Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita masih
mempelajari Imamat pasal 26 tentang kutukan kedua bagi orang yang tidak mau
taat kepada Firman yaitu pedang atau perang. Pedang penghukuman Tuhan ini
menimbulkan 5 dampak:
1. Berserak-serak
atau pecah belah (ayat 33)
2. Kota-kota
menjadi reruntuhan (ayat 33)
3. Tanah
menjadi tandus (ayat 33)
4. Kecemasan
atau ketakutan (ayat 36-39)
5. Hancur
lebur (ayat 39)
Kita membahas dampak
yang kelima yaitu hancur lebur.
Imamat 26:39
26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari
antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh
mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur
sama seperti nenek moyangnya.
Orang Israel yang tidak taat akan hancur
lebur dalam penghukuman Tuhan di negeri pembuangan. Ini juga sudah dinubuatkan
oleh nabi Yeremia.
Yeremia 44:11-14,27
44:11 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam,
Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mau menujukan wajah-Ku terhadap kamu untuk
kecelakaanmu, yakni Aku mau melenyapkan segenap orang Yehuda.
44:12 Aku mau mencabut sisa Yehuda yang berniat hendak
pergi ke tanah Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana; mereka semuanya
akan habis mati di tanah Mesir; mereka akan rebah mati karena pedang dan akan
habis mati karena kelaparan, dari yang kecil sampai kepada yang besar; mereka
akan mati karena pedang dan karena kelaparan dan mereka akan menjadi kutuk,
kengerian, kutukan dan aib.
44:13 Aku mau menghukum mereka yang diam di tanah
Mesir, sama seperti Aku telah menghukum Yerusalem, yaitu dengan pedang, dengan
kelaparan dan dengan penyakit sampar,
44:14 sehingga dari sisa Yehuda, yang telah
pergi ke tanah Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana, tidak ada
seorang pun yang terluput atau terlepas untuk kembali ke tanah Yehuda, ke
mana hati mereka sangat rindu untuk diam di sana lagi; sungguh, mereka tidak
akan kembali, kecuali beberapa orang pengungsi."
44:27 Sesungguhnya Aku berjaga-jaga untuk kecelakaan
mereka dan bukan untuk kebahagiaan mereka; setiap orang Yehuda yang ada di
tanah Mesir akan dihabiskan oleh pedang dan oleh kelaparan sampai mereka
punah sama sekali.
Waktu itu orang Yehuda meminta nasihat kepada
nabi Yeremia, apa yang harus melakukan menghadapi serangan dari raja Babel
yaitu Nebukadnezar. Lalu Tuhan datang lewat Firman yang disampaikan oleh nabi
Yeremia, jangan pergi ke Mesir, tetapi mereka tidak mau mendengar dan malah
pergi ke Mesir. Maka Firman Tuhan datang lagi, sisa Yehuda yang ada di Mesir
akan habis semua! Mereka ke Mesir tujuannya menghindar dari Nebukadnezar,
tetapi malah habis binasa. Bahkan dikatakan Tuhan sampai berjaga-jaga untuk
kehancuran sisa Yehuda yang ada di Mesir. Betul-betul dijaga jangan sampai ada
yang luput.
Kita mohon kemurahan Tuhan, jangan sampai
pedang penghukuman Tuhan jatuh atas kita karena tidak mau taat pada Firman
Tuhan sehingga akhirnya rohani hancur lebur, tidak ada sisa.
Tanda orang yang rohaninya sedang hancur
lebur adalah pergi ke Mesir = melekat pada dunia. Mesir gambaran dunia.
Ada 3 pengaruh dunia yang membuat rohani
hancur lebur.
1.
Menjadi
sahabat dunia.
Yakobus
4:4
4:4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan
dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi
sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Praktek
menjadi sahabat dunia adalah tidak setia dalam ibadah pelayanan karena pengaruh
dunia. Baik itu karena kesibukan dunia, kesenangan dunia dan juga kesulitan
dunia.
Tidak
setia = malas dan jahat.
Matius
25:26,30
25:26
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah
tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari
tempat di mana aku tidak menanam?
25:30
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling
gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Jahat
itu pasangannya najis. Jadi kalau sudah malas beribadah melayani Tuhan, pasti
jahat, pasti najis! Jahat mulai dari mulutnya.
Matius
25:24
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu
talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam
yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari
tempat di mana tuan tidak menanam.
Sudah
tidak setia beribadah, mulutnya lagi jahat! Salahkan Tuhan, salahkan hamba
Tuhan, salahkan Firman. Kita harus hati-hati, kalau sudah malas, jahat, pasti
najis. Orang seperti ini tidak berguna dalam pembangunan Tubuh Kristus dan
dilemparkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Apa itu? Itulah zaman aniaya
antikristus.
2.
Mengasihi
dunia.
I
Yohanes 2:15-17
2:15
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata
serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan
kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Praktek
mengasihi dunia:
a) Jatuh dalam keinginan mata, yaitu:
Kejadian 3:6
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu
baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati
karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya
pun memakannya.
Jatuh dalam dosa makan minum, narkoba, minuman
keras, rokok dan sebagainya. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan banyak yang jatuh
dalam dosa ini. Juga hamba Tuhan yang sudah dipakai, tiba-tiba hilang dan jatuh
dalam dosa makan minum.
b) Jatuh dalam keinginan daging, yaitu:
Kejadian 6:2
6:2 maka
anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,
lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja
yang disukai mereka.
Jatuh dalam dosa kawin mengawinkan yaitu dosa
seks dengan berbagai macam bentuknya. Jaga, pacaran, menikah, jangan
berdasarkan keinginan daging! Sebab kalau berdasarkan keinginan daging hanya
akan mengarah pada dosa kawin mengawinkan. Kawin campur, anak-anak Allah dengan
anak-anak manusia. Anak-anak Allah ini keturunan Allah lewat jalur Set,
anak-anak manusia itu keturunan Adam lewat jalur Kain. Kawin campur, kawin cerai,
sampai sudah seks bebas, sudah dengan siapa saja yang dia ingini. Tanpa surat,
tanpa dibawa ke gereja, sudah bebas saja.
c) Jatuh dalam keangkuhan hidup. Kita belajar
dari Hawa, mau sama dengan Tuhan tetapi tidak mau taat pada Firman, dia pakai
caranya sendiri.
Kejadian 3:4-6
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat."
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik
untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya
pun memakannya.
Banyak orang Kristen seperti itu, hamba Tuhan
pelayan Tuhan kalau menyanyi ‘ku mau sepertiMu Yesus’ sampai tutup mata, angkat
tangan, mau sama dengan Tuhan tetapi tidak taat pada Tuhan.
Roh tidak taatnya Hawa menurun sampai di
zaman Israel dan menular sampai di zaman akhir ini.
1)
Di zaman
Israel, salah satu contohnya:
Bilangan
21:5
21:5
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin
kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini
tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah
muak."
Makanan
hamba yang mereka maksud adalah manna. Mereka muak terhadap manna, manna itu
Firman penggembalaan. Bayangkan Firman yang sudah memelihara hidupnya selama
ini, sudah memberkati, sudah membenahi hidupnya, dalam satu titik dia muak, dia
bosan terhadap Firman penggembalaan.
Mazmur
78:23-25
78:23
Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24
menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada
mereka gandum dari langit;
78:25
setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah.
Roti
itu Firman, malaikat= gembala. Jadi roti malaikat= Firman penggembalaan.
Awalnya, puji Tuhan saya diberkati, puji Tuhan nikahku tertolong, puji Tuhan
ekonomiku tertolong, puji Tuhan pelayananku tertolong. Lama-lama di satu titik
dia bosan, apalagi kalau Firman penggembalaan sudah diulang-ulang. Orang yang
bosan mendengar Firman penggembalaan, termasuk main-main, marah waktu ditunjuk
dosanya adalah orang paling angkuh, paling sombong. Sementara Tuhan dalam
memberi makan umatNya dengan Firman penggembalaan, Tuhan membungkuk, menghargai
FirmanNya. Lalu kita yang dikasih makan tidak menghargai, itu betul-betul orang
paling angkuh, paling sombong, sebentar lagi jatuh!
Hosea
11:4
11:4 Aku
menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku
seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk
kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Istilah
membungkuk itu Tuhan menghargai FirmanNya. Kita ini tinggal membuka mulut
menerima makan, jangan sampai tidak menghargai Firman. Tuhan tolong kita, semua
di sini menghargai Firman penggembalaan. Semoga kita semakin menaruh minat
terhadap Firman Tuhan, bukan malah bosan. Tetapi semakin bergairah, bergembira,
menikmati saat-saat pemberitaan Firman.
Yeremia
15:16
15:16
Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya;
firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab
nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
Ada
2 sisi di sini, gembala dan jemaat harus sama-sama menikmati. Saya sebagai
gembala dalam mempersiapkan Firman harus menikmati. Jangan sampai saya merasa
bosan, capek atau meremehkan merasa gampang persiapan Firman itu. Jemaat juga
menikmati mendengarkan Firman. Sama-sama menikmati, tidak bosan sehingga rohani
kita bertumbuh sampai pada kedewasaan, sempurna, layak menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
2)
Di zaman
akhir
II
Timotius 4:3-4
4:3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
4:4
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Di
zaman akhir sudah tidak bisa mendengar ajaran sehat sehat, Firman pengajaran
yang benar karena lebih suka mendengar dongeng yaitu firman yang tidak tertulis di dalam Alkitab,
hanya menyenangkan telinga, mengenakan daging. Dongeng itu pengantar tidur bagi
anak-anak. Makanya gereja Tuhan tidak pernah bertumbuh rohaninya karena hanya
mendengar dongeng terus. Kalau
baca ayat 1 2 kali masih senang, keempat kali, kelima kali mulai tutup
Alkitabnya. Tetapi kalau dongeng, yang tidak tertulis di dalam Alkitab, itu
digemari, disenangi.
Inilah
praktek keangkuhan hidup, mengasihi dunia, rohaninya akhirnya tertidur, tidak
aktif di dalam pelayanan.
3.
Roma
12:2
12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Jangan
jadi serupa dengan dunia. Mulai dari penampilan, ayo penampilan hamba Tuhan,
pelayan Tuhan, orang Kristen, jangan serupa dengan dunia. Kalau orang dunia
penampilannya tidak sopan, kita orang Kristen jangan ikut-ikut seperti itu.
Apalagi kita mau datang beribadah, lalu penampilannya seperti orang mau
rekreasi, mau santai. Coba kita menghadap pejabat di dunia ini, apakah kita
tampil sesuka hati, pasti dengan pakaian formal. Sekarang kita menghadap Raja
di atas segala raja, masakan penampilan kita sesuka hati. Ada yang beralasan
Tuhan melihat hati. Memang Tuhan melihat hati, tetapi bagaimana juga penampilan
kita. Kita beribadah dengan rasa takut akan Tuhan. Rasa takutnya bagaimana? Yah
penampilannya dijaga, berpakaian yang sesuai untuk beribadah.
Kemudian
tabiat kita jangan serupa dengan orang dunia, perkataan, perbuatan bahkan
ibadah kita jangan serupa dengan dunia. Dikatakan berubahlah oleh pembaharuan
budimu. Jadi kalau serupa dengan dunia tidak akan pernah berubah! Kita tidak
usah tiru-tiru yang jelek, kita sesuai Firman saja.
Orang
yang berubah bisa membedakan mana kehendak Allah, mana yang baik, mana yang berkenan
kepada Allah. Berarti orang yang serupa dengan dunia tidak tahu membedakan mana
pengajaran yang benar, mana pengajaran yang salah, mana yang rohani, mana yang
duniawi, mereka campur saja! Akhirnya tidak tahu membedakan mana yang rohani,
mana yang jasmani, mana yang baik mana dosa. Makanya jangan masukan cara-cara
dunia di dalam ibadah pelayanan, nanti sekalipun beribadah-beribadah tidak akan
pernah berubah. Termasuk dalam organisasi gereja, jangan pakai cara-cara dunia.
Saya
pernah mendengar khotbah Pdt. Pong Dongalemba waktu menyusun AD/ART dalam 1
malam saja selesai. Lalu beliau katakan jangan terlalu banyak aturan, kalau
organisasi terlalu banyak aturannya, nanti menjadi sarang burung! Burung itu
gambaran roh najis! Jadi kalau terlalu banyak aturan dunia dibawa masuk di dalam organisasi, itu hanya menjadi sarang
dosa, sarang kenajisan.
Kalau sudah melekat pada dunia, pasti tidak
akan bisa berjaga-jaga. Sementara kita sekarang ini berada pada masa penantian
kedatangan Yesus kedua kali. Jadi wajib hukumnya untuk berjaga-jaga. Karena
Alkitab mengatakan kedatangan Yesus adalah seperti kedatangan seorang pencuri,
sebab itu kita harus berjaga-jaga. Dalam kitab Wahyu sampai 2 kali disebut.
Wahyu 3:3; 16:15
3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah
menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau
tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada
waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.
Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya
ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan.
Berjaga-jaga ini adalah kebahagiaan ketiga. Kita ada pada masa penantian Yesus
datang kembali, kita tidak tahu kapan Yesus datang. orang tidak tahu kapan
pencuri datang, sebab itu harus berjaga-jaga. Ingat waktu bangsa Israel keluar
dari Mesir, disebutkan malam itu adalah malam berjaga-jaga bagi bangsa Israel,
segenap pasukan Allah dan juga bagi Tuhan. Jadi berjaga-jaga merupakan tanda
kelepasan dari dunia! Ayo berjaga-jaga,
jangan melekat pada dunia ini sebab nanti Yesus datang namun orang itu dalam
keadaan hancur lebur, tidak bisa menjadi Mempelai WanitaNya.
Keluaran 12:42
12:42 Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN,
untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam
berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Tuhan berjaga-jaga untuk keselamatan kita,
dari pihak kita juga harus berjaga-jaga. Kalau kita tidak mau berjaga-jaga,
Tuhan tetap berjaga-jaga untuk kita, bukan lagi untuk keselamatan tetapi untuk
mencelakakan, membinasakan dan menghukum.
Yeremia 44:27
44:27 Sesungguhnya Aku berjaga-jaga untuk kecelakaan
mereka dan bukan untuk kebahagiaan mereka; setiap orang Yehuda yang ada di
tanah Mesir akan dihabiskan oleh pedang dan oleh kelaparan sampai mereka
punah sama sekali.
Ikut Tuhan jangan santai, jangan lengah,
harus berjaga-jaga setiap waktu di dalam doa. Saat ada rekreasi dan liburan,
hati tetap terarah kepada Tuhan, jangan sampai teledor berkata-kata, teledor
berbuat. Terus berjaga-jaga. Jangan sampai Tuhan berjaga-jaga tetapi untuk
kebinasaan kita.
Praktek tidak berjaga-jaga.
1.
Yeremia
42:5-6,20-21; 43:1-3
42:5
Berkatalah mereka kepada Yeremia: "Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar
dan yang dapat dipercaya terhadap kami, jika kami tidak berbuat menurut segala
firman yang disuruh TUHAN, Allahmu, kausampaikan kepada kami.
42:6
Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang
kepada-Nya kami mengutus engkau, supaya keadaan kami baik, oleh karena kami
mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
42:20
Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku
kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah
kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN,
Allah kita, supaya kami melakukannya!
42:21
Tetapi, sekalipun aku memberitahukannya kepadamu pada hari ini, kamu tidak
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, yaitu tidak menuruti segala sesuatu yang
disuruh-Nya kusampaikan kepadamu.
43:1
Ketika Yeremia selesai mengatakan kepada seluruh rakyat segala firman TUHAN,
Allah mereka, yang disuruh TUHAN, Allah mereka, disampaikannya kepada mereka,
yaitu segala firman yang tersebut di atas,
43:2
maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang
congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita,
tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal
sebagai orang asing di sana,
43:3
tetapi Barukh bin Neria menghasut engkau terhadap kami dengan maksud untuk
menyerahkan kami ke dalam tangan orang-orang Kasdim, supaya mereka membunuh
kami dan mengangkut kami ke dalam pembuangan ke Babel."
Ini
praktek tidak berjaga-jaga, menipu diri sendiri. Yaitu bertanya Firman,
mendengar Firman tetapi tidak mau menerimanya. Waktu berdoa ‘Tuhan bukakan
Firman bagi kami’ begitu Tuhan bukakan Firman malah tidak mau diterima. Ini
praktek orang tidak berjaga-jaga, malah menuduh hamba Tuhan yang menyampaikan
berita yang benar, menyampaikan Firman pengajaran yang benar itu pembohong. Itu
adalah sikap yang congkak dan angkuh di hadapan Tuhan. Kalau datang bertanya
Firman, untuk dilakukan. Sebagai hamba Tuhan saya saja sedih, bagaimana dengan
Tuhan! Selalu yang datang bertanya itu nasihat tentang nikah, begitu dinasihati
malah tidak didengar. Ini menipu diri sendiri, sikap yang congkak di hadapan
Tuhan.
I
Petrus 5:5
5:5
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang
tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab:
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah
hati."
Ini
adalah pasal penggembalaan. Jadi orang yang congkak, orang yang tidak mau
melakukan Firman, sulit untuk merendahkan diri tergembala. Bagaimana dia bisa
tergembala kalau gembalanya dia tuduh pembohong. Seperti orang Israel terhadap
Yeremia ‘pembohong, Tuhan tidak pernah berfirman kepadamu’. Tadinya tanya
Firman, setelah disampaikan Firman malah berkata mana ada Firman seperti itu.
Jangan bertanya Firman kalau seperti itu!
Ini
praktek menipu diri sendiri, bertanya Firman, mendengar Firman tetapi tidak mau
praktek, bahkan menuduh hamba Tuhan itu sebagai pembohong.
2.
Yeremia
44:4-5
44:4
Terus-menerus Aku telah mengutus kepadamu semua hamba-Ku, para nabi, dengan
mengatakan: Janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini!
44:5
Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikan supaya
berbalik dari kejahatan mereka dan tidak membakar korban lagi kepada allah
lain.
Perhatian
Tuhan terhadap umatNya adalah dengan terus menerus mengutus hamba-hambaNya
menyerukan Firman. Sekarang menunjuk Firman penggembalaan terus diulang, terus
diserukan kepada sidang jemaat.
Praktek
tidak berjaga-jaga adalah tidak mau mendengar, tidak mau memperhatikan Firman
Tuhan. Perhatian Tuhan lewat hamba Tuhan yang terus menerus menyampaikan Firman
diabaikan dengan praktek tidak mau bertobat.
II
Tawarikh 36:15-16
36:15
Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui
utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
36:16
Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala
firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit
terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Akibatnya
tidak mungkin lagi pemulihan. Sama seperti orang Yehuda tadi, Tuhan
berjaga-jaga terhadap kecelakaan mereka sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Jangan diolok utusan Tuhan sebab akibatnya ngeri, tidak mungkin lagi pemulihan!
Kaum muda perhatikan sungguh-sungguh Firman Tuhan, hargai utusan Tuhan yang
datang melawat kita. Itu adalah wujud kasih sayang Tuhan kepada kita. Kalau
masih ada Firman penggembalaan diberitakan, diulang-ulang, ada hamba Tuhan
datang melayani kita, itu wujud kasih sayang Tuhan. Jangan diabaikan, jangan
dilawan, jangan diolok-olok, nanti berhadapan dengan Tuhan dan itu hanya mendatangkan
kebinasaan.
3.
Yeremia
42:19; 43:4-7
42:19
TUHAN telah berfirman kepadamu, hai sisa Yehuda: Janganlah pergi ke Mesir!
Camkanlah sungguh-sungguh, bahwa aku memperingatkan kamu pada hari ini!
43:4
Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara serta seluruh rakyat
tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk tinggal di tanah Yehuda.
43:5
Lalu Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara itu mengumpulkan seluruh sisa
Yehuda, yakni semua orang yang telah kembali dari antara segala bangsa, ke mana
mereka telah berserak-serak, untuk menetap di tanah Yehuda,
43:6
laki-laki, perempuan, anak-anak, puteri-puteri raja dan setiap orang yang telah
dibiarkan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pada Gedalya bin Ahikam bin
Safan; juga nabi Yeremia dan Barukh bin Neria.
43:7
Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara
TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.
Orang
Yehuda lebih menuruti perkataan manusia untuk mencari perlindungan di Mesir
dari pada menuruti perkataan Tuhan. Artinya orang yang tidak berjaga-jaga menganggap
perkara dunia itu lebih menjamin pemeliharaan dan perlindungan hidupnya dari
pada menuruti Firman Tuhan. Apa itu Firman bikin susah saja, lihat ini, saya
menuruti Firman Tuhan tambah susah saya! Lebih baik ikuti cara dunia, lebih
menjamin. 1 kali dia ikuti cara dunia malah berkata ‘ini buktinya saya
tertolong’ dia lebih condong ke dunia. Dia lakukan lagi cara dunia ‘ini usahaku
lebih maju, pelayanan lebih berkembang dari pada pengajaran-pengajaran.
Akhirnya dia bawa masuk cara dunia, masuk lebih banyak jiwa. Dunia ini lebih
menjamin baginya dari pada perkataan Tuhan. Sampai Firman Tuhan dianggap suatu
beban, sabda yang dibebankan Tuhan.
Yeremia
23:33,34,36,38-40
23:33 Apabila bangsa ini — baik nabi ataupun imam —
bertanya kepadamu: Apakah 1Sabda yang dibebankan oleh
TUHAN?, maka jawablah mereka: Kamulah beban itu! Sebab itu kamu akan
Kubuang dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
23:34
Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih berbicara tentang 2Sabda
yang dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan
Kulakukan pembalasan.
23:36
Tetapi 3Sabda yang dibebankan oleh TUHAN janganlah
kamu sebut-sebutkan lagi, sebab yang menjadi beban bagi setiap orang ialah
perkataannya sendiri, oleh karena kamu telah memutarbalikkan
perkataan-perkataan Allah yang hidup, TUHAN semesta alam, Allah kita.
23:38 Tetapi jika kamu masih berbicara tentang 4Sabda
yang dibebankan oleh TUHAN, maka beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu
masih memakai ungkapan 5Sabda yang dibebankan oleh TUHAN
itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu mengatakan: Janganlah kamu berbicara
tentang 6Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,
23:39
maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari hadapan-Ku,
kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu.
23:40
Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan
terlupakan."
6
kali mereka katakan sabda yang dibebankan Tuhan. Manusia diciptakan pada hari
keenam jadi 6 itu angka daging. Orang yang tidak berjaga-jaga itu
mempertahankan kedagingan dan hawa nafsunya, sehingga menganggap Firman Tuhan
itu beban ‘masa tidak boleh begini tidak boleh begitu, terlalu ekstrim’ padahal
Firman Tuhan mau membawa kita untuk selamat. Sehingga akibatnya aib dosanya
menjadi kekal, tidak terhapuskan. Dosanya ditulis dengan pena besi di tanduk
mezbah, tidak terhapuskan lagi.
Jadi
jangan sampai perkara dunia kita anggap lebih menguntungkan dari perkara
rohani. Firman Tuhan tidak menjamin, yang menjamin ini, menjamin itu. Siapa
bilang! Firman Tuhan itu memberi hidup.
Yohanes
5:24; 6:63,68
5:24 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya
kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut
dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Banyak
orang Kristen menganggap dunia itu lebih menguntungkan, semua cara dunia dia
pakai, Firman sudah dia campur dengan filsafat dunia, karena dianggap itu lebih
menjamin, lebih menguntungkan sehingga perkataan Tuhan, Firman pengajaran sudah
dibuang. “Apa itu, terlalu ekstrim, terlalu keras, bikin susah, hanya menjadi
beban’ akibatnya dosanya menjadi kekal. Sebenarnya di dalam Firman ada
kehidupan. Hidup kekal saja Tuhan beri, apalagi hanya untuk hidup sehari-hari,
jangan takut! Yesus saja berkata waktu Dia dicobai ‘manusia hidup bukan hanya
dari roti saja tetapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah’.
Inilah hidup kita dari Firman Tuhan kalau mau kita turuti dan kita praktekan
pasti ada jaminan sekarang, masa depan sampai hidup yang kekal.
4.
Yeremia
44;16-17
44:16
"Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak
akan mendengarkan engkau,
44:17
tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar
korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti
telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan
pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu
itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami
penderitaan.
Bayangkan,
mereka bilang waktu menyembah berhala mereka dapat makan, mereka bahagia
dibandingkan waktu mereka beribadah kepada Allah. Betapa keras hatinya orang
Yehuda pada waktu itu!
Yeremia
44:18-19
44:18
Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan
kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh
pedang dan kelaparan."
44:19
Lalu perempuan-perempuan itu menambahkan: "Apabila kami membakar korban
dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, adakah di luar
pengetahuan suami kami bahwa kami membuat penganan persembahan serupa dengan
patungnya dan mempersembahkan korban curahan kepadanya?"
Kalau
disimpulkan, orang Yehuda di sini sangat keras hati, Tuhan dibilangi palsu,
ratu sorga atau berhala itu dianggap benar. Artinya untuk sekarang, pengajaran
yang benar yaitu Kabar Mempelai dianggap palsu dan pengajaran yang palsu
dianggap benar.
Yeremia
44:18
44:18
Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada
ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang
dan kelaparan."
Jadi
mereka anggap kalau dengan Tuhan itu kekurangan segala-galanya. Artinya bagi
kita sekarang, menganggap Firman pengajaran yang benar ini kurang bahan, tidak cocok
dengan dunia akhir zaman, sehingga mulai ditambah dan dikurangi. Siapa
pelakunya? Kalau orang di luar bisa dimaklumi
karena tidak pernah merasakan. Ini yang sudah ada di dalam, sisa Yehuda itu
adalah kehidupan yang sudah menikmati bagaimana ketika bersama dengan Tuhan,
tetapi menganggap dengan Tuhan itu kekurangan. Sekarang ini sudah menikmati
Firman pengajaran yang benar,
menikmati Kabar Mempelai, bertahun-tahun sudah Tuhan tolong, bertahun-tahun pelayanannya diberkati, tetapi menganggap kurang
bahan, tidak cocok dengan keadaan akhir zaman. Mulai ditambah dengan filsafat
dunia. Mulai pendeta-pendeta kejar yang dunia, kejar gelar dunia, sekalipun
tidak sesuai aturan yang benar yang penting dia dapat gelar.
Rasul
Paulus murid dari Gamaliel, guru besar saat itu. Dia menerima didikan dari guru
yang besar yang terpandang saat itu. Tetapi dia berkata dahulu yang aku anggap
menguntungkan sekarang ku anggap rugi karena pengenalan terhadap Yesus. Jadi
dia buang itu semua demi bisa mengenal Yesus dengan jelas. Tadinya dia memakai
logikanya, pakai akalnya untuk mengenal Tuhan. Akhirnya dia buang, dia hanya
pakai iman. Sekarang terbalik, orang dalam pengajaran yang tadinya pakai iman,
malah mau pakai logika, mau ikut-ikutan orang di luar sana. Menganggap
pengajaran itu kurang bahan. Bukan demikian! Saya bersaksi pengajaran ini tidak
habis bahan. Saya masuk di Tonusu bulan 12 tahun 2012. Nanti tahun 2021
baru selesai pembahasan Injil Markus.
Itu baru 1 buku, sekarang lanjut Injil Lukas. Di dalam pengajaran tidak pernah
kehabisan bahan! Jangan diragukan, jangan campur-campur dengan filsafat dunia.
Harus lanjut study cari ini cari itu demi bahannya tidak habis, tidak seperti
itu!
Mereka
katakan waktu dengan Tuhan kekurangan segala-galanya, tetapi waktu membakar
persembahan untuk ratu sorga cukup makanan. Artinya sekarang, menurut mereka
kalau dengan ajaran campur tidak akan pernah kekurangan bahan. Ajaran campur
itu adalah makanan orang Israel di dalam pembuangan. Jadi kalau dalam gereja mengkonsumsi
ajaran campur, hanya terbuang dari Tubuh Kristus. Biarlah kita fokus mau
menikmati Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai yang telah kita terima
dari pendahulu kita. Itu kita pegang teguh, tidak usah tambah kurang, tidak
usah lirik yang lain. Seperti pesan Boas kepada Rut, tidak usah pergi ke ladang
lain, nanti kamu disusahi di ladang lain, tinggal saja di ladang Boas.
Rut
2:8
2:8
Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak
usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau
pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.
Sekarang
ini kalau pakai bahasa aslinya kelihatan lebih hebat. Boleh, silahkan kalau
mengerti bahasa aslinya. Saya juga tetap belajar bahasa asli Alkitab, tetapi
dijabarkan dengan ayat-ayat Alkitab sendiri. Alkitab Perjanjian Lama itu dengan
bahasa Aram dan Ibrani. Kalau Perjanjian Baru itu bahasa Yunani. Seringkali
merasa kalau sudah seperti itu bahan khotbahnya banyak. Padahal tekuni saja
pengajaran, praktekan maka tidak akan habis bahan. Kita juga kalau praktekan
Firman yang kita dengar maka secara jasmani juga kita tidak akan pernah habis.
Rohani tidak akan kekurangan, jasmani juga Tuhan tidak akan biarkan kita
kekurangan.
5.
Yeremia
44:11
44:11 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta
alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mau menujukan wajah-Ku terhadap kamu
untuk kecelakaanmu, yakni Aku mau melenyapkan segenap orang Yehuda.
Di
sini Tuhan menunjukan wajahnya kepada orang Yehuda untuk kecelakaan mereka. Kenapa?
Karena selama ini mereka tidak mau mencari wajah Tuhan, hanya bersekutu dengan ilah
lain. Ini praktek kelima tidak mau berjaga-jaga yaitu tidak mencari wajah Tuhan
= malas menyembah Tuhan. Menyembah itu mencari wajah Tuhan, memandang wajah Tuhan,
berkata-kata dengan Tuhan. Kita tidak melihat wajah Tuhan dalam wujud nyata,
tetapi dengan mata iman kita memandang wajah Tuhan. Buktinya dari wajah Tuhan
terpancar sinar kemuliaan, kita semakin dibaharui. Semakin meningkat dalam
penyembahan semakin berubah hidupnya.
Mazmur
17:15
17:15
Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku
akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Ini
kerinduan raja Daud, pagi hari mau mencari wajah Tuhan. Bagaimana dengan kita,
pada pagi hari apa yang duluan dicari, wajah Tuhan atau cari handphone atau
cari kopi atau yang lain.
Mari,
biarlah kita meningkatkan doa penyembahan kita hari-hari terakhir ini, banyak
menyembah Tuhan, mencari wajah Tuhan. Sepanjang malam ini kita mau mencari
wajah Tuhan lewat doa penyembahan. Biar kita dipuaskan, ada kedamaian,
ketenangan dalam kita mengikut Tuhan.
Angka 5 menunjuk 5 luka utama Yesus di kayu salib, 2 di tangan, 2 di
kaki dan 1 di lambung. Ini menunjuk Korban Kristus. Jadi orang yang tidak
berjaga-jaga adalah orang yang tidak menghargai Korban Kristus. Biarlah kita
mau menghargai Korban Kristus. Hari-hari terakhir ini, waktu yang sisa ini,
kita tidak tahu kapan Yesus mau datang, biarlah kita gunakan untuk senantiasa
berjaga-jaga.
Praktek berjaga-jaga:
1.
Tergembala
dengan benar dan baik, tekun dalam 3 macam ibadah pokok, tekun makan Firman
penggembalaan. Kita makan Firman penggembalaan sehingga bisa hidup dalam
pertobatan, hidup dalam kebenaran dan hidup dalam kesucian.
2.
Pandang
wajah Tuhan = tekun menyembah Tuhan.
Efesus
6:17-18
6:17
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan
berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya
untuk segala orang Kudus,
Pengajaran
itu yang mendorong kita menyembah dan penyembahan yang benar naik ke hadirat
Tuhan. Banyak memandang Tuhan hari-hari terakhir ini. Pada wajah Tuhan, ada
sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut Tuhan, itu Firman pengajaran.
Hasilnya kalau kita berjaga-jaga, kita
memandang wajah Tuhan, tergembala dengan benar dan baik, banyak menyembah
Tuhan:
Bilangan 6:24-26
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan
memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi
engkau damai sejahtera.
Hasilnya dari wajah Tuhan terpancar sinar kasih
karunia Tuhan untuk:
1.
Memberkati
dan melindungi kita. Dalam penggembalaan kita dapat semuanya. Tubuh, jiwa dan
roh kita disucikan, itu sama dengan pemeliharaan. Tuhan memberkati dan
melindungi kehidupan kita sekalian di tengah-tengah dunia akhir zaman yang
semakin goncang. Dari pada memandang dunia yang goncang, lebih baik pandang wajah
Tuhan dalam penyembahan. Kalau melihat dunia yang goncang nanti kita kecewa,
putus asa, bisa tinggalkan Tuhan. Sebab itu pandang saja wajah Tuhan, menyembah
Tuhan, maka ada berkat, ada perlindungan.
2.
Memberi
damai sejahtera. Sudah diberkati, dilindungi, diberikan damai sejahtera,
apalagi yang kurang? Semua kita dapatkan
dalam pengembalaan.
3.
Mengubahkan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus.
Begitu
Yesus naik ke gunung menyembah, terjadi keubahan, ada kemuliaan, wajahNya
berubah memancarkan sinar kemuliaan.
Matius
17:1-2
17:1
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan
bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka
sendiri saja.
17:2
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti
matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Cahaya
inilah yang dipancarkan kepada kita untuk memberkati dan melindungi kita, untuk
memberi damai sejahtera dan untuk mengubahkan kita sampai sempurna sama seperti
Yesus.
Keubahan
hidup mulai dari wajah. Wajah = hati. Hati yang memancarkan kasih, hati yang
penuh kasih. Bicara matahari itu menunjuk kasih yang sempurna.
Mazmur
84:12
84:12
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan;
Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Matius
5:43-48
5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah
pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah
lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal
Allah pun berbuat demikian?
5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Matahari
itu gambaran kasih yang sempurna. Hati
kita dibaharui, hati yang memancarkan kasih Tuhan. Mau mengasihi Tuhan lebih
dari segalanya, mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi orang
yang membenci kita, yang menyakiti kita, tetapi kita tidak balas menyakiti. Kita
bisa mendoakan yang baik bagi orang itu.
Di depan kita ada perjamuan suci. Kita mau
menghargai Korban Kristus dengan mau berjaga-jaga. Mohon kekuatan dari Firman,
kekuatan dari tubuh
dan darah Yesus supaya kita bisa berjaga-jaga senantiasa. Kita menghadapi dunia
ini bukan untuk bersandar dan melekat kepada dunia, tetapi kita mau bersandar
dan melekat pada Tuhan, mau senantiasa mencari wajah Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar