yaitu kecemasan atau ketakutan.

Imamat 26:36-39

26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.

26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.

26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.

26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.

 

Ini kecemasan atau ketakutan. Hanya karena bunyi daun yang ditiupkan oleh angin sudah menimbulkan ketakutan. Daun itu ada kaitannya dengan aktivitas pelayanan. Sedangkan angin ada kaitannya dengan pelayan Tuhan.

Mazmur 104:4

104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

 

Artinya jika kita tidak mau melayani Tuhan atau sudah menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan tetapi tidak aktif, tidak setia berkobar-kobar, tanpa kesucian, tanpa tahbisan yang benar, bahkan meninggalkan ibadah pelaynan maka kita akan dilanda ketakutan menghadapi kegoncangan-kegoncangan di akhir zaman ini. Sampai bisa mati, mati secara jasmani dan mati secara rohani.

Lukas 21:25-26

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.

21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

 

Hari ini kita memperingati kenaikan Yesus. Untuk apa Yesus naik ke sorga?

1.      Menyiapkan tempat bagi kita. Setelah tempat itu siap, Yesus datang kembali menjemput kita untuk membawa kita ke tempat yang telah Dia siapkan.

Yohanes 14:2-3

14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

 

2.      Ibrani 8:1

8:1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,

 

Untuk menjadi Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Sebagai Imam Besar Yesus mengerjakan pelayanan pendamaian dan penyucian, supaya kita bisa dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Ibrani 2:17

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

 

Di bumi kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus. Apa persiapan kita? Menyiapkan tempat bagi Yesus. Yesus adalah Kepala, tempatnya kepala adalah tubuh. Jadi persiapan kita adalah masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang aktif. Sudah ditahbiskan untuk melayani Tuhan ayo aktif, jangan pasif, jangan bolong-bolong. Aktif = menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang suci! Kenapa dia pasif dan bolong-bolong? Karena kesuciannya merosot! Sehingga mulai tidak takut akan Tuhan. Kita melayani Tuhan itu tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Kita disucikan untuk melayani Tuhan.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Imam itu seorang yang suci. Jadi kalau kita jaga kesucian pasti aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan pasti memiliki tahbisan yang benar. Segala dosa harus diperdamaikan dengan Tuhan dan sesama. Dosanya harus dibuang supaya kita bisa dipakai oleh Tuhan. Dalam melayani Tuhan harus dengan roh perdamaian. Buang segala pahit hati, iri hati, perselisihan. Itu sebabnya pelayanan pembangunan Tubuh Kristus disebut pelayanan pendamaian. Yesus Imam Besar mengerjakan pelayanan pendamaian dan kita meneladani pelayanan Yesus. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu disebut pelayanan pendamaian. Menyanyi itu pelayanan pendamaian, main musik pelayanan pendamaian, khotbah pelayanan pendamaian, apapun pelayanan yang kita kerjakan itu pelayanan pendamaian. Artinya buang dosa, pahit hati, iri hati dan perselisihan, baru kita dipakai Tuhan.

II Korintus 5:18

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

 

Pertanyaannya kita dapat dipercaya atau tidak?

 

II Korintus 5:19-20

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Yesus sudah mau datang, Dia naik ke sorga dan dia akan datang kembali untuk menjemput kita yang siap sedia. Siapa yang siap sedia? Yang masuk pelayanan pendamaian, yang masuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yaitu hamba Tuhan pelayan Tuhan yang aktif.

 

Dulu pelayanan pendamaian digambarkan dengan pembangunan Bait Allah Salomo. Raja Daud sangat merindu untuk membangun Bait Allah tetapi tidak diizinkan oleh Tuhan. Mengapa? Karena pemerintahan Daud ditandai dengan banyak peperangan dan Daud sudah banyak menumpahkan darah dalam peperangan.

I Raja-raja 5:3-5

5:3 "Engkau tahu bahwa Daud, ayahku, tidak dapat mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahnya, oleh karena musuh-musuhnya memerangi dia dari segala jurusan, sampai TUHAN menyerahkan mereka ke bawah telapak kakinya.

5:4 Tetapi sekarang, TUHAN, Allahku, telah mengaruniakan keamanan kepadaku di mana-mana, tidak ada lagi lawan dan tidak ada lagi malapetaka menimpa.

5:5 Dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahku, seperti yang dijanjikan TUHAN kepada Daud, ayahku, demikian: Anakmu yang hendak Kududukkan nanti di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu bagi nama-Ku.

 

Daud punya kerinduan membangun, tetapi dia hanya dipercayakan Ilham dari Tuhan bagaimana bentuk bangunan Bait Allah itu. Dan Daud yang menyediakan bahan, tetapi dia tidak bisa membangun karena zaman pemerintahannya adalah zaman perang. Salomo boleh membangun karena zaman pemerintahannya aman dan damai.

 

Kita belajar hamba Tuhan pelayanan Tuhan yang aktif atau praktek pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

1.      Ada dasar pembangunan Tubuh Kristus. Apa dasarnya?

I Tawarikh 29:9,14,16-19

29:9 Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

29:16 Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

29:18 Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

29:19 Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."

 

Jadi dasar pembangunan adalah kecenderungan hati untuk sukarela dan tulus memberi. Apa saja kalau digerakan Tuhan, berikan untuk Tuhan. Ini doa Daud supaya orang Israel memiliki kecenderungan hati yang suka memberi untuk selama-lamanya. Orang-orang di zaman Daud sudah lama mati, sudah tidak ada, tetapi doanya untuk selama-lamanya. Berarti kena mengena juga dengan kita.

 

Dulu orang Israel punya kecenderungan hati suka rela dan tulus untuk memberi untuk Bait Allah jasmani. Sekarang kita membangun Bait Allah secara rohani, itulah Tubuh Kristus yang sempurna, nilainya lebih tinggi dari Bait Allah secara jasmani. Kalau bangsa Israel begitu sukarela dan tulus memberi untuk pembangunan Bait Allah secara jasmani maka kita harus lebih dari mereka, karena kita membangun yang rohani.

Harus lebih sukarela dan tulus untuk memberi kepada Tuhan. Ituilah hamba Tuhan yang aktif, tidak hitung-hitungan dengan Tuhan, sukarela dan tulus memberi. Tuhan minta apapun kita beri, sampai seluruh hidup kita beri untuk Tuhan.

 

Kenyataannya kecenderungan hati manusia itu jahat.

Kejadian 6:5-6

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

 

Bagaimana cara mendapatkan hati nurani yang baik, kecenderungan hati yang baik.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Caranya lewat baptisan air yang benar. Masuk baptisan air yang benar, seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis. Tidak usah repot, teladani saja Yesus, baca saja Alkitab, baptisannya nanti sama modelnya.

 

Banyak yang mengatakan baptisan air tidak penting, tidak menyelamatkan. Padahal sudah jelas dikatakan ‘juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya yaitu baptisan’. Kalau baptisannya tidak benar hatinya pasti jahat dan tidak mungkin selamat. Jadi baptisan air itu penentu keselamatan kita. Hati kita baik maka bisa memberi untuk Tuhan, bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristuus.

 

Setelah dibaptis jangan nganggur, harus melayani Tuhan, kalau tidak hati itu nanti kembali pada kecenderungan hati nurani yang jahat. Kepada kita diperhadapkan 2 proyek rohani yang besar:

a)      Pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, Bait Allah secara rohani, Mempelai Wanita Tuhan, ayo kita masuk di situ. Ini proyeknya Tuhan.

b)      Pembangunan Tubuh babel, gereja palsu, mempelai wanita setan. Ini proyeknya setan.

 

Kalau tidak aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus, pasti aktif dalam pembanguunan Tubuh Babel.

Roma 6:16-18

6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

 

Sekarang kita hamba kebenaran, kalau tidak aktif melayani nanti kembali menjadi hamba dosa. Ayo aktif melayani Tuhan, masuk proyek Allah yang besar, pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.

 

Jadi kalau disimpulkan dasar pembangunan Tubuh Kristus adalah hati yang sukarela dan tulus memberi sebagai hasil baptisan air yang benar. Kalau baptisannya belum seperti Yesus berarti belum benar. Yang benar itu baptisan seperti Yesus.

 

Apa yang harus kita beri untuk Tuhan? Uang, harta, waktu, tenaga? Bukan hanya sebatas itu. Kembali kita lihat persiapan raja Daud, bahan-bahan apa yang dia siapkan.

I Tawarikh 29:2

29:2 Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku, yakni emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga untuk barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat banyak pualam.

 

a)      Kayu kita beri kepada Tuhan. Kita tidak bicara kayu yang jasmani. Dulu Daud menyiapkan bahan untuk pembangunan Bait Allah secara jasmani, sekarang kita menyiapkan bahan untuk pembangunan Bait Allah secara rohani, jadi kayunya di sini kayu secara rohani.

Lukas 23:31

23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"

 

Waktu itu Yesus sedang memikul salib menuju bukit Golgota, lalu para perempuan menangisi Yesus. Yesus katakan jika orang berbuat demikian dengan kayu hidup (maksudnya adalah Yesus), apa yang akan terjadi dengan kayu kering (manusia daging). Jadi kayu ini adalah kedagingan kita yang penuh dengan hawa nafsu, emosi, ambisi, dengan keinginannya, tabiatnya, perbuatannya, harus rela dirobek, rela dimatikan! Juga kedagingan dalam pelayanan harus dimatikan, jangan ada ambisi.

 

b)      Tembaga dan besi. Itu merupakan kutukan akibat dosa.

Imamat 26:18-19

26:18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu,

26:19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga.

 

Jadi memberi tembaga dan besi artinya dosa-dosa yang mendatangkan kutuk kita akui dan selesaikan, akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Segala pemberian kita untuk pekerjaan Tuhan, tenaga, waktu dan harta kalau masih pertahankan dosa tidak ada gunanya, hanya sia-sia!

 

Mengaku dosa = mempersembahkan korban kepada Tuhan!

Hosea 14:2-3

14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.

14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

 

Ayo persembahkan pengakuan dosa, selesaikan dosa kepada Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus mau selesaikan, mau Dia teguk dan hapus semuanya. Di kayu salib waktu Yesus sudah mau menyerahkan nyawa, Dia berseru ‘Aku haus’. Lalu disodorkan anggur asam bercampur empedu, itulah dosa-dosa manusia, Dia teguk dikayu salib. Setelah itu Yesus berseru ‘sudah selesai!’. Yesus mampu menyelesaikan segala dosa, yang penting kita akui, kita bawa persembahan pengakuan dosa kita kepada Tuhan. Segala dosa, sebesar apapun, semerah apapun, kalau kita akui pasti Tuhan ampuni. Tuhan mau memakai kita, jangan melayani dengan menambah dosa, melayani harus dengan tanda pertobatan, dosanya harus dibuang. Lain kali orang Kristen karena sudah berbuat dosa dia malu, pelayanannya dia buang, dosanya malah yang dipertahankan, itu salah!

 

c)      Batu permata. Ada 2 pengertiannya:

1)      Segala kebanggaan dan harga diri yang membuat hati menjadi keras, harus ditanggalkan. Kedudukan dan kekayaan kadangkala membuat sulit untuk melembutkan hati menerima teguran Firman. Contohnya raja Saul, sudah mengalami keadaan terjepit karena menghadapi musuh, Samuel belum datang. Sementara Samuel harus mempersembahkan korban keselamatan bagi bangsa Israel supaya mereka waktu perang diselamatkan oleh Tuhan. Raja Saul menunggu hari pertama, hari kedua, hari ketiga, bangsa Israel yang lain sudah cemas dan takut, mulai pulang dan berserak-serak. Ada yang sampai menerobos sungai Yordan yang sementara banjir. Saul mulai terdesak, lalu dia memberanikan diri mempersembahkan korban keselamatan. Baru selesai mempersembahkan korban, Samuel datang, ditegurlah oleh Samuel ‘perbuatanmu ini bodoh! Mengapa kamu berbuat demikian’ . “Bagaimana bapak tidak datang-datang, rakyat mulai berserak, orang sudah meninggalkan saya” di sini harga dirinya dia pertahankan, kebanggaannya, kedudukannya, jabatannya.

I Samuel 13:8,13-14

13:8 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.

13:13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

13:14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

 

Samuel mau meninggalkan Saul tetapi Saul berkata hargai juga aku ini sebagai raja, ayo ikut bersama-sama dengan saya. Samuel ikut dengan hati yang luka, tetapi saat itu Roh Allah meninggalkan Saul. Harga diri, kebanggaan-kebanggaan seringkali membuat kita menjadi keras hati, sulit menerima teguran Firman.

 

I Samuel 15:27-31,35

15:27 Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak.

15:28 Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu.

15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."

15:30 Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."

15:31 Sesudah itu kembalilah Samuel mengikuti Saul. Dan Saul sujud menyembah kepada TUHAN.

15:35 Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.

 

Jangan terjadi pada kita. Karena harga diri, kebanggaan, gengsi, yang sulit kita tanggalkan sehingga kita menolak teguran Firman dan masih minta dihormati lagi!

 

2)      Batu permata itu kecakapan atau kemampuan kita, ayo berikan kepada Tuhan.

Amsal 31:10

31:10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.

 

Talenta kita pakai untuk kemuliaan Tuhan. Tetapi jangan hitung-hitungan dengan Tuhan. kecakapan kemampuan kita ayo berikan untuk pekerjaan Tuhan.

 

d)      Perak, itu lidah atau mulut hanya untuk memuliakan Tuhan.

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Sebagai hamba Tuhan jangan jadi hamba Tuhan pelayanan, Tuhan tukang gosip, tukang fitnah, tukang omongi orang, jangan! Biarlah dipakai untuk memuliakan Tuhan.

 

e)      Emas, itulah telinga yang dengar-dengaran. Telinga hanya untuk mendengar dan dengar-dengaran kepada Tuhan. Yang dituntut dari seorang hamba adalah ketaatannya. Coba kita bayar seseorang untuk bekerja di kebun kita, kita suruh buat begini malah dia buat begitu. Kira-kira besok masih mau kita bayar lagi dia? Pasti tidak mau, lebih baik cari yang lain. Jadi yang dibutuhkan dari seorang hamba adalah ketaatannya.

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

Dulu kami di Lempinel dididik, kalau mau berhasil harus taat! Bukan hanya waktu enak-enak, waktu menderita juga kita harus taat.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Kalau pengerja itu diuji ketaatannya waktu sudah capek, masih disuruh lagi.

 

Kalau disimpulkan apa yang bisa kita beri untuk Tuhan? Seluruh hidup kita! Daging kita, dosa, kebanggaan, kecakapan dan kemampuan, lidah, telinga atau ketaatn, seluruh hidup kita beri kepada Tuhan. Mungkin ada yang digerakan menjadi hamba Tuhan sepenuh, berikan kepada Tuhan.

II Korintus 9:7-8

9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

 

Ayo kita memberi dengan sukacita. Latihan Zangkoor bersukacita, main musik bersukacita, semuanya bersukacita, semua kita kerjakan untuk Tuhan. Ini hasil yang kita nikmati kalau kita bisa memberi seluruh hidup kita dengan sukarela dan dengan tulus hati, maka Tuhan akan melimpahkan kasih karuniaNya kepada kita. Ini lebih dari uang bermilliar-milliar, lebih dari apapun yang ada di dunia ini. Rasul Paulus berkata di saat aku lemah, di situ aku kuat, cukuplah kasih karuniaMu bagiku.

 

Untuk apa kasih karunia Tuhan?

a)      Memelihara kita dengan berkecukupan. Tuhan tidak pernah menipu, kita memberi untuk Tuhan bukan untuk kita dimiskinkan oleh Tuhan. Tidak mungkin Tuhan berbuat seperti itu! Malah Tuhan memelihara kita secara berkecukupan. Artinya di saat kita butuh, Tuhan sediakan.

 

Seperti itulah waktu kami baru merintis pelayanan di Tonusu, secara ekonomi tidak mungkin hidup. Tetapi beri seluruh hidup kepada Tuhan, melayani Tuhan, Tuhan pelihara secara berkecukupan. Tidak pernah hutang, disaat butuh Tuhan sediakan. Mau ikut KKR Tuhan sediakan, ada-ada saja berkat. Tidak pernah kami alpa Surabaya Malang karena itu memang priortias untuk kami ikut. Tuhan sediakan semua, Tuhan cukupkan apa yang menjadi kebutuhan kami. Dalam membangun gereja, waktu tukang tidak butuh bahan yang tidak ada juga. Begitu tukang bilang ‘om mau beli ini’ ada saja berkat dari Tuhan, Tuhan cukupkan semuanya. Tuhan kasih buah nikah, untuk keperluan bayi banyak sekali, saat butuh Tuhan sediakan. Saat isteri saya butuh perawatan, harus operasi dengan biaya yang lumayan besar, Tuhan cukupkan, Tuhan sediakan. Bahkan Tuhan jamah hati yang mengurus bagian keuangan, biaya kami  dikorting, malah diarahkan bpjs saja.

 

Kami juga belajar dari orang tua kami, waktu kami kecil, saat butuh Tuhan cukupkan, selalu ada. Saya tahu bagaimana sulitnya orang tua kami dahulu, tetapi Tuhan sediakan.

 

b)      Berkelebihan dalam segala kebajikan.

Wahyu 19:9

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Wahyu 19:9 (Terjemahan Lama)

19:9 Lalu katanya kepadaku, "Suratkanlah demikian ini: Berbahagialah segala orang yang dijemput kepada perjamuan kawin Anak domba itu." Maka katanya kepadaku, "Inilah yang sebenar-benar perkataan Allah."

 

Kasih karunia Tuhan membuat kita berkelebihan dalam pelbagai kebajikan artinya memberikan pakaian mempelai kepada kita, untuk masuk pesta nikah Anak Domba. Kebajikan itu adalah perbuatan benar dan baik sesuai Firman.

 

2.      Membangun di atas dasar. Dasarnya sudah bagus, sudah kuat yaitu sukarela, tulus, memberi, lalu kita membangun di atasnya.

I Raja-raja 6:7

6:7 Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besi pun selama pembangunan rumah itu.

 

Waktu pembangunan Bait Allah tidak ada bunyi perkakas besi, tidak ada bunyi palu terdengar. Artinya membangun Tubuh Kristus harus dengan hati damai sejahtera. Kita mau menggelar ibadah persekutuan, kalau hati tidak damai kita mau membangun apa. Membangun bangunan secara fisik tetapi hati tidak damai, bangunan fisik terselesaikan tetapi rohani amburk, buat apa! Menyanyi paduan suara tetapi hati tidak damai, membangun apa itu! Main musik hati tidak damai, khotbah hati tidak damai, apa yang dibangun! Pembangunan Tubuh Kristus hati harus damai sejahtera, tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging. Disakiti, dibenci, difitnah, digosipkan, diam saja, tenang saja. Damai itu erat kaitannya dengan kesucian, semakin suci semakin damai.

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

Ayo upayakan hidup damai, upayakan kekudusan. Secara jasmani kita punya banyak upaya untuk ini untuk itu, untuk sekolah, untuk masa depan anak. Untuk segala macam yang diurus di dunia ini kita berusaha, berupaya mengejar semuanya. Tetapi bagaimana yang rohani? Kaum muda silahkan kejar cita-cita, upayakan sekolah setinggi-tingginya, kerja segiat-giatnya, tetapi jangan lupa usaha yang utama mengejar hati damai, kejar kekudusan. Kalau sudah damai dan suci maka mata bisa memandang Tuhan. Artinya dalam pelayanan meneladani Yesus, bukan melayani sesuka hati, seenaknya sendiri. Apa teladan dari Yesus?

Yohanes 4:34

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Taat dan setia. Orang kalau sudah kesuciannya menurun, kesetiaannya pasti merosot. Bolong-bolong itu karena tidak suci! Kalau sudah hati damai dan suci maka bisa memandang Tuhan, melayani meneladani Yesus yaitu bisa taat pada Firman Tuhan dan setia sampai garis akhir, sampai selesai, sampai Tubuh Kristus terbentuk. Sampai kapan saya menjadi paduan suara? Sampai Tubuh Kristus terbentuk. Sampai kapan saya jadi pemain musik? Sampai Tubuh Kristus terbentuk. Sampai kapan saya jadi gembala? Sampai Tubuh Kristus terbentuk. Tidak ada istilah pensiun. Layani Tuhan sampai Tubuh Kristus terbentuk, kita masuk Yerusalam Baru selama-lamanya bersama dengan Tuhan, selama-lamanya melayani Tuhan.

 

Taat dan setia sampai garis akhir, pasti tidak akan melihat kekurangan orang, dia tidak akan gampang tersandung. Karena matanya hanya melihat Tuhan. Ngapain mau lihat kekurangan orang, itu urusannya dengan Tuhan. Entah dia duduk, entah dia berdiri, itu urusannya dengan Tuhan. Tidak usah kita pusing. Kenapa dia dipakai, padahal dia begini begitu. Itu urusannya dia! Yang penting saya mengejar kekudusan, kejar damai sejahtera, saya disucikan, saya dipakai Tuhan.

 

Kalau terlalu banyak lihat orang pasti tersandung. Paduan suara koq bajunya begini, koq rambutnya warna begitu. Firman Tuhan sudah sampai sama dia tetapi dia tetap berbuat seperti itu, itu urusannya dia dengan Tuhan. Urusan saya melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.

 

Lain kali manusia suka lihat yang kurang-kurang setelah itu diikuti. Itu bisa singer pirang, saya juga mau pirang. Tidak usah urus itu! Lihat Tuhan! Suci, damai, kita melihat Tuhan, bukan lihat manusia. Pelayanan kita tidak akan pernah tersandung dan kita melayani sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.

 

Di mana tempat kita dibangun menjadi Tubuh Kristus? Batu itu diambil di tempat penggalian.

Kejadian 49:24

49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,

 

Batu ini ada kaitannya dengan gembala, tempat penggalian = tempat penggembalaan. Jadi kita dibangun di dalam penggembalaan. Tekuni penggembalaan, di situ kita bagaikan batu keras yang digali dan dibentuk oleh Tuhan. Kita ini bangsa kafir, bangsa kafir digambarkan seperti batu keras dan tidak beraturan bentuknya. Dalam tempat penggalian itulah dibentuk. Setelah terbentuk dengan bagus, dibawalah ke Yerusalem dan disusun menjadi bangunan Bait Allah. Ayo masuk dalam penggembalaan, disitu kita dibentuk.

 

Kita dibentuk dengan apa?

a)      Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Kita dibentuk dengan Firman yang keras seperti Palu, ini menunjukan Firman pengajaran yang benar yang keras menyucikan. Bentuk-bentuk yang tidak baik dipukul, dikeluarkan. Sampai yang ada tinggal hanya bentuk kebenaran, kesucian dan kemuliaan. Bentuk-bentuk yang tidak baik, kenajisan dan kejahatan buang semuanya! Biarlah yang ada pada kita hanya bentuk kebenaran, bentuk kesucian.

 

b)      Kalau sama-sama sama benar, sama suci pasti bisa terbangun, bisa bekerja sama dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Batu dengan batu yang sudah sama-sama ada bentuknya disusun. Tetapi kadangkala ketika batu itu disusun masih ada tonjolannya sedikit maka digesek. Jadi yang kedua kita dibentuk dengan cara digesek dengan sesama. Jangan heran kalau ada pergesekan dengan sesama. Suami dan isteri dikasih baku gesek supaya pas.

Amsal 27:17

27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

 

Siapa yang pecah tidak dibawa ke Yerusalem. Kalau tersinggung, tersandung, tinggal di penggalian, tidak dipakai, dia terbuang! Begitu kita diizinkan digesek lewat perkataan atau perilaku seseorang, kita harus bersyukur, berarti saya mau dikasih pas, mau disusun dengan sesama, bisa menjadi Tubuh Kristus. Bait Allah itu bukan cuma 1 batu tetapi tersusun dari beberapa batu. Bangunan gereja ini kalau cuma 1 batu belum bisa disebut bangunan. Bangunan itu terdiri dari ribuan bahkan jutaan batu yang disusun. Coba kalau saya tersinggung lalu tidak mau ibadah, nanti kalau ibadah saya lihat dia lagi, saya di rumah saja online, itu berarti tidak mau digesek. Saya merasa terganggu dengan sikapnya, saya mau datang baik-baik bicara dengan dia ‘minta maaf yah, kamu itu begini begitu, terganggu hati saya!’. Yang satu juga minta maaf ’minta maaf perilaku saya tidak baik’. Sudah selesai, batunya sudah pas. Tetapi kalau dibilangi seperti itu malah berkata ‘cuma begitu leh’ itu bicaranya orang yang pecah seperti itu!

 

Dalam rumah tangga juga digesek. Saya dengan isteri saya banyak kali digesek. Sampai pernah saya keras. Saya kira kalau saya keras dia mau lunak, eh sama saja, keras dengan keras. Saya duduk di tempat belajar saya, dia di kamar menangis. Akhirnya sadar sendiri, saya datang minta ampun, dia juga minta ampun. Sudah selesai. Tidak ada rumah tangga yang mulus-mulus.

 

Dalam penggembalaan juga kita dengan sesama dikasih baku gesek. Syukur kita punya Firman. Waktu dikasih baku gesek ada Firman yang membuat kita bisa saling berdamai satu dengan yang lain.

 

Untuk membentuk kita, Firman itu harus diulang-ulang. Seperti orang memalu dan memahat harus diulang-ulang. Begitu juga waktu kita dikasih baku gesek, kadang diulang-ulang supaya terbentuk betul. Kadang sudah digesek, dilihat lagi masih tidak bagus ini, digesek lagi. Jangan mundur, bertahan dalam Firman pengajaran, disucikan oleh palu Firman pengajaran.

 

Yang terutama harus dihancurkan palu yang keras adalah hati yang keras.

Markus 16:14,19

16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.

16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

 

Sebelum Yesus terangkat ke sorga, Dia membentuk dulu hati murid-muridNya. Hati yang keras, hati yang tidak percaya ini harus disucikan lebih dahulu baru Yesus terangkat ke sorga. Sekarang kita menanti kedatangan Yesus kedua kali, hati kita yang keras dan tidak percaya ini harus disucikan.

 

Katanya pengajaran tetapi pendeta itu dengan pendeta sana baku gesek, ini bukan pengajaran yang benar, saya tinggalkan saja. Jangan! Kalau ada yang lihat seperti itu berarti sedang dikasih baku gesek supaya ketemu. Yang suci hatinya bertahan, yang tidak suci dia pecah. Pembangunan Bait Allah terjadi saat kegoncangan, jadi jangan heran kalau ada kegoncangan-kegoncangan terjadi.

 

Hati yang keras disucikan, hati yang tidak percaya disucikan. Menjadi hati yang lembut dan hati yang percaya.

 

Jika kita tidak mau tergembala, tidak mau disucikan, kita tetap batu keras, batu yang tidak ada bentuk yang hanya terbuang dalam lumpur dosa. Sampai nanti masuk dalam kesempurnaan kejahatan, kenajisan. Itulah Babel, bagaikan batu kilangan yang dilempar ke dalam laut dan tidak akan pernah ditemukan lagi. Ini orang yang tidak tergembala, tidak mau disucikan, tidak mau masuk dalam proses pergesekan, dia tetap batu kilangan yang dilempar ke laut dan tidak akan ditemukan lagi.

Wahyu 18:21

18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

 

Tamatlah riwayat rohaninya, tidak ditemukan lagi. Mana hamba Tuhan itu? Tidak ditemukan lagi di mana rimbanya. Masih ada orangnya tetapi sudah bukan hamba Tuhan. Jangan terjadi, jangan ada yang hilang dari antara kita. Terus bertahan hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Miliki hati suci dan hati damai, pandang Tuhan saja. Kalau kita digodok oleh Tuhan, diam, tetap berserah kepada Tuhan, terima penyucian sekeras apapun sampai daging ini betul-betul tidak bersuara lagi.

 

Biarlah kita mau digembalakan, mau disucikan. Kita adalah batu hidup. Kehidupan yang mau tergembala, disucikan, dipakai Tuhan, dia disebut batu hidup. Artinya dipercaya oleh Tuhan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

I Petrus 2:5

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Kalau namanya batu hidup, yakinlah, di mana saja, dalam situasi kondisi apa saja, kapan saja, kita hidup dari kemurahan Tuhan yang besar. Bukan hanya hidup, bahkan hidup kita ditata rapi dan indah oleh Tuhan.

Efesus 2:20-22

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

 

Ketika dikasih baku gesek dengan sesama jangan tinggalkan pelayanan. Kalau tinggalkan pelayanan berarti hidupnya tidak jadi rapi, terbongkar! Tidak ada indahnya sama sekali, sampai bernasib seperti Yudas, tidak ada keindahan sama sekali dalam hidupnya, malah  perutnya koyak, isi perutnya terbongkar.

 

3.      Penyelesaian atau finishing yaitu menjadi kehidupan yang kuat teguh hati. Jadi kita bicara soal hati semuanya.

I Tawarikh 28:20

28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

 

Apapun yang dihadapi, tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar, tetap hidup benar dan suci, tetap setia berkobar melayani Tuhan dan tetap menyembah Tuhan. Lain kali waktu menghadapi sukacita, bahagia, berkat-berkat, malah tumbang! Karena tidak kuat teguh hati. Waktu hamba Tuhan baru merintis, dia sungguh-sungguh melayani. Waktu sudah diberkati sudah jarang khotbah sampai tinggalkan pelayanan. Begitu juga kaum muda, belum dapat apa-apa di dunia ini, masih sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan. Begitu sudah dapat ijazah, dapat pekerjaan yang mapan, tidak kuat teguh hati, ambruk, hilang. Atau ketika kita dihimpit dalam kesulitan dan kesusahan, kalau tidak kuat teguh hati, bisa ambruk, tidak selesai bangunannya.

 

Ayo jadilah kehidupan yang kuat teguh hati, apapun yang dihadapi, baik suasana berkat, kesusahan, penderitaan tetap pegang teguh pengajaran, tetap hidup benar dan suci, tetap setia berkobar-kobar melayani Tuhan, tetap menyembah Tuhan.

 

Tantangan yang kita hadapi menjelang Tubuh Kristus selesai terbentuk akan semakin hebat. Kegoncangan yang kita hadapi akan semakin hebat. Dan kegoncangan ini bukan hanya di bumi tetapi juga di langit.

Hagai 2:7-10

2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; 

2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

2:10 Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

 

Kegoncangan akan semakin hebat, baik kegoncangan di bumi dan juga di langit. Kegoncangan di bumi adalah kegoncangan secara jasmani, di mana-mana goncang, baik gempa, bencana alam, kegoncangan ekonomi, masalah pencobaan, ujian yang semakin hebat hari-hari terakhir ini kita hadapi. Juga kegoncangan di langit, kegoncangan secara rohani, makin banyak muncul ibadah-ibadah palsu, ajaran-ajaran palsu yang membingungkan, akibatnya jadi goncang. Makanya kuat teguh hati, biar orang mau ibadah bagaimana, mau jungkir balik, ajarannya macam-macam, tetap pegang teguh pengajaran yang benar. Saya ingat penglihatan bapak gembala dulu, Tuhan berkata umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar untuk terhindar dari kekacauan ibadah di akhir zaman. Kita sudah punya polanya, pengajaran Tabernakel, ini kita pegang teguh, jangan mau tergoncang.

 

Sudah Tuhan jamin, kalau kita kuat teguh hati Tuhan menyelesaikan semuanya. Kita terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, segala masalah pergumulan kita juga selesai. Tetap kuat teguh hati, Tuhan Yesus sudah mau datang. Dia naik ke Sorga dan Dia akan datang kembali. Kenaikan Yesus dan kedatanganNya dengan cara yang sama di awan-awan yang permai, untuk menjemput gereja Tuhan yang sempurna, kehidupan yang kuat dan teguh hati, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal. Saat mulai lemah dan loyo pandang korban Kristus. Terima perjamuan suci supaya kita kembali kuat dan teguh hati.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar