20240515

Kebaktian PA Imamat, Rabu 15 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita masih mempelajari Imamat pasal 26 tentang kutukan kedua bagi orang yang tidak mau taat kepada Firman yaitu pedang atau perang. Pedang penghukuman Tuhan ini menimbulkan 5 dampak:

1.      Berserak-serak atau pecah belah (ayat 33)

2.      Kota-kota menjadi reruntuhan (ayat 33)

3.      Tanah menjadi tandus (ayat 33)

4.      Kecemasan atau ketakutan (ayat 36-39)

5.      Hancur lebur (ayat 39)

 

Kita membahas dampak yang kelima yaitu hancur lebur.

Imamat 26:39

26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.

 

Orang Israel yang tidak taat akan hancur lebur dalam penghukuman Tuhan di negeri pembuangan. Ini juga sudah dinubuatkan oleh nabi Yeremia.

Yeremia 44:11-14,27

44:11 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mau menujukan wajah-Ku terhadap kamu untuk kecelakaanmu, yakni Aku mau melenyapkan segenap orang Yehuda.

44:12 Aku mau mencabut sisa Yehuda yang berniat hendak pergi ke tanah Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana; mereka semuanya akan habis mati di tanah Mesir; mereka akan rebah mati karena pedang dan akan habis mati karena kelaparan, dari yang kecil sampai kepada yang besar; mereka akan mati karena pedang dan karena kelaparan dan mereka akan menjadi kutuk, kengerian, kutukan dan aib.

44:13 Aku mau menghukum mereka yang diam di tanah Mesir, sama seperti Aku telah menghukum Yerusalem, yaitu dengan pedang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar,

44:14 sehingga dari sisa Yehuda, yang telah pergi ke tanah Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana, tidak ada seorang pun yang terluput atau terlepas untuk kembali ke tanah Yehuda, ke mana hati mereka sangat rindu untuk diam di sana lagi; sungguh, mereka tidak akan kembali, kecuali beberapa orang pengungsi."

44:27 Sesungguhnya Aku berjaga-jaga untuk kecelakaan mereka dan bukan untuk kebahagiaan mereka; setiap orang Yehuda yang ada di tanah Mesir akan dihabiskan oleh pedang dan oleh kelaparan sampai mereka punah sama sekali.

 

Waktu itu orang Yehuda meminta nasihat kepada nabi Yeremia, apa yang harus melakukan menghadapi serangan dari raja Babel yaitu Nebukadnezar. Lalu Tuhan datang lewat Firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia, jangan pergi ke Mesir, tetapi mereka tidak mau mendengar dan malah pergi ke Mesir. Maka Firman Tuhan datang lagi, sisa Yehuda yang ada di Mesir akan habis semua! Mereka ke Mesir tujuannya menghindar dari Nebukadnezar, tetapi malah habis binasa. Bahkan dikatakan Tuhan sampai berjaga-jaga untuk kehancuran sisa Yehuda yang ada di Mesir. Betul-betul dijaga jangan sampai ada yang luput.

 

Kita mohon kemurahan Tuhan, jangan sampai pedang penghukuman Tuhan jatuh atas kita karena tidak mau taat pada Firman Tuhan sehingga akhirnya rohani hancur lebur, tidak ada sisa.

 

Tanda orang yang rohaninya sedang hancur lebur adalah pergi ke Mesir = melekat pada dunia. Mesir gambaran dunia.

 

Ada 3 pengaruh dunia yang membuat rohani hancur lebur.

1.      Menjadi sahabat dunia.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Praktek menjadi sahabat dunia adalah tidak setia dalam ibadah pelayanan karena pengaruh dunia. Baik itu karena kesibukan dunia, kesenangan dunia dan juga kesulitan dunia.

 

Tidak setia = malas dan jahat.

Matius 25:26,30

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Jahat itu pasangannya najis. Jadi kalau sudah malas beribadah melayani Tuhan, pasti jahat, pasti najis! Jahat mulai dari mulutnya.

Matius 25:24

25:24  Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

 

Sudah tidak setia beribadah, mulutnya lagi jahat! Salahkan Tuhan, salahkan hamba Tuhan, salahkan Firman. Kita harus hati-hati, kalau sudah malas, jahat, pasti najis. Orang seperti ini tidak berguna dalam pembangunan Tubuh Kristus dan dilemparkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Apa itu? Itulah zaman aniaya antikristus.

 

2.      Mengasihi dunia.

I Yohanes 2:15-17

2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Praktek mengasihi dunia:

a)      Jatuh dalam keinginan mata, yaitu:

Kejadian 3:6

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

 

Jatuh dalam dosa makan minum, narkoba, minuman keras, rokok dan sebagainya. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan banyak yang jatuh dalam dosa ini. Juga hamba Tuhan yang sudah dipakai, tiba-tiba hilang dan jatuh dalam dosa makan minum.

 

b)      Jatuh dalam keinginan daging, yaitu:

Kejadian 6:2

6:2  maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

 

Jatuh dalam dosa kawin mengawinkan yaitu dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Jaga, pacaran, menikah, jangan berdasarkan keinginan daging! Sebab kalau berdasarkan keinginan daging hanya akan mengarah pada dosa kawin mengawinkan. Kawin campur, anak-anak Allah dengan anak-anak manusia. Anak-anak Allah ini keturunan Allah lewat jalur Set, anak-anak manusia itu keturunan Adam lewat jalur Kain. Kawin campur, kawin cerai, sampai sudah seks bebas, sudah dengan siapa saja yang dia ingini. Tanpa surat, tanpa dibawa ke gereja, sudah bebas saja.

 

c)      Jatuh dalam keangkuhan hidup. Kita belajar dari Hawa, mau sama dengan Tuhan tetapi tidak mau taat pada Firman, dia pakai caranya sendiri.

Kejadian 3:4-6

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

 

Banyak orang Kristen seperti itu, hamba Tuhan pelayan Tuhan kalau menyanyi ‘ku mau sepertiMu Yesus’ sampai tutup mata, angkat tangan, mau sama dengan Tuhan tetapi tidak taat pada Tuhan.

 

Roh tidak taatnya Hawa menurun sampai di zaman Israel dan menular sampai di zaman akhir ini.

1)      Di zaman Israel, salah satu contohnya:

Bilangan 21:5

21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

 

Makanan hamba yang mereka maksud adalah manna. Mereka muak terhadap manna, manna itu Firman penggembalaan. Bayangkan Firman yang sudah memelihara hidupnya selama ini, sudah memberkati, sudah membenahi hidupnya, dalam satu titik dia muak, dia bosan terhadap Firman penggembalaan.

Mazmur 78:23-25

78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Roti itu Firman, malaikat= gembala. Jadi roti malaikat= Firman penggembalaan. Awalnya, puji Tuhan saya diberkati, puji Tuhan nikahku tertolong, puji Tuhan ekonomiku tertolong, puji Tuhan pelayananku tertolong. Lama-lama di satu titik dia bosan, apalagi kalau Firman penggembalaan sudah diulang-ulang. Orang yang bosan mendengar Firman penggembalaan, termasuk main-main, marah waktu ditunjuk dosanya adalah orang paling angkuh, paling sombong. Sementara Tuhan dalam memberi makan umatNya dengan Firman penggembalaan, Tuhan membungkuk, menghargai FirmanNya. Lalu kita yang dikasih makan tidak menghargai, itu betul-betul orang paling angkuh, paling sombong, sebentar lagi jatuh!

Hosea 11:4

11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.

 

Istilah membungkuk itu Tuhan menghargai FirmanNya. Kita ini tinggal membuka mulut menerima makan, jangan sampai tidak menghargai Firman. Tuhan tolong kita, semua di sini menghargai Firman penggembalaan. Semoga kita semakin menaruh minat terhadap Firman Tuhan, bukan malah bosan. Tetapi semakin bergairah, bergembira, menikmati saat-saat pemberitaan Firman.

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Ada 2 sisi di sini, gembala dan jemaat harus sama-sama menikmati. Saya sebagai gembala dalam mempersiapkan Firman harus menikmati. Jangan sampai saya merasa bosan, capek atau meremehkan merasa gampang persiapan Firman itu. Jemaat juga menikmati mendengarkan Firman. Sama-sama menikmati, tidak bosan sehingga rohani kita bertumbuh sampai pada kedewasaan, sempurna, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

2)      Di zaman akhir

II Timotius 4:3-4

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Di zaman akhir sudah tidak bisa mendengar ajaran sehat sehat, Firman pengajaran yang benar karena lebih suka mendengar dongeng yaitu firman yang tidak tertulis di dalam Alkitab, hanya menyenangkan telinga, mengenakan daging. Dongeng itu pengantar tidur bagi anak-anak. Makanya gereja Tuhan tidak pernah bertumbuh rohaninya karena hanya mendengar dongeng terus. Kalau baca ayat 1 2 kali masih senang, keempat kali, kelima kali mulai tutup Alkitabnya. Tetapi kalau dongeng, yang tidak tertulis di dalam Alkitab, itu digemari, disenangi.

 

Inilah praktek keangkuhan hidup, mengasihi dunia, rohaninya akhirnya tertidur, tidak aktif di dalam pelayanan.

 

 

 

3.      Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Jangan jadi serupa dengan dunia. Mulai dari penampilan, ayo penampilan hamba Tuhan, pelayan Tuhan, orang Kristen, jangan serupa dengan dunia. Kalau orang dunia penampilannya tidak sopan, kita orang Kristen jangan ikut-ikut seperti itu. Apalagi kita mau datang beribadah, lalu penampilannya seperti orang mau rekreasi, mau santai. Coba kita menghadap pejabat di dunia ini, apakah kita tampil sesuka hati, pasti dengan pakaian formal. Sekarang kita menghadap Raja di atas segala raja, masakan penampilan kita sesuka hati. Ada yang beralasan Tuhan melihat hati. Memang Tuhan melihat hati, tetapi bagaimana juga penampilan kita. Kita beribadah dengan rasa takut akan Tuhan. Rasa takutnya bagaimana? Yah penampilannya dijaga, berpakaian yang sesuai untuk beribadah.

 

Kemudian tabiat kita jangan serupa dengan orang dunia, perkataan, perbuatan bahkan ibadah kita jangan serupa dengan dunia. Dikatakan berubahlah oleh pembaharuan budimu. Jadi kalau serupa dengan dunia tidak akan pernah berubah! Kita tidak usah tiru-tiru yang jelek, kita sesuai Firman saja.

 

Orang yang berubah bisa membedakan mana kehendak Allah, mana yang baik, mana yang berkenan kepada Allah. Berarti orang yang serupa dengan dunia tidak tahu membedakan mana pengajaran yang benar, mana pengajaran yang salah, mana yang rohani, mana yang duniawi, mereka campur saja! Akhirnya tidak tahu membedakan mana yang rohani, mana yang jasmani, mana yang baik mana dosa. Makanya jangan masukan cara-cara dunia di dalam ibadah pelayanan, nanti sekalipun beribadah-beribadah tidak akan pernah berubah. Termasuk dalam organisasi gereja, jangan pakai cara-cara dunia.

 

Saya pernah mendengar khotbah Pdt. Pong Dongalemba waktu menyusun AD/ART dalam 1 malam saja selesai. Lalu beliau katakan jangan terlalu banyak aturan, kalau organisasi terlalu banyak aturannya, nanti menjadi sarang burung! Burung itu gambaran roh najis! Jadi kalau terlalu banyak aturan dunia dibawa masuk di  dalam organisasi, itu hanya menjadi sarang dosa, sarang kenajisan.

 

Kalau sudah melekat pada dunia, pasti tidak akan bisa berjaga-jaga. Sementara kita sekarang ini berada pada masa penantian kedatangan Yesus kedua kali. Jadi wajib hukumnya untuk berjaga-jaga. Karena Alkitab mengatakan kedatangan Yesus adalah seperti kedatangan seorang pencuri, sebab itu kita harus berjaga-jaga. Dalam kitab Wahyu sampai 2 kali disebut.

Wahyu 3:3; 16:15

3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.

16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

 

Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan. Berjaga-jaga ini adalah kebahagiaan ketiga. Kita ada pada masa penantian Yesus datang kembali, kita tidak tahu kapan Yesus datang. orang tidak tahu kapan pencuri datang, sebab itu harus berjaga-jaga. Ingat waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, disebutkan malam itu adalah malam berjaga-jaga bagi bangsa Israel, segenap pasukan Allah dan juga bagi Tuhan. Jadi berjaga-jaga merupakan tanda kelepasan dari dunia! Ayo berjaga-jaga, jangan melekat pada dunia ini sebab nanti Yesus datang namun orang itu dalam keadaan hancur lebur, tidak bisa menjadi Mempelai WanitaNya.

Keluaran 12:42

12:42 Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.

 

Tuhan berjaga-jaga untuk keselamatan kita, dari pihak kita juga harus berjaga-jaga. Kalau kita tidak mau berjaga-jaga, Tuhan tetap berjaga-jaga untuk kita, bukan lagi untuk keselamatan tetapi untuk mencelakakan, membinasakan dan menghukum.

Yeremia 44:27

44:27 Sesungguhnya Aku berjaga-jaga untuk kecelakaan mereka dan bukan untuk kebahagiaan mereka; setiap orang Yehuda yang ada di tanah Mesir akan dihabiskan oleh pedang dan oleh kelaparan sampai mereka punah sama sekali.

 

Ikut Tuhan jangan santai, jangan lengah, harus berjaga-jaga setiap waktu di dalam doa. Saat ada rekreasi dan liburan, hati tetap terarah kepada Tuhan, jangan sampai teledor berkata-kata, teledor berbuat. Terus berjaga-jaga. Jangan sampai Tuhan berjaga-jaga tetapi untuk kebinasaan kita.

 

Praktek tidak berjaga-jaga.

1.      Yeremia 42:5-6,20-21; 43:1-3

42:5 Berkatalah mereka kepada Yeremia: "Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami, jika kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN, Allahmu, kausampaikan kepada kami.

42:6 Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau, supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."

42:20 Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!

42:21 Tetapi, sekalipun aku memberitahukannya kepadamu pada hari ini, kamu tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, yaitu tidak menuruti segala sesuatu yang disuruh-Nya kusampaikan kepadamu.

43:1 Ketika Yeremia selesai mengatakan kepada seluruh rakyat segala firman TUHAN, Allah mereka, yang disuruh TUHAN, Allah mereka, disampaikannya kepada mereka, yaitu segala firman yang tersebut di atas,

43:2 maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,

43:3 tetapi Barukh bin Neria menghasut engkau terhadap kami dengan maksud untuk menyerahkan kami ke dalam tangan orang-orang Kasdim, supaya mereka membunuh kami dan mengangkut kami ke dalam pembuangan ke Babel."

 

Ini praktek tidak berjaga-jaga, menipu diri sendiri. Yaitu bertanya Firman, mendengar Firman tetapi tidak mau menerimanya. Waktu berdoa ‘Tuhan bukakan Firman bagi kami’ begitu Tuhan bukakan Firman malah tidak mau diterima. Ini praktek orang tidak berjaga-jaga, malah menuduh hamba Tuhan yang menyampaikan berita yang benar, menyampaikan Firman pengajaran yang benar itu pembohong. Itu adalah sikap yang congkak dan angkuh di hadapan Tuhan. Kalau datang bertanya Firman, untuk dilakukan. Sebagai hamba Tuhan saya saja sedih, bagaimana dengan Tuhan! Selalu yang datang bertanya itu nasihat tentang nikah, begitu dinasihati malah tidak didengar. Ini menipu diri sendiri, sikap yang congkak di hadapan Tuhan.

I Petrus 5:5

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

 

Ini adalah pasal penggembalaan. Jadi orang yang congkak, orang yang tidak mau melakukan Firman, sulit untuk merendahkan diri tergembala. Bagaimana dia bisa tergembala kalau gembalanya dia tuduh pembohong. Seperti orang Israel terhadap Yeremia ‘pembohong, Tuhan tidak pernah berfirman kepadamu’. Tadinya tanya Firman, setelah disampaikan Firman malah berkata mana ada Firman seperti itu. Jangan bertanya Firman kalau seperti itu!

 

Ini praktek menipu diri sendiri, bertanya Firman, mendengar Firman tetapi tidak mau praktek, bahkan menuduh hamba Tuhan itu sebagai pembohong.

 

2.      Yeremia 44:4-5

44:4 Terus-menerus Aku telah mengutus kepadamu semua hamba-Ku, para nabi, dengan mengatakan: Janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini!

44:5 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikan supaya berbalik dari kejahatan mereka dan tidak membakar korban lagi kepada allah lain.

 

Perhatian Tuhan terhadap umatNya adalah dengan terus menerus mengutus hamba-hambaNya menyerukan Firman. Sekarang menunjuk Firman penggembalaan terus diulang, terus diserukan kepada sidang jemaat.

 

Praktek tidak berjaga-jaga adalah tidak mau mendengar, tidak mau memperhatikan Firman Tuhan. Perhatian Tuhan lewat hamba Tuhan yang terus menerus menyampaikan Firman diabaikan dengan praktek tidak mau bertobat.

II Tawarikh 36:15-16

36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.

36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

 

Akibatnya tidak mungkin lagi pemulihan. Sama seperti orang Yehuda tadi, Tuhan berjaga-jaga terhadap kecelakaan mereka sehingga tidak mungkin lagi pemulihan. Jangan diolok utusan Tuhan sebab akibatnya ngeri, tidak mungkin lagi pemulihan! Kaum muda perhatikan sungguh-sungguh Firman Tuhan, hargai utusan Tuhan yang datang melawat kita. Itu adalah wujud kasih sayang Tuhan kepada kita. Kalau masih ada Firman penggembalaan diberitakan, diulang-ulang, ada hamba Tuhan datang melayani kita, itu wujud kasih sayang Tuhan. Jangan diabaikan, jangan dilawan, jangan diolok-olok, nanti berhadapan dengan Tuhan dan itu hanya mendatangkan kebinasaan.

 

3.      Yeremia 42:19; 43:4-7

42:19 TUHAN telah berfirman kepadamu, hai sisa Yehuda: Janganlah pergi ke Mesir! Camkanlah sungguh-sungguh, bahwa aku memperingatkan kamu pada hari ini!

43:4 Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara serta seluruh rakyat tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk tinggal di tanah Yehuda.

43:5 Lalu Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara itu mengumpulkan seluruh sisa Yehuda, yakni semua orang yang telah kembali dari antara segala bangsa, ke mana mereka telah berserak-serak, untuk menetap di tanah Yehuda, 

43:6 laki-laki, perempuan, anak-anak, puteri-puteri raja dan setiap orang yang telah dibiarkan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pada Gedalya bin Ahikam bin Safan; juga nabi Yeremia dan Barukh bin Neria.

43:7 Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.

 

Orang Yehuda lebih menuruti perkataan manusia untuk mencari perlindungan di Mesir dari pada menuruti perkataan Tuhan. Artinya orang yang tidak berjaga-jaga menganggap perkara dunia itu lebih menjamin pemeliharaan dan perlindungan hidupnya dari pada menuruti Firman Tuhan. Apa itu Firman bikin susah saja, lihat ini, saya menuruti Firman Tuhan tambah susah saya! Lebih baik ikuti cara dunia, lebih menjamin. 1 kali dia ikuti cara dunia malah berkata ‘ini buktinya saya tertolong’ dia lebih condong ke dunia. Dia lakukan lagi cara dunia ‘ini usahaku lebih maju, pelayanan lebih berkembang dari pada pengajaran-pengajaran. Akhirnya dia bawa masuk cara dunia, masuk lebih banyak jiwa. Dunia ini lebih menjamin baginya dari pada perkataan Tuhan. Sampai Firman Tuhan dianggap suatu beban, sabda yang dibebankan Tuhan.

Yeremia 23:33,34,36,38-40

23:33  Apabila bangsa ini — baik nabi ataupun imam — bertanya kepadamu: Apakah 1Sabda yang dibebankan oleh TUHAN?, maka jawablah mereka: Kamulah beban itu! Sebab itu kamu akan Kubuang dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

23:34 Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih berbicara tentang 2Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan Kulakukan pembalasan.

23:36 Tetapi 3Sabda yang dibebankan oleh TUHAN janganlah kamu sebut-sebutkan lagi, sebab yang menjadi beban bagi setiap orang ialah perkataannya sendiri, oleh karena kamu telah memutarbalikkan perkataan-perkataan Allah yang hidup, TUHAN semesta alam, Allah kita.

23:38  Tetapi jika kamu masih berbicara tentang 4Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, maka beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai ungkapan 5Sabda yang dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu mengatakan: Janganlah kamu berbicara tentang 6Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,

23:39 maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari hadapan-Ku, kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu.

23:40 Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan terlupakan."

 

6 kali mereka katakan sabda yang dibebankan Tuhan. Manusia diciptakan pada hari keenam jadi 6 itu angka daging. Orang yang tidak berjaga-jaga itu mempertahankan kedagingan dan hawa nafsunya, sehingga menganggap Firman Tuhan itu beban ‘masa tidak boleh begini tidak boleh begitu, terlalu ekstrim’ padahal Firman Tuhan mau membawa kita untuk selamat. Sehingga akibatnya aib dosanya menjadi kekal, tidak terhapuskan. Dosanya ditulis dengan pena besi di tanduk mezbah, tidak terhapuskan lagi.

 

Jadi jangan sampai perkara dunia kita anggap lebih menguntungkan dari perkara rohani. Firman Tuhan tidak menjamin, yang menjamin ini, menjamin itu. Siapa bilang! Firman Tuhan itu memberi hidup.

Yohanes 5:24; 6:63,68

5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

 

Banyak orang Kristen menganggap dunia itu lebih menguntungkan, semua cara dunia dia pakai, Firman sudah dia campur dengan filsafat dunia, karena dianggap itu lebih menjamin, lebih menguntungkan sehingga perkataan Tuhan, Firman pengajaran sudah dibuang. “Apa itu, terlalu ekstrim, terlalu keras, bikin susah, hanya menjadi beban’ akibatnya dosanya menjadi kekal. Sebenarnya di dalam Firman ada kehidupan. Hidup kekal saja Tuhan beri, apalagi hanya untuk hidup sehari-hari, jangan takut! Yesus saja berkata waktu Dia dicobai ‘manusia hidup bukan hanya dari roti saja tetapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah’. Inilah hidup kita dari Firman Tuhan kalau mau kita turuti dan kita praktekan pasti ada jaminan sekarang, masa depan sampai hidup yang kekal.

 

4.      Yeremia 44;16-17

44:16 "Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau,

44:17 tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan.

 

Bayangkan, mereka bilang waktu menyembah berhala mereka dapat makan, mereka bahagia dibandingkan waktu mereka beribadah kepada Allah. Betapa keras hatinya orang Yehuda pada waktu itu!

Yeremia 44:18-19

44:18 Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan."

44:19 Lalu perempuan-perempuan itu menambahkan: "Apabila kami membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, adakah di luar pengetahuan suami kami bahwa kami membuat penganan persembahan serupa dengan patungnya dan mempersembahkan korban curahan kepadanya?"

 

Kalau disimpulkan, orang Yehuda di sini sangat keras hati, Tuhan dibilangi palsu, ratu sorga atau berhala itu dianggap benar. Artinya untuk sekarang, pengajaran yang benar yaitu Kabar Mempelai dianggap palsu dan pengajaran yang palsu dianggap benar.

 

Yeremia 44:18

44:18 Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan."

 

Jadi mereka anggap kalau dengan Tuhan itu kekurangan segala-galanya. Artinya bagi kita sekarang, menganggap Firman pengajaran yang benar ini kurang bahan, tidak cocok dengan dunia akhir zaman, sehingga mulai ditambah dan dikurangi. Siapa pelakunya? Kalau orang di luar bisa dimaklumi karena tidak pernah merasakan. Ini yang sudah ada di dalam, sisa Yehuda itu adalah kehidupan yang sudah menikmati bagaimana ketika bersama dengan Tuhan, tetapi menganggap dengan Tuhan itu kekurangan. Sekarang ini sudah menikmati Firman pengajaran yang benar, menikmati Kabar Mempelai, bertahun-tahun sudah Tuhan tolong, bertahun-tahun pelayanannya diberkati, tetapi menganggap kurang bahan, tidak cocok dengan keadaan akhir zaman. Mulai ditambah dengan filsafat dunia. Mulai pendeta-pendeta kejar yang dunia, kejar gelar dunia, sekalipun tidak sesuai aturan yang benar yang penting dia dapat gelar.

 

Rasul Paulus murid dari Gamaliel, guru besar saat itu. Dia menerima didikan dari guru yang besar yang terpandang saat itu. Tetapi dia berkata dahulu yang aku anggap menguntungkan sekarang ku anggap rugi karena pengenalan terhadap Yesus. Jadi dia buang itu semua demi bisa mengenal Yesus dengan jelas. Tadinya dia memakai logikanya, pakai akalnya untuk mengenal Tuhan. Akhirnya dia buang, dia hanya pakai iman. Sekarang terbalik, orang dalam pengajaran yang tadinya pakai iman, malah mau pakai logika, mau ikut-ikutan orang di luar sana. Menganggap pengajaran itu kurang bahan. Bukan demikian! Saya bersaksi pengajaran ini tidak habis bahan. Saya masuk di Tonusu bulan 12 tahun 2012. Nanti tahun 2021 baru selesai pembahasan Injil Markus. Itu baru 1 buku, sekarang lanjut Injil Lukas. Di dalam pengajaran tidak pernah kehabisan bahan! Jangan diragukan, jangan campur-campur dengan filsafat dunia. Harus lanjut study cari ini cari itu demi bahannya tidak habis, tidak seperti itu!

 

Mereka katakan waktu dengan Tuhan kekurangan segala-galanya, tetapi waktu membakar persembahan untuk ratu sorga cukup makanan. Artinya sekarang, menurut mereka kalau dengan ajaran campur tidak akan pernah kekurangan bahan. Ajaran campur itu adalah makanan orang Israel di dalam pembuangan. Jadi kalau dalam gereja mengkonsumsi ajaran campur, hanya terbuang dari Tubuh Kristus. Biarlah kita fokus mau menikmati Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai yang telah kita terima dari pendahulu kita. Itu kita pegang teguh, tidak usah tambah kurang, tidak usah lirik yang lain. Seperti pesan Boas kepada Rut, tidak usah pergi ke ladang lain, nanti kamu disusahi di ladang lain, tinggal saja di ladang Boas.

Rut 2:8

2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.

 

Sekarang ini kalau pakai bahasa aslinya kelihatan lebih hebat. Boleh, silahkan kalau mengerti bahasa aslinya. Saya juga tetap belajar bahasa asli Alkitab, tetapi dijabarkan dengan ayat-ayat Alkitab sendiri. Alkitab Perjanjian Lama itu dengan bahasa Aram dan Ibrani. Kalau Perjanjian Baru itu bahasa Yunani. Seringkali merasa kalau sudah seperti itu bahan khotbahnya banyak. Padahal tekuni saja pengajaran, praktekan maka tidak akan habis bahan. Kita juga kalau praktekan Firman yang kita dengar maka secara jasmani juga kita tidak akan pernah habis. Rohani tidak akan kekurangan, jasmani juga Tuhan tidak akan biarkan kita kekurangan.

 

5.      Yeremia 44:11

44:11  Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mau menujukan wajah-Ku terhadap kamu untuk kecelakaanmu, yakni Aku mau melenyapkan segenap orang Yehuda.

 

Di sini Tuhan menunjukan wajahnya kepada orang Yehuda untuk kecelakaan mereka. Kenapa? Karena selama ini mereka tidak mau mencari wajah Tuhan, hanya bersekutu dengan ilah lain. Ini praktek kelima tidak mau berjaga-jaga yaitu tidak mencari wajah Tuhan = malas menyembah Tuhan. Menyembah itu mencari wajah Tuhan, memandang wajah Tuhan, berkata-kata dengan Tuhan. Kita tidak melihat wajah Tuhan dalam wujud nyata, tetapi dengan mata iman kita memandang wajah Tuhan. Buktinya dari wajah Tuhan terpancar sinar kemuliaan, kita semakin dibaharui. Semakin meningkat dalam penyembahan semakin berubah hidupnya.

 

Mazmur 17:15

17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

 

Ini kerinduan raja Daud, pagi hari mau mencari wajah Tuhan. Bagaimana dengan kita, pada pagi hari apa yang duluan dicari, wajah Tuhan atau cari handphone atau cari kopi atau yang lain.

 

Mari, biarlah kita meningkatkan doa penyembahan kita hari-hari terakhir ini, banyak menyembah Tuhan, mencari wajah Tuhan. Sepanjang malam ini kita mau mencari wajah Tuhan lewat doa penyembahan. Biar kita dipuaskan, ada kedamaian, ketenangan dalam kita mengikut Tuhan.

 

Angka 5 menunjuk 5 luka utama Yesus di kayu salib, 2 di tangan, 2 di kaki dan 1 di lambung. Ini menunjuk Korban Kristus. Jadi orang yang tidak berjaga-jaga adalah orang yang tidak menghargai Korban Kristus. Biarlah kita mau menghargai Korban Kristus. Hari-hari terakhir ini, waktu yang sisa ini, kita tidak tahu kapan Yesus mau datang, biarlah kita gunakan untuk senantiasa berjaga-jaga.

 

Praktek berjaga-jaga:

1.      Tergembala dengan benar dan baik, tekun dalam 3 macam ibadah pokok, tekun makan Firman penggembalaan. Kita makan Firman penggembalaan sehingga bisa hidup dalam pertobatan, hidup dalam kebenaran dan hidup dalam kesucian.

 

2.      Pandang wajah Tuhan =  tekun menyembah Tuhan.

Efesus 6:17-18

6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, 

6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

 

Pengajaran itu yang mendorong kita menyembah dan penyembahan yang benar naik ke hadirat Tuhan. Banyak memandang Tuhan hari-hari terakhir ini. Pada wajah Tuhan, ada sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut Tuhan, itu Firman pengajaran.

 

Hasilnya kalau kita berjaga-jaga, kita memandang wajah Tuhan, tergembala dengan benar dan baik, banyak menyembah Tuhan:

Bilangan 6:24-26

6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;

6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

 

Hasilnya dari wajah Tuhan terpancar sinar kasih karunia Tuhan untuk:

1.      Memberkati dan melindungi kita. Dalam penggembalaan kita dapat semuanya. Tubuh, jiwa dan roh kita disucikan, itu sama dengan pemeliharaan. Tuhan memberkati dan melindungi kehidupan kita sekalian di tengah-tengah dunia akhir zaman yang semakin goncang. Dari pada memandang dunia yang goncang, lebih baik pandang wajah Tuhan dalam penyembahan. Kalau melihat dunia yang goncang nanti kita kecewa, putus asa, bisa tinggalkan Tuhan. Sebab itu pandang saja wajah Tuhan, menyembah Tuhan, maka ada berkat, ada perlindungan.

 

2.      Memberi damai sejahtera. Sudah diberkati, dilindungi, diberikan damai sejahtera, apalagi yang kurang? Semua kita dapatkan dalam pengembalaan.

3.      Mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus.

 

Begitu Yesus naik ke gunung menyembah, terjadi keubahan, ada kemuliaan, wajahNya berubah memancarkan sinar kemuliaan.

Matius 17:1-2

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

 

Cahaya inilah yang dipancarkan kepada kita untuk memberkati dan melindungi kita, untuk memberi damai sejahtera dan untuk mengubahkan kita sampai sempurna sama seperti Yesus.

 

Keubahan hidup mulai dari wajah. Wajah = hati. Hati yang memancarkan kasih, hati yang penuh kasih. Bicara matahari itu menunjuk kasih yang sempurna.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Matius 5:43-48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

 

Matahari itu gambaran kasih yang sempurna. Hati kita dibaharui, hati yang memancarkan kasih Tuhan. Mau mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi orang yang membenci kita, yang menyakiti kita, tetapi kita tidak balas menyakiti. Kita bisa mendoakan yang baik bagi orang itu.

 

Di depan kita ada perjamuan suci. Kita mau menghargai Korban Kristus dengan mau berjaga-jaga. Mohon kekuatan dari Firman, kekuatan dari tubuh dan darah Yesus supaya kita bisa berjaga-jaga senantiasa. Kita menghadapi dunia ini bukan untuk bersandar dan melekat kepada dunia, tetapi kita mau bersandar dan melekat pada Tuhan, mau senantiasa mencari wajah Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar